Anda di halaman 1dari 29

DIARE ATAU GASTROENTERITIS

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Kiki Rizkiani Khanna


(2005061)
Rina Karlina (2005067)
DEFINISI
 Penyakit diare adalah penyakit yang
ditandai dengan bertambahnya
frekuensi buang air besar dari biasanya
disertai dengan adanya perubahan
bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita yang bersangkutan
 Pengertian diare secara operasional
adalah buang air besar lembek/ cair
bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya
(biasanya lebih 3 kali sehari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari
ETIOLOGI
• Penyebab Diare
1. Infeksi internal
 Stigella
 Salmonella
 Eschericia Coli
 Campylobacter
 Yersinia Enterocolitic

2. Infeksi oleh Virus


 Retavirus
 Enterovirus
 Adenovirus
 Norwalk

3. Infeksi oleh Parasit


• Biasanya disebabkan oleh cacing (ascaris, trichuris, oxyuris,strongyloides), protozoa
(entamoeba histolytica, grandia lamblia, trichomonas hominis), dan jamur (candida
albicans).
4. Malabsorpsi
5. Alergi
6. Keracunan
7. Imunisasi Defisiensi
PATOFISIOLOGI
Beberapa gangguan yang dapat menyebabkan
terjadinya diare (Green&Harris, 2000) : 1)

1. Gangguan absorbsi

2. Gangguan osmotik

3. Hipersekresi

4. Gangguan sekretori

5. Gangguan motilitik
Klasifikasi Diare Sesuai Tingkat
Keparahannya
1. Diare Akut adalah diare yang serangannya tiba-tiba dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Diare akut ini diakibatkan
oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.

2. Diare Kronis adalah diare yang berlangsung selama lebih dari


14 hari.
Jenis Diare berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan empat jenis diare sebagai berikut

a. Diare akibat virus


disebabkan antara lain oleh rotavirus dan adenovirus.
Misalnya " influenza perut" dan "travellers diarrhea“
b. Diare bakterial (invasif)
agak sering terjadi, tetapi mulai berkurang seiring dengan meningkatnya derajat
higine masyarakat.
Penyebab dari jenis diare ini adalah bakteri Salmonella sp, Shigella sp,
Campylobacter sp, dan jenis coli tertentu.
c. Diare parasites
Diare ini biasanya bercirikan mencret cairan yang intermiten dan bertahan lebih
lama lebih dari satu minggu.
Penyebabnya protozoa, Entamoeba hiscolytica, Giardia liambia, Cryptosporodium
sp, dan Cyclospora sp,.
d. Diare akibat enterobakter
Diare ini jarang terjadi, penyebabnya adalah kuman-kuman yang membentuk
enterotoksin, seperti E.coli, dan Vibrio Cholerae.
Gejala Diare

gejala yang dialami oleh


penderita diare adalah:

• Perut mulas.
• Buang air besar cair (tinja
encer) atau bahkan
berdarah.
• Sulit menahan buang air
besar.
• Pusing, lemas, dan kulit
terasa kering
Akibat Diare

• Hilangnya cairan elektrolit • Dapat terjadi metabolik


(sodium, potasium, asidosis, ok hilangnya
magnesium, anion organik, bikarbonat
chlorid) • Hipokalemi dapat terjadi
• Hilangnya cairan dapat pada diare kronik yang
menyebabkan keadaan hebat
dehidrasi dan vascular • Dapat terjadi kejang akibat
colaps diare yang berkepanjangan
• Colaps lebih cepat terjadi
pada penderita yang masih
sangat muda, tua, atau
yang mengalami diare
hebat
CARA PENCEGAHAN DIARE
1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada
lima waktu penting:
• sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum
memegang bayi,
• setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan
makanan.

2) Meminum air minum yang matang atau air yang


telah diolah, antara lain dengan cara merebus

3) Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan


tidak tercemar serangga lalat, kecoa, kutu, lipas,
dan kotoran lainnya

4) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya,


sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki
septik.
PENGOBATAN DIARE
Terapi atau pengobatan yang biasa dilakukan adalah:
1. Terapi non farmakologi
Terapi non farmakologi yang biasa dilakukan adalah dengan memperbanyak
minum, istirahat, hindari makanan yang dapat merangsang terjadinya diare atau
makan-makanan yang mudah dicerna dalam usus dan lambung, memperbanyak buah
yang mengandung pektin, memperbanyak asupan vitamin terutama vit.A dan
mineral, dan perbaikan gizi.

