Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTEK KLINIS BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM AL ISLAM H.M MAWARDI

HERNIA INGUINALIS DAN FEMORALIS

Ditetapkan
Direktur
Tanggal Terbit :
PANDUAN
PRAKTEK KLINIS
1 APRIL 2019
(dr. Dian Pratidina, MKes)
Pengertian (Definisi) Hernia adalah penonjolan abnormal sebagian atau seluruh organ
intra abdominal melalui lubang atau defek dinding abdomen,
yang dilapisi peritoneum.
Hernia inguinalis lateralis (indirekta) keluar melalui anulus
internus menuju ke kanalis inguinalis – anulus eksternus dan
leuar melalui kantong zakar.
Hernia inguinalis medialis, kantong memalui anulus femoralis
menuju ke fosa ovalis
Anamnesis Benjolan di daerah inguinal yang timbul bila penderita berdiri
atau mengejan dan dapat meauk kembali bila penderita
berbaring (hernia reponibilis). Bila isi hernia tidak dapat masuk
kembali disebut hernia irreponibilis. Bila terjadi penjepitan isi
hernia oleh anulus dan timbul gangguan pasase isi usus dan atau
gangguan vaskularisasi disebut hernia inkarserata

PemeriksaanFisik Pemeriksaan pasien hernia hendaknya dilakukan pada posisi


berdiri maupun terlentang, pasien diminta untuk mengejan atau
batuk, karena hernia berukuran kecil kadang tidak tampak.

KOMED PPK&CP RSIM – KSM BEDAH


PANDUAN PRAKTEK KLINIS BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM AL ISLAM H.M MAWARDI

HERNIA INGUINALIS DAN FEMORALIS

HI. Indirekta HI. Direkta H.


Femoralis

Usia Semua umur Orang tua Dewasa


dan Tua

Kelamin Terutama Pria dan Terutama


pria Wanita wanita

Lokasi Diatas Ligamentum ligamentu


ligamentun inguinale m
inguinale

Dengan Tidak keluar Keluar Keluar


menekan anulus benjolan benjolan benjolan
intrenus dan
penderita
mengejan
(thrumb test)

Tes infaginasi Tonjolan Tonjolan -


jari lewat pada ujung pada sisi jari
scrotum jari
kedalam kanalis
mengejan
(finger test)

Tangan kanan Dorongan Dorongan Dorongan


jari II menekan pada jari II pada jari III pada jari
anulus internus IV
kanan,
jari III menekan
anulus
eksternus
KOMED PPK&CP RSIM – KSM BEDAH
PANDUAN PRAKTEK KLINIS BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM AL ISLAM H.M MAWARDI

HERNIA INGUINALIS DAN FEMORALIS

kanan,
jari IV menekan
fossa ovalis
kanan.Penderita
mengejan
(Zieman test)

Stragulasi Sering Jarang Sering

Kriteria Diagnosis 1. Sesuai anamnesis


2. Sesuai pemeriksaan fisik
3. Sesuai pemeriksaan penunjang
Diagnosis Diagnosis ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat diposisi
atau jika tidak dapat direposisi, atas dasar tidak adanya batas
yang jelas di sebalah kranial dan adanya hubungan ke kranial
melalui anulus eksternus.
Hernia ini harus dibedakan dari hidrokel atau elefantiasis
scrotum. Testis yang teraba dapat dipakai sebagai pegangan
untuk membedakannya.
Diagnosis Banding 1. Hidrokel Funikuli
2. Limfadenopaty inguinal
3. Varikokel
4. Abses inguinal
5. Orki – epididimitis
6. Lipoma funikuli
7. Tumor testis
8. Torsio testi
9. Testis ektopik
Penyulit Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh
isi hernia. Hal ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar,
misalnya terdiri atas aumentum, organ ekstraperitoneal atau
merupakan hernia inkarserata.
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah stagulsai dengan
segala akibatnya.

KOMED PPK&CP RSIM – KSM BEDAH


PANDUAN PRAKTEK KLINIS BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM AL ISLAM H.M MAWARDI

HERNIA INGUINALIS DAN FEMORALIS

Terapi Hernia inguinalis lateralis dan femoralis harus selalu dilakukan


operasi kecuali ada kontraindikasi (keadaan pasien terlalu
lemah untuk menjalani operasi atau resiko operasi terlalu
tinggi).

Pada pasien yang tidak tidak dapat dilakukan operasi atau


menolak operasi disarankan untuk memakai sabuk TRUSSuntuk
menutup defek dinding abdominal sementara waktu, hingga
pasien dapat dilakukan operasi.

Sebelum dilakukan operasi faktor pencetus hernia seperti


konstipasi, batu kronis dan obstruksi uretra-bledder neck harus
diperbaiki dahulu untuk mencegah terjadinya kekambuhan.

Prinsip operasi hernia adalah menghilangkan sakus peritonealis


dan menutup defek dasar inguinal. Tujuan tersebut dicapai
dengan operasi herniotomi (memotong kandung hernia),
herniorafi (menutup dasaringuinaldengan jaringan sekitar
defek) dan hernioplasty (menutup defek atau memperkuat dasar
inguinal dengan bahan protesa)

Prosedur oprasi ini dapat dilakukan dengan :

1. Tehnik operasi terbuka


a. Anterior approach
 Tanpa menggunakan mesh : Prosedur Bassini,
Halsted, Mc Vay, Shouldice. Prosedur-prosedur ini
mulai banyak ditinggalkan
 Dengan menggunakan mesh : Prosedur tension free
dari Lichtenstein. Paling banyak digunakan dan rasa
nyeri pasca operasi ringan
b. Preperitoneal approach : Prosedur Nyhus, Stoppa.

KOMED PPK&CP RSIM – KSM BEDAH


PANDUAN PRAKTEK KLINIS BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM AL ISLAM H.M MAWARDI

HERNIA INGUINALIS DAN FEMORALIS

Prosedur ini lebih bermanfaat pada kasus hernia


bilateral atau kasus rekuransi
2. Operasi Laparaskopik :
 IPOM : Intraperitoneal only of mesh
 TAPP : Transabdominal preperitoneal mesh
technique
 TEP : Total Extraperitoneal mesh placement
Edukasi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding dan
pemeriksaanpenunjang
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko
dankomplikasi
3. Penjelasan alternatif tindakan
Konsultasi 1. Nama semua dokter Bedah yang ada di RS

Prognosis Dubia ad bonam

Penelaah Krisis 1. dr. Hemowo, SpB


2. dr.Januar Syam, SpB
3. dr. Yan Pribadi, SpB
IndikatorMedis 1. Tidak terjadi infeksi luka operasi (ILO)
2. Keluhan berkurang
Kepustakaan 1. Sjamsuhidayat, “Buku Ajar Ilmu Bedah” . EGC 2011
2. Bag/SMF Ilmu Bedah,” Pedoman Diagnosis dan Terapi”.
Edisi IV. RS Dr Soetomo Surabaya 2010

KOMED PPK&CP RSIM – KSM BEDAH

Anda mungkin juga menyukai