Anda di halaman 1dari 87

by: kelompok 4

Anatomi
Terletak antara esofagus & duodenum
Berdasar faal:
proksimal fundus
& korpus
distal antrum

Fisiologi
Penerima makanan dan minuman fundus &

korpus lambung
Penghancur makanan antrum
Motilitas
Penyimpanan & pencampuran makanan serta

pengosongan lambung

Cairan Lambung
Mengandung lendir, pepsinogen, larutan HCl

Gejala dan Tanda


Anoreksia dan muntah
Nyeri dan dispepsia
Perdarahan dan perforasi
Obstruksi lambung
Penetrasi

Diagnosis
Anamnesis
Sifat keluhan, lokasi dan penjalaran, awal

serangan, faktor yang memperberat dan


memperingan.

Pemeriksaan Fisik
Status gizi, gangguan kesadaran, dehidrasi,
syok, anemia, gangguan napas.
Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi

Gastritis
1. Akut
2. Kronis
3. Bakterial

Akut

Tukak multipel dan kecil pada mukosa


lambung akibat iritasi & identik dengan
keadaan stress.
Bisa terdapat pendarahan dan tanpa
pendarahan.

Kronis

Penyebabnya tidak jelas. Kemungkinan bisa


disebabkan karena reaksi imunologik dengan
terbentuknya antibodi terhadap sel parietal,
gastritis akut yang menjadi kronis, faktor
lingkungan, dan refluks empedu ke lambung.

Bakterial

Gastritis bakterial disebut juga gastritis


infeksiosa, yang disebabkan oleh refluks
duodenum.

Tata laksana
Tindakan konservatif
Antasida
H

blocker

Tindakan pembedahan (jika perdarahan

berlanjut)

1. Duodenum
2. Lambung
3. Tukak membandel

2. Lambung
Etiologi dan patologi

Penyebab umumnya adalah gastritis akibat


H.pylori sehingga terjadi difusi balik asampepsin melalui mukosa yg terluka dan akan
terjadi tukak.

Gejala klinis dan diagnosis

Anamnesa: nyeri epigastrium bila ada, tidak


berbatas jelas dan timbul 30 menit sampai 3
jam setelah makan, nyeri kadang hilang
dengan
makan,tetapi
kadang
justru
bertambah berat. Mual dan muntah sehingga
berat badan turun.

Tindakan:
-pembedahan: laparoskopi
indikasi bedah: tukak yg membandel, dan
komplikasi,
perforasi,
obstruksi,
dan
perdarahan yg tidak bisa diatasi secara
konservatif.
-vagotomi dg penyaliran
-vagotomi dg reseksi(nyeri membandel)
-vagotomi sel parietal

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
radiologi dengan kontras ganda ditemukan
tukak harus dilakukan endoskopi.
biopsi: memeriksa histologi tukak.
Tatalaksana
- pemberian antibiotik yg efektif trhadap H.pylori
- antasida
- antagonis rec-H2

Tindakan
- Pembedahan= tukak duodenum
- Gastrektomi parsial dan anastomosi secara
billroth I: bila tidak terdapat peninggian asam
lambung.
- Vagotomi dan penyaliran hasil kurang baik,
sebagai tindakan tambahan pada perforasi atau
perdarahan bila pembedahan tak mungkin
dilakukan.

3. Tukak membandel

Yaitu tukak yg tidak berespon terhadap


pengobatan atau tukak yg sering kambuh.
Penyebab tersering adalah tukak yang
tembus ke alat sekitarnya seperti hati dan
pankreas.
Perforasi
harus diperbaiki secara prabedah,pemberian
cairan dan koreksi elektrolit, pemasangan
pipa nasogastrik, dan pemberian antibiotik.
Segera lakukan laparotomi.
Obstruksi pilorus
Perdarahan

TUKAK PEPTIK

Kelainan berupa hipertrofi otot sirkuler pilorus yang terbatas


(jarang berlanjut ke otot gaster). Hal ini menyebabkan
penyempitan kanal pylorus oleh kompresi lipatan-lipatan
longitudinal dari mukosa dan pemanjangan pylorus.

