• Tumor ginjal merupakan tumor urogenital ketiga terbanyak setelah tumor prostat dan
tumor kandung kemih.
• Tumor ginjal bisa berupa tumor primer, atau tumor sekunder dari metastase tumor
lainnya.
ADENOKARSINOMA GINJAL
Tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimal ginjal.
• Nama lain tumor Grawitz, hipernefroma
• Insiden: Dekade 5-7, 3 % tumor ganas pada dewasa.
Gejala klinis ;
• Febris, terbebasnya pirogen endogen / nekrosis tumor
• Anemi
• Hipertensi, terjadi A-V shunt pada massa tumor
• Tanda-tanda metastasis ke paru dan hepar.
Terapi:
• Nefrektomi, dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula
gerota.
• Hormonal, dengan hormon progestagen hasilnya belum banyak diketahui.
• Immmunoterapi, dengan interferon dan interleukin pemakaiannya sangat terbatas
karena mahal, masih dalam uji coba.
• Radiasi eksterna, tidak efektif karena tumor tidak sensitif terhadap radiasi.
• Sitostatika, tidak banyak memberi manfaat.
NEFROBLASTOMA
Adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak-anak terutama pada usia kurang 10
tahun, sering pada usia 3,5 tahun.
• Sering disebut juga tumor Wilm atau karsinoma sel embrional.
• Sering diiukuti kelainan bawaan seperti :
• Aniridia
• Hemihipertropi
• Anomali organ urogenital.
• Neoplasma saluran kemih
• Nefroblastoma.
Gejala klinis :
• Anak dibawah kedokter karena perut membesar, ada bejolan diperut atas
• Kencing berdarah
• Hipertensi.
Diagnosis :
• USG, terdapat massa retropreritoneal sebelah atas.
• IVP, menunjukkan adanya distorsi sistem pelviokalises, mungkin nonvisualized.
Terapi:
• Radikal nefrektomi.
• Sitostatika, kombinasi antara Actinomisin D dengan Vincristine hasilnya cukup baik.
• Radiasi eksterna, bersifat radiosensitif.
TUMOR URETER
• Tumor ureter sangat jarang, angka kejadian kurang 1 % dari tumor urogenital, 75 %
maligna.
• Diagnosis: IVP (ditemukan filling defek didalam lumen ureter, hidronefrosis, atau
nonvisualized ginjal), Uretroskopi (untuk melihat tumor sekaligus biopsy).
• Histopatologi :
• 90 % merupakan karsinoma sel transisional, selebihnya merupakan karsinoma sel
squamosa dan adenokarsinoma.
Gejala klinis :
• Hematuri tanpa keluhan nyeri ( painless), kambuhan dan seluruh proses miksi.
• Retensi urine akibat, bekuan darah.
• Udema tungkai, akibat penekanan saluran limfe atau pembesaran kelenjar limfe di
pelvis.
Diagnosis ;
• IVP, ditemukan filling defect, hidronefrosis bila terjadi infiltrasi tumor ke muara ureter.
• CT scan, MRI.
Terapi :
• Reseksi buli-buli,
• Sistektomi radikal.
• Instilasi intra vesika dengan obat-obat : Mitomisin C, 5 FU, Siklofospamide.
• Radiasi eksterna.
PROSTAT
• Merupakan keganasan yang terbanyak.
• Insiden meningkat karena, meningkatnya umur harapan hidup, penegakan diagnosis
yang lebih baik dan kewaspadaan yang tinggi.
Etiologi :
• Predisposisi genetik
• Pengaruh hormonal, hormon androgen dari sel leydic testis dan adrenal
• Diet dan lingkungan
• Infeksi.
Gejala klinis :
• Gejala obstruksi saluran kencing, retensi urine, hematuri, hidronefrosis dan gagal ginjal.
• Keluhan akibat metastasis, nyeri pada tulang, paraplegi, fraktur patologi dan edema
tungkai.
Diagnosis :
• PSA ( prostat spesifik antigen)
• USG trans rektal
• CT scan, MRI dan bone scanning.
Terapi :
• Observasi, stad awal dengan harapan hidup kurang dari 10 tahun.
• Prostatektomi radikal.
• Radiasi.
• Hormonal, menghilangkan sumber androgen dengan operasi atau medikamentosa.
TESTIS
Biasa ditemukan pada usia 15 – 35 tahun.:
Etiologi :
• Maldescendus testis.
• Tauma testis
• Atropi /infeksi testis
• Hormonal : pemberian estrogen selama kehamilan akan meingkatkan kemungkinan
terjadinya tumor testis pada anak laki yang dikandungnya.
Gejala klinis :
• Pembesaran testis, tidak nyeri, padat dan tidak menunjukkan tanda illuminasi.
• Petanda tumor:
• Alfa Feto protein suatu glikoprotein yang diproduksi oleh sel tumor.
• Human Chorionik Gonadotropin, suatu protein yang diproduksi oleh jaringan trofoblas.
Terapi :
• Tidak diperbolehkan biopsi tumor.
• Orkiektomi, Diskesi kelenjar retroperitoneal dan para aorta.
• Radiasi : jenis seminoma respon terhadap terhadap terapi, nonseminoma tidak respon
• Sitostatika : Sisplatinum, vinblastin dan Bleomisin.
TUMOR PENIS
• Tumor penis terdiri dari :
• Karsinoma sel basal.
• Melanoma
• Tumor parenkim
• Karsinoma sel squamous, yang paling banyak ditemukan. Berasal dari kulit preputium,
glans dan shaft penis.
Etiologi :
• Hygiene penis yang kurang bersih.
