Anda di halaman 1dari 20

RESPONSI I

ILMU KESEHATAN JIWA

Disusun oleh :
Iko Satriani 19710075

Pembimbing :
dr. Ivana Sajogo, SpKJ (K)

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA MENUR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA

1
2022
STATUS PASIEN RSJ MENUR

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. K
Alamat : Srirande Lamongan
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA (sudah lulus)
Pekerjaan : Belum/tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Tanggal MRS : 7 April 2022
Tanggal Pemeriksaan : 15 April 2022

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


1. Alasan Utama : Mau bunuh diri
2. Riwayat Gangguan Sekarang :
Autoanamnesis
Wawancara dilakukan oleh dokter muda Iko Satriani di ruang Flamboyan RSJ
Menur Surabaya pada tanggal 15 April 2022 pukul 10.00 WIB.
Saat dilakukan wawancara pasien duduk dengan tenang dan mengikuti intruksi
dari dokter muda dengan baik, pasien lebih banyak diam dan menjawab pertanyaan
dokter muda dengan lancar. Pasien terlihat seperti pasien lainnya dengan menggunakan
seragam Flamboyan RSJ Menur Surabaya berwarna hijau, berambut panjang berwarna
hitam tidak tersisir, dan berkulit sawo matang. Saat dokter muda memperkenalkan diri,
pasien juga demikian dapat menyebutkan nama dan alamat pasien, pasien juga dapat
menghitung hari, sudah berapa lama dirawat di RSJ Menur saat ini, mengatakan juga
kalau kesini diantar oleh keluarga yaitu, ibu dan kakak, dengan alasan karena, mau

2
bunuh diri, teriak-teriak merasa bersalah dan takut dengan orang di desa, tidak mengaku
marah-marah dan sulit tidur karena takut ada suara yang membisiki pasien dengan suara
“hei hei hei”, pasien juga mengatakan tidak sulit makan, saat dokter muda menanyakan
kenapa takut dengan orang di desa, pasien mengatakan, saya takut di desa karena saya
takut dituduh hamil padahal saya tidak hamil, saat ditanya bagaimana tau bahwa
mbanya dituduh hamil, pasien mengatakan karena ada yang bisikin saya. Saat ditanya
bagaiamana perasaan pasien dibawah kesini, pasien mengatakan tidak apa-apa, karena
pasien mengaku ingin sembuh, sebelum kesini pasien juga mengatakan pernah ke RS
Lamongan, pasien merasa baik-baik saja, waktu di RS Lamongan pasien diberi obat
oleh dokter psikiatri, Saat ditanya kerjanya pasien mengaku dulunya saya pernah jualan
es dirumah, dan biasannya antar ibu kepasar karena ibu jualan bawang dan sayur
dipasar. Pasien mengaku berempat bersaudara tapi meninggal 2, jadi sekarang
saudaranya 1 namanya Mas K, pasien mengatakan kakak yang Bernama Mas K sudah
menikah, sedangkan pasien belum menikah. Dirumah pasien tinggal berdua bersama
ibu. Pasien juga mengaku jarang bergaul dengan teman teman karena takut sama orang.
Pasien juga mengatakan ibunya jualan bawang dan sayur, dan ayah sudah meninggal
pada tahun 2019 karena sakit. Pasien juga mengatakan sebelumnya jika tidurnya baik
normal saja, dan shalat rajin, kadang nyenyak tidur karena minum obat dari RS
Lamongan. Pasien juga berpesan kepada dokter muda agar saya mau di rawat di RSJ
Menur agar saya cepat sembuh dan bisa pulang kerumah bantu ibu.

Heteroanamnesis
Dilakukan oleh dokter muda via telepon dengan kakak kandung pasien pada nama Tn K
Tanggal 16 April 2022 pukul 12.00 WIB.
Kakak pasien mengatakan pasien sejak 1 minggu ini sebelum MRS, pasien teriak teriak,
marah-marah, merasa bersalah, mau bunuh diri, takut sama orang, badan dipukul
sendiri, setiap ketemu orang minta maaf. Pasien tidak bisa tidur sejak 2 hari, pasien mau
makan dan mandi, rajin beribadah. Keluarga khawatir dengan kondisi pasien dan
keluarga mengatakan dirumah tampak gelisah dan ketakutan, kakak pasien juga
mengatakan sebelumnya pasien mengaku mau dijahatin oleh orang sekampung padahal

3
kata kakak kandung kalau orang dikampung baik-baik. Kakak pasien juga mengatakan
2 bulan sebelumnya pernah seperti ini dan 2 tahun lalu pernah memecahkan piring,
pengen nyebur dikali. Pasien dirumah tinggal berdua dengan ibu. Pasien mau meminum
obat. Ketika minum obat pasien minum sendiri dan diawasi oleh ibunya.
Kakak pasien juga mengatakan pasien pernah kontrol di RS Muhamadiyah 1 kali pada
tanggal 17 Maret 2022 dan pernah MRS di RS Karangkembang Lamongan selama 5
hari pada tanggal 23 Maret 2022. Sebelum ke RSJ Menur pasien di ikat dirumah karena
kakak pasien takut kalua pasien mau keluar rumah karena pasien selalu mengatakan
ingin keluar rumah dan mau bunuh diri. Setelah itu kakak pasien berinisiatif untuk
mebawa pasien ke RSJ Menur.
Kakak pasien juga mengatakan tidak ada riwayat dalam keluarga yang memiliki riwayat
yang sama seperti mba K ini, Ibu sehat sampai saat ini, ayah sudah meninggal 2019
karena radang paru, kakak pertama meninggal karena sakit, mas K sehat sampai saat ini
dan memiliki istri, kakak ketiga meninggal karena sakit, sedangkan mbak K ini belum
menikah. Dokter muda menanyakan apakah mba K ini punya masalah dengan keluarga,
teman atau dengan tetangga, tetapi kakak pasien mengatakan pasien tidak pernah
memiliki masalah dengan siapapun, pasien anak baik, pendiam dan kurang bergaul
dengan orang.
Kakak pasien mengatakan adiknya mau jika disuruh-suruh bantu-bantu dirumah, misal
bantu bersih rumah, untuk mandi juga pasien mau 2x sehari dan pasien juga mengantar
ibu kepasar naik sepeda motor. Kakak pasien mengatakan pasien pernah bekerja di
tempat laundry dan pabrik rokok sampurna di Lamongan tetapi pasien berhenti karena
merasa tangannya sering keram. Pasien juga pernah jadi penjual es dirumah.
Kakak pasien juga mengatakan adiknya lulus SMA di Gresik karena sempat sekolah di
Lamongan pasien merasa tidak memiliki teman sehingga pasien meminta kakaknya
untuk pindah sekolah di Gresik tempat tinggal kakaknya.
Kakak pasien mengatakan awal sakit pasien sekitar tahun 2019 kakak pasien juga
mengaku kurang ingat persis kapan kejadian awal, tapi awalnya gejala muncul
keanehan itu pasien diam di ajak ngomong tidak banyak, terkadang menangis, dan

4
terkadang merasa kalau orang-orang sekampung membicarakan pasien. Akhirnya
keluarga membawa pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat. Pasien merasa tenang.
Pada tanggal 7 April 2022 pasien dibawa ke IGD RSJ Menur Surabaya oleh Ibu dan
kakak dan dirawat inap hingga saat ini.

3. Riwayat Penyakit Sebelumnya


a. Riwayat Psikiatrik : Pernah kontrol di Puskemas
Lamongan, kontrol 1x di RS
Muhammadiyah pada tanggal 17
Maret 2022 dan Pernah di rawat 5
hari di RS Karangkembang
Lamongan pada tanggal 23 Maret
2022
b. Riwayat Medis : Tidak ditemukan
c. Riwayat penyalahgunaan : Tidak ditemukan
zat/obat
d. Ciri kepribadian : Menurut keluarga pasien sebelum
sakit ini pasien memiliki ciri
sebelumnya
kepribadian pendiam.

4. Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Riwayat prenatal /perinatal : Dalam Batas Normal
b. Masa Kanak : Dalam Batas Normal
c. Masa Remaja : Dalam Batas Normal
d. Masa Dewasa : Dalam Batas Normal

5. Riwayat Pendidikan : Pendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Menengah Atas


(SMA/Madrasah)
6. Riwayat Pekerjaan : tukang laundry, pekerja pabrik rokok, dan penjual es
7. Riwayat Perkawinan : Belum menikah
8. Riwayat Agama : Islam

5
9. Riwayat Hukum : Tidak didapatkan
10. Aktivitas Sosial : Pasien memiliki teman di desa
11. Penggunaan Waktu Luang : Lebih banyak berdiam diri kasur
12. Riwayat Psikoseksual : Dalam Batas Nomal
13. Situasi Kehidupan Sekarang : Selama di ruang Flamboyan pasien masih kurang
bersosialisasi dan lebih banyak menyendiri. Pasien selalu mengatakan betah di RSJ
karena ingin sembuh.

14. Genogram :

Keterangan:
Kakek pasien meninggal
Nenek pasien meninggal
Ayah pasien meninggal
Ibu pasien
Saudara perempuan meninggal
saudara laki-laki hidup

saudara laki-laki meninggal


pasien

15. Faktor Keturunan : Tidak Ditemukan


16. Faktor Pencetus : kakak pasien mengatakan sempat pasien ingin bekerja
17. Faktor Organik : Tidak Ditemukan

6
18. Persepsi Keluarga tentang Pasien : Menurut keluarga pasien mulai muncul gejala
sejak 1 minggu sebelum MRS, tampak gelisah, marah-marah, mau bunuh diri, takut
sama orang dan bicara dengan nada tinggi, pasien memperoleh informasi itu dari
bisikan ditelinganya tanpa adanya orang yang membisiki, selain itu juga pasien sangat
sulit tidur pada malam hari. Sehingga keluarga memutuskan bahwa pasien perlu
mendapatkan penanganan terkait apa yang dialami pasien.
19. Persepsi Pasien tentang Dirinya dan Kehidupannya : Pasien mengaku bahwa pasien
dibawah ke RS ini hanya karena sakit, mau bunuh diri dan ada yang mebisiki “hei hei
hei” sehingga pasien teriak-teriak dirumah.
III. STATUS PSIKIATRI
Diperiksa pada tanggal 15 April 2022
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan : Pasien perempuan berusia 22 tahun, berpenampilan sesuai usia.
Pasien berpakaian rapi, menggunakan baju seragam ruangan Flamboyan RSJ Menur
Surabaya, berambut panjang berwarna hitam rapi, kulit berwarna sawo matang.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Pasien tenang dan berjalan dengan pelan.
Pasien dapat makan, minum, dan mandi sendiri.
c. Sikap terhadap pemeriksa : Saat di periksa pasien menunjukan sikap kooperatif,
menjawab pertanyaan dengan baik dan lancar.
Kontak : Mata (+), Verbal (+), Relevan, lancar.

2. Mood dan Afek :


a. Mood : Eutimia
b Afek : Dangkal
.
c. Keserasian : Apropiate
3. Persepsi : Halusinasi Auditori (+) mengancam pasien, Ilusi (-)
4. Proses Berpikir :
a. Bentuk : Non-Realistik
b Arus : Inkoheren

7
.
c. Isi pikiran : Waham kejaran

5. Kesadaran dan Kognitif :


a. Kesadaran : Berubah
b. Orientasi
1) Waktu : Baik
2) Tempat : Baik
3) Orang : Baik
c. Daya Ingat
1) Jangka Segera : Baik (Mengingat Waktu)
2) Jangka Pendek : Baik (Mengingat Sudah Makan)
3) Jangka Menengah : Baik (Mengingat saat 7 hari di RSJ Menur)
4) Jangka Panjang : Baik (Mengingat riwayat sekolah dan keluarga)
d. Intelegensi : Cukup
e. Tilikan : Tilikan 4
6. Kemauan : Cukup
7. Status Internistik :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
TD : 124/74 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher : a -/ i -/c -/d -
Thorax : Simetris, retraksi (-), sonor/sonor, suara paru
vesikuler/vesikuler, suara jantung S1/S2 tunggal

