Anda di halaman 1dari 29

KOLELITIASIS Disusun Oleh :

Risna Ningsih (2065050018)

Pembimbing :
dr. Raya Henri Batubara, Sp.B-KBD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 17 JANUARI 2022 – 26 FEBRUARI 2022
RSUD DR. CHASBULLAH ABDUL MADJID KOTA BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2022
Menu

01
Pendahuluan
Pendahuluan
 Penyakit batu empedu (gallstones) atau
kolelitiasis adalah kondisi adanya atau
terbentuknya batu empedu pada kandung
empedu atau salurannya

 Berdasarkan komponen pembentuknya, batu


empedu diklasifikasikan menjadi batu
kolesterol, batu pigmen empedu, dan batu
campuran.
Menu

02
Tinjauan
Pustaka
Anatomi
Fisiologi

• Empedu disekresikan oleh hati normalnya antara 600-1000 mL/hari.

• Empedu memainkan peran penting dalam pencernaan dan absorbsi


lemak karena asam empedu membantu mengemulsi partikel-partikel
lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel kecil
sehingga dapat dipecah oleh enzim lipase.

• Beberapa produk buangan yang penting dari darah, terutama bilirubin


dan kolesterol diekskresikan oleh empedu
Fisiologi

Mekanisme pengosongan kandung empedu


adalah dari kontraksi ritmis dindingnya, tetapi
pengosongan yang efektif juga membutuhkan
relaksasi Sphincter Oddi secara bersamaan,
yang menjaga pintu keluar Ductus Koledokus ke
dalam duodenum.
Fisiologi

• Rangsang yang paling poten menyebabkan kontraksi dinding kandung


empedu adalah hormon cholecystokinin (CCK)

• Kandung empedu juga dirangsang secara kurang kuat oleh serabut-


serabut saraf yang menyekresi asetilkolin dari sistem saraf vagus dan
enterik usus.

• Keduanya adalah saraf yang sama yang meningkatkan motilitas dan


sekresi traktus gastrointestinal bagian atas
Komponen Cairan Empedu
Komponen Empedu Empedu
Hati Kandung Empedu
Air 97,5 g/dL 92 g/dL
Garam Empedu 1,1 g/dL 6 g/dL
Bilirubin 0,04 g/dL 0,3 g/dL
Kolesterol 0,1 g/dL 0,3 – 0,9 g/dL
Asam Lemak 0,12 g/dL 0,3 – 1,2 g/dL
Lecithin 0,04 g/dL 0,3 g/dL
Na+ 145 mEq/L 130 mEq/L
K+ 5 mEq/L 12 mEq/L
Ca++ 5 mEq/L 23 mEq/L
Cl- 100 mEq/L 25 mEq/L
HCO3- 28 mEq/L 10 mEq/L
Kolelitiasis
Kolelitiasis
• Kolelitiasis adalah penyakit batu empedu yang terbentuk sebagai akibat dari padatan yang
mengendap => kolesterol, bilirubin, protein, garam empedu dan asam lemak.

• Batu empedu bisa terdapat pada kandung empedu, saluran empedu ekstra hepatik, atau
saluran empedu intra hepatik.

• Di dalam kandung empedu (kolesistolitiasis), ekstra hepatic (koledokolitiasis,), intra hepatic


(hepatolitiasis)

• Kolesistolitiasis dan koledokolitiasis disebut dengan kolelitiasis.

• Ukuran batu empedu bervariasi, tetapi biasanya <2,5 cm


Klasifikasi
Kolelitiasis dan
komposisinya
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi  masih belum di ketahui. Teori
menyebutkan bahwa kolesterol dapat
menyebabkan supersaturasi empedu. Setelah Faktor risiko :
beberapa lama, empedu yang telah mengalami
supersaturasi menjadi mengkristal dan mulai
1. Usia
membentuk batu 2. Jenis Kelamin
3. Berat badan (IMT)
Faktor yang mempengaruhi pembentukan batu 4. Makanan
empedu : 5. Kurangnya Aktivitas
1. Eksresi garam empedu fisik
2. Kolesterol empedu
 
3. Substansia mucus
4. Pigmen Empedu
5. Infeksi
Menu

Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan sinar-X abdomen
• Foto Polos Abdomen
Anamnesis • USG Abdomen
Pemeriksaan Fisik • Kolesistografi Oral
 Asimtomatik : nyeri akut akibat
kolesistitis, nyeri bilier, nyeri a) Lainnya
abdomen kronik berulang ataupun Nyeri tekan pada punctum • Biliary Radionuclide Scanning
dispepsia, mual. maksimum di daerah letak (HIDA Scan)
 Simtomatik : anatomis kandung empedu yang • CT-Scan Abdomen
menjalar ke bahu kanan dan
a. Rasa nyeri (epigastrium, kuadran • Endoscopic Retrograde
kanan atas) dan kolik bilier (>15 punggung.
menit) Cholangiopancreatography
b. Ikterus (kulit dan membrane Murphy sign (+) apabila nyeri (ERCP)
mukosa berwarna kuning, gatal tekan bertambah sewaktu penderita • Percutaneous Transhepatic
pada kulit)
c. Perubahan warna urine dan feses
menarik nafas panjang Cholangiography (PTC)
(clay-colored)
d. Defisiensi vitamin (A, D, E, K)
Tatalaksana : Farmakologi

Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)


- diklofenak (50-75 mg IM)
- ketoprofen (200 mg IV)
- Indometasin (50 mg IV atau 2 x 75 mg supositoria)

Kontraindikasi  riwayat hipersensitivitas/reaksi alergi,


gangguan fungsi ginjal dan komplikasi gastrointestinal
Tatalaksana : Non-Farmakologi

Peningkatan
Aktivitas Fisik
Intervensi
Life Style
Diet
Prosedur Pembedahan
Kolesistektomi terbuka

• Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi adalah kolik


biliaris rekuren, diikuti oleh kolesistitis akut.

• Komplikasi yang berat jarang terjadi, meliputi trauma CBD,


perdarahan, biloma, dan infeksi.
 Jenis Insisi => insisi
subkosta kanan atas,
insisi kocher, insisi
kocher termodifikasi
dan insisi transverse

 Metode => metode


duct first dan metode
fundus first
Kolesistektomi Laparoskopik
• Dilakukan lewat insisi yang kecil atau luka tusukan
(biasanya 4) melalui dinding abdomen pada umbilicus.

• Pada prosedur ini, rongga abdomen ditiup dengan gas


karbon dioksida (pneumoperitonium) untuk membantu
pemasangan endoskop dan menolong dokter bedah
melihat struktur abdomen

Komplikasi yg terjadi :
- Perdarahan, pankreatitis, leakage (bocor) dari stump
duktus sistikus, dan trauma (cedera) duktus biliaris
Litotripsi Gelombang
Elektrosyok (ESWL)
Kolesistostomi
Sangat populer digunakan beberapa tahun
=> drainase kandung empedu, yang lalu, analisis biaya-manfaat pada saat
dikombinasikan dengan ini memperlihatkan bahwa prosedur ini
pengambilan batu, dapat dilakukan hanya terbatas pada pasien yang telah benar-
secara perkutan atau melalui benar dipertimbangkan untuk menjalani
operasi dengan anatesi lokal. terapi ini.
Diagnosis Banding Ulkus Peptikum dan Gastritis
Pankreatitis Akut

 Terjadi pada 5% pasien kolelitiasis dan lebih sering  Persamaan antara kolelitiasis dan
dijumpai pada batu kecil multipel, duktus sistikus ulkus peptikum dan gastritis adalah 
yang lebar, dan adanya hubungan antara CBD dan nyeri kolik yang memiliki
duktus pankreatikus predileksi yang hampir sama pada
kuadran kanan atas
 Gambaran klinis hampir sama yaitu nyeri pada
abdomen bagian atas yang menjalar ke punggung,
Demam dan takikardia
Komplikasi Koledokolitiasis
Kolesistitis Akut

 Terbentuk akibat migrasi batu ke saluran kistik


lalu ke saluran empedu dari dalam kantong
empedu.
 Tanda : Nyeri perut, nyeri tekan
kuadran atas, demam (biasanya  Pada USG : saluran empedu akan berdilatasi
<102 F) dan leukositosis (diameter> 8 mm), gambaran ikterus, dan nyeri
empedu memungkinkan adanya batu di saluran
(<16.000)
empedu.
Komplikasi
Kolangitis Pankreatitis Bilier Keganasan
 Obstruksi saluran
pankreas oleh batu  Sebagian besar
 Tanda : Demam, nyeri
yang terimpaksi atau kanker kandung
epigastrium atau
obstruksi sementara empedu ditemukan
kuadran kanan atas, dan
oleh batu yang secara tidak sengaja
ikterus atau biasa
melewati ampula pada saat
disebut sebagai triad
dapat menyebabkan kolesistektomi untuk
Charcot
pankreatitis. batu empedu.
Prognosis

 Kurang dari setengah pasien dengan batu empedu


menjadi simtomatik

 Tingkat kematian untuk :


- kolesistektomi elektif : 0,5% dengan morbiditas
kurang dari 10%
- kolesistektomi emergensi : 3% -5% dengan
morbiditas 30% -50%
Menu

03
Kesimpulan
Kolelitiasis merupakan pembentukan
batu pada kandung empedu
(kolesistolitiasis) atau pada sistem
duktus bilier (koledokolitiasis) dan
memerlukan tindakan pembedahan..
 Pemberiaan obat anti-inflamasi nonsteroid
mampu mengatasi gejala seperti Nyeri kolik
bilier

 Untuk non-farmokologi mengarah pada


intervensi life style yang berkaitan dengan faktor
resiko pemicu (aktivitas fisik dan diet)
Kolelitiasis,
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai