Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ANALISIS BIAYA

OLEH:

MUHAMMAD YUSUF AHSAN


19TIA557
TIA 2B

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI AGRO
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada setiap makhluknya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Analisis Biaya ini

Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini.Dalam
penyusunan Laporan Praktikum Analisis Biaya ini tidak lepas dari dukungan
beberapa pihak, maka dari itu penyusun menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu dalam penyusunan
Laporan ini.

Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa Laporan ini masih ada


memiliki kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penulis menerima setiap saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan Laporan ini kedepannya. Dan berharap Laporan Praktikum
Analisis Biaya ini bisa bermanfaat bagi penyusun selaku praktikan pada
khususnya dan seluruh pihak pada umumnya. Terima kasih

Makassar, Januari 2021

Penulis

Muhammad Yusuf Ahsan

2
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : TUGAS PRAKTEK ANALISIS BIAYA


NAMA : MUHAMMAD YUSUF AHSAN
NIM : 19TIA557
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI AGRO
KELAS : TIA 2B

Menyetujui:

Dosen Praktikum Asisten Dosen

Dr. PuadiHaming, SE.MM RizqaAwaliyah A.Md


NIP.19580601 198103 1 013

Mengetahui:
Kepala Laboratorium Komputasi

Dr. PuadiHaming, SE.MM


NIP.19580601 198103 1 013

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

LEMBAR PERSETUJUAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

BAB I KODE AKUN 1


1.1 PENDAHULUAN 1
1.1.1 Latar Belakang 1
1.1.2 Tujuan Praktikum 2
1.1.3 Alat yang Digunakan 2
1.1.4 Prosedur Praktikum 3
1.2 LANDASAN TEORI 4
1.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 11
1.4 PEMBAHASAN 13

BAB II KODE BANTU 15


2.1 PENDAHULUAN 15
2.1.1 Latar Belakang 15
2.1.2 Tujuan Praktikum 16
2.1.3 Alat yang Digunakan 16
2.1.4 Prosedur Praktikum 16
2.2 LANDASAN TEORI 17
2.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 20
2.4 PEMBAHASAN 21

4
BAB III JURNAL UMUM 23
3.1 PENDAHULUAN 23
3.1.1 Latar Belakang 23
3.1.2 Tujuan Praktikum 23
3.1.3 Alat yang Digunakan 24
3.1.4 Prosedur Praktikum 24
3.2 LANDASAN TEORI 26
3.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 29
3.4 PEMBAHASAN 31

BAB IV BUKU BESAR 32


4.1 PENDAHULUAN 32
4.1.1 Latar Belakang 32
4.1.2 Tujuan Praktikum 33
4.1.3 Alat yang Digunakan 33
4.1.4 Prosedur Praktikum 33
4.2 LANDASAN TEORI 34
4.3 HASIL PERCOBAAN DAN HASIL PENGOLAHAN DATA 37
4.4 PEMBAHASAN 42

BAB V NERACA LAJUR 45


5.1 PENDAHULUAN 45
5.1.1 Latar Belakang 45
5.1.2 Tujuan Praktikum 46
5.1.3 Alat yang Digunakan 46
5.1.4 Prosedur Praktikum 46
5.2 LANDASAN TEORI 47
5.3 HASIL PERCOBAAN DAN HASIL PENGOLAHAN DATA 51
5.4 PEMBAHASAN 53

5
BAB VI LABA RUGI 54
6.1 PENDAHULUAN 54
6.1.1 Latar Belakang 54
6.1.2 Tujuan Praktikum 55
6.1.3 Alat yang Digunakan 55
6.1.4 Prosedur Praktikum 55
6.2 LANDASAN TEORI 57
6.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 59
6.4 PEMBAHASAN 60

BAB VII NERACA 61


7.1 PENDAHULUAN 61
7.1.1 Latar Belakang 61
7.1.2 Tujuan Praktikum 62
7.1.3 Alat yang Digunakan 62
7.1.4 Prosedur Praktikum 62
7.2 LANDASAN TEORI 64
7.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 67
7.4 PEMBAHASAN 69

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 70


8.1 Kesimpulan 70
8.2 Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 72

LAMPIRAN 74

6
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 6
Tabel 1.2 11
Tabel 2.1 20
Tabel 3.1 28
Tabel 3.2 29
Tabel 4.1 37
Tabel 4.2 38
Tabel 4.3 38
Tabel 4.4 38
Tabel 4.5 38
Tabel 4.6 39
Tabel 4.7 39
Tabel 4.8 39
Tabel 4.9 40
Tabel 4.10 40
Tabel 4.11 40
Tabel 4.12 41
Tabel 4.13 41
Tabel 4.14 41
Tabel 4.15 42
Tabel 4.16 42
Tabel 5.1 51
Tabel 6.1 59
Tabel 7.1 67

7
BAB I

KODE AKUN

1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang

Kode akun merupakan pemberian tanda/ nomor tertentu dengan


memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
Di dalam praktik, kode akun/perkiraan menjadi sekumpulan karakter yang
digunakan untuk kunci memasukkan data (input data), mengidentifikasi
perkiraan, menggolongkan perkiraan, dan menyaring perkiraan-perkiraan.
Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan
biaya yang merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting
dalam analisis strategi perusahaan. Proses penentuan dan analisis biaya
pada perusahaan dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada
masa yang akandatang.
Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan
adalah perencanaan biaya oleh suatu perusahaantidaksesuaidenganapa
yang terjadisesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat
mencapai produksi yang efisien, maka diperlukan suatupengendalian
terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan.
Efisiensi biaya dapat diukur dengan cara membandingkan antara
biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan selanjutnya
disebut biaya standar. Dalam hal ini biaya standar yang telah
ditetapkan perusahaan akan dibandingkan dengan biaya realisasi (biaya
sesungguhnya yang terjadi) selama proses produksi.
Di dalam praktik, kode akun/perkiraan menjadi sekumpulan
karakter yang digunakan untuk kunci memasukkan data (input data),
mengidentifikasi perkiraan, menggolongkan perkiraan, dan menyaring
perkiraan-perkiraan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba
adalah pendapatan dan biaya yang merupakan salah satu sumber

1
informasi yang paling penting dalam analisis strategi perusahaan. Proses
penentuan dan analisis biaya pada perusahaan dapat menggambarkan
suatu kinerja perusahaan pada masa yang akandatang.
Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah
akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah
Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah
persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.

1.1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu:

1. Untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperhatikan dalam


pembuatan kode akun
2. Untuk mengetahui cara pembuatan kode akun
3. Untuk mengetahui kegunaan dari kode akun
4. Untuk mengetahui jenis-jenis kode akun
1.1.3 Alat yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu

1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul

1.1.4 Prosedur Praktikum


Prosedur dalam praktikum kali ini yaitu:

2
1. KODE AKUN (Software Excel)
Untuk Judul Tabel :
a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan
Tanggal pada sheet HOME.

Untuk Tabel Kode Akun :


a) Pada Kolom KODE AKUN memasukkan data-data kode akun
yang akan digunakan
b) Pada Kolom NAMA AKUN memasukkan data-data nama akun
yang akan digunakan
c) Pada Kolom POS SALDO tenentukanDEBET atauKREDIT
dari sebuah akun.
d) Pada Kolom POS LAPORAN tentukan NERACA atau LABA
RUGI dari sebuah akun.
e) Pada Kolom SALDO AWAL masukkan data-data saldo awal
bulan lalu dari sebuah akun.

2. BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari
1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan
cara (Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan
cara (Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan
cara (Penjualan– Total Biaya)

3
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi,
Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai
Kolom Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan
Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu
Chart-Line

1.2 LANDASAN TEORI


1.2.1 Pengertian Kode Akun

Kode merupakan suatu sistem tutur yang penerapan unsur


bahasanya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang penutur
dengan lawan tutur, dan situasi tutur yang ada. Jadi dalam kode itu
terdapat unsur bahasa seperti kalimat, kata, morfem, dan fonem.
Sehingga kode akun adalah suatu kerangka yang menggunakan angka,
huruf atau kombinasi keduanya untuk memberikan tanda atau kode pada
akun-akun yang sudah dirancang sebelumnya. (Poedjosoedarmo.
1982:30)
Dalam menentukan kode akun, tidak terikat pada satu aturan tertentu,
setiap perusahaan memiliki kode akun yang berbeda dengan perusahaan
lain. Hal ini bergantung pada perusahaan itu sendiri, terutama sering
tidaknya muncul kode akun tersebut dalam beberapatransaksi.
Kode akun merupakan media untuk mengklasifikasikan dan
mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan
keuangan. Bentukakun/perkiraan yang paling sederhana adalah
akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah
Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah
persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.
Terdapat dua argumen penting yang mendasari penggunaan
akunformatT. Pertama, akun format T mencerminkan keseimbangan sisi
kiri (debet) dan sisi kanan (kredit). Kedua, akun format T bentuknya
sederhana dan mudah dibuat. (Sony Warsono DKK2013:26).

4
1.2.2 Kegunaan Kode Akun
Ahmad Shodikin (2014) mengatakan bahwa jenis-jenis kode akun adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku
besar. 
2. Untuk mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan
pengambilan data akuntansi.
3. Dapat mengurangi pekerjaan pencatatan.
4. Penyediaan identifikasi ringkas.
5. Mempermudah bagi data dalam pemrosesan selanjutnya
1.2.3 Macam-Macam Kode Akun
Ahmad Shodikin (2014) menyatakanbahwa macam-macam kode akun
adalah sebagai berikut:
a Kode Numeral
Dalam penyusunan kode numeral ini, akun buku besar diberi kode angka
yang berurutan.
Tabel 1.1
No Kode Nama Akun Keterangan
Akun
1. 1. Kas Aktiva lancar
2. Piutang usaha
3. Wesel tagih
4. Efek
5. Persediaan barang dagangan
6. Perlengkapan toko
7. Perlengkapan kantor
8. Asuransi dibayar di muka
9. Beban dibayar di muka
10. Sewa dibayar di muka
2. 11. Peralantan Aktiva tetap
12. Akumulasi penyusutan perlatan
13. Kendaraan
14. Akumulasi penyusutan kendaraan
15. Gedung
16. Akumulasi penyusutab gedung
17. Tanah
3. 18. .... ....

5
19. .... dan seterusnya ....
b Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan jenis kode yang dalam pemberian kode
akunnya dilakukan dengan mengelompokan akun aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan dan beban.
c Kode Angka Blok
Dalam pengkodean ini akun buku besar dikelompokan menjadi beberapa
golongan dan setiap golongan disediakan suatu blok angka yang beruntun
untuk pemberian kodenya.
d Kode Angka Desimal
Sistem desimal (decimal system) adalah pemberian kode akun dengan
menggunakan sepuluh unit angka dari 0 sampai 9. Masing-masing
angka/digit menunjukan kelompok, golongan , dan jenis akun.
e Kode Mnemonik
Pada sistem ini pengkodean akun dilakukan dengan menggunakan
huruf-huruf tertentu.
f Kode Kombinasi Huruf Dan Angka
Kode akun yang dikombinasikan antara huruf dan angka disesuaikan
dengan perkuraan yang digunakan. Huruf diletakkan di depan sebagai
tanda perkiraan sedangkan di belakang huruf diletakan angka-angka yang
menunjukan kode akun.
1.2.4 Penggolongan KodeAkun
Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya
(karakteristik), yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban. Tiap-tiapgolongandapatdikelompokanlagikedalam sub golongan.
Kemudian sub golongan dapat dipecah lagi menjadi beberapa jenis.
Sehingga setiap jenis benar-benar hanya tersedia sebuah akun. Berikut
merupakan penggolongan akunmenurut (Ahmed Riahi – Belkaoui,
2006:50).
a. Akun Riil/Neraca
1) Harta / Aktiva (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan)

6
perusahaan, baikyangberwujudmaupun yang tidak berwujud,
yang dapat dinilai dengan uang. Padaumumnyahartadapatdibagi
menjadi 5golongan:
2) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta lain
yangdiharapkandapatdicairkanmenjadi uang tunai dalam jangka
waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal perusahaan.
Yang termasukgolonganiniantara lain:
a) Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan
suratberhargayangberfungsisebagai uangtunai.
b) Efek (Surat Berharga), yaitu surat
berhargaberupasahamatauobligasi yang
dapatdiperjualbelikan melalui bursa.
c) Piutang (Account Receivable), yaitu
tagihankepadapihaklaintanpaperjanjiantertulis yang
pelunasannyaterjadidalamjangkapendek atau dibawah
satutahun.
d) Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada pihak
lain dengan perjanjiantertulis yang
pelunasannyaterjadidalamjangka pendek atau dibawah
satutahun.
e) Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang digunakan
untuk kegiatan perusahaan dalam jangka waktu dibawah
satutahun.

f) Beban Dibayar Di muka, yaitu beban yang telah dikeluarkan


tetapi belum menerima manfaatnya atau belum menjadi
kewajiban. Contoh: sewa dibayar di muka, bunga dibayar
dimuka.
g) Pendapatan yang Akan Diterima, yaitu pendapatan atas
pekerjaan yang telah diselesaikan, tetapi belum
menerimapembayarannya.
h) Persediaan, yaitu barang siap untukdijual

7
3) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment),yaitu investasi
yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan atau
memperoleh penghasilan tetap. Termasukdidalamnyaantara lain:
penanaman modal dalam saham dan penanaman modal dalam
obligasi.
4) Harta Tetap (Fixed Assets), adalah harta berwujud yang
dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun atau yang bukan merupakan
barang dagangan yang akan dijual. Yang termasuk dalam
golongan ini antara lain: kendaraan, peralatan kantor,
mesin-mesin, gedung dan tanah. Harta tetap dalam
penggunaannya secara bertahap akan menyusut atau berkurang
nilai kegunaannya kecualitanah.
5) Harta Tak Berwujud (Intangible assets), yaitu harta yang berupa
hak- hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan.
Harta ini antaralain:
a) Hak Patent, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah melalui Direktorat Patent kepada seseorang atau
badan untuk penemuan baru. Contoh penemuan
produkformula.
b) Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
memperbanyak dan menjual hasil karya seni atau karya
intelektual. Contoh menulis buku, menciptalagu.
c) Hak Merk, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
menggunakan cap, nama, logo, lambang, atau merkusaha.
d) Franchise, adalah hak tunggal atau istimewa yang diperoleh
suatu perusahaan dari pemerintah, orang, atau perusahaan
lain. Contoh: Franchise dari Kentucky FriedChicken.
e) Goodwill, adalah suatu nilai lebih yang dimiliki oleh suatu

8
perusahaan karena adanya keistimewaan tertentu, misalnya
karena letak strategis, merk terkenal, personalia yang
profesional, pelayanan yang memuaskan,dll.
f) Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah
kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau
lambing bagi usahanya.
6) Harta Lain-lain (Other Assets), yaitu harta yang
tidakdapatdikelompokan pada kriteriadiatas. Misalnya mesin
yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat usaha,
biaya pendirian, dan biaya emisi saham.
7) Utang/Kewajiban (Liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus
dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Utang
dibagi menjadi 2 golongan: utang lancar dan utang
jangkapanjang.
8) Utang Lancar (Current/Short term liabilities), yaitu suatu
kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun. Yang termasuk golongan iniadalah:
a) Utang Usaha (Account Payable), yaitu utang jangka pendek
yang tidak disertai perjanjian tertulis. Contoh utang yang
timbul akibat pembelian secarakredit.
b) Wesel Bayar (Notes Payable), yaitu utang jangka pendek
dengan disertai perjanjiantertulis.
c) Beban yang masih harus dibayar, yaitu kewajiban
membayar karena perusahaan tidak menerima manfaat
seperti : hutang bunga (interest payable), hutang gaji
(salaries payable), hutang sewa (rent payable). misalnya
utanggaji.
d) Pendapatan diterima di muka, yaitu pendapatan yang belum
merupakan hak, tetapi sudah diterima
pembayarannyasehingga

mempunyai kewajiban untuk menyelesaikannya. Antara lain

9
: sewa diterima dimuka, bunga diterima dimuka.

10
9) Utang Jangka Panjang (Long Term liabilities), yaitu kewajiban yang
harus dibayar dalam jangka waktu yang relatif lama atau lebih dari satu
tahun. Jika sebagian atau seluruh utang tersebut telah jatuh tempo, maka
bagian yang telah jatuh tempo tersebut menjadi utang jangka pendek.
Yang termasuk dalam golongan ini antaralain:
a) Hutang Obligasi (Bonds Payable). Yaitu pinjaman yang timbul
karena perusahaan menjual/ mengeluarkan surat-surat obligasi.
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang
obligasi meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut. Pemegang obligasi akan mendapat
bunga tetap secaraberkala.
b) Utang Hipotik(Mortgage Payable), yaitu utang jangka panjang
dengan jaminan hartatetap.
c) Kredit investasi yaitu pinjaman jangka panjang yang diterima dari
bank ataulembagakeuanganlain, yang digunakanuntuk perluasan
perusahaan.
10) Modal, yaitu kekayaan pemilik perusahaan atau hak milik atas harta
perusahaan atau hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih (jumlah harta dikurangi hutang). Modal terdiri dari
setoran pemilik dan sisa laba yang belum dibagi. Pemberian nama
modal tergantungjensiperusahaannya.
b. Akun Nominal/Laba-Rugi

1) Pendapatan, yaitu penambahan dalam modal perusahaan yang berasal


dari kegiatan usaha. Pendapatan dapatdibedakan:
a) Pendapatan Operasional, yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha
pokok/utamanya.
b) Pendapatan Non Operasional, yaitu pendapatan yang
diperolehdiluardariusahapokok/utamanya. Misalnya dari pendapatan
bunga, pendapatan komisi, laba penjualan aktiva,dll.

11
2) Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan. Beban dapat dibedakanmenjadi:
a) Operasional/Beban Usaha, yaitu beban yang dikeluarkan
untuk dapat mendapat hasil dari usaha pokoknya. Misalnya
Beban gaji, beban listrik, telepon, dll.
b) Beban diluarusaha/Non Operasional, yaitu beban yang
dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha
pokok/utamanya. Misalnya beban bunga, rugi penjualan
aktiva.

1.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA


Kode akun adalah pemberian/penggunaan kode untuk setiap akun agar
mudah diingat, dipahami dalam penyusunan laporan keuangannya.
Umumnya kode akun disusun dengan angka-angka, huruf, atau gabungan
antara angka dan huruf. Tabel kode akun harus seimbang antara debet dan
kredit.

12
Tabel 1.2 Daftar Kode Akun

13
1.4 PEMBAHASAN
PT. REMPAH MUSTAHIL memulai pembuatan kode akun dengan
memberi kode pada aktiva dengan kode akun 1000, aktiva lancar dengan
kode akun 1100, kas dengan kode akun 1110 dengan jumlah saldo awal pada
debet sebesar Rp.200.000.000,.Bank dengan kode akun 1120 dengan jumlah
saldo awal pada debet sebesar Rp.340.000.000,-.Persediaaan barang
dagangan dengan kode akun 1130 dengan jumlah saldo awal pada debet
sebesar Rp.1.642.500.000,-.Pihutang Dagang dengan kode akun 1140 dengan
jumlah saldo awal pada debet sebesar Rp.650.000.000,-. Aktiva tetap dengan
kode akun 1200. Tanah dengan kode akun 1230 dengan jumlah saldo awal
pada debet sebesar Rp.100.000.000,-.Bangunan dengan kode akun 1240
dengan jumlah saldo awal pada debet sebesar Rp.100.000.000,-.Peralatan
kantor dengan kode akun 1210 dengan jumlah saldo awal pada debet sebesar
Rp.46.500.000,-.Kendaraan dengan kode 1220 dengan jumlah saldo awal
pada debet sebesar Rp.464.000.000,-.Kewajiban dengan kode akun 2000.
Kewajiban hutang dagang dengan kode Akun 2100 dengan saldo di kredit
sebesar Rp.400.000.000. Kewajiban pada Bank BRI dengan Kode akun 2100

14
dan jumlah saldo awal pada kredit sebesar Rp.200.000.000,-.Modal dengan
Kode akun 310 dengan jumlahsaldoawalsebsar Rp.400.000.000,-.

Pada kegiatan pengolahan data, praktikan hanya mengisi tabel kode akun
dengan akun-akun secara garis besar yang diberikan kode. Kemudian
akun-akun yang telah diberikan kode selanjutnya dimasukkan nominalnya ke
debet dan kredit. Pada table kode akun ini total di sisi debet harus sebanding
dengan total di sisi kredit karena jika antara kredit dan debet tidak seimbang
maka akan terjadi kesalahan pada saat menginput data.

Jika hal tersebut terjadi maka harus dilakukan pengecekan ulang hingga
nilai yang muncul pada sisi debet dan kredit sama (balance). Dapat dilihat
pada tabel diatas di mana sisi debet jumlahnya Rp.3.543.000.000,- sama
dengan sisi kredit yang jumlahnya Rp. 3.543.000.000,-

15
BAB II
KODE BANTU
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Latar belakang
Dalam menyusun buku besar setiap perusahaan memerlukan
bukupembantu atau daftar kode bantu agar mercerminkan data yang
terperinci seperti pada persediaan barangdagangan, piutang,
peralatankantor dansebagainya.
Buku pembantu atau daftar kode bantu merupakan kumpulan
kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening
dalam buku besar. Untuk mempermudah pembukuan, rekening rekening
buku pembantu akan diberi kode.
Pada umumnya kode untuk rekening buku pembantu diletakkan di
belakang angka kode rekening buku besarnya. Kode buku pembantu ini
dapat dibuat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk kode
kelompok. Pemberian kode bantu untuk klasifikasi rekening diperlukan
karena dapat memudahkan untuk mencari rekening rekening yang
diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka kode ini
tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan kode bantu untuk perincian rekeningnya dan
kelayakan ekonomisnya.
Teknik untuk menilai ini merupakan bagian dari analisis biaya
(cost/benefit analysis). Analisis biaya disebut juga dengan analisis
biaya/efektivitas (cost/effectivenss analysis).
Kode bantu merupakan kode pembantu atau penjelas dari kode akun.
Kode bantu adalah pemberian/penggunaan kode untuk setiap akun yang
digunakan untuk mencatat akun tertentu dan perubahan-perubahannya
secara lebih rinci agar lebih mendetail, dan terperinci dalam penyusunan
laporan keuangannya. Umumnya kode bantu juga disusun dengan

16
angka-angka, huruf, atau gabungan antara angka dan huruf. Dengan
demikian kode bantu berfungsi sebagai rincian dari kode akun buku besar
tertentu di dalam suatu perusahaan.
Antara kode akun dan kode bantu pada setiap bulan harus dicocokkan
apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo kode akun harus
sama dengan saldo kode bantu. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan
saldo mana yang benar diantara keduanya.
2.1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kode bantu
2. Untuk mengetahui fungsi dari kode akun
3. Untuk mengetahui pengertian dari kode akun
4. Untuk mengetahui cara pembuatan kode akun.
2.1.3 Alat yang Digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
2.1.4 Prosedur Praktikum
1) KODE BANTU ((Software Excel)

Untuk Judul Tabel :


a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan
Tanggal pada sheet HOME.

Untuk Tabel Kode Bantu :


a) Pada Kolom KODE BANTU masukkan data-data kode bantu
hutang dan piutang yang akan digunakan

17
b) Pada Kolom NAMA masukkan data-data nama konsumen dan
supplier yang akan digunakan
c) Pada Kolom STATUSTENTUKAN status hutang dan piutang
dari sebuah kode bantu.
d) Pada Kolom SALDO AWAL masukkan data-data saldo awal
bulan lalu dari sebuah akun bantu.

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai
dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan
dengan cara (Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya
dengan cara (Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x
jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi
dengan cara (Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah
Rugi, Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF
(=IF(Nilai Kolom Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi
dan Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu
Chart-Line.

2.2 LANDASAN TEORI


2.2.1 Pengertian Kode Bantu
Kode bantu adalah bagian dari bukubesar yang
digunkanuntukakuntertentu dan perubahan-perubahannya secara lebih

18
rinci. Dengan demikian akun kode bantu berfungsi sebagai akun control
sedang akun yang ada dalam buku pembantu merupakan rincian dari akun
buku besar tertentu.
Dengan bahasa lain, kode bantu (subsidiary ledger). Catatan dalam kode
bantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum.
2.2.2 MacamMacam Kode Bantu
Macam-Macam Kode Bantu terdiri dari:
a. a Kode bantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Lefger)
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan
kepada masing-masing langganan (debitur)
a. bKode bantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan
kepada masing masing kreditur
a. c Kode bantu Persediaan
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat perincian persedian suatu
perusahaan
2.2.3 Fungsi Kode Bantu
Kode bantu berfungsi untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di
Buku Besar Umum. Akun Buku BesarUmumyang rinciannyadicatatdalam
Kode Bantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account). Sedangkan
akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu
(Subsidiary Account). Dua kode bantu yang umum adalah Buku Pembantu
Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor
publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat kode bantu pembantu karena
mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya,
akun bantu umum sering disingkat menjadi kode pembantu.
2.2.4 Kelebihan Kode Bantu
MenurutMagfiraAulya (2019:12) adapun kelebihan kode bantu yaitu :
a. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum
terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.

19
b. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo
dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku
pembantu.
c. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi.
d. Memungkinkan pembukuan harian dari
bukti-buktipendukungtransaksikedalambukupembantu.
e. Bisa segera di ketahui macam-macam elemen.
2.2.5 Metode Kode Bantu Analis Biaya
Di dalam menganalisa suatu investasi terdapat dua aliran kas, yaitu
aliran kas keluar (cash outflow) dan aliran kas masuk (cas inflow). Untuk
aliran kas masuk sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan
bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi.
Untuk melakukan analisis biaya/manfaat digunakan metode:
a. Metode periode pengembalian (payback period).
Yaitu metode dengan menggunakan penilaian suatu proyek investasi
dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat ditutup dengan aliran-
aliran kas masuk.
b. Metode pengembalian investasi (return of investmen)
Digunakan untuk pengembalian investasi yang digunakan untuk
mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih.
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari
uang (time value of money/time preference of money), dimana suku
bunganya sudah ditentukan.
d. Metode Tingkat Pengembalian Internal
Metode yang juga memperhatikan nilai waktu dari uang, dimana yang
dihitung adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap proses yang didiskontokandengantingkatbunga
tersebut sama besarnya dengan nilai sekarangdariinitial cashflow
(nilaiproyek).

20
2.1.4 Kegunaan Kode Bantu

Kode bantu berfungsi untuk mencatat rincianakuntertentuyangada


di BukuBesar Umum. Akun Buku BesarUmum yang
rinciannyadicatatdalam Kode bantu disebut Akun Pengawas (Controlling
Account). Sedangkan akun- akun yang merinci akun pengawas disebut
Akun Pembantu (Subsidiary Account). Dua kode bantu yang umum
adalah Buku Pembantu Kewajiban
(Hutang)danBukuPembantuPiutang.Untukentitassektorpublik,setiapakun
bisa atau perlu dibuat kode bantu karena mengingat luasnya akun-akun
dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya, buku besar umum sering
disingkat menjadi buku besar dan kode bantu yang disingkat dengan
nama buku pembantu.

2.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA

21
Tabel 2.1 Daftar Kode Bantu

22
23
2.4 PEMBAHASAN

Dalam praktikum tabel kode bantu tidak beda jauh dengan tabel
kodeakun,hanyasaja table kodebantulebihspesifik,dimanaakun-akunpadakode
akun yang memiliki lampiran diberikan kode. Sebagai contoh hutang diberikan
kode bantu dari PT. REMPAH MUSTAHIL adalah AR-01 untuk bank BRI, kode
bantu AR-02 untuk Toko Amanah Ibu, dan kode bantu AR-03 untuk Toko 35.
Kemudian pada piutang diberikan kode bantu AR-01
untukTaufiq,Sudiangdengansaldoawal Rp. 20.000.000,-, kode bantu AR-02
untukRenaldy,Dayadengansaldoawal Rp. 15.000.000,-, dan kode bantu AR-03
untuk Andi Mulki,Sidrapdengansaldoawal Rp.5.000.000,-untuk contoh peralatan
kantor diberikan kode bantu AB-01 untuk peralatan kantor lemari,3 buah dengan
saldo Rp.4.500.000,- Kode bantu AB-02 untuk Meja dan Kursi, 2 set dengan saldo
Rp.4.000.000,- Kode Bantu AB-03 untuk kulkas,1 buah dengan saldo
Rp.500.000,- Kode Bantu AB-04 untuk AC, 4 unit dengan saldo Rp.6.000.000,-
Kode Bantu AB-05 untuk komputer 3 unit dengan saldo Rp.5.000.000,- Kode
Bantu AR-01 untuk hutang pada Bank BRI senilai Rp.100.000.000,- Kode Bantu
AR-02 untuk hutang pada Toko Amanah Ibu senilai Rp.20.000.000,- Kode Bantu
AR-03 untuk hutang pada Toko 35 senilai Rp.20.000.000,- dan Kode Bantu
AB-01 untuk kendaraan 1 unit mobil pick up senilai Rp.60.000.000,-

BAB III

24
JURNAL UMUM

3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Latar Belakang
Jurnal Umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat
berbagai transaksi keuangan yang muncul dalam periode tertentu. Jurnal akuntansi
memuattransaksi-transaksikeuangansuatubadanusaha yang dicatat berdasarkan
dokumen-dokumen pembukuan yang bertujuan untuk pendataan.
Dalam halini,artinyasumberpencatatankedalamjurnaladalah bukti, serta
pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan sesuai tanggal terjadinya
transaksi. Sistematis artinya pencatatan yang dilakukan dengan mengikuti aturan
mendebit dan mengkredit akun. Selain itu, setiap transaksi dicatat secara
berpasangankedalamdebitdankredit, dan jumlah debit dengan jumlah kredit harus
sama/seimbang. Semua transaksi bisnis akan dicatat dalam
jurnaldenganmenggunakanmetodepembukuan.
Pada umumnya, jurnal umum dipergunakan dalam akuntansiperusahaan jasa
karena pada prinsipnya segala transaksi dalamperusahaan jasa dapat dicatat secara
kronologis, sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif
menggunakan jurnal khusus. Pembuatan jurnal umum atau disebut juga
penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi,
melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah
transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan.Selain itu, pencatatan ini juga
bertujuan untuk memudahkanproses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke
dalam sebuah akun sesuaitransaksi.

3.1.2 Tujuan Praktikum


1. Menjelaskan pengertian dan bentuk jurnal umum
2. Untuk mengetahui fungsi jurnal umum
3. Untuk mengetahui Bentuk dari jurnal umum
4. Untuk mengetahui prinsip dasar dalam membuat jurnal umum
5. Untuk mengetahui manfaat dari jurnal umum
3.1.3 Alat yang Digunakan
1. Buku

25
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
3.1.4 Prosedur Praktikum
1) JURNAL UMUM (Software Excel)

Untuk Judul Tabel :


a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan Tanggal
pada sheet HOME.

Untuk Tabel Jurnal Umum :


a) Pada Kolom TANGGAL masukkan tanggal transaksi. Misalnya tanggal
“5” maka akan secara otomatis tampilan tanggal menjadi 5-Jan-2012.
b) Pada Kolom BUKTI TRANSAKSI masukkan nomor bukti dari suatu
transaksi.
c) Pada Kolom KETERANGANmasukkan keterangan dari suatu transaksi.
d) Pada Kolom POS AKUN Terdiri dari kolom NAMA AKUN dan KODE.
Kolom NAMA AKUN isi sesuai dengan nama-nama akun yang
sebelumnyatelahdiinput pada tabel KODE AKUN di dalam sheet KODE
AKUN. Sedangkan kolom KODE tidak perlu diisi karena akan terisi
otomatis ketika mengisi NAMA AKUN
e) Pada Kolom KODE BANTU Terdiri dari kolom NAMA dan KODE.
Kolom NAMA isi sesuai dengan nama-nama kode bantu yang
sebelumnyatelahdiinput pada tabel KODE BANTU di dalam sheet KODE
BANTU. Sedangkan kolom KODE tidak perlu diisi karena akan terisi
otomatis ketika mengisi NAMA.
f) Pada Kolom DEBET masukkan besarnya transaksi yang masuk ke kolom
debet.

26
g) Pada Kolom KREDIT masukkan besarnya transaksi yang masuk ke
kolom kredit.

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line

3.2 LANDASAN TEORI


3.2.1 Pengertian Jurnal Umum
Kata jurnal umum berasal dari bahasa Perancis yaitu (Jour) yang
berarti hari. Jurnal umum adalah bukuharianatauformuliskhusus yang digunakan
untuk mencatat semua aktivitas transaksi secara kronologis dan sesuai urutan
tanggal. Dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominal di
kolom kredit atau debit (Ahmad, 2020)
3.2.2 Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum
Ahmad (2020) menyatakan bahwa prinsip dasar pembuatan jurnal umum adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan identifikasi bukti transaksi keuangan yang dilakukan
perusahaan. Diantara contohnya yaitu kuitansi, memo, nota, faktur dan
sebagainya.

27
2. Memilih akun yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan
membaginya dalam jenis mode, hutang, atau harta.
3. Memilih penambahan atau pengurangan atas akun yang terkait dengan
transaksi yang dilakukan.
4. Memilih debit atau kredit akun yang terkait dengan transaksi yang dilakukan.
(kuasai terlebih dahulu cara menentukan debit-kredit di suatu akun).
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi.
3.2.3 Fungsi Jurnal Umum
Ahmad (2020) menyatakan bahwa fungsi jurnal umum adalah sebagai berikut

1. Fungsi Histori
Setiap transaksi dilakukan secara kronologis, berurutan sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi. Jurnal menggambarkan kegiatan perusahaan secara
berurutan dan terus menerus setiap harinya.
2. Fungsi Mencatat
Jurnal umum harus mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan,
jangan sampai ada yang tidak tercatat. Tiap perubahan modal, biaya,
kekayaan, dan pendapatan mesti dicatat terlebih dahulu ke dalam jurnal
umum, supaya pembuatan keuangan perusahaan bisa lengkap
3. Fungsi Analisis
Menunjukkan bahwa pencatatan jurnal ini merupakan hasil dari analisa yang
berupa debit dan kredit akun yang terkait beserta jumlah atau nominalnya.
Analisis ini menyangkut pembagian nama akun, pencatatan dalam debit
maupun kredit beserta jumlahnya.
4. Fungsi Instruktif
Apa maksudnya fungsi instruktif? Jurnal umum memiliki fungsi memberikan
perintah/petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar. Perintah
untuk debit dan kredit akun yang terkait sesuai catatan di jurnal. Pencatatan di
jurnal umum bukan sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi
bersifat instruksi.

28
5. Fungsi Informatif
Jurnal umum memberikan informasi terkait dengan transaksi yang terjadi
untuk secepatnya dilakukan pencatatan berdasarkan keterangan yang ada.
3.2.4 Manfaat Jurnal Umum
Ahmad (2020) menyatakan bahwa manfaat jurnal umum adalah sebagai berikut
:
a. Untuk mengetahui apakah akan menimbulkan penambahan atau pengurangan
suatu akun.
b. Untuk mengetahui jumlah saldo yang akan dicatat pada satu atau lebih akun.
c. Untuk melihat keseimbangan saldo antara sisi yang didebit dan sisi yang
dikredit.
d. Bisa dibuat tanda atau referensi untuk mengetahui apakah
suatutransaksisudahdipostingkebukubesar atau belum.
3.2.5 Bentuk-Bentuk Jurnal Umum
Tabel 3.1 Bentuk Jurnal Umum

Tanggal Nama Akun Referensi Debet Kredit

1 2 3 4 5
Keterangan :
a. Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
b. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis
terjadinya transaksi.
c. Diisi nomor surat bukti transaksi.
d. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya
ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan.
Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang
bersangkutan.
e. Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan
diposting ke buku besar.
f. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang
di kredit.
3.2.6 Tujuan Jurnal Umum

29
Adapun tujuan jurnal umum diantaranya yaitu untuk melakukan
identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari satu transaksi atau
berbagai transaksi dalam perusahaan. Pencatatan tersebut juga bertujuan untuk
memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam
sebuah akun sesuai transaksi.

Tujuan jurnal Umum:


a. Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi
b. Melakukan penilaian terhadap transaksi
c. Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan
d. Mempermudah proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam
sebuah akun sesuai transaksi.

3.2.7 Metode Dalam Jurnal Umum


a. MetodeFisik/Priodik
Metode pencatatan periodik merupakan metode pencatatan yang sederhana
dan mudah untuk dilakukan. Dalam metode ini, pencatatan atas pembelian dan
penjualan dibedakan satu sama lain. Pencatatan atas pembelian akan dicatat dengan
mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas atau utang. Sedangkan untuk
pencatatan atas penjualan akan dicatat dengan mendebet akun kas atau piutang dan
mengkredit akun penjualan.
Perusahaan yang menerapkan metode pencatatan periodik akan lebih sulit
untuk mengetahui jumlah persediaan dalam waktu tertentu. Perusahaan hanya dapat
mengetahui jumlah persediaan di akhir periode yang disebut juga jumlah
persediaan barang akhir dengan melakukan perhitungan fisik atau stock opname
pada jumlah persediaan barang akhir. Barang-barang yang sesuai untuk diterapkan
dalam metode pencatatan periodik adalah barang-barang dengan nilai jual yang
relatif lebih murah namun penjualannya cukup sering dilakukan.
b. Metode Perpetual
Metode pencatatan perpetual merupakan metode dimana pencatatan
dilakukan setiap waktu secara terus menerus berdasarkan transaksi pemasukan dan
pengeluaran persediaanbarangsertareturataspembelianbarang yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Metode pencatatan perpetual disebut juga sebagai metode buku

30
yaitu dimana setiap persediaan barang masuk dan keluar selalu dicatat dalam
pembukuan.
Dengan menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual maka suatu
perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca dan laporan
laba rugi karena dengan dilakukannya pencatatan secara berkala dalam penjurnalan
maka perusahaan dapat dengan mudah mengetahui persediaan yang sebenarnya
sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan barang akhir, perusahaan tidak perlu
melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada persediaan yang tersisa atau
jika ingin menjamin keakuratan pada pencatatan, perusahaan dapat melakukan
perhitungan fisik pada jumlah persediaan barang akhir yang
dilakukansekalidalamsetahun.Sumber (Martina : 2018:7)

3.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA


Tabel 3.2 Jurnal Umum

31
`

32
3.4 PEMBAHASAN

Seluruh transaksi yang dilakukan oleh PT. REMPAH MUSTAHIL akan


dicatat di dalam buku Jurnal Umum dalam periode tertentu. Mulai dari pembelian,
penjualan, pembayaran hutang maupun piutang, hingga biaya Pembayaran
Rekening akan masuk ke dalam jurnal umum sebagai bukti transaksi. Jurnal
umum sangat berpengaruh terhadap neraca lajur, karena jika salah menginput
data atau memasukkan angka-angka dikolombaik debet maupun kredit, ,maka
secara otomatis di neraca lajur hasilnya akan salah dan tidak seimbang.
Oleh karena itu, pada saat menginput data atau memasukkan angka-angka
di kolom debet dan kredit pada jurnal umum, di kolom debet dan kedit hasilnya
harus sama, karena jika hasil yang diinput tidak sama, maka hasil di neraca lajur
tidak akan seimbang. Pada periode September 2020 terjadi 28kali transaksi yang
dicatat pada jurnal umum.Pada tabel jurnal umum diatas terdiri dari beberapa
33
kolom atau bagian seperti pada kolom pertama terdapat kolom tanggal yang
berguna sebagai catatan waktu terjadinya transaksi, kolom keterangan berisi
catatan transaksi apa saja yang terjadi, kemudian kolom kode akun yang berfungsi
sebagai identitas setiap transaksi, kolom kode bantu yang berisi identitas jenis
transaksi, kolom debet yang sebagai tempat menyimpal nominal transaksi apabila
terjadi penambahan pada kas, dan yang terakhir kolom kredit yang berfungsi
sebagai tempat menyimpan nominal apabila terjadi pengurangan pada kas.

34
BAB IV
BUKU BESAR
4.1 PENDAHULUAN
4.1.1 Latar Belakang
Buku besar merupakan alat yang digunakan untuk mencatat
perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya
transaksi keuangan. Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang
mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan
sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Penting diingat
bahwa banyaknya jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan/dicatat
perusahaan berbeda-beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan
perusahaan, jenis kegiatan,volume transaksi dan informasi yang diinginkan
perusahaan.
Data dalam buku besar akuntansi belum terperinci karena akun pada buku
besar terkadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang,
piutang, dan persediaan barang dagang. Untuk melihat rekening-rekening tersebut
diperlukan rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan
kartu-kartu yangdisebut kode bantu atau subsidiary ledger. Dengan begitu maka
ada kode bantu utang, kode bantu piutang, dan kode bantu barang dagang.
Dalam sebuah perusahaan harus memiliki buku besar, karena fungsinya
sangat penting. Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang
sudah tertulis di dalam jurnal umum. Selain
itudigunakansebagaialatyangmenggolongkandatakeuangan,dariyang jumlahnya
besar sampai kecil. Jadi Anda tahu adaperbedaan atau tidak dari semua data
keuangan yang masuk.
Semua data yang sudah ditulis di jurnal, harus dicatat atau Digolongkan lagi
dalam buku besar dan juga sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan
keuangan.
35
4.1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui Bentuk dari jurnal umum
2. Untuk mengetahui cara membuat jurnal umum
4.1.3 Alat yang digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
4.1.4 Prosedur Praktikum

1) BUKU BESAR (Software Excel)


Untuk Judul Tabel :
a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan Tanggal
pada sheet HOME.
c) NAMA AKUN. Isilah Nama Akun sesuai dengan Nama Akun yang
telahdiinput pada Tabel KODE AKUN.
d) Secara otomatis muncul Kode Akun dan status DEBET atau KREDIT dari
Nama Akun.

Untuk Tabel Buku Besar :


Seluruh kolom pada tabel BUKU BESAR akan terisi secara otomatis jika
tabel KODE AKUN dan JURNAL UMUM
telahterisi.Yangperludimasukkanhanya NAMA AKUN pada kotak NAMA
AKUN, maka buku besar dari kode akun tersebut akan tersedia.

a) NO : Nomor urut pada Buku Besar


b) TANGGAL : Tanggal transaksi pada Buku Besar
c) BUKTI TRANSAKSI : Bukti transaksi pada Buku Besar
d) KETERANGAN : Keterangan suatu transaksi pada Buku Besar

36
e) DEBET : Besarnya nominal transaksi yang masuk ke kolom debet
f) KREDIT : Besarnya nominal transaksi yang masuk ke kolom
kredit
g) SALDO : Besarnya nominal saldo pada sebuah kode akun

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line

4.2 LANDASAN TEORI


4.2.1 Pengertian Buku Besar
Buku besar umum yaitu semua perkiraan yang ada dalam suatu periode tertentu
seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.Perkiraan-perkiraan
ini saling berdiri sendiri dan berfungsimengikhtisarkan pengaruh transaksi
terhadap perubahan aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan.Pencatatan ke buku
besar umum dilakukan secara berkala atau setiap akhir bulan berdasarkan jurnal
khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus.
Posting adalah proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar Adapun
langkah-langkah melakukan posting (memindah bukukan) dari jurnal khusus ke
buku besar umum adalah sebagai berikut.
1. Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom
masing-masing perkiraan.

37
2. Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai
dengan perkiraan yang digunakan, baik sebelah debit maupun sebelah kredit.
3. Mengisi kolom ref pada jurnal khusus dengan memberi tanda cek atau nomor
kode perkiraan, dan mengisi kolom ref pada buku besar dengan nomor
halaman jurnal.
a. Jurnal Penerimaan Kas diberi kode JKM.
b. Jurnal Pengeluaran Kas diberi kode JKK.
c. Jurnal Penjualan diberi kode JP.
d. Jurnal Pembelian diberi kode JB.
e. Jurnal Umum diberi kode JU.
4. Tanggal posting yang digunakan yaitu tanggal akhir bulan yang bersangkutan.
5. Bentuk buku besarnya sama dengan buku besar yang lazim dipergunakan.
4.2.2 Fungsi BukuBesar

Dalam sebuah perusahaan harus memiliki buku besar, karena


fungsinyasangat penting. Buku besar berfungsi untuk meringkassemua data
transaksi yang sudah tertulis di dalam jurnal umum. Selain itu digunakan
sebagai alat yang menggolongkan data keuangan, dari yang jumlahnya besar
sampai kecil. Jadi Anda tahu ada perbedaan atau tidak dari semua data
keuangan yang masuk. Semua data yang
sudahditulisdijurnal,harusdicatatataudigolongkanlagidalambukubesar dan juga
sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan keuangan. (Dina
Amalia,2019)

4.2.3 Bentuk Buku BesarAkuntansi


Dina Amalia (2019) menyatakan bahwa bentuk buku besar akuntansi adalah
sebagai berikut:
1. Bentuk T
Bentuk T buku besar akuntansi ialah buku besar yang paling sederhana dan
hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri akan menunjukkan sisi debit
dan sebelah kanan menunjukkan sisi kredit. Nama akun diletakkan di kiri
atassertabentukskontrobukubesarakuntansimerupakanbukubesaryang biasa
disebut bentuk dua kolom. Skontroberartisebelahmenyebelah atau dibagi dua
yakni sebelah debit dan sebelah

38
2. BentukStaffleBerkolomSaldo Tunggal
Bentukstaffleberkolomsaldotunggal dalam buku besar akuntansi ialah
bentuk buku yang digunakan jikadiperlukanpenjelasandaritransaksi yang
realtifbanyak.
3. BentukStaffleBerkolomSaldoRangkap
Bentukstaffleberkolomsaldorangkap dalam buku besar akuntansi ialah
bentuk buku yang hampir sama dengan bentuk kolom saldo
tunggal.Hanyaperbedaannyadalambukuinikolomsaldodibagidua kolom yakni
kolom debit dan kolom kredit. 
4.2.4 Macam-Macam Buku Besar
a. Buku Besar Umum (General Ledger)
Buku besar umum yakni semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan
ada dalam suatu periode tertentu seperti pada kas, piutang, persediaan utang dan
modal.Perkiraan ini mengikhtisarkan suatu pengaruh transaksi terhadap
perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
b. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu seringkali disebut juga dengan istilah bukutambahan,
yang didalamnyaterdapatsekelompokrekening yang khusus untuk dapat mencatat
piutang usaha dan utang usaha secara detail.

c. Buku Besar Debitur (Debtors Ledger)


Berbeda dengan buku besar umum, debtors ledger ini hanya dapat
mengumpulkan suatu informasi dari jurnal penjualan saja. Tujuan dari buku
besar debitur ini adalah untuk dapat memberikan pengetahuan tentang pelanggan
mana yang berutang uang dalam bisnis dan berapa banyak.
d. Buku Besar Kreditor (Creditors Ledger)
Hampir sama dengan debtors ledger, buku besar ini juga hanya dapat
mengumpulkan suatu informasi dari satu jurnal saja yaitu jurnal pembelian.
Tujuan dari creditors ledger adalah untuk dapat memberikan pengetahuan
tentang pada pemasok mana kita berhutang uang dan berapa banyak.
4.2.5 Cara Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar
Langkah yang harus dilakukan dalam proses posting dari jurnal ke buku besar
adalah seperti berikut:

39
a Yang pertama adalah pindahkan tanggal kejadian yang ada pada jurnal ke kolom
tanggal di buku besar yang bersangkutan.
b Pindah jumlah debet ataupun jumlah kredit ke kolom debet dan kredit pada buku
besar yang bersangkutan.
c Catat nomor halaman jurnal (ref) ke kolom referensi/ref buku besar yang
bersangkutan.
d Penjelasan atau keterangan singkat di kolom keterangan pada jurnal bisa
dipindahkan sama juga di buku besar.
4.2.6 Aturan Debet Kredit
Tabel 4.1Aturan Deber dan Kredit

Keterangan Debet Kredit

Aktiva Pertambahan (+) Pengurangan (-)


Hutang Pengurangan (-) Pertambahan (+)
Modal Pengurangan (-) Pertambahan (+)
Prive Pertambahan (+) Pengurangan (-)
Pendapatan Pengurangan (-) Pertambahan (+)
Beban Pertambahan (+) Pengurangan (-)

4.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA


40
1. Kas
Tabel 4.2 Kas

41
2. Persediaan Barang Dagangan
Tabel 4.3 Persediaan Barang Dagangan

42
3. Pihutang Dagang
Tabel 4.4 Pihutang Dagang

4. Bank
Tabel 4.5 Bank

5. Tanah
Tabel 4.6 Tanah

43
6. Bangunan

Tabel 4.7 Bangunan

7. Peralatan Kantor
Tabel 4.8 Peralatan Kantor

8. Kendaraan
Tabel 4.9 Kendaraan

44
9. Hutang Dagang
Tabel 4.10HutangDagang

10. Hutang Bank BRI


Tabel 4.11 Hutang Bank BRI

11. Modal
Tabel 4.12 Modal

45
12. Penjualan Barang Dagangan
Tabel 4.13 Penjualan Barang Dagangan

46
13. HPP Barang Dagangan
Tabel 4.14 HPP Barang Dagangan

14. GajiKaryawan
Tabel 4.15 Gaji Karyawan

47
15. Biaya Listrik
Tabel 4.16 Biaya Listrik

16. Biaya Lain-Lain


Tabel4.17Biaya Lain-Lain

48
4.4 PEMBAHASAN
1. Kas
Sesuai dengan tabel diatas terjadi banyak transaksi pada periode bulan
Januari baik yang menambah kas maupun yang mengurangi kas.
2. Barang Dagangan
Pada buku kas persediaan barang dagangan semua yang mempengaruhi
jumlah persediaan barang dagangan akan dicatat dimana ketika terjadi penjualan
maka akan di tulis di sisi kredit sedangkan jika terjadi pembelian maka akan
dicatat di sisi debet.

3. Pihutang Dagang

Piutang Dagang, Pada buku besar piutang dagang, saldo awalnya adalah
Rp. 40.000.000,- dan saldo akhir dari buku besar piutang adalah Rp.65.000.000,-
49
4. Bank
Bank, pada table 4.4 saldo awal berjumlah Rp.150.000.000,-
5. Tanah
Tanah yang tercatat pada buku besar yaitu saldo awal berjumlah Rp.
50.000.000,-

6. Bangunan

Buku besar pada akun bangunan tidak tercatat satu pun transaksi yang
dapat mempengaruhi perubahan saldo, jadi saldonya masih sama dengan saldo
awal yaitu Rp.50.000.000,-.

7. Peralatan Kantor

Buku besar peralatan kantor juga mengalami perubahan dimana pada


saldo awalnya Rp. 20.000.000,-. dan saldo akhirnya adalah
Rp.40.000.000,-.yang berarti terjadi penambahan pada peralatan kantor sebesar
Rp.20.000.000,-.
8. Kendaraan
KendaraanPada buku besar, saldo awalnya adalah Rp. 60.000.000,-dan
saldo akhir dari buku besar kendaraan adalah Rp.120.000.000,-

9. Hutang Dagang

Pada buku besar hutang dagang pada saldo awal Rp. 40.000.000,-.
Kemudian dibayar piutang dari Andi Mulki ,Sidrapsebesar Rp.5.000.000,-
sehingga saldo akhir berjumlah Rp. 35.000.000,-
10. Hutang Bank BRI
Hutang bank BRI, pada buku besar saldo awal pada akun ini adalah
Rp.100.000.000,-
11. Modal
Modal awal yang tercatat pada buku besar akun modal adalah sebesar
Rp.480.000.000,-
12. Penjualan Barang Dagangan
Penjualan Barang Dagang, Pada buku kas penjualan barang dagangan
terjadi transaksi sebanyak 8 kali yang tertulisdisisi kredit. Sehingga saldo akhir
penjualan barang dagangan adalah Rp.42.450.000,-

50
13. HPP Barang Dagangan
HPP Barang Dagangan, saldo akhir yang tercatat setelah terjadi transaksi
pada tanggal 28 Sepember 2020 adalah Rp. 32.000.000,- karena banyaknya
transaksi yang terjadi mempengaruhi jumlah saldo pada buku besar HPP barang
dagangan.
14. Gaji Karyawan
Gaji karyawan, Gaji karyawan yang tercatat pada buku besar yaitu telah
terjadi transaksi pada tanggal 29 September 2020 sehingga saldo akhir
berjumlah Rp.1.000.000,-
15. Biaya Listrik
Biaya listrik, tercatat pada tanggal 20 September i 2020 dibayar listrik
Rp. 200.000,-
16. Biaya lain-lain
Biaya lain-lain, tercatat pada tabelbiaya lain-lain yaitu,dengan Rp.0,

BAB V
NERACA LAJUR
5.1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, neraca lajur atau disebut juga kertas kerja (worksheet)
merupakan sebuah lembaran kertas dengan lajur-lajur atau kolom-kolom yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporankeuangandengancarasistematis. Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat
bantu yang bertujuan mempermudah penyusunan laporan keuangan manual.
Namun neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi
formal.Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksarekeningbuku
51
besar yang disesuaikan, diseimbangkan dan disusunmenurut
carayangsesuaidenganpenyusunanlaporankeuangan.Namun,neracalajur bukanlah
laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan pencatat
akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca lajur semata-mata hanya
merupakan alat bantu untuk laporan keuangan. Neraca lajur adalah suatu lembaran
kertasberlajuratauberkolom yang digunakandalam kegiatan akuntansi secara
manual. Adapun kegunaan dari neraca lajur adalah untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur berisi semua informasi untuk laporan
keuangan seperti saldo-saldo perkiraan sebelum jurnal penyesuaian,
perkiraan-perkiraan jurnal penyesuaian, dan saldo-saldo perkiraan setelah jurnal
penyesuaian. Dalam praktik penyelenggaraan akuntansi secara manual, neraca
lajur memuat 5 (lima) bagian pokok yaitu : neraca saldo, penyesuaian, neraca
saldo setelah penyesuaian, laporan perhitungan laba-rugi, dan neraca.

5.1.1 Tujuan Praktikum


1. Untuk memahami pengertian neraca lajur
2. Mengetahui fungsi dari neraca lajur
3. Mengetahui cara membuat neraca lajur

5.1.2 Alat yang Digunakan


1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
5.1.3 Prosedur Praktikum
1) NERACA LAJUR (Software Excel)
Untuk Judul Tabel :
a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan Tanggal
pada sheet HOME.
52
Untuk TABEL Neraca Lajur:
Seluruh kolom pada tabel NERACA LAJUR akan terisi secara otomatis jika
KODE AKUN dan JURNAL UMUM telah terisi.

a) KODE AKUN : Berisi kode akun yang telahdinputkedalamtabel KODE


AKUN.
b) NAMA AKUN : Berisi nama akun dari sebuah kode akun.
c) POS SALDO : Berisi DEBET atau KREDIT.
d) NERACA SALDO : Berisi nominal besarnya saldo dari sebuah akun
DEBET atau KREDIT
e) POS LAPORAN : Berisi kelompok LABA RUGI atau NERACA.
f) LABA RUGI : Berisi kelompok akun DEBET atau KREDIT yang masuk
ke dalam Laporan Laba Rugi.
g) NERACA : Berisi kelompok akun DEBET atau KREDIT yang masuk ke
dalam Laporan Neraca.

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))

53
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line

5.2 LANDASAN TEORI


5.2.1 Pengertian Neraca Lajur
Neraca Lajur disebut juga kertas kerja (worksheet) yang berbentuk kertas
berisi kolom-kolom untuk mencatat keuangan secara manual. Pencatatan pada
neraca lajur ini cenderung bersifat tidak formal, sehingga bisa pengisiannya dapat
diperbaiki dan dikoreksi nantinya jika perlu. Neraca lajur memang bukan
merupakan salah satu dari jenis laporan keuangan, namun pembuatannya akan
mempermudah proses penyusunan laporan keuangan itu sendiri. (Simulasi
kredit,2013)

5.2.2 Fungsi Neraca Lajur


Simulasi kredit (2013) menyatakan bahwa fungsi neraca lajur adalah sebagai
berikut:
1. Meringkas Data dalam Pencatatan Keuangan. Fungsi Neraca lajur yang
pertama adalah menggolongkan dan meringkas data yang berisi akun
keuangan pada perusahaan.
Denganadanyaneracalajur,datakeuanganakanlebih mudah untuk keperluan
selanjutnya. Data yang ringkas akan membantu menunjukkan informasi
yang dibutuhkan tanpa proses panjang.
2. Memeriksa kembali Data yang Dicatat. Adanya pencatatan dengan
menggunakan neraca lajur akan membantu memeriksa kembali data pada
pencatatan sebelumnya, terutama dalam neraca saldo dan jurnal
penyesuaian. Dalam pencatatan keuangan mungkin terjadi kesalahan, baik
oleh human error maupun kesalahan pencatatan keuangan secara
keseluruhan.
3. Membantu Penyusunan Laporan Keuangan seperti yang telah diulas pada
bagian sebelumnya, pencarian dalam neraca lajur akan membantu dalam
proses pembuatanlaporankeuangan.Halinikarenadalam neraca lajur sudah
mencakup dan merangkum data-data yang
dibutuhkandalamamenyusunlaporankeuangan. Tentunya ini akan sangat

54
memudahkan dan menghemat waktu pembuatan laporan ,tanpa perlu
mencari data dari sumber yang terlalu banyak.
4. Menunjukkan Perusahaan Telah Menjalankan Prosedur. Fungsi terakhir
dari neraca lajur adalah untuk menunjukkan bahwa perusahaan telah
menjalankan prosedur pencatatan keuangan yang seharusnya dilakukan.
Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam
mencatat dan mengelola keuangan dengan benar. Sehingga laporan
keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas karena
disusunberdasarkanneracalajur,yangmerupakanbagiandari prosedur
pencatatan keuangan.
5.2.3 Membuat Neraca Lajur
Dalam membuat neraca lajur sebenarnya tidak banyak proses pencatatan dan
penghitungan yang dilakukan, karena tinggal memindahkan beberapa data dari
pencatatan lain yang sudah ada. Namun dalam proses memindahkan data tersebut
perlu diperhatikan untuk mengecek kembali apakah data yang tertera sudah benar.
Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi neraca lajur yaitu untuk memeriksa
kembali data dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan.

Simulasi Kredit (2013) menyatakan bahwa Untuk gambaran lebih jelasnya


mengenai pencatatan neraca lajur, berikut adalah proses yang perlu dilakukan
dalam membuat neraca lajur:
1. Membuat Format dan Kolom Neraca Lajur
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat format dan kolom
yang dibutuhkan dalam neraca lajur. Untuk format neraca, di
bagiankolom,satuuntuk Nama Akun dan 6 untuk golongan lajur (Neraca
Saldo Penyesuaian, Neracasaldosetelahpenyelesaian,Neraca dan
LabaRugi), Enam golongan kolom ini harus dibuat dua sisi yang
menunjukkan Debet (D) dan Kredit (K).
2. Menentukan Data dari Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
Hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah mengisi kolom-kolom
Yang telah dibuat mulai dari Nama Akun dan
NeracaSaldo,Kolominidiisidengan memasukkan data dari neraca saldo
yang memuat data saldo akhir setiap akun berdasarkan pencatatan buku
besar perusahaan uang telah dibuat sebelumnya secara terpisah, Jurnal
55
penyesuaiandibuatuntukmenyesuaiakanpendapat dan pengeluaran yang
benar-benar terjadi agar dapat menunjukkan keadaan perusahaan yang
sebenarnya.
3. Menghitung Saldo yang Telah Disesuaikan
Setelah data pada kolom NeracaSaldo dan
Penyesuainterisiselanjutnyakitaperlumengitungsaldo pada akun yang
mengalami penyesuaian, Perhitungan ini dilakukan
denganmenambahataumenguranisaldodalamNeraca Saldo dengan saldo
dalam kolom penyesuaian .Saldo yang telah dihitung dan disesuaikan
kemudian diletakkan dalam kolom NeracaSaldo Setelah
Penyusaianisisaldodalam kolom ini juga yang akan
dipindahkanuntukmengisikolo, Neracatanpamelakukan perubahan apapun.
4. Mengisi Dan Menghitung Kolom Laba Rugi
Untuk mengisikolomLabaRugi,data yang dimasukkanberasal dari kolom
sebelumnya yaitu Neraca namun tidaksemua data dipindahkan,hanya data
dariakunpendapatan dan ebasbebansaja,Dataini yang
kemudiandihitunguntukmendapatakansaldolabaataurugiperusahaan,Setelah
itu, neracalajur pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk
keperluan selanjutnya.

5.2.4 Bentuk dan Isi Neraca Lajur


Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neracalajur
12 kolom. Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yanglengkap. Disebut
dua belas kolom karena neraca lajur ini memiliki 12kolom debit dan kredit. Yang
sebenarnya di neraca ini terdapat satukolom lagi berisi nama akun. Ke-12 kolom
yang dimaksud meliputi :

Fajaranang (2020) menyatakanbahwa bentuk dan


isineracalajradalahsebagaiberikut:

1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo
akun yang belum disesuaikan.
2. Kolom ke-3 dan ke-4 merupakan kolom yang berisi data
penyesuaianKolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat
56
untukmengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk
mengidentifikasiayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal
3. Kolom ke-5 dan ke-6 merupakan kolom yang neraca saldo akunsetelah
disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan(pengurangan)
angka-angka di neraca saldo dengan angka-angkapenyesuaian.
4. Kolom ke-7 dan ke-8 merupakan kolom yang berisi laporan laba
rugi.Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban
yangdipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke-10 merupakan kolom yang berisi laporan
perubahanekuitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan
penarikanprivedimasukkanuntukmenghitung perubahan ekuitas yang
terjadi padaperiode tersebut.
Kolom ke-11 dan ke-12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolomini
berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neracasaldo
setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari kolomlaporan
perubahan ekuitas.
5.2.5 Tujuan Neraca Lajur
MenurutHarahap (2009:88) tujuanneraca lajur yaitu adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memudahkan dalam menyusun laporankeuangan
b. Untukuntukmenggolongan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan
data penyesuaian sehingga merupakan Persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal
c. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan
jurnalpenyesuaian.
5.2.6 Langkah-Langkah Membuat Neraca Lajur

Menurut Muhammad. (2002:10) langkah-langkah untuk membuat


neraca lajur sebagai berikut:
a. Membuat Format dan Kolom Neraca Lajur
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat format dan kolom yang
dibutuhkan dalam neraca lajur. Untuk format neraca, di bagian atas harus
ditulis nama perusahaan, judul “Neraca Lajur”, dan periode pencatatan.
Sedangkan kolom yang harus dibuat berjumlah total 7 kolom, satu untuk
57
Nama Akun dan 6 untuk golongan lajur (Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian, Neraca, dan Laba Rugi). Enam golongan kolom
ini harus dibuat dua sisi yang menunjukkan Debet (D) dan Kredit (K).
b. Memasukkan Data dari Neraca Saldo dan JurnalPenyesuaian
Hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah mengisi kolom-kolom yang
telah dibuat, mulai dari Nama Akun dan Neraca Saldo. Kolom ini diisi
dengan memasukkan data dari neraca saldo yang memuat data saldo akhir
setiap akun berdasarkan
pencatatanbukubesarperusahaan.UntukkolomPenyesuaian, data dimasukkan
dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya secara terpisah. Jurnal
penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran yang
benar-benar terjadi

58
c. Menghitung Saldo yang Telah Disesuaikan
Setelah data pada kolom Neraca Saldo dan Penyesuaian terisi, selanjutnya
kita perlu menghitung saldo pada akun yang mengalami penyesuaian.
Perhitungan ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi saldo dalam
kolom Neraca Saldo dengan saldo dalam kolom Penyesuaian. Saldo yang
telah dihitung dan disesuaikan kemudian diletakkan dalam kolom Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian. Isi saldo dalam kolom ini juga yang akan
dipindahkan untuk mengisi kolom Neraca tanpa melakukan perubahan
apapun
d. Mengisi dan Menghitung Kolom LabaRugi
Untuk mengisi kolom Laba Rugi, data yang dimasukkan berasal dari kolom
sebelumnya yaitu Neraca. Namun tidak semua data dipindahkan, hanya dari
akun pendapatan dan beban-beban saja. Data ini yang kemudian dihitung
untuk mendapatkan saldo laba atau rugi perusahaan. Setelah itu,neraca lajur
pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk keperluan selanjutnya.
5.2.7 Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur
MenurutGitoBrahmana.(2000:59) penyusunan laporan keuangan dari
neraca lajur adalah:
a. Informasi yang diperlukan untuk menyusun neraca dan laporan
rugi laba telah tersedia di neracalajur
b. Laporan rugi-laba disusun dengan mengambil data yang
tercantum dalam kolomrugi-laba.
c. Neraca disusun dengan mengambil data yang
tercantumdalamkolomnerac

59
5.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel 5.1 Neraca Lajur

52
5.4 PEMBAHASAN
Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa dimana rekening
bukubesardisesuaikan, diseimbangkan dan disusunmenurut cara yang sesuai
dengan penyusunan rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur
juga dapat menunjukkan prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan
keuangantelahdilaksanakanseluruhnya.Denganneracalajurkita dapat pula melihat
keuntungan dan kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan. Dari tabel diatas
dapat dilihat bahwa PT. BTS BAROKAH pada periode 1 September 2020 neraca
saldo yang terdapat pada memiliki jumlah sebesar Rp. 132.250.000,- adapun nilai
balance yang tertera .pada neraca lajur yaitu Rp.626.250.000,- dan menderita
kerugian bersih sebesar Rp.11.250.000,-

53
BAB VI
LABA RUGI
6.1 PENDAHULUAN
6.1.1 Latar Belakang

Laporan Laba/Rugi berisi informasi laba yang bermanfaat bagipemakai


informasi laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan
perusahaan. Laporan Laba/Rugi tersebut memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh pemegang saham dan calon investor untuk mengambil keputusan dalam
menginvestasikan dana mereka. Informasi laba yang terdapat di laporan keuangan
merupakan informasi utama dalam pengambilan keputusan berinvestasi tersebut.
Informasi laba sering menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunis
manajemen untuk memaksimumkan kepuasaannya. Tindakan yang mementingkan
kepentingan sendiri(opportunistic) tersebut dilakukan dengan cara memilih
kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau
diturunkan sesuai keinginannya. Perilaku manajemen untuk mengatur laba sesuai
keinginannya tersebut dikenal dengan istilah manajemen laba.
Informasi laba sering menjadi target untuk tindakan oportunis manajemen
untuk memaksimumkan kepuasaannya. Tindakan yang mementingkan
kepentingan sendiri (opportunistic) dalam dunia bisnis diungkap dalam teori
keagenan. Teori keagenan yaitu ketidaksejajaran kepentingan antara pemegang
saham atau prinsipal (principal) dengan manajer atau agen (agent) .

Manajemen laba digunakan untuk mempengaruhi tingkat pendapatan pada


waktu tertentu untuk kepentingan manajemen maupun stakeholder.  Manajemen
laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam
proses penyusunan laporankeuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat
meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba. Perubahan kebijakan akuntansi
yang dilakukan manajemen perusahaan membuat investor kehilangan
kepercayaan Atas investasinya, sehingga menyebabkan investor
melakukanpenarikan dana yang telah di investasikan sebelumnya.

6.1.2 Tujuan Praktikum


54
1. Untuk mengetahui pengertian laba rugi
2. Untuk mengetahui tujuan pembuatan laporan laba rugi
3. Untuk mengetahui cara pembuatan laporan laba rugi
4. Untuk mengetahui akun-akun dalam laba rugi
6.1.3 Alat yang Digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
6.1.4 Prosedur Praktikum
Prosedur dalam praktikum kali ini yaitu:
1) LABA RUGI (Software Excel)

Untuk Judul Tabel :


a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan Tanggal
pada sheet HOME.

Untuk tabel laba rugi :


Seluruh kolom pada tabel LABA RUGI akan terisi secara otomatis jika
KODE AKUN dan JURNAL UMUM telah terisi. Yang perlu dimasukkan
hanya data kode akun yang masuk ke pada kelompok laporan LABA RUGI
ini ke dalam kolom KODE AKUN

a) KODE AKUN : Kolom untuk memasukkan nama akun (penjualan,


HPP, biaya).
b) NAMA AKUN : Kolom yang otomatis terisi nama akun dari sebuah
kode akun.

