Anda di halaman 1dari 97

SISTEM EMPEDU, HATI,

PANKREAS

EMPEDU

ANATOMI DAN FISIOLOGI


KANTONG EMPEDU
Kandung empedu merupakan kantong otot

kecil yang berfungsi untuk menyimpan


empedu .
Kandung empedu memiliki bentuk seperti
buah pir dengan panjang 7-10 cm dan
merupakan membran berotot.
Terletak didalam fossa dari permukaan
visceral hati.
Kandung empedu terbagi kedalam sebuah
fundus, badan dan leher.

FUNGSI KANDUNG EMPEDU


1. Tempat menyimpan cairan
empedu dan memekatkan cairan
empedu yang ada didalamnya
2. Membantu penyerapan lemak di
usus

KELAINAN SALURAN EMPEDU


Kelainan Bawaan
Trauma Hepatobilier
Tumor Ganas
Kolelitiasis
Kolesistitis

KELAINAN BAWAAN
Atresia Bilier

ATRESIA BILIER
Suatu keadaan dimana

saluran empedu tidak


terbentuk atau tidak
berkembang
secara
normal

Etiologi
Terjadi

karena proses peradangan


berkepanjangan yang menyebabkan
hambatan atau penyumbatan aliran
empedu dari hati ke kandung
empedu sehingga didalam hati dan
darah terjadi penumpukan garam
empedu dan peningkatan kadar
bilirubun direk.

Gejala
Gejala biasanya timbul dalam waktu
2 minggu setelah kelahiran yaitu :
Air kemih bayi berwarna gelap seperti

teh
Tinja berwarna pucat seperti dempul
Kulit berwarna kuning
Berat badan tidak bertambah atau
penambahan berat badan lambat
Hati membesar

Gejala
Pada bayi usia mencapai 2-3 bulan
akan timbul gejala berikut
Gangguan pertumbuhan
Gatal-gatal
Sering rewel
Tekanan darah tinggi pada vena porta

(pembuluh darah yang mengangkut darah dari


lambung, usus dan limpa ke hati)

Pengobatan

Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran


empedu yang mengalirkan empedu ke usus dilakukan
dengan pembedahan yang disebut prosedur kasai

Pengobatan
Pencangkokan (Transplantasi) adalah
pemindahan sel, jaringan maupun organ
hidup dari seseorang donor kepada orang
lain atau resipien

Pencangkokan
Dinegara maju cangkok hati
dilakukan pada :
Atresia bilier tipe III yang telah mengalami

sirosis hati
Kualitas hidup buruk, dengan proses tumbuh

kembang yang sangat terhambat


Pasca operasi kasai yang tidak berhasil

memperbaiki aliran empedu

Prognosa
Penderita dengan atresia bilier yang tidak
diterapi akan berkembang menjadi sirosis
hati, hipertensi portal dan kematian pada
sikitar usia 6-12 bulan. Sedangkan penderita
yang mendapat terapi prosedur kasai saja
sekitar 50% berhasil mencapai umur 5 tahun
dan 25% berhasil mencapai dewasa.

TUMOR GANAS KANDUNG


EMPEDU
Karsinoma kandung empedu jarang

ditemukan dan biasanya di dapat pada usia


lanjut
Tumor ganas primer kandung empedu
adalah jenis adenokarsinoma dengan
penyebaran invasif langsung ke dalam hati
dan porta hati.

Gejala klinis
Keluhan utama biasanya di tentukan oleh

kolesistolitiasis.
Sering ditemukan nyeri menetap di perut
kudran kanan atas, mirip kolik bilier
Apabila terjadi obstruksi duktus sistikus,
akan timbul kolesistitis akut
Gejala lain adalah ikterus obstruksi dan
kolangitis akibat invasi tumor ke duktus
koledokus

Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik dapat diraba massa di

daerah kandung empedu, massa tidak akan


disangka tumor apabila disertai tanda kolesistitis
akut.
Apabila gejala klinisnya hanya kolengitis dan
kandung empedu teraba membesar harus dicurigai
kemungkinan keganasan kandung empedu karena
keadaan ini tidak ditemukan pada koledokolitiasis
Pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan dapat
membantu menemukan tumor dan batu. Bila
tumor masih kecil, yang terlihat hanya batu
empedu.

Tata laksana
Pencegahan dengan melakukan

kolesistektomi pada penderita kolelitiasis


Apabila ditemukan karsinoma kandung
empedu sewaktu laparotomi, harus
dilakukan kolesistoktomi dan reseksi baji
selebar 3-5cm disertai diseksi kelenjar limf
regional di daerah ligamentum
hepatoduodenale.
Reseksi lebih luas, seperti hemihepatektomi
atau lobektomi tidak memberikan hasil
yang lebih baik.

KOLELITIASIS
Kolelitiasis adalah batu empedu yang terletak

pada saluran empedu yang disebabkan oleh


faktor metabolik antara lain terdapat garamgaram empedu, pigmen empedu dan kolestrol,
serta timbulnya peradangan pada kandung
empedu.
Dikenal ada tiga jenis batu empedu :

A. Batu kolesterol
B. Batu pigmen/ batu biliriubin
c. Batu Campuran

Manifestasi klinis
Gejala kolelitiasis dapat terjadi akut atau

kronis dan terjadinya gangguan pada


epigastrium jika makan makanan berlemak,
seperti: rasa penuh diperut, distensi
abdomen, dan nyeri samar pada
kuadran kanan atas.
Rasa nyeri hebat dan kolik bilier
Ikterik dan BAK berwarna kuning
Defisiensi Vitamin

Pemeriksaan Penunjang
Rontgen abdomen / pemeriksaan sinar X /

Foto polos abdomen


Kolangiogram / kolangiografi transhepatik
perkutan
ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio
Pancreatographi)
Kolangiografi Transhepatik Perkutan.
Pemeriksaan Pencitraan Radionuklida atau
kolesentografi.

Penatalaksanaan
A.Non Bedah, yaitu :
1. Therapi Konservatif
Pendukung diet : Cairan rendah lemak
Cairan Infus : menjaga kestabilan asupan
cairan
Analgetik : meringankan rasa nyeri yang
timbul akibat gejala penyakit
Antibiotik : mencegah adanya infeksi pada
saluran kemih
Istirahat

2. Farmako Therapi
Pemberian asam ursodeoksikolat dan kenodioksikolat digunakan
untuk melarutkan batu empedu terutama berukuran kecil dan
tersusun dari kolesterol.
3. Penatalaksanaan Pendukung dan Diet
4. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Prosedur nononvasif ini menggunakan gelombang kejut berulang
(repeated shock wafes) yang diarahkan kepada batu empedu di dalam
kandung empedu atau doktus koledokus dengan maksud untuk
mencegah batu tersebut menjadi sejumlah fragmen.

5. Litotripsi Intrakorporeal.
Pada litotripsi intrakorporeal, batu yang ada
dalam
kandung
empedu
atau
doktus
koledokus
dapat
dipecah
dengan
menggunakan grlombang ultrasound, laser
berpulsa atau litotripsi hidrolik yang dipasang
pada endoskop, dan diarahkan langsung pada
batu.

B. Pembedahan
Kolesistektomi
Minikolesistektomi
Koledokostomi

KOLESISTITIS
Kolesistitis adalah proses inflamasi atau

peradangan akut pada kandung empedu


yang umumnya terjadi akibat penyumbatan
pada saluran empedu

Etiologi
batu

empedu
dapat
menimbulkan
kolesistitis dengan cara menyumbat saluran
empedu sehingga kandung empedu akan
meregang, jadi aliran darah dan getah
bening
akan
berubah
.menyebabkan
terjadinya hipoxia dan nekrosis jaringan.
Sedangkan pada kasus tanpa batu empedu,
kolesistitis lebih disebabkan oleh faktor
keracunan empedu (endotoksin) yang
membuat garam empedu tidak dapat
dikeluarkan dari kandung empedu.

Faktor resiko kolesistitis antara lain;


jenis kelamin wanita
umur tua
obesitas
obat-obatan
kehamilan, dan
kelompok penderita batu empedu
(female, forty, fat, and fertile)

Gejala umum;
nyeri perut kanan atas
Nyeri menetap > 6 jam dan sering menjalar sampai
belikat kanan.
demam,
mual,
muntah.
Gejala Pada orang lanjut usia;
demam sering kali tidak begitu nyata
nyeri tekan terlokalisasi pada perut kanan atas.
Takikardia
Murphy's sign positif

Pemeriksaan Lab :
Leukositosis
peningkatan enzim-enzim hati (SGOT, SGPT, alkali
fosfatase, dan bilirubin)
Pemeriksaan radiologi biasanya bisa untuk
menegakkan diagnosa :
foto polos abdomen : u/ memastikan ada atau
tidaknya batu.
USG: u/ menilai ketebalan dinding empedu dan
cairan peradangan di sekitar empedu.
ERCP (endoscopic retrograde
cholangiopancreatography) : u/ melihat anatomi
saluran empedu, serta mengangkat batu apabila
memungkinkan.

Tindakan untuk kasus kolesistitis akut yang baru


didiagnosis meliputi:

Mengistirahatkan usus dan memberikan makanan


secara parenteral (lewat infus).

Memberikan obat penghilang rasa nyeri (analgesik)


dan antiemetik (antimuntah). Analgesik pilihan adalah
meperidine, atau kombinasi paracetamol dengan
opioid.

Memberikan antibiotik parenteral. Antibiotik pilihan


antara lain meropenem, piperacillin-tazobactam,
ampicillin-sulbactam, dan imipenem-cilastatin.

Penatalaksanaan :
Jika ditemukan kasus kolesistitis terkait batu
empedu, tindakan pilihan adalah pembedahan.
Umumnya pembedahan dilakukan dalam 72 jam
setelah diagnosis ditegakkan oleh dokter.
Pembedahan segera hanya dilakukan jika ada
tanda-tanda
pecahnya
kandung
empedu
(biasanya ditandai nyeri seluruh perut yang
sangat hebat).
untuk kasus bedah elektif digunakan teknik
laparoskopik
untuk kasus akut digunakan teknik pembedahan
terbuka biasa.

Angka kesembuhan cukup tinggi apabila

kolesistitis ditangani sebelum ada penyulit.


penyulit yang dapat timbul antara lain:
empiema kandung empedu, perluasan
sumbatan ke arah usus, sepsis, pankreatitis,
dan pecahnya kandung empedu.

HATI

ANATOMI DAN HISTOLOGI


HATI
Hati merupakan organ terbesar di tubuh

manusia, berat sekitar 1.5kg


Hepar terletak pada regio hipocondrium dextra

sampai regio epigastrica


Terbagi atas dua lobus dengan dasar

percabangan a.Hepatica.
Vascularisasi hepar a.Hepatica (nutritif) ,

v.Porta( metabolik).

1. Fungsi hati sebagai metabolisme


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

karbohidrat
Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan
darah
Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Fungsi hati sebagai detoksikasi
Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Fungsi hemodinamik

KELAINAN HATI
Abses Hati
Hipertensi Portal
Tumor Hati

ABSES HATI
Terdiri dari :
a. Abses amuba hati
b.Amuba piogenik

Abses Amuba Hati


Terjadi karena Entamoeba hystolica

terbawa aliran vena porta ke hepar.


Gejala :
1.Demam ringan
2.BB turun
3.Berkeringat
4.Nyeri tekan pada arcus costa dengan
hepatomegali

Diagnosis :
1.Klinis
2.Pemeriksaan feses
3.Tes serologis titer amuba meningkat diatas

1:128
4.Serum alkali fosfatase meningkat
Tata laksana :
1.Metronidazol 50 mg/kg BB/hari selama 10
hr.
2.Penyaliran melalui laparotomi

Abses piogenik
Abses hati dapat berasal dari radang bilier,

dari daerah splanknik melalui v.porta atau


sistemik dari manapun di tubuh melalui
a.hepatica.
Gambaran klinis :
1.Demam naik turun
2.BB turun
3.Mual dan muntah
4.Nyeri kuadran kanan atas

Diagnosis :
1.Laboratorium (leukositosis)
2.Aspirasi dengan bantuan USG
3.Foto polos Rontgen
Tata laksana :
1.Pemberian antibiotik sesuai dengan hasil

tes kepekaan kuman.


2.Penyaliran melalui laparotomi
Prognosis :
Buruk jika disertai septikemi.

HIPERTENSI PORTAL
Peningkatan tekanan aliran darah portal

diatas 10-12 mmHg yang menetap, dimana


tekanan dalam keadaan normal berkisar 48 mmHg. Hipertensi portal juga
didefinisikan sebagai sekumpulan gejala
yang terjadi karena peningkatan tekanan
vena portal yang kronis.

Etiologi
Penggolongan Hipertensi Portal menjadi 2

kelompok, yang disebabkan oleh:


1.sumbatan intrahepatik (sirosis hepatis
penyebabnya)
2.sumbatan ekstrahepatik (sumbatan pada
vena porta sendiri, vena mesenterika dan
vena lienalis)

Gambaran Klinis
Manifestasi klinis yang sering dapat

ditemukan pada Hipertensi Portal adalah


1.Varises Esofagus
2.Asites
3.Hipersplenisme
4.Ensefalopati

Tatalaksana Hipertensi Portal


Hentikan Perdarahan
Tekanan setempat dengan pipa balon Senstaken

Kurangi Perdarahan Portal


Ligasi a. lienalis
Splenoktomi

Putuskan hubungan kolateral/hilangkan varises


Ligasi vena sekitar lambung
Transeksi esofagus distal dan lambung proksimal

Dekompresi tekanan portal


Bedah pintas intrahepatik
Bedah pintas ekstrahepatik (portokaval,

splenorenal, mesenterikokaval)

TUMOR HEPAR

Pertumbuhan

abnormal pada jaringan


hepar yang tidak memiliki fungsi fisiologis
dan menyebabkan ganggaun lokal maupun
sistemik pada fungsi liver dan organ di
sekitarnya

Etiologi
Hepatitis B, C
Alkohol
Aflatoxin B1
Diabetes
Obesity

Klasifikasi
Sebagaimana tumor pada organ lain, tumor
pada hepar dapat dibagi atas :
- Benigna Jinak
- Maligna Ganas

Tumor Jinak
Klasifikasi tumor hati benigna adalah sbb :
- Hepatoma
- Kholangioma
- Fibroma
- Hemangioma

Tumor Ganas
Klasifikasi tumor hepar ganas adalah sbb :
- Tumor yang berasal dari sel hepar
Karsinoma hepatoseluler
Karsinoma kholangioseluler
Karsinoma hepatokholangioseluler
- Tumor yang berasal dari jaringan ikat
Fibrosarkoma
Angiosarkoma

Gejala Klinis
Ggg Metabolisme
Distensi Abdomen
Penurunan berat badan
Hepatomegali
Anoreksia
Ikterus

PANKREAS

PANKREAS
Pankreas terdiri atas caput, prosessu

uncinatus , collum, corpus dan cauda.


Terletak di dalam lengkus duodenum pars
desendens
Berat 75-125mg
Berfungsi sebagai organ endokrin dan
eksokrin mis: pankreatin.

KELAINAN PANKREAS
Kelainan Bawaan
Trauma
Pankreatitis Akut
Tumor Pankreas

KELAINAN BAWAAN
PANKREAS
Pankreas anulare

Disebabkan oleh kelainan pada

perkembangan bakal pankreas.


Menyebabkan obstuksi duodenum dan
kadang disertai atresia duodenum
Gejala klinis : tanda obstruksi akut,nyeri
perut berulang,mual muntah berwarna
hijau
Terapi :operasi pintas untuk mengatasi
obstruksi duodenum

Pankreas heterotopik
pankreas dapat ditemukan hampir di

sepanjang saluran cerna,tapi paling sering


di lambung dan di divertikulum meckel.
Sulit dibedakan dengan leiomioma atau
tukak peptik di lambung atau duodenum
Komplikasi : tukak, perdarahan,atau
obstruksi usus akibat besarnya tumor,atau
intususepsi dengan benjolan
Terapi: eksisi tumor atau reseksi segmen
usus.

Pankreas Divisum
sistem saluran Santorini dan Wirsung tidak

berhubungan sehingga pankreas bagia dorsal


dan ventral bermuara di duodenum secara
terpisah
Gejala klinis : sakit perut yang bersifat
kronik,selain itu dapat bermanifestasi sebagai
pankreatitis akut berulang atau pankreatitis
kronik
Diagnosa : ditegakkan dengan
kolangiopankreakografi endoskopi retrograf
(ERCP)
Terapi :secara konservatif

Pankreas Fibrokistik
Kista pankreas ini sering ditemukan saat

laparotomi
Kelainan ini tidak bergejala
Penyakit ini sering bersamaan dengan
peyakit kista di organ lain, misalnya ginjal
dan hati dan merupakan kelainan bawaan
kelenjar eksokrin pankreas

TRAUMA PANKREAS
Yang paling penting untuk mendiagnosis

anamnesis bagaimana trauma itu bisa


terjadi perut yang terbentur kemudi
mobil, stang sepeda motor, pukulan dan
tendangan, luka tusuk, serta luka tembak
di daerah ulu hati.
Kematian segera perdarahan masif yang
mengenai pembuluh darah besar.

Tata Laksana
CT-scan
ERCP (endoscpic retrograde

cholangiopancreatography) dan MRCP


(magnetic resonance
cholangiopancreatography)

PANKREATITIS AKUT
Radang pankreas
Manifestasi lokal dan sistemik
Kebanyakan bukan infeksi bakteri atau

virus
Akibat autodigesti oleh enzim pankreas
yang keluar dari asinus ke parenkim
pankreas
Enzim kemudian merembes ke organ
sekitar

ETIOLOGI
Infeksi karena virus
Non infeksi, causa tak jelas, faktor yang

berpengaruh
Obstruksi duktus pankreaticus
Trauma pada saluran pancreas
Sekresi pankreas yang bertambah
Refluks cairan empedu ke dalam pankreas
Alkoholis
Penyakit-penyakit kandung empedu

GAMBARAN KLINIS
Setelah makan banyak atau alkohol nyeri

hebat di perut bagian atas tengah


Mual muntah
Rasa tak enak pada perut, perut tegang,
peristaltik menurun
Shock
Terdapat edema dan discoloration pada
flank area

DIAGNOSIS
Kadar amilase meningkat
Foto polos abdomen
USG
CT Scan
Gula darah, Hb, hematokrit meningkat
Leukositosis
Kalsium serum menurun

TATALAKSANA
Puasa
Infus
Pipa lambung
Antibiotik
Laparotomi

TUMOR PANKREAS
Terdiri dari:
1. Adenokarsinoma
2.Kista
3. Kista Neoplasma

Carsinoma Pancreas
Lokalisasi :
Caput pancreas
Corpus
Cauda Pancreas
Metastase :
Hepar
Lambung
Omentum
Lien

MANIFESTASI KLINIS
Stadium dini tidak ada keluhan
Carcinoma caput pancreas akan memberi

gambaran :
Lekas lelah
Anemia
Berat badan turun
Nyeri perut menjalar ke punggung, nyeri

bersifat terus menerus dan tak hilang


walaupun diberi obat

MANIFESTASI KLINIS
Posisi khas penderita :
Duduk dengan bantal menekan perut, atau
duduk dengan badan membungkuk dan
menekan perutnya
Sering diikuti ikterus
Pembesaran kandung empedu

Faktor Resiko
Merokok berat
Diet tinggi daging goreng yang tebal dan

banyak kalori
Diabetes melitus
Mempunyai riwayat gastrektomi dalam kurun
waktu 20th terakhir
> Konsumsi sayur (terutama kol) dapat
memberikan perlindungan yang berarti.
Buah juga memberikan perlindungan tetapi
tidak sebaik sayuran

Gejala dan Tanda


A. Tipe obstruksi ( adenokarsinoma hulu

pankreas):
- sama skali tidak bergejala sampai terjadi
ikterus obstruksi
- nyeri+massa di epigastrium
- kehilangan berat badan (sampai 10kg)
- kandung empedu teraba tetapi tidak nyeri
- sering ditemukan ikterus obstruktif karena
sumbatan di duktus koleduktus
- bila terdapat ikterus, hampir selalu disertai
pruritus dan 5-10% disertai kolangitis

B. Tipe non obstruksi ( adenokarsinoma pd


corpus dan ekor pankreas):
- jarang disertai ikterus
- kehilangan berat badan
- nyeri epigastrium dan pinggang
- hepatomegali bila terdapat metastasis ke
hati

Penyebaran:
Kelenjar limfe di sekitar pankreas, di sisi
kranial, kaudal dan retroperitoneal
kelenjar paraduodenal, sekitar trunkus
seliakus, kurvatura ventrikulus minor dan
mayor dan kelenjar hilus limpa

Pemeriksaan:
Laboratorium:

- bilirubin serum hampir tidak lebih dari 30-35 mg/L


- Alkali fosfatase walau belum ikterus
- Serum transaminase biasanya <500 unit
Pencitraan:
- perubahan bentuk duodenum (berbentuk angka 3 terbalik)
- Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd (ERCP)
bendungan dan bayangan irregular pankreas
- USG lihat letak, besar tumor, pelebaran saluran pankreas
dan empedu karena bendungan
- CT scan diagnosis, lihat invasi dan metastasis
- Biopsi pankreas aman dan akuransi 60-70%
- bila ikterus obstruksi, dilakukan kolangiografi transhepatik
perkutan (PTC)

Tata Laksana:
Perbaiki keadaan umum perbaiki

nutrisi,anemia, dehidrasi
Bila ikterus obstruksi total lakukan penyaliran
empedu transhepatik (percutaneous
transhepatic billiary drainage, PTBD) sekitar
satu minggu prabedah untuk perbaiki fungsi
hati
Bedah kuratif: Pankreatiko-duodenektomi
mungkin berhasil pd karsinoma hulu pankreas
dan periampuler
Operasi Whipple untuk tumor yang masih
terlokalisasi (karsinoma sekitar ampula vater,
duodenum, duktus koledokus distal)

2. Kista
Terdiri dari:

a. kista semu (pseudokista)


tidak dibatasi oleh epitel, melainkan
hanya oleh jaringan ikat
b. kista sejati
dibatasi oleh epitel, ex. Kista kongenital
c. kista neoplasma
d. kista infeksi

Pseudokista
75% terbentuk setelah pankreatitis, 25%

setelah trauma pankreas


Hampir semua pseudokista unilokuler dan
terletak di bursa omentalis
Terjadi akibat kerusakan duktus
pankreatikus, letaknya dapat sepanjang
duktus pankreatikus antara hilus limpa dan
duodenum

Gambaran klinis
Nyeri yang menetap di epigastrium/perut

kiri atas yg dapat menjalar ke punggung


demam, ileus
Mula dan muntah
Anoreksia
Gejala timbul 2 atau 3 minggu setelah
pankreatitis atau trauma
Teraba massa kistik di epigastrium
Demam bila ada infeksi sekunder

diagnosis
Dapat dibuat bila pada saat serangan
pankreatitis akut terjadi:
- nyeri yang menetap
- demam
- ileus
- kadar serum amilase yang tinggi secara
menetap

Tata laksana
terapi konservatif sampai 1 bulan karena

pseudikista terdapat kemungkinan resorpsi pd


minggu-minggu pertama
Pembedahan pseudokista:
- Penyaliran eksterna ( marsupialisasi )

pd penderita berat saja


dapat timbul fistel kulit akibat cairan pankreas
- Penyaliran interna ( sistogastrotomi ,
sistejejuyeyunostomi , Rouxen-Y)
Pilihan utama
sistogastrotomi , sistejejuyeyunostomi dapat
menyebabkan tukak peptik lambung atau duodenum
Ekstirpasi
Penyaliran transfingterik melalui ampula vater
indikasi utama: pankreatitis batu empedu dengan
atau tanpa kista

3. Kista Neoplasma
Gejala:

- nyeri abdomen
- teraba massa dengan atau tanpa ikterus
Ditemukan pd USG

Kista adenoma
Dapat menjadi kista mikrosistik dan

makrosistik:
a. Kista mikrosistik
disebut kistadenoma serosa
berbatas tegas, multipel, ukuran sekitar
2cm
pd potongan tampak pankreas spt spons
R: terlihat gambaran pengapuran karena
pd sebagian kista terdapat klasifikasi
epitel kuboid dan tidak berpotensi
berubah menjadi ganas

Kista adenoma musin


Lebih sering terdapat pada wanita daripada

pria
Kebanyakan kista ini soliter
Epitel membentuk papil dan epitelnya terdiri
atas sel bentuk kolumneer dan sel goblet.
Kista berisi mukus
USG: kista ukuran 2-20cm
Kista cenderung berubah menjadi
adenokarsinoma prognosis tidak terlalu buruk
25% terjadi metastasis
Pembedahan eksisi radikal menghasilkan
harapan hidup 5 th sebesar 70%

TAMBAHAN dr. Sigid


Ca Pankreas berhubungan dengan genetik,

jadi tidak semua orang bisa menderita Ca


Pankreas
Pada tahap awal gejala Ca Pankreas tidak
begitu jelas (hanya perut kembung) hanya
bisa dilihat saat CT Scan
Atresia Bilier dapat dideteksi dengan USG,
tergantung pengetahuan masyarakat dan
keterampilan dokter dalam mendiagnosa
dengan USG

TAMBAHAN dr. Sigid


Indikasi Kolesistektomi :
Batu empedu simtomatik
Pankreatitis empedu
Diskinesia empedu

TAMBAHAN dr. Sigid


Kriteria pankreatitis akut menurut Ranson :
Pemeriksaan pertama :
Umur > 55 tahun
Sel leukosit > 16.ooo/mm3
Kadar glukosa > 200 mg/dL
LDH > 350 U/L
SGOT > 250 u/dL

TAMBAHAN dr. Sigid


Kriteria pankreatitis akut menurut Ranson :
Pemeriksaan setelah 48 jam :
Hematokrit turun > 10%
Peningkatan BUN >5 mg/dL
Kalsium < 8 mg/dL
PO2 arteri < 60 mmHg
Defisit basa > 4 mEq/L
Sekuestrasi cairan > 6 liter

Anda mungkin juga menyukai