• Sirkumsisi mengurangi kejadian karsinoma penis
Gejala klinis :
• Tumor yang kotor, berbau dan sering mengalami infeksi, ulserasi serta perdarahan.
• Pembesaran kelenjar limfe inguinal yang nyeri karena infeksi
TESTIS MALDESENSUS
Pada masa janin testis berada di rongga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi lahir,
testis mengalami desensus testikulorum ke kantung scrotum.
• Apabila proses tidak bejalan normal maka terjadi maldesensus.
Etiologi:
• Kelainan pada gubernakulum testis.
• Kelainan intrinsik testis
• Defisisnesi hormon gonadotropin yang memacu proses desensus testis.
Patofisiologi:
• Suhu rongga abdomen lebih kurang 1 0 C lebih tinggi dari suhu di dalam rongga
scrotum, sehingga testis abdominal selalu mendapatkan suhu yang lebih tinggi dari testis
normal. Hal ini mengakibatkan kerusakan sel-sel epitel germinal testis.
Gejal klinis :
• Tidak ditemukan testis di rongga scrotum.
• Kulit scrotum mengalami hipoplasi karena tidak pernah ditempati scrotum.
Diagnosis :
• Secara klinis,
• USG untuk mencari lokasi testis kadang sulit.
• Flebografi untuk mencari plexus pampiniformis.
• CT scan dan MRI
HIDROKEL
Penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan visceralis tunika
vaginalis testis.
Etiologi :
• Belum sempurnya penutupan prosessus vaginalis
• Belum sempurnanya sistem limfatik di scrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan
hidrokel.
Gejala klinik:
• Benjolan di scrotum tidak nyeri.
• Pemeriksaan transilluminasi positif
Diagnosis:
• Klinis dan dapat dibantu dengan USG.
• Dikenal ada 3 jenis hidrokel :
• Hidrokel testis
• Hidrokel funikuli
• Hidrokel komunikans.
Terapi :
Ditunggu sampai usia anak mencapai 1 tahun
Operasi ligasi pada anak, hidrokelektomi pada orang dewasa.
VARIKOKEL
Dilatasi abnormal dari vena plexus pampiniformis akibat gangguan aliran balik vena
spermatika interna.
Kelainan 15 % pada pria.
Merupakan salah satu penyebab infetilitas pada pria ( 21 – 41 %).
Etiologi :
Penyebab secara pasti belum diketahui.
Varikokel kiri lebih sering dari verikokel kanan (70-93 %), hal ini disebabkan oleh
karena vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak
lurus, sedangkan bermuara vena cava yang agak miring . Vena spermatika interna kiri
lebih panjang dari yang kanan.
Terapi :
• Dilakukan bila ada indikasi terjadi gangguan spermatogenesis.
• Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo.
• Varikokelektomi cara Ivanisevich
• Perkutan dengan memasukkan sklerosing kedalam vena spermatika interna.
TORSIO TESTIS
Adalah terpuntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran
darah pada testis.
Patogenesis:
• Secara fisiologis m. cremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi
rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis.
• Adanya kelainan penyanggah testis menyebabkan testis dapat mengalami torsi jika
bergerak secara berlebihan seperti : perubahan suhu yang mendadak, ketakutan, latihan
yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat atau trauma yang mengenai scrotum.
Terapi :
• Detorsi manual, mengembalikan testis keposisi awalnya dengan memutar kearah
beralawanan dengan arah torsi.
• Operasi, dilakukan orchidopeksi bila testis masih viable dan orchiectomi bila testis
sudah nekrosis.
TRANSPLANTASI GINJAL
Transplantasi ginjal pada manusia dilakukan pertama kali oleh Lawler tahun 1950 di
Chicago. Operasi berhasil baik, tetapi hasil hanya bertahan beberapa waktu saja.
Tahun 1954 Murray di Boston melakukan tranplantasi pada saudara kembar monozigot
dan hasilnya dapat bertahan lama.
• Donor untuk tranplantasi ada dua sumber: Donor hidup, Donor mayat.
• Sebelum dilakukan tranplantasi, ginjal arus diperiksa arteriogram ke dua arteri renalis
untuk menentukan adanya ginjal dan dalam keadaan anatomi perdarahannya, tes – tes
laboratorium untuk menentukan ke cocokan antara donor dan resipien.
Transplantasi Ginjal
• Ginjal yang dicangkokkan ditempatkan di ruang retroperitoneal di regio fossa iliaka.
Vena renalis dianastomose secara ujung ke sisi dengan vena iliaka commonis. Arteri
renalis langsung dianastomose secara ujung ke ujung dengan arteri iliaka interna atau
secara ujung ke sisi dengan arteri iliaka communis atau iliaka eksterna. Anastomosis
neoureterosistostomi di buat dengan menembus submukosa untuk mencegah refluks.
• Hasil transplantasi tergantung berbagai faktor. Ginjal donor hidup dapat bertahan lebih
lama dibanding donor mayat. Tetapi kebanyakan pasien transplantasi ginjal akan
membutuhkan transplantasi ke dua atau ke tiga atau terpaksa di dialisis seperti
sebelumnya.
Kanker Ginjal
Darah dalam urin (membuat urin sedikit merah karatan atau merah dalam)
Nyeri pada sisi yang tidak hilang
Suatu gumpalan atau massa pada sisi atau diperut
Kehilangan berat badan
Demam
Merasakan sangat lelah atau mempunyai suatu perasaan keseluruhan dari
kesehatan yang jelek
Paling sering, gejala-gejala ini tidak berarti kanker. Suatu infeksi, suatu kista, atau
persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama. Seseorang dengan yang
mana saja dari gejala-gejala ini harus mengunjungi seorang dokter sehingga persoalan
apa saja dapat didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.