DAFTAR ISI.........................................................................................................i
LAPORAN KASUS..............................................................................................1
I. IDENTITAS PASIEN...........................................................................1
X. RENCANA TERAPI............................................................................24
XI. PROGNOSIS........................................................................................26
XII. DISKUSI...............................................................................................26
XIII. KESIMPULAN.....................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
LAMPIRAN..........................................................................................................39
i
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 25 tahun
1
2. Alloanamnesis dengan kedua orang tua pasien, dilakukan pada
A. Keluhan Utama
yang lalu mulai merasa kebas di tangan dan kaki pasien, pasien
saat 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit ayah pasien
2
kalau dirinya akan mati, pasien menceritakan hal tersebut
2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit menurut orang tua
sadar saat melakukan itu. Pada saat 1 hari yang lalu sebelum
3
pasien di tikam oleh suaminya yang terjadi bulan desember 2020
tahun 2017, dan pernah dirawat rumah sakit pada tahun 2018
sebelumnya.
4
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
dalam keadaan baik dan ayah pasien mendampingi ibu pasien. Ibu
Pasien lahir cukup bulan dan tidak memiliki cacat bawaan atau
kelainan lainnya.
5
Saat lahir, pasien dibesarkan oleh orang tua. Pada usia 0-1
tahun, pasien mendapatkan air susu ibu dan (ASI) sampai usia 6 bulan
dan juga susu formula di berikan hingga pasien berusia 2 tahun, dan
Pada usia 1-3 tahun, pasien sudah dapat berdiri dan berjalan.
Menurut pasien, pasien dapat berjalan pada usia 2 tahun dan pada usia
namun pasien sudah lupa kapan pastinya pasien sudah bisa pergi ke
Pada usia 3-5 tahun, pasien adalah anak yang aktif, suka
Menurut orang tua pasien, pasien termasuk anak yang suka bergaul
dan berteman dengan siapa saja. Pasien merupakan anak yang penurut
dan patuh.
saja, pasien tidak pernah juara kelas namun juga tidak pernah tinggal
6
D. Masa Kanak Akhir dan Remaja
Sewaktu SMP dan SMA, pasien bergaul dengan siapa saja, tidak suka
Setelah lulus dari SMA, pasien lanjut kulaih di Jakarta pada tahun
E. Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
(UKIT) pada tahun 2015, dan pada tahun 2019 pasien pindah di
2. Riwayat Pekerjaan
Rumah Tangga.
7
3. Riwayat Psikoseksual
dengan laki-laki.
4. Riwayat Pernikahan
dan pada bulan desember tahun 2020 yang lalu pasien pernah di
Sejak hari itu pasien selalu merasa cemas, dan pasien menjadi
mau.
5. Riwayat Keagamaan
8
setiap minggunya. Pasien merupakan seorang yang
soal beragama.
6. Aktivitas Sosial
9
DENAH RUMAH PASIEN
Ket.
Teras rumah
Pintu rumah
Kamar tidur
Dapur
Ruang tamu
Kamar Mandi/WC
Halaman Luar.
10
9. Riwayat Keluarga
pasien dan pasien tidak terlalu baik, karena pada saat ini pasien
tidak cerai.
SILSILAH KELUARGA/GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Meninggal
11
G. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Keluarganya
tidak seperti ini. Pasien mengatakan kalau dirinya mulai merasa takut
akan sesuatu hal, contohnya pasien merasa takut apabila dirinya akan
Semenjak saat itu pasien sudah mulai tidak bisa tidur, dan biasanya
pasien menonton film korea saat pasien merasa tidak bisa tidur.
yang ada di sekolah, menurut kedua orang tua pasien, pasien menjadi
oleh kedua orang tua pasien. Namun kedua orang tua pasien
terjadi, karena menurut kedua orang tua pasien memang mungkin ini
sudah merupakan jalan Tuhan agar pasien mau mendengar apa yang di
12
IV. PEMERIKSAAT STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
13
B. Mood dan Afek
1. Mood : Hipotimia
2. Afek : Menyempit
3. Kesesuaian : Sesuai
C. Karakteristik Bicara
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Hendaya bahasa
D. Gangguan Persepsi
E. Pikiran
1. Arus pikir
2. Isi pikir
14
1. Kesadaran
2. Orientasi
a. Orientasi waktu
dan malam.
b. Orientasi tempat
c. Orientasi orang
mewawancarainya.
3. Daya ingat
15
c. Daya ingat segera
6. Kemampuan visuospatial
jelas.
G. Pengendalian Impuls
1. Penilaian Realitas
16
2. Tilikan
17
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
1. Pemeriksaan Fisik
36,2°C
2. Status Neurologikus
- N. olfaktorius (N.I)
- N. optikus (N.II)
(N.VI)
- N. trigeminus (N.V)
- N. facialis (N.VII)
- N. vestibulocochlearis (N.VIII)
18
Selama wawancara pasien mampu menjawab pertanyaan. Hal
- N. glosssopharyngeus (N.IX),
- N. vagus (N.X)
- N. aksesorius (N.XI)
- N. hypoglossus (N.XII)
19
mengira pasien kerasukan sehingga memanggil pendeta untuk mendoakan
pasien, namun keluhan pasien tidak membaik, akhirnya pasien di bawa oleh
kedua orang tuanya di IGD RSJ Prof. Dr. dr. V. L. Ratumbuysang Manado
4 hari yang lalu sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien pulang dengan
keadaan mabuk jam 9 pagi, pasien mengatakan pasien 4 hari yang lalu mulai
merasa kebas di tangan dan kaki pasien, pasien juga mengatakan merasa
kepala pusing, pasien juga sempat menyuruh orang tuanya untuk membakar
suami pasien yang sekarang sudah pisah namun tidak cerai, kemudian saat 3
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit ayah pasien mengatakan kalau
tanya namun kadang juga tidak nyambung apa yang pasien katakan. Pasien
akan mati, pasien menceritakan hal tersebut kepada ibunya pasien dan
dirinya saat itu sedang hamil. Pasien juga pernah di ancam oleh pasangan
mengeluarkan sesuatu dari mulut pasien. Saat 2 hari yang lalu sebelum
20
masuk rumah sakit menurut orang tua pasien, pasien sudah mulai agresive
namun masih bisa di kendalikan, dan pasien sudah mulai tidak mengenali
orang-orang yang ada di rumah. Pasien juga sempat keluar rumah dengan
telanjang dan pasien mengatakan saat itu pasien tidak sadar saat melakukan
itu. Pada saat 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah
menjadi agresive, dan kedua orang tua pasien sempat membawa pasien ke
pendeta untuk di doakan, karena menurut kedua orang tua pasien, pasien
saat dibawa di rumah oma pasien, dan keesokan harinya pasienpun dibawa
pasien mulai merasakan ketakutan sejak pasien di tikam oleh suami pasien
saat itu pasien mulai tidak bisa tidur dengan baik, dan pasien sering
berpenampilan rapi, kontak mata (+), dan pasien tampak sehat. Ekspresi
Terdapat adanya halusinasi atau waham. Daya tilik baik dan derajat tilikan
berusaha intik mencari pengobatan dari gangguan yang dia alami dan
21
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
merasa bahwa dirinya sedang hamil. Dari gejala dan durasi waktu
Ciri kepribadian pada pasien ini yaitu paranoid. Ciri kepribadian ini di
tandai dengan sikap suka curiga terhadap orang lain, dimana pasien
merasa bahwa dirinya akan dibunuh oleh suami pasien dan pasangan
C. Pada Aksis III, tidak ditemukan kondisi medis umum yang bermakna
pasien, dan pasien juga sering diperlakukan kasar oleh suami pasien.
Pasien juga di ancam oleh pasangan gelap pasien apabila pasien ingin
meninggalkan pasangannya.
22
E. Pada Aksis V,Global Assasment of Functioning (GAF) scale, Current
sosial dan hubungan interpersonal pasien masih baik. GAF scale High
dalam fungsi social, pekerjaan dan sekolah. GAF scale High Level
Past Year (HLPY) 90-81, gejalah minimal berfungsi baik, cukup puas,
23
IX. DAFTAR MASALAH
X. RENCANA TERAPI
A. PSIKOFARMAKO
B. PSIKOEDUKASI
1. Terhadap Pasien
24
dari penggunaan obat tersebut serta pentingnya meminum
2. Terhadap Keluarga
keadaan pasien.
25
dalam hal pengawasan tetutama tingkah laku pasien,
tidak wajar.
XI. PROGNOSIS
XII. DISKUSI
A. Diagnosis
paranoid. Pasien juga lupa kejadian yang terjadi saat pasien di antar ke
26
Berdasarkan DSM V kriteria diagnostik untuk gangguan
Kriteria Diagnostik
1. Waham.
2. Halusinasi.
Kriteria A.
atau ada bukti lain dari gangguan psikotik yang diinduksi non-
27
E. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
penting lainnya.1
keracunan stimulan).1
terpapar obat atau setelah intoksikasi atau putus zat tetapi dapat
28
psikotik dapat berlanjut selama penggunaan zat/obat berlanjut.
yang substansial (yaitu, satu bulan atau lebih) setelah intoksikasi zat
29
B. Kepribadian
ini di tandai dengan sikap curiga terhadap orang lain, yang mana
oleh suaminya. Saat malam pasien merasa tidak bisa tidur akibat takut
adalah
berikut:
30
2) Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya
medis umum.
(pramorbid)”.
31
tingkat lebih tinggi pada wanita daripada pria.3,4,5 Gangguan
tenaga medis.3
diterbitkan berbentuk studi kasus atau seri kasus. Salah satu laporan
32
dalam mempertahankan rasa kontrol pasien yang kemungkinan akan
mencelakai terapis. 7
C. Terapi
- Farmakoterapi
- Psokoterapi.
ada risiko orang mungkin melukai dirinya sendiri, atau orang lain.11
33
digunakan adalah haloperidol (halol). Pasien dengan efek samping
efektif dalam waktu singkat disertai efek samping yang lebih jarang
pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak, obat ini efektif untuk
negatif. 2
bergerak terus menerus. Ini bisa sangat tidak nyaman terutama ketika
34
haloperidol (Serenace), pimozide (Orap), thiothixene (Navane /
(artena) 3-4 kali 2 mg/hari dan sulfas atropine 0,50-0,75 mg (IM). Jika
memiliki tingkat kecemasan dan / atau yang tinggi masalah tidur. 4(11)
35
kepribadian yang parah atau gangguan disosiatif juga dapat memicu
XIII. KESIMPULAN
zat
36
DAFTAR PUSTAKA
2014; 1-14.
associated with violence and criminal behavior during adolescence and early
Oaks,2017.
37
8. Sadock, Benjamin J. and Sadock V. A. Kaplan & Sadock Buku Ajar
10. Brief Psychotic Disorder. Mental Health Foundation of New Zealand with
38
LAMPIRAN
Keterangan:
I: pasien (Kezia/Ichi)
P: Ayah Pasien
M: Ibu Pasien
K: Selamat sore ichi, saya dengan dokter muda kevin akan melakukan
I: Ia
I: 25
39
K: Sudah menikah?
I: Sudah
K: Pendidikan terakhir?
I: SMA
K: Sekara kerja?
I: Iya
I: Kristen protestan
I: Singkil I lingkungan V
K: Oh berarti nanti kita catat, mama atau papa pe nomor hp jo kang? Waktu
pertama kali ke ratumbuysang, itu pertama kali berobat atau sudah pernah
sebelumnya?
40
I: Pertama kali
I: Kita so lupa hari apa, soalnya so blank dang, pe pas maso di IGD itu, terus
berapa lama?
M: tanggal 11 hari minggu. Tanggal 11 april hari minggu, 2 hari cuman noh.
P: Torang keluarga.
41
P: dia kwa sebenarnya hari ke 4 di rumah itu kong dia torang bawa ka rumah
sakit. Dia rupa grafik ba naikk naik, dari hari pertama dia pe muka ba rasa
kebas kebas dia pe tangan ba rasa dingin, kong dia ada sesuatu dia mau
muntah kasih keluar, kong dia pe komunikasi so mulai nda nyambung. Tapi
masih jaga konek noh, kalo jaga bacarita, kadang konek kadang nda. Baru
ka 2 dia so mulai meningkat itu, depe konektivitas itu lebih banyak eror.
P: mayoritas dia so nyanda nyambung, Cuma ada jeda di sekitar stengah jam
bagitu dia rasa normal noh, dia tabadiang noh, kong dia bajalang kasana
kamari, mar dia mangarti itu barang noh suruh buang dia lepas atau
komando jalan masuk, masuk noh dia, mar nyanda anuh dang nyanda
respon dalam sebuah kesadaran bagitu. Nah hari ka 3 dia so mulai ada
perlawanan so mulai ganas pa orang, pa depe mama bagitu, mar kalo pa kita
dia dengar noh, sampe dia so jaga, kong hari ka 3 itu dia so gemetar
M: nda kejang
P: bukan kejang, tapi memang, kayak mo kasih keluar sesuatu, terus dia ta
rebah bagitu.
42
P: dia pe rebahan itu nda lama, nanti dia sadar noh. Itu nda lama Cuma sekian
menit nanti dia ulang lagi, kesana kemari jalan, biacara so nyanda konek so
`nyanda nyambung
K: berarti pas tanggal sebelas ada bawa, baru 3 hari dia mulai begini kang?
P: hari ka 4 itu dia so sampe nyanda sadar dia sampe so jaga buka depe baju,
panas sto mungkin. Sampe torang piker kasiang ini anak apakah dia so
kerasukan ka apa?. Mar dia so baba ojo di lante, so suka tidor bagitu di
lante.
P: nah itu hari ka 4 noh itu. Dia so jaga ganu pa orang, sapapun dating dia
sampe kita pe sudara yang dari sebelah itu dia Tarik sampe tu baju ta rabe-
rabe.
K: ichi masih ingat itu dari hari pertama sampe hari ka 4. Apa yang ichi rasa
waktu itu
43
I: yang kita inga hari pertama itu kitakan pulang toh.
K: darimana itu?
I: kita pe sampe di rumah, kan ada ba carita deng mama deng papa toh, kage
mama kase mandi, kita minta mama yang kase mandi pa kita, sudah abis
mandi langsung maso kamar abis itu mulai rasa dingin noh, terus dari kaki
itu dia mulai dingin terus kepala dia mulai pusing sekali, berat sekali, kong
malah waktu itu so tidor toh, waktu itu ada ketring sto kang pa? waktu itu
seingat kita ada katering kong kita di kamar noh, jadi cuman pegang
handphone dang kong ba uni drama korea, itu yang kita inga, trus kita
bangun, kita duduk sini kita angkat kaki begini sambil lipat leper, baru ada
mama pe teman datang, ada antar panada, tanta nona sto yang ada antar
panada kang? Terus kita langsung maso kamar, keluar kamar, kita masuk
keluar kamar, baru mama suruh beking puding, kita beking noh puding, tapi
kita so nda sempat potong, biasa kita beking buah dang sampe kita potong
dang depe puding dang, waktu itu cuma sampe masak, kong taruh di pa
depe tampa noh sampe dia jadi keras dang, kong kita masuk ulang noh di
kamar, terus emmm, kita inga kita ada duduk disini, kong ada nawir sto ada
datang, kita ingat kita ada duduk disini kong ada pangko kaki begini, kong
44
ada cari-cari pa jetro kwa pa ade waktu itu, kong jetro blum ada, karena
depe papa masih tahang karena ada acara pa dorang toh, waktu itu kwa
dorang keluarga jetro pe papa ada ba pesan ketring di rumah sini dang kong
sudah noh jadi sampe di rumah cuma ta tinggal kita dengan ka betsi.
P: io
I: kita kwa rupa dengar sementara ba carita dengan mama semetara potong-
potong buah, kita dapa dengar kayak lonceng orang mati dang, kong abis
itu ka betsi bilang brayend kata itu, brayend yang ka alin pe paitua itu yang
ada ba hugel dang, dengan ka alin pe paitua pertama dang itu di bitung, dia
ada meninggal kata di sanger, itu yang ada meninggal kita dapa dengar
begitu, tapi nda tahu itu betul, cuman kita dapa dengar lonceng.
P: kalo disini hari itu, tu hari dia pertama ba anu ma, ada orang, ada lonceng
45
I: kong kita dengar kata kak brian kata yang ka alen pe paitua so meninggal, di
K: kalo misalnya dengar orang bacarita begitu terus orang di sebelah nda
dengar pernah nda? Kayak suara bising begitu, cuman nda tahu dang itu
I: ada sih, kayak ada, waktu hari itu ada yang bilang begini, jangan sampe
ngana mo tinggal sendiri di rumah, kayak kita pe dalam hati dang begitu. Itu
makanya kita minta mama pe tamang ka betsi noh ba tinggal di rumah, terus
pas ka betsi ba teman kita langsung nonton korea toh, cuman kita pe apa so
I: io waktu ada ketring itu. Kong kita inga ada kita pe ika rambu pas kita ika
rambu kong putus toh, kong kita dapa inga itu rido pe mama punya dang,
kong kita kumpul dang kita suruh papa bakar waktu itu.
I: Sama-sama dokter.
46
LAMPIRAN
47