A. Definisi
Tumor wilms di perkirakan terjadi tiga kali lebih seing pada anak kulit
hitam di bandingkan pada anak-anak keturunan asia timur di amerika
serikat. Usia puncak pada saat diagnosis di tegakkan kira-kira 3 tahun, dan
sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada pada anak
perempuan.
B. Etiologi
D. Pathofisiologi
F. Komplikasi
1. Tumor Bilateral
2. Ekstensi Intracaval dan atrium
3. Tumor lokal yang lanjut
4. Obstruksi usus halus
5. Tumor maligna sekunder
G. Pemeriksaan Penunjang
1. CT scan atau MRI perut
2. USG perut
3. Rontgen perut
4. Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
5. Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
6. BUN
7. Kreatinin
8. Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine)
9. Pielogram intravena.
H. Penatalaksanaan
Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan stadium tumor.
Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali
pada tumor unilateral yang unresectable, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke
vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor yang unresectable dinilai intraoperatif. Diberikan
kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor
bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya
dalam 8-10 minggu.
Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa parenkim ginjal
setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal penting dalam pembedahan meliputi insisi
transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral, dilakukan nefrektomi radikal, hindari tumpahan
tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging dan
histologi (favourable atau non favourable) dari tumor. Berdasarkan NWTS-5 berikut algoritma
pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor Wilms. Nefrektomi parsial hanya dianjurkan
pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal. Pada kasus tumor
Wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah 1 tahun
setelah selesai pemberian kemoterapi.
Keberhasilan penanganan tumor Wilms ditentukan dari hasil stratifikasi, registrasi, dan
studi NWTSG. Survival bebas penyakit 95% untuk stadium I, dan kira-kira 80% untuk pasien
secara keseluruhan. Prognosis buruk dijumpai pada pasien dengan metastasis ke kelenjar getah
bening, paru-paru dan hepar.
I. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas :
Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut.
Tidak nafsu makan, mual , muntahdan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama
sakit.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-
gejala
tumor wilms
4. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayata keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor
sebelumnya
5. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan TTV klien, dan mengobservasi head to too dan yang
harus di perhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan
darah pada keempat ektremitas. Tumor dapat memproduksi renin atau
menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan hipertensi. Deskripsi
yang rinci mengenai kelainan traktus urinarius dan adanya aniridia atau
hemihipertrofi juga perlu dicari.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan
laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria.
Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa
buruk
b. Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang
ditemukan klasifikasi didalamnya
c. Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori,
penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.
d. Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang memasuki
masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.
7. Pola aktivitas
a. Pola nutrisidan metabolic
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena
adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia
menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya
edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
b. Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada
glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan
terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak
mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria ,proteinuri,
hematuria.
c. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
Tujuan : Pacien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak.
Intervensi Rasional
1.Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan selanjutnya
2.Lakukan tehnik pengurangan nyeri 2. Sebagai analgesik tambahan
nonfarmakologis
3.Berikan analgesik sesuai ketentuan 3. Mengurangi rasa sakit
4.Berikan obat dengan jadwal preventif 4. Untuk mencegah kambuhnya nyeri
5. Hindari aspirin atau senyawanya 5. Karena aspirin meningkatkan kecenderungan
pendarahan
Diagnosa 4 Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi
Intervensi Rasional
1. Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur 1. Memberikan pengertian pada keluarga
2. Jelaskan prosedur operatif dengan jujur 2. Memberikan pengetahuan pada keluarga
3. Jelaskan tentang proses penyakit 3. Memberikan pengetahuan pada keluarga
4. Bantu keluarga merencanakan masa depan4. Meringangkan beban pada keluarganya
khususnya dalam membatu anak
menjalani kehidupan yang normal