Anda di halaman 1dari 3

Pengertian (Definisi) Limfadenopati leher adalah pembesran patologis kelenjar getah

bening.
Anamnesis Limfadenopati menimbulkan gejala berupa pembengkakan atau
pembesaran kelenjar getah bening. Pembengkakan tersebut dapat
diketahui dengan munculnya benjolan di bawah kulit, yang bisa
terasa nyeri atau pun tidak.
Selain benjolan, penderita limfadenopati juga dapat merasakan
gejala lain. Gejala lain yang muncul dapat berbeda-beda,
tergantung penyebab, lokasi pembengkakan kelenjar getah
bening, dan kondisi pasien. Di antaranya adalah:
 Ruamkulit
 Lemas
 Demam
 Berkeringatketikamalam
 Beratbadanturun
PemeriksaanFisik 1. Inspeksi
Dilakukan dari depan dan samping penderita. Apakah
pembesaran kelenjar getah bening tersebut tunggal/multiple,
berapa perkiraan ukurannya, mengenai satu atau beberapa
kelompok, warna kulit diatasnya, ulkus atau jaringan parut
di sekitarnya.
2. Palpasi
Dilakukaan dari belakang penderita, diraba pembesarannya
tunggal atau multipel, mengenai satu kelompok atau lebih.
Berapa ukurannya, bagaimana batasnya, konsistensinya,
melekat satu sama lain atau tidak, mobilitasnya adakah nyeri
tekan atau tidak.
Dalamhaldugaansuatu limpoma maka harus diperiksa pula
kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening pada regio
lainnya (aksila, ingunal) juga diraba ada pembesaran hepar dan
limpa.
Dalamhaldugaanmetastase pada kelenjar getah benig
supraklavikular kimi kaa harus diperiksa juga payudara, paru,
ginjal (dengan palpasie bimanuil) ovarium (palpasi rongga
pelvis), prostat dan rektum (dengan colok dubur)
Kriteria Diagnosis Semua benjolan di leher, padat kenyal, batas tegas, melekat dasar
Diagnosis Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik,
penilaian resiko keganasan dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding 3. Limpadenitis
a. Limfadenitis akut
b. Limfadenitis kronis
4. Limfoma
a. Limfoma Hodgkin (LH)
b. LimfomaNon-Hodgkin (LNH)
PemeriksaanPenunjang 1. Darah lengkap
2. Tes mantoux
3. Thorax foto
4. Laringoskopi indirekta/direkta
5. USG
6. Biopsi
Penyulit Limpadenopatidapatmenimbulkankomplikasi yang serius, bila
limpadenopati terdapat pada mediastinum hal ini dapat
menyebabkan vena cava suoerior dengan obstruksi dari aliran
darah, bronchi atau obstruksi trachea.
Terapi Pengobatan diberikan sesua dengan penyabab pembesaran
kelenjar getah bening atau penyakit dasarnya.
1. Limphadenitis akut/kronis non spesifik
Ampicillin : dewasa 4 x 500 mg/hari
Anak 4 x (10 – 25 mg.kgBB)/hari
Akut diberikan selama 5 – 7 hari
Bila muncul tanpa abses dilakukan insici drainage
Kronis diberikan 10 – 14 hari
2. Limphadenitis kronis spesifik (TBC)
Tuberkulostik kombinasi isoniazid, rifampicin, pyrazinamid
3. Limfoma (hodgkin/Non-Hodgkin)
Pengobatan limfoma maligna sesuai dengan protokol
kemoterapi
4. Metastase
Bila matastase pada kelenjar getah bening tersebut masih
operabel dan tumor primertelah dilakukan eradikasi (baik
dengan pembedahan atau radioterapi) atau tumor primer tidak
dapat ditentukan asalnya, maka dilakukan Radical Neck
Dissection (RND)
Edukasi 1. Penjelasan diagnosa, diagnosa banding dan
pemeriksaanpenunjang

2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko


dankomplikasi
3. Penjelasan alternatif tindakan
Konsultasi 1. Nama semua dokter Bedah yang ada di RS
Prognosis Dubia ad bonam
IndikatorMedis Tidakterjadiinfeksiluka operasi (ILO)
Kepustakaan 1. Sjamsuhidayat, “Buku Ajar Ilmu Bedah” . EGC 2011
2. Bag/SMF Ilmu Bedah,” Pedoman Diagnosis dan Terapi”.
Edisi IV. RS Dr Soetomo Surabaya 2010

Anda mungkin juga menyukai