Anda di halaman 1dari 40

ASKEP

WILLM TURNER
Ns. Ari Setyawati, M. Kep
Pendahuluan
ü Tumor Wilms’, dikenal juga
dengan nama nefroblastoma
ü keganasan pada ginjal yang
menyerang anak-anak
ü biasanya menyerang hanya 1
ginjal (unilateral), dan hanya 5%
kasus yang menyerang kedua
ginjal (bilateral)
Pendahuluan

ü angka kejadian tertinggi pada


rata-rata usia 3-4 tahun, dan
80% sebelum usia 5 tahun
Definisi
ü Tumor wilms adalah tumor ginjal
ganas yang tumbuh dengan cepat
ü terbentuk dari unsur embrional
(blastema, epitel, stroma)
ü biasanya mengenai anak-anak
sebelum usia lima tahun
Etiologi
ü Penyebabnya tidak diketahui
ü diduga melibatkan faktor  genetik
ü Sekitar 1,5% penderita mempunyai
saudara atau anggota keluarga lain
yang juga menderita Tumor wilms
ü Sekitar 7-10% kasus Tumor wilms
diturunkan secara autosomal
dominan
Embriologi
Anatomi fisiologi
ü MAKROSKOPIS
ü MIKROSKOPIS
ü VASKULARISASI GINJAL
ü PERSARAFAN GINJAL
MAKROSKOPIS

✘Ginjal terletak dibagian belakang


abdomen atas, dibelakang peritonium,
didepan dua kosta terakhir dan tiga
otot-otot besar
✘berat kedua ginjal kurang dari 1% berat
seluruh tubuh atau ginjal beratnya
antara 120-150 gram
MIKROSKOPIS

✘Tiap tubulus ginjal dan glumerulusnya


membentuk satu kesatuan (nefron).
✘Nefron adalah unit fungsional ginjal.
Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu
juta nefron.
✘Setiap nefron terdiri dari kapsula
bowman, tumbai kapiler glomerulus,
tubulus kontortus proksimal, lengkung
henle dan tubulus kontortus distal, yang
mengosongkan diri keduktus pengumpul.
VASKULARISASI GINJAL

✘Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml


darah permenit suatu volume yang
sama dengan 20-25% curah
jantung (5000 ml/menit) lebih
dari 90% darah yang masuk
keginjal berada pada korteks
sedangkan sisanya dialirkan ke
medulla.
PERSYARAFAN GINJAL

✘Ginjal mendapat persarafan dari nervus


renalis (vasomotor)
✘Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta
unit penyaring (nefron). sebuah nefron
merupakan suatu struktur yang
menyerupai mangkuk dengan dinding
yang berlubang (kapsula bowman), yang
mengandung seberkas pembuluh darah
( glomerulus). kapsula bowman dan
glomerulus membentuk korpuskulum
renalis.
Fisiologi
ü ginjal berfungsi untuk :
ü menyaring limbah metabolik
ü menyaring kelebihan natrium, dan air
dalam darah
ü produksi hormon renin : membantu
mengatur tekanan darah, membentuk
eritropoetin (membantu mengatur
pembentukan sel darah merah)
Patologi
ü Tumor Wilms’ merupakan neoplasma ginjal
embrional yang abnormal.
ü Tumor Wilms’ berasal dari proliferasi dari
metanephric blastema, yang terjadi tanpa
diferensiasi antara tubulus dan glomerulus.
ü Pada tumor Wilms’ terjadi perubahan gen
yang mengontrol pertumbuhan dan
diferensiasi sel-sel asal ginjal.
PATOFISIOLOGI
ü Tumor Wilms merupakan tumor ginjal yang
tumbuh dari sel embrional diginjal
ü Gambaran anaplastik ditandai oleh
pembesaran inti sel 2-3 kali lipat,
hiperkromatisasi, dan gambaran mitosis yang
abnormal
ü Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal,
dan jarang sekali ke tulang
metastase
ü perikontinuitatum-> melalui jaringan lemak
perirenal ke peritoneum dan organ abdomen
(limpa, hepar, dll)
ü hematogen -> terjadi sesudah pertumbuhan
tumor di ginjal kemudian menyebar ke paru-
paru (90%), otak, tulang
ü limfogen -> terjadi penyebaran kelenjar
regional sekitar aorta

KANKER
KLASIFIKASI
ü BERDASARKAN STADIUM
ü STADIUM I
Untuk tumor Wilms stadium I, harus didapatkan satu
atau lebih kriteria di bawah ini:
ü Tumor terbatas pada ginjal dan telah dieksisi
seluruhnya.
ü Tumor tidak ruptur atau telah dibiopsi (biopsi
terbuka atau biopsi jarum) sebelum pengangkatan.
ü Tidak ada keterlibatan pembuluh darah sinus renalis.
ü Tidak ada sisa tumor yang terlihat di belakang
batas-batas eksisi
KLASIFIKASI
ü STADIUM II
ü Tumor sudah melewati kapsul ginjal namun
dapat dieksisi secara lengkap.
ü Terdapat ekstensi regional tumor yang
dibuktikan dengan penetrasi kapsul atau
dengan invasi ekstensif sinus renal.
ü Pembuluh darah di luar sinus renal dapat
mengandung tumor. Tumor mengalami cedera
akibat biopsi atau tercecer terbatas di daerah
flank.
ü Tidak ada bukti tumor pada atau di luar
batas reseksi.
KLASIFIKASI
ü STADIUM III
Terdapat sisa tumor nonhematogen yang terbatas
pada abdomen, atau yang meliputi berikut ini:
ü Keterlibatan kelenjar getah bening pada hilus atau
pelvis
ü Penetrasi tumor melalui permukaan peritoneum
ü Implan tumor pada permukaan peritoneum
ü Tumor gross atau mikroskopik pada atau di luar
batas reseksi bedah
ü Tumor tidak dapat direseksi secara lengkap karena
infiltrasi lokal ke dalam struktur vital
ü Tumor menyebar tidak terbatas pada daerah flank .
KLASIFIKASI