8
Abdomen : Soepl, flat, BU (+)
Ekstermitas : Akral HKM, CRT <2dtk, Edema (-), Ekstremitas atas
kanan dan kiri tremor (+)
8. Statu Neurologis :
GCS : 4-5-6
Pupil : Bulat isokor 3mm/3mm
Meningeal Sign : Tidak dilakukan
N. Cranialis : Tidak dilakukan
Reflek Fisiologis : Tidak dilakukan
Reflek Patologis : Tidak dilakukan
Motorik : 5 5
5 5
9. Pemeriksaan Penunjang :
Tes Kehamilan : Tidak dilakukan
Foto Thorax : Tampak normal
Swab Rapid : Negatif
Antigen
10. Pemeriksaan Psikologi : Tidak ada data

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien perempuan berusia 22 tahun, diantar oleh keluarga, keluarga pasien mengatakan
mulai muncul gejala sejak 1 minggu sebelum MRS, tampak gelisah, sulit tidur, marah-
marah, emosional, bicara dengan nada tinggi, mau bunuh diri, dan takut sama orang.
Dari Autoanamnesis ditemukan bahwa pasien mendengarkan bisikan, pasien juga merasa
mencurigai ada yang membicarakannya.
Dari Heteroanamnesis
Kakak pasien mengatakan pasien sejak 1 minggu ini sebelum MRS, pasien teriak teriak,
marah-marah, merasa bersalah, mau bunuh diri, takut sama orang, badan dipukul sendiri,
dan pasien gelisah dan takut karena dituduh hamil oleh orang didesa.

9
Pada pemeriksaan Psikiatri didapatkan adanya kontak verbal lancar, mood etumia dan
afek dangkal, gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik, bentuk pikir yang
nonrealistik, arus pikiran inkoheren, isi waham kejaran, dan tilikan 4.

V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL MENURUT PPDGJ III


Aksis I : Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
Ketidakpatuhan terhadap Pengobatan (Z91.1)

Aksis II : Kepribadiam pendiam


Aksis III : Tidak ditemukan adanya faktor organik
Aksis IV : Tidak ada
Aksis V : GAF Scale 40-31

VI. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka :
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Trifluoperazine 2x5 mg
Clozapine 2x100 mg
2. Monitoring :
1) Keluhan pasien
2) Efek samping obat
3) Vital sign
3. Psikoterapi:
a. Psikoterapi terhadap pasien:
1) Memotivasi pasien agar bisa menceritakan penyebab permasalahannya.
2) Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol setelah
keluar dari rumah sakit.
3) Memotivasi pasien untuk mau bergaul dan bersosialisasi lagi, sehingga tidak
menarik diri dan membentuk kebiasaan yang kurang baik.

10
4) Melakukan mendorong pasien untuk bersosialisasi.
b. Psikoterapi terhadap keluarga pasien:
1) Memberi penjelasan mengenai kondisi ganguan yang dialami pasien, sehingga
dapat mendukung kesembuhan pasien.
2) Mengingatkan keluarga untuk selalu memantau kepatuhan pasien minum obat
dan rutin membawanya kontrol.
3) Memberikan edukasi kepada keluarga untuk mengurangi pemicu stress pada
pasien dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan, usahakan melibatkan
pasien dalam kegiatan sehari-hari.
4) Meminta keluarga memberikan ruang dan waktu kepada pasien untuk bercerita
dan mengutarakan isi hati dan pikiran.

VII. PROGNOSIS
Dubia at Malam
Kepribadian : Ciri kepribadian (Buruk)
Prepsikotik pendiam
Onset : Kronis (Buruk)
Jenis : Skizofrenia (Buruk)
Hebefrenik
Usia : 19 tahun mulai sakit (Buruk)
Pengobatan : Riwayat tidak patuh (Buruk)
minum obat
Pencetus : Tidak patuh minum (Buruk)
obat
Faktor Keturunan : Tidak ada (Baik)
Sosial Ekonomi : Cukup (Baik)

11
LAMPIRAN
Anamnesis Dokter Muda dengan Pasien

Wawancara dilakukan di ruang Flamboyan 15 April 2022


Dm: Dokte Muda
Px: Pasien

DM : Selamat pagi mba, perkenalkan saya dokter muda Iko Satriani, boleh cerita-cerita
sebentar mba?
Px : Ya boleh mbak (sambil duduk)
DM : Saya izin tanya nggih mba ?
Px : Ya mbak silakan.
DM : Mba namanya siapa ?
Px : Kusnah mbak
DM : Tinggal dimana mba Kusnah?
Px : Lamongan mbak
DM : Ohh, oya mba sudah berapa lama disini mas?
Px : Kira-kira sudah 7 harian mbak
DM : Tanggal berapa mba?
Px : Nah itu saya gak tahu embak, tapi kemarin masuk sini dari hari kamis sih mbak,
hari ini hari apa mbak?
DM : Hari jumat mba, tanggal 15 April 2022
Px : Ohh, bearti hari ini susah 8 hari mbak
DM : Baik mba, 8 hari ya, siapa yg anter kesini kemarin
Px : Keluarga saya, kakak saya, ibu saya
DM : Kenapa katanya dianter kesini mba?
Px : Itu mbak, saya sakit terus saya teriak teriak hei hei hei, saya marah-marah mba
DM : Mengapa mba teriak hei hei hei?

12
Px : Itu loo mba ada yang bisikin saya ngomong hei hei hei dan ngasitau kalau orang di
desa ngomongin saya kalau saya dituduh hamil
DM : Emangnya mba kusnah benaran hamil?
Px : Tidak mba, tapi kata orang didesa gitu mba
DM : Mba kusnah pernah dengar langsung?
Px : Ya tidak pernah mba, tapi saya itu ada yang bisikin
DM : Yang bisikin siapa perempuan/laki-laki?
Px : Saya tidak tau mba tapi telinga saya ada yang bisikin
DM : Mba sering lihat bayangan?
Px : Lihat mba bayangan hitam dan mengganggu
DM : Hari ini bagaimana perasaan mba?
Px : Sedih mba, saya pengen pulang ketemu ibu
DM : Mba tau ini dimana?
Px : Di rumah sakit jiwa menur Surabaya
DM : Mba sebelumnya sudah pernah ke RSJ Menur?
Px : Belum pernah mba, ini baru pertama kali.
DM : Sudah mandi?
Px : Sudah mba tadi pagi jam 5
DM : Sudah makan?
Px : Sudah mba
DM : Sudah minum obat mba?
Px : Iya sudah mba
DM : Mba rutin minum obat
Px : Rutin mba, soalnya saya pengen sembuh dan mau pulang
DM : Mba dirumah tinggal sama siapa?
Px : Dirumah saya tinggal berdua dengan ibu
DM : Mba punya saudara?
Px : Punya mba 4 tapi meninggal 2 jadi sekarang saudara saya tinggal 1.
DM : Namanya siapa?
Px : Mas karno, yang antar saya ke rumah sakit menur Bersama ibu

13
DM : Mba di rumah sakit bisa tidur?
Px : Bisa mba, saya bisa tidur
DM : Di rumah sakit orangnya baik-baik ?
Px : Iya mba disini orangnya baik-baik
DM : Punya teman mba di rumah sakit?
Px : Punya mba Namanya surilami dan mba tri
DM : Mba hobbynya apa?
Px : Saya hobbynya badminton
DM : Mba kalau keluar dari rumah sakitmba mau ngapain?
Px : Mau jualan es bantu ibu
DM : Ibu mba kerja apa?
Px : Kerjanya kupas bawang dipasar
DM : Ayah masih ada?
Px : Sudah meninggal tahun 2019, sambil menangis
DM : Meninggal karena kenapa mba?
Px : Kata ibu sakit tapi saya tidak tau sakit apa
DM : Mba punya teman selain dirumah?
Px : Dulu punya tapi sekarang sudah tidak pernah ketemu konco.
DM : mas kusnah sudah menikah ?
Px : belum mbak
DM : Kalau dirumah sakit masih ada yang bisikin?
Px : Iya masih mba
DM : Bisikin gimana?
Px : Hei hei hei
DM : Kalau di rumah sakit ikut kegiatan seperti senam gak mba?
Px : Iya mba saya ikut
DM : Mba sebelum ke rumah sakit jiwa menur berobat kemana?
Px : Saya berobat di Puskesmas Lamongan dan di RS Muhammadiyah
DM : Rutin minum oabt dari puskesmas dan RS Muhammadiyah?
Px : Iya rutin mba

14
DM : Yang ngawasi mba minum obat siapa?
Px : Ibu
DM : Mba dengan ada bisikan itu mba merasa terganggu?
Px : Iya terganggu mba
DM : Mba selain dibisikin hei hei ada lagi?
Px : Iya mba kadang saya disuruh bunuh diri
DM : Tapi mba kusnah ngelakuin?
Px : Tidak mba saya takut dosa
DM : Mba agamanya apa?
Px : Islam
DM : Mba rajin shalat?
Px : Iya mba saya rajin shalat.
DM : Mba sempat sekolah?
Px : Iya mba saya sekolah dan lulus SMA
DM : kalau sekarang mba kusnah rasakan apa? membaik kah atau bagaimana yang mba
rasakan.
Px : ya katanya kan berobat untuk lebih sembuh, makanya saya mau aja, biar cepat
sembu lah mbak.
DM : berarti disini agak membaik ya mba yang disarakan?
Px : ya begini lah mbak keadaan saya
DM : ohh ya mba, nanti kita obati sama-sama ya, mba juga rutin minum obatnya, ikut
olahraga dan kegiatan-kegiatan disini ya, istirahat yg cukup ya mba kusnah ya
Px : iya mbak, makasih, sudah ya mbak saya mau tidur dulu.
DM : apakah ada yang mba kusnah ceritakan lagi, mau disampaikan mungkin?
Px : Itu aja si mba, mba doakan saya agar cepat sembuh ya
DM : baik mba
Px : iya mba
DM : Selamat istirahat mba kusnah

Wawancara Selesai

15
LAMPIRAN
Anamnesis Dokter Muda dengan Keluarga Pasien

Wawancara dilakukan via telfon pada 16 April 2022


Nama : Tn K (Ibu pasien)
Alamat : Gresik
Dm : Dokter Muda
KPx : Keluarga Pasien

(Setelah DM izin melalui chat untuk bicara melalui telfon kepada keluarga pasien)
DM : selamat siang mas, perkenalkan saya dokter muda Iko Satriani, benar dengan mas
K, keluarganya mba K nggih mas?
KPx : Halo iya siang mbak, benar saya kakaknya, ada apa ya mbak
DM : Iya mas maaf sebelumnya saya izin nggih mbak untuk ngobrol-ngobrol mengenai
mba K sebelum masuk RS, apakah mas berkenan?
KPx : Oh iya iya silahkan nggak papa
DM : Iya mas makasih sebelumnya, jadi bagaimana ya awalnya mba K bisa masuk sini?
KPx : awalnya itu mau bunuh diri, teriak-teriak hei hei hei, marah marah, badan dipukul
sendiri, setiap ketemu orang minta maaf, curiga dan takut sama orang, katanya ada
yang bisikin
DM : jadi itu ya mas faktornya mba K di bawa ke rs?
KPx : iya mbak, kan sudah gak bisa diatur, gak bisa diomongin, marah ae kerjanya, gak
mau diomomgin sama keluarga, daripada terjadi yang gak yang diinginkan,
mending saya bawa ke rsj ajakan, kasian juga soalnya dirumahkan tinggal berdua
sama ibu.
DM : ohh sebelumnya mba K ini sudah minum obat juga ya mas, rutin kontrol gtu dari
rsj?
KPx : iya mbak, minum obat rutin, tapi saya kurang perhatikan mbak yang akhir-akhir ini

16
dia minum rutin apa tidak ya soalnya saya tidak tinggal serumah, biasanya yang
awasi minum obat ibu saya
DM : kontrolnya itu dari rs mana mas?
KPx : Kontrolnya biasa di Puskesmas, RS Muhammadiyah, dan RS Karangkembang.
DM : sudah berapa lama itu mas,berobat dan kontrol ?
KPx : udah lama mbak kalau di Puskesmas, mungkin sudah 2019 mbak saya lupa soalnya
sudah lama, setelah diberi obat membaik dan setelahnya kambuh lagi, tapi pernah
nginap di RS Karangkembang selama 5 hari tanggal 23 Maret 2022, kalau di RSJ
Menur ini baru pertama kali, sebelum kesini juga saya bawa control ke RS
Muhamadiyah Lamongan 1x setelah itu kambuh ini lagi
DM : untuk keseharian mba K ini apa ya mAS?
KPx : kemarin-kemarin itu sempat kerja di Laundry, pabrik rokok sampurna, jualan es
mbak, tapi tangannya sering kram makanya mba K berhenti, tetapi mba K sering
mengantar ibu saya kepasar untuk jualan naik sepeda motor
DM : Apakah mba K ini suka bergaul dengan tetangga atau dengan orang di desa?
KPx : Mba K ini jarang bergaul, dia termasuk anak pendiam, soalnya dia juga takut sama
orang, curiga sama orang
DM : Curiganya itu gimana mas?
KPx : Curiganya itu takut diomongin sama orang, soalnya kata mba K dia ada yang
bisikin
DM : ohh begitu ya mas, dibisikin gimana?
KPx : Bisikin hei hei hei, terus ada yang kayak niruin omongan dia, dia juga dibisikin
katanya kalau tetangga suka omongin dia dan dituduh hamil padahal orang didesa
itu baik semua
DM : Dirumah tinggal sama siapa?
KPx : Tinggal berdua sama ibu mba
DM : Masnya tinggal dimana?
KPx : Saya tinggal dengan istri saya di Gresik
DM : Ibu masih sehat?
KPx : Iya mba alhamdulillah sehat, ibu jualan bumbu dan sayur dipasar

17
DM : Kalau ayah gimana mas?
KPx : Sudah meninggal sejak 2019 karena sakit radang paru
DM : Mba K kalau dirumah mau mandi, makan dan mau mengurus diri nda mas?
KPx : Iya mau mba, dia juga rajin shalat
DM : Mas mau tanya pas di bawa ke RSJ Menur mba K sempat melawan?
KPx : 2 hari sebelumnya itu melawan mba dan saya takut mba K keluar rumah soalnya
dia selalu ngomong mau bunuh diri jadi saya ikat setelah itu saya inisiatif untuk
antar ke RSJ Menur, kebetulan juga tetangga nyaranin juga begitu mba
DM : ohh itu anak keberapa mas mba K?
KPx : Anak ke 4, say aini 4 bersaudara tapi 2 meninggal yang pertama mba meninggal,
yang no 3 meninggal juga
DM : Menurut mas apa faktor mba K ini kambuh kayak gini mbak, kan kata rajin kontrol
ke Puskesmas dan rutin minum obat? Apakah lupa minum obat atau ada apa
begitu.
KPx : Nah kalau menurut saya mba mungkin mba K ini tidak punya teman curhat jadi dia
tidak bisa luapin masalah, setau saya dia rutin minum obat tapi saya tidak selalu
melihat mba soalnya saya beda rumah denga ibu dan mba K tapi ibu selalu
mengawasi kalau mba K minum obat
DM : Pernah gak mba K ini minum obat sendiri tanpa diawasi?
KPx : Sering mba dia minum obat sendiri,
DM : tiap bulan ambil obat gak mbak, kontrol gitu?
KPx : Saya ambil obat di puskesmas saja, ke RS ini baru pertama, control ke psikiatri
juga baru 1x di RS Muhamadiyah Lamongan
DM : Berarti belakang ini aja ya mas ada keluhan agak berbeda dari sebelumnya ?
KPx : Iya mba yang kambuhnya parah gini baru 1 mingguan tapi sebelumnya juga sudah
pernah mba seperti ini kurang lebih 2 tahun lalu, sembuh dan kambuh kambuhan
DM : Mba K dulu sekolah ya ma ?
KPx : Iya sekolah mba sampai lulus SMA
DM : Disekolah mau berteman?
KPx : Ya itu mba, mba K ini mau berteman tapi terkadang dia merasa kalau teman

18
temannya itu gak mau berteman sama dia, sampai mba K ini minta saya untuk
mindahin dia sekolah di Gresik yang awalnya dia sekolah di Lamongan
DM : Kalau dirumah sering ngobrol sama ibu ya Mba K?
KPx : Jarang mba, dia senang diam tatapan kosong terkadang dia menangis
DM : dikeluarga ada yang riwayat kayak mba K?
KPx : tidak ada mbak
DM : dulu tau mba K kayak gini sejak kapan mas? awal-awal sakitnya bagaimana mas.
KPx : Untuk pertama kalinya saya kurang tau pasti yang pastinya sudah lama kayak gini
tapi kambuh kambuhan
DM : Mas pernah tanya ke Mba K gak kenapa bisa seperti ini?
KPx : Saya sudah sering tanya mba, tapi mba K ini tertutup sama saya, dia cuman bilang
ke saya aja kalau ada yang bisikin
DM : Mba K apakah sudah menikah?
KPx : Belum menikah mba
DM : Apakah benar orang didesa mau nyakitin mba K soalnya mba K selalu bilang kalau
takut sama orang di desa?
KPx : Tidak mba, orang didesa semua baik baik
DM : iya mas
KPx : makanya karena aneh-aneh begitu saya bawa ke rsj Menur mba
DM : iya-iya bener mas, mas sebelum sakit begini mba K pribadi seperti apa mas? apa
pendiam, tertutup apa gimana mbak?
KPx : ohh dia periang dulu mbak, makanya saya sedih dia sekarang kaya gini.
DM : kalau untuk kegiatan bantu2 dirumah apa gimana
KPx : dia bantu ibu saya nyapu ngepel, cuci baju gitu dia mau mbak
DM : mau ya mbak disuruh-suruh kerja?
KPx : mau mbak rajin mba, sebelum kumat ini mbak
DM : ohh ya mbak, ada lagi gak mbak, yang ingin disampaikan tentang mba K ?
KPx : ya gitu aja sih mbak, selumnya sih baik-baik aja baru kabuh ini belakangn ini,
gelisah gitu lah mbak, kasian juga saya liatnya, gak mau tidur, mau bunuh diri,
badan dipukul sendiri, ketemu orang selalu bilang maaf dan curigaan. Minta doa ya

19
mbak semoga cepat membaik ya mbak.
DM : amin mas, kita doakan aja ya mas, kalau misalnya nanti keluar terus kontrol tiap
bulan, ya perlu dukungan keluarga juga mas buat minum obat rutin diawasi gitu ya
mas, biar teratur minum obatnya ya mas.
KPx : ya mbak bener mbak
DM : iya mas, terima kasih ya mas atas waktunya sudah mau cerita-cerita tetang mba K.
KPx : iya mbak, sama-sama terimakasih juga mbak

Wawancara Selesai

20

Anda mungkin juga menyukai