Anda di halaman 1dari 39

PATOFISIOLOGI

PERTEMUAN 9

Diare, Gastritis, hemorrhoid,


apendisitis dan tukak
lambung

dr. Moh. Fahri R. Galendo


DIARE
DEFINISI
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan buang air besar lebih dari
tiga kali sehari dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang lembek sampai
Mencair.
Faktor Resiko
1. Faktor makanan. Faktor makanan disebabkan karena makanan yang sudah
basi, makanan beracun, dan alergi makanan sehingga usus tidak mampu
menyerap dengan baik yang kemudian akan menyebabkan diare
2. Faktor infeksi. Faktor infeksi diawali dengan adanya mikroorganisme yang
masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian kuman akan
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat
mengakibatkan menurunkan permukaan usus
3. Faktor malabsorbsi Karbohidrat. Faktor malabsorbsi karbohidrat yaitu
terganggunya sistem pencernaan yang berpengaruh pada penyerapan
karbohidrat dalam tubuh.
4. Faktor psikoligis. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi terjadinya
peristaltik usus sehingga mempengaruhi proses penyerapan makanan.
Penyebab diare yang paling sering ditemukan di lapangan atau secara
klinis karena infeksi dan keracunan
Patofisiogi

Mekanisme dasar penyebab diare adalah gangguan osmotik (makanan


yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga
usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan
gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus meningkat kemudian terjadi
diare. Ganguan motiliasi usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik
Diare juga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi sebagai akibat renjatan
syok hipovolemik, perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis
bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun
dan bila tidak segera diatasi pasien akan meninggal
Klasifikasi

Berdasarkan kejadian terbagi menjadi :


• Akut : terjadi < 14 hari
• Kronik : terjadi selama > 14 hari
• Persisten : terjadi Selama > 14 hari penyebab
infeksi
Berdasarkan derajat dehidrasi : DIARE PADA ANAK
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan sederhana : feses rutin
Gold Standar : Kultur Fases
Diagnosis bading
ASUHAN GIZI
a.Rekomendasi pemberian makanan oral berupa makanan saring, makanan lunak, dan
makanan padat bila pasien sudah tidak mengalami muntah.
b. Rekomendasi energi sampai sebesar 991,788 kkal diberikan secara bertahap
dengan memperhatikan asupan cairan dan elektrolit pasien. Peningkatan asupan
energi bisa dimulai dari hasil recall kebutuhan pasien selama di rumah sakit dengan
pemberian makan sedikit demi sedikit tetapi sering.
c. Rute pemberian makanan diberikan secara oral dimulai dengan makanan lunak
kemudian makanan padat dimulai dari makanan rendah sisa.
d. Frekuensi : - Makanan lunak berupa 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan.
e. Bentuk makanan : makanan lunak karena pasien mengalami muntah dan diare
GASTRITIS
Definisi
Gastritis adalah inflamasi dari mucosa lambung.
Gambaran klinis yang ditemukan berupa nyeri epigastrium (uluhati)
Faktor Resiko

Gastritis disebabkan oleh infeksi kuman


helicobacter pillory
PATOFISIOGI
Terdapat gangguan keseimbangan factor agresif dan factor defensif yang
berperan dalam menimbulkan lesi pada mucosa.
a)Factor Agresif
1.Asam lambung
2. Pepsin
3. Ains
4.Empedu
5.Infeksi virus
6. Infeksi bakteri
7. Bahan korosif
b)Factor Defensif
1. Mukus
2. Bicarbonas mucosa
3. Prostaglandi a mikros irkulasi
PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan fisik: Nyeri tekan area epigastrium, kembung.

Pemeriksaan penunjang :
Urea Breath Test (+) (nafas bau kencing (ammonia))
Syarat pemeriksaan urea breath test :
a. Tidak minum omeprazole 2 minggu sebelumnya
b. Tidak minum antibiotik 2 minggu sebelumnya
c. Tidak makan tinggi serat 3 hari sebelumnya
Gold standar : Invasif : Histopatologi / kultur
Tatalaksana
Triple Therapy
Lini pertama:
• PPI(Omeprazole 2 x 20 mg), Amoxicilin : 2 x 1000 mg DAN Clarithromycin : 2 x 500
mg / Mentronidazole 2x 500 mg selama 7 – 14 hari .
• Jika alergi penisilin : ganti dengan Mentronidazole 2x 500
• Omeprazole 2 x 20 mg, Clarithromycin : 2 x 500 mg, Mentronidazole 3x 500 mg
selama 7 – 14 hari
Lini kedua
• Quadripel Therapy :
• Resisten Klaritromisin : PPI + Bismut subsalisilat 2x 2 tab + Metronidazole 500 mg
3x1 +Tetrasiklin 500 mg 4x1
• Jika bismuth tidak ada : PPI + amoxicillin 1000 mg 2x1 + Metronidazole 500 mg 3x1
+Tetrasiklin 500 mg 4x1
Triple therapy :
Lini ketiga : PPI + Lefofloksasin 500 mg 2x1 + amoxicillin 1000 mg 2x1
ASUHAN GIZI
Pengaturan pola diet sangat penting dilakukan penderita gastritis agar penyakitnya sembuh
dan tidak terus kambuh-kambuhan. Berikut pola diet yang disarankan:

1.Makan lebih sering (3-4 jam sekali) dengan porsi kecil hingga sedang
2.Jangan langsung makan dengan porsi banyak, jangan juga langsung berbaring sehabis
makan
3.Utamakan mengkonsumsi makanan yang mudah dicernanya dan baik untuk menjaga
kesehatan lambung, misalnya daging tanpa lemak, yoghurt, kombucha, sayur, buah, biji-
bijian utuh
4.Kurangi konsumsi makanan yang terlalupedas, berlemak, masam, mengandung banyak
gas
5.Kurangi juga konsumsi minuman berkafein apalagi beralkohol
6.Biasakan makan makanan yang diolah dengan bersih dan matang sempurna, jangan sering
jajan makanan sembarangan
7.Tidak sembarangan meminum obat dan herbal
Di samping mengatur pola makan, gejala gastritis sepatutnya diperbaiki juga dengan
pengelolaan stres yang naik, cukup istirahat dan jangan tidur terlalu larut malam, rajin
berolahraga dan jaga berat badan agar ideal, dan jangan dulu sembarangan meminum obat
lain tanpa arahan dari dokter atau dokter penyakit dalam
HEMOROID
DEFINISI

Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah


pada rektum bagian distal. Penyakit ini dikenal
oleh masyarakat dengan sebutan ambeien /
wasir.
FAKTOR RESIKO
Faktor risiko hemoroid meliputi cara buang air besar yang tidak
benar, diet rendah air dan serat, serta peningkatan tekanan intra
abdomen dalam jangka lama (misalnya hamil atau ada tumor
intra abdomen). Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik serta anoskopi/kolonoskopi. Pada anamnesis
gejala yang sering dikeluhkan adalah perdarahan saat buang air
besar, rasa sakit saat buang air besar, benjolan, serta gatal pada
anus.

Konstipasi kronik dan mengejan


Kebiasaan buang air yang kurang baik
Kehamilan atau lesi desak ruang pada pelvis
(peningkatan tekanan intra abdomen)
Usia 45-65 tahun
Diet rendah serat
PATOFISIOLOGI
Hemoroid timbul akibat adanya kongesti pada vena
hemorrhoidalis yang disebabkan oleh adanya gangguan
aliran balik. Bantalan vena hemorrhoidalis adalah struktur
anatomi normal, namun karena suplai vaskularnya yang kaya,
lokasi yang sensitif, dan sifatnya yang mudah terdesak dan
prolaps, bantalan vena hemorrhoidalis menjadi penyebab
patologi anal yang sering ditemukan.

Patofisiogi : Hipotesis terbaru mengemukakan


bahwa hemoroid timbul akibat pergeseran
bantalan (cushion) kanal anal yang melemah.
Pergeseran tersebut mengakibatkan dilatasi
vena
PEMERIKSAAN KLINIS

Diagnosis hemoroid ditegakan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis untuk menggali gejala sesuai derajat penyakit
dan faktor risiko serta menyingkirkan kemungkinan
diagnosis banding. Pemeriksaan fisik meliputi
pemeriksaan anorektal. Pemeriksaan penunjang meliputi
anosopi atau kolonoskopi.
Klasifikasi
• Hemoroid interna
• Hemoroid eksterna
Hemorrroid interna
• Gejala : buang air besar berdarah, tanpa rasa sakit
• Etiologi : Pelebaran pleksus hemorrhoidalis interna v.
Rectalis superior (porta) + media (cava).
• Pemeriksaan : berdasarkan grade.
• Derajat I : berdarah, tidak ada penonjolan
• Derajat II : berdarah, menonjol keluar anus, bisa masuk
spontan
• Derajat III : berdarah, menonjol keluar anus, masuk
harus dengan bantuan jari
• Derajat IV: benjolan tidak dapat dimasukan kembali
Hemoroid eksterna

• Gejala : nyeri pada dubur/anus kadang bisa


terjadi perdarahan
• Etiologi : Pelebaran pleksus hemorrhoidalis v.
Rectalis inferior (cava)
Tatalaksana
Non-operatif
• Rendam duduk kalium permanganate
(1:100000)
• Debulking feses
• Skleroterapi
• Anti hemeroid 2g supp. Jika perlu)
Operasi
ULKUS GASTER
DEFINISI
Tukak lambung adalah luka pada lambung yang
menyebabkan keluhan sakit maag.
Selain di lambung, luka tersebut dapat terbentuk di
usus 12 jari atau di bagian bawah kerongkongan.
Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan
oleh infeksi bakteri H. pylori atau karena konsumsi
obat pereda nyeri yang berlebihan.
Pada kasus yang jarang terjadi, tukak lambung juga
dapat disebabkan oleh tumor di lambung, atau
komplikasi dari radioterapi
FAKTOR RESIKO
Merokok, terutama pada seseorang yang
terinfeksi bakteri H.pylori.
Stres yang tidak terkelola dengan baik.
Konsumsi makanan asam atau pedas.
Konsumsi minuman beralkohol.
Etiology

Tukak
Lambung/Ulkus
Peptikum

Internal (Genetik) Eksternal

- Bakteri H. pylori
obat anti inflamasi
Sekresi asam - Rokok
Sekresi Pepsin non-steroid
lambung - Stres
(OAINS)
- Kebiasaan Makan
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN KLINIS
• Pada endoskopi gastroskopi, selang kecil berkamera
akan dimasukkan melalui kerongkongan, untuk melihat
kondisi di dalam lambung. Jika diperlukan, dokter
Endo gastroenterologi akan mengambil sampel jaringan
lambung untuk diperiksa di laboratorium
skopi

• Memeriksa keberadaan bakteri H.


pylori melalui urea breath test dengan menganalisis
Tes hembusan udara pernapasan, atau dengan memeriksa
Labor sampel darah dan feses pasien
aturi
um
ASUHAN GIZI
Penderita gangguan lambung biasanya oleh ahli gizi
dianjurkan untuk menerapkan diet lambung.
Tujuan diberikannya diet lambung diantarannya
menetralkan kelebihan asam lambung dengan
memberikan makanan yang adekuat dan tidak
merangsang.
Syarat diet lambung yaitu makanan dalam bentuk
lunak dan mudah dicerna, hindari makanan yang
merangsang lambung seperti asam, pedas, keras, terlalu
panas atau dingin, porsi yang diberikan kecil yang
diberikan sering, dan cara pengolahannya direbus,
dikukus, panggang dan tumis.
APENDISITIS
Appendisitis
• Obstruksi lumen appendiks (akut) radang
appendiks (kronik)
• Gejala: Nyeri dari epigastrium berpindah ke
kanan bawah (kocher sign) Nyeri menetap di
perut kenan bawah (ligath sign)
FAKTOR RESIKO

faktor resiko pada apendisitis meliputi: usia,


jenis kelamin, pola makan (jenis, frekwensi dan
waktu) dan riwayat keluarga,
PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan: Tanda rangsangan peritoneum local :
Nyeri tekan titik Mc. Burney
Blumberg sign : nyeri tekan lepas perut kanan bawah
Rovsing sign : nyeri tekan lepas perut kiri bawah
Dumpy sign : Nyeri ketika batuk
Obturator sign : nyeri perut saat rotasi interna panggul
kanan
Psoas sign : nyeri perut dengan ekstensi panggul kanan
Iliopsoas sign : Nyeri ketika fleksi panggul kanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai