Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DIRUANGAN KENANGA RSUD UNDATA

SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

1. DITA NURFADILA MAHADJU


2. FIDYATIN JAYA MAABU
3. NURLAILA
4. DITA MULIATY A. MANOPPO
5. FATMAWATIGHAFRAN ABDUL
6. NUR’AIN Y. POHA
7. INDAH KUMALA SARI
8. IMAN GAGA LABAJO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PROFESI NERS STASE
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RSUD UNDATA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

DITA NURFADILA MAHADJU PO7120421008


FIDYATIN JAYA MAABU PO7120421011
NURLAILA PO7120421026
DITA MULIATY A. MANOPPO PO7120421007
FATMAWATIGHAFRAN ABDUL PO7120421036
NUR’AIN Y. POHA PO7120421025
INDAH KUMALA SARI PO7120421032
IMAN GAGA LABAJO PO7120421015

Telah diperiksa dan disetujui oleh Preceptor Klinik dan Preceptor Institusi pada
Hari April 2022

Preceptor Klinik Preceptor Institusi

.......................................... ...............................................

Mengetahui
Ketua Program Studi Ners

(Dr. Jurana, S.Kep.,Ns.M.Kes)


NIP.197112151991012001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Kuasa atas

terselesaikannya Laporan Kelompok Stase Manajemen.Laporan yang masih perlu di

kembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi semua pihak

yang membacanya.

Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi

Ners Poltekkes Kemenkes Palu.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Preceptor Institusi dan Preceptor

Klinik yang membimbing di Stase Manajmen Keperawatan.Kami menyadari bahwa

laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran.

Palu, April 2022

Kelompok VI

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR TABEL 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 7
B. Tujuan 8
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan 8
D. Cara Pengkajian 9
E. Kategori Penilaian 9
F. Praktikan 9

BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan gambaran umum Ruang Perawatan Kenanga 10
B. Sistem Manajemen Keperawatan 16

BAB III MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN


A. Identifikasi Masalah 74
B. Prioritas Masalah 75
C. Rencana Kegiatan 78

BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI


A. Pelaksanaan 80
B. Evaluasi 87
C. Analisa Swot 87

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 90
B. Saran 90

LAMPIRAN 91

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Denah Ruangan Kenanga 11


Gambar 1.2 Struktur Organisasi 44

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Tarif Ruangan Kenanga 16


Tabel 2.2 10 Penyakit terbanyak 17
Tabel 2.3 Daftar Perawat Kenanga 24
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
25
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Lama masa
kerja………………………………………………………………............................26
Tabel 2.6 Jumlah kebutuhan alat kesehatan dan keperawatan di Kenanga RSUD
Undata 26
Tabel 2.7 Jumlah kebutuhan alat rumah tangga di Kenanga RSUD Undata 26
Tabel 2.8 Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di Kenanga RSUD Undata
27
Tabel 2.9 Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di Kenanga RSUD Undata
29
Tabel 2.10 Hasil Observasi Instrumen C 39
Tabel 2.11 Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari) 40
Tabel 2.12 Jadwal Dinas 43
Tabel 2.13 Evaluasi tugas Kepala Ruangan di Kenanga 46
Tabel 2.14 Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim 47
Tabel 2.15 Evaluasi tugas Anggota tim Pelaksana Kenanga 50
Tabel 2.16 Evaluasi Pelaksanaan Operan 52
Tabel 2.17 Pelaksanaan Pre Conference 54
Tabel 2.18 Pelaksanaan Post Conference 55
Tabel 2.19 Pelaksanaan Ronde Keperawatan 55
Tabel 20 Analisa Data (Gunakan tabel Hasil rekapitulasi evaluasi penerapan MPKP)
57
Tabel 2.21 Evaluasi Pelaksanaan Actuiting di Ruangan Kenanga 58
Tabel 2.22 Indikator Efisiensi Ruangan 62
Tabel 2.23 Indikator Efisiensi Ruangan 63
Tabel 2.24 Efisiensi Ruangan Kenanga 64
Tabel 2.25 Tingkat Pendidikan Pasien 65

5
Tabel 2.26 Tingkat Pekerjaan Pasien 65
Tabel 2.27 Hasil Evaluasi Mutu Asuhan Keperawatan 66
Tabel 2.28 Tingkat kepuasan kerja perawat 72
Table 2.29 Prioritas Masalah Keperawatan 76
Table 2.30 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah 77
Table 2.31 POA 78
Table 2.32 Pelaksanaan Role Play Operan 80
Table 2.33 Pelaksanaan Role Play Pre dan Post Conference 81
Table 2.34 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Ronde Keperawatan 83

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.Pelayanan keperawatan
merupakan bagian tercepat dari pelayanan kesehatan yang menentukan
kualitas pelayanan di tatanan pelayanan di Rumah Sakit, 40 – 60% pelayanan
Rumah Sakit adalah pelayanan keperawatan (Nursalam, 2016). Perawat
sebagai profesi yang mempunyai kemandirian dalam memberikan asuhan
keperawatan selama 24 jam secara berkesinambungan yang melibatakan
klien, keluarga maupun profesi atau tenaga kesehatan lain, guna tercapainya
pelayanan keperawatan berkualitas (Nursalam, 2016).
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas,
pengelolaan pelayanan keperawatan haruslah mendapat perhatian secara
menyeluruh. Kualitas pelayanan keperawatan dalam bentuk tatanan
pelayanan di Rumah Sakit dipengaruhi banyak factor. Factor – factor tersebut
haruslah dapat dikelola secara efektif dan efesien dengan menggunakan
proses manajemen, khususnya manajemen keperawatan (Nursalam, 2016).
Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui tahap – tahap yaitu
pengkajian (kajian situasional), perenanaan (strategi dan operasional),
implementasi dan evaluasi. Manajemen keperawatan adalah suatu proses
kerja yang dilakukan oleh anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Untuk menjalankan fungsi
manajemen agar berfungsi secara optimal seorang manajer. Keperawatan
dituntut untuk dapat melakukan suatu proses yang meliputi 4 fungsi utama
dari menjemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan kontrol
(Nursalam, 2016).
Praktik klinik keperawatan manajemen merupakan aplikasi konsep
manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan mengelola pelayanan

7
keperawatan pada berbagai area/ unit pelayanan di Rumah Sakit (klinik).
Proses pelaksanaan praktek keperawatan klinik ini dengan melaluiunit
pelayanan keperawatan dan pengelolaan asuhan dengan
mengimplementasikan fungsi – fungsi dan langkah – langkah manajemen
guna tercapainya pelayanan keperawatan yang bermutu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan dan
kepemimpinan dalam keperawatan diharapkan mampu melakukan dasar
pengelolaan unit pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep dan
langkah – langkah manajemen kepemimpinan dalam keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mampu :
a. Melakukan kajian strategis di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan operasional unit
b. Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian bersama – sama penanggung jawab
unit.
c. Mengoganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit
d. Melakukan pengelolaan staf
e. Memberikan pengarahan organisasional
f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktek keperawatan
manajemen keperawatan dan kepemimpinan dalam keperawatan
dilaksanakan di ruang rawat inap Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah
Undata Sulawesi Tengah pada tanggal 21 Maret 2022 sampai dengan 09 April
2022.

8
D. CARA PENGKAJIAN
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi dokumentasi
4. Survey
E. KATEGORI PENILAIAN
1. Kriteria baik = 76 – 100%
2. Kriteria cukup = 56 – 75%
3. Kriteria kurang = ≤ 55 %
F. PRAKTIKAN
Praktikan Praktik Belajar Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
keperawatan ini adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu
Jurusan Keperawatan Program Studi Ners Tahun Akademik 2021/2022.

9
BAB II

HASIL PENGKAJIAN

A. PROFIL DAN GAMBARAN UMUM RUANG PERAWATAN


1. Profil Ruangan
a. Visi dan Misi RSUD Undata
1) Visi
Menjadi Rumah Sakit terdepan dan terbaik di Provinsi Sulawesi
Tengah
2) Misi
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
profesional serta menyiapkan dan mengembangkan sumber
daya manusia.
b) Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit dan kesejahteraan
karyawan.
c) Menjalin kerja sama dengan mitra Rumah Sakit
3) Motto
“ Mosangu Mosipakabelo”
Artinya : Bersatu Untuk Saling Memperbaiki Dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat.
b. Jenis Pelayanan

Ruangan perawatan Kenanga merupakan ruangan perawatan kelas I

dengan spesialisasi Penyakit Dalam, Bedah umum, Bedah Ortopedi,

Bedah Urologi, Bedah Digestif, Bedah Anak, Bedah Saraf, Saraf dan

Unkologi.

10
c. Denah Ruangan
Gambar 1.1 Denah Ruangan

D
C C D

E
B B B B B B B A F B
\
C C C C C C C C
B

11
Keterangan :

A : Kamar Perawat

B : Ruang Perawatan

C : WC pasien

D : Tangga

E : Lift

F : Apotek

: Tempat tidur

: Kursi Tunggu Pasien

: Banner

: Meja Alat Medis

: Lemari

: Nurse Station

: Meja Perawat

: Meja Kepala Ruangan

15
d. Daftar Tarif
Ruang Kenanga merupakan ruang perawatan untuk kelas I dengan
tarif perawatan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Daftar Tarif Ruangan Kenanga
No. Jenis Jasa Total
Pelayanan Pelayanan Tarif
1. Pelaksanaan
ASKEP I Rp 15.000 Rp 15.000

Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan 2022


dan hasil observasi

B. SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN


1. Unsur Input
a. Pasien
1) Kajian Teori
Pasien menurut Pasal 1 Undang – undang No. 29 tahun 2004
menjelaskan pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasien
adalah penderita (sakit) yang memperoleh pelayanan tinggal atau
dirawat pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu.
2) Kajian Data
a) Jumlah pasien 3 bulan terakhir ( bulan Desember 2021 -
Februari 2022)
(1) Bulan Desember total 21 Pasien
16
(2) Bulan Januari total 25 Pasien
(3) Bulan Februari total 27 Pasien
b) Penyakit terbanyak 3 bulan terakhir (bulan Desember 2021 –
Februari 2022)

Tabel 2.2
10 penyakit terbanyak bulan
Desember 2021 – Februari 2022

No Jenis Penyakit Total

1 Tumor 11
2 CKD 9
3 Urolithiasis 7
4 Nefrolitiasis 5
5 Fraktur Femur 4
6 Hipertensi 3
7 Diabetes Mellitus 3
8 BPH 3
9 SNH 2
10 Anemia 2
Total 49
Sumber : Buku Register Ruangan Kenanga Periode Desember
2021– Januari 2022

3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak di bulan Desember 2021 sampai dengan
bula Februari 2022 adalah tumor dengan total 11.

