Anda di halaman 1dari 8

TUMOR WILSM

A. Definisi

Tumor Wilms atau nefroblastoma merupakan tumor ginjal ganas dan


tumor intraabnominal yang paling sering dijumpai pada masa kanak-kanak.
Insidennya diperkirakan sebesar 8,1 kasus persatu juta anak-anak kulit putih
yang berusia kurang dari 15 tahun (Green dkk, 1997).

Tumor wilms di perkirakan terjadi tiga kali lebih seing pada anak kulit
hitam di bandingkan pada anak-anak keturunan asia timur di amerika
serikat. Usia puncak pada saat diagnosis di tegakkan kira-kira 3 tahun, dan
sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada pada anak
perempuan.

B. Etiologi

Tumor wilms kemungkinan barasal dari sekumpulan sel-sel primordial


yang tidak terdiferensiasi dan bersifat ganas yang mampu memulai
regenerasi struktur sel yang abnormal. Proses ini sedikit lebih sering di
temukan pada ginjal kiri keadaan ini lebih menguntungkan karena dalam
pembedahan, ginjal kiri lebih mudah dimanipulasidan di angkat. Diperkirakan
10% dari kasus tumor wilms mengenai kedua ginjal. Sejumlah penelitian
memperlihatkan bahwa terjadinya tumor wilms melibatkan sel-sel genetic
dan somatic, serta sering kali di sertai dengan aniridia (tidak punya iris)
hemihipertrofi, sindrom beckwith-wiedemann dan anomaly genitourinaria
(Green dkk, 1997).

C. Manifestasi Klinis Tumor Wilms


1. Pembesaran atau massa pada abdomen :
a. Keras
b. Tidak nyeri tekan
c. Terbatas pada salah satu sisi
2. Hematuria (kurang dari seperempat kasus)
3. Keletihan /tidak enak badan (Malaise)
4. Hipertensi (kadang-kadang)
5. Penurunan berat badan
6. Demam
7. Menifestasi yang timbul akibat kompresi oleh massa tumor
8. Perubahan metabolic sekunder akibat tumor atau metastasis
9. Jika terjadi metastasis, gejala lesi pada paru :
a. Dyspnea
b. Batuk-batuk
c. Napas yang pendek
d. Nyeri dada

D. Pathofisiologi

Tumor Wilms ini terjadi pada parenchym renal.Tumor tersebut tumbuh


dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.Pertumbuhan
tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar renal.Mempunyai
gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif
dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi
stroma sel kumparan.

Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi


kemudian di invasi oleh sel tumor.Tumor ini pada sayatan memperlihatkan
warna yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak dan encepaloid
(menyerupai jaringan ikat ).Tumor tersebut akan menyebar atau meluas
hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen.Akan
teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi.

Munculnya tumor Wims sejak dalam perkembangan embrio dan aka


tumbuh dengan cepat setelah lahir.Pertumbuhan tumor akan mengenai
ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.Tumor yang
biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis,cystic dan
perdarahan.Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.

E. Stadium Tumor Wilms.

Menurut NWTS (National Wilms Tumor Study ) setelah di lakukan


tindakan Nefroktomi,tingkat penyebaran di bagi menjadi 5 stadium dan
rekuren :
1. Stadium I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi
sempurna.
2. Stadium II : Tumor meluas keuar ginjal dan dapat di eksisi
sempurna,mungkin
telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak
perirenal,limfonodi
paraaorta atau ke vasa renalis.
3. Stadium III : Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin
berasal dari biopsy
atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama
operasi.
4. Stadium IV : Metastasis ke hematogen,paru-
paru,hati,tulang,dan otak.
5. Stadium V : Tumor Bilateral.Rekuren = terjadi lagi kanker
setelah di
terapi,dapat di tempat pertama kali terjadi
atau di organ lain.

F. Komplikasi
1. Tumor Bilateral
2. Ekstensi Intracaval dan atrium
3. Tumor lokal yang lanjut
4. Obstruksi usus halus
5. Tumor maligna sekunder

