Ruptur Esofagus
Akalasia
Gaster Gastritis
Ulkus Peptikum
GERD
Tumor Gaster
Malabsorbsi
Keracunan Makanan
DAFTAR ISI
Hepar Ikterus Neonatorum
Atresia Bilier
Abses Hepar
Fatty Liver Disease
Tumor Hepar
Hepatitis A, B, C
Sirosis Hepar
Gagal Hepar
Kantung Empedu dan Pankreas Kole(doko)lithiasis
Pankreatitis
Cholangiocarcinoma
Kanker Pankreas
Proktitis
Tumor Kolon
DAFTAR ISI
Bedah Pediatri Intususepsi
Morbus Hirschprung
Malformasi Anorektal
Atresia GI (esofagus, duodenum, jejuno-ileum)
Stenosis Pilorik Hipertrofi
Omphalocele dan Gastroschisis
Malrotasi dan Volvulus
Ruptur
Akalasia
Esofagus
PERDARAHAN SAL. CERNA ATAS SKDI 2
Penghentian perdarahan:
• octreotide, somatostatin
Persiapan endoskopi
1. Wilkins T, Schade RR. Diagnosis and Management of Upper Gastrointestinal Bleeding. Am Fam Physician [Internet]. 2012 Mar 1 [cited 2021 Jun 25];85(5):469–76. Available from: www.aafp.org/afpAmericanFamilyPhysician469
RUPTUR ESOFAGUS SKDI 1
Robekan dengan kedalaman seluruh dinding esofagus (hingga perforasi)
Etiologi
Iatrogenik: tindakan intervensi per endoskopik
Spontan: perbedaan tekanan
Traumatik: luka tusuk, tembak, trauma tumpul
Impaksi corpus alienum / makanan: akalasia
Manifestasi
Nyeri dada: pleuritik, lokasi retrosternal
Pneumomediastinum
Emfisema subkutis
Akalasia Penegakan
Gejala diagnosis:
Primer Sekunder
• Barium swallow: bird
Disfagia ringan=berat sedang-berat beak
(diatas 1 tahun) (dibawah 6 bulan) • Manometri
Tumor
GERD
Gaster
GASTER
GASTRITIS SERING KELUAR
DI UKMPPD SKDI 4
Inflamasi mukosa / submukosa gaster, oleh H. pylori / sebab lain
Anemia
Sindrom dispepsia: nyeri epigastrium, mual, muntah, kembung Riwayat kanker GI di keluarga
Tanda upper GI bleed: hematemesis melena (bila berat) Massa abdomen superior
SERING
KELUAR Ulkus gaster
DI - Gejala: nyeri epigastrium
UKMPPD naik setelah makan. Mual
lebih dominan
- PPI 8 minggu
Ulkus Duodenum
- Gejala: nyeri 2-5 jam
setelah makan
- PPI 4 minggu
Ulkus gaster
- Gejala: nyeri epigastrium
naik setelah makan. Mual
lebih dominan
- PPI 8 minggu
Ulkus Duodenum
- Gejala: nyeri 2-5 jam
setelah makan
- PPI 4 minggu
Faktor risiko Regimen untuk infeksi H. pylori • PPI pada kasus tanpa infeksi H.
NSAID (terutama pada konsumsi kronik) pylori: 1 kali sehari (Omeprazole 1 x
Obat 1 Obat 2 Obat 3
20 mg)
PPI: Klaritromisin Amoksisilin • Ulkus karena NSAID: hentikan
Infeksi H. pylori
Omeprazole 2 x 500mg 2x1g
2 x 20mg / NSAID
Merokok
Lansoprazole • Dapat ditambahkan sukralfat
Usia lanjut 2 x 30mg
ULKUS PEPTIKUM SKDI 3A
Ulkus pada mukosa gaster atau duodenum
GERD SERING KELUAR
DI UKMPPD SKDI 4
Naiknya asam lambung ke esofagus secara retrograde. Dapat diakibatkan lemahnya sphincter atau keasaman atau produksi berlebih
Tatalaksana
PPI dosis ganda: omeprazole 2x20 / lansoprazole
2x30
Stop rokok dan alkohol
Elevasi kepala saat tidur
Tidak makan dalam 3 jam sebelum tidur
Alergi Intoleransi
Reaksi imun. Reaksi non imun
Terpicu cukup dengan sedikit makanan Perlu makan lebih banyak untuk memicu
Bila anafilaksis:
Simptomatik GI:
Antihistamin bila epinefrin 0.3-0.5 mL
Hindari penyebab antidiare,
alergi IM (sesuai algoritma
antispasmodik, dkk
syok anafilaksis)
1. Waserman S, Watson W. Food allergy. Allergy, Asthma Clin Immunol [Internet]. 2011 Dec 10 [cited 2021 Jun 26];7(S1):S7. Available from: https://aacijournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/1710-1492-7-S1-S7
Soal No. 3
Seorang anak laki-laki 3 tahun datang dengan keluhan diare. Diare
dikatakan sering muncul bila anak minum susu.
- Vibrio cholera → kolera (khas: ricewater stool) Kekurangan enzim → Sekresi aktif elektrolit ke lumen
malabsorpsi (cth: rotavirus (cth: toksin kolera)
- Shigella → disentri bakterial (diare berdarah) merusak brush border)
- E. coli, Salmonella (demam tifoid) Bau cenderung asam Bau tidak kearah asam
- Campylobacter → waspadai GBS!
Virus: rotavirus, adenovirus, norovirus
Parasit Diare Berdasarkan awitan:
- Entamoeba histolitica → disentri amuba • Akut: <14 hari
- Giardia lamblia → giardiasis • Persisten: 14-29 hari
• Kronis: 30 hari keatas
Selain rehidrasi:
1. Suplemen Zn: 1x10 mg < 6 bulan, 1x20 mg > 6bulan
2. Small frequent feeding
3. Antimikroba bila perlu
https://fk.unair.ac.id/kenali-tanda-tanda-dehidrasi-pada-anak/ 4. Edukasi: tanda dehidrasi, pencegahan diare, cara rehidrasi
DIARE & GASTROENTERITIS SKDI 4
Rehidrasi dewasa
- Tidak dehidrasi: 103/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
- Ringan-sedang: 109/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
- Berat: 112/100 x BB x 30-40 mL/24 jam
Asupan nutrisi: hindari susu, kopi, alkohol. Disarankan: makanan
mudah dicerna
Loperamide: loading 4 mg pertama diare, 2 mg prn diare setelahnya.
Tidak boleh melebihi 16 mg/hari
Hioscin butylbromide: 2-3x20 mg
Atapulgit 2-12 tablet sehari
Diagnosis penunjang
Elektrolit → mencari imbalance, terutama pada dehidrasi
DPL → anemia, tanda infeksi
Fungsi ginjal → dehidrasi berat dapat menyebabkan AKI
Mikroskopi feses: hanya bila curiga infeksi
Antimikroba
Kim YJ, Park KH, Park DA, Park J, Bang BW, Lee SS, et al. Guideline for the antibiotic use in acute gastroenteritis. Infect Chemother. 2019;51(2):217–43.
DIARE & GASTROENTERITIS SKDI 4
Sebaiknya tata laksana antibiotik dari
PPK IPD yang berlaku di Indonesia
Kim YJ, Park KH, Park DA, Park J, Bang BW, Lee SS, et al. Guideline for the antibiotic use in acute gastroenteritis. Infect Chemother. 2019;51(2):217–43.
Soal No. 4 SKDI 4
Bacillus cereus 10-16 jam 24-48 jam Mual, nyeri abdomen, diare encer Nasi goreng
Eschericia coli 1-3 hari 3-7 hari Diare encer, emesis, nyeri abdomen Kontaminasi partikel feses manusia (di
air / makanan)
Clostridium botulinum 12-72 jam tak tentu Paresis, disfagia, gangguan penglihatan, Makanan kaleng tercemar, ikan
emesis, diare. Paresis otot nafas dapat fermentasi
mematikan
Clostridium perfringens 8-16 jam 24 jam (tipikal) Nyeri abdomen berat, diare encer. Kacang, sapi, unggas
Staphylococcus aureus 1-6 jam 24-48 jam Demam, diare, nyeri abdomen, nausea dan Susu dan daging terkontaminasi
emesis berat
Salmonella sp. 6-48 jam 4-7 hari Demam tifoid, nyeri abdomen, diare, Daging mentah, makanan terkontaminasi
emesis (hygiene buruk), telur, susu
unpasteurized
Penunjang Tatalaksana
DPL 1. Stabilisasi ABC + cairan cukup
Elektrolit → terutama bila 2. Simptomatik: antidiare, antimuntah, antispasmodik
diare / muntah berat
3. Ciprofloxacin 2x500 5 hari, ganti sesuai etiologi bila diketahui
Mikroskopi / kultur feses
4. Edukasi: kebersihan, memasak sampai matang,
- Kebersihan: cuci tangan, alat masak
- Masak makanan hingga matang, simpan di kulkas, panaskan >85
derajat sebelum dimakan. Konsumsi segera
- Periksa expiry date di kemasan
Manifestasi
Lokal (situs gigitan):
- Edema, bullae, vesikel, ekimosis
- Munculnya area nekrotik
- Nyeri lokal
Gejala sistemik
- Paresis → bila bisa mengandung neurotoksin Bila tidak ditangani
segera:
- Hiperkalemia dan AKI → hasil pemecahan otot karena
kandungan miotoksin Gangguan ginjal
- Trombositopenia dan bleeding → bisa hemostatik Perburukan defisit
neurologis
- Hipotensi hingga syok → kardiotoksin
Lab Penatalaksanaan
DPL Cegah penyebaran limfatik → balut di proksimal
ekstremitas yang tergigit (pressure bandage
Profil koagulasi immobilization)
- 20 min whole blood clotting test: Amati apakah 2cc
darah vena membeku setelah 20 menit di wadah kaca. Penanganan nyeri: parasetamol atau opioid, sesuai
Tidak membeku → venom-induced consumptive derajat nyeri
coagulopathy
Pencegahan infeksi: ceftriakson, ciprofloxacin, vaksin
- D-dimer dan fibrinogen tetanus
Organ-organ penting: fungsi ginjal (Ur/Cr), fungsi hepar Serum Anti Bisa Ular: 10cc larutkan dalam NaCl 0.9%
(ALT AST) hingga konsentrasi 2%, drip IV 40-80 tetes/menit
Elektrolit darah
GEJALA: SLUD
S: SALIVASI
L: LAKRIMASI
U: URINASI
D: DIARE
https://nl.pinterest.com/pin/753438212634986223/
KERACUNAN INSEKTISIDA (ORGANOFOSFAT) SKDI 3B
Tatalaksana
1. Singkirkan sumber → lepas pakaian / benda
apapun yang terpapar (dekontaminasi)
2. Stabilisasi ABC: airway clear, beri O2
3. Atropin (dosis awal 1-3 mg IV, setiap 5 menit,
gandakan dosis bila belum membaik)
4. Pralidoxime (2-PAM) 1-2 g IV selama 15-30
menit
5. Bila kejang: diazepam 10mg IV
1. Hulse EJ, Haslam JD, Emmett SR, Woolley T. Organophosphorus nerve agent poisoning: managing the poisoned patient. Br J Anaesth [Internet]. 2019 Oct 1 [cited 2021 Jun 27];123(4):457–63. Available from: http://www.bjanaesthesia.org.uk/article/S0007091219304015/fulltext
BOTULISME SKDI 3B
Ingesti toksin Clostridium botulinum
Sumber: madu / sirup (pada bayi), makanan 1. Gaware VM, Kotade KB, Dolas RT, Dhamak KB, Somawanshi SB, Nikam VK. Botulism Foodborne Disease: A
kaleng, luka → tanya riwayat konsumsi Review. J Chem Pharm Res [Internet]. 2011 Jan 31 [cited 2021 Jun 27];3(1):84–92. Available from: https://
www.jocpr.com/abstract/botulism-foodborne-disease-a-review-515.html
Soal No. 5
Seorang pasien perempuan 25 tahun datang ke IGD dengan mulut berbusa dan
muntah-muntah. Keluarga yang mengantar mengatakan pasien menenggak obat
nyamuk 30 menit sebelumnya. Napas pasien 26x/menit, saturasi perifer 92%.
Fatty Liver
Abses Hepar Tumor Hepar
Disease
Hepatitis A, Sirosis
Gagal Hepar
B, C Hepar
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
Bilirubin indirek / Bilirubin direk /
unconjugated conjugated
Tidak larut air Larut air, dieksresikan ke
sal. cerna
Toksik bagi otak → kern Tidak toksik bagi otak
icterus
Memicu pruritus lewat
akumulasi di kulit
1. Tsai MT, Tarng DC. Beyond a measure of liver function—bilirubin acts as a potential cardiovascular protector in
chronic kidney disease patients. Int J Mol Sci. 2019 Jan 1;20(1).
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
1. Porter ML, Dennis BL. Hyperbilirubinemia in the Term Newborn. Am Fam Physicians [Internet]. 2002 Feb 15 [cited 2021 Jun 27];15(4):599. Available from: www.aafp.org/afpAMERICANFAMILYPHYSICIAN599
2. Karthikeyan G, Geethanjali M, Monish GK. PROLONGED JAUNDICE IN AN APPARENTLY HEALTHY BABY: A REVIEW. Indian J Child Health. 2017 Sep 25;04(03):285–8.
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
https://twitter.com/ghayda_basfar/status/1067090023298842625
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
1. Zakaria Z, Abd Jalil J, Sarkawi S, Balkhis I, Abd Rahim MA, Mustafa N, et al. Jaundice assessement of
newborn baby: A short review on Kramel’s Rule and magnetic induction spectroscopy. J Teknol.
2015;73(6):103–6.
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
Fototerapi
Tanpa risk factor Dengan risk factor
Hari ke
mikromol/L mg/dL mikromol/L mg/dL
1 Bila terlihat kuning
2 260 15 220 13
3 310 18 270 16
4, dst 340 20 290 17
1. Hyperbilirubinemia S on. Management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks of gestation. Pediatrics
[Internet]. 2004 Jul 1 [cited 2021 Jun 27];114(1):297–316. Available from: www.aap.org/family/jaundicefaq.
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
Transfusi tukar
Tanpa risk factor Dengan risk factor
Hari ke
mikromol/L mg/dL mikromol/L mg/dL
1 260 15 220 13
2 425 25 260 15
3 510 30 340 20
4, dst 510 30 340 20
1. Hyperbilirubinemia S on. Management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks of gestation. Pediatrics
[Internet]. 2004 Jul 1 [cited 2021 Jun 27];114(1):297–316. Available from: www.aap.org/family/jaundicefaq.
IKTERUS NEONATORUM SKDI 2
Breastfeeding vs breastmilk jaundice
Breastmilk jaundice Awitan hari ke 3-5, lanjut - Tidak dehidrasi Metabolisme beta
hingga minggu 2 - ASI baik glukoronidase dari ASI
2. Karthikeyan G, Geethanjali M, Monish GK. PROLONGED JAUNDICE IN AN APPARENTLY HEALTHY BABY: A REVIEW.
Indian J Child Health. 2017 Sep 25;04(03):285–
ATRESIA BILIER SKDI 2
Lab dan radiologi
- Hiperbilirubinemia direk (direk >1mg/
dL)
- Marker hepar: AST ALT GGT
- USG: triangular cord sign,
gallbladder tidak nampak
- Biopsi: cek sirosis
Bayi 2 minggu masih
Tatalaksana:
kuning, BAB dempul →
- Prosedur Kasai sebelum 2 bulan
curiga atresia bilier!
Telat rujuk = SIROSIS à
Tanda dan gejala lain: BUTUH TRANSPLANTASI HATI
- Malnutrisi
- Hepatosplenomegali dan
ascites
1. Ghazy RM, Adawy NM, Khedr MA, Tahoun MM. Biliary atresia recent insight. Egypt Pediatr
Assoc Gaz. 2018 Mar 1;66(1):1–8.
2. https://www.ultrasoundchikitsa.com/traingular_cord.php
Soal No. 6
Bayi laki laki usia 10 hari dibawa oleh ibunya ke dokter karena keluhan kuning dan
lemas. Ibu juga mengeluhkan bayi malas menyusu sejak 2 hari ini. Bayi lahir
normal pervaginam, spontan, berat lahir 2300 gram, pada usia kehamilan 30
minggu. Bayi memiliki riwayat mendapatkan terapi sinar selama 3 hari, namun
orang tua pasien memutuskan untuk pulang paksa. Pada pemeriksaan fisik bayi
tampak lemas, hipotonik, tampak ikterik dari kepala hingga telapak kaki. Hasil lab
bilirubin total 21 mg/dL, bilirubin indirek 18 mg/dL.
Mikroba Manifestasi
Polimikroba (E. coli, Klebsiella Demam, nausea, emesis
pneumoniae, dlli) → abses piogenik
Hepatomegali dan ikterus
Entamoeba histolytica → abses Anoreksia
amuba
Massa tidak selalu teraba
Candida sp. → abses fungal Ludwig’s sign: nyeri tekan di kuadran kanan atas
Komplikasi
Bila ruptur → penyebaran → empyema paru,
perikarditis, sepsis
Tatalaksana
Diagnosis
Drainase
DPL: gambaran infeksi bakterial akut
(leukositosis dengan shift to the left), Bed rest disertai pola makan tinggi protein dan
anemia normositik normokrom karbohidrat
AST ALT naik, albumin turun, ALP naik Antimikroba sesuai etiologi
Radiologi: USG lebih umum dilakukan - Metronidazole 3x750 5-10 hari → abses
amuba
- Flukonazol 6mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
→ abses fungal
https://radiopaedia.org/articles/amoebic-hepatic-abscess
FATTY LIVER DISEASE SKDI 3A
5-10% adiposit dari keseluruhan hepatosit
Radiologi
- USG: hiperekoik difus (tempat infiltrasi
lemak). + eksklusi kelainan struktural
(obstruksi)
- CT scan
Biopsi: makrovesikel lemak
1. Khov N, Sharma A, Riley TR. Bedside ultrasound in the diagnosis of nonalcoholic fatty liver disease. World J Gastroenterol [Internet]. 2014 [cited
2021 Jun 27];20(22):6821–5. Available from: /pmc/articles/PMC4051921/
2. Soto-Angona Ó, Anmella G, Valdés-Florido MJ, De Uribe-Viloria N, Carvalho AF, Penninx BWJH, et al. Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) as a
neglected metabolic companion of psychiatric disorders: Common pathways and future approaches. BMC Med. 2020 Oct 1;18(1).
TUMOR HEPAR SKDI 2
Ganas: Hepato Cellular Carcinoma (HCC)
• Liver failure
• Hematemesis melena
• Ensefalopati hepatikum
• Ruptur
Penunjang
• Radio: USG, CT
• Marker: AFP
• Histopatologi
Soal No. 7
Tn. J, 60 tahun, datang dengan keluhan rasa mual dan muntah yang semakin memberat
sejak 1 bulan SMRS. Keluhan disertai dengan nyeri pada perut kanan atas dan rasa
mudah lelah. Terdapat riwayat diabetes melitus dan kolesterol tinggi yang tidak
terkontrol. Riwayat konsumsi alkohol jangka panjang disangkal. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan tekanan darah 160/110 mmHg, frekuensi nadi 87 x/menit, frekuensi napas 19
kali/menit, suhu 36,5 C. Pada palpasi didapatkan hepar teraba 3 cm bawah arcus costae
kanan. Hasil USG menunjukkan gambaran hipoekoik pada hepar. Hasil biopsi hepar
menunjukkan gambaran inflamasi lobular, steatosis, dan fibrosis periselular.
konvalesen: sedikit hepatomegali dan naiknya ALT AST, gejala lain berkurang
https://www.biomerieux-diagnostics.com/vidasr-hepatitis-panel-0
HEPATITIS B SERING KELUAR
DI UKMPPD SKDI 3A
https://www.biomerieux-diagnostics.com/vidasr-hepatitis-panel-0
https://twitter.com/edgarvlermamd/status/883894288874131459
HEPATITIS B SKDI 3A
1. Sánchez-Ávila JF, Dehesa-Violante M, Méndez-Sánchez N, Bosques-Padilla F, Castillo-Barradas M, Castro-Narro G, et al. Mexican consensus on the diagnosis and management of hepatitis C infection. Ann Hepatol. 2015 Aug 13;14:S5–48.
