Supervisor Pembimbing :
dr. Harry Azka Putrawan, Sp. P(K)
Suhu : 36,2 °C
Pernapasan : 24 kali/menit
Toraks
•Inspeksi : asimetris saat statis dan dinamis, hemithorax kiri tertinggal
•Palpasi : Vokal Fremitus menurun pada hemithorax sinistra dari apeks hingga basal, teraba
pembesaran kelenjar getah bening regio supraclavicula sinistra
•Perkusi : Redup pada hemithoraks sinistra mulai dari apeks-basal
•Auskultasi : vesicular pada hemithorax dextra, tidak terdengar suara pernapasan pada hemithorax
sinistra. Ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
MCV 92 fL 80 - 97
Cl 98 mEq/L 96-106
Hasil AGD (21/11/2021)
Parameter Hasil Nilai Normal
Procalsitonin 0.28 <0,05 ng/ml
pH 7,598 7.35-7.45
KESAN Eksudat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
31/10/2021
TCM : Tidak terdeteksi Mycobacterium tuberculosis
14/11/2021
Rapid anti HIV : non reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
15/11/2021
Telah dilakukan thoracosintesis di ICS VII hemithoraks sinistra
posterior. Dikeluarkan cairan sebanyak 1,57 L. Warna cairan
serohemoragik. 70 cc sampel diambil untuk dilakukan analisa dan
sitologi cairan pleura.
Tanggal foto :
29/10/2021 Kesan : Efusi pleura massif kiri
Foto thorax PA
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
MSCT Scan tanda dan dengan Kontras potongan axial reformat coronal dan sagital
Tanggal foto : 19/11/2021
Kesan :
• Tu paru Sinistra
• Efusi Pleura
Sinistra
• Atherosclerosis
Aortae
• Multiple Lesi Litik
CV Thoracalis,
sesuai dengan tu
metastasis tulang
DIAGNOSA
● Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan parietal. Efusi dapat berupa cairan jernih,
yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah
atau pus.
● Efusi pleura maligna (EPM) merupakan efusi yang terjadi berhubungan
dengan keganasan yang dibuktikan dengan penemuan sel ganas pada
pemeriksaan sitologi cairan pleura atau biopsi pleura. Efusi pleura maligna
(EPM) merupakan komplikasi penting pada pasien dengan keganasan
intratorakal dan ekstratorakal.
Karkhanis VS, Joshi JM. Pleural effusion: diagnosis, treatment, and management. Open Access Emergency Medicine 2012:4 31–52
ETIOLOGI
● Efusi pleura maligna pada seorang penderita dapat berupa penyebaran dari keganasan
yang far advanced atau merupakan manifestasi awal dari keganasan intra atau
ekstratoraks yang mendasarinya. Walaupun semua sel ganas dapat menyebabkan EPM,
tetapi lebih dari 75% EPM disebabkan oleh keganasan di paru, payudara, atau ovarium,
serta limfoma. Banyak ahli mengelompokkan penyebab EPM ini menjadi keganasan
primer di paru, payudara, ovarium, mesothelioma,dan penyebab lain. Adenokarsinoma
metastatic adalahtipe histopatologis tumor yang paling sering menyebabkan EPM
○ laju keluarnya harus menurun melalui pleura parietal dimana laju masuknya cairan dengan demikian melebihi
pengeluarannya.
● Sebuah MPE berkembang sebagai akibat dari mekanisme di atas dan dapat timbul dari keterlibatan langsung
dan tidak langsung kanker.
○ Penyebab langsung pembentukan efusi pleura termasuk keganasan yang mengganggu integritas sistem limfatik atau
keterlibatan tumor langsung pada pleura.
○ Penyebab tidak langsung pembentukan efusi pleura termasuk perubahan inflamasi lokal sebagai respons terhadap invasi
tumor yang dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler, yang mengakibatkan peningkatan laju masuknya cairan
ke dalam rongga pleura.
● Exudate ● Transudate
Disebabkan oleha keganasan, infeksi pada rongga Disebabkan oleh gagal jantung, sirosis, gangguan
pleura, emboli pulmoner, penyakit saluran cerna, ginjal kronik, atau hipoalbuminemias
atau penyakit rematik
Antonangelo L, Faria CS, Sales RK. Tuberculous pleural effusion: Diagnosis & Management. Expert Review of Respiratory Medicine. 2019;13(8):747–59.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Efusi pleura maligna bisa sangat bervariasi dari asimptomatik sampai simptomatik. Gejala yang
dapat ditimbulkan seperti :
1. Sesak napas saat istirahat atu beraktivitas
2. Nyeri dada yang dirasakan saat menarik napas atau sampai terasa tidak bisa menarik napas
3. Batuk
4. Demam
5. kelelahan
Semaan, R., Feller-Kopman, D., Slatore, C., Sockrider, M., & Powell, C. (2016). Malignant pleural effusions. American journal of respiratory and critical care medicine, 194(6).
ANAMNESIS
Penilaian klinis awal pada dasarnya mencakup riwayar klinis yang mendalam untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab yang mendasari efusi pleura.
1. Sesak napas
2. Nyeri dada
3. Batuk
4. demam
5. Penurunan nafsu makan
6. Penurunan berat badan
7. Keringat malam
8. Riwayat penyakit keganasan sebelumnya
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
PEMERIKSAAN FISIS
Temuan :
● obstruksi vena cava superior,
● pembengkakan jaringan lunak atau kelenjar getah bening
● Pada semua wanita, pemeriksaan payudara dan panggul yang harus
diperhatikan selalu dilakukan karena dapat menjadi lokasi keganasan primer.
● Temuan pemeriksaan sistem pernapasan biasanya menunjukkan efusi pleura
dalam kasus tersebut tergantung pada jumlah efusi pleura. Seseorang tidak
boleh lupa untuk meninggalkan kemungkinan efusi pleura bilateral yang
dapat terjadi dalam situasi ini.
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
ALUR DIAGNOSA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Foto Thoraks ● CT Scan
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● MRI ● Fluorodeoxyglucose‑positron emission
1. Memiliki keterbatasan karena resolusi tomography imaging
spasial. 1. Pencitraan dengan Positron Emission
2. MRI efektif dalam mendeteksi invasi tumor Tomography (PET) dengan
ke dinding dada dan diafragma. fluorodeoxyglucose berlabel 18 FDG
3. MRI memiliki sensitivitas tingga untuk small memiliki sensitivitas 93-100%.
efusi dan dapat mengidentifikasi fitur cairan
untuk membedakan eksudat dan transudate.
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Bronchoscopy ● Pleural Fluid Cytology
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Pleural Biopsy ● Thoracoscopy/Pleuroscopy
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
TATALAKSANA
● Torakosentesis ● Pleurodesis
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
TATALAKSANA
● Drainase dengan indwelling catheter ● Pleuroperitoneal Shunting
Dixit, R., Agarwal, K. C., Gokhroo, A., Patil, C. B., Meena, M., Shah, N. S., & Arora, P. (2017). Diagnosis and management options in malignant pleural effusions. Lung India:
official organ of Indian Chest Society, 34(2), 160.
PROGNOSIS