SULAWESI TENGAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
Telah diperiksa dan disetujui oleh Preceptor Klinik dan Preceptor Institusi pada
Hari April 2022
.......................................... ...............................................
Mengetahui
Ketua Program Studi Ners
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Kuasa atas
kembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi
laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat
Kelompok VI
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR TABEL 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 7
B. Tujuan 8
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan 8
D. Cara Pengkajian 9
E. Kategori Penilaian 9
F. Praktikan 9
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan gambaran umum Ruang Perawatan Kenanga 10
B. Sistem Manajemen Keperawatan 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 90
B. Saran 90
LAMPIRAN 91
4
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
5
Tabel 2.26 Tingkat Pekerjaan Pasien 65
Tabel 2.27 Hasil Evaluasi Mutu Asuhan Keperawatan 66
Tabel 2.28 Tingkat kepuasan kerja perawat 72
Table 2.29 Prioritas Masalah Keperawatan 76
Table 2.30 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah 77
Table 2.31 POA 78
Table 2.32 Pelaksanaan Role Play Operan 80
Table 2.33 Pelaksanaan Role Play Pre dan Post Conference 81
Table 2.34 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Ronde Keperawatan 83
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.Pelayanan keperawatan
merupakan bagian tercepat dari pelayanan kesehatan yang menentukan
kualitas pelayanan di tatanan pelayanan di Rumah Sakit, 40 – 60% pelayanan
Rumah Sakit adalah pelayanan keperawatan (Nursalam, 2016). Perawat
sebagai profesi yang mempunyai kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan yang melibatakan
klien, keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan lain, guna tercapainya
pelayanan keperawatan berkualitas (Nursalam, 2016).
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas,
pengelolaan pelayanan keperawatan haruslah mendapat perhatian secara
menyeluruh. Kualitas pelayanan keperawatan dalam bentuk tatanan
pelayanan di Rumah Sakit dipengaruhi banyak factor. Factor – factor tersebut
haruslah dapat dikelola secara efektif dan efesien dengan menggunakan
proses manajemen, khususnya manajemen keperawatan (Nursalam, 2016).
Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap – tahap yaitu
pengkajian (kajian situasional), perenanaan (strategi dan operasional),
implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu proses
kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Untuk menjalankan fungsi
manajemen agar berfungsi secara optimal seorang manajer. Keperawatan
dituntut untuk dapat melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama
dari menjemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan kontrol
(Nursalam, 2016).
Praktik klinik keperawatan manajemen merupakan aplikasi konsep
manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan mengelola pelayanan
7
keperawatan pada berbagai area/ unit pelayanan di Rumah Sakit (klinik).
Proses pelaksanaan praktek keperawatan klinik ini dengan melaluiunit
pelayanan keperawatan dan pengelolaan asuhan dengan
mengimplementasikan fungsi – fungsi dan langkah – langkah manajemen
guna tercapainya pelayanan keperawatan yang bermutu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan dan
kepemimpinan dalam keperawatan diharapkan mampu melakukan dasar
pengelolaan unit pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan
langkah – langkah manajemen kepemimpinan dalam keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mampu :
a. Melakukan kajian strategis di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan operasional unit
b. Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian bersama – sama penanggung jawab
unit.
c. Mengoganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit
d. Melakukan pengelolaan staf
e. Memberikan pengarahan organisasional
f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktek keperawatan
manajemen keperawatan dan kepemimpinan dalam keperawatan
dilaksanakan di ruang rawat inap Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Sulawesi Tengah pada tanggal 21 Maret 2022 sampai dengan 09 April
2022.
8
D. CARA PENGKAJIAN
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi dokumentasi
4. Survey
E. KATEGORI PENILAIAN
1. Kriteria baik = 76 – 100%
2. Kriteria cukup = 56 – 75%
3. Kriteria kurang = ≤ 55 %
F. PRAKTIKAN
Praktikan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
keperawatan ini adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu
Jurusan Keperawatan Program Studi Ners Tahun Akademik 2021/2022.
9
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
Bedah Urologi, Bedah Digestif, Bedah Anak, Bedah Saraf, Saraf dan
Unkologi.
10
c. Denah Ruangan
Gambar 1.1 Denah Ruangan
D
C C D
E
B B B B B B B A F B
\
C C C C C C C C
B
11
Keterangan :
A : Kamar Perawat
B : Ruang Perawatan
C : WC pasien
D : Tangga
E : Lift
F : Apotek
: Tempat tidur
: Banner
: Lemari
: Nurse Station
: Meja Perawat
15
d. Daftar Tarif
Ruang Kenanga merupakan ruang perawatan untuk kelas I dengan
tarif perawatan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Daftar Tarif Ruangan Kenanga
No. Jenis Jasa Total
Pelayanan Pelayanan Tarif
1. Pelaksanaan
ASKEP I Rp 15.000 Rp 15.000
Tabel 2.2
10 penyakit terbanyak bulan
Desember 2021 – Februari 2022
1 Tumor 11
2 CKD 9
3 Urolithiasis 7
4 Nefrolitiasis 5
5 Fraktur Femur 4
6 Hipertensi 3
7 Diabetes Mellitus 3
8 BPH 3
9 SNH 2
10 Anemia 2
Total 49
Sumber : Buku Register Ruangan Kenanga Periode Desember
2021– Januari 2022
3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak di bulan Desember 2021 sampai dengan
bula Februari 2022 adalah tumor dengan total 11.
17
b. Ketenagaan
1) Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
(1) Menurut Gillies
Penetapan jumlah teneaga perawat di ruangan menurut gillies
adalah sebagai berikut :
A×B×C F
= =H
(C−D)× E G
Keterangan :
A : Rata-rata jumlah perawatan pasien/hari
B : Rata-rata jumlah pasien/hari (BOR×Jumlah TT)
C : Jumlah Hari/tahun
D : Jumlah hari libur masing-masing perawat
E : Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/tahun
G : jumlah jam kerja efektif
H : jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Prinsip perhitungan rumus Gillies dalam memberikan
pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu
sebagai berikut :
Perawatan langsung, adalah perawatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan pasien baik fisik, psikologi,
sosial, dan spiritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawat,
dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu self care,
partial care, total care dan intensive care. Rata-rata
18
kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah 4 jam per
hari. Adapun perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien adalah :
- Self Care dibutuhkan 1/2 x 4 jam = 2 jam
- Partial Care dibutuhkan¾ X 4 jam = 3 jam
- Total Care dibutuhkan 1x1 ½ x 4 jam = 4-6 jam
- Intensive Care dibutuhkan 2 x 4 jam = 8 jam
Perawatan tidak langsung, meliputi kebgiatan-kegiatan
Membuat rencana perawatan, memasang/menyiapkan alat,
konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan
kesehatan, serta melaporkan kondisi pasien. Hasil penelitian
RS Detroit menunjukkan rata-rata waktu perawatan tidak
langsung adalah 38 menit/pasien/hari, penelitian di RS John
Hopkins menunjukkan 60 menit/pasien/hari, sedangkan
menurut Wolfe dan Young waktu perawatan tidak langsung
yang dibutuhkan adalah 60 menit/pasien/hari.
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien, meliputi
aktivitas, pengobatan, serta tindak lanjut pengobatan.
Menurut Mayer dalam Gillies , waktu yang dibutuhkan untuk
pendidikan kesehatan adalah 15 menit/pasien/hari.
(2) Menurut Depkes (2011)
Berikut ini akan dipaparkan beberapa pedoman dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di ruang rawat inap.
Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan(DepKes
RI, 2011)
Pengelompokan unit kerja rumah sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) harus
memperhatikan unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara
garis besar terdapat pengelompokan unit kerja rumah sakit
sebagai berikut :
19
- Rawat inap dewasa
- Rawat inap anak/perinatal
- Rawat inap intensif
- Gawat darurat (IGD)
- Kamar bersalin
- Kamar operasi
- Rawat jalan
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan
dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat
dan bidan) di ruangan rawat inap rumah sakit.
Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif per shif
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor
koreksi) dengan hari libur/cuti/hari besar (Loss day)
Loss Day = x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari minggu dalam 6 bulan+cuti +hari besar
Jumlah hari kerja efektif
Jumlah tenaga keperawatan mengerjakan tugas-tugas non-
keperawatan (non-nursing jobs), seperti : membuat perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-lain,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
( jumlah tenaga keperawatan+loss day ) × 25 %
Jumlah tenaga : Tenaga yang tersedia + faktor koreksi
Tingkat Ketergantungan Pasien :
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada
kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1. Asuhan keperawatan minimal (Minimal care), dengan kriteria:
20
a. Keberhan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b. Makan dan minum dilakukan sendiri;
c. Ambulasi dengan pengawasan;
d. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shif;
e. Pengobatan minimal, status psikologi stabil;
23
3)Kualitas (kuantitatif pendidikan formal, tingkat pendidikan, masa kerja dan
penelitian tenaga keperawatan di ruangan)
a)Kajian Teori
Kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang
meliputi marketing, engineering, manufakture, dan maintanance.Dimana
produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebuthan dan harapan pelanggan (Feigenbaum).
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik dinyatakan
secara tegas maupun samar.
b)Kajian Data
Tabel 2.3
Daftar Perawat Di Ruangan Kenanga
24
8. Ahmad Nurhadi, A.Md.Kep 1 D3 Kep -
Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
c) Analisa Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
perawat di ruang Kenanga bervariasi dengan jenjang pendidikan
tertinggi adalah D3 Keperawatan
Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
25
Lama masa kerja
d) Analisa Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa lama masa kerja
perawat di ruang Kenanga bervariasi dengan masa kerja terlama yaitu
0 sampai 9 tahun dengan persentase 47%.
Tabel 2.6
Jumlah kebutuhan alat kesehatan dan keperawatan di ruang Kenanga
RSUD Undata
Jumla
No Nama Alat Data Analisa
h
1. Bak instrumen besar 2 2 Cukup
2. Bak Instrumen Kecil 2 2 Cukup
3. Nier Beken 5 1 Cukup
4. Termometer 2 2 Cukup
5. Tensi meter Digital 1 1 Cukup
6. Tensi Meter Mobile 2 2 Cukup
7. Troli tindakan stenlis 1 1 Cukup
8. Stetoskop 2 2 Cukup
9. Pispot 3 3 Cukup
26
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan Kenanga dan
hasil observasi 2022.
Tabel 2.7
Jumlah kebutuhan alat rumah tangga di ruang Kenanga RSUD Undata
27
3. Buku vilat sign 1 1 Cukup
4. Pensil merah biru 1 1 Cukup
5. Spidol with bord 1 1 Cukup
6. Penggaris 2 2 Cukup
7. Blangko catatan 6 6 Cukup
terintegrasi
8. Blangko catatan 1 1 Cukup
dokter
9. Buku laporan karu 1 1 Cukup
10. Buku katim 2 2 Cukup
11. Buku rapat 1 1 Cukup
12. Lembar konsul 1 1 Cukup
13. Blanko askep 1 1 Cukup
14. Buku panduan MPKP 1 1 Cukup
15. Buku antar barang 1 1 Cukup
16. Buku laboratorium 1 1 Cukup
17. Buku overan 1 1 Cukup
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan 2022 dan hasil
observasi
c)Analis data
Dari data alat-alat iventaris ruang Kenanga di atas dapat dilihat bahwa
alat-alat iventaris ruang Kenanga dari segi jumlah sebagian besar
sudah memenuhi standar yang telah di tentukan
4) Mesin
a) Kajian teori (peralatan yang di gerakkan oleh mesinmaupun
elektronik)
Standar mesin yang harus tersedia di ruang rawat inap rumah sakit
tipe B menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
28
(1)Monitor pasien
(2)Defibrilator
(3) EKG
(4)Troli emergensi
(5)ENT examination set
(6)Film viewer
(7)Infusion pump
(8) Lampu periksa
(9)Matras dekubitus
(10)Hecting set
(11)Nebulizer
(12)Pulse oxymetry
(13)Stetoskop
(14)Suction
(15)Syrenge pump
(16)Tempat tidur pasien elektrik/manual
(17)Tensimeter aneroid/digital
(18)Termometer raksa/digital
(19)Timbangan pasien
b) Kajian Data
Tabel 2.9
Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di ruang
Kenanga RSUD Undata
30
(b) Pengelompokan data atau analisa data
(c) Perumusan diagnosa
b) Diagnosa
Menurut buku Tim Pokja SDKI (2017), diagnosis
keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon
klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
c)Perencanaan
Menurut Buku Tim Pokja SIKI (2018) intervensi
keperawatan adalah segala treatmen yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome) yang di harapkan.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
yaitu:
(a) Kriteria Struktur
(1)Sarana, yang dibutuhkan untuk mengembangkan
perencanaan
(2)Adanya mekanisme pencatatan sehingga dapt
dikomunikasikan
(b) Kriteria Proses
(1)Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah
tujun dan rencana tindakan keperawatan
(2)Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana
tindakan keperawatan
(3)Perencanaan bersifat individual (sebagai individu,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien)
31
(4)Mendokumentasikan rencana keperawatan
(c) Kriteria Hasil
(1)Tersusunnya suatu rencana asuhan keperawatan klien
(2)Perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap
diagnosis keperawatan
(3)Perencanaan tertulis dalam format yang singkat dan
mudah didapatkan
(4)Perencaan menunjukkan bukti adanya revisi pencapaian
tujuan
d)Tindakan
Tindakan keprawatan adalah perilaku atau aktivitas
spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan.
e)Evaluasi
Adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta
pengkajian ulang tindakan keperawatan. Tujuan evaluasi ini
adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan
peranya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan .Adalah proses penilaian
pencapaian tujuan serta pengkajian ulang tindakan keperawatan.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan peranya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan .
b) Kajian Data
Berdasarkan hasil observasi diruangan Kenanga bahwa diruangan
maih menggunakan metode Nanda NIC NOC 2015. Berdasarkan hasil
study dokumentasi terhadap 14 dokumen askep, adapun pasien yang
32
dirawat minimal selama 3 hari perawatan di Ruang Kenanga diperoleh
data tentang pendokumentsian askep sebagai berikut :
(1) Subyektif
(2) Obyektif
(3) Assesment
(4) Planning
(5) Intervensi
(6) Evaluasi
c) Analisa data
Berdasarkan hasil evaluasi pendokumentasian askep dan penilaian
standar askep dapat dinilai pada pelaksanaan pendokumentasian askep
dituliskan secara lengkap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Unsur proses
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
a)Instrumen
(1) Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada klien pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan,bersifat humanistic,dan berdasarkan pada
33
kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien.
(2) Tahap-tahap proses keperawatan Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap
dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini
mencakup tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisis
data, dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.
(3) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari masalah
pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang
dikumpulkan dan pemecahanya dapat dilakukan dalam batas
wewewnang perawat
Perumusan diagnosa keperawatan:
(a) Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai
dengan data klinik yang ditemukan.
(b) Resiko: menjelaskan masalah kesehatan nyata akan
terjadi jika tidak di lakukan intervensi.
(c) Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data
tambahan untuk memastikan masalah keperawatan
kemungkinan.
(d) Wellness : keputusan klinik tentang keadaan
individu,keluarga,atau masyarakat dalam transisi dari
tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih
tinggi.
(e) Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok diagnosa
keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan
muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
34
(4) Rencana keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus
kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang di
harapkan.Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan
klien.Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap
perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan
perawatan yang diberikan.Rencana asuhan keperawatan yang
di rumuskan dengan tepat memfasilitasi kontinuitas asuhan
perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.Sebagai hasil,
semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan
asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
(5) Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik.Tahap pelaksanaan dimulai dimulai
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap -
tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut:
(a)Tahap 1 : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap
perencanaan.
(b)Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
35
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan :independen,dependen, dan interdependen.
(c)Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
(6) Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses
dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-
hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah di rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah
sebagai berikut :
(a) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/rencana
yangtelah disusun.
(b) Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan kriteria
keberhasilanyang telah di rumuskan dalam rencana
evaluasi. Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan criteria yang telah di
tetapkan.
Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai
secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan
cara mengatasinya.
Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul
masalah baru. dalam hal ini perawat perlu untuk
36
mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data,
analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang
tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya
tujuan.Setelah seorang perawat melakukan seluruh
proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan
evaluasi kepada pasien, seluruh tindakannya harus di
dokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi
keperawatan.
(7) Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi
individu yang berwenang.
Potter (2005) juga menjelaskan tentang tujuan dalam
pendokumentasian yaitu :
(a) Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk
mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien
termasuk perawatan individual, edukasi klien dan
penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan
37
menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan
yang dibutuhkan klien.
(d) Pengkajian
Catatan memberikan data yang digunakan perawat untuk
mengidentifikasi dan mendukung diagnose keperawatan
dan merencanakan intervensi yang sesuai.
(e) Riset
Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi
riset untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-
faktor tertentu.
(f) Audit dan pemantauan Tinjauan teratur tentang informasi
pada catatan klienmemberi dasar untuk evaluasi tentang
kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam
suatu institusi.
(g) Dokumentasi legal Pendokumentasian yang akurat
adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap
tuntutan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan.
Dokumentasi penting untuk meningkatkan efisiensi dan
perawatan klien secara individual.
Ada enam penting dalam dokumentasi keperawatan
yaitu:
- Dasar factualInformasi tentang klien dan
perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa
yang perawat lihat,dengar dan rasakan.
- Keakuratan Catatan klien harus akurat sehingga
dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
- Kelengkapan Informasi yang dimasukan dalam
catatan harus lengkap, mengandung informasi
singkat tentang perawtan klien.
38
- Keterkinian Memasukan data secara tepat waktu
penting dalam perawatan bersama klien.
- Organisasi Perawat mengkomunikasikan informasi
dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan
secara teratur menggambarkan nyeri klien,
pengkajian dan intervensi perawat dan dokter.
- Kerahasiaan Informasi yang diberikan oleh
seseorang keorang lain dengan kepercayaan dan
keyakinan bahwa informasi tersebut tidak akan
dibocorkan.
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat
sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hal ini
akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan dan
bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang
karir/kenaikan pangkat. Selain itu dokumentasi
keperawatan juga dapat menggambarkan tentang kinerja
seorang perawat.
2. Kajian Data
Tabel 2.10
Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari)
N Aspek yang Hasil Keterangan
39
O Dinilai (%)
Dari 7 status pasien yang dikaji,
1 Pengkajian 100 %
pengkajiannya diisi secara lengkap
Perumusan diagnosa sudah mempunyai
Diagnosa
2 100% format baku (SAK) dan mengandung unsur
Keperawatan
PES.
Perumusan tujuan sudah sesuai standar NOC,
dan dari 7 status pasien mencantumkan target
3 Perencanaan 100%
waktu pencapaian untuk diagnosa
keperawatannya.
Penulisan implementasi langsung di tulis
4 Implementasi 100%
setelah dilakukan
Evaluasi sudah dilakukan sesuai standar yang
5 Evaluasi 100% ada yaitu SOAP, dan semua status pasien
selalu ada evaluasi.
Dokumentasi Dokumentasi keperawatan langsung ditulis
6 100%
Keperawatan setalah dilakukan tindakan kepada pasien.
2. Kajian Data
Tabel 2.11
Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari)
NO Perasat Frekuensi Nilai Keterangan
40
(%)
1 Mengukur TTV 3 x/hari 100% Sesuai SOP
2 Melakukan 1 kali 100% Kesenjangan waktu
pemasangan infus antara SOP dan hasil
observasi
3 Operan 3 kali/hari 100% Terdapat kesenjangan
pelaksanaan antara
SOP dengan hasil
observasi di
ruaangan.
Sumber : pengkajian dan hasil observasi di ruangan Kenanga RSUD Undata
2022
3. Analisa Data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi di ruang
Kenanga selama 3 hari, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a) Instrumen A
1) Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien di ruangan Kenanga sudah mulai
dilakukan secara sistematis, akurat, singkat, dan berkesinambungan dan
hampir semua pendokumentasian status pasien diisi dengan lengkap.