2. Terapi Rehidrasi Oral (TRO)


1) Ketika tidak ada dehidrasi : tidak usah dengan oralit tapi bisa dengan 9 larutan gula
garam. 2) Untuk dehidrasi ringan : Oralit, peroral 75 cc / kg BB. < 300 in osm.
3) Untuk dehidrasi berat.
a)ranger laktat iv
b)dapat diganti dengan NaCl isotonis
c) NaCl + bicarbonat 75%, 50 ml bicnat.

3. Terapi farmakologi
Kelompok obat yang sering digunakan pada pasien diare adalah :
a) Kemoterapeutik : Antibiotik (tetrasiklin, ciprofloksasin, cotrimoxazole)
b) Obstipansia
1. Zat-zat penekan peristaltik atau antimotilitas.
contoh : - Candu, Opioid, Pulvis opii
- Difenoksilat
- Loperamid
2. Adstringen
contoh : - Tanin
- Tannalbumin
3. Adsorbensia
contoh : - Kaolin
- Attapulgit
- Pektin
- Carboadsorbens
4. Bismuth subsalisilat
contoh : - Splasmolitika (papaverin dan oksifenonium)
- Obat antidiare kombinasi (Molagit, Neo Diastop , Neo Entrostop, New
Guanistrep®, kaolin)
 Letak lambung manusia berada
pada rongga sebelah kiri perut.
Organ ini terhubung dengan dua
saluran pada tiap ujungnya. Ujung
atas lambung terhubung dengan
esofagus (kerongkongan) alias
saluran yang berfungsi sebagai
jalur masuk makanan dari mulut.
Sementara itu, bagian bawah
lambung terhubung dengan usus
halus, yaitu organ berbentuk
selang panjang yang
menghubungkan lambung
dengan usus besar. Bagian usus
pertama berbatasan dengan
lambung yaitu duodenum (usus
dua belas jari)
3. Badan lambung : Badan lambung adalah bagian lambung yang
memiliki fungsi paling penting. Badan lambung adalah tempat
makanan dicerna, dicampurkan dengan enzim, hingga diproses
menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut kim.

4. Antrum : Antrum atau antrum pilorus adalah bagian paling bawah


dari lambung. Bentuk antrum yang melengkung memungkinkannya
menampung kim sebelum disalurkan ke usus halus.
Pilorus : Pilorus adalah bagian paling akhir dari lambung. Bagian ini
berhubungan langsung dengan usus halus.
 Luka di lambung terbentuk ketika
selaput yang melapisi lambung
terkikis. Pengikisan selaput
lambung umumnya disebabkan
oleh:
 Infeksi bakteri :
Infeksi Helicobacter pylori
merupakan penyebab utama
timbulnya luka pada lapisan
lambung.
 Konsumsi obat antiiinflamasi
nonsteroid (OAINS)
 Beberapa tes untuk diagnosa penyakit  Pemeriksaan laboratorium. Tes ini
tukak lambung antara lain : (Makarim, dilakukan setelah endoskopi. Jika
2021)
ditemukan adanya tukak di lambung,
 Memantau gejala fisik yang muncul,
dokter melihat keberadaan bakteri H.
terutama gejala maag dan nyeri ulu hati.
Kemudian, pasien akandiperiksaa pylori menggunakan urea breath test.
dengan stetoskop untuk mendengarkan Jenis tes ini dilakukan dengan
suara di dalam perut. Kemudian area menggunakan embusan udara
perut akan ditekan untuk mendeteksi pernapasan atau pemeriksaan sampel
nyeri di lokasi tertentu. darah dan feses.
 Endoskopi. Setelah pemeriksaan fisik,  Rontgen, biasanya digunakan untuk
tes dilanjutkan dengan endoskopi. Pada membantu mendapatkan gambaran
pemeriksaan endoskopi (gastroskopi), saluran pencernaan yang lebih jelas.
dokter akan memasukkan selang kecil Sebelum melakukan pemeriksaan ini,
melalui kerongkongan. Di ujung selang dokter akan meminta untuk meminum
terdapat kamera kecil yang berguna cairan terlebih dahulu sehingga hasil
untuk melihat kondisi di dalam lambung. foto rontgen terlihat lebih jelas.
Jika dirasa perlu, dokter mungkin akan
mengambil sampel jaringan lambung
untuk diperiksa di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai