Anda di halaman 1dari 25

SISTEM ONKOLOGI

MODUL 1 DISFAGIA
Tutor :
Dr.dr. Tjahaja H. S., Sp.ParK

KELOMPOK 2
Ketua : Toshiya Rama S. 2015730128
Sekretaris : Jullinar Aulia Hasna 2015730067
Anggota : Dzulfikar Attras M. 2013730034
Fitriah Nur S. 2015730048
Irda Novia R. 2015730061
Laiza Intan P. A. P. 2015730076
M. Fahmi Rizal I. 2015730081
Nadia Salsabila F. 2015730097
Raniedha Amalia 2015730109
SKENARIO
Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke UGD RS
dengan keluhan muntah setelah makan. Mula-mula
rasa tidak enak di dada dan dirasakan makin lama
makin berat. Belakangan rasa sakit disertai muntah dan
seterusnya setiap kali makan muntah terutama kalau
makan cair. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun.
KATA SULIT
-

KATA ATAU KALIMAT KUNCI

1. Laki-laki 60 tahun
2. Muntah setelah makan
3. Rasa tidak enak di dada
4. Rasa sakit + muntah terutama makanan cair
5. Keluhan sejak 1 tahun
MIND MAP
Anamnesis
- Muntah setelah
Laki-laki makan
60 tahun - Rasa tidak enak
di dada
Definisi - Muntah terutama
makanan cair
Etiologi Disfagia

Patomekanisme
Pemeriksaan Fisik
DD

Pemeriksaan Penunjang

WD

Tatalaksana Komplikasi Preventif

Farmako Non Farmako


PERTANYAAN

1. Jelaskan definisi dan klasifikasi disfagia !


2. Jelaskan patomekanisme dan etiologi disfagia!
3. Jelaskan penyakit apa saja yang disertai dengan keluhan
disfagia !
4. Jelaskan perbedaan tumor jinak dan tumor ganas beserta
klasifikasi TNM !
5. Jelaskan penanganan berdasarkan klasifikasi TNM !
6. Mengapa pasien muntah apabila makan makanan cair dan
rasa tidak enak di dada?
7. Jelaskan differential diagnosis 1 !
8. Jelaskan differential diagnosis 2 !
9. Jelaskan differential diagnosis 3 !
DISFAGIA

DEFINISI

Disfagia atau kesulitan menelan makanan


merupakan salah satu gejala kelainan atau
penyakit Di orofaring dan esophagus Disfagia
berhubungan dengan kesulitan makan akibat
gangguan dalam proses menelan

Price, Sylvia. 2005. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC
KLASIFIKASI ETIOLOGI

Sumbatan lumen esophagus oleh


Disfagia mekanik
massa tumor dan benda asing

Disfagia motorik Akalasia, spasme difus esophagus, kelumpuhan


otot faring dan scleroderma esophagus

Disfagia oleh Disebabkan oleh gangguan emosi atau


gangguan emosi tekanan jiwa yang berat

\
Disfagia Penyakit serebrovaskular, miastenia gravis,
orofaringea kelainan muscular, tumor

Disfagia Inflamasi, striktur esophagus, tumor, penekanan


esophageal dari luar esophagus, akalasia, spasme esophagus
difus, dan scleroderma
Disfagia

Gangguan menelan dapat di kategorikan


berdasarkan fase menelan yang terganggu.
1. Gangguan Fase Oral

Kontrol Kesulitan
Makanan
bolus memulai Aspirasi
tumpah
tidak baik reflex laring
ke faring
menelan

referensi : https://emedicine.medscape.com/article/2212409-
overview#a5
2. Gangguan Fase Faring
Propulsi Statis
faring yang makanan di Regurgitasi
buruk faring

Aspirasi
Larinng

3. Gangguan Fase Esofagus


Esofagus
tidak Lesi Makanan Disfagia
dapat melingkar solid esofagus
meregang

referensi : https://emedicine.medscape.com/article/2212409-
overview#a5
Penyakit Dengan Gejala Disfagia

Karsinoma Esofagus Tumor Gaster Akalasia

Gastroesophagal
Esofagitis Striktur esofagus
Reflux Disease

Korpus Alienum
Esofagus

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Interna


Publishing & Buku Paduan Klinis Ilmu penyakit Dalam
PERBEDAAN NEOPLASMA JINAK DAN GANAS

Ciri Jinak Ganas


Differensia / Anaplasia Berdifferensiasi baik Beberapa berdifferensiasi buruk ,
Strukturnya serupa dengan jaringan anaplasia , strukturnya atipikal
awal

Laju pertumbuhan Biasanya progresif dan lambat , dapat Tidak beraturan ( dari lambat
berhenti , jarang dijumpai adanya sampai cepat), banyak gambaran
mitotik , gambaranya normal mitotik yang abnormal

Invasi lokal Biasanya berupa massa berbatas tegas, Secara lokal, invasif , menginfiltrasi
kohesif dan ekspansif, tidak menginvasi jaringan normal disekitarnya,
atau menginfiltrasi jaringan normal kadang kohesif dan disertai invasif
disekitarnya mikroskopik

