Anda di halaman 1dari 30

3.

4K views RELATED TITLES


3 
0

Laporan Kasus Laporan Kasus:


Hipertensi Hipertensi Urgensi

Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab

HT urgensi Full description


KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

LAPORAN KASUS

H PERTENSI URGENSI

Disusun Oleh :
dr Muamar Amirullah

Pembimbing :
dr ntonius Rumambi DK, M.Kes.
Disusun dalam rangka mengikuti Kegiatan Internsip Dok er
Indone
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

KRISIS HIPERTENSI
Krisis hipertensi merupakan salah satu kegawatan di bidang
neurovaskular sering dijumpai di instalasi gawat darurat. Krisis hipertensi
ditandai dengan penin tekanan darah akut dan sering berhubungan dengan
gejala sistemik yang meru konsekuensi dari peningkatan darah tersebut. Ini
merupakan komplikasi yang serin
 penderita dengan hipertensi dan membutuhkan penanganan segera untuk
(1)
me komplikasi yang mengancam jiwa .

EPIDEMIOLOGI
Duapuluh persen pasien hipertensi yang datang ke UGD adalah pasien
hip krisis. Data di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan prevalensi
hipertensi dari
 pada penduduk berusia 20-39 tahun, menjadi 65% pada penduduk berusia di atas 60
Data ini dari total penduduk 30% diantaranya menderita hipertensi dan hampir 1%-2
(1)
 berlanjut menjadi hipertensi krisis disertai kerusakan organ target .
Sebagian besar pasien dengan stroke perdarahan mengalami hipertensi
krisis JNC VII tidak menyertakan hipertensi krisis ke dalam tiga stadium
klasifikasi hipe namun hipertensi krisis dikategorikan dalam pembahasan hipertensi
(1)
sebagai keadaan yang memerlukan tatalaksana yang lebih agresif .
(2)
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII
Kategori TD sistolik (mmHg) TD diastolik (mm
 Normal < Dan < 80
120
Pre-hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi Stadium 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi Stadium 2 > 160 Atau > 100

DEFINISI
Terdapat perbedaan dari beberapa sumber mengenai definisi peningkatan darah akut. D
yang paling sering dipakai adalah :
1. Hipertensi emergensi (darurat)
Peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg secara me
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
2. Hipertensi urgensi (mendesak)
Peningkatan tekanan darah seperti pada hipertensi emergensi namun tanpa disertai ker
organ target. Pada keadaan ini tekanan darah harus segera diturunkan dalam 24 jam d
memberikan obat-obatan anti hipertensi oral.

Dikenal beberapa istilah yang berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain :
1. Hipertensi refrakter
Respon pengobatan yang tidak memuaskan dan tekanan darah > 200/110 mmHg, wal
telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug ) pada penderita dan
kepatuhan 2. Hipertensi akselerasi
Peningkatan tekanan darah diastolik > 120 mmHg disertai dengan kelainan funduskop
tidak diobati dapat berlanjut ke fase maligna.
3. Hipertensi maligna
Penderita hipertensi akselerasi dengan tekanan darah diastolik > 120-130 mmHg dan
k funduskopi disertai papil edema, peninggian tekanan intrakranial, kerusakan yang
cep vaskular, gagal ginjal akut, ataupun kematian bila penderita tidak mendapatkan
pengob Hipertensi maligna biasanya pada penderita dengan riwayat hipertensi
esensial at sekunder dan jarang pada penderita yang sebelumnya mempunyai
tekanan darah n 4. Hipertensi ensefalopati
Kenaikan tekanan darah dengan tiba-tiba disertai dengan keluhan sakit kepala
yang
 penurunan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi reversibel bila tekanan
darah t diturunkan.

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI


Faktor penyebab hipertensi intinya terdapat perubahan vaskular, berupa
disfungsi e remodeling , dan arterial stiffness. Namun faktor penyebab
hipertensi emergen hipertensi urgensi masih belum dipahami. Diduga karena
terjadinya peningkatan te darah secara cepat disertai peningkatan resistensi vaskular.
Peningkatan tekanan dara mendadak ini akan menyebabkan jejas endotel dan
nekrosis fibrinoid arteriol se membuat kerusakan vaskular, deposisi platelet,
fibrin dan ker usakan fungsi autoregulas
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
FAKTOR PENYEBAB KRISIS HIPERTENSI
 Hipertensi esensial
  Penyakit Parenkim Ginjal
Pielonefritis
Kronik
Glomerulonefritis
 Nefritis tubulointerstisial
 Penyakit Vaskular pada Ginjal
Stenosis Arteri Renalis
Makroskopis poliarteritis
nodusa Obat-obatan
Penghentian tiba-tiba obat obatan agonis alfa-2 adrenergik yang bekerja
sentral clonidine dan metildopa
Intoksikasi obat simpatomimetik (kokain, dll)
Interaksi dengan obat MAO-Inhibitor (phenilzine, selegiline)
  Kehamilan
Eklampsia/pre-eklampsi berat
  Endokrin
Feokromositoma
Aldosteronisme
primer
Kelebihan hormone glukokortikoid
Tumor yang mensekresikan rennin
  Kelainan Sistem Saraf Pusat
Stroke
hemoragik
Cedera Kepala

MEKANISME AUTOREGULASI
Autoregulasi merupakan penyesuaian fisiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan p
darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran darah
dengan be tingkatan perubahan konstriksi/dilatasi pembuluh darah. Bila tekanan darah
turun mak terjadi vasodilatasi dan jika tekanan darah naik akan terjadi
vasokonstriksi. Pada in
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
 pingsan dan sinkop. Pada
pe derita hipertensi kronis, penyakit serebrova kular dan
us a
 batas ambang autoregulasi i akan berubah dan bergeser ke kanan pa
i kurva, se
 pengurangan aliran darah dapat terjadi pada tekanan darah yang lebih gi (lihat
tin gam
(1)
.

Gambar 1. Patofisiologi hiperte  si emergensi (1).


3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

Gambar 2. Kurva Autoregulasiada Tekanan Darah (1)

Pada penelitian Stragard, dilakukan pengukuran MAP pada penderita hipertensi


denga
normotensi. Didapatkan pen
erita hipertensi dengan pengobatan memp nyai nilai d
grup normotensi dan hiper ensi tanpa pengobatan. Orang dengan hi pertensi ter
cenderung menggeser autoregulasi ke arah normal(1).
Dari penelitian didapatkan
 bahwa baik orang yang normotensi aupun hipe
diperkirakan bahwa batas te endah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25% di
resting MAP. Oleh karena
dalam pengobatan hipertensi krisis, an MAP se
it
penuru
20%-25% dalam beberapa menit atau jam, tergantung dari apakah emergensi atau u
Penurunan tekanan darah pada penderita diseksi aorta akut ataupun edem  paru
akibat
 jantung kiri dilakukan dala
tempo 15-30 menit dan bisa lebih cepat lagi diband
hipertensi emergensi
enderita hipertensi ensefalopati, penurunan tekanan dara
lainya.
dalam 2-3 jam. Untuk pasie dengan infark serebri akut ataupun perd rahan intrak
 penurunan tekanan darah dil
kukan lebih lambat (6-12 jam) dan harus ijaga agar t
darah tidak lebih rendah dari
70-180/100 mmHg (1,2,4,6,8).
3.4K views  3 0 Urgensi R
EL
Uploaded by A
Laporan Kasus Laporan musytazab TE
D
Kasus: Hipertensi Hipertensi TI
HT urgensi Full
Urgensi description
TL
ES
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi KRISIS- HIPERTENSI,
PENDAHULUAN H
Hipertensi Urgensi
L
A
P
O
R

A
N

   
Save Embed Share Print

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis krisis hipertensi berhubungan dengan kerusakan organ target yang ad
Tabel 2. Prevalensi kerusakan target organ

Pada pasien dengan hipertensi krisis dengan perdarahan intrakranial akan dijumpai k
sakit kepala, penurunan tingkat kesadaran dan tanda neurologi fokal berupa hemipares
 paresis nervus cranialis. Pada hipertensi ensefalopati didapatkan penurunan
kesadar atau defisit neurologi fokal. Pada pemeriksaan fisik pasien bisa saja
ditemukan reti dengan perubahan arteriola, Perdarahan dan eksudasi maupun
papiledema. Pada se
 pasien yang lain manifestasi kardiovaskular bisa saja muncul lebih dominan
seperti; akut miokardial infark atau gagal jantung kiri akut. Dan beberapa
pasien yang lain ginjal akut dengan oligouria dan atau hematuria bisa saja terjadi
(1,5,7)
.

(1)
Gambar 3. Papilledema. Pembengkakan optic disc dan margin kabur .
3.4K views  3 0 Urgensi H rtensi Urgensi
i Uploaded by
Laporan Kasus Laporan Original Title:
p musytazab
Laporan Kasus
Kasus: Hipertensi Hipertensi e HT urgensi Full
description RELATED TITLES