Soal No. 8
Seorang pasien 65 tahun datang dengan keluhan perut yang membuncit. Pada
pemeriksaan, pasien tampak kuning. Pada pemeriksaan serologi, diketahui
HBsAg, anti-HBc IgG, dan HBeAg diketahui positif.
Penegakan diagnosis
• FibroScan
• Biopsi hepar (lebih invasif)
Komplikasi:
https://www.otsuka.co.jp/en/health-and-illness/liver-cirrhosis-nutritional-therapy/early-detection/
SIROSIS HEPAR SKDI 2
Child-Pugh score
Tatalaksana
Pencegahan ensefalopati hepatikum → mencegah
penumpukan amonia oleh bakteri usus
- Laktulosa 3x30 cc
- Restriksi protein 0.8/kgBB/hari
- Neomisin / rifaximin
Cegah PVO: propanolol 3x10
Bila muncul ascites
- Spironolakton 100mg/hari atau furosemid 40mg/hari
- Drainase dengan paracentesis
- Restriksi natrium <2000 g/hari
5-6: Child Pugh A (paling ringan)
7-9: Child Pugh B (sedang)
10-15: Child Pugh C (berat)
1. Joshi K, Shriwastav R. Highly active antiretroviral therapy and changing spectrum of liver diseases in HIV infected patients. Int J Res Med Sci. 2016;3125–9.
GAGAL HEPAR SKDI 2
Kriteria → wajib ada
Kerusakan hati yang bersifat akut
INR >1.5
Gangguan neurologis → ensefalopati
hepatikum
Tidak ada gangguan hepar kronis (sirosis,
etc.)
Gejala / tanda
Nyeri perut kanan atas
Anorexia
Gatal
Ikterus
Neurologi: EH, Cushing’s triad
https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2FVijayYadav97%2Facute-liver-
failure-79392543&psig=AOvVaw0wSo1KMm1q5rKG6izCWZfg&ust=1624967628449000&source=
images&cd=vfe&ved=0CAsQjhxqFwoTCMjtp6aiuvECFQAAAAAdAAAAABAO
GAGAL HEPAR SKDI 2
Penunjang Tatalaksana
ALT AST bilirubin naik Bila disebabkan toksisitas paracetamol (sebab paling sering)
Trombositopenia → N-acetylsistein
INR > 1.5 Etiologi lain: berdasar etiologi (Hep B maka berikan antivirus,
dsb)
Dapat dilakukan CT scan
Mengurangi amonia: restriksi protein 0.8-1g/kgBB/hari
PPI untuk pencegahan ulkus
Bila kerusakan sudah ireversibel → transplantasi
Kolesistitis dan
Kole(doko)lithiasis Pankreatitis
Kolangitis
Risk → 4F Manifestasi
Saat tidak obstruksi (di kantong)
• Female - Asimptomatik (paling sering)
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15265-gallbladder-
swelling--inflammation-cholecystitis
KOLE(DOKO)LITIASIS SKDI 2
Tatalaksana
Asam urseodeoxycholate 10-15mg/kgBB/hari
https://www.eurorad.org/case/13184
https://radiopaedia.org/articles/choledocholithiasis
KOLESISTITIS & KOLANGITIS SKDI 3B
Peradangan pada kantung (kolesistitis) atau saluran (kolangitis) empedu
Faktor risiko mirip batu empedu
SERING
KELUAR
DI
UKMPPD
https://nl.pinterest.com/pin/42150946497708039/
KOLESISTITIS & KOLANGITIS SKDI 3B
Penunjang Penatalaksanaan
DPL: leukositosis dengan shift to the left Antibiotik yang digunakan
AST ALT naik - Golongan beta-lactam: amox IV 500mg/8 jam, ampicillin IV 500mg/
6jam
USG: mencari batu
- Ceftriakson 2x1, cefotaxime IV 3x1 gr
CT bila curiga abses / karsinoma
- Metronidazol 3x500
Obat simptomatik lain: parasetamol, domperidone, dll
Kolesistektomi bila muncul komplikasi: nekrosis / perforasi gallbladder,
kolesistitis emfisematosa
Penyebab
• Minum alkohol
• Infeksi
Grey Turner
• Obstruksi saluran / ampulla vater →
komplikasi koledokolitiasis
• Iatrogenik: pasca ERCP, pembedahan lain
• Efek samping obat: azathioprine, dll
• Trauma
Manifestasi
1. Fan Z, Zhang Y. Grey Turner’s and Cullen’s signs induced by spontaneous hemorrhage of the abdominal wall after coughing. Ann Surg Treat Res. 2017 Aug 1;93(2):115–7.
PANKREATITIS SKDI 3B
Penunjang lain:
- Radiologi: CT scan / USG
Tatalaksana
Stabilisasi ABC → IV fluid kristaloid 5-10ml/kgBB
Antinyeri kuat: NSAID hingga opioid
Restriksi lemak 25mL/jam, tinggi protein
RUJUK untuk tindakan: ERCP atau kolesistektomi
1. Ferreira A de F, Bartelega JA, Urbano HC de A, de Souza IKF. Acute pancreatitis gravity predictive factors: which and when to sesuai etiologi
use them? Arq Bras Cir Dig. 2015 Jul 1;28(3):207–11.
https://epomedicine.com/medical-students/amylase-and-lipase-in-acute-pancreatitis/
CHOLANGIOCARCINOMA SKDI 2
Jenis sel: epitel bilier → menjadi adenokarsinoma → obstruksi → baru timbul gejala
Lokasi: saluran bilier (intra / ekstrahepatik)
Biomarker: CEA, CA 19-9
Tatalaksana: rujuk
1. Rothe K, Rasch S, Wantia N, Poszler A, Ulrich J, Schlag C, et al. Aspergillus fumigatus cholangitis in a
patient with cholangiocarcinoma: case report and review of the literature. Infection. 2021 Feb 1;49(1):
159–64.
KANKER PANKREAS SKDI 2
Gejala tanda
Paraneoplastik: anorexia, malaise, BB turun
Bila obstruksi duktus bilier: ikterus
Sifat nyeri perut: radiasi ke punggung, naik bila makan
Tahap lanjut: gangguan hati, limfadenopati (Virchow node,
Sister Mary Joseph node)
Pada pemeriksaan fisik, temuan yang akan menjadi red flag adalah...
A. Murphy’s sign
B. Cullen’s sign
C. McBurney’s sign
D. Psoas sign
E. Obturator sign
KOLON
Divertikulosis Inflammatory
Inflammatory
dan Bowel
Bowel Disease
Divertikulitis Syndrome
Talaks nonbedah
- Metronidazole + cefotaxime /
ceftriaxone 7-10 hari
- Nutrisi parenteral agar bisa bowel rest
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE SKDI 1
1. Hoter A, Naim HY. The functions and therapeutic potential of heat shock proteins in inflammatory bowel disease—an update. Int J
Mol Sci [Internet]. 2019 Nov 1 [cited 2021 Jun 29];20(21):5331. Available from: www.mdpi.com/journal/ijms
INFLAMMATORY BOWEL DISEASE SKDI 1
Crohn’s
Ulcerative colitis
https://www.ibdrelief.com/learn/diagnosis/tests/endoscopy-tests-for-ibd/colonoscopy-for-ibd
IRRITABLE BOWEL SYNDROME SKDI 3A
Tidak ada kelainan anatomis, hanya fungsional
https://emorymedicine.wordpress.com/2021/02/19/diagnostic-criteria-for-irritable-bowel-syndrome/
1. Kim HJ, Cha RR, Kim HJ. Understanding the Rome IV: Irritable Bowel Syndrome and Functional Diarrhea. Korean J Med. 2017 Aug 1;92(4):366–71.
IRRITABLE BOWEL SYNDROME SKDI 3A
1. Kim HJ, Cha RR, Kim HJ. Understanding the Rome IV: Irritable Bowel Syndrome and
Functional Diarrhea. Korean J Med. 2017 Aug 1;92(4):366–71.
Soal No. 13
Tn G, 19 tahun, datang ke dokter dengan keluhan nyeri perut sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri
perut dirasakan tidak jelas dan hilang timbul, disertai diare dan sembelit yang bergantian.
Pasien merupakan seorang mahasiswa yang sedang membuat skripsi dengan tenggat waktu
yang dekat. Pasien sering mengalami keluhan yang serupa menjelang ujian, dan menghilang
saat ujian selesai. Keluhan BAB berdarah maupun berlendir disangkal. Pada pemeriksaan
fisik, tanda vital dalam batas normal dan saat kolonoskopi tidak ditemukan kelainan.
• rectum - anus
Etiologi
1. Struyve M, Meersseman W, Van Moerkercke W. Primary syphilitic proctitis : case report and literature review. Acta
Gastro Enterol Belgica. 2018;81:430–2.
