Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN AN. M DENGAN NEFROBLASTOMA DI RUANG


HEMATOLOGI ONKOLOGI ANAK
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 24 April - 29 April 2017

Oleh:
Siti Nuur Jannah, S. Kep
1630913320038

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Siti Nuur Jannah, S.Kep

NIM : I4B112027

JUDUL LP : Laporan Asuhan Keperawatan pada Klien An. M dengan


Nefroblastoma di Ruang Hematologi Onkologi Anak RSUD
Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, 24 April 2017

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Windy Yuliana B., S.Kep, Ns Ayu Susanti, S.Kep, Ns, M.Kep


NIK. 1990 2014 1 152 NIP. 19800930 200312 2 005
Laporan Pendahulan Nefroblastoma
Etiologi Definisi
Tidak diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan faktor genetik sebanyak Tumor wilms atau di sebut juga nefroblastoma adalah
<2%. Kebanyakan terjadi secara sporadik dan merupakan hasil mutasi genetik tumor ganas pada ginjal yang banyak menyerang anak
yang mempengaruhi perkembangan sel-sel di ginjal. Dapat berhubungan berusia kurang dari 10 tahun dan paling sering di jumpai
dengan kelainan bawaan (kongenital) tertentu. pada umur 3,5 tahun, dan termasuk tumor retroperitoneal.

Manifestasi klinis
Gejala klinik yang dapat ditemukan: Penatalaksanaan Medis
1. Perut membuncit (tumor abdomen): 75%- Komplikasi Pemeriksaan Penunjang
Nefrektomi
90% -Metastase -Anamnesa
Kemoterapi
2. Hematuria (makroskopis) terdapat kira-kira menuju organ -Pemeriksaan fisik
20% kasus, mungkin akibat infiltrasi tumor ke -CT scan atau MRI perut Radiasi
lain Tindakan operasi merupakan tindakan untuk
dalam kaliks. -USG perut
-Neoplasma
3. Hipertensi diduga karena penekanan tumor -Rontgen perut, rontgen dada terapi sekaligus penentuan stadium tumor.
maligna
pada arteri renalis sehingga terjadi iskemia (untuk melihat adanya penyebaran Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi
sekunder
jaringan ginjal atau akibat hipersekresi renin. tumor ke dada) primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali
4. Anemia dan penurunan berat badan -Gangguan
-Pemeriksaan darah lengkap pada tumor unilateral yang unresectable, tumor
5.Demam, malaise, muntah-muntah, dan fungsi ginjal,
-Urinalisis (analisa air kemih, bisa bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke
anoreksia jantung, hepar,
menunjukkan adanya darah atau vena cava inferior di atas vena hepatika.
6. Nyeri perut yang bersifat kolik akibat paru-paru,
muskuloskeletal protein urine)
perdarahan sehingga terjadi penggumpalan
darah dalam saluran kencing
7. Tanda-tanda infeksi saluran kencing
Klasifikasi
Stage I Tumor ditemukan hanya pada ginjal dan dapat diangkat keseluruhannya.
Stage II Tumor telah menyebar keluar ginjal, yaitu ke jaringan lemak atau jaringan
lunak lain atau pembuluh darah, namun masih dapat diangkat secara keseluruhan.
Stage III Tumor telah menyebar di dalam rongga abdomen dan tidak dapat
diangkat seluruhnya. Juga telah metastasis KGB, pembuluh darah atau peritoneum.
Stage IV Metastasis jauh ke paru, liver, tulang,vertebra dan regio paraspinal, otak
atau KGB di luar abdomen dan pelvis.
Stage V Sel tumor ditemukan pada kedua ginjal ketika tumor pertama kali
didiagnosa.
Recurrent Tumor muncul kembali bisa dimanapun setelah dinyatakan sembuh.
Pathway Nefroblastoma
Kelainan genetika

Proliferasi patologik blastoma

Tubuli dan glomerulus tidak berdifusi


dengan baik pada kehamilan

Blastoma renalis di janin

Tumor Wilms
(Nefroblastom
Tumor belum menembus a) Tindakan operasi
kapsul ginjal
Pre operasi Post operasi
Berdiferensiasi

Kurang pengetahuan Inkontinuitas jaringan


Tumor menembus
kapsul ginjal Nyeri akut
Ansietas Laserasi
Disfungsi ginjal
Gangguan
Risiko Infeksi
Keseimbangan Asam
Gangguan dan basa
Gangguan reabsorpsi
glomerulus

Edema Asidosis metabolik


Gangguan filtrasi
Mual dan Muntah Mual
Hematuria Kelebihan volume
cairan
Nafsu makan
Risiko Infeksi
menurun

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN NHL

Pengkajian
1. Identitas: nama, jenis kelamin, alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
2. Riwayat kesehatan sekarang: Klien mengeluh kencing berwarna kemerahan, bengkak Diagnosa Keperawatan
sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual dan muntah. Nyeri akut
3. Riwayat kesehatan dahulu: Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal Mual
sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
4. Riwayat kesehatan keluarga: Apakah ada riwayata keluarga klien pernah mengidap kebutuhan tubuh
kanker atau tumor sebelumnya Kelebihan volume cairan
5. Pemeriksaan fisik berupa inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi Risiko infeksi
6. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan rontgen dan CT scan Ansietas
7. Pengkajian dengan pola gordon
NOC DAN NIC

Nyeri Akut Ketidakseimbangan nutrisi Mual


NOC : kurang dari kebutuhan tubuh NOC
Pain Level, Pain Control NOC Nausea and Vomiting Severity
Setelah dilakukan tindakan Nutritional Status Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 30 menit klien Kriteria Hasil: keperawatan selama 1 x 60 menit
mampu mengontrol nyeri dengan Setelah dilakukan tindakan
mual teratasi, dengan kriteria
kriteria hasil : keperawatan selama 3x24 jam
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi hasil:
1. Menggunakan skala nyeri untuk
dengan kriteria hasil: Intensitas mual berkurang
mengidentifikasi tingkat nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 1. Intake nutrisi adekuat
dengan menggunakan manajemen 2. Intake makanan adekuat
nyeri. 3. Intake minuman adekuat
3. Melaporkan kebutuhan tidur dan NIC:
NIC: Nausea Management
NIC :
Nutrition Management 1. Dorong untuk memonitor mual
Pain management
2. Dorong untuk mengetahui strategi
1. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah memanajemen mual
2. Observasi isyarat-isyarat non verbal dari
3. Observasi tanda-tanda
ketidaknyamanan kalori dan tipe nutrisi yang
ketidaknyamanan secara nonverbal
3. Gunakan komunikiasi terapeutik agar klien dibutuhkan.
4. Identifikasi faktor yang
dapat mengekspresikan nyeri 2. Tanyakan alergi yang
menyebabkan mual
4. Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi dimiliki klien
5. Kolaborasi pemberian farmakologi
(seperti: relaksasi, guided imagery, terapi 3. Pastikan makanan
untuk mengatasi mual
musik, distraksi, aplikasi panas-dingin, mengandung tinggi serat
6. Anjurkan klien untuk makan
massase) untuk mencegah konstipasi
makanan dalam jumlah kecil
5. Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol 4. Monitor intake makanan dan 7. Promosikan istirahat dan tidur yang
nyeri minuman
cukup untuk mengatasi mual
6. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
7. Informasikan kepada tim kesehatan
NOC DAN NIC

Kelebihan volume cairan Risiko infeksi Ansietas


NOC NOC NOC
Fluid Balance Immune status Anxiety Self-control
Setelah dilakukan tindakan Knowledge: infection control Setelah dilakukan tindakan keperawatan
keperawatan selama 1 x 24 jam Risk control selama 1 x 60 menit ansietas teratasi
Setelah dilakukan tindakan
kelebihan volume cairan dengan kriteria hasil:
keperawatan selama 3 x 24 jam risiko 1. Melaporkan berkurangnya
teratasi, dengan kriteria hasil:
infeksi teratasi dengan kriteria hasil: kecemasan
1. Tekanan darah dalam batas 1. Klien bebas dari tanda- 2. Menggunakan teknik relaksasi
normal tanda/gejala infeksi untuk mengurangi kecemasan
2. Nadi perifer dalam batas 2. Menunjukkan kemampuan untuk
normal mencegah timbulnya infeksi NIC:
3. Jumlah leukosit dalam batas Anxiety Reduction
1. Gunakan pendekatan yangmenenangkan
NIC: 2. Jelaskan semua prosedur
NIC : Infection control 3. Temani klien untuk memberikan keamanan
Electrolyte Monitoring 1. Bersihkan lingkungan setelah dan mengurangi takut
1. Identifikasi kemungkinan penyebab dipakai pasien lain 4. Berikan informasi aktual mengenai
2. Tingkatkan intake nutrisi diagnosis, tindakan dan prognosis
ketidakseimbangan elektrolit
3. Cuci tangan sebelum dan 5. Instruksikan pada klien untuk menggunakan
2. Monitor adanya kehilangan cairan dan
sesudah tindakan keperawatan tehnik relaksasi
elektrolit 4. Kolaborasi antibiotik jika perlu 6. Dengarkan dengan penuh perhatian
3. Monitor adanya mual,muntah dan diare Infection protection 7. Identifikasi tingkat kecemasan
Fluid Management 1. Monitor tanda tabda dan gejala 8. Bantu pasien mengenal situasi yang
1. Monitor status hidrasi ( membran infeksi menimbulkan kecemasan
mukus, tekanan ortostatik, keadekuatan 2. Monitor kerentanan terhadap 9. Dorong pasien untuk mengungkapkan
denyut nadi) infeksi perasaan, ketakutan,persepsi.
2. Monitor keakuratan intake dan output 3. Pertahankan teknik aseptik
cairan
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Zaidatul. Tumor Wilms (Nephroblastoma). Medicinus. 2014. Vol. 27, pp
38-45.
Bulechek G.M., Howard K.B., Joanne M.D. (Eds.). 2008. Nursing Intervention
Classification (NIC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby Inc.
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing
Diagnoses: Definitions and Classification 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell.
http://emedicine.medscape.com/article/989398-overview#showall diakses pada
tanggal 29 Agustus 2016 13.30 WITA.
Hudson MM. 2012. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15. Jakarta: EGC.
Mansjoer Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC.
Moorhead Sue, Marion Johnson, Meridean L.M., et al. (Eds.). 2008. Nursing
Outcomes Classification (NOC), Fifth Edition. St. Louis Missouri: Mosby
Inc.
Sylvia A.price, wilson Lorraine M. 2006. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai