Pendahuluan
Pada awal kehamilan ruang amnion terisi dengan air yang komposisinya sama
dengan CES. Produksi urin pada janin terjadi pada minggu ke-8 hingga ke-11
pada masa kehamilan.
Pemeriksaan volum cairan amnion bisa dilakukan dengan sonogram pada
trisemester 2 atau 3.
Polihidroamnion
Merupakan peningkatan abnormal dari cairan amnion, dan sebagai komplikasi
dari 1-2% kehamilan. Resiko meningkat pada kehamilan multifetal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran uterus, uterus terasa keras, palpasi
janin dan auskultasi DJJ sulit dinilai.
Dikatakan ringan apabila nilai AFI 25 hingga 29,9 cm, sedang apabila 30 – 34,9
cm dan parah apabila >35 cm.
Pada penggunaan single deepest pocket, dikatakan ringan apabila 8 – 9,9 cm,
sedang 10-11,9 cm, dan berat >12 cm.
Apabila teralalu parah, bisa menimbulkan gejala sesak nafas, yang akan
membaik apabila miring ke kanan.
Dapat didiagnosis apabila cairan amnion > 2000 mL
Penyebabnya idiopatik (65%)
Anomali janin yang disebabkan abnormal secara struktural, atau sindrom
genetik, dan diabetes
Infeksi kongenital (CMV, Toksoplasmosis,sifilis, parovirus), alloimmunization
sel darah merah, dan placental chorioangioma.
Komplikasi dari penyakit ini adalah kelahiran preterm < 28 minggu. Edema
pada ekstremitas bawah. Lahir dengan BBL > 4000gr, maternal respiratory
compromise.
Tatalaksana