17
b. Ketenagaan
1) Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
(1) Menurut Gillies
Penetapan jumlah teneaga perawat di ruangan menurut gillies
adalah sebagai berikut :
A×B×C F
= =H
(C−D)× E G

Keterangan :
A : Rata-rata jumlah perawatan pasien/hari
B : Rata-rata jumlah pasien/hari (BOR×Jumlah TT)
C : Jumlah Hari/tahun
D : Jumlah hari libur masing-masing perawat
E : Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/tahun
G : jumlah jam kerja efektif
H : jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Prinsip perhitungan rumus Gillies dalam memberikan
pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu
sebagai berikut :
 Perawatan langsung, adalah perawatan yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan pasien baik fisik, psikologi,
sosial, dan spiritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawat,
dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu self care,
partial care, total care dan intensive care. Rata-rata

18
kebutuhan perawatan langsung setiap pasien adalah 4 jam per
hari. Adapun perawatan berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien adalah :
- Self Care dibutuhkan 1/2 x 4 jam = 2 jam
- Partial Care dibutuhkan¾ X 4 jam = 3 jam
- Total Care dibutuhkan 1x1 ½ x 4 jam = 4-6 jam
- Intensive Care dibutuhkan 2 x 4 jam = 8 jam
 Perawatan tidak langsung, meliputi kebgiatan-kegiatan
Membuat rencana perawatan, memasang/menyiapkan alat,
konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan
kesehatan, serta melaporkan kondisi pasien. Hasil penelitian
RS Detroit menunjukkan rata-rata waktu perawatan tidak
langsung adalah 38 menit/pasien/hari, penelitian di RS John
Hopkins menunjukkan 60 menit/pasien/hari, sedangkan
menurut Wolfe dan Young waktu perawatan tidak langsung
yang dibutuhkan adalah 60 menit/pasien/hari.
 Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien, meliputi
aktivitas, pengobatan, serta tindak lanjut pengobatan.
Menurut Mayer dalam Gillies , waktu yang dibutuhkan untuk
pendidikan kesehatan adalah 15 menit/pasien/hari.
(2) Menurut Depkes (2011)
Berikut ini akan dipaparkan beberapa pedoman dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di ruang rawat inap.
Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan(DepKes
RI, 2011)
 Pengelompokan unit kerja rumah sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) harus
memperhatikan unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara
garis besar terdapat pengelompokan unit kerja rumah sakit
sebagai berikut :
19
- Rawat inap dewasa
- Rawat inap anak/perinatal
- Rawat inap intensif
- Gawat darurat (IGD)
- Kamar bersalin
- Kamar operasi
- Rawat jalan
 Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan
Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan
dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan (perawat
dan bidan) di ruangan rawat inap rumah sakit.
Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif per shif
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor
koreksi) dengan hari libur/cuti/hari besar (Loss day)
Loss Day = x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari minggu dalam 6 bulan+cuti +hari besar
Jumlah hari kerja efektif
Jumlah tenaga keperawatan mengerjakan tugas-tugas non-
keperawatan (non-nursing jobs), seperti : membuat perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-lain,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
( jumlah tenaga keperawatan+loss day ) × 25 %
Jumlah tenaga : Tenaga yang tersedia + faktor koreksi
 Tingkat Ketergantungan Pasien :
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada
kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1. Asuhan keperawatan minimal (Minimal care), dengan kriteria:

20
a. Keberhan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b. Makan dan minum dilakukan sendiri;
c. Ambulasi dengan pengawasan;
d. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shif;
e. Pengobatan minimal, status psikologi stabil;

2. Asuhan keperawatan sedang, dengan kriteria :


a. Kebersihan diri dibantu, makan, minum, dibantu;
b. Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali;
3. Asuhan keperawatan agak berat, dengan kriteri :
a. Sebagian besar aktivitas dibantu;
b. Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c. Terpasang folley chateter, intake output dicatat;
d. Terpasang infus;
e. Pengobatan lebih dari sekali;
f. Persiapan pengobatan memerlukan prosudur.
4. Asuhan keperawatan maksimal, dengan kriteria:
a. Segala aktivitas dibantu oleh perawat;
b. Posisi pasien diatur dan diobservasi tanda-tanda vital setiap dua jam ;
c. Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction;
d. Gelisah/ disorientasi
jumlah jam perawatan di ruangan/hari
jam efektif perawat
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut ditambah (faktor koreksi)
dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Loss Day =
× jumlah perawatan yang diperlukan
jumla h h ariminggu dalam 1 ta h un+cuti+ h aribesar
jumla hh arikerjaefektif
21
 Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-
keperawatan (non-norsing jobs) seperti contohnya; membuat perincian
pasien pulang, kebersihan alat-alat makan pasien, dan lain-lain,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
( jumlah tenaga keperawatan +loss day ) × 25 %
b) Kajian data
1) Menurut Gillies
Pengumpulan data untuk kuantitas tenaga keperawatan di ruangan
Kenanga dilakukan dengan studi dokumentasi menggunakan data rekam
medik. Perawat di ruangan Kenanga berjumlah 15 orang yang terdiri
dari 1 kepala ruangan, 2 ketua tim, dan . Berdasarkan rekam medik
Rumah Sakit Umum Daerah Undata tahun 2022, data yang diperlukan
untuk Ruangan Kenanga adalah sebagai berikut :
Rata-rata jumlah perawatan pasien : 5 hari
Rata-rata jumlah pasien/hari : 5 orang
Jumlah hari libur perawat : 27 hari
Rata-rata jumlah jam kerja perawat : 8 jam
Jika dimasukkan ke dalam rumus perhitungan tenaga perawat menurut
Gillies, maka jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di ruangan
Kenanga adalah sebagai berikut :
5 x ( 79 % x 16 ) x 90 hari
Jumlah tenaga ¿
( 90−18 ) x 8
5 x 12.64 x 90 hari
¿
72 x 8
5688
¿ =¿10
576
¿ 10 orang perawat pelaksana
Hasil diatas ditambah lagi dengan perawat 1 orang kepala ruangan, dan
2 orang ketua tim/perawat primer. Jadi jumlah tenaga yang di butuhkan
Ruangan Kenanga adalah 13 orang.
2) Menurut Depkes
22
Losday =
jumlah hari minggu dalam 3 bulan+ cuti+hari besar
× 13
jumlah hari kerja efektif
13+1+ 4
90
x 13
18
x 13 = 2,6
90
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-
keperawatan (non-nursing jobs) seperti contohnya; membuat perincian
pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien,
dan lain-lain diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
(jumlah tenaga yang tersedia + losday)×25%
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di Ruangan Kenanga menurut
Depkes adalah :
Jumlah tenaga = jumlah tenaga yang tersedia + factor koreksi
(13+2,6) x 25% = 4
4 x 25% = 1
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan diruangan Kenanga menurut
Depkes adalah : Jumlah tenaga = jumlah tenaga yang tersedia + faktor
koreksi
13 + 1 = 14
c) Analisa Data
Berdasarkan observasi dan survei yang diperoleh di Ruangan Kenanga
didapatkan jumlah tenaga kerja sebanyak 15 orang, dimana jumlah tenaga
perawat untuk ruang Kenanga menurut teori Gillies seharusnya 13 orang
dan menurut Depkes sebanyak 14 orang. Jadi tenaga kerja diruangan
Kenanga menurut teori Gillies kelebihan 2 orang dan menurut Depkes
kelebihan 1 orang. Tetapi, jika ada pasien bedah yang memerlukan
mobilisasi maka jumlah tenaga yang dibutuhkan tidak mencukupi untuk di
ruangan kenanga.

23
3)Kualitas (kuantitatif pendidikan formal, tingkat pendidikan, masa kerja dan
penelitian tenaga keperawatan di ruangan)
a)Kajian Teori
Kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang
meliputi marketing, engineering, manufakture, dan maintanance.Dimana
produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebuthan dan harapan pelanggan (Feigenbaum).
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik dinyatakan
secara tegas maupun samar.
b)Kajian Data
Tabel 2.3
Daftar Perawat Di Ruangan Kenanga

No Nama Perawat Masa Kerja Pendidikan Pelatihan Yang


Terakahir Pernah Diikuti
1. Nurhadisa, S.Kep, Ns. 20 S1 Ners BTCLS,
Assesor, dan
pelatihan CI
2. Rijalul fikri A.Md.Kep 20 D3 Kep BTCLS

3. Sarah, S.Kep.Ns 18 S1 Ners BTCLS, PPGD,


Pelatihan CI
4. Citra Dewi, S.Kep Ns 14 S1 Ners BTCLS

5. Anna Marina Kawulur, 12 D3 Kep -


A.Md.Kep
6. Sanariah, A.Md.Kep 16 D3 Kep -

7. Nurintan Fahria, A.Md.Kep 1 S1 Kep PPGD

24
8. Ahmad Nurhadi, A.Md.Kep 1 D3 Kep -

9. Asni,S.Kep.NS 15 S1 Ners BTCLS

10. Ni Wayan Kariani, 11 D3 Kep -


A.Md.Kep
11. Nerlin Ompoko, A.Md.Kep 5 D3 Kep BTCLS

12. Raodhatul Azizah, S.Kep 6 D3 Kep

13. Hendra Adisaputra, S.kep 1 S1 Kep K3

14. Syaiful Rianto, A.Md.Kep 7 D3 Kep PPGD

15. Selfianita, A.Md.Kep 3 D3 Kep -

Sumber : Data Perawat Diruangan Kenanga Tahun 2022.

Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah %


.
1 S1 Keperawatan + Ners 4 27%
2 S1 Keperawatan 2 13 %
3 D3 Keperawatan 9 60 %
Total 15 100
Sumber : Data Perawat Diruangan Kenanga Tahun 2022.

c) Analisa Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan
perawat di ruang Kenanga bervariasi dengan jenjang pendidikan
tertinggi adalah D3 Keperawatan
Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan

25
Lama masa kerja

No. Masa Kerja Jumlah %


1 0 sampai 9 Tahun 7 47 %
2 10 sampai 19 Tahun 6 40 %
3 20 sampai 30 Tahun 2 13 %
Total 15 100%

d) Analisa Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa lama masa kerja
perawat di ruang Kenanga bervariasi dengan masa kerja terlama yaitu
0 sampai 9 tahun dengan persentase 47%.

Tabel 2.6
Jumlah kebutuhan alat kesehatan dan keperawatan di ruang Kenanga
RSUD Undata

Jumla
No Nama Alat Data Analisa
h
1. Bak instrumen besar 2 2 Cukup
2. Bak Instrumen Kecil 2 2 Cukup
3. Nier Beken 5 1 Cukup
4. Termometer 2 2 Cukup
5. Tensi meter Digital 1 1 Cukup
6. Tensi Meter Mobile 2 2 Cukup
7. Troli tindakan stenlis 1 1 Cukup
8. Stetoskop 2 2 Cukup
9. Pispot 3 3 Cukup

26
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan Kenanga dan
hasil observasi 2022.
Tabel 2.7
Jumlah kebutuhan alat rumah tangga di ruang Kenanga RSUD Undata

No Nama Alat Jumlah Data Analisa

1. Lemari linen 1 1 Cukup


2. Lemari obat 1 1 Cukup
3. Tempat sampah medis 2 1 Cukup
4. Ember linen kotor 1 1 Cukup
5. Ember sampah RT 5 5 Cukup
6. Kursi pasien Bulat 13 13 Cukup
7. Lemari pasien 14 14 Cukup
8. Kursi Roda 2 2 Cukup
9. Kursi teras 3 3 Cukup
10. Meja perawat 1 1 Cukup
11. Jam dinding 1 1 Cukup
12. Tabung pemadam
2 2 Cukup
kebakaran
13. Tiang Infus Bed 5 9 Kurang 4
14. Tiang Infus Biasa 5 5 Cukup
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
Kenanga 2022 dan hasil observasi
Tabel 2.8
Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di ruang Kenanga RSUD
Undata

No Nama alat Jumlah Data Analisa


1. Buku registrasi 1 1 Cukup
2. Buku injeksi 1 1 Cukup

27
3. Buku vilat sign 1 1 Cukup
4. Pensil merah biru 1 1 Cukup
5. Spidol with bord 1 1 Cukup
6. Penggaris 2 2 Cukup
7. Blangko catatan 6 6 Cukup
terintegrasi
8. Blangko catatan 1 1 Cukup
dokter
9. Buku laporan karu 1 1 Cukup
10. Buku katim 2 2 Cukup
11. Buku rapat 1 1 Cukup
12. Lembar konsul 1 1 Cukup
13. Blanko askep 1 1 Cukup
14. Buku panduan MPKP 1 1 Cukup
15. Buku antar barang 1 1 Cukup
16. Buku laboratorium 1 1 Cukup
17. Buku overan 1 1 Cukup
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan 2022 dan hasil
observasi

c)Analis data
Dari data alat-alat iventaris ruang Kenanga di atas dapat dilihat bahwa
alat-alat iventaris ruang Kenanga dari segi jumlah sebagian besar
sudah memenuhi standar yang telah di tentukan
4) Mesin
a) Kajian teori (peralatan yang di gerakkan oleh mesinmaupun
elektronik)
Standar mesin yang harus tersedia di ruang rawat inap rumah sakit
tipe B menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
28
(1)Monitor pasien
(2)Defibrilator
(3) EKG
(4)Troli emergensi
(5)ENT examination set
(6)Film viewer
(7)Infusion pump
(8) Lampu periksa
(9)Matras dekubitus
(10)Hecting set
(11)Nebulizer
(12)Pulse oxymetry
(13)Stetoskop
(14)Suction
(15)Syrenge pump
(16)Tempat tidur pasien elektrik/manual
(17)Tensimeter aneroid/digital
(18)Termometer raksa/digital
(19)Timbangan pasien
b) Kajian Data
Tabel 2.9
Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di ruang
Kenanga RSUD Undata

No Nama Alat Jumlah Data Analisa


1. Komputer 1 1 Cukup
2. Lemari es 3 3 Cukup
3. EKG 1 1 Cukup
4. Nebulizer 1 1 Cukup
5. Regulator O2 6 11 Cukup
6. Saction - - Tidak ada
29
7. Troli emergency 1 1 Cukup
8. Nurse call 1 1 Cukup
9. Ac 11 9 Cukup
10. Timbangan pasien - - Tidak ada
Sumber : standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
Kenaga 2022 dan hasil observasi
c) Analisa Data
Dari data alat peralatan yang digerakkan oleh mesin dan elektronik
diatas dapat dilihat bahwa data alat peralatan elektronik diatas dapat
dilihat bahwa data alat peralatan elektronik di Ruang Kenanga belum
memenuhi standar yang ditentukan untuk peralatan yang harus ada
diruang rawat inap dimana masih banyak peralatan yang harus ada
diruang rawat inap dimana masih banyak peralatan yang tidak tersedia
diruangan seperti Monitor, Devibrilator, ENT eksamination set, Film
Fiewer, matras dekubitus, hacting set, suction, dan timbangan pasien.
5) Metode (Standar Asuhan Keperawatan, Prosedur tetap)
a) Kajian teori
Menurut Buku Tim Pokja SDKI (2017), SLKI (2019) dan
SIKI (2018). SAK merupakan pemberian askep yang logis, simetris,
dinamis dan teratur. Langkah-langkah proses keperawatan dilakukan
secara berurutan meliputi:
a)Pengkajian
Adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara keseluruhan. Askep memerlukan data yang
lengkap dan dikumpulkan secara terus-menerus guna
menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan atau keperawatan
yang dialami pasien.
Tahap pengkajian data terdiri dari 3 kegiatan yaitu:
(a) Pengumpulan data keperawatan

30
(b) Pengelompokan data atau analisa data
(c) Perumusan diagnosa
b) Diagnosa
Menurut buku Tim Pokja SDKI (2017), diagnosis
keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon
klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.
c)Perencanaan
Menurut Buku Tim Pokja SIKI (2018) intervensi
keperawatan adalah segala treatmen yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome) yang di harapkan.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan
yaitu:
(a) Kriteria Struktur
(1)Sarana, yang dibutuhkan untuk mengembangkan
perencanaan
(2)Adanya mekanisme pencatatan sehingga dapt
dikomunikasikan
(b) Kriteria Proses
(1)Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah
tujun dan rencana tindakan keperawatan
(2)Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana
tindakan keperawatan
(3)Perencanaan bersifat individual (sebagai individu,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien)

31
(4)Mendokumentasikan rencana keperawatan
(c) Kriteria Hasil
(1)Tersusunnya suatu rencana asuhan keperawatan klien
(2)Perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap
diagnosis keperawatan
(3)Perencanaan tertulis dalam format yang singkat dan
mudah didapatkan
(4)Perencaan menunjukkan bukti adanya revisi pencapaian
tujuan
d)Tindakan
Tindakan keprawatan adalah perilaku atau aktivitas
spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan.
e)Evaluasi
Adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta
pengkajian ulang tindakan keperawatan. Tujuan evaluasi ini
adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan
peranya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan .Adalah proses penilaian
pencapaian tujuan serta pengkajian ulang tindakan keperawatan.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan peranya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan .
b) Kajian Data
Berdasarkan hasil observasi diruangan Kenanga bahwa diruangan
maih menggunakan metode Nanda NIC NOC 2015. Berdasarkan hasil
study dokumentasi terhadap 14 dokumen askep, adapun pasien yang

32
dirawat minimal selama 3 hari perawatan di Ruang Kenanga diperoleh
data tentang pendokumentsian askep sebagai berikut :
(1) Subyektif
(2) Obyektif
(3) Assesment
(4) Planning
(5) Intervensi
(6) Evaluasi
c) Analisa data
Berdasarkan hasil evaluasi pendokumentasian askep dan penilaian
standar askep dapat dinilai pada pelaksanaan pendokumentasian askep
dituliskan secara lengkap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

3. Unsur proses
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
a)Instrumen
(1) Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada klien pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan,bersifat humanistic,dan berdasarkan pada

33
kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang
dihadapi klien.
(2) Tahap-tahap proses keperawatan Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap
dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini
mencakup tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisis
data, dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.
(3) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari masalah
pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang
dikumpulkan dan pemecahanya dapat dilakukan dalam batas
wewewnang perawat
Perumusan diagnosa keperawatan:
(a) Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai
dengan data klinik yang ditemukan.
(b) Resiko: menjelaskan masalah kesehatan nyata akan
terjadi jika tidak di lakukan intervensi.
(c) Kemungkinan : menjelaskan bahwa perlu adanya data
tambahan untuk memastikan masalah keperawatan
kemungkinan.
(d) Wellness : keputusan klinik tentang keadaan
individu,keluarga,atau masyarakat dalam transisi dari
tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih
tinggi.
(e) Syndrom : diagnose yang terdiri dari kelompok diagnosa
keperawatan actual dan resiko tinggi yang diperkirakan
muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.

34
(4) Rencana keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus
kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang di
harapkan.Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan
klien.Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap
perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan
perawatan yang diberikan.Rencana asuhan keperawatan yang
di rumuskan dengan tepat memfasilitasi kontinuitas asuhan
perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya.Sebagai hasil,
semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan
asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
(5) Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik.Tahap pelaksanaan dimulai dimulai
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap -
tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut:
(a)Tahap 1 : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat
untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap
perencanaan.
(b)Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.

35
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan :independen,dependen, dan interdependen.
(c)Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
(6) Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses
dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-
hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan
yang telah di rumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah
sebagai berikut :
(a) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/rencana
yangtelah disusun.
(b) Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan kriteria
keberhasilanyang telah di rumuskan dalam rencana
evaluasi. Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan criteria yang telah di
tetapkan.
Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai
secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan
cara mengatasinya.
Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul
masalah baru. dalam hal ini perawat perlu untuk

36
mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data,
analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang
tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya
tujuan.Setelah seorang perawat melakukan seluruh
proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan
evaluasi kepada pasien, seluruh tindakannya harus di
dokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi
keperawatan.
(7) Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak
yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi
individu yang berwenang.
Potter (2005) juga menjelaskan tentang tujuan dalam
pendokumentasian yaitu :
(a) Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk
mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien
termasuk perawatan individual, edukasi klien dan
penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan

(b) Tagihan financial


Dokumentasi dapat menjelaskan sejauh mana lembaga
perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse) atas
pelayanan yang diberikan bagi klien.
(c) Edukasi
Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola
yang harus ditemui dalm berbagai masalah kesehatan dan

37
menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan
yang dibutuhkan klien.
(d) Pengkajian
Catatan memberikan data yang digunakan perawat untuk
mengidentifikasi dan mendukung diagnose keperawatan
dan merencanakan intervensi yang sesuai.
(e) Riset
Perawat dapat menggunakan catatan klien selama studi
riset untuk mengumpulkan informasi tentang faktor-
faktor tertentu.
(f) Audit dan pemantauan Tinjauan teratur tentang informasi
pada catatan klienmemberi dasar untuk evaluasi tentang
kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam
suatu institusi.
(g) Dokumentasi legal Pendokumentasian yang akurat
adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap
tuntutan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan.
Dokumentasi penting untuk meningkatkan efisiensi dan
perawatan klien secara individual.
Ada enam penting dalam dokumentasi keperawatan
yaitu:
- Dasar factualInformasi tentang klien dan
perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa
yang perawat lihat,dengar dan rasakan.
- Keakuratan Catatan klien harus akurat sehingga
dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
- Kelengkapan Informasi yang dimasukan dalam
catatan harus lengkap, mengandung informasi
singkat tentang perawtan klien.

38
- Keterkinian Memasukan data secara tepat waktu
penting dalam perawatan bersama klien.
- Organisasi Perawat mengkomunikasikan informasi
dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan
secara teratur menggambarkan nyeri klien,
pengkajian dan intervensi perawat dan dokter.
- Kerahasiaan Informasi yang diberikan oleh
seseorang keorang lain dengan kepercayaan dan
keyakinan bahwa informasi tersebut tidak akan
dibocorkan.
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat
sejauh mana peran dan fungsi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hal ini
akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan dan
bahan pertimbangan dalam kenaikan jenjang
karir/kenaikan pangkat. Selain itu dokumentasi
keperawatan juga dapat menggambarkan tentang kinerja
seorang perawat.

2. Kajian Data
Tabel 2.10
Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari)
N Aspek yang Hasil Keterangan

39
O Dinilai (%)
Dari 7 status pasien yang dikaji,
1 Pengkajian 100 %
pengkajiannya diisi secara lengkap
Perumusan diagnosa sudah mempunyai
Diagnosa
2 100% format baku (SAK) dan mengandung unsur
Keperawatan
PES.
Perumusan tujuan sudah sesuai standar NOC,
dan dari 7 status pasien mencantumkan target
3 Perencanaan 100%
waktu pencapaian untuk diagnosa
keperawatannya.
Penulisan implementasi langsung di tulis
4 Implementasi 100%
setelah dilakukan
Evaluasi sudah dilakukan sesuai standar yang
5 Evaluasi 100% ada yaitu SOAP, dan semua status pasien
selalu ada evaluasi.
Dokumentasi Dokumentasi keperawatan langsung ditulis
6 100%
Keperawatan setalah dilakukan tindakan kepada pasien.

Sumber : pengkajian dan hasil observasi di ruangan Kenanga RSUD Undata


2022

2. Kajian Data

Tabel 2.11
Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari)
NO Perasat Frekuensi Nilai Keterangan
40
(%)
1 Mengukur TTV 3 x/hari 100% Sesuai SOP
2 Melakukan 1 kali 100% Kesenjangan waktu
pemasangan infus antara SOP dan hasil
observasi
3 Operan 3 kali/hari 100% Terdapat kesenjangan
pelaksanaan antara
SOP dengan hasil
observasi di
ruaangan.
Sumber : pengkajian dan hasil observasi di ruangan Kenanga RSUD Undata
2022

3. Analisa Data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi di ruang
Kenanga selama 3 hari, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a) Instrumen A
1) Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien di ruangan Kenanga sudah mulai
dilakukan secara sistematis, akurat, singkat, dan berkesinambungan dan
hampir semua pendokumentasian status pasien diisi dengan lengkap.
2) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dinilai relevan dengan kondisi yang ditemukan
pada pasien dan sudah mengandung unsur PES sesuai standar asuhan
keperawatan yang berlaku di RSUD Undata.

3) Perencanaan
Sesuai umum tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai kaidah NOC, serta
rencana tindakan sudah sesuai dengan kondisi dan kebutuuhan pasien,

41
tetapi pada sebagian status komponen perencanaannya masih belum
optimal atau belum ditulis secara lengkap.
4) Implementasi
Secara umum implementasi diruangan Kenanga sudah sangat baik.
5) Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan diruangan Kenanga sudah sesuai dengan
unsur kesinambungan komprehensif dan ketetapan waktu, serta
pemanfaatan data dasar dan respon pasien dalam mengukur
perkembangan pencapaian tujuan telah optimal.
6) Dokumentasi Keperawatan
Format asuhan keperawatan yang baku diruangan Kenanga sudah
tersedia dan terlampir dalam format rekam medik pasien dan perawat
sudah mengerti cara pengisian format dokumentasi secara benar dan
tepat, dan dari hasil observasi hampir semua status pengisiannya sudah
lengkap dan perawat sudah melakukan pendokumentasian secara tepat
waktu (segera setelah melakukan tindakan).
b) Instrumen C
Dari tabel instrumen C diatas didapatkan ada beberapa tindakan
yang dilakukan tidak sesuai dengan SOP seperti pemasangan infus yang di
SOP, dimana pada botol cairan infus harus dituliskan nama, tanggal, dan
jam pemberian serta obat apa yang akan dicampurkan dalam cairan.. Begitu
juga dengan pelaksanaan operan yang di SOP, Operan dilakukan stiap
pergantian shift di nusre station, di ruangan pasien, dan kembali lagi di
nurse station, tetapi pada shift observasi, operan dilakukan sesuai prosedur
hanya pada saat pergantian shift malam ke shift pagi.
c) Perencanaan
a. Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Perencanaan merupakan usaha dasar dan pembuatan keputusan yang
telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan

42
dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
1)Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-masing
2)Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3)Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat, transisi, dan
persiapan pulang) bersama ketua tim
4)Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
5)Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6)Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien
7)Mengatur dana mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah,
serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
8)Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9)Membantu membimbing peserta didik keperawatan
10)Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
b. Kajian Data (Kajian Planning meliputi : jadwal dinas, dan koordinasi
dengan perawat di ruangan) yaitu sebagai berikut :

43
N BULAN MARET 2022
Nama
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nurhadisa, S.Kep
1
Ns P P L P P L P P P L P P L P P P P P L L P P P P P P L P P P P
Rizalul Fikri,
2
Amd. Kep P P L P P L P S P P L P L P P P P L P L P P P P P P L P P P P
3 Sarah, S.Kep Ns P S M - L S M P L P L M L P P S M - L L S M - L T S M - S - T
Citra Dewi S.Kep
4
Ns L P P P L L P - P P S L - P S M - L P P P P P P P P L P P P P
Anna Marina K,
5
Amd.Kep P S L - L P S P - L P P L L - P Izin M - L S M S L P S M - L P
Sanariah, Amd.
6
Kep M - L S M - L M S M P L S M M - T P S M - L L S M - L P S M -
Nurintan F,
7
Amd.Kep - L S M - L P P M - - P P S - L S M - L P P S M - L P S M - L
Ahmad N,
8
Amd.Kep M - L P S M - S P P L M S M P S M - L P S M - L P S M - L P S
9 Asni S.Kep Ns P P L P P L P L L P S P - L P T P P T L P P P P P P L P L P P
Ni Wayan K
10
Amd. Kep LIBUR NYEPI P S P - L P S L P P L S M - L P S M - L P S M - L T
Nerlin Ompoko,
11
Amd.Kep CUTI MELAHIRKAN
Raudhatul A,
12
Amd.Kep S M - L S M - L P S L - L L S M - P P S M - L L S M - L P S M
Hendra Adi S,
13
S.kep L P S M - L P S M - - S L P L P T S M - L P S M - L P S M - L
Saipul Rianto,
14
Amd.Kep S M - L T S M - L ISOLASI MANDIRI S M - L P S M - L P S M
15 Selvianita - L P S M - L P S M L L M S M - L M S S - L P S M - L P S M -
43
Tabel 2.12 Jadwal Dinas Perawat Ruangan Kenanga

Amd.Kep

44
c. Analisa Data
Untuk pembuatan jadwal dinas para perawat pelaksana dilakukan

keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang
mencirikan sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan

I
im
setiap bulan untuk menetukan jadwa dinas pada bulan tersebut dengan
mempertimbangkan saran dan masukan dari para perawat pelaksana.
d) Pengorganisasian
a. Kajian Teori (teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan,
baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga

keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional sebagai ketua


tim. Setiap anggota kelompok tim mempunyai kesempatan untuk
berkontribusi dalam merencanakan dan memberikan

T
a
u
t
e
K
asuhan
keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggungjawab yang
tinggi pada perawat.
Struktur organisasi dalam metode tim digambarkan dalam bagan
sebagai berikut:

Gambar 1.2
Struktur Organisasi Metode Tim

45
Tugas pokok dan fungsi kepala ruang dalam metode tim adalah
sebagai berikut :
1) Pendekatan manajemen
a)Fungsi perencanaan
(1) Menyusun visi, misi, dan filosofi
(2) Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan,
tahunan)
b)Fungsi pengorganisasian
(1) Menyusun struktur organisasi
(2) Menyusun jadwal dinas
(3) Membuat daftar alokasi pasien
c)Fungsi pengarahan
(1) Memimpin operan
(2) Menciptakan iklim motivasi
(3) Mengatur pendelegasian
(4) Melakukan supervisi
d)Fungsi pengendalian
(1)Mengevaluasi indikator mutu
(2)Melakukan audit dokumentasi
(3) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien,
perawat, dan tenaga kesehatan lain
(4) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) Compensatory reward
a)Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
b)Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
3) Hubungan profesional
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Melakukan rapat tim kesehatan
c) Melakukan konferensi kasus
d) Melakukan kolaborasi dengan dokter

46
4) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.

b.Kajian Data ( Penerapan MPKP di ruangan)


Tabel 2.13
Evaluasi tugas Kepala Ruangan di Ruang Kenanga
Kadang- Tidak
Selalu Jarang
No Kriteria kadang pernah
4 3 2 1
Membagi staf ke dalam grup TIM
1. sesuai dengan kemampuan dan 
beban kerja
Membuat jadwal dinas koordinasi
2. 
dengan Ketua Tim
3. Melakukan Meeting Morning 
Membagi pasien kedalam metode
4. TIM sesuai dengan kemampuan 
dan beban kerja
Memfasilitasi kelancaran tugas
5. 
Ketua Tim dan anggota tim
Melakukan supervisi dan memberi
6. motivasi ke seluruh staf untuk 
mencapai kenerja yang optimal
Melakukan upaya peningkatan
asuhan keperawatan dengan
7. 
melakukan evaluasi melalui angket
setiap pasien akan pulang
Mendelegasikan tugas kepada
8. ketua penanggung jawab shift pada 
jaga sore, malam dan libur

47
Berperan serta sebagai konsultan
9. 
dari ketua Tim
Melakukan CNE (Continuing
10 Nursing Education) satu kali dalam 
sebulan
Melakukan pengawasan
11. kedisplinan tugas staf melalui 
daftar hadir yang ada di ruangan
Memberikan pendidikan kesehatan
12. 
pada pasien dan keluarga
Jumlah 44 2
Total % 96%

Tabel 2.14
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim
Kadang- Tidak
Selalu Jarang
No. Kriteria kadang pernah
4 3 2 1
1. Bertugas pada pagi hari 
2. Bersama perawat pelaksana
menerima operan tugas jaga dari 
dinas malam
3. Bersama perawat pelaksana
melakukan konfirmasi/supervise
tentang kondisi pasien segera 
setelah selesai operan tugas jaga
malam
4. Bersama perawat pelaksana doa 
bersama sebagai awal dan akhir
tugas dilakukan setelah selesai