KRISIS- Hipertensi LAPORAN P


HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

PENDEKATAN DIAGNOSIS
Kemampuan dalam mendiagnosis hipertensi emergensi dan urgensi harus dapat
dila dengan cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat menunjukkan organ mana yang men
gangguan.
  Anamnesis
Anamnesis tentang riwayat penyakit hipertensinya, obat-obatan anti hipertensi
yan diminum, kepatuhan minum obat, riwayat  pemakaian obat-obatan yang
dapat men tekanan darah seperti kokain, phencyclidine (PCP), Lysergic Acid
Diethylamide amphetamin, atau obat-obat simpatomimetic lainnya. Gejala sistem
saraf (nyeri
 perubahan mental, ansietas). Gejala sistem ginjal (BAK berwarna merah,
jumla
 berkurang). Gejala sistem kardiovaskuler (adanya sesak napas, payah jantung,
konges oedema paru, nyeri dada). Riwayat penyakit yang menyertai dan
penyakit kardiova atau ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis) penting
dievaluasi. Hal yang juga perlu dievaluasi adalah r iwayat kehamilan untuk
mencari tanda eklampsia sebagai penyeba
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

  Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah setelah beristirahat
pada (baring dan berdiri) pada kedua tangan. Begitu pula nadi diperiksa pada keempat
ekstre auskultasi paru untuk mencari edema paru, auskutasi jantung untuk mencari
murmur/ auskultasi arteri renalis untuk mencari bruit dan pemeriksaan
neurologis serta fundu Dilakukan funduskopi untuk melihat : edema retina,
perdarahan retina, eksudat pada atau papil edema. Pemeriksaan kardiovaskuler dinilai
apakah ada peningkatan tekana
 jugularis, bunyi jantung 3, diseksi aorta, defisit nadi. Pemeriksaan neurologi
untuk tanda perubahan neurologis yang segera terjadi atau berkelanjutan.
Tanda hip ensefalopati seperti disorientasi, gangguan kesadaran, defisit
neurologis fokal dan fokal.
  Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara, yaitu :
a. Pemeriksaan segera seperti :
 Darah : Rutin, BUN, creatinine, elektrolit
 Urine : Urinalisa
 EKG : 12 lead : melihat tanda iskemi
 Rontgen Thoraks : Rontgen thorax dapat dilakukan untuk menilai ukuran jantung
edema paru serta penapisan awal terjadinya diseksi aort a akut.
 b. Pemeriksaan lanjutan (tergantung keadaan klinis dan hasil pemeriksaan pertama)
 Dugaan kelainan ginjal : IVP, renal angiografi, biopsi renal
 Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi : CT scan
 Bila disangsikan feokromositoma : urine 24 jam untuk khatekolamin,
meta Venumandelic Acid (VMA)
 Echocardiografi dua dimensi : membedakan gangguan fungsi diastolik dari
gan fungsi sistolik ketika tanda gagal jantung didapatkan.
(1,2,5)
Berikut adalah bagan alur pendekatan diagnostik pada pasien hipertensi  :
3.4K views  3 0 Urgensi R
EL
Uploaded by A
Laporan Kasus Laporan musytazab TE
D
Kasus: Hipertensi Hipertensi TI
HT urgensi Full
Urgensi description
TL
ES
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi KRISIS- HIPERTENSI,
PENDAHULUAN H
Hipertensi Urgensi
L
A
P
O
R

A
N

   
Save Embed Share Print

Pasien dengan Hipertensi

TD > 180/120 mmHg

Tidak Ya

Tidak Krisis Hipertensi Kerusakan Organ Target

Pre-hipertensi 1. Neurologi
TDS 120-139 TDD 80-89 Tanda Stroke I skemik/Hemoragik
Hipertensi stadium 1 TDS 140-159  Nyeri kepala
TDD 90-99 Muntah
Hipertensi stadium 2 TDS > 160 Penurunan kesadaran
TDD > 100 Kelumpuhan anggota gerak/paresis n. cranialis
Bicara pelo
Mulut mencong
 Flapping Tremor
Jantung & Paru
 Nyeri dada
Perbedaan TD lengan kanan/kiri > 20 mmHg (diseksi aor
2.
Auskultasi : murmur/mitral regurgitasi/gallop
Peninggian JVP
Tatalaksana Ronkhi basah/sesak napas
Ginjal
Edema perifer
Oliguria/anuria
Hematuria/proteinuria
3. Peningkatan ureum kreatinin
Mata
Funduskopi Keith-Wagner (KW) III atau IV

4.

Tidak Ya

Hipertensi Urgensi Hipertensi Emergensi

Gambar 4. Alur Diagnostik Krisis Hipertensi (1)


3.4K views  3 0 Kasus: s Hipertensi
Hiperten i Urgensi
Laporan Kasus Laporan
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi RELATED TITLES
Urgensi Uploaded by musytazab

HT urgensi Full description


KRISIS- Hipertensi LAPORAN P


HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

PENATALAKSANAAN
1. Hipertensi Urgensi
A. Penatalaksanaan Umum
Manajemen penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi
membutuhkan obat-obatan parenteral. Pemberian obat-obatan oral aksi cepat akan m
manfaat untuk menurunkan tekanan darah dalam 24 jam awal  Mean Arterial Pressure
dapat diturunkan tidak lebih dari 25%. Pada fase awal  standard goal
penurunan t darah dapat diturunkan sampai 160/110 mmHg. Penggunaan obat-
obatan anti-hip
 parenteral maupun oral bukan tanpa risiko dalam menurunkan tekanan darah.
Pem loading  dose obat oral anti-hipertensi dapat menimbulkan efek akumulasi
dan pasie mengalami hipotensi saat pulang ke rumah. Optimalisasi
penggunaan kombinasi ob merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi
urgensi.
B. Obat-obatan spesifik untuk hipertensi urgensi
Captopril adalah golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
dengan mulai 15-30 menit. Captopril dapat diberikan 25 mg sebagai dosis awal
kemudian ting dosisnya 50-100 mg setelah 90-120 menit kemudian. Efek
yang sering terjadi yaitu hipotensi, hiperkalemia, angioedema, dan gagal ginjal
(khusus pada pasien dengan st
 pada arteri renal bilateral).
 Nicardipine adalah golongan calcium channel  blocker yang sering digunakan pada
dengan hipertensi urgensi. Pada penelitian yang dilakukan pada 53 pasien
dengan hip urgensi secara random terhadap penggunaan nicardipine
atau placebo. Nicardipine m efektifitas yang mencapai 65% dibandingkan
placebo yang mencapai 22% (p= Penggunaan dosis oral biasanya 30 mg
dan dapat diulang setiap 8 jam hingga te tekanan darah yang diinginkan.
Efek samping yang sering terjadi seperti pa
 berkeringat dan sakit kepala.
 Labetalol adalah gabungan antara α1 dan  β-adrenergic blocking dan memiliki
wakt mulai antara 1-2 jam. Dalam penelitian labetalol memiliki dose range
yang sanga sehingga menyulitkan dalam penentuan dosis. Penelitian secara
random pada 36 setiap grup dibagi menjadi 3 kelompok; diberikan dosis 100 mg,
200 mg dan 300 mg oral dan menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik
dan diastolik secara sign
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi

Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

Clonidine adalah obat-obatan golongan simpatolitik sentral (α2-adrenergicreceptor a


yang memiliki mula kerja antara 15-30 menit dan puncaknya antara 2-4 jam. Dosis aw
diberikan 0,1-0,2 mg kemudian berikan 0,05-0,1 mg setiap jam sampai tercapainya te
darah yang diinginkan, dosis maksimal adalah 0,7 mg. Efek samping yang
sering adalah sedasi, mulut kering dan hipotensi ortostatik.
 Nifedipine adalah golongan calcium channel  blocker yang memiliki pucak kerja
antara menit.  Nifedipine kerja cepat tidak dianjurkan oleh FDA untuk terapi
hipertensi u karena dapat menurunkan tekanan darah yang mendadak dan
tidak dapat dipredi sehingga berhubungan dengan kejadian stroke.

2. Hipertensi Emergensi
A. Penatalaksanaan Umum
Terapi hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap individu tergantung
pada ker organ target. Manajemen tekanan darah dilakukan dengan obat-obatan
parenteral secar dan cepat. Pasien harus berada di dalam ruangan ICU agar
monitoring tekanan dara dikontrol dan dengan pemantauan yang tepat. Tingkat
ideal penurunan tekanan darah
 belum jelas, tetapi penurunan  Mean Arterial Pressure (MAP) 10% selama 1
jam aw 15% pada 2-3 jam berikutnya. Penurunan tekanan darah secara
cepat dan berlebiha mengakibatkan jantung dan pembuluh darah orak mengalami
hipoperfusi. Untuk meng hal tersebut maka pemberian anti hipertensi yang lebih bisa
dikontrol secara intraven dianjurkan dibanding terapi oral atau sublingual
seperti Nifedipine. Tujuan penurun
 bukanlah untuk mendapatkan TD normal, tetapi lebih untuk mendapatkan penurunan t
darah yang terkendali. Penurunan tekanan darah diastolik tidak kurang dari
100 m Tekanan sistolik tidak kurang dari 160 mmHg, ataupun MAP tidak kurang
dari 120 selama 48 jam pertama, kecuali pada krisis hipertensi tertentu (misal
: disecting aneurisma). Penurunan TD tidak lebih dari 20 % dari MAP
ataupun TD yang d Kemudian dilakukan observasi terhadap pasien, jika
penurunan tekanan darah awal diterima oleh pasien dimana keadaan klinisnya stabil,
maka 24 jam kemudian tekanan dapat diturunkan secara bertahap menuju angka
normal.
3.4K views  3 0 Kasus: H ertensi
Hiperten i Urgensi
Laporan Kasus Laporan
si p Original Title: Laporan
Kasus Hipertensi Urgensi Uploaded by RELATED TITLES
musytazab

