1.1 Pengertian
1.3 Etiologi
Belum diketahui penyebab pasti dari tumor ini. Factor resiko terjadinya tumor
kandung kemih adalah:
Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan
pertambahan usia.
Merokok, merupakan faktor resiko yang utama.
Lingkungan pekerjaan, beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-
bahan karsinogenik (penyebab kanker). Misalnya pekerja industri karet,
kimia, kulit.
Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).
Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
Riwayat keluarga, orang-orang yang keluarganya ada yang menderita
kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita
kanker ini. Peneliti sedang mempelajari adanya perubahan gen tertentu
yang mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker ini.
1.4 Tanda dan gejala
1) Kencing campur darah yang intermitten
2
1.6 Penatalaksanaan
1. Operasi
Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih atau
hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya
melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk kanker yang baru, kadang di
tempat yang sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang baru.
Angka kekambuhan bisa dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker
atau BCG ke dalam kandung kemih setelah seluruh kanker diangkat
melalui sistoskopi. Pemberian obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan
3
1.7 Komplikasi
• Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi
• Retensi urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck
• Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklusi
5
6
Intervensi:
Intervensi:
1. Jelaskan pada pasien penyebab nyeri dan jelaskan tindakan yang akan
dilakukan.
R/ nyeri terjadi akibat adanya massa pada buli-buli sehingga menekan
jaringan saraf sekitarnya.
2. Ajarkan pada pasien teknik pengurangan rasa nyeri dengan teknik
relaksaki dan distraksi
R/ teknik nafas dalam dan pengalihan perhatian menghambat
transmisi impuls nyeri ke otak sehingga persepsi nyeri berkurang.
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesic.
R/ analgesic merupakan obat golongan penghilang rasa nyeri
4. Observasi keluhan, TTV, VAS dan raut wajah pasien
R/ mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.
Intervensi:
Intervensi:
1. Jelaskan pada pasien penyebab nyeri dan jelaskan tindakan yang akan
dilakukan.
R/ nyeri terjadi akibat adanya trauma jaringan setelah post op TUR.
2. Ajarkan pada pasien teknik pengurangan rasa nyeri dengan teknik
relaksaki dan distraksi
R/ menghambat transmisi impuls nyeri ke otak sehingga persepsi
nyeri berkurang.
3. Bantu pasien mengambil posisi yang nyaman. Tekuk lutut dengan
menggunakan bantal.
11
Intervensi:
1. Jelaskan pada pasien untuk segera melaporkan kepada perawat apabila
merasa nyeri/ rasa tidak enak dan mengganggu
R/: Nyeri merupakan salah satu indikator adanya infeksi
2. Lakukan perawatan kateter dengan teknik aseptic secara teratur.
R/: keadaan luka operasi yang bersih meminimalkan resiko terjadinya
infeksi.
3. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotic sesuai indikasi
R/: Antibiotik mencegah dan mengatasi mikroorganisme penyebab infeksi
4. Observasi TTV, tanda-tanda infeksi (merah, bengkak, nyeri, panas)
R/: Deteksi dini adanya infeksi dan menentukan dengan segera langkah
untuk mengatasi infeksi.
2.9 Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA