ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KARSINOMA BULI
OLEH: DODI HARI SUPRIADI. NIM A2. 100351
A. TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN
Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli. Tumor atau
karsinoma ini lebih sering mengenai laki-laki dengan perbandingan 2,7 : 1.
Biasanya dijumpai sebagai tumor superficial dan pada umumnya belum disertai
metastasis, namun rekurensinya tinggi. Merupakan tumor maligna kedua pada
system genitourinary.
II. ISIDEN
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah Buli-buli.
Kanker Buli-buli terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan pada
wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% klien
mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
III. KLASIFIKASI
1. Staging dan klasifikasi
Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi STRONG-
MARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi :
1. T = pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui :
Pemeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di
bawah anestesi umum dan biopsy atau transurethral reseksi.
Tis = carcinoma insitu (pre invasive Ca)
Tx = cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat
dilakukan
To = tanda-tanda tumor primer tidak ada
T1. pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang bergerak
T2 = pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-
buli.
T3 = pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa nodular yang
bergerak bebeas dapat diraba di buli-buli.
T3a = invasi otot yang lebih dalam
T3b= perluasan lewat dinding buli-buli
T4 = Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
T4a= tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus vagina
T4b= tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau infiltrasi ke dalam
abdomen.
2. N = Pembesaran secara klinis untuk pemebesaran kelenjar
limfe
pemeriksaan kinis, lympgraphy, urography, operative
Nx = minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak dapat
ditemukan
No = tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe regional
N1 = pemebsaran tunggal kelenjar lymfe regional yang homolateral
N2 = pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar lymfe
2
PATOFISOILOGI
BULI-BULI
Ca Buli-Buli
Penatalaksanaan
V. PENATALAKSANAAN
a. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi, uremia, gros atau
micros hematuria
Lukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri
dalam urine
RFT normal
Lymphopenia (N = 1490-2930)
2. Radiology
- excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin
dapat menunjukkan tumornya.
- Retrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
- Fractionated cystogram adanya invasi tomor dalam
dinding buli-buli
- Angography untuk mengetahui adanya metastase lewat
pembuluh lymphe
3. Cystocopy dan biopsy
- cystoscopy hamper selalu menghasilkan tumor
- Biopasi dari pada lesi selalu dikerjakan secara rutin.
4. cystologi
Pengecatan sieman/papanicelaou pada sediment urine terdapat transionil
cel daripada tumor
b. Terapi
1. Operasi
a) reseksi tranurethral untuk single/multiple papiloma
b) Dilakukan pada stage 0,A,B1 dan grade I-II-low grade
c) Total cystotomy dengan pegangkatan kel. Prostate dan urinary
diversion untuk :
- transurethral cel tumor pada grade 2 atau lebih
- aquamosa cal Ca pada stage B-C
2. Radioterapy
- Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated
pada grade III-IV dan stage B2-C.
- RAdiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-
2
VI. PROGNOSIS
Penemuan dan pemeriksaan dini, prognosisnya baik, tetapi bila sudah lama dan
adanya metastesi ke organ lebih dalam dan lainnya prognosisnya jelek.
VII. KOMPLIKASI
a. Infeksi sekunder bil atumor mengalami ulserasi
b. Retensi urine bil atumor mengadakan invasi ke bladder neck
c. Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklusi
B. KONSEP KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a. Identitas
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah Buli-buli.
Kanker Buli-buli terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan pada
wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% klien
mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
b. Riwayat keperawatan
Keluhan penderita yang utama adalah mengeluh kencing darah yang
intermitten, merasa panas waktu kening. Merasa ingin kencing, sering
kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing,
nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri
pinggang karena tekanan saraf, dan nyeri pada satu sisi karena
3
hydronephrosis
II. Perencanaan
1. Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan,
sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan
dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan,
mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat
kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik.
Tujuan :
- Klien dapat mengurangi rasa cemasnya
- Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif.
- Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam
pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
a. Tentukan pengalaman klien a. Data-data mengenai pengalaman
sebelumnya terhadap penyakit klien sebelumnya akan memberikan
yang dideritanya. dasar untuk penyuluhan dan
menghindari adanya duplikasi.
b. Pemberian informasi dapat
b. Berikan informasi tentang membantu klien dalam memahami
prognosis secara akurat. proses penyakitnya.
c. Beri kesempatan pada klien c. Dapat menurunkan kecemasan
untuk mengekspresikan rasa klien.
marah, takut, konfrontasi. Beri
informasi dengan emosi wajar
dan ekspresi yang sesuai.
d. Jelaskan pengobatan, tujuan d. Membantu klien dalam memahami
dan efek samping. Bantu klien kebutuhan untuk pengobatan dan efek
mempersiapkan diri dalam sampingnya.
pengobatan.
e. Catat koping yang tidak e. Mengetahui dan menggali pola
efektif seperti kurang interaksi koping klien serta
sosial, ketidak berdayaan dll. mengatasinya/memberikan solusi
dalam upaya meningkatkan kekuatan
4
i. Untuk mengetahui/menegakkan
terjadinya gangguan nutrisi sebagi
6
6. Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak
normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake
Tujuan :
Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal, membran
mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry ferill normal, urine output normal.
INTERVENSI RASIONAL
a. Monitor intake dan output a. Pemasukan oral yang tidak adekuat
termasuk keluaran yang tidak dapat menyebabkan hipovolemia.
normal seperti emesis, diare,
drainase luka. Hitung
keseimbangan selama 24 jam.
b. Timbang berat badan jika b. Dengan memonitor berat badan dapat
diperlukan. diketahui bila ada ketidakseimbangan
cairan.
c. Monitor vital signs. Evaluasi c. Tanda-tanda hipovolemia segera
pulse peripheral, capilarry diketahui dengan adanya takikardi,
refil. hipotensi dan suhu tubuh yang
meningkat berhubungan dengan
dehidrasi.
d. Kaji turgor kulit dan keadaan d. Dengan mengetahui tanda-tanda
membran mukosa. Catat dehidrasi dapat mencegah terjadinya
keadaan kehausan pada klien. hipovolemia.
9. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia.
Tujuan :
- Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi
spesifik
- Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan
penyembuhan
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji integritas kulit untuk a. Memberikan informasi untuk
melihat adanya efek samping perencanaan asuhan dan
therapi kanker, amati mengembangkan identifikasi awal
penyembuhan luka. terhadap perubahan integritas kulit.
b. Menghindari perlukaan yang dapat
b. Anjurkan klien untuk tidak menimbulkan infeksi.
menggaruk bagian yang gatal. c. Menghindari penekanan yang terus
c. Ubah posisi klien secara teratur. menerus pada suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut pada
d. Berikan advise pada klien untuk kulit dan produk yang kontra
menghindari pemakaian cream indikatif
kulit, minyak, bedak tanpa
rekomendasi dokter.
1
DAFTAR PUSTAKA
h. SISTEM HEMATOPOIETIK:
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu:
- Anemia.
- Transfusi darah.
- Tipe darah: PRC 2 kolf
5
i. REPRODUKSI
1) Laki-laki
Penis : klien telah disirkumsisi.
Scrotum: tidak terdapat edema minimal.
j. PSIKOSOSIAL
Konsep diri:
Identitas
Status klien dalam keluarga: suami. Dari 1 isteri dan anak satu
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
- Tugas/pekerjaan: dapat melakukan pekerjaan seperti biasa (sebagai wiawasta).
- Tempat/lingkungan kerja: dapat kembali bekerja seperti semula.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya:
Klien berharap agar segera dilakukan operasi biar cepat sembuh.
Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi
maka ia akan sembuh total.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien: tidak kenal.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: kurang.
Reaksi saat interaksi : kontak mata.
Konflik yang terjadi terhadap: peran.
k. SPIRITUAL
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: sholat.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama
yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien
mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
6
IV Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 18-05-2012:
- Leukosit : 9,9 x 1000/UL
- Erythrocyt: 3,33 x 1 juta/UL
- Hb : 10,4 g/dl.
- PCV : 30,1%
- MCV : 40,4 FL
- MCH : 31,2
- Trombosit : 310 x 1000/UL
- Albumin : 3,5 g/dl.
- Diff count : 2/-/3/31/14/-
- LED : 98 mm/jam.
Pemeriksaan mikrobiologi
Tanggal 19-05 -2012
Sediaan mengandung sedikit sel epithel sqaumosa, sel-sel radang tidak
ditemukan keganasan
Fungsi dan anak kedua ginjal normal, kedua kureter normal, trabekulasi dasr
buli-bili kiri, hiperprostat, suspect sistitis, spondilitis kulit.
IVP : Iregulasitas dinding buli-buli oleh karena obstruksi kronis, keadaan
ginjal dan ureter normal
- USG urologis
Ditemukan Bood clot di buli-buli
- Endoskopi
Mukosa buli-buli :
- trabekulum berat, divertikel (-) banyak sel, trigonum didapatkan tumor
dinding anterior buli-buli, ureter normal, spinkter internus normal, ureter
prostatik kisingg 1 cm, spinkter eksternus normal, ureter dan panjang urieter
normal.
Terapi:
Infus RL : D5= 2 : 3 20 tetes/menit.
Irigasi PZ
Klanex 3x1 amp
Mobilisasi
7
ANALISA DATA
amis.
-Produksi urine dalam 24 jam:
600-700 ml.
b. Memungkinkan di lakukan
pembinaan terhadap kesalahan
persepsi & konsepsi serta
2. 21-06-12 Kurang pengetahuan tentang penyakit, a. Review pengertian klien & keluarga pengertian.
prognosis & pe-ngobatan berhubungan de-ngan ten-tang diagnosa pengo-batan &
kurangnya informasi keterbatasan kognitif. akibatnya. c. Membantu klien dalam
memahami proses penyakit &
Tujuan: b. Tentukan persepsi klien tentang kanker pengobatannya.
-Klien dapat mengatakan se-cara akurat tentang & pengobatannya.
diagnosa & pengobatan pada tingkatan siap.
-Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya
hidup & berpartisipasi dalam pengo-batan. d. Mengetahui sampai
-Mengikuti prosedur pengo-batan & c. Berikan bimbingan kepada klien sejauhmana pema-haman klien &
bekerjasama deng-an perawat/dokter. sebelum mengikuti prosedur ke-luarga.
3
TINDAKAN KEPERAWATAN
EVALUASI
- Klien mau menunggu rencana operasi serta pasrah dengan semua yang akan
dilakukan terhadapnya.
1 - Klien melaporkan perasaan cemasnya berkurang.
2.
- Klien tidak lagi menanyakan proses & kapan pe-laksanaan operasi yang akan
dilakukan.
3 - Klien siap dioperasi.
CATATAN PERKEMBANGAN
DAFTAR PUSTAKA