55
c) JUMLAH : Kolom yang otomatis terisi nominal dari sebuah nama
akun.
d) TOTAL : Kolom yang menampilkan sub total dari penjualan, HPP dan
biaya. Serta menampilkan total Laba atau Rugi dari sebuah laporan
Keuangan.

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line

6.2 LANDASAN TEORI


6.2.1 Pengertian Laba Rugi

merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang membandingkan antara


total pendapatanpendapatanusaha di tambah pendapatan-pendapatan di luar usaha
dibandingkan dengan biaya-biayausahamaupundiluarusaha, jika total pendapatan
lebih besar dari biaya disebut laba, sebaliknya di sebut rugi.
Laba rugi merupakan selisih positif antara pendapatan dalam suatu periode
dan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan keuntungan. Chariri dan Ghozali
(2007) dalam Widhi (2011) mengungkapkan pengertian laba yang dianut oleh
struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih
pengukuran pendapatan dan biaya. (nurkholisalbarsany, 2010)
56
6.2.2 Konsep Laba/Rugi Akuntansi 

Fisher dan Bedford dalamChariri dan Ghozali (2001) menyatakan bahwa


pada dasarnya ada tiga konsep laba yang dibicarakan dan digunakan dalam
ekonomi. Konsep laba tersebut adalah:
a.  Psychic income yang menunjukkan konsumsi barang/ jasa yang dapat
memenuhi kepuasan dan keinginan individu. 
b. Real income yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang

ditunjukkan oleh kenaikancost ofliving. 

c.  Money income yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber- sumber


ekonomi yang
digunakanuntukkonsumsisesuaidengan biayahidup(costofliving)  
6.2.3 Tujuan Laporan Laba Rugi
Penting untuk dicatat bahwa ada beberapa jenis laporan pendapatan yang
dibuat dengan alasan yang berbeda. Sebagai contoh, laporan akhir tahun yang
disiapkan setiap tahun untuk pemegang saham dan calon investor, laporan ini
tidak memberikan banyak manfaat bagi manajemen yang sedang mencoba
menjalankan rencana kerja tahun depan.
Lain halnya, laporan keuangan internal perusahaan yang disiapkan
manajemen untuk memeriksa status operasi selama 1 tahun. Manajemen biasanya
mempersiapkan departemen lebih terstrukturuntukmembuattransparasipendapatan
dan pengeluaran menurut segmenbisnis masing masingdepartemen.
Pada akhirnya, tujuan utama dari semua laporan laba rugi adalah untuk
mengkomunikasikan profitabilitas dan aktivitas bisnis perusahaan dengan
pengguna akhir dan para pemangku kepentingan. Masing-masing pengguna akhir
ini memiliki ikhtiar dan rencana tersendiri dalam mengolah laporan ini.
(SugiPriharto, 2018)
6.2.4 Fungsi Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dibuat untuk melihat apakah perusahaan yang dijalankan
menghasilkan keuntungan atau tidak. Di dalamnya akan meringkas semua
pendapatanperusahaan dan mengurangkannyadenganpengeluaran, sehingga yang
tersisa adalah keuntungan atau kerugian dari perusahaan. Dengan catatan

57
terperinci ini nantinya perusahaan dapat mengetahui kinerja bisnis yang
dijalankan. Dan apabila ada ketidak sesuaian, maka perusahaan dapat membuat
keputusan yang dapat mengembangkan perusahaan. Berdasarkan laporan ini pula,
manajemen dapat membuat keputusan seperti menambah cabang, mendorong
penjualan, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan pemanfaatan atau
penjualan langsungaset,sertamengefisiensisuatusektoratau produk. Meskipun
fungsi utama dari pembuatan laporan laba rugi adalah untuk menampilkan
perincian profitabilitas dan kegiatan bisnis perusahaan kepada unsur manajemen,
namun laporan ini juga digunakan untuk memberikan rincian kepada berbagai
sektor di perusahaan untuk menambah wawasan dalam memajukan
perusahaan.(SugiPriharto, 2018)

6.2.5 Karakteristik Laba Rugi


MenurutChariri dan Ghozali (2001)
menyebutkanbahwalabaakuntansimemilikilima karakteristik sebagai berikut:

a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang


berasaldaripenjualanbarang/jasa.
b. Laba akuntansi didasarkan pada postulatperiodisasi dan
mengacupadakinerjaperusahaanselamasatu periodetertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada
prinsippendapatanyangmemerlukanpemahamankhusustentangdifinisi,
pengukurandanpengakuanpendapatan.
d. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expenses)dalam
bentuk costhistories.
e. Laba akuntansimenghendakiadanyapenandingan
(matching)antarapendapatandengan biaya yang relevan dan
berkaitandenganpendapatantersebut.

6.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Laba Rugi

Menurut Hanafi dan Halim (1995)


menyatakanbahwapertumbuhanlabadipengaruhi oleh beberapafaktor, antara lain:
a. Besarnya perusahaan Semakin besarperusahaan,
makaketetapanpertumbuhanlaba yang diharapkan semakintinggi.
58
b. Umurperusahaan Perusahaan yang
baruberdirikurangmemilikipengalamandalammeningkatkanlaba,
sehinggaketetapannyamasihrendah.
c. Tingkat leverage Bila perusahaan memilikitingkathutangyangtinggi,
makamanajercenderungmemanipulasilabasehinggadapatmengurangiketetapa
npertumbuhanlaba.
d. Tingkat penjualan Tingkat penjualandimasalalu yang tinggi,
makasemakintinggitingkatpenjualandimasa yang
akandatangsehinggapertumbuhanlabasemakintinggi.
e. Perubahan laba masa lalu Semakin besarpertumbuhanlabamasalalu,
semakintidakpasti laba yang akandiperolehdimasamendatang.
6.2.7 Jenis Laba Rugi
Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan,
Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Laba kotor, Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan harga
pokokpenjualan
b. Laba Operasional, Laba Operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas
yang termasuk rencana perusahaan kecuali
adaperubahan-perubahanbesardalaperekonomiannya, dapatdiharapkan akan
dicapai setiap tahun. Oleh karenanya, angka ini menyatakan kemampuan
perusahaan untuk hidup dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa pada
pemilikmodal.
c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax) , Laba
sebelum dikurangi pajak merupakan laba operasi ditambah hasil dan
biayadiluaroperasibiasa. Bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal
pajak, angka ini adalah yang terpenting karenajumlahinimenyatkanlaba yang
pada akhirnya dicapaiperusahaan.
d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah
dikurangi berbagai pajak. Labadipindahkankedalamperkiraanlabaditahan.
Dari perkiraan laba ditahan ini akan diambil sejumlah tertentu untuk
dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegangsaham.
6.2.8 Definisi Laporan Laba Rugi
Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang
59
dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya
total yang melekat dalam kegiatan produksi dan penyerahan barang/jasa)”.
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan
beban usaha untuk satu periode akuntansitertentu.
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih.

Laporan Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan


yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis
biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara
pendapatan (revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan
berapa jumlah laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
Kalau pendapatan (revenues) lebih besar daripada biaya (expenses) pada
periode tertentu, berarti perusahaan memperoleh laba. Kalau pendapatan
(revenues) lebih kecil daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti
perusahaan menderita kerugian.

60
6.3 RCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel 6.1 Laba Rugi

61
6.4 PEMBAHASAN
Pengolahan data laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan, HPP
barang dagangan, dan juga biaya operasional. Hasil perhitungan yang diperoleh
yaitu jumlah pendapatan sebesar Rp.923.250.000,- ,jumlah HPP barang dagangan
sebesar Rp.1.563.175.000,-, kemudian jumlah biaya operasional yang dikeluarkan
yaitu mines Rp.42.000.000,-. sehingga jumlah total kerugian bersih yaitu
Rp.597.425.000,-

62
BAB VII
NERACA

7. PENDAHULUAN
7.7.1 Latar Belakang
Neraca pada umunyamenyajikanaktiva dan kewajiban perusahaan. Namun
tidak berarti neraca memuat informasi yang lengkap dan terkini tentang seluruh
sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan, Pilihan untuk
memuatsuatuinformasikedalamlaporankeuanganseringkali merupakan keandalan
dengan mencatat aktiva pada biaya historiesdan bukannya pada nilai pasar,
Namun dengan segala keterbatasannya, neraca tetap merupakan laporan keuangan
yang penting, pada kenyataannyalaporalabarugi dan arus kas dapat dikatakan
memberikan informasi yang menjelaskan perkiraan-perkiraan laba rugi,
menyajikan laporan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Baik
oleh mangemenperusahaanmaupunpihak ekstern.
Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan
ekonomiPada neraca atau balance sheet laporan keuangan yang menyajikan
63
sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva
kewajiban-kewajibannya atau hutang dan hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada saat tertentu. Oleh
karena itu neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.

7.7.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk memahami definisi dari Neraca
2. Untuk mengetahui akun-akun yang terdapat dalam neraca
3. Untukmengetahuibentukbentukneraca
4. Untuk mengetahui cara pembuatan neraca
7.7.3 Alat yang Digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
6.1.4 Prosedur praktikum
1) NERACA (Software Excel)

Untuk Judul Tabel :


a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan Tanggal
pada sheet HOME.

Untuk tabel Neraca :


Seluruh kolom pada tabel NERACA akan terisi secara otomatis jika KODE
AKUN dan JURNAL UMUM telah terisi. Yang perlu dimasukkan hanya data
kode akun yang masuk ke pada kelompok laporan NERACA ini ke dalam
kolom KODE AKUN

64
a) KODE AKUN : Kolom untuk memasukkan nama akun (aktiva, kewajiban
dan equitas).
b) NAMA AKUN : Kolom yang otomatis terisi nama akun dari sebuah kode
akun.
c) JUMLAH : Kolom yang otomatis terisi nominal dari sebuah nama akun.
d) TOTAL : Kolom yang menampilkan sub total dari aktiva, kewajiban dan
equitas. Serta menampilkan laporan Neraca dari sebuah laporan Keuangan.

2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10
unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan
cara (Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi,
Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan
Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line

7.2 LANDASAN TEORI


7.2.1 Pengertian Neraca
Neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber
ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang,
dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau
modal pemilik pada suatu saat tertentu. Menurut James C Van Harne,
dalamKasmir (2012:30) neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada

65
tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah
total ekuitas pemilik.James C Van Harne(2012:30)

7.2.2 Manfaat Laporan Neraca


SugiPriharto (2019) menyatakanbahwaBerikut ini beberapa manfaat penulisan
laporan neraca yang lebih lengkap, yaitu:
1. Sebagai alat menganalisis finansial, jika dalam pelaksanaan terdapat
perubahan
2. Untuk melakukan analisis likuiditas, supaya perusahaan memiliki gambaran
kewajibannya terkait aset likuid.
3. Bisa digunakan sebagai sarana membaca kemampuan perusahaan untuk
melunasi hutang jangka pendek.

7.2.3 Unsur-Unsur Laporan Neraca


SugiPriharto (2019) menyatakanbahwaMenurut para ahli, unsur laporan neraca
ada tiga, yaitu aktiva, pasiva dan modal. Dari ketiga inilah, akan dipetakan
kembali menjadi beberapa unsur lain yang berbeda. Ini dia ulasannya, yaitu:
1. Aktiva, Aktiva adalah kekayaan atau aset perusahaan yang berhasil
dikumpulkan. Aset inilah yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
membiayai kebutuhan di masa selanjutnya. Unsur aktiva masih dibagi lagi
menjadi dua yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar. Berikut definisi lengkapnya,
yaitu:
a. Aktiva Tetap, Aktiva tetap adalah aset perusahaan yang digunakan untuk
jangka panjang. Minimal satu tahun. Biasanya aset ini digunakan untuk
membiayai operasional perusahaan.
b. Aktiva lancar, Aktiva lancar adalah aset perusahaan yang hanya bisa
digunakan untuk jangka pendek. Biasanya digunakan untuk pembiayaan
hutang jangka pendek atau sudah jatuh tempo.
2. Pasiva, Pasiva adalah kewajiban perusahaan. Di dalamnya terkait dengan
tanggungjawab pembayaran perusahaan terhadap pihak lain. Yang tergolong
pasiva adalah hutang perusahaan. Baik utang jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Modal, Unsur laporan neraca selanjutnya adalah modal. Baik modal yang
dimaksudkan sebagai aset pembiayaan maupun produk yang dijadikan dasar
66
operasi bisnis. Pencatatan laporan terkait hal ini biasanya berisi relevansi
modal di akhir periode. Baik yang dilakukan di akhir bulan maupun air tahun.
7.2.4 Format Laporan Neraca
Wadiyo (2020) menyatakanbahwa format laporan neraca adalah sebagai berikut:
1. Aktiva
adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk mendukung operasi.
Ada 2 jenis aktiva, yaituaktiva lancar dan aktiva tetap.
a. Aktiva lancar
Aktiva Lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan dengan cepat atau
relatif cepat.Definisi ‘cepat’ artinya diubah menjadi kas dalam waktu satu
tahun atau kurang.Komponen-komponen yang termasuk aset lancar yaitu Kas
dan setara kas, Piutang usaha, Persediaan, Utang dibayar di muka.
b. Aktiva tetap
Pengertian aktiva tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu
tahun. Komponen-komponen yang termasuk aset tetap yaitu, Bangunan
pabrik, Bangunan kantorPeralatan pabrik, Peralatan kantor, Hak milik
intelektual seperti hak paten dan hak cipta.
2. Kewajiban
Kewajiban (liabilitas) adalah utang perusahaan kepada kreditur dan pihak
lain.Kewajiban dibedakan menjadi dua kategori utama yaitukewajiban
lancar/utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun. contohkewajibanlancaryaitu, Utang usaha/utang dagang, Gaji dan
pajak yang masih harus dibayar, Wesel tagih yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun.kewajiban jangka panjang/utang jangka panjang adalah
kewajiban/utang yang jatuhtemponyalebihdarisatu tahun.Contoh kewajiban
jangka Panjang yaitu, Pinjaman jangka Panjang dan obligasi yang
jatuhtemponyalebhdarisatu tahun.
3. Ekuitas / modal
Ekuitas adalah elemen laporan neraca yang mencerminkan kepemilikan
perusahaan.Posisi prive dalamneracadisajikan pada bagian ekuitas, yakni
mengurangi saldo ekuitas.bagian MODAL (ekuitas) terdiri dari dua elemen,
yaitu
a Saham disetor
67
Pengertian saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh
pemegang saham ke perusahaan. Dana dari saham disetor ini dapat
digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk membeli aset atau
belanja modal kerja.
b Laba ditahan
Pengertian laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan ke
pemegang saham.Bagian laba ditahan (retained earnings) akan terus
terakumulasi dari waktu ke waktu.Ketika sebagian laba perusahaan tidak
semuanya dibagikan sebagai deviden.Perincian elemen atau bagian
ekuitas ini memiliki arti penting bagi beberapa orang tapi tidak bagi yang
lain.

7.2.5 Kegunaan Laporan Neraca


MenurutMunawir (2002:39) denganmenyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham, neraca
merupakandasaruntukmenhitungtingkatpengembalian dan mengevaluasi struktur
modal perusahaan. Dalam hal ini neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis
likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
a. Likuiditas, menunjukkan jumlahwaktu yang
diperkirakanaakandibutuhkansampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya
dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat
berkepentingan dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti ratio kas
terhadap kewajiban jangka pendek, karena ratio ini mengindikasikan apakah
perusahaan akan memiliki sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya
dan ayang segera jatuh tempo. Demikian juga, pemegang saham
menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai,
atau pembelian kembali saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas,
semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
b. Solvabilitas, mengacu pada
kemampuanperusahaanuntukmebayarhutanghutangnya pada saat jatuh tempo.

68
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang
tinggi relative terhadap aktiva, makaperusahaaninimwmilikisolvabilitas(
solvency) yang lebih rendah
dibandingperusahaansejenisdenganhutangjagkapanjang yang rendah.
Solvabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative
lebihberesikokarenaaktivanyaakandiperlukanuntuk membayar kewajiban
tetapini.
c. Fleksibilitas keuangan. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas
entitasyaitukemampuanperusahaanmengambiltindakanyangefektif

69
mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa
bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sebuah
perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak fleksibel
secara keuangan, mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau
tidak sama sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang
yang telah jatuh tempo. Sementarasebuahpeusahaan yang
mempunyaitingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih
mampu melalui periode yang buruk, memulihkandiridarikrisis, dan
memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan
menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas keuangan,
semakin kecil resiko kegagalanperusahaan.

7.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA


Tabel 7.1 Neraca

11
12
7.4 PEMBAHASAN
Pada tabel neraca PT.BTS BAROKAH, dapat diketahui jumlah
aktiva lancar sebesar Rp.366.250.000.- dan jumlah aktiva tetap sebesar
Rp.260.000.000,- jadijumlahpenjumlahantaraaktivalancar dan aktiva tetap
adalah sebesar Rp.626.250.000,- jumlah kewajiban sebesar
Rp.135.000.000,- dan jumlah ekuitas sebesar Rp.491.250.000,- jadi jumlah
total dari jumlah kewajiban dan jumlah ekuitas adalah sebesar
Rp.626.250.000,- pada tabel neraca tersebut dapat diketahui bahwa hasil
dari penjumlahan total aktiva dengan total kewajiban dan ekuitas adalah
sebesar Rp.626.250.000,-.

13
BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

8.1.1 Kode Akun


Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada daftar
kode akun PT. BTS Barokahperiodeseptember 2020, total yang diperoleh
di debit sebanding dengan di kredit sebesar Rp.620.000.000. Hal ini terjadi
karena penempatan akun-akun yang tepat di daftar kode akun sehingga
menghasilkan jumlah total yang seimbang.
8.1.2 Kode Bantu
Kesimpulan dari hasil pembahasan kode bantu, yaitu pada tabel kode
bantu tidak terdapat sisi debet dan sisi kredit dan hanya mencantumkan
saldo awal yang diisi dengan nilai atau harga dari barang atau harta yang
dimiliki seperti persediaan barang dagangan, piutang, peralatan-peralatan
kantor dan lain-lain.
8.1.3 Jurnal Umum
Kesimpulan dari hasil pembahasan jurnal umum, yaitu pada tabel
diatas terjadi 28 kali transaksi pada periode September 2020 yang
tercatatterurutsesuaidengantanggal terjadinya transaksi
8.1.4 Buku Besar
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada buku
besar PT BTS BAROKAH, terdapat 16 akun yang terdiri dari kas, bank,
persediaanbarangdagangan, pihutangdagang, tanah, bangunan, peralatan
kantor, kendaraan, hutang dagang, hutang bank BRI, modal, penjualan
barang dagangan, HPP barang dagangan, gaji karyawan, biaya listrik dan
biaya lain-lain

14
8.1.5 Neraca Lajur
Kesimpulan dari hasil pembahasan diatas bahwa pada tabel neraca
lajur terlihat berapa jumlah transaksi yang terjadi, dan jumlah yang sama
dari sisi debet dan sisi kredit. Selain itu tampak juga berapa laba bersih
dari satu periode yaitu periode bulan September 2020 sebesar min Rp.
11.250.000,- yang berarti terdapat kerugian dikarenakan tingginya biaya
pengeluarandibandingdengandenganpendapatanataupemasukan
8.1.6 Laba Rugi
Kesimpulan dari hasil pembahasan diatas bahwa laba rugi merupakan
sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat pendapatan, HPP barang
dagangan, dan juga biaya operasional. Jadi jumlah biaya operasional yang
dikeluarkan yaitu sebesar Rp.-800.000 dan laba bersih yang diperoleh
yaitu min Rp.11.250.000,-
8.1.7 Neraca
Pada tabel neraca PT.BTS BAROKAH, dapat diketahui jumlah
aktiva lancar sebesar Rp.366.250.000.- dan jumlah aktiva tetap sebesar
Rp.260.000.000,- jadijumlahpenjumlahantaraaktivalancar dan aktiva tetap
adalah sebesar Rp.626.250.000,- jumlah kewajiban sebesar
Rp.135.000.000,- dan jumlah ekuitas sebesar Rp.491.250.000,- jadi jumlah
total dari jumlah kewajiban dan jumlah ekuitas adalah sebesar
Rp.626.250.000,- pada tabel neraca tersebut dapat diketahui bahwa hasil
dari penjumlahan total aktiva dengan total kewajiban dan ekuitas adalah
sebesar Rp.626.250.000,-.
8.2 SARAN
Setelah melakukan praktikum, disarankanuntukmengefisien dan
mengefektivkanwaktu pada saat praktikum, dan jugauntuk mahasiswa agar
belajar memahami materi terlebih dahulu sebelum praktikum, sehingga
mudah menyelesaikan praktikum dan menghindari kesalahan. Mahasiswa
juga harus teliti dalam memasukkan angka-angka sehingga tidak
terjadikesalahandalammenginput.

15
DAFTAR PUSTAKA

Shodikin, Ahmad 2014. Kode akuntansi-akuntansi. Bogor. Diakses 29 Desember


2020

Academia.edu.Akundan kode akun. Diakses 11 Januari 2021

Prof makalah, 2019. Makalah Akun dan Kode Akun. Diakses 29 Desember 2020

Ahmad. 2020. JurnalUmum-Pengertian, Fungsi, Bentuk,Manfaat, Contoh,Diakses


pada 29 juli 2020

Amalia,Dina.2019. Macam-Macam Buku Besar dalam Akuntansi. Diakses 29


Desember 2020

Kredit, Simulasi . 2013. NeracaLajur-Pengertian,Fungsi,dan,Pembuatan,Diakses


29 Desember 2020

Guru Ekonomi, 20 Maret 2020, Pengertian neraca. Diakses pada 11 Januari


2021

Priharto,Sugi.2018, Mengenalfungsi,tujuan,dancontohlaporanlaba rugi. diakses 1


Januari 2021

Sugi,Priharto.2019.Pengertian neraca,manfaat,unsur dan contohneraca pada


akuntansi. Diakses pada 1 Januari 2021

Wadiyo,2020. Laporanneraca,format,contoh dan caramembuat. Diakses 2 Januari


2021

Anang,Fajar. 2020. Neraca lajur dan laporan keuangan. Diakses 2 Januari 2021

16
Ma’ruf, Pengertian, Fungsi, Bentuk, dan Contoh Buku Besar Akuntansi.
Diakses pada 11 Januari 2021
Maxmanroe.com,LapranLaporanLabaRugi, Diakses pada 12 Januari

Simamora, Henry. 2005.Bentuk Buku Besar. Yogyakarta: RinekaCipta

Warsono, Sony. 2013. Akuntansi. Jakarta: CVNaladana

Yadianti, Winwin. 2006. Pengantar Akuntansi. Jakarta: BalaiPustaka

Suwardjono. 2008. Laba Rugi. Bandung: Wacana Prima

17
LAMPIRAN

1. BEP
a Break Even Point

b. Grafik Break Even Point

18

Anda mungkin juga menyukai