Metastasis Tidak dijumpai Sering, semakin besar dan tidak


berdifferesiasinya lesi
primersemakin besar
kemungkinannya bermetastasis
W : Waktu BAB/BAK
berubah/ada gangguan
A : Alat cerna
Kewaspadaan kanker oleh terganggu atau sukar
pasien menelan
S : Suara serak atau
batuk yang tidak
• Anamnesis sembuh-sembuh
• Pemeriksaan jasmani
P : Payudara atau
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan
bagian lain
Diagnosis dan penentuan memperlihatkan
laboratorium
• Pemeriksaan patologik stadium oleh klinisi benjolan
jaringan A : Andeng-andeng
yang berubah sifat,
Penentuan makin besar dan gatal
D : Darah atau lendir
Staging
yang abnormal keluar
• Tumor jinak atau ganas dari tubuh
• Asal jaringan tumor A : Adanya koreng
• Tingkat keganasan Metode TNM atau borok yang tak
• Luas penyebaran tumor Penentuan mau sembuh
Grading
Metode TNM

T : Tumor primer berdasarkan ukuran dan luasnya keterlibatan lokal


Tx : Tumor primer tidak dapat ditaksir
T0 : Tidak terdapat bukti adanya tumor primer
Tis : Karsinoma insitu
T1, T2, T3 : Dari T1 sampai T3 tumor primer makin besar dan makin jauh
infiltrasi di jaringan
N : Keterlibatan kelenjar limfe berdasarkan penyebaran dari lesi primer dan jumlah
kelenjar limfe yang terkena
Nx : Kelenjar limfe tak dapat ditaksir / diperiksa
N0 : Tidak adanya bukti penyebaran ke kelenjar limfe regional
N1, N2, N3, N4 : Menunjukkan banyaknya kelenjar regional yang
dihinggapi, dan ada tidaknya infiltrasi di alat dan struktur berdampingan
M : Metastasis / anak sebar
Mx : tidak dapat diperkirakan adanya anak sebar
M0 : Tidak ada bukti metastasis jauh
M1 : Ada metastasis jauh
Diagnosis klinis dan penentuan stadium

Terapi Kanker

Pembedahan Radioterapi Kemoterapi

Terapi definitif

Terapi paliatif dan kegawadaruratan


onkologi
Terapi Profilaksis

Bedah diagnosis

Terapi Sitoreduktif
Mengapa pasien muntah apabila makan
makanan cair ?
Gangguan
Bolus Disfagi
Obstruktif atau
Makanan Esofageal Gangguan Motorik
Esofagus

Makanan cair Terganggunya Penyempitan


tertahan Gerakan Lumen
Peristaltik

Tidak bisa Muntah


masuk lambung
Mengapa pasien mengalami rasa tidak enak
di dada ?

Refluks Asam Heartburn


Pirosis Iritasi
lambung atau atau nyeri
mukosa
sekret empedu ke pada dada
dalam esofagus

Spasme Terasa gesekan,


Odinofagi
esofagus benda asing
mengganjal

Tidak nyaman dibalik


tulang dada ketika
makan
Karsinoma Esofagus
Definisi Karsinoma Esofagus merupakan salah satu penyakit keganasan saluran cerna,
yang terdiri dari 2 jenis histopatologi yaitu: karsinoma sel skuamosa dan
adenokarsinoma.
Etiologi • Genetik & lingkungan

Faktor risiko
- Merokok - infeksi H.pylori
- Konsumsi alkohol - Faktor diet
- obesitas
- Status ekonomi rendah
- penyakit refluks gastrofangeal Barret esofagus, akalasia
Epidemiologi Lebih banyak pada pria,3x lebih sering dari pada wanita
Usia lanjut, 95% pada usia 63 tahun dan bisa saja pada 45 tahun (awal)
Patogenesis Karsinoma sel skuamosa diawali dengan terjadinya displasia : epitel esofagus
normal dan diakhiri dengan terjadinya karsinoma sel skuamosa esofagus.

adenokarsinoma esofagus terjadi perubahan dari esofagus normal, diikuti dengan


terjadinya metaplasia intestinal, berlanjut menjadi displasia low grade dan
displasia high grade serta diakhiri dengan adenokarsinoma esofagus
Referensi :
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke-6. 2014. Jakarta: Interna Publishing
Syamsuhidajat R, de Jong W . 2010 Buku ajar ilmu bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC
Gejala Klinis • Disfagia • Nyeri menelan (Odinofagi )
• Penurunan BB drastis • Gejala reffluks gastrofangeal
• Rugirgitasi / muntah, dan kadang
terjadi aspirasi kedalam paru
• Anemia karena perdarahan
Diagnosis Pemeriksaan Fisik  tak ada temuan spesifik. Kecuali akibat sumbatan
esofagus atau infiltrasi ke nervus rekurens yang menyababkan suara serak dan
metastasis ke kelejar limf leher dan hepar .