ü STADIUM IV
ü Metastasis hematogen ke paru-paru,
hepar, tulang atau otak atau
metastasis ke kelenkar getah
bening di luar abdomen dan pelvis.
Nodul paru tampak pada CT scan
harus dibiopsi untuk diagnosis
definitif stadium IV .
KLASIFIKASI

ü STADIUM V
ü Keterlibatan kedua ginjal pada
diagnosis. Setiap sisi harus
didiagnosis secara individu
menurut kriteria di atas.
PROGNOSIS

ü TERGANTUNG STADIUM
ü USIA
Diagnosis
Manifestasi klinis
§ Gejala paling sering (sekitar 90% dari kasus)
adalah massa abdominal asimptomatik
§ Sekitar 30% pasien merasakan nyeri
abdomen, demam, dan hematuria.
§ Hipertensi yang disebabkan oleh produksi
renin oleh tumor dilaporkan terjadi pada
75-90% kasus
Manifestasi klinis
• Malaise (merasa tidak enak badan)
• Nafsu makan berkurang
• Mual dan muntah
• Pertumbuhan berlebih pada salah satu
sisi tubuh (hemihipertrofi)
• Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria
(darah terdapat di dalam air kemih).
Manifestasi klinis
• Gambaran klinis lainnya berupa penurunan
berat badan, anemia, varikokel kiri (akibat
obstruksi vena renalis kiri).
• Trombus tumor dapat meluas ke vena cava
inferior dan jantung sehingga menimbulkan
malfungsi jantung.
• Kadang-kadang, terjadi gejala akut abdomen
akibat ruptur tumor setelah suatu trauma
minor.
Pemeriksaan
penunjang
ü Pemeriksaan penunjang radiologi pada
anak-anak dengan keluhan massa
abdomen biasanya diawali dengan
pemeriksaan ultrasonografi
ü pemeriksaan radiografi yang lebih
canggih seperti Computed Tomography
(CT) atau Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
Pemeriksaan
penunjang
ü Rontgen dada (untuk melihat adanya
penyebaran tumor ke dada),
ü Pemeriksaan darah lengkap (mungkin
akan menunjukkan anemia), BUN,
Kreatinin, Urinalisis (analisa air kemih,
bisa menunjukkan adanya darah atau
protein urine), Pielogram intravena
komplikasi
ü Tumor Bilateral
ü Ekstensi Intracaval dan atrium
ü Tumor lokal yang lanjut
ü Obstruksi usus halus
ü Tumor maligna sekunder
PENATALAKSAAN MEDIS
q Tindakan operasi untuk terapi sekaligus penentuan stadium
tumor
q Diberikan kemoterapi seperti stadium III dan pengangkatan
tumor dilakukan setelah 6 minggu
q Pada tumor bilateral, dilakukan biopsi untuk menentukan
jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam 8-10
minggu.
q Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika
diberikan sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih
lebih dari 2/3
q Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi
tergantung pada hasil staging dan histologi dari tumor
Penatalaksanaan

✘Terapi utama tumor Wilms’


adalah operasi, kemoterapi
pre-operatif dan/atau
kemoterapi adjuvan
Asuhan
keperawatan
Pengkajian
ü Identitas : anak usia <10 tahun, L/P
ü riwayat kesehatan saat ini
ü keluhan utama : nyeri dan massa di
pinggang
ü BAKwarna merah, bengkak di sekitar
perut, tidak nafsu makan, demam
ü riwayat penyakit sebelumnya :
ü keluhan ginjal pada ibu, riwayat alergi,
pre natal, natal, post natal
Pengkajian
ü riwayat kesehatan keluarga
ü penyakit keturunan, persepsi
ü pola kebiasaan :
ü nutrisi, aktivitas, tidur, personal
hygiene, eliminasi, peran
ü pemeriksaan fisik :
ü head to toe
Pemeriksaan fisik

ü TTV klien
ü mengobservasi head to too
ü palpasi abdomen yang cermat
ü pengukuran tekanan darah pada
keempat ektremitas.
Pemeriksaan fisik
ü Tumor dapat memproduksi renin atau
menyebabkan kompresi vaskuler
sehingga mengakibatkan hipertensi.
ü Deskripsi yang rinci mengenai kelainan
traktus urinarius dan adanya aniridia
atau hemihipertrofi
Diagnosa PRE OP
• perfusi perifer tidak efektif
• gangguan eliminasi urin
• defisit nutrisi
• intoleransi aktivitas
• pola nafas tidak efektif
• nyeri kronis
Diagnosa PRE OP
ü Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis
dari neoplasia
ü Perubahan Nutrisi : Kurang dari
Kebutuhan berhubungan dengan
peningkatankebutuhan metabolime,
kehilangan protein dan penurunan
intake.
ü Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelelahan
Diagnosa Post OP
ü Nyeri akut
ü ansietas

Anda mungkin juga menyukai