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dinilai relevan dengan kondisi yang ditemukan
pada pasien dan sudah mengandung unsur PES sesuai standar asuhan
keperawatan yang berlaku di RSUD Undata.
3) Perencanaan
Sesuai umum tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai kaidah NOC, serta
rencana tindakan sudah sesuai dengan kondisi dan kebutuuhan pasien,
41
tetapi pada sebagian status komponen perencanaannya masih belum
optimal atau belum ditulis secara lengkap.
4) Implementasi
Secara umum implementasi diruangan Kenanga sudah sangat baik.
5) Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan diruangan Kenanga sudah sesuai dengan
unsur kesinambungan komprehensif dan ketetapan waktu, serta
pemanfaatan data dasar dan respon pasien dalam mengukur
perkembangan pencapaian tujuan telah optimal.
6) Dokumentasi Keperawatan
Format asuhan keperawatan yang baku diruangan Kenanga sudah
tersedia dan terlampir dalam format rekam medik pasien dan perawat
sudah mengerti cara pengisian format dokumentasi secara benar dan
tepat, dan dari hasil observasi hampir semua status pengisiannya sudah
lengkap dan perawat sudah melakukan pendokumentasian secara tepat
waktu (segera setelah melakukan tindakan).
b) Instrumen C
Dari tabel instrumen C diatas didapatkan ada beberapa tindakan
yang dilakukan tidak sesuai dengan SOP seperti pemasangan infus yang di
SOP, dimana pada botol cairan infus harus dituliskan nama, tanggal, dan
jam pemberian serta obat apa yang akan dicampurkan dalam cairan.. Begitu
juga dengan pelaksanaan operan yang di SOP, Operan dilakukan stiap
pergantian shift di nusre station, di ruangan pasien, dan kembali lagi di
nurse station, tetapi pada shift observasi, operan dilakukan sesuai prosedur
hanya pada saat pergantian shift malam ke shift pagi.
c) Perencanaan
a. Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Perencanaan merupakan usaha dasar dan pembuatan keputusan yang
telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan
42
dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
1)Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-masing
2)Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3)Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat, transisi, dan
persiapan pulang) bersama ketua tim
4)Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
5)Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6)Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien
7)Mengatur dana mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah,
serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
8)Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9)Membantu membimbing peserta didik keperawatan
10)Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b. Kajian Data (Kajian Planning meliputi : jadwal dinas, dan koordinasi
dengan perawat di ruangan) yaitu sebagai berikut :
43
N BULAN MARET 2022
Nama
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nurhadisa, S.Kep
1
Ns P P L P P L P P P L P P L P P P P P L L P P P P P P L P P P P
Rizalul Fikri,
2
Amd. Kep P P L P P L P S P P L P L P P P P L P L P P P P P P L P P P P
3 Sarah, S.Kep Ns P S M - L S M P L P L M L P P S M - L L S M - L T S M - S - T
Citra Dewi S.Kep
4
Ns L P P P L L P - P P S L - P S M - L P P P P P P P P L P P P P
Anna Marina K,
5
Amd.Kep P S L - L P S P - L P P L L - P Izin M - L S M S L P S M - L P
Sanariah, Amd.
6
Kep M - L S M - L M S M P L S M M - T P S M - L L S M - L P S M -
Nurintan F,
7
Amd.Kep - L S M - L P P M - - P P S - L S M - L P P S M - L P S M - L
Ahmad N,
8
Amd.Kep M - L P S M - S P P L M S M P S M - L P S M - L P S M - L P S
9 Asni S.Kep Ns P P L P P L P L L P S P - L P T P P T L P P P P P P L P L P P
Ni Wayan K
10
Amd. Kep LIBUR NYEPI P S P - L P S L P P L S M - L P S M - L P S M - L T
Nerlin Ompoko,
11
Amd.Kep CUTI MELAHIRKAN
Raudhatul A,
12
Amd.Kep S M - L S M - L P S L - L L S M - P P S M - L L S M - L P S M
Hendra Adi S,
13
S.kep L P S M - L P S M - - S L P L P T S M - L P S M - L P S M - L
Saipul Rianto,
14
Amd.Kep S M - L T S M - L ISOLASI MANDIRI S M - L P S M - L P S M
15 Selvianita - L P S M - L P S M L L M S M - L M S S - L P S M - L P S M -
43
Tabel 2.12 Jadwal Dinas Perawat Ruangan Kenanga
Amd.Kep
44
c. Analisa Data
Untuk pembuatan jadwal dinas para perawat pelaksana dilakukan
I
im
setiap bulan untuk menetukan jadwa dinas pada bulan tersebut dengan
mempertimbangkan saran dan masukan dari para perawat pelaksana.
d) Pengorganisasian
a. Kajian Teori (teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan,
baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga
T
a
u
t
e
K
asuhan
keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggungjawab yang
tinggi pada perawat.
Struktur organisasi dalam metode tim digambarkan dalam bagan
sebagai berikut:
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Metode Tim
45
Tugas pokok dan fungsi kepala ruang dalam metode tim adalah
sebagai berikut :
1) Pendekatan manajemen
a)Fungsi perencanaan
(1) Menyusun visi, misi, dan filosofi
(2) Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan,
tahunan)
b)Fungsi pengorganisasian
(1) Menyusun struktur organisasi
(2) Menyusun jadwal dinas
(3) Membuat daftar alokasi pasien
c)Fungsi pengarahan
(1) Memimpin operan
(2) Menciptakan iklim motivasi
(3) Mengatur pendelegasian
(4) Melakukan supervisi
d)Fungsi pengendalian
(1)Mengevaluasi indikator mutu
(2)Melakukan audit dokumentasi
(3) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien,
perawat, dan tenaga kesehatan lain
(4) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) Compensatory reward
a)Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
b)Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
3) Hubungan profesional
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Melakukan rapat tim kesehatan
c) Melakukan konferensi kasus
d) Melakukan kolaborasi dengan dokter
46
4) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
47
Berperan serta sebagai konsultan
9.
dari ketua Tim
Melakukan CNE (Continuing
10 Nursing Education) satu kali dalam
sebulan
Melakukan pengawasan
11. kedisplinan tugas staf melalui
daftar hadir yang ada di ruangan
Memberikan pendidikan kesehatan
12.
pada pasien dan keluarga
Jumlah 44 2
Total % 96%
Tabel 2.14
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim
Kadang- Tidak
Selalu Jarang
No. Kriteria kadang pernah
4 3 2 1
1. Bertugas pada pagi hari
2. Bersama perawat pelaksana
menerima operan tugas jaga dari
dinas malam
3. Bersama perawat pelaksana
melakukan konfirmasi/supervise
tentang kondisi pasien segera
setelah selesai operan tugas jaga
malam
4. Bersama perawat pelaksana doa
bersama sebagai awal dan akhir
tugas dilakukan setelah selesai
48
tugas jaga
5. Melakukan pre coference dengan
semua perawat dengan timnya di
awal jaga
6. Membagi tugas (pasien) kepada
perawat di timmnya sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
7. Melakukan pengkajian,
menetapkan diagnose
keperawatankepada semua pasien
yang menjadi kelolan tim, ada
bukti di rekam medic
8. Memonitor dan membimbing
perawat pelaksana
9. Memfasilitasi kelancaran tugas
perawat pelaksana di tim nya
dalam melakukan asuhan
keperawatan
10. Mengkoreksi/merevisi dan
melengkapi catatan askep yang
dilakukan perawat pelaksana di
timnya
11. Melakukan evaluasi kepada setiap
pasien sesuai tujuan yang sudah
direncanakan dalam askep dan
ada bukti rekam medic
12. Melakukan Post conference
menerima laporan akhir tugas jaga
dari perawat pelaksana untuk
persiapan operan berikutnya
49
13. Mendampigi perawat pelaksana
dalam operan tugas jaga kepada
perawat pelaksana dan tugas jaga
berikutnya
14. Memperkenalkan perawat
pelaksana yang ada dalam tim
atau yang akan merawat selama
50
Tabel 2.15
Evaluasi tugas Anggota Tim di Ruang Kenanga
51
edukasi kepada pasien/keluarga
yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti di rekam medic
9. Menerima keluhan
pasien/keluarga dan berusaha
untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan askep pada
semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi askep pada
semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
12. Mengikuti post conference yang
diadakan oleh ketua tim pada
akhir tugas dan melaporkan
kondisi dan perkembangan semua
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya kepada ketua tim
13. Melaksanakan pendelegasian
tugas ketuaTim pada sore, malam
dan hari libur
14. Berkoordinasi dengan
dokter/timkesehatan lain bila ada
masalah pasien pada sore
15. Bila tidak ada ketua tim wajib
memperkenalkan perawat
pelaksana dalam tim yang akan
memberikan askep pada tugas
jaga berikutnya
16. Mengikuti diskusi kasus dengan
dokter/tim kesehatan lain
52
1x/seminggu
17 Mengikuti diskusi kasus dalam
pertemuanrutin keperawatan
diruangan
18. Melaksanakan tugas lain sesuai
uraiantugas perawat pelaksana
sesuai prosedur
19. Membantu melakukan bimbingan
PKK kepada peserta didik
keperawatan
Jumlah 68 3 2
Total% 93%
Tabel 2.16
SKALA
53
dll)
B Pelaksanaan Operan
5
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan
Catatan
8
Karu atau Katim/ PP menanyakan kebutuhan
dasar pasien
C Pasca Operan
13
Di Ners Station
Dilakukan diskusi
Pelaporan untuk operan ditulis secara langsung
yang ditandatangani oleh PP/Katim pada saat
14
itu dan PP/ Katim berikutnya diketahui oleh
Karu
54
15 Ditutup oleh Karu
Jumlah 2 56
Total % 97%
Tabel 2.17
Pelaksanaan Pre Conference
No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4 Keterangan
1 Semua anggata tim hadir dalam
diskusi/konferensi akhir
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas
3 Ketua tim menentukan diagnosa yang akan
Dikerjakan
4 Ketua tim merencanakan tindakan untuk
mengatasi diagnosa keperawatan
5 Menulis waktu dan perawat yang akan
melakukan tindakan
6 Tindakan yang akan disupervisi :
7 Semua tim menyepakati waktu konferensi
Akhir
8 Menyepakati waktu istirahat
Total Score 9 20
Total % 90%
Tabel 2.18
55
CHECKLIST POST-CONFERENCE
No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4 Keterangan
1 Semua anggota tim hadir dalam diskusi/
konferensi akhir
2 Ketua tim mengevaluasi hasil asuhan
Keperawatan
3 Ketua tim memberikan reinforcement
positif kepada perawat pelaksana
4 Ketua tim memberikan masukan/arahan
untuk tindak lanjut
Total Score 3 12
Total % 94%
Table 2.19
CHECKLIST RONDE KEPERAWATAN
No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIA
N Keterangan
1 2 3 4
1 Pra ronde Selama
a. Menentukan kasus dantopik praktek di
b. Menentukan timronde ruangan
c. Menentukanliteratur Kenanga,
d. Membuatproposal belum pernah
e. Mempersiapkan pasien (inform dilakukan
concent, pengkajian) ronde
f. Persiapan pelaksanaan (diagnose Kep, keperawatan
apa yang mendukung, intervensi yang
56
sudah dilakukan,hambatan)
2 Ronde
Pembukaan.
a. Salampembuka
b. Memperkenalkan timronde
c. Menyampaikan identitas dan maslah
pasien
Penyajian masalah.
a. Memberi salam dan memperkenalkan
pasien dan keluarga kepada tim ronde
b. Menjelaskan riwayat penyakit dan
keperawatanpasien
c. Menjelaskan masalah pasien dan rencana
yang telah dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan
Validasi data.
a. Mencocokan dan menjelaskan kembali
data yang telah disampaikan
b. Diskusi antar anggota tim dan pasien
tentang masalah keperawatantersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer
atau konselor atau kepala ruang tentang
masalah yang akandilakukan
d. Mentukan tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah ditetapkan.
Pasca Ronde
a. Evaluasi dan rekomendasi intervensi
keperawatan
b. Penutup
57
Total Score
Tabel 2.20
Analisa Data (Gunakan tabel Hasil rekapitulasi
evaluasi penerapan MPKP)
Skor Skor
No. Penerapapan MPKP % Analisa
Total data
Kepala Ruangan
Evaluasi tugas kepala Melaksanakan
1. 48 46 96%
ruangan Tugasnya dengan
Baik
Ketua Tim
Evaluasi tugas ketua
2. 84 83 99% melaksanakan tugas
tim
dengan Baik
Perawat Pelaksana
Evaluasi tugas perawat melaksanakan
3. 76 73 93%
pelaksana tugasnya dengan
baik
Overan dilakukan
4. Pelaksanaan Operan 60 58 97% setiap pergantian
shift di nurse statio..
Pelaksanaan Pre-
Pelaksanaa Pre Post confrence
5. 32 29 90%
conference sering dilakukan.
Pelaksanaan Pre-
Pelaksanaa Ppst Post confrence
6. 16 15 94%
conference sering dilakukan.
Ruangan Kenanga
belum
7. Ronde Keperwatan - - -
melaksanakan
Ronde Keperawatan
58
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi
actuiting/penggerakan secara umum adalah sebagai berikut:
1)Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2)Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
3)Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
4)Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pada pasien
5)Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6)Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
7)Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain
b.Kajian Data
Tabel 2.21
Evaluasi Pelaksanaan Actuiting di Ruangan Kenanga
Dilakukan
No Standar
Ya Tidak
1. Pengarahan
2 Supervisi staf
3. Koordinasi
4. Orientasi staf
5. Orientasi mahasiswa praktek
6. Orientasi pasien/keluarga pasien
7. Memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
8. Memberi motivasi pada anggota
9. Membuat keputusan
10. Manajemen konflik
11. Menelaah kemampuan individu
59
12. Membimbing tenaga keperawatan
Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
13. keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya
14. Memberi kesempatan/izin kepada staf keperawatan
15. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
16. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter
Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
17. ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi,
untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan
Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan
18.
asuhan keperawatan
Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang
19.
rawat
Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan
20.
pasien berdasarkan macam dan jenis makanan pasien
21. Menyiapkan berkas catatan medis pasien
Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang
22.
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
23. Memberi penyuluhan kesehatan
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat
24.
pergantian dinas
c.Analisa Data
Pelaksanaan actuitting atau pengarahan di ruangan Kenanga sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil kajian data, yang
menunjukkan bahwa dari 24 item penilaian actuitting, semua item di
dalamnya dilakukan (100%)
4. Controlling atau pengawasan
a)Kajian Teori
60
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam pengawasan secara
umum adalah sebagai berikut:
1)Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun perawat pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2)Melalui supervisi:
a)Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi,
mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara
lisan, dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan
yang ada saat itu juga.
b)Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas.
c)Evaluasi
d)Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
e)Audit keperawatan.
4.Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
a)Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:
a)BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam
jangka waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSUD dalam satu tahun adalah 75 –
85%.
Perhitungan BOR:
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
jumlah TT x jumlah hari perawatan
61
Keterangan: TT: tempat tidur
Tabel 2.22
Indikator Efisiensi Ruangan
62
No. Indikator Standar
1. BOR 75-85 %
b)Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan Kenanga dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medic
Rumah Sakit Daerah Undata tahun 2022, data yang diperoleh untuk
Ruangan Kenanga adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 16 tempat tidur
Lama hari perawatan : 394 hari
Jumlah hari dalam 1 periode : 31 hari
Jumlah pasien keluar dan meninggal : 73 orang
a)BOR
jumlah hari perwatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari perawatan
394
= x 100 %
16 x 31
= 79%
b)LOS
jumlah hari perawatan
LOS = x 100%
jumlah psien keluar atau mati
394
= x 100%
73
= 5,39 Hari = 5 Hari
c)TOI
63
lama hari perawatan
TOI = X 100%
jumlah tempat tidur
31
= X100%
16
= 1,93 hari = 2 Hari
d)BTO
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
73
=
16
=4,56 / 4 Kali
Indikator efisiensi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.23
Indikator Efisiensi Ruangan Kenanga
1. BOR 79 % 75-85%
Sumber: Djojobroto
64
Tabel 2.24
Efisiensi Ruangan Kenanga
Indikator
No. Bulan
BOR LOS TOI BTO
1. Desember 79 % 5 2 4
2. Januari 79% 5 2 4
3. Februari 87% 3 2 5
Rata-rata 82% 4 2 4
75-85 7-10 1-3
Standar 40-45 kali
% hari hari
Sumber : rekam medik Ruangan Kenanga Desember 2021 – Februari2022
3) Analisa Data
5)BOR
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata BOR/3 bulan yaitu 82% artinya memenuhi standar
menurut Djojobroto.
6)LOS
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata LOS/3 bulan yaitu 4 hari artinya Kurang memenuhi
standar menurut Djojobroto.
7)TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata TOI/3 bulan yaitu 2 hari artinya memenuhi standar
menurut Djojobroto.
8)BTO
65
b) Mutu Asuhan Keperawatan (SAK) Instrumen B
1) Kajian Teori
Salah satu indikator mutu asuhan keperawatan adalah dilihat dari
persepsi klien tentang mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Dan
untuk mengevaluasi hal ini juga perlu suatu instrument yang baku.
(Sesuaikan intrumen baku yang digunakan pihak RS).
2) Kajian data dilakukan dengan cara memberikan angket pada beberapa
pasien ( orang) atau keluarga pasien.
a) Tabel tingkat pendidikan pasien
Tabel 2.25 Tingkat Pendidikan Pasien
66
Tabel 2.27
Tabel Evaluasi Hasil Mutu Asuhan Keperawatan
Kadang- Tidak
Selalu Jarang
kadang pernah
-Nnoo Kriteria Jumlah
4 3 2 1
67
Apabila anda/keluarga anda
mengalami kesulitan buang air besar
8. apakah perawat menganjurkan makan
buah-buahan, sayuran, minum yang
cukup,banyak bergerak.
Pada saat perawat membantu
anda/keluarga anda waktu buang air
besar-buang air kecil, apakah perawat
9. memasang sampiran/selimut,
menutup pintu/jendela,
mempersilahkan pengunjung keluar
ruangan.
Apakah ruangan tidur anda/keluarga
10. anda selalu dijaga kebersihannya
dengan disapu dan dipel setiap hari.
Apakah lantai kamar mandi/WC
selalu: bersih, tidak licin, tidak
11.
berbau, dan cukup terang.
68
bergerak, berbaring terlalu lama.
Pada saat anda/keluarga anda masuk
rumah sakit apakah perawat
memberikan penjelasan tentang
16.
fasilitas yang tersedia dan cara
penggunaanya, peraturan, tata tertib
yang berlaku di rumah sakit
Selama anda/keluarga anda dalam
17. perawatan apakah perawat
memanggil nama dengan benar
Selama anda/keluarga anda dalam
perawatan apakah perawat
18. mengawasi keadaan anda secara
teratur pada pagi, sore maupun
malam hari
Selama anda/keluarga anda dalam
19. perawatan apakah perawat segera
member bantuan bila diperlukan
Apakah perawat bersikap: sopan,
20.
ramah
Apakah anda/ keluarga anda
mengetahui perawat yang
21.
bertanggung jawab setiap kali
pergantian dinas
Apakah perawat selalu memberi
22. penjelasan sebelum memberikan
tindakan perawatan/pengobatan
69
Dalam hal memberikan obat apakah
perawat membantu
24.
menyiapkan/meminumkan obat.
c)Analisa data :
(1)Pendidikan
(a) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir SMP sebanyak 1 orang
(b) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 1 orang
(c) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir D3 sebanyak 2 orang
(d) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 3 orang
(2)Pekerjaan
(a) IRT 1 orang
(b) Wiraswasta 1 orang
(c) PNS 5 Orang
(3)Evaluasi hasil mutu Asuhan Keperawatan
Dari data yang di dapatkan melalui pembagian kuisioner
menunjukkan bahwa secara umum tingkat kepuasan
pasien/keluarga pasien terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan diruangan Kenanga cukup puas. Ada beberapa item yang
kurang memuaskan bagi pasien/keluarga pasien yaitu pada item
pemenuhan kebutuhan makan, personal hygiene (6,9,12,13,14), dan
operan dinas pada pasien (21).
70
Tingkat kepuasan keluarga dari 7 pasien yaitu:
Jawaban selalu dari 25 Instrumen adalah 56 %
Jawaban kadang-kadang dari 25 instrumen adalah 15 %
Jawaban Jarang dari 25 instrumen adalah 4 %
Jawaban Tidak Pernah dari 25 instrumen adalah 4 %
Mutu Pelayanan Ruangan Kenanga= Selalu + Kadang-kadang
= 56 % + 15 %
= 71 %
(Cukup Puas)
d) Kepuasan Kerja Perawat
1.Kajian Teori
Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan
positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya
bekerja (Brayfield dan Rothe, 1951 dalam Istijanto, 2006). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Nursalam (2015)
adalah sebagai berikut:
a) Motivasi
Fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf
didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi:
(1)Keinginan untuk peningkatan
(2)Percaya bahwa penghasilan yang didapatkan sudah mencukupi
(3)Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang diperlukan
(4)Umpan balik
(5)Kesempatan untuk mencoba
(6)Instrumen penampilan untuk promosi, kerjasama, dan
peningkatan penghasilan.
c) Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam
kepuasan kerja. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi hal-
hal sebagai berikut:
71
b)Komunikasi
(1)Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan
(2)Pengetahuan tentang kegiatan organisasi
(3)Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi
c) Potensial pertumbuhan
(1) Kesempatan untuk berkembang, karir, dan promosi
(2) Dukungan untuk tumbuh dan berkembang; pelatihan,
beasiswa pendidikan, dan pelatihan manajemen bagi staf yang
dipromosikan
d) Kebijaksanaan individu
(1) Mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal kerja, liburan, dan
cuti sakit serta pembiayaannya
(2) Keamanan pekerjaan
(3) Loyalitas organisasi terhadap staf
(4) Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya
(5) Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi
(6) Upah/gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
(7) Kondisi kerja yang kondusif
a.Peran manajer
Peran manajer secara umum dapat dinilai dari kemampuannya
dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Menurut
Rowland dan Rowland (1997) terdapat 12 kunci utama dalam
kepuasan kerja, yaitu input; hubungan manajer dan staf; disiplin
kerja; lingkungan tempat kerja; istirahat dan makan yang cukup;
diskriminasi; kepuasan kerja; penghargaan penampilan; klarifikasi
kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan; mendapatkan
kesempatan; pengambilan keputusan; dan gaya manajemen.
72
b.Kajian Data
Tabel 2.28
Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
No PERNYATAAN STP TP CP P SP
KODE
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pekerjaan yang 1 0 3 11 0
Anda lakukan
2 Sistem penggajian yang dilakukan institusi tempat Anda 0 1 3 11 0
bekerja
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pendidikan Anda 1 1 4 9 0
4 Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi atau kerja 1 2 3 8 1
ekstra
5 Tersedia peralatan dan perlengkapan yang mendukung 1 2 3 9 0
pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, 0 0 5 10 0
tempat parkir, kantin
7 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi 0 2 3 10 0
udara, kebersihan dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas kesehatan/ keselamatan kerja 1 1 4 9 0
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap Anda 1 0 6 8 0
10 Hubungan antara karyawan dalam kelompok kerja 1 0 5 7 2
11 Kemampuan bekerja sama antar karyawan 1 0 4 10 0
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap Anda 1 1 2 11 0
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar pendidikan Anda 0 0 3 12 0
14 Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan 0 0 3 11 1
penugasan yang diberikan
15 Kemampuan supervisi/ pengawas dalam membuat 0 1 5 9 0
keputusan
16 Perlakuan atasan selama Anda bekerja disini 1 0 1 12 1
17 Kebebasan melakukan suatu metoda sendiri dalam 0 0 4 11 0
menyelesaikan pekerjaan
18 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja 0 0 6 9 0
melalui pelatihan atau pendidikan tambahan
73
19 Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi 0 0 5 10 0
20 Kesempatan untuk membuat suatu prestaasi dan mendapat 0 0 4 11 0
kenaikan pangkat
TOTAL 10 11 74 198 5
c. Analisa Data :
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Kenanga dari 15 orang
perawat yaitu:
Jawaban Sangat Puas dari 20 Instrumen adalah 25 %
Jawaban Puas dari 20 instrumen adalah 99 %
Jawaban Cukup Puas dari 20 instrumen adalah 37%
Jawaban Tidak Puas dari 20 instrumen adalah 55 %
Jawaban sangat tidak puas dari 20 instrumen adalah 50 %
Tingkat Kepuasan Perawat Ruangan Kenanga
= Puas + Sangat Puas
= 25 % + 99 % = 124 %
74
BAB III
A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. INPUT
a. Ketenagaan
b. Fasilitas/Alat
2. PROSES
waktu pencapaian.
75
c. Masih terdapat kesenjangan antara SOP dengan hasil observasi
B. PRIORITAS MASALAH
terjadi
76
- Manageability (Mn) yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
sebagai berikut :
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sesuai
5 = sangat sesuai
Table 2.29
77
sampai masalah 3. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana
keuangan dan kemampuan.
b. Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
Seleksi alternatif penyelesaian masala menggunakan
pembobotan CARI, yaitu :
C = Capability (Kemampuan Melaksanakan Alternatif)
A = Accesability (Kemudahan Dalam Melaksanakan Alernatif)
R = Readiness (Kesiapan Dalam Melaksanakan Alternatif)
L = Leverage ( Daya Ungkit Alternative Tersebut Dalam
Menyelesaikan Masalah)
Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :
1 = sangat kurang sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sesuai
5 = sangat sesuai
Table 2.30 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
No Alternatif Penyelesaian C A R L Total
Masalah
1. Kurangnya Sarana Prasarana 4 4 3 3 14
diruangan Kenanga
2. Belum Maksimal Penerapan 4 3 4 3 14
MPKP Di Ruang Kenanga.
3. Kesenjangan SOP. 3 3 4 3 13
78
C. RENCANA KEGIATAN
Pe
na
ng
Ma Ke Indikator W
Tujua gu
No sala Data giat Keberhas ak
n ng
h an ilan tu
Ja
w
ab
1 Kurangnya Tidak terdapat Tersedianya Berkoordinas Terdapat Minggu Ke III Mahasiswa
sarana prasarana Denah Ruangan fasilitas ruangan i dengan ruangan Profesi Ners
diruangan Kenanga, Ruangan yang pihak RS Kepala Poltekkes Palu
Kenanga Kepala Ruangan, memudahkan untuk Ruangan
Ruangan Diskusi, kepala ruangan penyediaan Terdapat
Timbangan BB dan untuk Ruangan dan Ruangan
suction melakukan alat-alat Diskusi
diskusi. medis yang Terpenuhinya
Perawat, pasien kurang alat-alat medis
dan Keluarga Berkordinasi yang kerang
pasien Ke Kepala Terdapat
mengetahui tata Ruangan Denah
letak ruangan Terkait Ruangan
Kenanga. pembuatan
Terlengkapinya denah
alat-alat medis Ruangan
79
yang kurang Kenanga
diruangan
3 Kesenjangan Ada Beberapa Masing- Masing Kepala Ruangan Perawat Diruang Minggi Ke II Mahasiswa
SOP. Tindakan Yang Perawat Dapat Mengarahkan Kenanga Profesi Ners
Dilakukan Tidak Menerapkan Perawat Untuk melakukan Poltekkes Palu
Sesuai Dengan SOP Tindakan Lebih tindakan sesuai
Seperti Prosedur Keperawatan Menerapkan SOP
80
pemasangan Infus Sesuai SOP SOP
pada saat pemberian
label pada cairan
infus.
81
BAB IV
A. PELAKSANAAN
No. Kegiatan
1. Nurse Station
a. Kepala Ruangan / Ketua Tim Shift membuka acara dengan
salam
b. Ketua Tim Mengoperkan / menyampaikan :
2) Kondisi atau keadaan pasien : nama pasien, lama
perawatan, keluhan subjektif dan objektif, diagnosa
keperawatan, TUK yang sudah dicapai, tindakan yang
sudah dan yang belum dilaksanakan, tindakan kolaborasi
dan dependent rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan
c. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang
sudah disampaikan
Bed Pasien
a. Kepala Ruangan / Ketua Tim memimpin Operan kekamar /
Bed pasien
1) Kepala Ruangan / Ketua Tim mengucapkan salam dan
menyampaikan pergantian perawat jaga
2) Ketua Tim dan perawat pelaksanaan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan
2. Nurse Station
a. Ketua tim merangkum informasi operan memberikan saran
tindak lanjut
b. Ketua tim menyampaikan informasi / hal-hal umum yang
82
perlu disampaikan
c. Ketua tim memimpin doa bersama dan menutup acara
d. Bersalaman
No. KEGIATAN
1. Persiapan Alat (Alat tulis)
Mempersapkan hasil rekam medic/catatan keperawatan
Mempersiapkan dokumen lain yang diperlukan
2. Prosedur Kerja
Ketua tim membuka acara dan berdoa
Ketua tim menanyakan aspek asuhan keperawatan yang telah
dilakukan oleh perawat dinas sebelumnya terutama pada
pasien/masalah yang perlu didiskusikan
Diskusi dipimpin oleh ketua tim
Ketua tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
Ketua tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dngan asuhan yang diberikan saat itu.
Ketua tim memberikan Reinforcement
Ketua tim menutup acara
83
UNDATA PROVINSI SULAWESI
TENGAH
f. Peserta Ronde
1. Perawat : - Kepala Ruangan : Nurlaila
- Ketua Tim : Dita Muliaty A Manoppo
- Perawat Pelaksana : - Indah Kumala Sari
84
- Fatmawatighafran Abdul
2. Medis : Fidyatin Jaya Maabu
3. Ahli Gizi : Nur’ain Y Poha
4. Radiologi : Iman Gaga Labajo
5. Laboratorium : Dita Nurfadilah Mahadju
6. Pembimbing : Nurhadisa, S.Kep, Ns
g. Materi
Resume Keperawatan Pada Klien Dengan Pendarahan Intra Serebral
h. Metode
1. Ronde Keperawatan
2. Diskusi dan Tanya Jawab
i. Media
1. Dokumentasi Klien (Status)
2. Informent Consent
3. Sarana Diskusi : Alat tulis
j. Mekanisme Kegiatan
85
a. Salam pembukaan Ruangan ngarkan
b. Memperkenalkan
pasien danTim
Ronde
c. Menjelaskan tujuan
kegiatan Ronde
d. Mempersilahkan
Ketua Tim
menyampaikan
kasusnya
PP 1 20 menit
2. Penyajian Data
a. Menyampaikan
dasar pertibangan
dilakukan Ronde
b. Menjelaskan
riwayat penyakit
c. Menjelaskan
masalah klien yang
belum terselesaikan
dan tindakan yang
telah dilaksanakan
d. Menyampaikan
hasil evaluasi
keberhasilan
intervensi PP 2
86
memperkenalkan dan
Tim Ronde kepada menjawab
klien dan keluarga pertanyaan
disampaikan
dengan melibatkan
keluarga
Karu, PP
Nurse 1&2, Dokter,
c. Karu membuka dan
Station Ahli Gizi,
memimpin diskusi
Radiologi,
d. Diskusi antar
Laboratoriu
anggota Tim dank
m, Tim
lien tentang
Ronde
masalah
keperawatan yang
belum terselesaikan
dari validasi data
antar Tim Ronde
e. Pemberian
Justifikasi oleh
konselor tentang
masalah pasien
serta rencna
tindakan yang akan
dilakukan
87
merekomendasikan
solusi yang dilakukan Tim Ronde
dalam mengatasi
masalah
Kepala
penutup
k. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan Ronde
Keperawatan
b. Penyusunan proposal Ronde Keperawatan
c. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan Ronde
d. Membuat Informed Consent dengan pasien dan keluarga
2. Kriteria Evaluasi Proses
Pelaksanaan Ronde Keperawatan berjalan dengan lancer dan masing –
masing anggota Tim dapat menjalankan perannya dengan baik.
3. Kriteria Evluasi Hasil
Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan
masalah pasien.
B. EVALUASI
setiap hari selama 8 hari dan ronde keperawatan sudah dilakukan selama
sehari.
88
d. Kekuatan/Strenght
tempatnya.
SOP
oleh ketua Tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi
89
dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung
akhir tugas.
e. Kelemahan/Weakness
terlalu jauh.
a. Peluang /Opportunity
perawata diruangan
layak pakai
90
3) Sebagai tempat lahan praktik manajemen keperawatan program
profesi Ners
b. Ancaman/Threat
lebih profesional
91
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dengan jumlah perawat pelaksana 12 orang 2 orang ketua tim dan 1 orang
kepala ruangan, dengan jumlah tempat tidur pasien 16 bed. Setiap orang
sebagian besar telah terpenuhi hanya saja masih ada beberapa alat-alat
92
B. SARAN
profesional.
LAMPIRAN
93
94
95
96