Pembimbing:
dr. Erie Dharma Irawan, Sp. KJ
Disusun oleh :
Imam Hamdan 2017730144
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
STATUS PSIKIATRIK.................................................................................................1
I. IDENTITAS PASIEN.............................................................................................1
II. ANAMNESIS PSIKIATRI.................................................................................1
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL...............................................................7
IV. PEMERIKSAAN FISIK...................................................................................11
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA.............................................................13
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL.........................................................................13
VII. DAFTAR MASALAH.......................................................................................13
VIII. FORMULASI DIAGNOSIS..........................................................................14
ii
STATUS PSIKIATRIK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kranggan, Bekasi
Usia : 39 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Suku/Warganegara : Betawi/Indonesia
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : Rabu, 04 Agustus 2021 Jam 11:00 WIB
Rujukan /datang sendiri/keluarga : Diantar keluarga yaitu istri dan saudara
A. Keluhan Utama
Autoanamnesis:
Pasien merasa dadanya terasa nyeri dan sesak.
Alloanamnesis:
1
Menurut keterangan dari isteri pasien, pasien dibawa ke Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender karna mengamuk di rumah kakaknya dengan
membanting-banting barang dan menyerang keluarganya.
2
menyakiti dan membunuhnya, namun tidak mengetahui orang-orang tersebut.
Pasien merasa tetangga dekat rumahnya ingin membunuhnya.
Tiga hari SMRS Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena setiap
kali pasien mencium bau makanan selalu mual karena seperti mencium bau
bangkai. Disaat pasien tertidur beberapa menit saja pasien mengaku bahwa
memimpikan seorang kakek tua yang dahulu pernah memberikan jimat
kepada pasien, yang mana mimpinya pasien disuruh untuk marah-marah
terhadap seseorang, lalu pasien mengikuti suruhan mimpi tersebut dan
terdapat bisikan yang menyuruh pasien memukul, membanting barang, dan
sebagainya.
Satu hari SMRS pada malamnya pasien tiba-tiba mengamuk dan
memukuli setiap orang yang dia temui di rumahnya termasuk istrinya,
kemudian pasien berlari keluar rumah sambil berteriak. Lalu istrinya meminta
kepada sepupu pasien yang laki-laki untuk membawa pasien kembali ke
rumah. Setelah dibawa oleh sepupu pasien kerumah, karena pasien masih
mengamuk dan cenderung dapat melukai orang sekitar, sepupu pasien
mengikat kedua tangan dan kaki pasien dengan tali dan diikatkan ke ranjang
rumah pasien.
Pasien saat datang ke RSJ Islam Klender diantar oleh istri dan
sepupunya dengan keadaan gaduh gelisah dan mengamuk. Sesaat sampai di
rumah sakit, pasien kemudian dirawat inap untuk mendapat terapi lebih lanjut.
Setelah di rawat inap di RSJ Islam Klender pasien meyakini beberapa orang di
kamar rawat inap mempunyai niat jahat dan memfitnah pasien.
a. Psikiatrik
Sembilan tahun sebelumnya pasien dipecat oleh atasannya, pasien
merasa dipecatnya itu karena difitnah oleh beberapa rekan kerjanya karna
3
mereka iri dengan pasien. Setelah kejadian tersebut pasien mulai muncul
keluhan seperti selalu menyenderi, melamun, bicara sendiri, tidak nafsu
makan, hilang minat, sulit tidur karena kecewa dipecat atasannya dan
difitnah oleh rekan kerjanya, pasien juga gelisah karna mengaku dadanya
sakit dan terasa sesak, pasien juga suka mendengar suara-suara atau
bisikan yang akan membunuhnya. Pasien sangat takut terhadap sesuatu
warna hitam, sampai baju dan celana pasien yang berwarna hitam
langsung dibakar olehnya. Setelah kejadian ini isteri pasien membawa
suaminya ke tempat orang pintar di subang untuk meminta disembuhkan
dengan di ruqyah. Pasien mulai membaik setelah mendapatkan
pengobatan ruqyah.
Tiga tahun sebelumnya pasien sempat bercerita pada isterinya bahwa
beliau sangat capek dengan pekerjaannya saat itu, dimana pasien sebagai
kurir angkut barang dimana setiap harinya mengangkut barang dari lantai
1 sampai lantai 7. Setelah kejadian tersebut isteri pasien bercerita keluhan
yang 9 tahun SMRS itu muncul kembali. Pasien dibawa ke Rumah sakit
jiwa dan sempat dirawat inap. Ketika dirawat inap di rumah sakit jiwa
kondisi pasien membaik dan gejala ngamuk-ngamuk menghilang.
b. Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir dan Riwayat kejang
demam (-), riwayat epilepsi (-), riwayat trauma kepala (-), riwayat
hipertensi (-), riwayat diabetes melitus (-), riwayat nyeri dada/ sakit
jantung (-), riwayat nyeri ulu hati/ sakit maag (-), riwayat pingsan/
kehilangan kesadaran sebelumnya (-).
4
D. Riwayat Hidup
5
a) Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai supir pengantar barang, kuli pengangkut
barang, dan terakhir menjadi kuli bangunan.
b) Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan belum dikaruniai anak.
c) Riwayat Agama/Kehidupan Beragama:
Pasien beragama islam dari lahir sampai sekarang. Pasien masih belum
konsisten menjalankan sholat lima waktu dan masih terputus-putus.
d) Riwayat Aktivitas Sosial
Selama masa sekolah pasien tidak bermasalah dengan guru maupun
teman-temannya di sekolah. Pasien juga dikenal seseorang yang baik
dan peduli pada orang lain oleh teman-temannya dan saudara-
saudaranya hingga saat ini.
e) Riwayat Kemiliteran
Pasien belum pernah mengikuti kegiatan kemiliteran.
f) Riwayat Pelanggaran Hukum
Pernah terlibat pelanggaran hukum, perihal Surat Izin Mengemudi
(SIM).
g) Situasi Kehidupan Sosio-Ekonomi Sekarang
Saat ini pasien tinggal serumah dengan isteri dan ibu mertuanya. 8 hari
SMRS pasien masih bekerja sebagai kuli bangunan. Isteri pasien
bekerja sebagai pedagang kue. Biaya hidup ditanggung oleh pasien
dan isterinya.
h) Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja seusianya. Pasien memiliki
ketertarikan dengan lawan jenis. Pasien tidak pernah mempunyai
pengalaman pelecehan seksual sebagai korban atau menjadi pelaku.
i) Mimpi, Fantasi dan Nilai-nilai
6
Pasien menginginkan hidup bahagia bersama isteri meskipun tidak
mempunyai anak. Pasien juga ingin membahagiakan ibu mertuanya
dan adik perempuan pasien. Pasien menginginkan kesembuhan akan
dirinya agar dapat bekerja kembali dan bisa kembali menjalani hidup
bersama isterinya.
E. Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meninggal
A. Deskripsi Umum
7
a. Penampilan
Pasien laki-laki berusia 39 tahun berpenampilan sesuai usianya. Pasien
mengenakan baju dan celana dari rumah sakit. Pasien terlihat rapi, rambut hitam
pendek lurus, badan tampak berisi dan tidak terlalu tinggi, kulit sawo matang dan
kebersihan diri cukup baik.
b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Selama pemeriksaan, pasien hanya berbaring di ranjang bangsal sambil
mengeluh kesakitan pada dadanya dan terasa sesak. Perilaku pasien gaduh gelisah
sambil memegang dadanya yang terasa sakit namun pasien ke pemeriksa tidak ada
melakukan penyerangan secara fisik.
c. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien jarang melakukan kontak mata dengan pemeriksa, mata pasien lebih
sering dipejamkan. Pasien kurang kooperatif saat diajak bicara dan sesekali pasien
tidak menjawab pertanyaan pemeriksa karna mengeluhkan dadanya yg terasa sakit.
D. Persepsi
a. Halusinasi
8
Auditorik : pasien mengaku mendengar suara atau bisikan yang mau
membunuhnya dan menyuruh-nyuruh pasien
Visual : tidak ada
Taktil : tidak ada
Olfaktorik : pasien mengatakan semua nasi berbau seperti bangkai
Gustatorik : tidak ada
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
E. Pikiran
a. Proses Pikir
Asosiasi longgar : ada
Inkoherensia : tidak ada
Flight of Ideas : tidak ada
Sirkumstansial : tidak ada
Tangensial : tidak ada
Neologisme : tidak ada
b. Isi Pikir
Kemiskinan isi pikir : tidak ada
Waham :
- Waham bizarre : tidak ada
- Waham sistematik : tidak ada
- Waham nihilistic : tidak ada
- Waham somatic : tidak ada
- Waham paranoid :
• Waham kebesaran : Tidak ada
9
• Waham kejaran : Ada = Pasien merasa beberapa
orang ingin menyelakakan pasien dan membunuh pasien,
namun pasien tidak mengetahui orang-orang tersebut
• Waham rujukan : Ada = Pasien merasa tetangga
dekat rumahnya ingin membunuhnya dan beberapa orang di
kamar rawat inap RSJI Klender mempunyai niat jahat dan
memfitnah pasien.
• Waham dikendalikan :
- Thought withdrawal : Tidak ada
- Thought insertion : Tidak ada
- Thought broadcasting : Tidak ada
- Thought control : Ada = pasien mengaku
bisikan yang muncul sering menyuruh-nyuruh pasien
dan membuat pasien bergerak tanpa sadar. Seperti
marah- marah, memukul, dan membanting barang.
Obsesi : Tidak Ada
Kompulsi : Tidak Ada
Fobia : Tidak Ada
10
Pendek : kurang, pasien lupa menu makan sarapan pagi pada hari itu.
Panjang : cukup, pasien tau dirinya diantar oleh isterinya.
H. Daya Nilai
Daya nilai sosial : kurang, pasien tidak mampu berinteraksi dengan baik
dengan teman di rawat inapnya
Uji daya nilai : Tidak dapat dinilai
J. Tilikan
11
Derajat II (Ambivalensi penyakit pasien)
12
• Rigiditas : Tidak ada
- Tardif diskinesia : Tidak ada
Mata
Gerakan : Normal
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : Tidak dilakukan
Motorik
Tonus : Tidak dilakukan
Kekuatan : Tidak dilakukan
Koordinasi : Tidak dilakukan
Refleks : Tidak dilakukan
Telah dilakukan wawancara dan pemeriksaan terhadap Tn. J, usia 39 tahun, alamat
Bekasi, agama Islam, status pasien menikah, tidak memiliki anak, dan untuk sekarang
ini pasien bekerja kuli bangunan. Menurut keterangan dari isteri pasien, pasien
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Islam Klender untuk di rawat inap karna mengamuk di
rumah kakaknya dengan membanting-banting barang dan menyerang keluarganya.
Pasien sering mengeluhkan dadanya terasa sakit dan terasa sesak dan kata isteri
pasien sehari-harinya selalu menyenderi, melamun, bicara sendiri, tidak nafsu makan,
dan sulit tidur. Pasien juga menjadi gelisah dan takut karena sering mendengar suara-
suara atau bisikan laki-laki dan perempuan yang akan membunuhnya. Pasien
mengaku merasa bahwa tetangganya berencana untuk membunuhnya. Pasien sulit
tidur karena selalu kepikiran dengan almarhum sepupu isteri pasien karna marasa
punya salah dan pasien memikirkan kesehatan dari kakak ke-empatnya yang sedang
sakit (muncul sejak satu minggu SMRS setelah pulang dari banten sehabis melayat
sepupu isteri pasien). Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena setiap kali pasien
mencium bau makanan selalu mual karena seperti mencium bau bangkai. Disaat
pasien tertidur beberapa menit saja pasien mengaku bahwa memimpikan seorang
13
kakek tua yang dahulu pernah memberikan jimat kepada pasien, yang mana
mimpinya pasien disuruh untuk marah-marah terhadap seseorang dan terdapat bisikan
yang menyuruh pasien memukul, membanting barang, dan sebagainya, lalu pasien
mengikuti suruhan mimpi tersebut (muncul sejak Tiga hari SMRS). Pasien tiba-tiba
mengamuk dan memukuli setiap orang yang dia temui di rumahnya termasuk istrinya,
kemudian pasien berlari keluar rumah sambil berteriak. Lalu istrinya meminta kepada
sepupu pasien yang laki-laki untuk membawa pasien kembali ke rumah. Setelah
dibawa oleh sepupu pasien kerumah, karena pasien masih mengamuk dan cenderung
dapat melukai orang sekitar, sepupu pasien mengikat kedua tangan dan kaki pasien
dengan tali dan diikatkan ke ranjang rumah pasien (muncul satu hari SMRS). Pasien
saat datang ke RSJ Islam Klender diantar oleh istri dan sepupunya dengan keadaan
gaduh gelisah dan mengamuk. Sesaat sampai di rumah sakit, pasien kemudian
dirawat inap untuk mendapat terapi lebih lanjut
14
Aksis V :
- GAF satu tahun terakhir: 40-31 (beberapa disabilitas dalam
hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi)
- GAF saat masuk RS : 20-11 (bahaya mencederai diri/orang
lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi & mengurus
diri)
- GAF current : 70 -61 (beberapa gejala ringan & menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)
1. Organobiologik
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa atau pernah didiagnosis
memiliki gangguan kejiwaan serupa.
2. Psikologik
- Gangguan persepsi : Halusinasi Auditorik dan Olfaktori
- Gangguan asrus pikir : Asosiasi longgar
- Gangguan isi pikir : Waham kejaran, rujukan, dan dikendalikan
- Gangguan kognisi : Disorientasi waktu dan tempat, daya ingat
pendek dan panjang buruk
- RTA terganggu dengan tilikan derajat 1
15
VIII. FORMULASI DIAGNOSIS
AKSIS I (Gangguan klinis dan kondisi yang menjadi fokus perhatian klinis)
Pada status interna dan neurologi tidak ditemukan kelainan gangguan medis
umum yang secara fisiologis menimbulkan disfungsi otak dan mengakibatkan
gangguan jiwa yang diderita pasien sehingga gangguan mental organik bisa
disingkirkan.
16
b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau Terpenuhi
bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh;
halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang
menonjol;
c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi Terpenuhi
IX. PENATALAKSANAAN
17
Farmakoterapi
Risperidone 2x2 mg/hari
Non-farmakoterapi
a. Psikoterapi suportif
Pengenalan dan menerangkan penyakitnya, manfaat pengobatan
dan cara pengobatan
Menanamkan pikiran positif kepada pasien dan membangkitkan
kepercayaan bahwa gejala tersebut dapat berkurang jika pasien
minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
Membantu pasien untuk menerima realitas dan menghadapinya
b. Psikoterapi edukatif
Memotivasi pasien untuk berobat teratur.
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
dialami pasien, kemungkinan yang mungkin terjadi, rencana
tatalaksana, pilihan pengobatan dan efek samping yang mungkin
terjadi, juga menjelaskan mengenai pentingnya minum obat dan
control yang teratur ke dokter.
X. PROGNOSIS
18
Status Ekonomi Cukup Kurang
Kekambuhan Tidak ada kekambuhan Kekambuhan
Gejala Gejala (+) menonjol Gejala (-) menonjol
Riwayat Pramorbid Tidak ada Ada
Support lingkungan Baik kurang
Onset Akut Kronik
19