Anda di halaman 1dari 15

Belajar mandiri

kolesistitis
• Kolesistitis akut
Radang kantung empedu adalah reaksi inflamasi
akut dinding kandung empedu yang disertai
keluhan nyeri kanan atas, nyeri tekan , dan
demam.
kolelitiasis
• Kolelitiasis lebih sering muncul bersamaan kolesistitis.

Patologi
• Batu empedu merupakan endapan satu atau lebih
komponen empedu : kolesterol, bilirubin, garam
empedu, kalsium, protein , asam lemak dan fosfolipid.
• Kolesterol hampir tidak dapat larut dalam air dan
bilirubin sukar larut dalam air.
• Batu empedu mempunyai komposisi yang terutama :
pigmen , kolesterol dan batu campuran.
• Batu pigmen : garam kalsium dan dan salah satu dari keempat anion
ini : bilirubinat, karbonat, fosfat atau asam lemak rantau panjang.
• Batu batu ini umumnya berukuran kecil, multipel, dan bewarna
hitam kecoklatan.
• Batu pigmen berwarna hitam berhubungan dengan dengan
hemolisis kronik.
• Batu bewarna coklat berhubungan dengan infeksi empedu kronis.
• Batu kolesterol “ murni” biasanya berukuran besar,soliter dan
berstruktur bulat atau oval, bewarna kuning pucat dan sering kali
mengandung pigmen dan kalsium.
• Batu kolesterol campuran yang paling sering ditemukan . Batu ini
memiliki gambaran batu pigmen maupun batu kolesterol , majemuk
dan bewarna kecoklotan tua.
• Batu kolesterol campuran sering dapat dilihat dipemeriksaan
radiografi.
Etiologi dan patogenesis
Gambaran klinis
Diagnosis pengobatan
• Etiologi dan patogenesis
• Faktor yang mempengaruhi adalah :
1.Statis cairan empedu
2. Infeksi kuman
3. Iskemia dinding kantung empedu

Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu


kantung empedu (90%) yang terletak di duktus
sistikus.
Gejala klinis
• Kolik perut di sebelah kanan atas episgastriumdan nyeri tekan
• Kenaikan suhu
• Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan
dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda.
• Murphy sign (+).
• Pemeriksaan fisik teraba masa kandung empedu.
• Ikterus (20% kasus) dengan derajat ringan (<4,0 mg/dl).
• Berat ringan nya keluhan bervariasi tergantung dari adanya kelainan
inflamasi yang ringan sampai dengan gangren atau perporasi kandung
empedu.
• Pemeriksaan lab : leukositosis
• Kemungkinan peninggian serum transmirase dan fosfatase alkali.
• Apabila keluhan nyeri bertambah hebat + suhu tinggi + menggigil +
leukisitosis berat = pertimbangkan kemungkinan terjadi empiema dan
perforasi kantung empedu.
diagnosis
• USG : sebaiknya dikerjakan secara rutin dan sangat bermanfaat
untuk memperlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding kantung
empedu, batu dan saluran empedu ekstrak hepatik.
Nilai kepekaan dan ketepatan USG mencapai 90-95%.
• Skintigrafi saluran empedu mempergunakan zat radioaktif HIDA
atau 99n Tc6 Iminodiacetic acid mempunyai nilai sedikit lebih
rendah dari USG tapi tekhnik tidak mudah. Terlihatnya gambaran
duktus koledokus tanpa adanya gambaran kandung empedu pada
pemeriksaan kolesistografi oral atau scintigrafi sangat menyokong
kolesistitis akut.
• Pemeriksaan CT Scan abdomen kurang sensitif dan mahal tapi
mampu memperlihatkan abses perikolestitik yang masih kecil.
Pengobatan

• Istirahat total
• Pemberian nutriai parenteral
• Diet ringan
• Obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan
antispasmodik.
• Pemberian antibiotik pada fase awal sangat
penting untuk mencegah komplikasi peritonitis,
kolangitis, dan septikemia. Golongan ampisilin,
sefalosporin dan metronidazol cukup memadai.
• Kolesistektomi masih diperdebatkan, apakah
sebaiknya dilakukan secepatnya (3hari) atau di
tunggu 6-8 minggu setelah terapi konservatif
dan keadaan pasien lebih baik.
• Sebanyak 50% kasus akan menbaik tanpa
tindakan bedah.
prognosis
• Penyembuhan spontan pada 85% kasus sekalipun
kantung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh
dengan batu dan tidak berfungsi lagi.
• Kadang-kadang kolesistitis akut berkembang
menjadi cepat menjadi gangren, empiema dan
perporasi kantung empedu, fisitel, abses hati atau
peritonitis umum.
• Tibdakan bedah pada pasien tua (>75 th)
prognosis jelek disamping kemungkinan banyak
timbul komplikasi pasca bedah.
Kolesistitis kronik
Gejala klinis :
• Rasa penuh di episgastrium
• Nausea khususnya setelah makan berlemak tinggi
hilang setelah sendawa.
• Riwayat penyakit empedu di keluarga
• Ikterus
• Kolik berulang
• Nyeri lokal didaerah kantung empedu
• Murphy sighn (+)

Anda mungkin juga menyukai