Kebanyakan kelainan ini bersifat genetik


Ibu yang menderita kelainan ini cenderung

melahirkan anak yang kemungkinannya


memiliki kelainan ini empat kali lebih tinggi.
Bayi lelaki lebih sering menderita kelainan ini
dibanding bayi perempuan.

Gambaran klinis
Muntah proyektil (menyembur jauh)
Frekuensi muntah makin sering
Muntahan tidak bercampur dengan zat empedu
Penurunan berat badan
Penurunan turgor kulit, karena dehidrasi
Konstipasi
Anak menangis dan gelisah sewaktu sakit perut
Oligouri
Kadang muntahan bercampur darah

Pemeriksaan Fisik
Ditemukan massa di perut kanan atas di

bawah lengkung iga sebesar ujung jari telunjuk


yang berbatas tegas, konsistensi kenyal padat.
Gelombang peristaltis lambung dapat terlihat
di dinding perut
Teraba otot pilorus yang menebal sebagai
tumor sebesar biji rambutan
Pada stadium lanjut bayi dalam keadaan
dehidrasi, manutrisi, hipokalemi dan alkalosis
hipokloremik

Pemeriksaan Penunjang
Foto polos abdomen

adanya one bubble

appearance
Bila masih diragukan, Pemeriksaan radiologi
yaitu dengan barium meal maka akan tampak
saluran pilorus kecil dan memanjang yang
disebut string sign
Pada fluoroskopi tampak pengosongan lambung
terlambat, lambung tampak membesar dan
jelas terlihat gambaran peristaltik dan pada
pemeriksaan ultrasonografi, tampak gambaran
dougnat sign atau target bull eye sign

Pemeriksaan radiologi
tampak saluran

pilorus kecil dan


memanjang yang
disebut string
sign

Tatalaksana
Pyloromiotomi
(Fredet-Ramstedt)

Tumor jinak lambung yang sering ditemukan antara lain :


1.Polip
2.Leiomioma
3.GIST ( Gastro-Intestinal Stromal Tumor )

Polip : massa yang menonjol dari membran

mukosa lambung
Leiomioma :
tumor jinak otot polos lambung
tidak bersimpai
sulit dibedakan dengan leiomiosarkoma
GIST :
asal 70% sel gelendong, 20% sel epiteloid,
sisanya campuran keduanya
GIST > 5 cm beresiko tinggi menjadi ganas

Gambaran Klinis :
Pada umumnya tidak memberikan gejala klinis,
bila ada gejala klinisnya sbb:
1.Nyeri yang tidak sembuh dengan antasid
2.Dispepsia
3.Perdarahan Gastrointestinal
4.Anemia

Pemeriksaan Fisik

:
Biasanya tidak ditemukan suatu kelainan, tapi
pada GIST akan teraba massa yang besar.

Pemeriksaan Penunjang

Foto Rontgen
Endoskopi
Foto kontras ganda ( untuk hampir semua

tumor yang menonjol ke lumen )


Biopsi sel
USG endoskopik, CT Scan ( untuk melihat
perluasan tumor )

Penatalaksanaan :
Endoskopi
Pembedahan
Gastrektomi
Reseksi segmental pada lambung

TUMOR LAMBUNG

Tumor tahap awal

Berat Badan Turun


Nyeri Epigastrium (Ulu Hati)
Muntah
Anoreksia
Disfagia (Sulit Menelan)
Cepat Lelah
Sendawa
Hematemesis
Regurgitasi
Lekas Kenyang
Nausea

FAKTOR PENCETUS
KARSINOMA LAMBUNG
Infeksi helicobacter pylori
Diet tinggi nitrat
Sering mengkonsumsi berbagai makanan pengawet
Atrofi lambung
Sering mengkonsumsi makanan asin atau pedas
Faktor kuturunan
Merokok dan peminum alkohol
Terdapat polip pada lambung
Mengkonsumsi kopi pada saat perut keadaan

kosong

PEMERIKSAAN FISIK DAN


PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan fisik.
PENUNJANG
Apabila di palpasi pada daerah epigastrium
B.

ditemukan massa.
Pemeriksaan penunjang.
Radiologi: menggunakan pemeriksaan kontras
ganda
Gastroskopi dan biopsi untuk melihat adanya
kanker lambung
Endoskopi ultisonod untuk melihat penjalaran
kanker
Ct scan abdomen

TATA LAKSANA KARSINOMA


LAMBUNG
Pembedahan kuratif: dilakukan operasi radikal
Pembedahan paliatif: untuk pengangkatan

tumor yang mengalami perforasi


Kemoterapi untuk kasus yang tidak dapat di
operasi dan tidak radikal

KOMPLIKASI
KARSINOMA LAMBUNG
Terjadi perlekatan dengan organ lain
Hematemesis (muntah darah)
Obstruksi (sumbatan)
Metastasis contoh: hati, pankreas, colon
Perforasi

PENCEGAHAN
KARSINOMA LAMBUNG
Makan makanan yang bergizi
Banyak mengkonsumsi vitamin A, C, dan E
Hindari makanan yang di awetkan
Hindari alkohol dan rokok
Hindari makanan fast food dan junk food

Uang logam
biasa pada
Mainan
anak- anak
Benda tajam
jarum, paku, dsb
gigi pada orang tua
Rambut pada anak perempuan
Fitobezoar (gumpalan serat sayur dan
buah)

Gejala klinis
Asymptomatic
Kadang nyeri epigastrium karena tusukan

jarum pada lambung atau benzoar yang


menekan
Komplikasi obstruksi
perdarahan
jarang terjadi
Perforasi

Diagnosa
Anamnesa yang baik
X-rays
c.a. radioopak

c.a. radiolusen contrast


Endoscopy

Natalaksana
Pengobatan konservatif

-benda asing dapat keluar spontan maka ditunggu 3-4 mgg


-diet khusus dan obat pencahar tidak dianjurkan
-benzoar dipecah oleh sellulose secara intragastric
Endoscopic
-saat pengobatan konservatif gagal
-benda asing diambil dengan biopsi
Pembedahan
-dilakukan bila ada keluhan dan kedua cara diatas tidak
berhasil
-dilakukan pada kasus komplikasi
-perlu eksisi tukak ( jika benda asing menyebabkan tukak )

Video endoscopic ( pengambilan benda


asing )

Komplikasi dini
1. Dilatasi akut
Terjadi setelah operasi perut, trauma
dada & tulang belakang.
2. Obstruksi stoma & disfungsi lambung
Disebabkan karena stoma hubungan
antara usus & lambung tertutup oleh
oedem
3. Kebocoran puntung duodenum
Biasanya terjadi setelah operasi,
merupakan penyebab kematian pada
anastomosis biliriasi II

Komplikasi lanjut

Dumping syndrom
Biasanya terjadi karena pengosongan
lambung pasca operasi terlalu cepat

Diare

Terjadi karena berkurangnya efek bakterisida


lambung, diare pasca bedah lambung biasanya ringan.
Gastritis karena refluks empedu

Terjadi biasanya karena operasi, menyebabkan


hilangnya mekanisme sfingter pada pilorus, Keadaan
ini menyebabkan gastritis
Gangguan absorbsi

Terjadi karena pencampuran cairan empedu,pankreas


& makanan tidak sejalan,mengakibatkan adanya
gangguan penyerapan vitamin larut lemak.Gangguan
absorbsi berbagai zat gizi mengakibatkan turunnya
berat badan

Sindrom lengkung aferen

Terjadi karena adanya sumbatan karena tekukan


tajam pada pertautan lambung & jejunum
Tukak berulang

Penyebabnya adalah vagotomi yang tidak


memadai & penyaliran antrum yang kurang baik
Tukak peptic marginal

Terjadi pada tepi pertautan gasteroenterostomi


Kanker puntung gaster

Bisa terjadi setelah bertahun tahun setelah


mengalam gastrektomi parsial

Kelainan Bawaan

Obstruksi

- Diverticulum Mechel
- Malrotasi usus halus

- Adhesi
- Invaginasi

- Atresia Usus

- Radang
- Neoplasma
- Gangguang peredaran
-

darah
Angina abdominal
Benda asing
Trauma
Fistula

Kelainan bawaan
Diverticulum mechel

ditemukan pada usus halus dan berasal


dari

bagian

intraabdomen

duktus

vitelinus, tidak menunjukan gejala dan


tanda, baru setelah terjadi divertikulasi
timbul gejala yg mirip seperti dengan
apendisitis akut walaupun letak nyerinya
dapat berbeda,

pengobatan

dengan divertikulektomi segera setelah

diagnosis ditegakan untuk mencegah perforasi,


komplikasi dari divertikulum meckel adalah pendarahan

masif yang berasal dari tukak peptik dimukosa bisanya


tidak ada gejala ataupun rasa nyeri

gambaran klinisnya tergantung dari hebatnya pendarahan, jika

terjadi pendarahan hebat penderita bisa mengalami syok dan


anemia secara tiba2 sebelum letak dan sumbernya pendarahan
diketahui,
kadang ada melena, obstuksi ini biasanya terjadi karena

invaginasi dan hernia interna akibat kelokan usus mengait


dibelakang divertikulum dan pitanya ke umbilikus

Malrotasi usus halus


menimbulkan gangguan pasase dan vaskularisasi,
ditandai dengan muntah berwarna hijau, perut kembung.
Foto polos perut tampak bentukan dua gelembung yg mencolok

jika malrotasi tepat terjadi dibagian usus ketiga duodenum.


Bila jelas ada obstuksi usus yg lengkap,parsial maupun berulang

baru dilakukan tindakan pembedahan berupa laparotomi


jangan berusaha mengembalikan anatomi usus ke anatomi

normal

Atresia usus

Kelainan bawaan yg terjadi akibat kegagalan rekanalisasi pada

waktu janin berusia 6-7 minggu,


Dapat karena gangguan aliran darah lokal pada sebagian

dinding usus halus akibat desakan, invaginasi, volvulus,


jepitan,atau perforasi usus pada janin,
Daerah yg paling sering adalah usus halus,
Tanda yg khas adalah saat bayi lahir akan terlihat buncit,
Diagnosa dini ditegakan untuk mecegah komplikasi.

gambaran udara yg tampak pada foto polos cukup menjadikan

patokan untuk mengetahui letak obstuksi :


- satu gelembung : atresia pilorus yg sangat jarang terjadi,
- dua gelembung : atresia setinggi duodenum,
- tiga gelembung : pada atresia jejunum,
- beberapa gelembung pendek dibagian atas: atresia ileum.
penyambungan usus kembali mutlak dilakukan.
Untuk menilai apakah masih terdapat atresia usus pada segmen

distal dilakukan bilasan garam kearah distal.

Obtruksi

Adhesi (perlekatan)
- Penyebab : peritonitis, pascaoperasi
- umumnya berasal dari rangsangan peritonium akibat

peritonitis setempat, umum atau pasca operasi.


- adhesi bisa tunggal maupun multipel, dapat pula setempat

atau luas, ada juga yg berupa pita.


- terapi operasi dilepaskan dan potong, adhesi yg kambuh

akan menjadi permasalahan besar.

Invaginasi
pada anak2, jarang pada dewasa,
bersifat idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya

lebih banyak pada anak laki2.


Serangan klasik terdiri atas nyeri perut berupa kolik

abdomen, muntah, teraba tumor berbentuk sosis, diare


pada awal penyakit tersebut kemudian pengeluaran darah
bencampur lendir seperti selai kismis merah.

Pada inspeksi susah membedakan antara prolapsus rektum dan

invaginasi, diagnosa dapet ditegakan dengan RT agar teraba


ada tidaknya celah terbuka pada penonjolan, rontgen dengan
pemberian enema barium.
Jika konsevatif tidak berhasil terpaksa dilakukan cara operasi

dengan reposisi manual mendorong invaginatum dari oral ke


arah sudut ileosekal, harus dengan hati2 tanpa ada tarikan pada
proksimal.
invaginasi jg termasuk pencetus dari divertikulum Meckel.

Radang
Radang Akut
- Contoh : thypoid abdominalis
- 2 % perforasi, 10 20% perdarahan
- Perforasi seringkali tidak menyebar, bisa juga menyebar.

Sangat bahaya ketika terjadi toksemia


- Perdarahan dapat menyebabkan syok hipovolemik dan anemia
- Terapi : nutrisi, laparotomi

Radang Kronik

a. Enteritis TBC
- Penyebab M.T Bovin yang mencemari susu ternak atau

pada penderita TB paru yang menelan ludah


- Bersarang pada ileum terminale dalam bentuk radang

hipertrofik tukak TB
- Gejala : nyeri kolik, obstipasi / diare
- Terapi : obat TB dan konservatif

b. Enteritis Regionalis (morbus Crohn)


- Penyebab tidak di ketahui
- Membentuk granulasi, dapat ditemukan di saluran cerna

mana saja
- Sering mengalami kekambuhan

Neoplasma
a. Tumor Jinak
-

Banyak ditemukan di ileum

Polip adenomatosa paling banyak, lipoma menyusul

Biasanya tidak menimbulkan gejala, bila iya berupa


obtruksi atau invaginasi

b. Tumor Karsinoid
- Biasa juga terjadi apendiks, agak jarang di usus halus,
- Tumor menghasilkan serotonin, yang dapat terkumpul

banyak dan menyebabkan wajah merah, diare, kontriksi


dari bronkus dll
- Rekseksi

Gangguan peredaran
darah
Ischemia akut
- gg.peredaran arteri
- Disebabkan oleh tromboemboli pada a.m superior
- Biasa terjadi pada usia 50 th ke atas
- Gejala
Iskemia
Rangsangan peritonium
Peristaltik meningkat

- Terapi pembedahan
- mortilitas sangat tinggi

Nyeri, defekasi, syok

Angina Abdominal
Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah besar

yang memberi nutrisi pada usus


Akibatnya usus mengalami iskemia

Benda asing
Obtruksi usus halus karena tumpukan sisa makanan
Bezoar
- Berupa gumpalan serat nabati
- Penyebabnya adalah makanan berserat yang tidak tercerna
- Misalnya pada pasien gastrektomi parsial, pemberian

pisang yang terlalu dini pada bayi

Trauma
- Akibat tusukan, trauma benda tumpul
- Dapat berupa robekan, perforasi, memar, lepasnya usus

dari mesenterium, hematom


- Terapi :

a. Observasi terus menerus dengan endoskopi


b. Bedah bila ada perdarahan dan perforasi

Fistula
Hubungan abnormal antar saluran / saluran dengan kulit

luar
Biasanya kongenital
Terapi : atasi infeksi, perbaiki keseimbangan cairan,

merawat kulit disekitar fistel, perbaikan gizi


Biasanya tertutup spontan

Terdiri: Duodenum, Jejunum, Ileum.


Plica semicircularis KERKERING
DUODENUM
Intestinum tenue yg terpendek, terlebar, bentuk
seperti huruf C, cekunganya di isi caput pankreas.
Terdiri 4 bagian:
1. Pars Cranialis Duodeni ( 5 cm) intraperitoneal,
letak ventrolateral terhadap corpus vertebra L1.
2. Pars Descendes Duodeni ( 7 10 cm) melintas
kekaudal sejajar dgn sisi kanan vertebra L1 3

3. Pars Horisontalis Duodeni


( 6 8 cm) melintas
ventral terhadap Vertebra
L3.
4. Pars Ascendens ( 5 cm)
berawal disebelah kiri
vertebra L3, lalu melintas
kekranial setinggi tepi
kranial Vert. L 2

Vaskularisasi:
1. Truncus coeliacus:
a.gastroduodenalis superior
&
a.pancreaticoduodenalis
(proksimal d)
2. a.Mesenterica cranialis
a.pancreatico duodenalis
inf. (distal d)

Vena:
Langsung ke V.porta hepatis tidak langsung
ke V.mesentrica sup. & V.Splenica/Lienalis.
Aliran Lymphe:
Lnn pancreatico duodenalis ventral & dorsal
lnn coeliaca

Ulkus Peptikum
Patofisiologi
Terjadi bola ada ketidakseimbangan antara
faktor daya tahan mukosa dengan destruksi
asam lambung.
75%-80% ulkus peptikum pada duodenum
dan 90% berada pada bagian pertama.

Gejala
Nyeri khas
Timbul secara ritmis pada pagi hari dan
periodik pada tahun
Timbul 1 beberapa jam setelah makan
Berupa kram, kadang-kadang panas, seperti
lapar dan berkurang setelah muntah yang
dibuat oleh penderitah sendiri.

Diagnosa
Anamnesa dan gejala klinis
Laboratorium : hiper/ normo/ hipo klorhidria

Yang sering adalah hiperklorhidria pada ulkus


duodenum
Radiologi : menentukan 90% kelainan dengan
pemeriksaan barium intake.
Gastro duodenoskopi ; dapat dilakukan biopsi
untuk menentukan jenis patologinya

Komplikasi
Perdarahan ( hematetesis dan melena)
Perforasi ( paling berat)
1.Timbul setelah makan banyak atau mendapatkan

obat aspirin, butazolidine, kortikosteroid dan lainlain


2.Timbul nyeri mendadak ( timbul gejala peritonitis
umum karena bahan kimia yang berasal dari asam
lambung atau dari cairan empedu dan getah
pankreasmeredamemuncak setelah 8-12 jam
karena gejala septik dari kuman-kuman)
Stenosis : karena pembentukan jaringan parut
Degenerasi keganasan.

Terapi
Antasida
Antikholinergik
H-2 resepor antagonis (cimetidine-ranitidine)
Prostaglandin
Sitoprotektor (sucralfate)

Indikasi Pembedahan
Ulkus yang telah beberapa kali berdarah

terutama pada orang tua (di atas 60 tahun).


Mengalami stenosis.
Ulkus pada tempat dengan resiko tinggi akan
keganasan.
Ulkus yg dicurigai keganasan.
Ulkus yang laten setelah diobati.

PEMBEDAHAN ULKUS
PEPTIKUM

Bilroth 1 : Rreseksi pada kanker

lambung dan melakukan


penyambungan lambung pada
duodenum
Bilroth 2 : Gastrektomi distal dan
melakukan anastomosis gastro
jejenostomi secara antecolik
Tindakan pyloroplasti : mengatasi
pyloric stenosis pada ulkus duodenum

Gastrektomi subtotal
Vagotomi trunculer kemudian gastrektomi

dan vagotomi : Pilihan pengobatan ulkus


duodenum
Selektif vagotomi
Parietal sel vagotomi dengan membiarkan
bebas inerfasi vagus ke antrum ( banyak
dilakukan hingga kini )

PEMBEDAHAN ULKUS
DUODENUM

Subtotal gastrektomi : 2/3 lambung


Vagotomi trunculer + pyloroplasti heinke mikilicz
Vagotoomi + antraktomi
Vagotomi supra - selektif

Divertikulum Duodenum
Jarang menyebabkan keluhan
Ditemukan di dinding median duodenum pada

pankreas (jika ditemukan)

Komplikasi
Perdarahan atau perforasi (jarang)
Jika ditemukan divertikulum pada

pemeriksaan roentgen sebaiknya dibiarkan


saja jika tidak ada keluhan.

TERI
MA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai