Anda di halaman 1dari 22

KOLESISTIT

IS
Rumaisha A
lkatiri
111 2018 2
127
Kolesistitis akut
0 Reaksi inflamasi kandung empedu dengan/atau tanpa
adanya batu, akibat infeksi bakterial akut yang
disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan,
dan demam.
Etiologi
0 Stasis cairan empedu
batu kandung empedu (90%) yang terletak di
duktus sistikus, sedangkan sebagian kecil kasus timbul
tanpa adanya batu empedu (kolesistitis akut kalkulus)
seperti karena regurgitasi enzim pankreas.
0 Infeksi kuman (E. coli, Strept. Faecalis, dan Klebsiella)
0 Iskemia dinding kandung empedu
Gejala Klinis
0 Kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium
0 Nyeri tekan perut kanan atas
0 Kenaikan suhu tubuh
0 Mual muntah
0 Pasien kolesistitis akut biasanya perempuan, gemuk, dan berusia
diatas 40 tahun.
0 Pada pemeriksaan fisis teraba massa kandung empedu, nyeri tekan
disertai tanda-tanda peritonitis lokal (tanda Murphy)
0 Ikterus (20% kasus), umumnya derajat ringan (<4,0 mg/dl)
0 Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya leukositosis serta
kemungkinan peninggian serum transaminase dan fosfatase alkali.
Anamnesis
0 Nyeri epigastrium atau perut kanan atas yang dapat
menjalar ke daerah pundak, skapula kanan dapat
berlangsung sampai 60 menit tanpa reda.
0 Demam
0 Nyeri timbul dipresipitasi oleh makanan tinggi lemak,
palpasi abdomen, atau yawning.
Pemeriksaan Fisik
0 Peningkatan suhu tubuh
0 Teraba massa kandung empedu
0 Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal
0 Tanda Murphy (+)
0 Ikterik (biasanya menunjukkan adanya batu di
saluran empedu ekstrahepatik.
Pemeriksaan penunjang
0 Laboratorium : DPL (leukositosis), SGOT SGPT,
Fosfatase alkali, bilirubin meningkat (jika kadar
bilirubin total >85.6 mol/L atau 5 mg/dl dicurigai
adanya batu di duktus koledokus), kultur darah
0 USG hati: penebalan dinding empedu (double layer)
pada kolesistitis akut, sering ditemukan pula sludge
atau batu
0 Cholescintigraphy
Diagnosis
0 Foto polos abdomen, biasanya hanya pada 15% pasien dapat terlihat
batu radioopal oleh karena mengandung kalsium cukup banyak.
0 USG abdomen sangat bermanfaat untuk memperlihatkan besar,
bentuk, penebalan dinding kandung empedu, batu dan saluran
empedu ekstrahepatik.
0 ERCP (Endoscopic Retrograde Cholagiopancreatigraphy) dan EUS
(Endoscopic Ultrasonography) sangat bermanfaat untuk mendeteksi
batu saluran empedu.
0 MRCP (Magnetic Resonance Cholangiopancreatography)
0 Skintigrafi saluran empedu menggunakan zat radioaktif.
0 CT-scan abdomen (kurang sensitif) dapat memperlihatkan adanya
abses perikolestatik.
Kriteria diagnosis kolesistitis akut dengan batu
0 Tanda Murphy (+)
0 Ultrasonografi :
• Penebalan dinding kandung empedu (>5mm)
• Distensi kandung empedu
• Adanya cairan di perikolesistik
• Adanya edema subserosa (tanpa asites)
• Adanya udara intramural
• Kerusakan membran mukosa
Diagnosis banding
0 Angina pektoris
0 Infark miokard akut
0 Apendisitis akut retrosaekal
0 Tukak peptik perforasi
0 Pankreatitis akut
0 Obstruksi intestinal
Tatalaksana
0 Istirahat total, pemberian nutrisi parentereal, diet
ringan, obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan
antispasmodik.
0 Pemberian antibiotik pada fase awal untuk mencegah
komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia
(golongan ampisilin sefalosporin, dan metronidazole
0 Tindakan kolesistektomi laparoskopik telah menjadi
prosedur baku untuk pengangkatan kandung empedu
simptomatik.
Kolesistitis akut tanpa batu
0 Tirah baring
0 Pemberian diet rendah Iemak pada kondisi akut atau nutrisi
parsial/parenteral bila asupan tidak adekuat
0 Hidrasi kecukupan cairan tambahkan hidrasi intravena sesuai klinis
0 Pengobatan suportif [antipiretik, analgetik, pemberian cairan infus dan
mengoreksi kelainan elektrolit]
0 Antibiotik parenteral: untuk mengobati septikemia dan mencegah peritonitis
dan empiema.
0 Anibiotik yang bersprektrum luas seperti golongan sefalosporin, dan
metronidazol.
0 Kolesistektomi awal Iebih disarankan karena menurunkan morbiditas dan
mortalitas. ]ika dilakukan selama 3 hari pertama, angka mortalitas 0.5 %. Ada
juga yang berpendapat dilakukan setelah 6-8 minggu setelah terapi
konservatif dan keadaan umum pasien Iebih baik.
Kolesistitis akut dengan batu
0 Pengobatan suportif (antipiretik. Analgetik, pemberian
cairan infus dan mengoreksi kelainan elektrolit]
0 Antibiotik parenteral
0 Surgical Cholecystectomy dan Cholecystostomy segera
0 Percutaneous Cholecystostomy dengan bantuan
ultrasonografi: jika kondisi umum pasien buruk
0 Transpapillary Endoscopic Cholecystostomy
0 Endoscopic Ultrasound Biliary Drainage (EUS-SD)
Komplikasi
0 Gangren/empiema kandung empedu, perforasi
kandung empedu, fistula, peritonitis umum, abses
hati, kolesistitis kronik.
Kolesistitis kronik
0 Inflamasi pada kandung empedu yang berlangsung
lama dan berhubungan dengan adanya batu di
kandung empedu, kolesistitis akut atau subakut yang
berulang, atau iritasi dinding kandung empedu
karena batu. Adanya bakteria di dalam empedu
ditemukan pada > 25 % pasien dengan kolesistitis
kronik.
0 Lebih sering dijumpai di klinis, dan sangat erat
hubungannya dengan litiasis dan lebih sering timbul
secara perlahan-lahan.
Anamnesis
Diagnosis sering sulit ditegakkan oleh karena gejalanya
sangat minimal dan tidak menonjol seperti:
0 Dispepsia
0 Rasa penuh di epigastrium
0 Nausea, khususnya setelah makan makanan berlemak
tinggi.
0 Riwayat penyakit batu empedu di keluarga, ikterus,
dan kolik berulang.
Pemeriksaan Fisik
0 Ikterus
0 Nyeri tekan pada daerah kandung empedu
0 Tanda Murphy (+)
Pemeriksaan Penunjang
0 Ultrasonografi: melihat besar. bentuk, penebalan dinding
kandung empedu, batu dan saluran empedu ekstra hepatik.
Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90-95 %
0 MRCP [Magnetic Resonance
Choledochopancreaticography): melihat adanya batu di
kandung empedu dan duktus koledokus
0 ERCP (Endoscopy Retrogade
Choledochopancreaticographyj: bisa digunakan juga untuk
terapi.
0 Kolesistografi oral: gambaran duktur koledokus tanpa
adanya gambaran kandung empedu.
Pengobatan
0 Jika simptomatik + dengan/tanpa batu empedu:
kolesistektomi.
Prognosis
0 Penyembuhan total didapatkan pada 85% kasus, sekalipun
kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh dengan
batu, dan tidak berfungsi lagi. Tidak jarang menjadi rekuren,
maksimal 30 % akan rekuren dalam 3 bulan ke depan. Pada
50 % kasus dengan serangan akut akan membaik tanpa
operasi, dan 20 % kasus memerlukan tindakan operasi.
Tindakan bedah akut pada usia Ianjut [> 75 tahun]
mempunyai prognosis yang buruk? Pencegahan kolesistitis
akut dengan memberikan CCK S0 ng/ kg intravena dalam 10
menit, terbukti mencegah pembentukan sludge pada pasien
yang mendapatkan total parenteral nutrition.
-Terima kasi
h-

Anda mungkin juga menyukai