Anda di halaman 1dari 31

RESPONSI

ILMU KESEHATAN JIWA

Diajukan sebagai Persyaratan Profesi Dokter


Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa (Psikiatri)

Disusun Oleh:
Regita Liony Putri Wilhelmina
2020204010111166

Pembimbing:
dr. Ivana Sajogo, Sp.KJ

KSM ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN RESPONSI

Responsi ini telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu tugas dalam rangka

menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter Muda di bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Rumah Sakit

Jiwa Menur Surabaya.

Surabaya, 20 Juli 2022

Pembimbing

dr. Ivana Sajogo, Sp.KJ


STATUS PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. E

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 21 tahun

Alamat : Surabaya

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Status Pernikahan : Belum Menikah

Tanggal MRS : 15 Juli 2022

Tanggal Pemeriksaan : 17 Juli 2022

II. Riwayat Psikiatrik

1. Keluhan Utama

Pasien marah-marah diamuk warga

2. Riwayat Gangguan Sekarang

Wawancara dilakukan secara autoanamnesis dan heteroanamnesis

dengan menanyakan kepada pasien dan keluarga pasien (Ibu pasien) terkait

identitas diri, keluhan yang dirasakan, permasalahan yang dialami pasien

mulai dari aspek sosial, keluarga, lingkungan, pendidikan dan alasan pasien

dibawa ke RSJ Menur Surabaya.

a. Autoanamnesis :

Wawancara dilakukan di ruangan Kenari dengan posisi berhadapan

antara pasien dan Dokter Muda. Pada saat wawancara, pasien dalam kondisi
baik, yaitu tenang dan kooperatif. Pasien laki-laki memakai baju dan celana

seragam ruang Wijaya Kusuma RSJ Menur Surabaya dengan penampilan

wajah sesuai usia, dandanan kurang rapi, bau, pasien kadang bicara melantur,

mata kiri lebam, dan terfiksasi pada kedua tangan.

Diawal wawancara pasien menyebutkan namanya, dengan intonasi

suara yang wajar, kecepatan bicara yang normal seperti orang pada umumnya.

Pasien dapat menyebutkan nama, tanggal lahirnya dengan tepat dan

menyebutkan asalnya, usia, dan riwayat pendidikannya. Pasien dapat

mengenali orang, tempat dan waktu. Ingatan jangka pendek, sedang, dan

jangka panjang pasien baik.

Ketika ditanya bersama siapa pasien tinggal dirumah, pasien

mengatakan bahwa tinggal bersama kedua orangtuanya dan adik-adiknya.

Pasien mengatakan bahwa pasien dibawa oleh kedua orangtuanya ke RSJ

Menur Surabaya pada hari Jumat dini hari, orangtuanya, karena pasien diamuk

oleh warga sehingga mata kiri tampak lebam dan bengkak. Pasien bercerita

bahwa ia diamuk warga sekitar rumah, karena pasien mau mencuri motor di

salah satu rumah warga.

Perasaan pasien saat ini adalah sedih. Pasien merasa sedih karena

seorang perempuan yang sudah lama ia kenal, namun menolak cinta pasien

dan berakhir ditinggalkan menikah. Pasien menjadi lebih sering mengurung

diri di kamar dan lebih sering marah-marah tanpa alasan yang jelas. Pasien

mengatakan bahwa ia dirasuki oleh barang halus dan disantet oleh seseorang,

sehingga membuat keadaan pasien seperti ini.

Pasien mengaku pernah mengkonsumsi pil berbentuk bulat, dengan

tulisan LL, mengkonsumsi hampir setiap hari saat pasien sekolah dulu. Pasien
juga mengaku bahwa ia merokok hampir setiap hari dengan 1 pack perharinya

dan sering mengkonsumsi alkohol. Pasien mengatakan bahwa ia tidak pernah

menyabu. Pasien bercerita bahwa ia juga sering keluar malam dengan teman-

temannya dan saat kumpul dengan temannya, pasien mengkonsumsi alkohol

hingga mabuk.

Pasien mengaku pernah mendengar bisikan-bisikan untuk memukul

orang. Bisikan tersebut tidak tau darimana asalnya. Pasien tidak pernah

melihat sesuatu yang aneh atau menyeramkan. Pasien mengaku bahwa dirinya

sakit, karena dirasuki barang halus dan disantet orang. Pasien juga mengaku

bahwa ia pernah merasakan ingin bunuh diri dengan pistol 2 minggu ini dan

semenjak ia disantet oleh seseorang.

Hubungan pasien dengan orang tua dan teman-temannya baik. Namun,

pasien kadang-kadang tidak bisa mengontrol emosinya, sehingga sering

memukul tanpa alasan yang jelas.

Pasien mengaku pernah dibawa ke RS Soetomo karena gejala yang

sama, pasien mengatakan bahwa ia dibawa ke RS sebelumnya karena ia

disantet orang sehingga membuat dirinya agak gila.

b. Heteroanamnesis :

Heteroanamnesis dilakukan melalui telepon dengan Ibu kandung

pasien (Ny. M) pada tanggal 18 Juli 2022 pukul 19.30 WIB. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Ny. M, pasien dibawa ke RSJ karena pasien sering marah-

marah dan sering memukul tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Ibu pasien juga

bercerita memang sebelumnya pasien sempat diamuk oleh warga karena

nyelonong masuk ke rumah salah satu warga. Ibu pasien mengaku keluhan

sudah sering dialami oleh pasien sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga sempat
dibawa oleh Ibu pasien ke RS Soetomo sebelumnya karena keluhan serupa,

yaitu sering marah dan suka memukul tanpa alasan yang jelas.

Ibu pasien bercerita pasien pernah menyukai seseorang, namun

ditinggal menikah oleh perempuan tersebut, dan membuat pasien semenjak itu

sering melamun, dan lebih emosional dari biasanya, sehingga pasien suka

marah tiba-tiba dan suka memukul.

Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien sering bicara bahwa ia

kemasukan barang halus dan disantet oleh seseorang, hal ini dialami sejak

setahun yang lalu setelah pasien bertemu dengan teman saudara Ibunya yang

dijuluki sebagai orang pintar.

Ibu pasien bercerita bahwa dahulu pasien sempat mengkonsumsi pil

saat pasien masih sekolah, yaitu SMA kelas 2 hingga kelas 3, selain itu pasien

juga sering merokok hampir setiap hari, dan sering keluar malam dengan

teman-temannya, serta pasien pernah mengaku kepada ibunya bahwa ia diajak

minum alkohol.

Hubungan pasien dengan kedua orangtua, adik, tetangga, dan teman-

temannya baik, namun kadang-kadang saat pasien kumat, pasien suka marah-

marah, memukul, dan melempar barang yang ada di sekitarnya tanpa alasan

yang jelas.

Ibu pasien mengatakan bahwa sebelum pasien sakit, pasien adalah

anak yang baik dan tidak suka marah-marah, namun semenjak 1 tahun yang

lalu, kepribadian pasien berubah menjadi lebih emosional dan temperamental.


3. Riwayat Gangguan Sebelumnya

a. Riwayat Psikiatrik

Pasien mulai menunjukkan gejala sekitar 1 tahun yang lalu, sempat dibawa

ke psikiatri dan mendapatkan pengobatan

b. Riwayat Medis

Riwayat penyakit medis umum disangkal

c. Riwayat Penyalahgunaan Zat/Obat

Riwayat penggunaan pil LL dan alkohol

d. Ciri Kepribadian Sebelumnya

Menurut Ibu pasien, pada saat sebelum pasien sakit, pasien bertingkah laku

baik dan tidak suka marah-marah

4. Riwayat Kehidupan Pribadi

a. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Riwayat prenatal dan perinatal normal, tidak didapatkan kelainan

b. Masa Kanak

Menurut Ibu pasien, tidak ada masalah yang terjadi saat pasien masih

kanak-kanak

c. Masa Remaja

Menurut Ibu pasien, saat seusia SMP tingkah laku pasien sama seperti

teman sebayanya dan saat SMA pasien sempat menggunakan pil selama

kurang lebih 1 tahun, merokok, dan mengkonsumsi alkohol.

d. Masa Dewasa

5. Riwayat Pendidikan

Pendidikan terakhir pasien adalah SMA


6. Riwayat Pekerjaan

Pasien sempat bekerja di berbagai tempat, berpindah-pindah, dan terakhir

bekerja di suatu restoran. Saat ini sudah tidak bekerja lagi.

7. Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah

8. Riwayat Agama

Pasien beragama Islam dan pasien jarang beribadah

9. Riwayat Hukum

Disangkal

10. Aktivitas Sosial

Sehari-hari pasien dirumah. Pasien tidak bekerja. Aktivitas berupa makan,

tidur, mengurung diri di kamar, sering marah tanpa sebab, dan sering keluar

malam dengan teman-temannya.

11. Penggunaan Waktu Luang

Pasien suka merokok di rumah. Pasien tidak memiliki minat atau hobi tertentu.

12. Riwayat Psikoseksual

Tidak diketahui

13. Situasi Kehidupan Sekarang

Pasien dirawat di RSJ Menur Surabaya dalam ruang Wijaya Kusuma. Pasien

sendirian di dalam ruangan dengan terfiksasi pada kedua tangan. Kegiatan

pasien di RSJ Menur makan, mandi, dan tidur.


14. Genogram

X X

: Pasien

: Laki-laki meninggal : Laki-laki hidup


X

X : Perempuan meninggal : Perempuan hidup

a. Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara

b. Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat psikiatri

15. Faktor Keturunan

Disangkal

16. Faktor Pencetus

Ibu pasien menduga awal mula muncul gejala seperti ini karena seorang

perempuan yang pasien suka dari dulu tetapi ditolak serta Ibu pasien menduga

hal ini juga dipengaruhi oleh pil yang dulu sempat pasien konsumsi, serta

konsumsi alkohol, kemudian pasien menjadi lebih sering menyendiri dan

gampang marah.

17. Faktor Organik

Disangkal
18. Persepsi Keluarga tentang Sakit Pasien

Ibu pasien merasa perubahan perilaku pada anaknya bisa terjadi karena

seorang perempuan yang pasien suka dari dulu tetapi ditolak serta pengaruh

buruk dari teman-temannya saat sekolah dulu, sejak itu ibu pasien menduga

pasien menjadi sering marah-marah yang tidak terkendali, melempar-lempar

barang, hingga memukul siapa saja, kemudian pasien juga sering meminta

uang untuk rokok.

19. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien mengetahui bahwa dirinya sedang berada di Rumah Sakit Jiwa Menur

Surabaya dan pasien menyadari ia sakit, namun alasan sakitnya karena

dimasuki barang halus dan disantet oleh seseorang, pasien mengingat dirinya

dirawat inapkan di rumah sakit jiwa karena perilakunya yang suka marah-

marah dan membahayakan orang lain yaitu seperti sering memukul siapa saja

ketika ia marah.

III. Status Psikiatrik (diperiksa Minggu, 17 Juli 2022)

1. Deskripsi Umum

a. Penampilan

Laki-laki, usia 21 tahun dengan wajah sesuai usia, menggunakan pakaian

RSJ Menur, rambut warna hitam tipis, kulit berwarna sawo matang, pasien

berperawakan tinggi, berpenampilan kurang rapi.

b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Pasien tampak tenang, sudah mulai komunikatif saat diajak berbicara

dibandingkan dari awal masuk Rumah Sakit, pasien memperhatikan

pemeriksa dengan eye contact, serta merespon baik dengan pertanyaan


pemeriksa, walaupun kadang-kadang merespon dengan bicara yang

melantur.

c. Sikap terhadap Pemeriksa

Menjawab pertanyaan dengan kooperatif, walaupun kadang-kadang bicara

masih melantur

2. Kontak

Mata (+/+), Verbal (+), Relevan (-)

3. Mood dan Afek

a. Mood : Sedih

b. Afek : Labil

c. Keserasian : Inapproriate

4. Persepsi : Halusinasi auditorik (+), visual (-)

5. Proses Berpikir

a. Bentuk : Non-realistis

b. Arus : Asosiasi Longgar

c. Isi : Preokupasi

6. Kesadaran dan Kognitif

a. Kesadaran

Compos mentis

b. Orientasi Waktu/Tempat/Orang

Baik

c. Daya Ingat

 Jangka Segera : Baik (pasien dapat mengingat nama pemeriksa

yang baru saja berkenalan)


 Jangka Pendek : Baik (pasien dapat mengingat menu sarapannya

pagi itu)

 Jangka Menengah : Baik (pasien dapat mengingat aktivitas yang

dilakukan sebelum masuk RSJ Menur Surabaya)

 Jangka Panjang : Baik (pasien dapat mengingat tanggal lahir dan

alamat rumah)

d. Intelegensi

Kesan cukup

e. Tilikan

Derajat 3

7. Kemauan

Dalam batas normal/ ADL kesan cukup

IV. Pemeriksaan Diagnostik

1. Status Internistik

 KU dan Kesadaran : cukup, compos mentis

 Vital Sign

Tekanan Darah : 120/80

Nadi : 90

RR : 250

Suhu : 36,4 derajat Celcius

 Kepala dan Leher

a/i/c/d (-/-/-/-), mata sebelah kiri tampak lebam, tidak ada pembesaran

KGB

 Thorax
Simetris, retraksi (-), sonor/sonor, suara paru vesikuler/vesikuler, suara

jantung S1/S2 tunggal


 Abdomen

Soefl, flat, BU (+)

 Ekstremitas

Akral hangat kering dan merah, CRT <2 detik, edema (-)

2. Status Neurologis

 GCS : 456

 Pupil : bulat isokor 3mm/3mm

 Meningeal Sign : Tidak dilakukan

 N. Cranialis : Tidak dilakukan

 Reflek Fisiologis : Tidak dilakukan

 Reflek Patologis : Tidak dilakukan

 Motorik : 5/5/5/5

3. Pemeriksaan Penunjang

 Darah Lengkap : dalam batas normal

 Foto Thorax : dalam batas normal

 Swab Antigen : negatif

 Swab PCR : negatif

4. Pemeriksaan Psikologik

Tidak ada data

V. Ikhtisar Penemuan Bermakna

 Laki-laki. 21 tahun, dibawa ke RSJ Menur Surabaya karena marah-marah

dan membahayakan orang disekitarnya, pasien dapat memukul siapa saja

ketika ia merasa marah.


 Autoanamnesis

- Pasien mengatakan ia dibawa ke RSJ Menur Surabaya karena diamuk

oleh warga, dan pasien mengaku bahwa ia sering marah-marah tanpa

alasan yang jelas

- Pasien mengatakan bahwa ia pernah disakiti oleh seorang perempuan,

kemasukan barang halus, dan disantet seseorang, dimana hal itu yang

membuat keadaan pasien seperti ini

- Pasien terdapat halusinasi bisikan berupa bisikan suruhan untuk

memukul seseorang

- Pasien pernah berpikir untuk bunuh diri dengan pistol, namun tidak

dilakukan

- Pasien mengaku bahwa ia pernah dirawat di RS DR Soetomo karena

kemasukan barang halus dan disantet oleh seseorang

- Pasien mengaku bahwa ia sempat mengkonsumsi pil sejak ia sekolah,

merokok setiap hari, dan sering keluar dengan temannya serta masih

sering konsumsi alkohol

 Heteroanamnesis

- Ibu pasien mengatakan pasien diantar ke IGD RSJ Menur Surabaya

karena pasien sering marah dan memukul secara tiba-tiba tanpa alasan

yang jelas, sehingga dapat membahayakan orang sekitarnya

- Ibu pasien mengatakan pasien pernah MRS di RS DR Soetomo 1x,

karena keluhan yang serupa

- Didapatkan riwayat penggunaan pil dan alkohol

 Pemeriksaan fisik tampak mata kiri pasien tampak lebam. Status

neurologis pasien dalam batas normal.


 Pemeriksaan status psikiatri : ditemukan adanya kontak mata, verbal,

namun tidak relevan, mood sedih, afek labil, ditemukan halusinasi

auditorik, proses berpikir non-realistik, arus berpikir asosiasi longgar, isi

pikiran Pre-okupasi. Tilikan pasien derajat 3.

VI. Diagnosis Multiaksial Menurut PPDGJ-III

 Axis I : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol

dengan Gangguan Psikotik Predominan Halusinasi (F10.52)

 Axis II : Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil (F60.3)

 Axis III : Hematom oculi sinistra (H05)

 Axis IV : Masalah Psikososial dan Lingkungan Lain

 Axis V : GAF Scale 50-41

VII. Penatalaksanaan

1. MRS

2. Psikofarmaka

- Clozapine 1 x2 5 mg

- Trifluoperazine 2x5 mg

3. Monitoring

- Keluhan pasien

- Perbaikan klinis

- Efek samping obat

- Vital sign

- Compliance
4. Psikoterapi

a. Psikoterapi terhadap Pasien

- Pengenalan mengenai penyakit, cara pengobatan, manfaat pengobatan

dan efek samping pengobatan

- Memotivasi pasien agar bisa menceritakan penyebab permasalahannya

kepada keluarga terdekat

- Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur

- Memotivasi pasien agar rajin kontrol meskipun sudah keluar rumah

sakit

- Memotivasi pasien untuk terbuka kepada keluarga mengenai

pengalaman yang ia rasakan

b. Psikoterapi terhadap Keluarga Pasien

- Memberi penjelasan mengenai gangguan yang dialami oleh pasien

sehingga dapat mendukung ke arah penyembuhan pasien

- Mengingatkan keluarga untuk membawa pasien kontrol teratur dan

memperhatikan pasien agar minum obat teratur dan mendukung pasien

agar memiliki aktivitas yang positif

- Meminta keluarga untuk menjadi pendengar yang baik serta dapat

sebisa mungkin menyediakan kesempatan dan memberikan ruang dan

waktu kepada pasien untuk bercerita dan mengutarakan isi hati dan

pikiran

VIII. Prognosis

Dubia ad malam
LAMPIRAN

Anamnesis Dokter Muda dengan Pasien

Anamnesis dilakukan di ruangan Wijaya Kusuma, hari Minggu, 17 Juli 2022.

DM : Dokter Muda

Px : Pasien (Tn. E)

Komunikasi dengan pasien menggunakan Bahasa Indonesia

Wawancara dimulai

DM : Selamat pagi, benar dengan Mas Eric?

Px : Pagi, iya betul Mbak

DM : Baik, perkenalkan nama saya Regita Liony, dipanggil Tata, saya dokter muda dari

RSJ Menur, ingin bertanya mengenai kondisi Mas Eric, apakah berkenan?

Px : Iya Mbak, mau tanya apa Mbak?

DM : Mas Eric saat ini usianya berapa Mas?

Px : 21 tahun Mbak

DM : Alamat nya Mas Eric dimana?

Px : Di Kedung Klinter, Surabaya Mbak

DM : Tinggal nya dirumah sama siapa?

Px : Sama orang tua Mbak, sama adek saya

DM : Mas Eric berapa bersaudara?

Px : 3 Mbak

DM : Mas Eric anak keberapa?

Px : Pertama Mbak, yang kedua adek saya laki-laki usia 14 tahun, yang ketiga cewek

Mbak baru lahir

DM : Mas nya saat ini bekerja atau bagaimana?

Px : Saya gak kerja sekarang Mbak


DM : Dulu sempat bekerja Mas?

Px : Iya Mbak, pindah-pindah kerjanya, sekarang sudah gak kerja lagi

DM : Mengapa Mas nya sudah gak kerja lagi?

Px : Saya ini sakit Mbak

DM : Masnya sakit apa?

Px : Kemasukan barang halus Mbak, gara-gara disantet orang

DM : Apa yang dirasakan Mas Eric saat kemasukan barang halus?

Px : Badan sakit semua Mbak, dada saya kadang sesak

DM : Mas Eric sudah menikah?

Px : Belum Mbak

DM : Mas Eric saat ini pagi atau malam?

Px : Yo pagi Mbak

DM : Saat ini Mas Eric berada dimana?

Px : RSJ Menur Surabaya

DM : Masih inget nama saya siapa Mas?

Px : Mbak Tata

DM : Tadi pagi sudah makan belum Mas?

Px : Sudah Mbak, makan telor dan daging

DM : Tanggal lahir Mas Eric kapan Mas?

Px : 9 November 2000 Mbak

DM : Masih ingat ke RSJ Menur Surabaya diantar oleh siapa?

Px : Sama ayah ibuku Mbak

DM : Dibawa ke RSJ Menur Surabaya karena apa Mas?

Px : Saya dimassa warga Mbak, ini Mbak sampe mata saya begini

DM : Oh iya Mas, dimassa warga karena apa Mas?


Px : Saya mau nyuri motor Mbak

DM : Masnya kenapa kok pengen nyuri motor?

Px : Buat saya keluar Mbak

DM : Memangnya di rumah ga punya kendaraan Mas?

Px : Punya Mbak, dirumah ada motor 1, kesukaanku itu Mbak. Saya lihat motor orang

bagus Mbak, saya pengen punya

DM : Bagaimana perasaan Mas Eric hari ini?

Px : Sedih Mbak

DM : Sedih kenapa Mas?

Px : Gara-gara cewek Mbak. Gak ada yang mau sama saya. Saya ini gapunya masa muda.

DM : Mengapa Mas Eric merasa seperti itu?

Px : Saya mengurung diri di kamar Mbak, saya ditinggal nikah, gara-gara cewek Mbak

DM : Cewek siapa Mas?

Px : Itu Mbak si Kiki

DM : Kiki itu siapa Mas?

Px : Kiki ituloh Mbak, anak Cafe, anak Café kan cantik-cantik Mbak

DM : Masnya ada hubungan apa sama Mbak Kiki?

Px : Dia suka sama aku Mbak, aku ya suka Mbak sama dia. Spesies manusia itu beda-

beda Mbak, saya spesies punk Mbak. Hidup Republik Rakyat Asia Mbak.

DM : Oke Mas. Apa pernah ada masalah Mas nya sama Mbak Kiki?

Px : Mbak Kiki ituloh suka sama saya, tapi dia keluar sama cowok-cowok lain Mbak, ya

selingkuh gitu Mbak

DM : Apa yang Mas rasakan saat tahu Mbak Kiki kayak gitu?

Px : Aku tersakiti Mbak, aku gak percaya sama cewek, aku sampe emosi Mbak, tapi kalau

Mbak ya saya percaya, Mbak minta tolong belikan rokok boleh ga Mbak?
DM : Masnya pernah bertengkar dengan cowok yang keluar dengan Mbak Kiki? Masnya

sehari-hari merokok ya?

Px : Aku ga pernah kelai Mbak, tapi aku pengen bertengkar sama cowoknya. Loh iya

Mbak, hampir tiap hari aku ngerokok.

DM : Mas ngerokok berapa banyak dalam sehari?

Px : Ya kadang-kadang 4 sampai 1 pack lah Mbak

DM : Mohon maaf sebelumnya Mas, apakah Mas pernah mengkonsumsi obat terlarang

dan alkohol?

Px : Pernah Mbak, saya sempat minum pil, sama alkohol juga Mbak, alkohol ini barang

wajib Mbak

DM : Sejak kapan Mas mengkonsumsi pil tersebut dan alkohol? Apakah saat ini masih

mengkonsumsi keduanya Mas?

Px : Kalau pil sudah lama Mbak, pas saya sekolah itu Mbak, sekarang sudah ga konsumsi

lagi, tapi kalau alkohol masih Mbak kadang-kadang kalau ngumpul sama teman-teman

saya

DM : Bentuk pilnya seperti apa Mas? Masnya dulu konsumsi berapa banyak dan berapa

lama?

Px : Bentuk bulat Mbak, ada tulisannya LL Mbak, aku konsumsi hampir tiap hari Mbak

waktu itu, ya pokoknya pas sekolah itu Mbak.

DM : Masnya beli sendiri pilnya atau bagaimana Mas?

Px : Dikasih teman-teman saya Mbak

DM : Mas nya berhubungan baik dengan teman-teman saat itu?

Px : Ya baik-baik aja Mbak, ga ada masalah

DM : Apa yang Mas rasakan setelah mengkonsumsi pil tersebut?

Px : Apaya Mbak
DM : Mungkin Masnya merasa lebih tenang, atau lebih aktif gitu Mas?

Px : Oh ngefly gitu Mbak, iya ngefly Mbak

DM : Mas kalau boleh tau, Masnya konsumsi alkohol yang mana?

Px : Arak, Anggur, Beer, itu aja Mbak. Ada itu di UUD Mbak kalau terlarang ya Mbak.

DM : Kalau sudah tau gaboleh kenapa Mas nya konsumsi?

Px : Enak Mbak alkohol itu, ada yang pahit ada yang manis juga Mbak

DM : Kalau alkohol ini Mas nya beli sendiri atau bagaimana Mas?

Px : Ya kadang patungan Mbak sama teman-teman saya, kadang ya dikasih gitu aja Mbak

DM : Bagaimana yang Mas rasakan setelah mengkonsumsi alkohol?

Px : Mabuk saya Mbak, terus rangkul-rangkulan sama teman-teman, terus saya rasanya

pengen marah-marah Mbak

Px : Masnya sering merasa marah-marah gini?

DM : Sering Mbak, semenjak dimasukin barang halus itu Mbak

DM : Berapa banyak biasanya Mas konsumsi alkohol? 1 botol ada atau lebih Mas?

Px : Sebotol berdua Mbak sama teman saya habis

DM : Biasanya Mas keluar sama temennya ini kapan Mas?

Px : Pas malem-malem Mbak, tengah malem saya ya keluar sama teman-teman ngopi

sama minum-minum Mbak, sampai jam 2 jam 3 pagi Mbak

DM : Minum dimana Mas?

Px : Di jalanan gitu Mbak biasanya

DM : Terakhir konsumsi alkohol kapan Mas?

Px : Hari Senin kemarin itu Mbak, saya minum arak sama beer

DM : Selain konsumsi pil sama alkohol adalagi Mas?

Px : Ga ada Mbak, itu aja

DM : Mohon maaf Mas, kalau nyabu apakah pernah?


Px : Pengen aku Mbak, tapi aku ga pernah kalau nyabu, cuma pil itu aja Mbak

DM : Mas nya pernah mendengar bisikan-bisikan gitu?

Px : Pernah Mbak, bisikan saya disuruh ngantemin orang Mbak

DM : Dibisikin sama siapa?

Px: Gatau pokoknya ya dibisikin Mbak, disuruh ngantemin orang

DM : Mas nya pernah melihat sesuatu yang aneh atau menyeramkan?

Px : Ga pernah Mbak, saya pernahnya melihat hantu di mimpi saya. Saya tuh mimpinya

aneh-aneh Mbak.

DM : Mimpi apa Mas?

Px : Agak lupa Mbak, kadang mimpi ular, mimpi hantu, banyak Mbak. Mbak tau artinya

kalau mimpi ular?

DM : Gatau Mas. Kenapa emangnya Mas?

Px : Itu tandanya didatangi sama mantan Mbak

DM : Mas sehari-hari dirumah aktivitasnya ngapain aja?

Px : Saya ya tidur, makan, main sama temen

DM : Ga bantuin orang tua dirumah?

Px : Ga Mbak, kan aku sakit, karena kemasukan barang halus itu Mbak

DM : Mas nya tau darimana kemasukan barang halus?

Px : Ya pokoknya dimasukin barang halus Mbak, aku disantet pokoknya Mbak, disuruh

ngantemin, disuruh Eyang Wiji

DM : Eyang Wiji itu siapa Mas?

Px : Eyang Wiji Mbak, rasis itu Mbak

DM : Sejak kapan Mas merasa kemasukan barang halus?

Px : Udah lama pokoknya Mbak

DM : Mas sebelumnya pernah ke RS karena hal yang sama seperti saat ini?
Px : Iya Mbak pernah, isinya orang gila semua, coba aja saya ga disantet, saya kena santet

sih Mbak, jadi sedikit gila

DM : Kapan itu Mas kejadiannya?

Px : Udah lama Mbak, lupa kapan

DM : Hubungan Mas dengan orang tua bagaimana Mas?

Px : Aku pernah kelai Mbak sama Ayahku

DM : Kelai kenapa Mas?

Px : Siapa yang berani sama Ananto Mbak, saya berani soalnya saya ini punk, saya hajar-

hajaran gara-gara cewek

DM : Kalau sama ibunya Mas?

Px : Ibu saya Mifta, saya pernah antemi Mbak pake tangan saya

DM : Kenapa Mas melakukan hal seperti itu?

Px : Saya dimarahi terus Mbak

DM : Dimarahi kenapa?

Px: Gatau ya Mbak, lupa saya

DM : Keluarga dari Ibu sama Ayah, Mas Eric tau berapa bersaudara?

Px : Ayah 2 bersaudara, Ayah anak pertama, Ibu 4 bersaudara, Ibu anak pertama,

keluarganya Ibu ini gajelas semua Mbak, Pamanku yang ke-4 sering ngantemin aku Mbak

gara-gara cinta. Aku ini ganteng Mbak, kalau aku ganteng dicintai Kiki kan ya Mbak?

Mbak kalau aku jadi Justin enak kali ya Mbak. Main yuk Mbak.

DM : Mas Eric pernah ga sebelumnya merasakan ingin bunuh diri?

Px : Ya pernah Mbak, bunuh diri pake pistol, kalau pake pisau, tenggelam di laut ga

berani saya Mbak

DM : Kapan terakhir merasakan hal seperti itu? Apakah sering merasakan seperti itu

Mas?
Px : 2 minggu lalu paling Mbak, sebelumnya lagi ya pernah semenjak saya kena santet

pokoknya Mbak

DM : Mas nya sehari-hari berdoa dan melakukan ibadah ga?

Px : Saya berdoa Mbak, kalau ibadah saya lupa Mbak, saya ngantuk terus Mbak.

Musholla dimana ya Mbak?

DM : Mas nya pengen pulang ga saat ini?

Px : Ya pengen Mbak, saya pengen ketemu sama teman-teman saya

DM : Yaudah, kalau gitu minum obatnya yang teratur ya Mas, sudah cukup sampai sini

ya Mas saya tanya-tanyanya, terimakasih banyak Mas Eric, Mas Eric istirahat lagi ya.

Px : Iya Mbak. Mbak makasih banyak loh ya Mbak.

DM : Iya Mas Eric


LAMPIRAN

Anamnesis Dokter Muda dengan Keluarga Pasien

Anamnesis dilakukan via telpon dengan Ibu pasien, hari Senin, 18 Juli 2022.

DM : Dokter Muda

KPx : Keluarga Pasien (Ny. M)

Komunikasi dengan keluarga pasien menggunakan Bahasa Indonesia

Wawancara dimulai

DM : Assalamuaalaikum Ibu Mifta, perkenalkan saya Regita dokter muda dari RSJ

Menur, saya mohon izin bertanya-tanya mengenai kondisi Mas Eric kepada Ibu, apakah

Ibu berkenan?

KPx : Waalaikumsalam, iya silahkan Mbak

DM : Ibu saat ini usianya berapa?

KPx : 45 tahun

DM : Suami ibu, Bapak Ananto, usia berapa Bu?

KPx : 55 tahun Mbak

DM : Saat ini alamat dimana Bu?

KPx : Kalau KTP di Ploso Surabaya, tapi saya tinggalnya saat ini di Kedung Klinter

Surabaya

DM : Mas Erik berapa bersaudara Bu?

KPx : 3 Mbak, Eric anak pertama, anak kedua saya usia 14 tahun laki-laki, sama yang

terakhir perempuan usia 4 tahun Mbak

DM : Oh iya Bu, boleh diceritakan Bu, awalnya mengapa Mas Eric dibawa ke RSJ Menur

Suarabaya?

KPx : Jadi gini Mbak, kemarin itu Eric marah-marah, kejadiannya habis sholat Isya, Eric

ini nyelonong masuk ke rumah orang yang beda gang sama saya Mbak, saya di gang 7,
yang dimasuki itu rumah di gang 9 Mbak. Mungkin yang dimasuki rumahnya itu kaget

melihat Eric, terus marah, akhirnya Erik dipukuli dikeroyoki sama warga. Terus saya

ditelfon sama teman saya, kalau Eric dipukuli sama warga sampai matanya bengkak gitu

Mbak, akhirnya saya ngomong sama suami saya untuk datangi Eric. Saat suami saya

sampai di tempat, malah Ayahnya juga diantemin sama Eric Mbak. Darisitu, Eric dibawa

pulang tapi gamau pulang kerumah Mbak, dia kerumah tetangganya, yaudah disitu

omong-omongan baik aja Mbak, ada Ayahnya, saya, Eric, sama anak tetangga saya yang

sebaya dengan Eric, sama orangtuanya. Terus Mbak, tiba-tiba Eric itu mukul anak

tetangga saya, terus anak tetangga ini ga terima, akhirnya berantem Mbak, terus kami

melerai mereka. Tetangga saya tuh ngomong kalau Eric ini kok dibiarin aja ga dibawa ke

RS, iya kalau pas ada orang bisa dilerai kalau suka tiba-tiba mukul, kalau ga ada

bagaimana. Akhirnya darisitu saya dan suami saya putuskan untuk kami bawa ke RSJ

Menur Surabaya Mbak. Kan dulu itu si Eric ini ya pernah Mbak saya bawa ke RS DR

Soetomo bagian kejiwaan, perkaranya ya gitu sama Mbak, tiba-tiba marah, terus mukul

Mbak. Eric tuh kayak ga stabil emosinya Mbak. Saya aja karena tau Eric seperti itu, anak

kedua sama ketiga saya, saya titipkan ke Ibu saya Mbak. Soalnya saya sama suami sama-

sama kerja Mbak kalau siang, sedangkan Eric dirumah sendirian. Takutnya kan kalau

saya campurkan adiknya dengan Eric, takut diapa-apain Mbak.

DM : Ibunya tau kenapa pencetusnya Eric kok tiba-tiba marah dan suka mukul?

KPx : Ga ada sebabnya Mbak, tiba-tiba marah aja dan langsung mukul. Bisa mukul siapa

saja Mbak.

DM : Sudah sejak kapan Mas Eric seperti ini Bu?

KPx : Sekitar 1 tahunan yang lalu kurang lebih Mbak, pas pandemik itu parah-parahnya

Mbak

DM : Yang Ibu tau, Mas Eric pernah mukulin siapa aja Bu?
KPx : Banyak Mbak. Tetangga saya banyak Mbak yang dipukul sama Eric. Tetangga

saya juga sering bilang ke saya, kalau Eric melihat cewek yang sudah agak besar gitu,

ceweknya digodain sampai dikejar-kejar Mbak, sampai ceweknya muter jauh gitu Mbak.

DM : Kenapa kok Mas Eric seperti itu Bu?

KPx : Mungkin Eric itu waktu dulu kan sempat kerja di suatu restoran, terus kenal sama

anak SPG kalau ga salah Mbak. Habis itu Eric itu seneng sama cewek nya itu, tapi ga

kesampean Mbak.

DM : Apakah yang namanya Kiki ya Bu?

KPx : Nah iya Mbak, betul, si Kiki. Sama Kiki itu ga terlalu direspon si Eric Mbak, saya

sempat melihat isi DM IG nya Mbak, bilang si Kiki ini jangan ganggu aku lagi, aku mau

tunangan, gitu Mbak.

DM : Kenal sama Mbak Kiki saat kerja di restoran ini kapan ya Bu?

KPx : Kurang lebih 1,5 tahun yang lalu paling ya Mbak, terus karena pandemik, kerjanya

Eric itu kena pengurangan gitu Mbak, terus lama-lama Eric ga kerja, semenjak itu suka

melamun sendiri sama suka tiba-tiba marah Mbak.

DM : Sebelumnya, apakah Mas Eric pernah bercerita dengan Ibu atau Ayah nya kalau

mendengar bisikan ya Bu?

KPx : Gapernah cerita gitu sih Mbak, cuma sering bilang kalau dia kemasukan barang

halus. Saya sampai bawa ke orang pinter, 2 kali Mbak. Katanya yang pertama itu Eric

diikuti banyak orang. Terus yang kedua, bilangnya kenalan Eric yang namanya Kiki itu

bukan manusia. Itu arwahnya, Kiki tabrakan di taman Bungkul, nah Eric kan kerjanya

deket taman Bungkul itu Mbak. Eric ini juga sering ngeluh kalau dadanya sesak, terus dia

bilang kalau dia kemasukan barang halus. Memang sebelumnya tuh, Eric pernah kerumah

saudara saya Mbak, saudara saya punya teman yang katanya orang pintar, terus darisitu

Eric dibilangi kalau dia di santet orang dan dimasuki barang halus. Mulai darisitu Eric
pikirannya merasa bahwa ia dimasuki barang halus, sampai ia marah-marah ke saya minta

disembuhkan.

DM : Dari kapan itu Bu Eric merasa kemasukan barang halus?

KPx : Kurang lebih setahun yang lalu juga Mbak. Kan darisitu Eric suka marah-marah

terus mukul, sampai melempar barang apa saja yang ada didepannya Mbak. Itu kipas

angin dirumah saya ada 3, semua-semuanya dilempar Mbak, Hp dibanting juga Mbak.

DM : Baik Bu. Kalau perihal melihat sesuatu yang seharusnya tidak kita lihat, apakah

Mas Eric pernah bercerita mengenai hal tersebut?

KPx : Ga ada sih Mbak

DM : Mohon maaf sebelumnya Bu, apakah Mas Eric sebelumnya pernah mengkonsumsi

obat-obatan terlarang?

KPx : Iya pernah waktu SMA. Soalnya dulu waktu dia SMA, dia pernah make pil-pil gitu

Mbak, terus saya lihat dia linglung, kayak gatau apa-apa gitu Mbak, terus merasa takut

tiba-tiba merasa dikejar polisi. Terus habis sekolah itu, dia bilang gamau kerja dulu,

yaudah aku biarin sampai akhirnya dia nyari kerja, kerjanya pindah-pindah dan terakhir

kerja ya di restoran itu Mbak.

DM : Mengkonsumsi pil ini dari kelas berapa sampai kelas berapa Bu?

KPx : Pas kelas 2 sampai 3 Mbak, kira-kira segitu Mbak. Makenya pas waktu itu aja

Mbak, dosisnya mungkin kebanyakan Mbak, kalau ditanya dia bilang minum pil itu ya

banyak gitu Mbak.

DM : Dapat darimana Bu pil nya?

KPx : Dari temen-temennya Mbak, diajakin sama temen-temennya minum pil.

DM : Saat ini sudah tidak mengkonsumsi lagi, Bu?

KPx : Iya, sudah engga Mbak. Pake duitnya siapa juga Mbak, saya juga paling kasih duit

ga banyak Mbak ke Eric, kata Eric itu buat beli kopi sama rokok gitu Mbak.
DM : Mas Eric sering keluar malam ga Bu?

Kpx : Iya betul Mbak, Eric tuh kalau gabisa tidur, pasti dia keluar malem Mbak sama

temen-temennya. Kadang izin, kadang ya engga Mbak, pas saya lagi tidur kadang ya

langsung asal keluar gitu Mbak. Biasanya keluar jam 12 malem jam 1 malem Mbak.

DM : Ibunya tau kegiatannya di luar ngapain Bu, Mas Eric? Apakah Mas Eric ada

konsumsi alkohol Bu?

KPx : Kalau malam tuh keluyuran, gatau dia kemana Mbak, kalau konsumsi alkohol

waktu itu dia pernah saya tanyai, bahasanya kemana-mana gitu Mbak, terus dia bilang dia

diajak minum-minum gitu Mbak. Saya kurang tau sih Mbak kegiatannya apa diluar,

soalnya ya kadang Eric emang langsung main keluar gitu aja Mbak, saya juga mau nyari

sulit Mbak, pulangnya tuh ga mesti Mbak jam berapa.

DM : Hubungan Mas Eric sama temen-temennya gimana Bu?

KPx : Baik-baik saja Mbak setau saya, saya tau Eric anaknya baik

DM : Hubungan Mas Eric dengan orang rumah bagaimana Bu?

KPx : Sebenarnya kami tidak ada apa-apa Mbak, cumin ya kalau misalnya anaknya

dikasih tau sesuatu atau dibilangin sesuatu gitu, dia suka marah Mbak. Kapan hari itu,

Ayahny a pernah dipukuli, saya pun juga pernah Mbak dipukul sama Eric. Dia tuh

marahnya pasti mukul Mbak.

DM : Mas Eric pernah melakukan sesuatu yang membahayakan diri Mas Eric ga Bu?

KPx : Gapernah setau saya Mbak

DM : Mas Eric sering mengurung di kamar ga Bu?

KPx : Iya kadang-kadang ngurung di kamar, kerjaannya habis marah-marah tuh ya tidur,

nanti habis itu kumat lagi marah-marahnya. Pokoknya kalau ngurung diri di kamar, suka

ketawa-ketawa sendiri, tidur terus kerjaannya, terus nulis-nulis gitu Mbak. Saya kirang

tau juga nulis apa, karena tulisannya gajelas. Kalau ada orang lewat, Eric tu ya ngomel,
marah, sampai bicara kasar gitu Mbak. Ya pokoknya melantur gitu Mbak. Sehari-harinya

ya makan, tidur, ngurung diri di kamar, sering keluar pas malam Mbak.

DM : Untuk ibadanya bagaimana Bu, Mas Eric?

KPx : Ya namanya anaknya kayak gitu, jarang ibadah Mbak, tapi ya pernah kadang

sholat, kadang pernah ke musholla, tapi gangguin orang Mbak.

DM : Mohon maaf Bu, apa Mas Eric pernah sampai ditangkap polisi?

KPx : Gapernah kok Mbak

DM : Untuk kepribadian Mas Erik ini bagaimana ya Bu sehari-hari?

KPx : Ya aslinya Eric ini anaknya baik kok Mbak, ya biasa saja, cuman ya itu semenjak 1

tahun yang lalu itu, dia jadi lebih ga stabil emosinya Mbak, sering marah-marah dan suka

mukul.

DM : Kalau ada masalah biasanya Mas Eric cerita ke siapa ya Bu?

KPx : Saya kurang tau Mbak

DM : Apakah Mas Eric pernah punya penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes melitus,

atau penyakit jantung Bu?

KPx : Oh tidak ada Bu

DM : Dari keluarga Ibu sendiri bagaimana Bu, apakah ada?

KPx : Ga ada juga Mbak

DM : Kalau keluhan serupa dengan Mas Eric atau punya penyakit jiwa di keluarga Ibu

apakah ada Bu?

KPx : Tidak ada juga Mbak, Alhamdulillah. Cuman Eric aja yang begini Mbak.

DM : Baik Bu, mungkin cukup sekian untuk tanya jawabnya, saya mengucapkan

terimakasih atas waktu dan perhatiannya. Mohon maaf mengganggu waktu Ibu, semoga

Mas Eric lekas sembuh dan keluarga Ibu sehat selalu. Assalamualaikum Bu.

KPx : Aamiin, terimakasih banyak Mbak. Waalaikumsalam Mbak.

Anda mungkin juga menyukai