Anatomi
Usus besar dimulai dari ileo-caecal junction
sampai anus.
Terbagi atas
– Sekum
– Kolon asenden
– Kolon transversum
– Kolon desenden
– Sigmoid
– Rektum
– Anus
Anamnesis
• Pola defeksi
• Frekuensi
• Konsistensi
• Kaliber
• Hematokesia
• Tenesmus
• Konstipasi
Divertikel Kolon
Definisi
• Penyakit radang
granulomatik
gastrointestinal
• Bersifat kronik
progresif
• Terutama orang muda
Etiologi
• Belum jelas.
• Pendapat akhir merupakan kelainan genetik dengan
faktor eksternal sebagai antigen
• Terjadi reaksi inflamasi menyebabkan kerusakan
mukosa sampai seluruh tebal dinding usus disertai
penebalan mesenterium.
• Mengenai ileum distal (75%) usus besar dan
gastrointestinal yang lain.
• Staduium lanjut mukosa berbenjol karena jaringan
granulasi diselingi mukosa yang normanl (cobble
stone appearance)
• Dinding usus menebal dengan lumen yang
menyempit.
Gejala
• Diare (90%), jarang disertai darah. Perdarahan vang
terjadi bila mengenai usus besar.
• Nyeri dengan kolik yang berulang (eksaserbasi akut)
• Malnutrisi, anemia, penurunan berat badan.
• Kelainan anorektal seperti fisura, fistula dan abses
perirektal.
• Masa abdomen kanan bawah.
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium :
Tidak spesifik.
• Radiologik :
Penebalan dinding usus (Entero clysis), striktur ,
cobble stone.
• Endoskopi :
Aphtae dengan tukak longitudinal.
Indikasi Operasi
• Obstruksi
• Perforasi
• Fistula
Terapi
• Steroid :
• Prednison 0,25 – 0,75 mg/Hari ,
• Prednisolon.
• Sulfasalazine : 1 g/15kg/Hari.
• Immunosuppresive :
• Azothioprine,
• Mercaptopurine
• Cyclosporine.
• Elementary Diet :
• Pada serangan akut.
Surveilan
• Kolonoskopi tiap 1 – 2 tahun
• Kecurigaan bila timbul displasia epitel
• Angka kekambuhan tinggi, terutama pada
usia muda
Kolitis Ulseratif
Kolitis Ulseratif
• Penyakit radang granulomatik terutama
usus besar
• Penyakit genetik dengan manifestasi
berbeda
• Mengenai usia muda 15-30 tahun dan
usia tua 60 sampai 80 tahun
• Mengenai seluruh kolon (pan kolitis),
terutama rektum
• Radang menjalar secara horisontal
pada submukosa dan membentuk
tukak.
Gejala Klinis
Sigmoidoskopi
• Mukosa rektum granulasi dan mudah berdarah.
Terapi
• Sulfasalazin : 2 – 8 g/hari/p.o.
• Serangan hebat :
• Hydrocortisone 100-300 mg/hari
• Prednisolon 20-80 mg/hari
• Diet tinggi serat
• Prebiotik bakteri asam laktat
Indikasi Bedah
•Aphtha Common No
•Longitudinal Involvement Common No
•Continuous Involvement Rare Regular
• Peran diet tidak ada yang spesifik karena diet tidak terdapat
bukti yang kuat bahwa diet akan memperbaiki atau
memperburuk
• Diet hanya akan mengontrol gejala yang timbul seperti diare
dan kram perut
• Intake yang adekuat akan mencegah dari defisiensi dan
mensuplai beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh
Energi