Pembimbing
dr. Hj. Prasila Darwin Sp.KJ
Penulis
Abie Kanzy
1102018281
Abie Kanzy
BAB I
STATUS PSIKIATRI
2. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang banunan.. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan teman kerjanya. Tetapi, pasien sering berpindah-pindah kontrakan
3. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama islam. Pasien diajarkan agama oleh ayahnya. Pasien jarang
menunaikan ibadah sholat. Tetapi, keluarga pasien berkata ketika sifat pasien menjadi lebih
agesif, pasien menjadi lebih rajin untuk menunaikan ibadah solat ke masjid dan lebih sering
untuk membaca al-quran. Pasien merasa ketika rajin beribadah ilmu kebalnya semakin hebat.
4. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah. Pasien kurang memiliki keinginan untuk menjalin
hubungan dikarenakan pasien ingin menjadi lebih sukses terlebih dahulu.
5. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer.
6. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum
7. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien memiliki hubungan yang baik terhadap keluarga maupun tetangga. Pasien
sering menyapa tetangga di sekitar rumahnya.
8. Situasi Hidup Sekarang
Pasien tingga di rumah milik ayahnya bersama kedua orang tuanya.pasien
memiliki seorang kakak perempuan yang sudah menikah. Di rumah terdapat 2 kamar tidur.
Pasien memiliki kamar tidur sendiri. Dinding rumah pasien bertembok semen dan berlantai
keramik. Pasien mendapatkan biaya hidup sehari-hari dari ayahnya yang bekerja menjadi
seorang buruh bangunan dan biaya pengobatan ditanggung BPJS
9. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyukai lawan jenis. Pasien tidak pernah mengalami kekerasan maupun
penyimpangan seksual
10.Mimpi, fantasi, dan nilai-nilai
Pasien ingin menjadi seorang yang sukses dengan mempunyai pekerjaan yang
stabil.
Pasien Merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien tinggal bersama ayah dan
ibunya. Salah satu keluarga pasien menderita penyakit jiwa yaitu adalah adik dari ibu pasien.
Saudaranya pasien sudah pernah berkonsultasi ke psikiater
Genogram
BAB II
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
2.1 Deskripsi Umum
A. Penampilan
Laki-laki berusia 17 tahun berpenampilan rapih mengenakan seragam RSIJ.
Pasien memiliki kulit berwarna sawo matang, tinggi, badan berisi, dan penampilan pasien sesuai
dengan umur pasien
B. Kesadaran
● Neurologis : Compos Mentis.
● Psikiatrik : Tidak terganggu.
C. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
● Sebelum Wawancara: Pasien mondar-mandir dari kamar
● Selama Wawancara : Pasien duduk dengan tegang, Pasien tampak tidak
nyaman, pasien tampak curuga
● Setelah Wawancara : Pasien berjalan kembali ke kamar.
a. Sikap Terhadap Pemeriksa : Saat diajak berbicara pasien kurang kooperatif. Pasien
dapat menanggapi pertanyaan dengan baik
2.2 Pembicaraan
a. Kuantitas : Cukup.
b. Volume : Cukup.
c. Irama : Teratur
d. Kelancaran : Lancar.
e. Kecepatan : Normal.
f. Gangguan Bicara : Tidak ada afasia maupun disartria.
2.3 Mood dan Afek
a. Mood : Disforik
b. Afek : Sempit
c. Keserasian : Serasi.
2.4 Persepsi
a. Halusinasi
● Auditorik : Tidak ada
● Visual : Ada.Pasien melihat Kuntilanak ketika ia lagi sendiri
● Taktil : Ada. Pasien merasakan ada yang menaruh batu es di kaki pasien
● Olfaktorik : Tidak ada.
● Gustatorik : Tidak ada.
b. Ilusi : Tidak ada.
c. Depersonalisasi : Tidak ada.
d. Derealisasi : Tidak ada
2.5 Proses Pikir
a. Arus Pikir
● Blocking : Tidak ada.
● Asosiasi Longgar : Tidak ada.
● Inkoherensi : Tidak ada.
● Neologisme : Tidak ada.
● Flight of Ideas : Tidak ada.
● Sirkumstansial : Tidak ada.
● Tangensial : Tidak ada.
b. Isi Pikir
● Preokupasi : Tidak ada.
● Fobia : Tidak ada.
● Obsesi : Tidak Ada.
● Kompulsi : Tidak ada
c. Waham
● Waham bizarre : Tidak ada
● Waham sistematik : Tidak ada.
● Waham nihilistik : Tidak ada
● Waham somatik : Tidak ada.
● Waham paranoid
- Waham kebesaran : Ada. Pasien yakin dirinya memiliki ilmu kebal dan
siapapun yang menjahati dirinya akan terkena imbasnya dari tuhan
- Waham kejar : Ada. Pasien merasa tetangganya mengguna-
gunanya, serta pasien merasa kedua orang tua pasien ingin menjahati
pasien dengan mengirimnya ke Rumah Sakit Jiwa
- Waham rujukan : Tidak ada.
- Waham dikendalikan: Tidak ada.
- Thought of control : Tidak ada.
- Thought of insertion : Tidak ada
- Thought broadcasting: Tidak ada
- Thought withdrawal : Tidak ada
2.6 Sensorium dan Kognisi
a. Kesadaran
GCS: E4M6V5 (Compos Mentis)
b. Orientasi
● Waktu : Baik, Pasien dapat menyebutkan hari dan tanggal saat dilakukan
wawancara.
● Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa dirinya berada di RSJI Klender.
● Orang : Baik. Pasien mengetahui pemeriksa adalah dokter muda YARSI.
c. Daya Ingat
● Segera : Baik, Pasien dapat menyebutkan 3 benda yang pemeriksa
sebutkan.
● Pendek : Baik, Pasien dapat mengingat menu sahur beliau.
● Panjang : Baik, Karena pasien dapat mengingat masa kecilnya.
d. Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi dan Perhatian pasien baik karena dapat menghitung mundur 100-7.
e. Kemampuan Membaca dan Menulis
Kemampuan membaca dan menulis pasien baik baik, pasien dapat membaca dan menulis
kalimat yang pemeriksa ajukan.
f. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan segilima bertumpuk.
g. Pikiran Abstrak
Baik, Pasien dapat menyebutkan perbedaan antara buah apel dan jeruk.
h. Kemampuan Informasi dan Intelegensia
Baik, pasien mampu menyebutkan nama presiden saat ini
2.7 Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.
2.8 Daya Nilai
● Daya Nilai Sosial : Baik, Pasien dapat bersosialisasi dengan pasien RSJI Klender.
● Uji Daya Nilai : Baik, bila pasien menemukan dompet di tengah jalan ia akan
membawanya ke tempat polisi.
2.9 Reality Testing Ability (RTA)
Terganggu.
2.10 Tilikan
Derajat 1, Pasien tidak mengetahui bahwa dirinya sakit
2.11 Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya.
BAB III
PEMERIKSAAN FISIK
3.1 Status Generalis
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital
a. Tekanan darah : 131/83 mmHg
b. Nadi : 80x per Menit
c. Respirasi : 20x per menit
d. Suhu : 36,5 C
4. Kepala : Normocephal
5. Thorax
a. Paru : Simetris, Vesicular (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
b. Jantung : BJ 1 dan BJ 2 Regular, murmur (-), Gallop (-)
6. Abdomen : Bising Usus (+), Nyeri tekan epigastrium (-)
7. Extremitas : Hangat, Sianosis (-), Edema (-), CRT < 2 detik
3.2 Status Neurologis
1. Gangguan rangsang meningeal : Tidak ada
2. Mata
a.Gerakan : Baik ke segala arah
b. Bentuk pupil : Bulat 3mm, isokor
c. Refleks cahaya : RCL +/+, RTL+/+
3. Motorik
a. Tonus otot : Dalam batas normal
b. Kekuatan : Dalam batas normal
c. Koordinasi : Dalam batas normal
d. Refleks : Dalam batas normal
4. Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal
a. Tremor tangan : Negatif
b. Akatisia : Negatif
c. Bradikinesia : Negatif
d. Cara brjalan : normal
e. Keseimbangan : Baik
f. Rigiditas : Negatif
4. Kesan : Tidak ada kelainan Neurologis
BAB IV
Telah dilakukan pemeriksaan atas nama Tn S, Pria berusia 17 tahun saat ini tinggal di
Jakarta, dan beragama islam. Pasien berpenampilan rapi dan terawat, tampak menggunakan
pakaian yang rapi, dan alas kaki. Pasien tampak tinggi, berkulit sawo matang, dan sesuai dengan
usianya. Pasien datang dibawa oleh bapaknya ke rumah sakit pada tanggal 25 April 2022 dan
dirawat dengan keluhan Pasien menunjukan perubahan perilaku dan menjadi curigaan terhadap
tetangga.
Dari pemeriksaan status mental ditemui adanya kegelisahan pada pasien. Pasien tampak
tidak nyaman dan tidak kooperatif selama wawancara. Pasien menjawab pertanyaan dengan baik.
Pasien mempunyai mood disforik, afek menyempit, dan serasi. Terdapat gangguan persepsi yaitu
halusinasi visual dimana pasien melihat kuntilanak dan pasien merasakan ada yang memberikan
es batu pada kakinya ketika ia tidur. Pasien mempunyai keyakinan bahwa tetangganya telah
mengguna-guna dirinya karena merasa iri dengan ilmu yang dia miliki. Pasien juga mengatakan
bahwa dirinya memiliki ilmu kebal dan siapapun yang menjahati dirinya akan menerima
balasannya dari Allah SWT.
4.2.1 Organobiologik
Dalam Keluarga pasien memiliki riwayat gangguan kejiwaan yaitu adik dari ibu
pasien
4.2.2 Psikologik
● RTA terganggu
4.3.1 AKSIS I
● Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan gangguan medis umum yang
secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan
jiwa yang diderita saat ini, sehingga gangguan mental organik dapat
disingkirkan. Diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
psikoaktif dapat disingkirkan karena pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan
narkotika.
4.3.2 AKSIS II
4.3.4 AKSIS IV
4.3.5 AKSIS V
AXIS 5
4.4 TATALAKSANA
4.4.1 Farmakoterapi
4.5 PROGNOSIS