HT urgensi Full description


KRISIS- Hipertensi LAPORAN P


HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

mmHg pada hipertensi dengan perdarahan intracranial dan MAP harus


dipertahan
 bawah 130 mmHg. Pada pasien dengan stroke iskemik tekanan darah harus
dipantau hati-hati 1-2 jam awal untuk menentukan apakah tekanan darah
akan menurun sepontan. Secara terus-menerus MAP dipertahankan > 130 mmHg.
Cardiac emergency. Kegawatdaruratan yang utama pada jantung seperti iskemik
aku otot jantung, edema paru dan diseksi aorta. Pasien dengan hipertensi
emergensi melibatkan iskemik pada otot jantung dapat diberikan terapi dengan
nitroglycerin. Pad yang telah dilakukan, bahwa nitroglycerin terbukti dapat
meningkatkan aliran dara arteri koroner. Pada keadaan diseksi aorta akut
pemberian obat-obatan β blocker (la dan esmolol ) secara IV dapat diberikan
pada terapi awal, kemudian dapat dilan dengan obat-obatan vasodilatasi
seperti nitroprusside. Obat-obatan tersebut
menurunkan tekanan darah sampai target tekanan darah yang diinginkan
(TD sist 120mmHg) dalam waktu 20 menit.
Kidney Failure.  Acute kidney injury  bisa disebabkan oleh atau merupakan
konsekuen hipertensi emergensi.  Acute kidney injury ditandai dengan  proteinuria,
hematuria, oli dan atau anuria. Terapi yang diberikan masih kontroversi,
namun nitroprusside IV digunakan secara luas namun nitroprusside sendiri dapat
menyebabkan keracunan atau tiosianat. Pemberian fenoldopam secara parenteral dapat
menghindari potensi ker sianida akibat dari pemberian nitroprusside dalam terapi
gagal ginjal.
Hyperadrenergic states. Hipertensi emergensi dapat disebabkan karena
pengaruh obatan seperti katekolamin, klonidin dan penghambat monoamin
oksidase. Pasien d kelebihan zat-zat katekolamin seperti  pheochromocytoma,
kokain atau amphetamine menyebabkan over dosis. Penghambat monoamin
oksidase dapat mencetuskan tim hipertensi atau klonidin yang dapat
menimbukan sindrom withdrawal. Pada orang dengan kelebihan zat seperti
pheochromocytoma, tekanan darah dapat dikontrol d
 pemberian sodium nitroprusside (vasodilator arteri) atau phentolamine IV ( ganglion-bl
agent ). Golongan  β-blockers dapat diberikan sebagai tambahan sampai tekanan dara
diinginkan tercapai. Hipertensi yang dicetuskan oleh klonidinterapi yang
terbaik dengan memberikan kembali klonidin sebagaidosis inisial dan dengan
penambahan obatan anti hipertensi yang telah dijelaskan di atas.
3.4K views  3 0 Laporan L poran Kasus:
Kasus a Hipertensi
Hipertensi Urgensi RELATED TITLES

Original Title: Laporan Kasus Hipertensi


Urgensi Uploaded by musytazab

HT urgensi Full description

KRISIS- Hipertensi LAPORAN P


HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

Tabel 5. Obat-obatan yang digunakan untuk hipertensi

emergensi
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
STATUS PASIEN

I. Identitas Pasien

 Nama : Ny. NS

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 57 tahun

Alamat : Tateli-Manado-Sulawesi Utara

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Tgl masuk : 03-01-

2016

II. Anamnesis

Keluhan Utama :

Keluar darah dari hidung sejak 1 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke UGD dengan keluhan keluar darah dari hidung sejak

1 jam S keluhan dirasakan tiba-tiba saat pasien sedang duduk nonton TV.

Darah yang

 berwarna merah segar. Darah keluar dari kedua hidung dan saat pasien

meludah k kadang juga terdapat darah. Pasien merasa pusing. Pasien tidak

merasakan pusing be Keluhan nyeri kepala, mual, muntah disangkal. Keluhan

hidung berdarah tanpa pen kesadaran.

Pasien menyangkal keluhan nyeri kepala disertai pandangan kabur,

penglihatan nyeri dan gatal pada mata. Tidak terdapat adanya kelemahan

anggota gerak, tidak te rasa kesemutan, tidak terdapat lidah pelo, Buang air kecil

dan buang air besar lancar

3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
Riwayat penyakit dahulu :

 Pasien sebelumnya mengalami pilek dan sering kambuh. Pasien mengaku mem

riwayat darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin kontrol. Riwayat

pe serupa disangkal. Riwayat trauma disangkal, riwayat batuk lama

disangkal. menyangkal riwayat penyakit jantung, penyakit kencing manis, dan

penyakit as

 Pasien mengaku tidak mengkonsumsi obat obatan dalam jangka waktu lama

dan dan mengaku tidak mempunyai riwayat alergi

 Pasien mengaku tidak ada alergi obat.

Riwayat penyakit keluarga :

Pasien mengaku terdapat anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti pasi

kandung pasien menderita hipertensi.

III. Pemeriksaan Fisik


- Kesadaran : Compos Mentis
- Tekanan darah : 220/130 mmHg
-  Nadi : 100 x/menit, regular
- Pernapasan : 22 x/menit normal
- Suhu : 36,50C
- BB : 87 kg
Status Generalis
Kepala

 Bentuk : Normal, simetris


 Rambut : Hitam, tidak mudah rontok
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-, edema
palpebra -/- isokor kanan dan kiri. Refleks cahaya +/+
 Telinga : Bentuk normal, simetris, otorrhea -/-.
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print
 Hidung : Bentuk normal, septum di tengah, tidak deviasi, nyeri tekan (-)

Rhinoskopi anterior : Rhinorrhea (+)/(+), perdarahan aktif (-)/(-), massa (-)/(-)


(-)/(-)
 Mulut : Mulut simetris, tidak ada deviasi, Tonsil T1/T1, sianosis (-),
lidah (-)
Leher
Trakea berada di tengah, tidak deviasi dan intak, Tidak terdapat pembesaran kelenjar
dan kelenjar getah bening, JVP tidak meningkat.
Thorak
s
Pulmo
 Inspeksi : Bentuk dada kanan kiri simetris, pergerakan nafas
kanan dengan kiri , tidak ada penonjolan masa.
 Palpasi : fremitus taktil kanan sama dengan kiri
 Perkusi :sonor pada kedua lapangan paru
 Auskultasi : ves +/+, ronki -/-, Wheezing -/-
Jantung

 Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak


 Palpasi : Iktus kordis teraba pulsasi, tidak ada vibrasi
 Perkusi Batas jantung :
o Batas atas : ICS II garis parasternalis kiri
o Batas kanan : ICS V garis sternalis kanan
o Batas kiri : ICS V garis axillaris anterior kiri
 Auskultasi : S1 dan S2 murni regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen

 Inspeksi : Perut cembung, tidak tampak adanya kelainan


3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

Genitalia
Tidak
dinilai
Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2”, arteri perifer teraba normal, edema ekstremitas -/-

Status
Neurologis
Saraf Cranial :

 N. II (Optikus)
Refleks cahaya langsung : +/+ (pupil bulat,
isokor) Tajam penglihatan : sulit dinilai
Lapang penglihatan : baik dalam batas
normal Melihat warna : baik dalam batas
normal
Fundus okuli : Tidak dilakukan

 N. III
(Occulomotor)
Pupil
Ukuran : 3mm
Bentuk : bulat
Isokor/anisokor : Isokor
Reflex cahaya tidak langsung : +/+

 N. IV (Troklearis)
Pergerakan bola mata (Ke Bawah Dalam) : +/+

 N. V (Trigeminus)
Membuka mulut : asimetris
Menguyah : baik dalam batas
normal Menggigit : baik dalam
batas normal Refleks kornea : baik
dalam batas normal Sensabilitas wajah :
baik dalam batas normal
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

 N VII (Facialis)
Mengerutkan dahi : simetris kanan-
kiri Menutup mata : simetris
kanan-kiri Memperlihatkan gigi :
simetris kanan-kiri

 N IX (glosofaringeus)

Perasaan lidah (1/3 bagian lidah belakang) : baik dalam batas

normal Posisi uvula : tidak ada deviasi

 N X (vagus)

Arkus faring : baik dalam batas normal


Menelan : baik
Refleks muntah : baik

 N. XI (Asesorius)
Menengok (M. Sternocleidomastoideus): baik, dapat menengok kanan dan
kiri Mengangkat bahu (M. Trapezius) : baik

 N XII (Hipoglossus)
Pergerakan lidah : baik, dapat menggerakan lidah ke segala
arah Lidah deviasi : tidak terdapat deviasi

Badan dan Anggota Gerak :

Anggota gerak
atas Motorik:
Baik Pergerakan:
(+)/(+) Kekuatan:
5/5

Anggota gerak bawah


3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

Kekuatan: 5 / 5

Tonus: Normal

Refleks patologis :
Babinski :

(-)/(-)

Chaddock : (-)/(-)

Gondon : (-)/(-)

Oppenheim : (-)/(-)

Schiffer : (-)/(-)

IV. Pemeriksaan

Penunjang Laboratorium

(03/01/2016)

LAB RESULT NORMAL

Hb 15,5 13-16 gr%

Leukosit 11.700 4.000-10.000

Eritrosit 4,7 4-6 juta/mm3

Trombosit 265.000 150.000-450.000

Hematokrit 44 37-43%

GDS 126 80-120 mg/dl

Ureum 18 10-50

Creatinin 1,0 0,5-1,5 mg/dl

SGOT 32 < 31 U/L

SGPT 33 < 32 U/L


3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

Rontgen Thoraks
Kesan : C/P Normal

EKG

3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

 Axis normal
 P wave N 0.08 detik

 PR interval 0,16 detik

 QRS kompleks 0,8 detik

 Interval QT 0,32 detik

 S V2 + R V6 > 35

mm Kesan : Gambaran EKG

Normal

V. Resume :

Pasien datang dengan keluhan epistaksis. Pasien juga mengeluh

pusing. mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tidak terkontrol.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 220/130, pulsasi 100 x/menit, rhinorrhea

 perdarahan aktif (-)/(-). JVP tidak meningkat. Pemeriksaan fisik paru dan jantung dala

normal. Tidak didapatkan defisit neurologis maupun gangguan nervus

kranialis.

 pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. Rontgen thoraks dan EKG

tid kelainan.

3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

VI. Daftar Masalah

Hipertensi

urgensi

Epistaksis

VII. Pembahasan

1. Hipertensi Urgensi
 Atas dasar : Didapatkan krisis hipertensi yang digolongkan pada
hip Urgensi, karena didapatkan peningkatan tekanan darah
tanpa d kecurigaan kerusakan organ.
 Assesment :

 Berdasarkan krisis hipertensi digolongkan pada hipertensi urgens


 Planing

 Konsul Bagian Neurologi


 Treatment

  Non farmakologis
o Di rawat di ruangan
o Istirahat baring
o Diet rendah garam
o Tujuan pengobatan hipertensi emergensi adalah
menu tekanan darah secepat dan seaman mungkin
yang dises dengan keadaan klinis penderita
 Farmakologis
o Infus RL 10 tpm
o Amlodipine 10 mg 1 – 0 – 0
o Candesartan 8 mg 0 – 1 – 0
o Bisoprolol 5 mg ½ - 0 - 0
o Menurunkan MAP tidak lebih dari 25% dalam 1-
12 setelah tidak ada tanda hipoferfusi organ
penurunan d lanjutkan hingga 24-72 jam sampai
mendekati normal
2. Epistaksis
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

arteri ethmoidalis anterior. Sedangkan epistakasis posterior dapat


beras arteri sphenopalatina dan arteri ethmoid posterior.
Epistaksis ditimbulkan oleh sebab-sebab lokal dan umum atau
kelainan sis kelainan sistemik yang sering menimbulkan
epistaksis adalah pe kardiovaskuler seperti hipertensi. Pada kasus
ini, pasien mengalami hip urgensi yang mengakibatkan terjadinya
epistaksis anterior.
 Assesment :

 Epistaksis anterior ec hipertensi urgensi


 Planing

 Konsul Bagian THT


 Treatment

  Non farmakologis : Istirahat baring


rmakologis
asang tampon hidung (tampon anterior), ini dilakukan untuk m dan menutup Pleksus Kiesselbach atau arteri ethmoidalis anterio
rdarahan dapat berhenti. Selain itu dapat juga dengan cara m
ngkal hidung untuk menghentikan perdarahan tersebut.
Pemberian antibiotik ceftriaxone bertujuan untuk mencegah terj infeksi karena tampon dipasang selama 2x24 jam. Injeksi traneksamat bertuju

3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi

Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

VIII. Diagnosa

Epistaksis ec Hipertensi Urgensi

IX. Follow up

Tgl Pemeriksaan

04-01-2016
T : 170/120 mmHg

P : 80x/menit R : 20x/menit S : 36,5C


Pusing (-), pandangan kabur (-), mual (-), muntah (-), kesemutan ekstremitas (-), BAB &
Kesadaran : CM Kepala : Normocephal
Mata : Ka -/-, SI -/-, edema palpebral -/-, lensa keruh -/- Leher : KGB tak, JVP tdk meningkat
Tho :VBS +/+ Rk -/- wh -/-, BJ 1 dan 2 sama murni regular. Murmur gallop -
Abdomen : cembung, H/L tak membesar Akral hangat +/+
Kekuatan otot 5/5, 5/5

GDP: 110 mg/dl (75-115 mg/dl)


GD2PP: 123 mg/dl (<200 mg/dl) Terapi
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi 
Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Infus RL 10 tpm
Save Embed Share Print

Inj. Ketorolac 1 Amp i.v


Inj. Asam tranexamat 1 Amp i.v Amlodipine
Candesartan
Bisoprolol

05-01-2016 T : 150/110mmHg

P : 81x/menit R : 20x/menit S : 36,4C


Kesadaran : CM Keluhan (-)
Kepala : Normocephal

Mata: Ka -/-, SI -/-, edema palpebral -/-, lensa keruh -/- Hidung : perdarahan aktif (-)/
Leher : KGB tak, JVP tdk meningkat

Tho : VBS +/+ Rk -/- wh -/-, BJ 1 dan 2 sama murni regular. Murmur gallop -
Abdomen : cembung H/L tak membesar Akral hangat +/+
Kekuatan otot 5/5, 5/5 Terapi lanjut
Aff tampon hidung, inj. As tranexamat & ketorolac stop

26-05-2015 T : 140/90mmHg
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi

Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

S : 36,6 C

 Nyeri kepala (+), pandangan kabur (-), diplopia (-), mual muntah (+) 2x Kepala : Normoce
Mata: Ka -/-, SI -/-, edema palpebral -/-, lensa keruh -/- Leher : KGB tak, JVP tdk meningk
Tho : VBS +/+ Rk -/- wh -/-, BJ 1 dan 2 sama murni regular. Murmur gallop -
Abdomen : cembung H/L tak membesar

Akral hangat +/+

Hasil CT Sca n:
Tidak tampak tanda perdarahan, infark maupun S.O.L Terapi lanjut

X. Prognosis :
3.4K views  3 0
Laporan Kasus
Laporan Kasus: Hipertensi RELATED TITLES

Hipertensi Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi

Urgensi Uploaded by musytazab

HT urgensi Full description

KRISIS- Hipertensi LAPORAN P


HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
   
Save Embed Share Print

PEMBAHASAN

enda asing, tumor jinak hidung, ataupun sebab sistemik adanya riwayat hipertensi. Pada pasien ini berdasarkan anamnesis, terjadinya epi dimu

ti. Selain itu dapat juga dengan cara menekan pangkal untuk menghentikan perdarahan tersebut. Pemberian antibiotik ceftriaxone injeksi ber untu

Pemberian anti hipertensi pada pasien didasarkan pada diagnosis kerja


hipertensi u karena pasien tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan organ
target. Pemberia antihipertensi secara oral merupakan pilihan yang dapat
diberikan pada pasien d hipertensi urgensi. Pemilihan obat berdasarkan
mekanisme kerja dan ketersediaan Amlodipine dipilih sebagai alternatif
nicardipine yang merupakan pilihan pertama
 pasien hipertensi urgensi yang berasal dari golongan calcium-channel blocker.
Cand dari golongan Angiotensin Receptor Blocker diberikan sebagai kombinasi
dengan go Calcium channel blocker agar penurunan tekanan darah dapat
berlangsung lebih Kombinasi obat ketiga adalah golongan antagonis
adrenoseptor, yang dipakai
 bisoprolol karena bekerja pada reseptor beta-1 yang dimetabolisme terutama
di hep memiliki waktu paruh yang panjang sehingga bisa dimanfaatkan efeknya
untuk menur tekanan darah dalam waktu yang lebih lama.
3.4K views  3 0 RELATED TITLES

Laporan Kasus Laporan


Kasus: Hipertensi Hipertensi

Urgensi
Original Title: Laporan Kasus Hipertensi
Urgensi Uploaded by musytazab KRISIS- Hipertensi LAPORAN P
HIPERTENSI, Urgensi PENDAHULUAN H
HT urgensi Full description
   
Save Embed Share Print

DAFTAR PUSTAKA

1. Devicaesaria, Asnelia. Hipertensi Krisis. Departemen Neurologi Fakultas


Kedo Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo. Medicinus
Vol. 27, Desember 2014.
2. Anonymous. National High Blood Pressure Education Program. The seventh re
the Joint National Committe on prevention, detection, evaluation and
treatm high blood pressure. Bethesda (MD): Dept. of Health and Human
Services, N Institutes of Health, National Heart, Lung, and Blood
Institute, NIH Publi 2004; No.04-5230l.
3. Zampagniole B, Pascale C, Marchisio M, et al. Hypertensive
urgencie emergencies. Prevalence and clinical presentation. Hypertension.
1996;27:144-7
4. Sutters, M. Systemic Hypertension dalam Papadakis M, McPhee S,
Rabo Current Medical Diagnosis and Treatment 55 th edition. 2016. McGraw-
Hill Edu
5. Evidence-based Guideline for Management of Hypertension in adults.
Report the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National
Committee (JN
 JAMA. doi:10.1001/jama.2013.284427.
6. Pollack C, Rees C. Hypertnesive Emergency : Acute Care Evaluatio
Management. 2008. Department of Emergency Medicine, Pennsylvania
Ho University of Pennsylvania, Philadelphia.
7. Salkic S, Brkic S, Batic-Mujanovic O, et al. Emergency Room
Treatm Hypertensive Crises. MED ARH. 2015 OCT; 69(5): 302-306
8. Angelats EG, Baur EB. Hypertension, Hypertensive crisis, and
Hypert emergency: approaches to emergency department care. Emergencias.
2010; 22 219
9. Efiaty arsyad. 2001. Epistaksis, Buku ajar ilmu kesehatan teling-hidung-
tenggo leher.  FKUI. 2001

Anda mungkin juga menyukai