G. Pemeriksaan Penunjang
1. CT scan atau MRI perut
2. USG perut
3. Rontgen perut
4. Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
5. Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
6. BUN
7. Kreatinin
8. Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine)
9. Pielogram intravena.
H. Penatalaksanaan
Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan stadium tumor.
Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali
pada tumor unilateral yang unresectable, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke
vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang unresectable dinilai intraoperatif. Diberikan
kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor
bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya
dalam 8-10 minggu.
Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa parenkim ginjal
setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal penting dalam pembedahan meliputi insisi
transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral, dilakukan nefrektomi radikal, hindari tumpahan
tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan
histologi (favourable atau non favourable) dari tumor. Berdasarkan NWTS-5 berikut algoritma
pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor Wilms. Nefrektomi parsial hanya dianjurkan
pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal. Pada kasus tumor
Wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah 1 tahun
setelah selesai pemberian kemoterapi.
Keberhasilan penanganan tumor Wilms ditentukan dari hasil stratifikasi, registrasi, dan
studi NWTSG. Survival bebas penyakit 95% untuk stadium I, dan kira-kira 80% untuk pasien
secara keseluruhan. Prognosis buruk dijumpai pada pasien dengan metastasis ke kelenjar getah
bening, paru-paru dan hepar.

I. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas :
Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut.
Tidak nafsu makan, mual , muntahdan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama
sakit.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-
gejala
tumor wilms
4. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayata keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor
sebelumnya
5. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan TTV klien, dan mengobservasi head to too dan yang
harus di perhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan
darah pada keempat ektremitas. Tumor dapat memproduksi renin atau
menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan hipertensi. Deskripsi
yang rinci mengenai kelainan traktus urinarius dan adanya aniridia atau
hemihipertrofi juga perlu dicari.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan
laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria.
Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa
buruk
b. Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang
ditemukan klasifikasi didalamnya
c. Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori,
penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.
d. Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki
masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.
7. Pola aktivitas
a. Pola nutrisidan metabolic
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena
adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia
menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya
edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
b. Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada
glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan
terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria ,proteinuri,
hematuria.

c. Pola Aktifitas dan latihan :


Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu
istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama
2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normal
selama 1 minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi
dada, pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan
krekels , pasien mengeluh sesak, frekuensi napas.
Kelebihan beban sirkulasidapatmenyebabkan pemmbesaran jantung
(Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah), anemia dan hipertensi yang
juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat
menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan gejala
serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah,
dan kejang-kejang.
d. Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena
adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan
tonus.
e. Kognitif & perseptual
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan
rasa gatal. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati
hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada
infeksi karena inumnitas yang menurun.
f. Persepsi diri
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema
dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti
semula
g. Hubungan peran
Anak tidak dibesuk oleh teman temannya karena jauh dan
lingkungan perawatan yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak
banyak diam
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
4. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan

c. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
Tujuan : Pacien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak.
Intervensi Rasional
1.Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan selanjutnya
2.Lakukan tehnik pengurangan nyeri 2. Sebagai analgesik tambahan
nonfarmakologis
3.Berikan analgesik sesuai ketentuan 3. Mengurangi rasa sakit
4.Berikan obat dengan jadwal preventif 4. Untuk mencegah kambuhnya nyeri
5. Hindari aspirin atau senyawanya 5. Karena aspirin meningkatkan kecenderungan
pendarahan

Diagnosa 2 Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan


kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake

Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi


Intervensi Rasional
1 Catat intake dan output makanan secara1. Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
akurat

2.Kaji adanya tanda-tanda perubahan nutrisi 2Gangguan nutrisi dapat terjadi


Anoreksi, Letargi, hipoproteinemia. secaraberlahan.
3.Beri diet yang bergizi 3. Diare sebagai reaksi oedema intestine dapat
memperburuk status nutrisi
4.Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering 4. Mencegah status nutrisi menjadi lebih
buruk
5. Beri suplemen vitamin dan besi sesuai5. Membantu dalam proses metabolisme.
instruksi

Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan


Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut
Intervensi Rasional
1. Pertahangkan tirah baring bilah terjadi 1. Mengurangi pengeluaran energi.
edema berat
2. seimbangkan istrahat dan aktivitas bila 2. Mengurangi kelelahan pada pasien
ambulasi
3. intrusikan pada anak untuk istrahat bila ia 3. Untuk mmenghemat energi
merasa lelah

Diagnosa 4 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi
Intervensi Rasional
1. Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur 1. Memberikan pengertian pada keluarga
2. Jelaskan prosedur operatif dengan jujur 2. Memberikan pengetahuan pada keluarga
3. Jelaskan tentang proses penyakit 3. Memberikan pengetahuan pada keluarga
4. Bantu keluarga merencanakan masa depan4. Meringangkan beban pada keluarganya
khususnya dalam membatu anak
menjalani kehidupan yang normal

Anda mungkin juga menyukai