GASTROINTESTINAL
dr. Rudianto, M.
Kes
I. Gangguan Esofagus
Gejala:
1. Disfagi (kesulitan menelan)
2
PROSEDUR DIAGNOSTIK
Pemeriksaan R. Barium
Dg barium sulfat (ditelan)
Fluoroskopi (mliht langsung mekanisme mnelan)
Sineraradiografi (perekaman gambar bergerak)
Deteksi tumor, polip, divertikulitis, striktura, hernia hiatus, varises
esofagus dll
CT Scan (evaluasi penebalan abnormal lesi)
USG Endoskopi (pencitraan tumor)
MRI (stadium Keganasan)
Esofagoskopi
3
GANGGUAN MOTILITAS
Akalasia : ggn hipomotilitas. Peristaltik korfus
esofagus ↓, ↑ tek esofagus bawah, ggl relaksasi
sfingter bwh saat menelan.
Etiologi : tdk dkthui, tumr, degenerasi pleksus
Auerbach mnybkn hlngx kontrol neurologis
Dewasa > anak2
Gejala tersering : disfagi
D/ : anamnesis & radiogram (barium, gmbran seperti
corong).
R/ : dilatasi sfingter esofagus (bougienage) &
esofagomiotomi 4
Spasme Esofagus Difus (kontraksi # trkoordinir)
Sering terjadi, khususx 2/3 bawah
Tua > Muda, 50 thnan
Gejala: Disfagi, odinofagi, dprberat dg menelan
makanan/minuman dingin, bolus besar, sarat tegang
Gambrn Radiologi: “Crokscrew esophagus” (esofagus
pembuka botol), “rosary bead esophagus” (esofagus
tasbih) dan “curling” (keriting)
R/ : diet, antasida, sedatif, nitrogliserin (u/ mnghlngkan
spasme), dilatasi esofagus atw miotomi longitudinal
esofagus distal
5
Esofagitis (akut dan kronis)
Etiologi : minum panas, refluks asam lambung,
Esofagitis mnular ( o/ candida albicans/sariawan,
herpes,HIV)
Gejala : odinofagi berat, demam, keracunan,
perforasi esofagus, infeksi mediastinum, kmtian
R/: harus cepat n intensif
Antibiotik
Steroid
Cairan IV
Pembedahan
6
Hernia Hiatus
Herniasi kedalam dada (diafragma)
HH direk (sliding) yg pling sering, menyebabkan
trjadinya refluks lambung
HH paraesofageal (rolling) : fundus lambung
menggulung melewati hiatus
D/ radiogram dan endoskopi
R/
7an : mencegah refluks, netralkan bahan refluks, dan
mlindungi mukosa esofagus
Makan lunak sedik tapi sering + anatasida,
7
Tumor
Leimioma (Tu.Otot polos) : Jarang
Ca Esofagus (23%)
♂ 50-70 thn
Fk. Predisposisi : merokok, alkohol, refluks
gaster kronik (esofagus Barret).
Penting dg Pemeriksaan dg barium, sitologi,
biopsi dg esofagoskopi.
R/ penyinaran dan pembedahan
Bougie untuk esofagus bagian atas
8
II. Gangguan Gaster
DISPEPSIA
DEFINISI
Merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yg
terdiri dari rasa tidak enak / sakit di perut yang
menetap atau mengalami kekambuhan.
- Akut dispepsia : bila gejala - gejala baru timbul
- Kronik dispepsia : bila perlangsungan > 3 bulan
MANIFESTASI KLINIK
Pemeriksaan Radiologi
Endoskopi
DIAGNOSIS DISPEPSIA
Manifestasi klinik
- Sindrom Dispepsia
- Perdarahan saluran cerna
- Anemia
- Penyebab penyakit ini :
- Obat – obatan
- Alkohol
- Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung
- GASRITIS
KRONIK
Manifestasi klinik
- Nyeri ulu hati
- Anoreksia
- Nausea
- Pada pmrksaan Fisik # kelainan
Erat kaitannya dg infeksi H.pylory
20
PATOFISIOLOGI
Terdapat ggn keseimbangan fx agresif dan fx
defensf yg brpran dlm mnimbulkn lesi mukosa
N: fx defnsf mampu mngtsi fx agresif shnga tdk
trjadi krusakan atau klainan patologi
Faktor Agresif Faktor Defensif
Asam lambung Mukus
Pepsin Bikarbonas mukosa
AINS Prostaglandin mikrosirkulasi
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H.Pylory
Bahan korosif : asam & Basa
kuat
KOMPLIKASI
Pada keadaan akut dpt trjdi:
Peradarahan SCBA
Hematemesis
Melena
Syok hemoragik
Keadaan kronik trjadi:
Perdarahan SCBA
Ulkus
Perforasi
Anemia krn ggn absorbsi vit B12
PENANGANAN
Endoskopi
Antasida
Antagonis H2/ PPI
Terapi eradikasi:
PPI + Amox + Klaritromisin
PPI + Metronidazole + Klaritromisin
PPI + Metronidazole + Tetrasiklin
ANY QUESTION ?