PROKTITIS SKDI 3A
HSV C. Gonorea Sifilis
trachomatis
Asiklovir 5x200 Azithromycin Cefixime PO Benzatin-
7 hari atau 1gr single dose 400 single dose benzilpenisilin
atau atau IM 2.4 juta IU
single dose
atau
Asiklovir 3x400 Doxycycline Ceftriaxone IM Penisilin
7 hari atau 2x100 7 hari 250 mg single prokain IM
dose 600.000 IU/hari,
10 hari
Valasiklovir
2x500 7 hari
+ kebersihan perianal
+ Sitz bath
Gejala tanda
• Darah merah segar pada feses (bedakan hematochezia dengan melena)
• Konstipasi
• Massa pada rectal touche
• Nyeri abdomen (obstruksi sebagian)
• Mual muntah + abdomen distensi + obstipasi (obstruksi penuh)
Penunjang
• FOBT: skrining
• Kolonoskopi + biopsi
RUJUK
• bila curiga kanker untuk pemeriksaan + tatalaksana (bedah, kemo, radio, dll)
1. Knowlton CA, Mackay MK, Speer TW, Vera RB, Arthur DW, Wazer DE, et al. Cancer Colon. In: Encyclopedia of Radiation Oncology [Internet]. Springer Berlin Heidelberg; 2013 [cited 2021 Jun 29]. p. 77–77. Available from: https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470380/
BEDAH PEDIATRI
Atresia GI
Morbus Malformasi (esofagus,
Intususepsi
Hirschprung Anorektal duodenum,
jejuno-ileum)
Omphalocele
Stenosis Pilorik Malrotasi dan
dan
Hipertrofi Volvulus
Gastroschisis
INTUSUSEPSI SKDI 3B
Definisi: Gejala dan tanda: Pemeriksaan fisik:
USG
• Laparoscopic
• Open laparotomy
Open Laparotomy
MORBUS HIRSCHPRUNG SKDI 2
Definisi:
Klinis:
Pemeriksaan penunjang
• Barium enema
• Foto polos abdomen
• Full-thickness biopsy: Gold standard
MORBUS HIRSCHPRUNG SKDI 2
Tata Laksana à Rujuk Skor 10 atau lebih = positif HAEC
Kolostomi Operasi
Tujuan : mencegah
Teknik operasi paling
komplikasi karena
umum : Swenson,
kolon terlalu
Duhamel, Soave
terdilatasi
MALFORMASI ANOREKTAL SKDI 2
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis: mekonium terlambat keluar (>24 jam) atau Cross-table radiograph à apakah rektum
keluar dari uretra melalui fistula sampai ke perineum
Pemeriksaan fisik :
Tipe C
paling sering
Atresia jejunum-
Atresia Esofagus Hipertofi Pilorus Atresia duodenum
illeum
Gejala khas • Coughing, Muntah proyektil non Billous vomiting Billous vomiting
choking, cyanosis billious
+ regurgitasi
• Polihidramnion
PF - Olive shaped mass Distensi abdomen Distensi abdomen
OMPHALOCELE GASTROSKISIS
Seringkali ditemukan bersama anomali lain (50%) Jarang ditemukan bersama anomali lain
Tatalaksana: ABC
1. Membungkus usus dengan kasa
yang dibasahi normal saline
hangat dan dibungkus plastik
2. Resusitasi cairan IV
3. Dekompresi usus dengan NGT
4. Menjaga suhu tubuh
MALROTASI DAN VOLVULUS SKDI 2
GAMBARAN
Whirlpool sign
Cork-screw appearance
Beak appearance
Cork-screw appearance
Whirlpool sign Coffee bean sign Beak appearance
SOAL NO. 14
Seorang bayi laki – laki usia 1 minggu dibawa ibunya ke IGD karena bayi
semakin rewel disertai perut yang semakin kembung. Ibu pasien mengaku sudah
2 hari bayinya tidak BAB. Ibu pasien juga mengaku bahwa saat baru lahir, bayi
baru BAB setelah 3 hari. Pada pemeriksaan colok dubur, BAB langsung
menyemprot keluar.
Trauma Hepar,
Hernia Obstruksi Akut Abdomen Lien, dan
Hollow Viscous
Penyebab:
kegagalan pada
proses penutupan
umbilikus
Tatalaksana : dapat
menutup sendiri
tanpa operasi ~ 90%
dalam 1 tahun
HERNIA INGUINALIS SKDI 2 / 3B
Me-Di Lat-In
Hernia Direk (HIM) Hernia Indirek (HIL)
“silk glove
sign” Pemeriksaan Tatalaksana:
penebalan penunjang: USG Laparoscopy
peritoneum
pada prosesus
vaginalis paten
HERNIA FEMORALIS SKDI 2 / 3B
TATALAKSANA
- Non Bedah : atasi factor resiko, analgetik bila nyeri.
- Bedah :
- Hernioraphy, herniotomy, hernioplasty.
- Reponibilis dan ireponibilis: non cito
- Strangulata: Cito (emergensi)
HERNIA DIAFRAGMATIKA SKDI 2
DEFINISI Keluarnya isi intraabdomen melalui lubang diafragma
menuju ruang intratoraks (umumnya kongenital)
KLASIFIKASI
1. Hernia diafragmatika posterolateral (Bochdalek)
2. Hernia diafragmatika anterior (Morgagni)
3. Hernia hiatal (sliding hernia): keluar dari lubang pada
diafragma tempat esofagus menembus
TATALAKSANA
Stabilisasi hemodinamik (ABC) dan rujuk ke dokter bedah untuk
tindakan operatif
Hernia Bochdalek Hernia Morgagni
OBSTRUKSI SKDI 2
Obstruksi mekanik/dinamik à Obstruksi fungsional/paralitik à
Definisi: gangguan peristaltik usus akibat gangguan peristaltik usus akibat
sumbatan yang terlihat nyata. gangguan neurotransmitter
• Terjadinya gangguan pasase • Penyebab: intralumen (fecal • Penyebab: obat diare,
usus mass, benda asing), intramural gangguan saraf, metabolik,
(tumor), ekstralumen (tumor di infeksi, inflamasi, autoimun
luar usus yang menekan)
OBSTRUKSI SKDI 2
Pemeriksaan Penunjang
Foto abdomen 3 posisi à supine, semierect,/erect, LLD
pneumoperitonium
dilatasi
perselubungan Dilatasi
usus Air fluid level
Penebalan
dinding
Stepladder
multiple air- fluid levels
Herringbone
OBSTRUKSI SKDI 2
Tata Laksana
Pada bayi berikan O2
Pemberian cairan
Pemeriksaan Fisik:
TATALAKSANA
24 Jam pertama menentukan prognosis pasien
(Morbiditas dan Mortalitas Pasien)
1. Resusitasi
2. Dekompresi
3. Kateterisasi
4. Anti Nyeri
5. Antibiotik
6. Pemantauan
7. Konsul ke Ahli Bedah
TRAUMA HOLLOW VISCOUS
Kerusakan dapat berupa perforasi,
kontusio, terlepasnya usus dari
mesenterium
• Tanda peritonitis, illeus paralitik
• Foto Polos Abdomen
a. Peritonitis Primer / Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP): sebab infeksinya bukan dari
perforasi organ berongga intraabdomen, tapi berasal dari ekstraperitoneal yang menyebar secara
hematogen/limfatik. Contoh: peritonitis TB, sirosis hepatis, sindrom nefrotik
b. Peritonitis Sekunder: sebab infeksinya dari perforasi organ berongga intraabdomen. Contoh:
Klasifikasi
appendisitis perforasi, perforasi gaster, perforasi kolon
c. Peritonitis Tersier: peritonitis yang mengalami persistensi atau rekurensi 48 jam setelah
penatalaksanaan adekuat pada peritonitis primer / sekunder. Contoh: pasien dengan CAPD, pasien
immunocompromised
• Defans muskular
• Rigiditas abdomen: ‘perut seperti papan’
• Bising usus melemah atau tidak terdengar
PF Khas • Pekak hepar menghilang
• Hipertimpani
• Nyeri tekan dan nyeri lepas, distensi abdomen
• RT: nyeri segala arah, tonus sfingter ani menurun, ampula recti berisi udara
ALVARADO
SCORE Jika pecah à peritonitis (nyeri
selurh lapang abdomen +
• 1-4 à bukan defans muskular + nyeri tekan
appendicitis akut = + nyeri lepas)
rawat jalan
• 5-6 à sangat
mungkin
appendicitis akut =
rawat inap
• 7-10 à
appendicitis akut = Color dubur à nyeri tekan arah
pembedahan jam 9-12
APPENDISITIS AKUT SKDI 3B
Periksa A-B-C
Pasang oksigen
Resusitasi cairan IV
Rupturnya appendix
Appendisitis perforasi - tanda peritonitis umum (>1 kuadran)
Apendisitis kronis Fibrosis appendix, dapat disertai inflamasi ringan jangka panjang
SPECIAL TEST SKDI 3B
Disebut juga dengan nyeri lepas. Palpasi Pertambahan nyeri pada tertis kanan bawah (Nyeri pada awalnya pada daerah
pada kuadran kanan bawah kemudian dengan batuk epigastrium atau sekitar pusat, kemudian
dilepaskan tiba-tiba berpindah ke kuadran kanan bawah.
HEMORRHOID SKDI 4 / 3A
Grading
hemoroid Tanda Klinis
interna
I Hemoroid hanya terlihat dengan anuscopy,
menonjol saat mengedan, tidak prolaps
II Prolaps saat mengedan, kembali ke posisi
semula
III Prolaps saat mengedan, perlu reduksi manual
Tata Laksana
Grade I Grade II Grade III Grade IV
Farmakologi
BICAP coagulation
Rubber band ligation
Surgical procedure
Hemorrhoidopexy with stapler (PPH)
Hemorrhoidectomy
Hemorrhoidopexy with stapler
SOAL NO. 18
Tn. Bastian usia 30 tahun datang dengan keluhan muntah 2 hari SMRS, kembung,
tidak BAB dan tidak kentut. Dari pemeriksaan didapatkan adanya benjolan di lipat
paha. Sebelumnya benjolannya masih bisa masuk sendiri, namun 2 hari terakhir
benjolan tidak bisa masuk dan nyeri.
Diagnosis pada pasien adalah?
A. Hernia inguinalis medial
B. Hernia inguinalis lateral
C. Hernia inguinalis lateral ireponible
D. Hernia inguinalis medial strangulata
E. Hernia inguinalis lateral inkarserata
SOAL NO. 19
Tn. Wahyu 24 thn datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Keluhan
dirasakan sejak 2 hari ini disertai demam, saat dibuat berjalan perut terasa semakin
sakit, keluhan ini disertai dengan mual muntah. Pasien mengatakan bahwa perut
kanannya semakin terasa nyeri apabila sisi kiri bawah perutnya ditekan.