48
tugas jaga
5. Melakukan pre coference dengan
semua perawat dengan timnya di 
awal jaga
6. Membagi tugas (pasien) kepada
perawat di timmnya sesuai dengan 
kemampuan dan beban kerja
7. Melakukan pengkajian,
menetapkan diagnose
keperawatankepada semua pasien 
yang menjadi kelolan tim, ada
bukti di rekam medic
8. Memonitor dan membimbing

perawat pelaksana
9. Memfasilitasi kelancaran tugas
perawat pelaksana di tim nya

dalam melakukan asuhan
keperawatan
10. Mengkoreksi/merevisi dan
melengkapi catatan askep yang

dilakukan perawat pelaksana di
timnya
11. Melakukan evaluasi kepada setiap
pasien sesuai tujuan yang sudah

direncanakan dalam askep dan
ada bukti rekam medic
12. Melakukan Post conference
menerima laporan akhir tugas jaga
dari perawat pelaksana untuk

persiapan operan berikutnya

49
13. Mendampigi perawat pelaksana
dalam operan tugas jaga kepada

perawat pelaksana dan tugas jaga
berikutnya
14. Memperkenalkan perawat
pelaksana yang ada dalam tim
atau yang akan merawat selama 

pasien di rawat atau kepada


pasien/keluarga yang baru
15. Mendelegasikan tugas kepada
perawat pelaksana pada sore, 
malam dan hari libur
16. Melaksanakan pendelegasian
tugas/ tanggung jawab bila pagi 
hari tidak bertugas
17. Menyelenggarakan diskusi kasus

dengan dokter dan profesi lain
18. Menyelenggarakan diskusi
kasus padapertemuan rutin 
ruangan
19. Menyelenggarakan diskusi kasus

sesuaiProsedur
20. Melakukan tugas lain yang

ditugaskan sesuai prosedur
21. Melaksanakan bimbingan klinik
kepada perawat pelaksana (Ronde 
Keperawatan/Bed side Teaching)
Jumlah 80 3
Total% 99%

50
Tabel 2.15
Evaluasi tugas Anggota Tim di Ruang Kenanga

Kadang- Tidak Total


Selalu Jarang
No. Kriteria kadang pernah
4 3 2 1
1. Melaksanakan operan tugas

setiap awal dan akhir jaga
2. Melakukan evaluasi dan
konfirmasi tentang kondisi pasien

segera setelah operan

3. Melakukan do’a bersama setiap


awal dan akhir tugas yang

dilakukan setelah operan tugas
jaga
4. Mengikuti pre conference yang
dilakukanketua tim setiap awal 
tugas
5. Melaksanakan askep pada pasien

yang menjadi tanggung jawabnya
danada bukti dalam rekam medic
6. Melakukan monitoring kondisi
pasien dan ada bukti dalam rekam 
medic
7. Melakukankonsultasitentang
masalah pasien/ keluarga kepada 
ketua tim
8. Membimbing dan melakukan 

51
edukasi kepada pasien/keluarga
yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti di rekam medic
9. Menerima keluhan
pasien/keluarga dan berusaha 
untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan askep pada
semua pasien yang menjadi 
tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi askep pada
semua pasien yang menjadi 
tanggung jawabnya
12. Mengikuti post conference yang
diadakan oleh ketua tim pada
akhir tugas dan melaporkan

kondisi dan perkembangan semua
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya kepada ketua tim
13. Melaksanakan pendelegasian
tugas ketuaTim pada sore, malam 
dan hari libur
14. Berkoordinasi dengan
dokter/timkesehatan lain bila ada 
masalah pasien pada sore
15. Bila tidak ada ketua tim wajib
memperkenalkan perawat
pelaksana dalam tim yang akan
memberikan askep pada tugas 
jaga berikutnya
16. Mengikuti diskusi kasus dengan 
dokter/tim kesehatan lain

52
1x/seminggu
17 Mengikuti diskusi kasus dalam
pertemuanrutin keperawatan 
diruangan
18. Melaksanakan tugas lain sesuai
uraiantugas perawat pelaksana 
sesuai prosedur
19. Membantu melakukan bimbingan
PKK kepada peserta didik 
keperawatan
Jumlah 68 3 2
Total% 93%

Tabel 2.16

CHECKLIST OPERAN PASIEN

SKALA

NO KEGIATAN PENILAIAN KET


1 2 3 4

A Persiapan (Ners Station)

Operan dilaksanakan saat pergantian shift


1 
diruangan
Pasien yang memiliki permasalan yang belum
2 
teratasi diutamakan
a. Jumlahpassion 
b. Identitas pasien dan diagnosamedis 
c. Data (keluhan subjektif danobjektif) 
d. Masalah keperawatan yang masihmuncul 
3
e. Intervensi kolaborasi dandependen 
f. Rencana umum yang perlu dilakukan

(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang,

53
dll)

B Pelaksanaan Operan

4 Kedua kelompok dinas sudah siap 

5
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan 
Catatan

6 Kepala ruangan membuka acara operan 


Perawat yang melakukan operan dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab terhadap 
7
hal-hal yang dioperkan dan berhak
menanyakan yang kurang jelas

8
Karu atau Katim/ PP menanyakan kebutuhan 
dasar pasien

9 Penyampaian yang jelas, padat dan singkat 

Perawat yang melakukan operan mengkaji

10 secara penuh terhadap masalah keperawatan,


kebutuhan tindakan yang telah/ belum 
dilaksanakan dan hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan

C Pasca Operan

Hal-hal yang sifatnya penting dan khusus


memerlukan perincian yang matang dicatat 
11
secara khusus kemudian diserah terimakan
kepada petugas berikutnya
Lama operan tiap pasien tidak lebih dari 5
12 menit, kecuali kondisi khusus 
yangmemerlukan keterangan yang rumit

13
Di Ners Station 
Dilakukan diskusi
Pelaporan untuk operan ditulis secara langsung
yang ditandatangani oleh PP/Katim pada saat
14
itu dan PP/ Katim berikutnya diketahui oleh 
Karu

54
15 Ditutup oleh Karu 

Jumlah 2 56

Total % 97%

Tabel 2.17
Pelaksanaan Pre Conference
No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4 Keterangan
1 Semua anggata tim hadir dalam

diskusi/konferensi akhir
2 Ketua tim melakukan pembagian tugas 
3 Ketua tim menentukan diagnosa yang akan
Dikerjakan 
4 Ketua tim merencanakan tindakan untuk

mengatasi diagnosa keperawatan
5 Menulis waktu dan perawat yang akan

melakukan tindakan
6 Tindakan yang akan disupervisi  :
7 Semua tim menyepakati waktu konferensi

Akhir
8 Menyepakati waktu istirahat 
Total Score 9 20

Total % 90%

Tabel 2.18
55
CHECKLIST POST-CONFERENCE
No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4 Keterangan
1 Semua anggota tim hadir dalam diskusi/

konferensi akhir
2 Ketua tim mengevaluasi hasil asuhan

Keperawatan
3 Ketua tim memberikan reinforcement

positif kepada perawat pelaksana
4 Ketua tim memberikan masukan/arahan

untuk tindak lanjut
Total Score 3 12
Total % 94%

Table 2.19
CHECKLIST RONDE KEPERAWATAN

No SKALA
ASPEK YANG DINILAI PENILAIA
N Keterangan
1 2 3 4
1 Pra ronde Selama
a. Menentukan kasus dantopik praktek di
b. Menentukan timronde ruangan
c. Menentukanliteratur Kenanga,
d. Membuatproposal belum pernah
e. Mempersiapkan pasien (inform dilakukan
concent, pengkajian) ronde
f. Persiapan pelaksanaan (diagnose Kep, keperawatan
apa yang mendukung, intervensi yang

56
sudah dilakukan,hambatan)
2 Ronde
Pembukaan.
a. Salampembuka
b. Memperkenalkan timronde
c. Menyampaikan identitas dan maslah
pasien
Penyajian masalah.
a. Memberi salam dan memperkenalkan
pasien dan keluarga kepada tim ronde
b. Menjelaskan riwayat penyakit dan
keperawatanpasien
c. Menjelaskan masalah pasien dan rencana
yang telah dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan
Validasi data.
a. Mencocokan dan menjelaskan kembali
data yang telah disampaikan
b. Diskusi antar anggota tim dan pasien
tentang masalah keperawatantersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer
atau konselor atau kepala ruang tentang
masalah yang akandilakukan
d. Mentukan tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah ditetapkan.
Pasca Ronde
a. Evaluasi dan rekomendasi intervensi
keperawatan
b. Penutup

57
Total Score

Tabel 2.20
Analisa Data (Gunakan tabel Hasil rekapitulasi
evaluasi penerapan MPKP)
Skor Skor
No. Penerapapan MPKP % Analisa
Total data
Kepala Ruangan
Evaluasi tugas kepala Melaksanakan
1. 48 46 96%
ruangan Tugasnya dengan
Baik
Ketua Tim
Evaluasi tugas ketua
2. 84 83 99% melaksanakan tugas
tim
dengan Baik
Perawat Pelaksana
Evaluasi tugas perawat melaksanakan
3. 76 73 93%
pelaksana tugasnya dengan
baik
Overan dilakukan
4. Pelaksanaan Operan 60 58 97% setiap pergantian
shift di nurse statio..
Pelaksanaan Pre-
Pelaksanaa Pre Post confrence
5. 32 29 90%
conference sering dilakukan.

Pelaksanaan Pre-
Pelaksanaa Ppst Post confrence
6. 16 15 94%
conference sering dilakukan.

Ruangan Kenanga
belum
7. Ronde Keperwatan - - -
melaksanakan
Ronde Keperawatan

3. Actuiting atau menggerakkan


a.Kajian Teori

58
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi
actuiting/penggerakan secara umum adalah sebagai berikut:
1)Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2)Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
3)Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap
4)Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pada pasien
5)Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6)Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
7)Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain

b.Kajian Data
Tabel 2.21
Evaluasi Pelaksanaan Actuiting di Ruangan Kenanga
Dilakukan
No Standar
Ya Tidak
1. Pengarahan 
2 Supervisi staf 
3. Koordinasi 
4. Orientasi staf 
5. Orientasi mahasiswa praktek 
6. Orientasi pasien/keluarga pasien 
7. Memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan 
8. Memberi motivasi pada anggota 
9. Membuat keputusan 
10. Manajemen konflik 
11. Menelaah kemampuan individu 

59
12. Membimbing tenaga keperawatan 
Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
13. keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang 
rawatnya
14. Memberi kesempatan/izin kepada staf keperawatan 
15. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan 
16. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter 
Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
17. ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, 
untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan
Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan
18. 
asuhan keperawatan
Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang
19. 
rawat
Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan
20. 
pasien berdasarkan macam dan jenis makanan pasien
21. Menyiapkan berkas catatan medis pasien 
Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang
22. 
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
23. Memberi penyuluhan kesehatan 
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat
24. 
pergantian dinas

c.Analisa Data
Pelaksanaan actuitting atau pengarahan di ruangan Kenanga sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil kajian data, yang
menunjukkan bahwa dari 24 item penilaian actuitting, semua item di
dalamnya dilakukan (100%)
4. Controlling atau pengawasan
a)Kajian Teori

60
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam pengawasan secara
umum adalah sebagai berikut:
1)Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun perawat pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2)Melalui supervisi:
a)Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi,
mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara
lisan, dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan
yang ada saat itu juga.
b)Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta
catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas.
c)Evaluasi
d)Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
e)Audit keperawatan.
4.Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
a)Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:
a)BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam
jangka waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSUD dalam satu tahun adalah 75 –
85%.
Perhitungan BOR:
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
jumlah TT x jumlah hari perawatan
61
Keterangan: TT: tempat tidur

b)LOS (Length Of Stay), menunjukkan lama waktu yang dirawat


pada setiap pasien. Waktu rawat yang baik maksimum 12
hari. Standar nasional untuk rumah sakit dalam satu tahun
adalah 7 – 10 hari.
Perhitungan LOS:

LOS = Jumlah hari perawatan x 100%


Jumlah pasien keluar hidup atau mati

c)TOI (Turn Over Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu


tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 –
3 hari untuk RSU dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:

TOI = lama perawatan rata-ratax 100%


Jumlah tempat tidur
d)BTO (Bed Turn Over), menunjukkan frekuensi pemakaian
tempat tidur rumah sakit satu satuan waktu tertentu. BTO
menggambarkan tentang tingkat pemakaian tempat tidur.
Standar 40 – 45 kali untuk RSU dalam satu tahun, sedangkan
yang baik lebih dari 40 kali (Djojobroto, 1997).
Lama perawatan rata-rata
Jumlah pasien keluar

BTO=jumlah pasien keluar per tahun


Jumlah pasien keluar

Tabel 2.22
Indikator Efisiensi Ruangan

62
No. Indikator Standar

1. BOR 75-85 %

2. LOS 7-10 Hari

3. TOI 1-3 Hari

4. BTO 40-45 Kali

Sumber: Djojobroto, 1997

b)Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan Kenanga dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medic
Rumah Sakit Daerah Undata tahun 2022, data yang diperoleh untuk
Ruangan Kenanga adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 16 tempat tidur
Lama hari perawatan : 394 hari
Jumlah hari dalam 1 periode : 31 hari
Jumlah pasien keluar dan meninggal : 73 orang
a)BOR
jumlah hari perwatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari perawatan
394
= x 100 %
16 x 31
= 79%

b)LOS
jumlah hari perawatan
LOS = x 100%
jumlah psien keluar atau mati
394
= x 100%
73
= 5,39 Hari = 5 Hari
c)TOI

63
lama hari perawatan
TOI = X 100%
jumlah tempat tidur
31
= X100%
16
= 1,93 hari = 2 Hari
d)BTO
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
73
=
16
=4,56 / 4 Kali
Indikator efisiensi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.23
Indikator Efisiensi Ruangan Kenanga

No. Indikator Data Standar

1. BOR 79 % 75-85%

2. LOS 5 Hari 7-10 hari

3. TOI 2 Hari 1-3 hari

4. BTO 4 Kali 40-45 kali

Sumber: Djojobroto

64
Tabel 2.24
Efisiensi Ruangan Kenanga
Indikator
No. Bulan
BOR LOS TOI BTO
1. Desember 79 % 5 2 4
2. Januari 79% 5 2 4
3. Februari 87% 3 2 5
Rata-rata 82% 4 2 4
75-85 7-10 1-3
Standar 40-45 kali
% hari hari
Sumber : rekam medik Ruangan Kenanga Desember 2021 – Februari2022

3) Analisa Data
5)BOR
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata BOR/3 bulan yaitu 82% artinya memenuhi standar
menurut Djojobroto.
6)LOS
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata LOS/3 bulan yaitu 4 hari artinya Kurang memenuhi
standar menurut Djojobroto.
7)TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-
rata TOI/3 bulan yaitu 2 hari artinya memenuhi standar
menurut Djojobroto.
8)BTO

Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Kenanga di atas, nilai rata-rata


LOS/ 3 bulan yaitu 4 kali artinya tidak memenuhi standar menurut
Djojobroto.

65
b) Mutu Asuhan Keperawatan (SAK) Instrumen B
1) Kajian Teori
Salah satu indikator mutu asuhan keperawatan adalah dilihat dari
persepsi klien tentang mutu asuhan keperawatan yang diberikan. Dan
untuk mengevaluasi hal ini juga perlu suatu instrument yang baku.
(Sesuaikan intrumen baku yang digunakan pihak RS).
2) Kajian data dilakukan dengan cara memberikan angket pada beberapa
pasien ( orang) atau keluarga pasien.
a) Tabel tingkat pendidikan pasien
Tabel 2.25 Tingkat Pendidikan Pasien

No Nama Pasien Pendidikan


1 Ny. S SMP
2 Tn. B S1
3 Tn. A D3
4 Tn.D S1
5 Tn.A D3
6 Tn. I SMA
7 Tn. D S1

b) Tabel pekerjaan pasien


Tabel 2.26 Pekerjaan Pasien

No Nama Pasien Pekerjaan


1 Ny. S IRT
2 Tn. B PNS
3 Tn. A PNS
4 Tn.D PNS
5 Tn.A PNS
6 Tn. I Wiraswasta
7 Tn. D PNS

66
Tabel 2.27
Tabel Evaluasi Hasil Mutu Asuhan Keperawatan

Kadang- Tidak
Selalu Jarang
kadang pernah
-Nnoo Kriteria Jumlah

4 3 2 1

Apakah perawat selalu


1. 
memperkenalkan diri
Apakah perawat melarang
2. anda/pengunjung merokok di 
ruangan
Apakah perawat selalu menanyakan
3. bagaimana nafsu makan 
anda/keluarga anda
Apakah perawat pernah menanyakan
4. pantangan dalam hal makanan 
anda/keluarga anda
Apakah perawat menanyakan/
memperhatikan berapa jumlah
5. 
makanan dan minuman yang biasa
anda/keluarga anda habiskan
Apabila anda/keluarga anda tidak
6. mampu makan sendiri apakah 
perawat membantu menyuapinya
Pada saat anda/keluarga anda
dipasang infus, apakah perawat selalu
7. 
memeriksa cairan /tetesannya dan
area sekitar pemasangan jarum infuse

67
Apabila anda/keluarga anda
mengalami kesulitan buang air besar
8. apakah perawat menganjurkan makan 
buah-buahan, sayuran, minum yang
cukup,banyak bergerak.
Pada saat perawat membantu
anda/keluarga anda waktu buang air
besar-buang air kecil, apakah perawat
9. memasang sampiran/selimut, 
menutup pintu/jendela,
mempersilahkan pengunjung keluar
ruangan.
Apakah ruangan tidur anda/keluarga
10. anda selalu dijaga kebersihannya 
dengan disapu dan dipel setiap hari.
Apakah lantai kamar mandi/WC
selalu: bersih, tidak licin, tidak
11. 
berbau, dan cukup terang.

Selama anda/keluarga anda belum


12. mandi (dalam keadaan istirahat total) 
apakah dimandikan oleh perawat
Apakah anda/keluarga anda dibantu
jika tidak mampu: menggosok gigi,
13. 
membersihkan mulut atau mengganti
pakaian atau menyisir rambut
Apakah alat-alat tenun seperti sprei,
14. selimut dll diganti setiap kotor 

15. Apakah perawat pernah memberikan 


penjelasan akibat dari kurang

68
bergerak, berbaring terlalu lama.
Pada saat anda/keluarga anda masuk
rumah sakit apakah perawat
memberikan penjelasan tentang
16. 
fasilitas yang tersedia dan cara
penggunaanya, peraturan, tata tertib
yang berlaku di rumah sakit
Selama anda/keluarga anda dalam
17. perawatan apakah perawat 
memanggil nama dengan benar
Selama anda/keluarga anda dalam
perawatan apakah perawat
18. mengawasi keadaan anda secara 
teratur pada pagi, sore maupun
malam hari
Selama anda/keluarga anda dalam
19. perawatan apakah perawat segera 
member bantuan bila diperlukan
Apakah perawat bersikap: sopan,
20. 
ramah
Apakah anda/ keluarga anda
mengetahui perawat yang
21. 
bertanggung jawab setiap kali
pergantian dinas
Apakah perawat selalu memberi
22. penjelasan sebelum memberikan 
tindakan perawatan/pengobatan

Apakah perawat selalu bersedia


23. mendengarkan dan memperhatikan 
setiap keluhan anda/keluarga anda

69
Dalam hal memberikan obat apakah
perawat membantu
24. 
menyiapkan/meminumkan obat.

Selama anda/keluarga anda dirawat


apakah diberikan penjelasan tentang
25. perawatan/pengobatan/pemeriksaan 
lajutan setelah anda/keluarga anda
diperbolehkan pulang.
Total 56 15 4 4

c)Analisa data :
(1)Pendidikan
(a) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir SMP sebanyak 1 orang
(b) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 1 orang
(c) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir D3 sebanyak 2 orang
(d) Pasien yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 3 orang
(2)Pekerjaan
(a) IRT 1 orang
(b) Wiraswasta 1 orang
(c) PNS 5 Orang
(3)Evaluasi hasil mutu Asuhan Keperawatan
Dari data yang di dapatkan melalui pembagian kuisioner
menunjukkan bahwa secara umum tingkat kepuasan
pasien/keluarga pasien terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan diruangan Kenanga cukup puas. Ada beberapa item yang
kurang memuaskan bagi pasien/keluarga pasien yaitu pada item
pemenuhan kebutuhan makan, personal hygiene (6,9,12,13,14), dan
operan dinas pada pasien (21).

70
Tingkat kepuasan keluarga dari 7 pasien yaitu:
Jawaban selalu dari 25 Instrumen adalah 56 %
Jawaban kadang-kadang dari 25 instrumen adalah 15 %
Jawaban Jarang dari 25 instrumen adalah 4 %
Jawaban Tidak Pernah dari 25 instrumen adalah 4 %
Mutu Pelayanan Ruangan Kenanga= Selalu + Kadang-kadang
= 56 % + 15 %
= 71 %
(Cukup Puas)
d) Kepuasan Kerja Perawat
1.Kajian Teori
Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan
positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya
bekerja (Brayfield dan Rothe, 1951 dalam Istijanto, 2006). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Nursalam (2015)
adalah sebagai berikut:
a) Motivasi
Fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf
didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi:
(1)Keinginan untuk peningkatan
(2)Percaya bahwa penghasilan yang didapatkan sudah mencukupi
(3)Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang diperlukan
(4)Umpan balik
(5)Kesempatan untuk mencoba
(6)Instrumen penampilan untuk promosi, kerjasama, dan
peningkatan penghasilan.
c) Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam
kepuasan kerja. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi hal-
hal sebagai berikut:

71
b)Komunikasi
(1)Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan
(2)Pengetahuan tentang kegiatan organisasi
(3)Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi
c) Potensial pertumbuhan
(1) Kesempatan untuk berkembang, karir, dan promosi
(2) Dukungan untuk tumbuh dan berkembang; pelatihan,
beasiswa pendidikan, dan pelatihan manajemen bagi staf yang
dipromosikan
d) Kebijaksanaan individu
(1) Mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal kerja, liburan, dan
cuti sakit serta pembiayaannya
(2) Keamanan pekerjaan
(3) Loyalitas organisasi terhadap staf
(4) Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya
(5) Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi
(6) Upah/gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
(7) Kondisi kerja yang kondusif
a.Peran manajer
Peran manajer secara umum dapat dinilai dari kemampuannya
dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Menurut
Rowland dan Rowland (1997) terdapat 12 kunci utama dalam
kepuasan kerja, yaitu input; hubungan manajer dan staf; disiplin
kerja; lingkungan tempat kerja; istirahat dan makan yang cukup;
diskriminasi; kepuasan kerja; penghargaan penampilan; klarifikasi
kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan; mendapatkan
kesempatan; pengambilan keputusan; dan gaya manajemen.

72
b.Kajian Data
Tabel 2.28
Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
No PERNYATAAN STP TP CP P SP
KODE
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pekerjaan yang 1 0 3 11 0
Anda lakukan
2 Sistem penggajian yang dilakukan institusi tempat Anda 0 1 3 11 0
bekerja
3 Jumlah gaji yang diterima dibandingkan pendidikan Anda 1 1 4 9 0
4 Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi atau kerja 1 2 3 8 1
ekstra
5 Tersedia peralatan dan perlengkapan yang mendukung 1 2 3 9 0
pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, 0 0 5 10 0
tempat parkir, kantin
7 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi 0 2 3 10 0
udara, kebersihan dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas kesehatan/ keselamatan kerja 1 1 4 9 0
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap Anda 1 0 6 8 0
10 Hubungan antara karyawan dalam kelompok kerja 1 0 5 7 2
11 Kemampuan bekerja sama antar karyawan 1 0 4 10 0
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap Anda 1 1 2 11 0
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar pendidikan Anda 0 0 3 12 0
14 Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan 0 0 3 11 1
penugasan yang diberikan
15 Kemampuan supervisi/ pengawas dalam membuat 0 1 5 9 0
keputusan
16 Perlakuan atasan selama Anda bekerja disini 1 0 1 12 1
17 Kebebasan melakukan suatu metoda sendiri dalam 0 0 4 11 0
menyelesaikan pekerjaan
18 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja 0 0 6 9 0
melalui pelatihan atau pendidikan tambahan

73
19 Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi 0 0 5 10 0
20 Kesempatan untuk membuat suatu prestaasi dan mendapat 0 0 4 11 0
kenaikan pangkat
TOTAL 10 11 74 198 5

c. Analisa Data :
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Kenanga dari 15 orang
perawat yaitu:
Jawaban Sangat Puas dari 20 Instrumen adalah 25 %
Jawaban Puas dari 20 instrumen adalah 99 %
Jawaban Cukup Puas dari 20 instrumen adalah 37%
Jawaban Tidak Puas dari 20 instrumen adalah 55 %
Jawaban sangat tidak puas dari 20 instrumen adalah 50 %
Tingkat Kepuasan Perawat Ruangan Kenanga
= Puas + Sangat Puas
= 25 % + 99 % = 124 %

74
BAB III

MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH

1. INPUT

a. Ketenagaan

Perawat diruangan Kenanga secara kuantitas sudah sesuai dengan

standar perhitungan kebutuhan tenaga kerja, dimana menurut rumus

Gillies jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ruangan Kenanga adalah

13 perawat, sementara jumlah tenaga yang ada saat ini adalah 15

orang. Seluruh perawat memenuhi standar kualifikasi minimal perawat

yaitu D3 keperawatan, secara kualitas besar tenaga kerja diruang

Kenanga sudah mengikuti pelatihan BTCLS di RSUD Undata.

b. Fasilitas/Alat

Alat-alat inventaris ruang Kenanga dari segi jumlah sudah

memenuhi standar yang telah ditentukan,hanya saja ada beberapa alat

yang belum tersedia di ruangan seperti : Denah Ruangan, Ruangan

Kepala Ruangan, Ruangan Diskusi, Timbangan Pasien dan suction.

2. PROSES

1. Proses Asuhan Keperawatan

a. Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara manual

(belum ada komputerisasi)

b. Rencana keperawatan sebagian besar sudah mencantumkan target

waktu pencapaian.

75
c. Masih terdapat kesenjangan antara SOP dengan hasil observasi

pada tindakan seperti pemasangan infus dimana seharusnya pada

botol cairan ditempel label meliputi nama, tanggal dan jam

pemberian serta obat yang dicampurkan dalam cairan infus

kemudian operan yang harusnya dilakukan di nurse station,

ruangan pasien dan kembali ke nurse station tetapi tidak sesuai

observasi yang dilakukan.

2. Pelaksanaan Ronde Keperawatan

Ronde Keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan di

ruangan kenanga karena belum ada pasien yang memenuhi kriteria

untuk dilakukan ronde keperawatan seperti pasien yang lama masa

perawatannya lebih dari 14 hari.

3. OUTPUT (Mutu Asuhan Keperawatan /Kepuasan Pasien)

Secara umum mutu pelayanan sudah berjalan dengan baik, tetapi

masih terdapat beberapa item pelayanan yang belum memuaskan

pasien/keluarga pasien, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan makan,

personal hygiene dan operan shift.

B. PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah dilakukan dengan tehnik kriteria Matriks dengan

memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :

- Magnitude (Mg) yaitu kecenderungan dan keseringannya masalah

terjadi

- Severity (Sy) yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan

76
- Manageability (Mn) yaitu kemampuan menyelesaikan masalah

- Nursing Concern (Nc) yaitu focus pada keperawatan

- Affordability (Af) yaitu ketersediaannya sumber daya

Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1 – 5 dengan kriteria

sebagai berikut :

1 = sangat kurang sesuai

2 = kurang sesuai

3 = cukup sesuai

4 = sesuai

5 = sangat sesuai

Table 2.29

Prioritas Masalah Keperawatan

No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor


1. Kurangnya Sarana Prasarana 2 2 3 4 3 14
diruangan Kenanga
2. Belum Maksimal Penerapan 4 2 5 4 4 19
MPKP Di Ruang Kenanga.
3. Kesenjangan SOP. 5 4 3 3 4 19

Dari table diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :


1. Kurangnya Sarana Prasarana diruangan Kenanga
2. Belum Maksimal Penerapan MPKP Di Ruang Kenanga.
3. Kesenjangan SOP.
a. Alternatif Penyelesaian Masalah
Dari masalah – masalah yang diidentifikasi, dengan
mempertimbangkan sumber daya, waktu, kewenangan dan
kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, maka masalah
yang diatasi ada 3. Dan berdasarkan prioritas masalah diatas maka
skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut (masalah 1

77
sampai masalah 3. Tindak lanjut yang akan diambil
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana
keuangan dan kemampuan.
b. Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
Seleksi alternatif penyelesaian masala menggunakan
pembobotan CARI, yaitu :
C = Capability (Kemampuan Melaksanakan Alternatif)
A = Accesability (Kemudahan Dalam Melaksanakan Alernatif)
R = Readiness (Kesiapan Dalam Melaksanakan Alternatif)
L = Leverage ( Daya Ungkit Alternative Tersebut Dalam
Menyelesaikan Masalah)
Rentang nilai 1 sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :
1 = sangat kurang sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sesuai
5 = sangat sesuai
Table 2.30 Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
No Alternatif Penyelesaian C A R L Total
Masalah
1. Kurangnya Sarana Prasarana 4 4 3 3 14
diruangan Kenanga
2. Belum Maksimal Penerapan 4 3 4 3 14
MPKP Di Ruang Kenanga.
3. Kesenjangan SOP. 3 3 4 3 13

Dari table diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai


berikut :
1. Kurangnya Sarana Prasarana di ruangan Kenanga.
2. Belum Maksimal Penerapan MPKP Di Ruang Kenanga
3. Kesenjangan SOP

78
C. RENCANA KEGIATAN

Tabel 2.31 PLAN OF ACTION ( POA )

Pe
na
ng
Ma Ke Indikator W
Tujua gu
No sala Data giat Keberhas ak
n ng
h an ilan tu
Ja
w
ab
1 Kurangnya Tidak terdapat  Tersedianya  Berkoordinas  Terdapat Minggu Ke III Mahasiswa
sarana prasarana Denah Ruangan fasilitas ruangan i dengan ruangan Profesi Ners
diruangan Kenanga, Ruangan yang pihak RS Kepala Poltekkes Palu
Kenanga Kepala Ruangan, memudahkan untuk Ruangan
Ruangan Diskusi, kepala ruangan penyediaan  Terdapat
Timbangan BB dan untuk Ruangan dan Ruangan
suction melakukan alat-alat Diskusi
diskusi. medis yang  Terpenuhinya
 Perawat, pasien kurang alat-alat medis
dan Keluarga  Berkordinasi yang kerang
pasien Ke Kepala  Terdapat
mengetahui tata Ruangan Denah
letak ruangan Terkait Ruangan
Kenanga. pembuatan
 Terlengkapinya denah
alat-alat medis Ruangan

79
yang kurang Kenanga
diruangan

2 Belum  Belum Penerapan MPKP  Kepala  Adanya Minggu Ke II Mahasiswa


Maksimal Maksimalnya Bisa Berjalan ruangan kegiatan Profesi Ners
Penerapan Operan di ruangan Maksimal menganjurka Operan sesuai Poltekkes Palu
MPKP Di Kenanga. n anggota dengan SOP
Ruang Kenanga.  Ronde tidak perawat  Adanya
dilakukan untuk kegiatan
diruangan melakukan Ronde
kenanga Operan Keperawatan
sesuai
dengan SOP
 Kepala
ruangan
menganjurka
n untuk
mengadakan
Ronde
Keperawatan

3 Kesenjangan Ada Beberapa Masing- Masing Kepala Ruangan Perawat Diruang Minggi Ke II Mahasiswa
SOP. Tindakan Yang Perawat Dapat Mengarahkan Kenanga Profesi Ners
Dilakukan Tidak Menerapkan Perawat Untuk melakukan Poltekkes Palu
Sesuai Dengan SOP Tindakan Lebih tindakan sesuai
Seperti Prosedur Keperawatan Menerapkan SOP

80
pemasangan Infus Sesuai SOP SOP
pada saat pemberian
label pada cairan
infus.

81
BAB IV

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Role Play Operan di Ruangan Kenanga

Tabel 2.32 Pelaksanaan Role Play Operan

No. Kegiatan
1. Nurse Station
a. Kepala Ruangan / Ketua Tim Shift membuka acara dengan
salam
b. Ketua Tim Mengoperkan / menyampaikan :
2) Kondisi atau keadaan pasien : nama pasien, lama
perawatan, keluhan subjektif dan objektif, diagnosa
keperawatan, TUK yang sudah dicapai, tindakan yang
sudah dan yang belum dilaksanakan, tindakan kolaborasi
dan dependent rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan
c. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang
sudah disampaikan
Bed Pasien
a. Kepala Ruangan / Ketua Tim memimpin Operan kekamar /
Bed pasien
1) Kepala Ruangan / Ketua Tim mengucapkan salam dan
menyampaikan pergantian perawat jaga
2) Ketua Tim dan perawat pelaksanaan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan
2. Nurse Station
a. Ketua tim merangkum informasi operan memberikan saran
tindak lanjut
b. Ketua tim menyampaikan informasi / hal-hal umum yang

82
perlu disampaikan
c. Ketua tim memimpin doa bersama dan menutup acara
d. Bersalaman

2. Pelaksanaan Role Play Pre dan Post Conference di ruangan Kenanga

Tabel 2.33 Pelaksanaan Role Play Pre dan Post Conference

No. KEGIATAN
1. Persiapan Alat (Alat tulis)
Mempersapkan hasil rekam medic/catatan keperawatan
Mempersiapkan dokumen lain yang diperlukan
2. Prosedur Kerja
Ketua tim membuka acara dan berdoa
Ketua tim menanyakan aspek asuhan keperawatan yang telah
dilakukan oleh perawat dinas sebelumnya terutama pada
pasien/masalah yang perlu didiskusikan
Diskusi dipimpin oleh ketua tim
Ketua tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
Ketua tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dngan asuhan yang diberikan saat itu.
Ketua tim memberikan Reinforcement
Ketua tim menutup acara

3. Pelakanaan Role Play Ronde Keperawatan di Ruang Kenanga

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN


PADA PASIEN NY. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENDARAHAN
INTRA SEREBRALDI RUANG KENANGA RSUD

83
UNDATA PROVINSI SULAWESI
TENGAH

a. Topik               : Perawatan klien dengan Diagnosa Pendarahan Intra


Serebral (PIS)
b. Sasaran            : Ny. N, Umur 69 Tahun, Dirawat di Ruangan Kenanga
RSUD Undata
c. Waktu              : pukul 10.00-11.00 wib
d. Hari/Tanggal   : Selasa, 05 April 2022
e. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat
teratasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan
mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis
b. Menumbuhkan cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
c. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
h. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan

f. Peserta Ronde
1. Perawat : - Kepala Ruangan : Nurlaila
- Ketua Tim : Dita Muliaty A Manoppo
- Perawat Pelaksana : - Indah Kumala Sari

84
- Fatmawatighafran Abdul
2. Medis : Fidyatin Jaya Maabu
3. Ahli Gizi : Nur’ain Y Poha
4. Radiologi : Iman Gaga Labajo
5. Laboratorium : Dita Nurfadilah Mahadju
6. Pembimbing : Nurhadisa, S.Kep, Ns
g. Materi
Resume Keperawatan Pada Klien Dengan Pendarahan Intra Serebral
h. Metode
1. Ronde Keperawatan
2. Diskusi dan Tanya Jawab
i. Media
1. Dokumentasi Klien (Status)
2. Informent Consent
3. Sarana Diskusi : Alat tulis
j. Mekanisme Kegiatan

Tabel 2.34 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Ronde Keperawatan


Tahap Kegiatan Tempat Pelaksana Kegiatan Waktu
Klien
Pra 1. Menetapkan kasus dan Nurse PP 1 - 2 hari
Ronde topic Station sebelum
2. Menentukan Tim pelaksana
Ronde an Ronde
3. Mencari Sumber dan
Literatur
4. Membuat Proposal
5. Mempersiapkan klien
6. Informed Consent
kepeada Keluarga
Ronde 1. Pembukaan Kepala Mende 5 menit

85
a. Salam pembukaan Ruangan ngarkan
b. Memperkenalkan
pasien danTim
Ronde
c. Menjelaskan tujuan
kegiatan Ronde
d. Mempersilahkan
Ketua Tim
menyampaikan
kasusnya
PP 1 20 menit
2. Penyajian Data
a. Menyampaikan
dasar pertibangan
dilakukan Ronde
b. Menjelaskan
riwayat penyakit
c. Menjelaskan
masalah klien yang
belum terselesaikan
dan tindakan yang
telah dilaksanakan
d. Menyampaikan
hasil evaluasi
keberhasilan
intervensi PP 2

Klarifikasi data yang telas


disampaikan
3. Validasi Data Nurse Kepala Memberi 20 menit
a. Memberi salam dan Station Ruangan respon

86
memperkenalkan dan
Tim Ronde kepada menjawab
klien dan keluarga pertanyaan

b. Memvalidasi data Bed PP 2, Katim

yang telah Klien

disampaikan
dengan melibatkan
keluarga
Karu, PP
Nurse 1&2, Dokter,
c. Karu membuka dan
Station Ahli Gizi,
memimpin diskusi
Radiologi,
d. Diskusi antar
Laboratoriu
anggota Tim dank
m, Tim
lien tentang
Ronde
masalah
keperawatan yang
belum terselesaikan
dari validasi data
antar Tim Ronde
e. Pemberian
Justifikasi oleh
konselor tentang
masalah pasien
serta rencna
tindakan yang akan
dilakukan

Pasca 1. Menyimpulkan hasil Nurse Kepala - 10 Menit


Ronde diskusi dan Station Ruangan

87
merekomendasikan
solusi yang dilakukan Tim Ronde
dalam mengatasi
masalah
Kepala

2. Reward dan Salam Ruangan

penutup

k. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Evaluasi Struktur
a. Persiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan Ronde
Keperawatan
b. Penyusunan proposal Ronde Keperawatan
c. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan Ronde
d. Membuat Informed Consent dengan pasien dan keluarga
2. Kriteria Evaluasi Proses
Pelaksanaan Ronde Keperawatan berjalan dengan lancer dan masing –
masing anggota Tim dapat menjalankan perannya dengan baik.
3. Kriteria Evluasi Hasil
Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan
masalah pasien.
B. EVALUASI

Kegiatan opran pasien, Pre-post conference sudah di laksanakan

setiap hari selama 8 hari dan ronde keperawatan sudah dilakukan selama

sehari.

C. MELAPORKAN (Analisis SWOT di Ruangan Kenanga)

1. Faktor – faktor Internal

88
d. Kekuatan/Strenght

1) Memiliki visi & misi ruangan

2) Tempat alat kesehatan seperti alat pemeriksaan fisik, trolly

tindakan, cairan dan obat – obatan sebagai pesediaan pada

tempatnya.

3)Saat menerima pasien baru, perawat akan memperkenalkan

kodisi dan fasilitas ruangan

4)Kepala ruangan, ketua Tim dan perawat pelaksana melakukan

Do’a berama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah

selesai operan tugas jaga

5)Ketua Tim melakukan Pre-conference dengan semua rawat

pelaksana yang ada dalam grupnya setiap awal pagi.

6) Memiliki jadwal dinas yang sudah tersusun secara baik

7) Ruangan memiliki adanya pedoman kerja yang sesuai standar

SOP

8) Ruangan dilengkapi dengan computer untuk membantu sistem

informasi manajemen didalam ruangan

9) Setelah dilakukan observasi selama 2 hari ditemukan data

bahwa alat – alat habis pakai seperti kassa, kapas alcohol,

cairan, dan lainnya sudah mencangkupi kebutuhan ruangan

10)Perawat pelaksana mengikuti post conference yang diadakan

oleh ketua Tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi

89
dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung

jawabnya kepada ketua Tim.

11)Perawat pelaksana melakukan Do’a bersama setiap awal dan

akhir tugas.

12)Evaluasi pelaksanaan pre-post conference ruang Kenanga yaitu

ketua Tim membuka acara dan berdoa.

e. Kelemahan/Weakness

1)Perawat di ruang Kenanga dengan jenjang pendidikan tertinggi

adalah D3 sebanyak 60 %, dan Ners Keperawatan sebanyak

27 % dan S1 Keperawatan sebanyak 13 %

2) Nurse station yang tidak berada ditengah ruangan pasien, dimana

jarak antara ruangan yang paling ujung dengan nurse station

terlalu jauh.

3)Tidak berjalan baik pemasangan label di cairan infus walaupun

sudah disediakan label tersebut.

2.Faktor – factor Eksternal

a. Peluang /Opportunity

1) Rumah sakit memberi kebijakan untuk mengikuti pelatihan bagi

perawata diruangan

2) Adanya kesempatan untuk penggantian alat – alat yang tidak

layak pakai

90
3) Sebagai tempat lahan praktik manajemen keperawatan program

profesi Ners

b. Ancaman/Threat

1) Adanya Undang – undang keperawatan yang Sah

2) Adanya tuntutan tinggi dari masyaraka untuk pelayanan yang

lebih profesional

3) Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapi

sana dan prasarana

4) Peningkan sumber daya manusia yang tidak berkelanjutan.

91
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian dan pendataan diruangan Kenanga,

dengan jumlah perawat pelaksana 12 orang 2 orang ketua tim dan 1 orang

kepala ruangan, dengan jumlah tempat tidur pasien 16 bed. Setiap orang

mengerti dengan kewajiban dan tanggung jawab diruangan sehingga

sistem manajemen di ruang Kenanga berjalan dengan baik. Pelayanan

dikesehatan di ruangan juga sebagian besar telah sesuai dengan SAK,

pelaksanaan pre-conference dan post-conference dan operan juga

dilakukan sesuai SOP. Sebagian besar petugas di ruangan Kenanga juga

sudah mengikuti pelatihan BTCLS. Ketersediaan alat di ruangan Kenanga

sebagian besar telah terpenuhi hanya saja masih ada beberapa alat-alat

kesehatan yang belum tersedia.

92
B. SARAN

Saran kami agar ruangan Kenanga mempertahankan pelayanan

kesehatan di ruangan dan meningkatkannya. Para petugas kesehatan di

ruangan Kenanga juga kami harapkan untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dan

profesional.

LAMPIRAN

93
94
95
96

Anda mungkin juga menyukai