Pemeriksaan Laboraturium  adanya anemia dan hipoalbumenia


Diagnosis yang ditegakan :
1. Esofagogastrografi
2. Ultrasonografi endoskopi

Pemeriksaan 1. Endoskopi
penunjang 2. CT-Scan / MRI
3. Esofagogastrografi
4. Rontgen dan bone scan
5. Ultrasonografi endoskopi

Referensi :
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke-6. 2014. Jakarta: Interna Publishing
Syamsuhidajat R, de Jong W . 2010 Buku ajar ilmu bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC
Tatalaksana Tergantung pada stadium dan letaknya
1. Jika belum menempus lapisan mukosa (in-situ)  Reseksi mukosa
secara endoskopi
2. Sudah menebus tetapi belum mengenai organ sekitar pembedahan
3. Terapi paliatif  stad lanjut agar dapat makan dan minum selama sisa
hidupnya dilakukan dengan pemberian kombinasi radiasi dan kemotrapi
komplikasi • Tidak bisa makan  BB menurun drastis
• Perdarahan
• Nyeri kanker
Pencegahan • Hindari faktor risiko
• Biasakan makan buah-buahan dan sayuran yang segar
• Mempertahankan BB yang ideal
Prognosis Prognosis penyakit sangat bergantung pada stadium awal saat diagnosis
ditegakkan

Referensi :
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke-6. 2014. Jakarta: Interna Publishing
Syamsuhidajat R, de Jong W . 2010 Buku ajar ilmu bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC
Karsinoma Gaster

Definisi; Etiologi; Epidemiologi;


Penyakit kanker • Infeksi H.pylori
ganas yang terjadi • Makanan pengawet
(nitrasamine)
pada daerah
• Makanan
gaster/lambung diasapkan/diasinka
akibat mukosa n
abnormal. • Rokok & alkohol

Gejala Klinis; Pem.Fisik;


• Kehilangan BB • BB menurun
(82%) • Anemia
• Nyeri epigastrium
(62%) Pem.Penunjang;
• Muntah (41%) • Radiologi
• Disfagia (18%) • Biopsi &
• Hematemesis (8%) gastroskopi
Penurunan Mukosa
Infeksi Non-Medikamentosa
kadar Medikamentosa
eptiel
asam lambung Dysplasia
H.pylori
lambung rusak
Hindari makanan; • Pembedahan
• Diasap/diasinkan (paliatif)
• Pengawet • Kemoterapi
nitrasamine ( tunggal / Kombinasi)
• alkohol • Radiasi (40-50gy)

Komplikasi Prognosis Tumor


Tergantung dari;
• Perforasi 1. Derajat invasi
Gaster
• Hematemesis dinding gaster
• Obstruksi 2. Penyebaran ke
• Adhesi kelenjar limfe
• metastasis 3. metastasis
AKALASIA
• PATOMEKANIS
• TATA LAKSANA
• DEFINISI
ME esofagus
- Bersifat Paliatif.
Segmen Menyempit
Akalasia (Kardiospasme) adalah gangguan motilitas berupa
bagianhilangnya
- Menurunkan
esofagus tahanan
bagian sfingter esofagus.
peristaltis esofagus dan gagalnya sfingter esofagokardia berelaksasi sehingga makanan
proksimal
- Diet atau mengatur pola makan.
tertahan dibawah
esofagus. Hilangnya menjadi
relaksasi megaesofagus
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI

•• EPIDEMIOLOGI
GEJALA KLINIS
-- Disfagia.
Biasa nya ditemukan pada dewasa muda.
PATOMEKANIS GEJALA
-- Regurgitasi.
Untuk bayi dan lansia sangatME
jarang . KLINIS
-- Mual.
0,5 – 1,2 / 100.000 di suatu populasi.
- Muntah. PEMERIKSAA
N TATA
- Berat Badan menurun.
LAKSANA KOMPLIKASI
PENUNJANG
• PEMERIKSAAN
KOMPLIKASI PENUNJANG
- • ETIOLOGI
Esofagoskopi.
Karsinoma epidermoid.
- Manometri.
- Tidak efektifnya
Karsinoma esofagus.peristaltis esofagus bagian distal.
- Esofagografi
- Gagalnya
Pneumonia Kontras.
relaksasi sfingter bagian bawah.
Aspirasi.
- Foto
- Kelainan
Rontgen persarafan
Thorax. parasimpatis.
- Endoskopi Konvensional.
Kesimpulan

Simpulan diskusi kelompok kami, dari gejala yang


dialami pasien yaitu muntah setelah makan terutama
makan cair, rasa tidak enak di dada dan semakin lama
semakin berat, dan sudah dirasakan selama 1 tahun,
maka kelompok kami menduga bahwa pasien tersebut
menderita karsinoma esofagus. Tetapi harus dilakukan
pemeriksaan lainnya untuk menegakkan diagnosis
pastinya
Referensi

Price, Sylvia. 2005. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Interna Publishing & Buku Paduan
Klinis Ilmu penyakit Dalam
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi ke-6. 2014. Jakarta: Interna
Publishing
Syamsuhidajat R, de Jong W . 2010 Buku ajar ilmu bedah. Edisi 3.
Jakarta : EGC
https://emedicine.medscape.com/article/2212409-overview#a4

Anda mungkin juga menyukai