Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR BULI
A. Pengertian Tumor buli
Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli (kandung
kemih), Tumor ini lama kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina
phopria, otot dan lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke
jaringan sekitar.
B. Etiologi
1. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko yang penting untuk kanker kandung
kemih. Orang yang merokok memiliki risiko setidaknya 3 kali lebih besar
untuk menderita kanker kandung kemih dibandingkan dengan orang yang
tidak merokok.
2. Pekerjaan
Paparan terhadap senyawa kimia amin aromatik, seperti benzidine dan
beta-naphtylamine, yang sering digunakan pada industri cat, dapat
menyebabkan kanker kandung kemih.
3. Suku bangsa
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada orang berkulit putih
dibandingkan orang berkulit hitam. Kejadian kanker kandung kemih juga
lebih rendah pada orang-orang Hispanik, Asia Amerika, dan Indian
Amerika. Mekanisme mengenai hubungan antara suku bangsa dengan
kejadian kanker kandung kemih juga masih belum begitu dimengerti.
4. Usia
Risiko kanker kandung kemih meningkat sesuai usia. Sekitar 9 dari 10
orang yang menderita kanker kandung kemih berusia di atas 55 tahun.
5. Jenis kelamin
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
6. Riwayat keganasan pada saluran kemih dan kandung kemih
Orang-orang yang memiliki riwayat keganasan pada sistem saluran kemih
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih.
Kanker ini dapat terjadi pada tempat yang sama seperti sebelumnya
ataupun pada tempat lain di sistem saluran kemih.
7. Genetik dan riwayat keluarga
8. Kemoterapi dan Radioterapi
9. Obat-obatan tertentu dan suplemen herbal
10. Kurangnya asupan air
C. Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada
adanya obstruksi, infeksi dan edema.
1. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta
ureter proksimal.
a. Infeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria,
dapat terjadi iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu
menyebabkan sedikit gejala, namun secara perlahan merusak unit
fungsional ginjal.
b. Nyeri hebat dan ketidaknyamanan.
2. Batu di ginjal
a. Nyeri dalam dan terus menerus di area kontovertebral.
b. Hematuri.
c. Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita
nyeri kebawah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria
mendekati testis.
d. Mual dan muntah.
e. Diare.
3. Batu di ureter
a. Nyeri menyebar kepaha dan genitalia.
b. Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urin yang keluar.
c. Hematuri akibat abrasi batu.
d. Biasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu 0,5 – 1 cm.
4. Batu di kandung kemih
a. Biasanya menimbulkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi
traktus urinarius dan hematuri.
b. Jika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan
terjadi retensi urin.
D. Patofisiologi
Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke lamina
propia dan merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan organ lain
lainnya. Penyebaran secara hematogen atau limfatogenous menunjukkan
metastasis tumor pada kelenjar limfe regional, paru, tulang dan hati.
Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk menentukan
program pengobatan. Klasifikasiny adalah sebagai berikut :
Ta : tumor terbatas pada epithelium.
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.
T2 : tumor sampai dengan lapisan otot superficial.
T3a : tumor sampai dengan otot dalam
T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.
T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate, uterus,
vagina, dinding pelvis dan dinding abdomen.
E. Manifestasi Klinis
1. Kencing campur darah yang intermitten
2. Merasa panas waktu kencing
3. Merasa ingin kencing
4. Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar
kencing
5. Nyeri suprapubik yang konstan
6. Panas badan dan merasa lemah
7. Nyeri pinggang karena tekenan saraf
8. Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis
F. Komplikasi
1. Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi
2. Retensi urine bila tumor mengadakan invai ke bladder neck
3. Hydronephrosis oleh karena ureter mengalami oklusi
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium Rutin
Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sebagai tanda
adanya perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum tulang.
Uremia dapat dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara ureter baik karena
obstruksi tumornya sendiri atau limfadenopati.
a) Sitologi urine, yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama
urine.
b) Cell Survey antigen study, yaitu pemeriksaan lab. Untuk mencari sel
antigen terhadap kanker, bahan yang digunakan adalah darah vena.
c) Flow Cytometri, yaitu mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel
urtelium.
2. Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan foto polos abdomen. Pielografi intravena dan foto toraks.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan traktur urinarius yaitu
berupa adanya gangguan fungsi ekresi ginjal,hidronefrosis,hidroureter dan
filling defect pada buli-buli dan melihat adanya regional adalah jauh.
3. Sitoskopi dan Biopsi
Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka pemeriksaan sistoskopi
adalah mutlak dilakukan,bila perlu dapat dilaukan CT-Scan.Pada pemeriksaan
sistoskopi dapat dilihat adanya tumor dan sekaligus dapat dilakukan biopsi
atau reaksi tumor yang juga merupakan tindakan pengobatan pada tumor
tumor
H. Penatalaksanaan/Pengobatan
1. Penanganan tumor Kandung Kemih bergantung pada derajat
tumornya(didasarkan pada derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan
tumor (derajat invasi local sertaada tidaknya metastase) dan multi sentrisitas
tumor (apaka tumor tersebut memiliki banyak pusat).
2. Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus dipertimbangkan
dalam menentu bentuk terapinya.
a. Reseksi transuretra atau fulgurasi(kauterisasi) dapat dilakukan pada
papiloma yang tunggal (tumor epitel benigna). Melenyapkan tumor lewat
insisi bedah dengan menggunakan instrument yang dimasukkan melalui
uretra.
b. Kemoterapi topical. Pemberian medikasi dengan konsentrasi yang tinggi
(thiotepa, doxorubisin, mitomisin, ethouglusid dan Bacillus Calmette
Guerin (BCG) untuk meningkatkan penghancuran jaringan tumor.
c. Radiasi. Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroektensi
Neoplasma dan viabilitas sel-sel tumor
d. Sistektomi. Dilakukan pada kanker kandung kemih yang invasive atau
multifocal.
Sistektomi pada laki-laki : pengangkatan kandung kemih, prostat serta
vesikulus serminalis dan jaringan vesikel disekitarnya.
Sistektomi pada wanita :pengangkatan kandumg kemih,ureter bagin
bawa,uterus,tuba fallopi,ovarium,vagina anterior dan uretra.
Pada Tindakan Sistektomi dilakukan Diversi Urine:
Untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ketempat keluarnya
yang baru,biasanya air kemih dialirkan kesuatu lubang didinding perut
(stoma).Selanjutnya air kemih ikumpulkan dalam suatu kantong.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang diagnose dan tindakan
pemeriksaan dan prognosanya.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi saluran kencing
urethra, tonus kandung kemih menurun
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan meningkatnya
metabolisme ( proliferasi sel-sel kanker ), intake kurang adekuat
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan hipoksia jaringan, malnutrisi, dan
kelelahan dan kompresi susunan saraf karena proses metastase.

Anda mungkin juga menyukai