OLEH:
LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI AGRO
POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada setiap makhluknya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Analisis Biaya ini
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan ini.Dalam
penyusunan Laporan Praktikum Analisis Biaya ini tidak lepas dari dukungan
beberapa pihak, maka dari itu penyusun menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membantu dalam penyusunan
Laporan ini.
Penulis
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui:
Mengetahui:
Kepala Laboratorium Komputasi
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
4
BAB III JURNAL UMUM 23
3.1 PENDAHULUAN 23
3.1.1 Latar Belakang 23
3.1.2 Tujuan Praktikum 23
3.1.3 Alat yang Digunakan 24
3.1.4 Prosedur Praktikum 24
3.2 LANDASAN TEORI 26
3.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 29
3.4 PEMBAHASAN 31
5
BAB VI LABA RUGI 54
6.1 PENDAHULUAN 54
6.1.1 Latar Belakang 54
6.1.2 Tujuan Praktikum 55
6.1.3 Alat yang Digunakan 55
6.1.4 Prosedur Praktikum 55
6.2 LANDASAN TEORI 57
6.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA 59
6.4 PEMBAHASAN 60
LAMPIRAN 74
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 6
Tabel 1.2 11
Tabel 2.1 20
Tabel 3.1 28
Tabel 3.2 29
Tabel 4.1 37
Tabel 4.2 38
Tabel 4.3 38
Tabel 4.4 38
Tabel 4.5 38
Tabel 4.6 39
Tabel 4.7 39
Tabel 4.8 39
Tabel 4.9 40
Tabel 4.10 40
Tabel 4.11 40
Tabel 4.12 41
Tabel 4.13 41
Tabel 4.14 41
Tabel 4.15 42
Tabel 4.16 42
Tabel 5.1 51
Tabel 6.1 59
Tabel 7.1 67
7
BAB I
KODE AKUN
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
1
informasi yang paling penting dalam analisis strategi perusahaan. Proses
penentuan dan analisis biaya pada perusahaan dapat menggambarkan
suatu kinerja perusahaan pada masa yang akandatang.
Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah
akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah
Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah
persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
2
1. KODE AKUN (Software Excel)
Untuk Judul Tabel :
a) NAMA PERUSAHAAN akan secara otomatis terisi ketika Anda
memasukkan NAMA PERUSAHAAN pada sheet HOME.
b) TANGGAL akan secara otomatis terisi ketika Anda memasukkan
Tanggal pada sheet HOME.
2. BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari
1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan
cara (Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan
cara (Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan
cara (Penjualan– Total Biaya)
3
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi,
Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai
Kolom Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan
Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu
Chart-Line
4
1.2.2 Kegunaan Kode Akun
Ahmad Shodikin (2014) mengatakan bahwa jenis-jenis kode akun adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi akun-akun dalam buku
besar.
2. Untuk mempermudah pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan
pengambilan data akuntansi.
3. Dapat mengurangi pekerjaan pencatatan.
4. Penyediaan identifikasi ringkas.
5. Mempermudah bagi data dalam pemrosesan selanjutnya
1.2.3 Macam-Macam Kode Akun
Ahmad Shodikin (2014) menyatakanbahwa macam-macam kode akun
adalah sebagai berikut:
a Kode Numeral
Dalam penyusunan kode numeral ini, akun buku besar diberi kode angka
yang berurutan.
Tabel 1.1
No Kode Nama Akun Keterangan
Akun
1. 1. Kas Aktiva lancar
2. Piutang usaha
3. Wesel tagih
4. Efek
5. Persediaan barang dagangan
6. Perlengkapan toko
7. Perlengkapan kantor
8. Asuransi dibayar di muka
9. Beban dibayar di muka
10. Sewa dibayar di muka
2. 11. Peralantan Aktiva tetap
12. Akumulasi penyusutan perlatan
13. Kendaraan
14. Akumulasi penyusutan kendaraan
15. Gedung
16. Akumulasi penyusutab gedung
17. Tanah
3. 18. .... ....
5
19. .... dan seterusnya ....
b Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan jenis kode yang dalam pemberian kode
akunnya dilakukan dengan mengelompokan akun aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan dan beban.
c Kode Angka Blok
Dalam pengkodean ini akun buku besar dikelompokan menjadi beberapa
golongan dan setiap golongan disediakan suatu blok angka yang beruntun
untuk pemberian kodenya.
d Kode Angka Desimal
Sistem desimal (decimal system) adalah pemberian kode akun dengan
menggunakan sepuluh unit angka dari 0 sampai 9. Masing-masing
angka/digit menunjukan kelompok, golongan , dan jenis akun.
e Kode Mnemonik
Pada sistem ini pengkodean akun dilakukan dengan menggunakan
huruf-huruf tertentu.
f Kode Kombinasi Huruf Dan Angka
Kode akun yang dikombinasikan antara huruf dan angka disesuaikan
dengan perkuraan yang digunakan. Huruf diletakkan di depan sebagai
tanda perkiraan sedangkan di belakang huruf diletakan angka-angka yang
menunjukan kode akun.
1.2.4 Penggolongan KodeAkun
Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya
(karakteristik), yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan
beban. Tiap-tiapgolongandapatdikelompokanlagikedalam sub golongan.
Kemudian sub golongan dapat dipecah lagi menjadi beberapa jenis.
Sehingga setiap jenis benar-benar hanya tersedia sebuah akun. Berikut
merupakan penggolongan akunmenurut (Ahmed Riahi – Belkaoui,
2006:50).
a. Akun Riil/Neraca
1) Harta / Aktiva (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan)
6
perusahaan, baikyangberwujudmaupun yang tidak berwujud,
yang dapat dinilai dengan uang. Padaumumnyahartadapatdibagi
menjadi 5golongan:
2) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta lain
yangdiharapkandapatdicairkanmenjadi uang tunai dalam jangka
waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal perusahaan.
Yang termasukgolonganiniantara lain:
a) Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan
suratberhargayangberfungsisebagai uangtunai.
b) Efek (Surat Berharga), yaitu surat
berhargaberupasahamatauobligasi yang
dapatdiperjualbelikan melalui bursa.
c) Piutang (Account Receivable), yaitu
tagihankepadapihaklaintanpaperjanjiantertulis yang
pelunasannyaterjadidalamjangkapendek atau dibawah
satutahun.
d) Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada pihak
lain dengan perjanjiantertulis yang
pelunasannyaterjadidalamjangka pendek atau dibawah
satutahun.
e) Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang digunakan
untuk kegiatan perusahaan dalam jangka waktu dibawah
satutahun.
7
3) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment),yaitu investasi
yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan atau
memperoleh penghasilan tetap. Termasukdidalamnyaantara lain:
penanaman modal dalam saham dan penanaman modal dalam
obligasi.
4) Harta Tetap (Fixed Assets), adalah harta berwujud yang
dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun atau yang bukan merupakan
barang dagangan yang akan dijual. Yang termasuk dalam
golongan ini antara lain: kendaraan, peralatan kantor,
mesin-mesin, gedung dan tanah. Harta tetap dalam
penggunaannya secara bertahap akan menyusut atau berkurang
nilai kegunaannya kecualitanah.
5) Harta Tak Berwujud (Intangible assets), yaitu harta yang berupa
hak- hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan.
Harta ini antaralain:
a) Hak Patent, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah melalui Direktorat Patent kepada seseorang atau
badan untuk penemuan baru. Contoh penemuan
produkformula.
b) Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
memperbanyak dan menjual hasil karya seni atau karya
intelektual. Contoh menulis buku, menciptalagu.
c) Hak Merk, adalah hak tunggal yang diberikan oleh
pemerintah kepada seseorang atau badan untuk
menggunakan cap, nama, logo, lambang, atau merkusaha.
d) Franchise, adalah hak tunggal atau istimewa yang diperoleh
suatu perusahaan dari pemerintah, orang, atau perusahaan
lain. Contoh: Franchise dari Kentucky FriedChicken.
e) Goodwill, adalah suatu nilai lebih yang dimiliki oleh suatu
8
perusahaan karena adanya keistimewaan tertentu, misalnya
karena letak strategis, merk terkenal, personalia yang
profesional, pelayanan yang memuaskan,dll.
f) Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah
kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau
lambing bagi usahanya.
6) Harta Lain-lain (Other Assets), yaitu harta yang
tidakdapatdikelompokan pada kriteriadiatas. Misalnya mesin
yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat usaha,
biaya pendirian, dan biaya emisi saham.
7) Utang/Kewajiban (Liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus
dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Utang
dibagi menjadi 2 golongan: utang lancar dan utang
jangkapanjang.
8) Utang Lancar (Current/Short term liabilities), yaitu suatu
kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun. Yang termasuk golongan iniadalah:
a) Utang Usaha (Account Payable), yaitu utang jangka pendek
yang tidak disertai perjanjian tertulis. Contoh utang yang
timbul akibat pembelian secarakredit.
b) Wesel Bayar (Notes Payable), yaitu utang jangka pendek
dengan disertai perjanjiantertulis.
c) Beban yang masih harus dibayar, yaitu kewajiban
membayar karena perusahaan tidak menerima manfaat
seperti : hutang bunga (interest payable), hutang gaji
(salaries payable), hutang sewa (rent payable). misalnya
utanggaji.
d) Pendapatan diterima di muka, yaitu pendapatan yang belum
merupakan hak, tetapi sudah diterima
pembayarannyasehingga
9
: sewa diterima dimuka, bunga diterima dimuka.
10
9) Utang Jangka Panjang (Long Term liabilities), yaitu kewajiban yang
harus dibayar dalam jangka waktu yang relatif lama atau lebih dari satu
tahun. Jika sebagian atau seluruh utang tersebut telah jatuh tempo, maka
bagian yang telah jatuh tempo tersebut menjadi utang jangka pendek.
Yang termasuk dalam golongan ini antaralain:
a) Hutang Obligasi (Bonds Payable). Yaitu pinjaman yang timbul
karena perusahaan menjual/ mengeluarkan surat-surat obligasi.
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang
obligasi meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut. Pemegang obligasi akan mendapat
bunga tetap secaraberkala.
b) Utang Hipotik(Mortgage Payable), yaitu utang jangka panjang
dengan jaminan hartatetap.
c) Kredit investasi yaitu pinjaman jangka panjang yang diterima dari
bank ataulembagakeuanganlain, yang digunakanuntuk perluasan
perusahaan.
10) Modal, yaitu kekayaan pemilik perusahaan atau hak milik atas harta
perusahaan atau hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih (jumlah harta dikurangi hutang). Modal terdiri dari
setoran pemilik dan sisa laba yang belum dibagi. Pemberian nama
modal tergantungjensiperusahaannya.
b. Akun Nominal/Laba-Rugi
11
2) Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan. Beban dapat dibedakanmenjadi:
a) Operasional/Beban Usaha, yaitu beban yang dikeluarkan
untuk dapat mendapat hasil dari usaha pokoknya. Misalnya
Beban gaji, beban listrik, telepon, dll.
b) Beban diluarusaha/Non Operasional, yaitu beban yang
dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha
pokok/utamanya. Misalnya beban bunga, rugi penjualan
aktiva.
12
Tabel 1.2 Daftar Kode Akun
13
1.4 PEMBAHASAN
PT. REMPAH MUSTAHIL memulai pembuatan kode akun dengan
memberi kode pada aktiva dengan kode akun 1000, aktiva lancar dengan
kode akun 1100, kas dengan kode akun 1110 dengan jumlah saldo awal pada
debet sebesar Rp.200.000.000,.Bank dengan kode akun 1120 dengan jumlah
saldo awal pada debet sebesar Rp.340.000.000,-.Persediaaan barang
dagangan dengan kode akun 1130 dengan jumlah saldo awal pada debet
sebesar Rp.1.642.500.000,-.Pihutang Dagang dengan kode akun 1140 dengan
jumlah saldo awal pada debet sebesar Rp.650.000.000,-. Aktiva tetap dengan
kode akun 1200. Tanah dengan kode akun 1230 dengan jumlah saldo awal
pada debet sebesar Rp.100.000.000,-.Bangunan dengan kode akun 1240
dengan jumlah saldo awal pada debet sebesar Rp.100.000.000,-.Peralatan
kantor dengan kode akun 1210 dengan jumlah saldo awal pada debet sebesar
Rp.46.500.000,-.Kendaraan dengan kode 1220 dengan jumlah saldo awal
pada debet sebesar Rp.464.000.000,-.Kewajiban dengan kode akun 2000.
Kewajiban hutang dagang dengan kode Akun 2100 dengan saldo di kredit
sebesar Rp.400.000.000. Kewajiban pada Bank BRI dengan Kode akun 2100
14
dan jumlah saldo awal pada kredit sebesar Rp.200.000.000,-.Modal dengan
Kode akun 310 dengan jumlahsaldoawalsebsar Rp.400.000.000,-.
Pada kegiatan pengolahan data, praktikan hanya mengisi tabel kode akun
dengan akun-akun secara garis besar yang diberikan kode. Kemudian
akun-akun yang telah diberikan kode selanjutnya dimasukkan nominalnya ke
debet dan kredit. Pada table kode akun ini total di sisi debet harus sebanding
dengan total di sisi kredit karena jika antara kredit dan debet tidak seimbang
maka akan terjadi kesalahan pada saat menginput data.
Jika hal tersebut terjadi maka harus dilakukan pengecekan ulang hingga
nilai yang muncul pada sisi debet dan kredit sama (balance). Dapat dilihat
pada tabel diatas di mana sisi debet jumlahnya Rp.3.543.000.000,- sama
dengan sisi kredit yang jumlahnya Rp. 3.543.000.000,-
15
BAB II
KODE BANTU
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Latar belakang
Dalam menyusun buku besar setiap perusahaan memerlukan
bukupembantu atau daftar kode bantu agar mercerminkan data yang
terperinci seperti pada persediaan barangdagangan, piutang,
peralatankantor dansebagainya.
Buku pembantu atau daftar kode bantu merupakan kumpulan
kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu rekening
dalam buku besar. Untuk mempermudah pembukuan, rekening rekening
buku pembantu akan diberi kode.
Pada umumnya kode untuk rekening buku pembantu diletakkan di
belakang angka kode rekening buku besarnya. Kode buku pembantu ini
dapat dibuat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk kode
kelompok. Pemberian kode bantu untuk klasifikasi rekening diperlukan
karena dapat memudahkan untuk mencari rekening rekening yang
diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka kode ini
tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting. Oleh karena itu,
perusahaan memerlukan kode bantu untuk perincian rekeningnya dan
kelayakan ekonomisnya.
Teknik untuk menilai ini merupakan bagian dari analisis biaya
(cost/benefit analysis). Analisis biaya disebut juga dengan analisis
biaya/efektivitas (cost/effectivenss analysis).
Kode bantu merupakan kode pembantu atau penjelas dari kode akun.
Kode bantu adalah pemberian/penggunaan kode untuk setiap akun yang
digunakan untuk mencatat akun tertentu dan perubahan-perubahannya
secara lebih rinci agar lebih mendetail, dan terperinci dalam penyusunan
laporan keuangannya. Umumnya kode bantu juga disusun dengan
16
angka-angka, huruf, atau gabungan antara angka dan huruf. Dengan
demikian kode bantu berfungsi sebagai rincian dari kode akun buku besar
tertentu di dalam suatu perusahaan.
Antara kode akun dan kode bantu pada setiap bulan harus dicocokkan
apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo kode akun harus
sama dengan saldo kode bantu. Jika ada perbedaan harus segera ditentukan
saldo mana yang benar diantara keduanya.
2.1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kode bantu
2. Untuk mengetahui fungsi dari kode akun
3. Untuk mengetahui pengertian dari kode akun
4. Untuk mengetahui cara pembuatan kode akun.
2.1.3 Alat yang Digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
2.1.4 Prosedur Praktikum
1) KODE BANTU ((Software Excel)
17
b) Pada Kolom NAMA masukkan data-data nama konsumen dan
supplier yang akan digunakan
c) Pada Kolom STATUSTENTUKAN status hutang dan piutang
dari sebuah kode bantu.
d) Pada Kolom SALDO AWAL masukkan data-data saldo awal
bulan lalu dari sebuah akun bantu.
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai
dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan
dengan cara (Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya
dengan cara (Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x
jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi
dengan cara (Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah
Rugi, Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF
(=IF(Nilai Kolom Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi
dan Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu
Chart-Line.
18
rinci. Dengan demikian akun kode bantu berfungsi sebagai akun control
sedang akun yang ada dalam buku pembantu merupakan rincian dari akun
buku besar tertentu.
Dengan bahasa lain, kode bantu (subsidiary ledger). Catatan dalam kode
bantu merupakan rincian dari salah satu akun besar umum.
2.2.2 MacamMacam Kode Bantu
Macam-Macam Kode Bantu terdiri dari:
a. a Kode bantu Piutang (Accounts Receivable Subsidiary Lefger)
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat rincian piutang perusahaan
kepada masing-masing langganan (debitur)
a. bKode bantu Utang (Accounts Payable Subsidiary Ledger)
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan
kepada masing masing kreditur
a. c Kode bantu Persediaan
Kode bantu ini berfungsi untuk mencatat perincian persedian suatu
perusahaan
2.2.3 Fungsi Kode Bantu
Kode bantu berfungsi untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di
Buku Besar Umum. Akun Buku BesarUmumyang rinciannyadicatatdalam
Kode Bantu disebut Akun Pengawas (Controlling Account). Sedangkan
akun-akun yang merinci akun pengawas disebut Akun Pembantu
(Subsidiary Account). Dua kode bantu yang umum adalah Buku Pembantu
Kewajiban (Hutang) dan Buku Pembantu Piutang. Untuk entitas sektor
publik, setiap akun bisa atau perlu dibuat kode bantu pembantu karena
mengingat luasnya akun-akun dalam setiap entitas. Untuk selanjutnya,
akun bantu umum sering disingkat menjadi kode pembantu.
2.2.4 Kelebihan Kode Bantu
MenurutMagfiraAulya (2019:12) adapun kelebihan kode bantu yaitu :
a. Memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena buku besar umum
terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini juga akan
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
19
b. Ketelitian dalam pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo
dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku
pembantu.
c. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi.
d. Memungkinkan pembukuan harian dari
bukti-buktipendukungtransaksikedalambukupembantu.
e. Bisa segera di ketahui macam-macam elemen.
2.2.5 Metode Kode Bantu Analis Biaya
Di dalam menganalisa suatu investasi terdapat dua aliran kas, yaitu
aliran kas keluar (cash outflow) dan aliran kas masuk (cas inflow). Untuk
aliran kas masuk sering dihubungkan dengan proceed, yaitu keuntungan
bersih sesudah pajak ditambah dengan depresiasi.
Untuk melakukan analisis biaya/manfaat digunakan metode:
a. Metode periode pengembalian (payback period).
Yaitu metode dengan menggunakan penilaian suatu proyek investasi
dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat ditutup dengan aliran-
aliran kas masuk.
b. Metode pengembalian investasi (return of investmen)
Digunakan untuk pengembalian investasi yang digunakan untuk
mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan.
c. Metode Nilai Sekarang Bersih.
Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari
uang (time value of money/time preference of money), dimana suku
bunganya sudah ditentukan.
d. Metode Tingkat Pengembalian Internal
Metode yang juga memperhatikan nilai waktu dari uang, dimana yang
dihitung adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap proses yang didiskontokandengantingkatbunga
tersebut sama besarnya dengan nilai sekarangdariinitial cashflow
(nilaiproyek).
20
2.1.4 Kegunaan Kode Bantu
21
Tabel 2.1 Daftar Kode Bantu
22
23
2.4 PEMBAHASAN
Dalam praktikum tabel kode bantu tidak beda jauh dengan tabel
kodeakun,hanyasaja table kodebantulebihspesifik,dimanaakun-akunpadakode
akun yang memiliki lampiran diberikan kode. Sebagai contoh hutang diberikan
kode bantu dari PT. REMPAH MUSTAHIL adalah AR-01 untuk bank BRI, kode
bantu AR-02 untuk Toko Amanah Ibu, dan kode bantu AR-03 untuk Toko 35.
Kemudian pada piutang diberikan kode bantu AR-01
untukTaufiq,Sudiangdengansaldoawal Rp. 20.000.000,-, kode bantu AR-02
untukRenaldy,Dayadengansaldoawal Rp. 15.000.000,-, dan kode bantu AR-03
untuk Andi Mulki,Sidrapdengansaldoawal Rp.5.000.000,-untuk contoh peralatan
kantor diberikan kode bantu AB-01 untuk peralatan kantor lemari,3 buah dengan
saldo Rp.4.500.000,- Kode bantu AB-02 untuk Meja dan Kursi, 2 set dengan saldo
Rp.4.000.000,- Kode Bantu AB-03 untuk kulkas,1 buah dengan saldo
Rp.500.000,- Kode Bantu AB-04 untuk AC, 4 unit dengan saldo Rp.6.000.000,-
Kode Bantu AB-05 untuk komputer 3 unit dengan saldo Rp.5.000.000,- Kode
Bantu AR-01 untuk hutang pada Bank BRI senilai Rp.100.000.000,- Kode Bantu
AR-02 untuk hutang pada Toko Amanah Ibu senilai Rp.20.000.000,- Kode Bantu
AR-03 untuk hutang pada Toko 35 senilai Rp.20.000.000,- dan Kode Bantu
AB-01 untuk kendaraan 1 unit mobil pick up senilai Rp.60.000.000,-
BAB III
24
JURNAL UMUM
3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Latar Belakang
Jurnal Umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat
berbagai transaksi keuangan yang muncul dalam periode tertentu. Jurnal akuntansi
memuattransaksi-transaksikeuangansuatubadanusaha yang dicatat berdasarkan
dokumen-dokumen pembukuan yang bertujuan untuk pendataan.
Dalam halini,artinyasumberpencatatankedalamjurnaladalah bukti, serta
pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan sesuai tanggal terjadinya
transaksi. Sistematis artinya pencatatan yang dilakukan dengan mengikuti aturan
mendebit dan mengkredit akun. Selain itu, setiap transaksi dicatat secara
berpasangankedalamdebitdankredit, dan jumlah debit dengan jumlah kredit harus
sama/seimbang. Semua transaksi bisnis akan dicatat dalam
jurnaldenganmenggunakanmetodepembukuan.
Pada umumnya, jurnal umum dipergunakan dalam akuntansiperusahaan jasa
karena pada prinsipnya segala transaksi dalamperusahaan jasa dapat dicatat secara
kronologis, sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif
menggunakan jurnal khusus. Pembuatan jurnal umum atau disebut juga
penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi,
melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah
transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan.Selain itu, pencatatan ini juga
bertujuan untuk memudahkanproses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke
dalam sebuah akun sesuaitransaksi.
25
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
3.1.4 Prosedur Praktikum
1) JURNAL UMUM (Software Excel)
26
g) Pada Kolom KREDIT masukkan besarnya transaksi yang masuk ke
kolom kredit.
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line
27
2. Memilih akun yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan
membaginya dalam jenis mode, hutang, atau harta.
3. Memilih penambahan atau pengurangan atas akun yang terkait dengan
transaksi yang dilakukan.
4. Memilih debit atau kredit akun yang terkait dengan transaksi yang dilakukan.
(kuasai terlebih dahulu cara menentukan debit-kredit di suatu akun).
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi.
3.2.3 Fungsi Jurnal Umum
Ahmad (2020) menyatakan bahwa fungsi jurnal umum adalah sebagai berikut
1. Fungsi Histori
Setiap transaksi dilakukan secara kronologis, berurutan sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi. Jurnal menggambarkan kegiatan perusahaan secara
berurutan dan terus menerus setiap harinya.
2. Fungsi Mencatat
Jurnal umum harus mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan,
jangan sampai ada yang tidak tercatat. Tiap perubahan modal, biaya,
kekayaan, dan pendapatan mesti dicatat terlebih dahulu ke dalam jurnal
umum, supaya pembuatan keuangan perusahaan bisa lengkap
3. Fungsi Analisis
Menunjukkan bahwa pencatatan jurnal ini merupakan hasil dari analisa yang
berupa debit dan kredit akun yang terkait beserta jumlah atau nominalnya.
Analisis ini menyangkut pembagian nama akun, pencatatan dalam debit
maupun kredit beserta jumlahnya.
4. Fungsi Instruktif
Apa maksudnya fungsi instruktif? Jurnal umum memiliki fungsi memberikan
perintah/petunjuk dalam proses memasukkan data ke buku besar. Perintah
untuk debit dan kredit akun yang terkait sesuai catatan di jurnal. Pencatatan di
jurnal umum bukan sebatas dokumen transaksi dalam perusahaan tetapi
bersifat instruksi.
28
5. Fungsi Informatif
Jurnal umum memberikan informasi terkait dengan transaksi yang terjadi
untuk secepatnya dilakukan pencatatan berdasarkan keterangan yang ada.
3.2.4 Manfaat Jurnal Umum
Ahmad (2020) menyatakan bahwa manfaat jurnal umum adalah sebagai berikut
:
a. Untuk mengetahui apakah akan menimbulkan penambahan atau pengurangan
suatu akun.
b. Untuk mengetahui jumlah saldo yang akan dicatat pada satu atau lebih akun.
c. Untuk melihat keseimbangan saldo antara sisi yang didebit dan sisi yang
dikredit.
d. Bisa dibuat tanda atau referensi untuk mengetahui apakah
suatutransaksisudahdipostingkebukubesar atau belum.
3.2.5 Bentuk-Bentuk Jurnal Umum
Tabel 3.1 Bentuk Jurnal Umum
1 2 3 4 5
Keterangan :
a. Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
b. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis
terjadinya transaksi.
c. Diisi nomor surat bukti transaksi.
d. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya
ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan.
Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang
bersangkutan.
e. Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan
diposting ke buku besar.
f. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang
di kredit.
3.2.6 Tujuan Jurnal Umum
29
Adapun tujuan jurnal umum diantaranya yaitu untuk melakukan
identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari satu transaksi atau
berbagai transaksi dalam perusahaan. Pencatatan tersebut juga bertujuan untuk
memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam
sebuah akun sesuai transaksi.
30
yaitu dimana setiap persediaan barang masuk dan keluar selalu dicatat dalam
pembukuan.
Dengan menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual maka suatu
perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca dan laporan
laba rugi karena dengan dilakukannya pencatatan secara berkala dalam penjurnalan
maka perusahaan dapat dengan mudah mengetahui persediaan yang sebenarnya
sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan barang akhir, perusahaan tidak perlu
melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada persediaan yang tersisa atau
jika ingin menjamin keakuratan pada pencatatan, perusahaan dapat melakukan
perhitungan fisik pada jumlah persediaan barang akhir yang
dilakukansekalidalamsetahun.Sumber (Martina : 2018:7)
31
`
32
3.4 PEMBAHASAN
34
BAB IV
BUKU BESAR
4.1 PENDAHULUAN
4.1.1 Latar Belakang
Buku besar merupakan alat yang digunakan untuk mencatat
perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya
transaksi keuangan. Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang
mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap perubahan
sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Penting diingat
bahwa banyaknya jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan/dicatat
perusahaan berbeda-beda, karena tergantung kepada kekayaan dan keuangan
perusahaan, jenis kegiatan,volume transaksi dan informasi yang diinginkan
perusahaan.
Data dalam buku besar akuntansi belum terperinci karena akun pada buku
besar terkadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening utang,
piutang, dan persediaan barang dagang. Untuk melihat rekening-rekening tersebut
diperlukan rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan
kartu-kartu yangdisebut kode bantu atau subsidiary ledger. Dengan begitu maka
ada kode bantu utang, kode bantu piutang, dan kode bantu barang dagang.
Dalam sebuah perusahaan harus memiliki buku besar, karena fungsinya
sangat penting. Buku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang
sudah tertulis di dalam jurnal umum. Selain
itudigunakansebagaialatyangmenggolongkandatakeuangan,dariyang jumlahnya
besar sampai kecil. Jadi Anda tahu adaperbedaan atau tidak dari semua data
keuangan yang masuk.
Semua data yang sudah ditulis di jurnal, harus dicatat atau Digolongkan lagi
dalam buku besar dan juga sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan
keuangan.
35
4.1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui Bentuk dari jurnal umum
2. Untuk mengetahui cara membuat jurnal umum
4.1.3 Alat yang digunakan
1. Buku
2. Pulpen
3. Kalkulator
4. HP
5. Laptop + Software Ms. Excel dan Ms. Word
6. Modul
4.1.4 Prosedur Praktikum
36
e) DEBET : Besarnya nominal transaksi yang masuk ke kolom debet
f) KREDIT : Besarnya nominal transaksi yang masuk ke kolom
kredit
g) SALDO : Besarnya nominal saldo pada sebuah kode akun
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line
37
2. Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai
dengan perkiraan yang digunakan, baik sebelah debit maupun sebelah kredit.
3. Mengisi kolom ref pada jurnal khusus dengan memberi tanda cek atau nomor
kode perkiraan, dan mengisi kolom ref pada buku besar dengan nomor
halaman jurnal.
a. Jurnal Penerimaan Kas diberi kode JKM.
b. Jurnal Pengeluaran Kas diberi kode JKK.
c. Jurnal Penjualan diberi kode JP.
d. Jurnal Pembelian diberi kode JB.
e. Jurnal Umum diberi kode JU.
4. Tanggal posting yang digunakan yaitu tanggal akhir bulan yang bersangkutan.
5. Bentuk buku besarnya sama dengan buku besar yang lazim dipergunakan.
4.2.2 Fungsi BukuBesar
38
2. BentukStaffleBerkolomSaldo Tunggal
Bentukstaffleberkolomsaldotunggal dalam buku besar akuntansi ialah
bentuk buku yang digunakan jikadiperlukanpenjelasandaritransaksi yang
realtifbanyak.
3. BentukStaffleBerkolomSaldoRangkap
Bentukstaffleberkolomsaldorangkap dalam buku besar akuntansi ialah
bentuk buku yang hampir sama dengan bentuk kolom saldo
tunggal.Hanyaperbedaannyadalambukuinikolomsaldodibagidua kolom yakni
kolom debit dan kolom kredit.
4.2.4 Macam-Macam Buku Besar
a. Buku Besar Umum (General Ledger)
Buku besar umum yakni semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan
ada dalam suatu periode tertentu seperti pada kas, piutang, persediaan utang dan
modal.Perkiraan ini mengikhtisarkan suatu pengaruh transaksi terhadap
perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
b. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu seringkali disebut juga dengan istilah bukutambahan,
yang didalamnyaterdapatsekelompokrekening yang khusus untuk dapat mencatat
piutang usaha dan utang usaha secara detail.
39
a Yang pertama adalah pindahkan tanggal kejadian yang ada pada jurnal ke kolom
tanggal di buku besar yang bersangkutan.
b Pindah jumlah debet ataupun jumlah kredit ke kolom debet dan kredit pada buku
besar yang bersangkutan.
c Catat nomor halaman jurnal (ref) ke kolom referensi/ref buku besar yang
bersangkutan.
d Penjelasan atau keterangan singkat di kolom keterangan pada jurnal bisa
dipindahkan sama juga di buku besar.
4.2.6 Aturan Debet Kredit
Tabel 4.1Aturan Deber dan Kredit
41
2. Persediaan Barang Dagangan
Tabel 4.3 Persediaan Barang Dagangan
42
3. Pihutang Dagang
Tabel 4.4 Pihutang Dagang
4. Bank
Tabel 4.5 Bank
5. Tanah
Tabel 4.6 Tanah
43
6. Bangunan
7. Peralatan Kantor
Tabel 4.8 Peralatan Kantor
8. Kendaraan
Tabel 4.9 Kendaraan
44
9. Hutang Dagang
Tabel 4.10HutangDagang
11. Modal
Tabel 4.12 Modal
45
12. Penjualan Barang Dagangan
Tabel 4.13 Penjualan Barang Dagangan
46
13. HPP Barang Dagangan
Tabel 4.14 HPP Barang Dagangan
14. GajiKaryawan
Tabel 4.15 Gaji Karyawan
47
15. Biaya Listrik
Tabel 4.16 Biaya Listrik
48
4.4 PEMBAHASAN
1. Kas
Sesuai dengan tabel diatas terjadi banyak transaksi pada periode bulan
Januari baik yang menambah kas maupun yang mengurangi kas.
2. Barang Dagangan
Pada buku kas persediaan barang dagangan semua yang mempengaruhi
jumlah persediaan barang dagangan akan dicatat dimana ketika terjadi penjualan
maka akan di tulis di sisi kredit sedangkan jika terjadi pembelian maka akan
dicatat di sisi debet.
3. Pihutang Dagang
Piutang Dagang, Pada buku besar piutang dagang, saldo awalnya adalah
Rp. 40.000.000,- dan saldo akhir dari buku besar piutang adalah Rp.65.000.000,-
49
4. Bank
Bank, pada table 4.4 saldo awal berjumlah Rp.150.000.000,-
5. Tanah
Tanah yang tercatat pada buku besar yaitu saldo awal berjumlah Rp.
50.000.000,-
6. Bangunan
Buku besar pada akun bangunan tidak tercatat satu pun transaksi yang
dapat mempengaruhi perubahan saldo, jadi saldonya masih sama dengan saldo
awal yaitu Rp.50.000.000,-.
7. Peralatan Kantor
9. Hutang Dagang
Pada buku besar hutang dagang pada saldo awal Rp. 40.000.000,-.
Kemudian dibayar piutang dari Andi Mulki ,Sidrapsebesar Rp.5.000.000,-
sehingga saldo akhir berjumlah Rp. 35.000.000,-
10. Hutang Bank BRI
Hutang bank BRI, pada buku besar saldo awal pada akun ini adalah
Rp.100.000.000,-
11. Modal
Modal awal yang tercatat pada buku besar akun modal adalah sebesar
Rp.480.000.000,-
12. Penjualan Barang Dagangan
Penjualan Barang Dagang, Pada buku kas penjualan barang dagangan
terjadi transaksi sebanyak 8 kali yang tertulisdisisi kredit. Sehingga saldo akhir
penjualan barang dagangan adalah Rp.42.450.000,-
50
13. HPP Barang Dagangan
HPP Barang Dagangan, saldo akhir yang tercatat setelah terjadi transaksi
pada tanggal 28 Sepember 2020 adalah Rp. 32.000.000,- karena banyaknya
transaksi yang terjadi mempengaruhi jumlah saldo pada buku besar HPP barang
dagangan.
14. Gaji Karyawan
Gaji karyawan, Gaji karyawan yang tercatat pada buku besar yaitu telah
terjadi transaksi pada tanggal 29 September 2020 sehingga saldo akhir
berjumlah Rp.1.000.000,-
15. Biaya Listrik
Biaya listrik, tercatat pada tanggal 20 September i 2020 dibayar listrik
Rp. 200.000,-
16. Biaya lain-lain
Biaya lain-lain, tercatat pada tabelbiaya lain-lain yaitu,dengan Rp.0,
BAB V
NERACA LAJUR
5.1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, neraca lajur atau disebut juga kertas kerja (worksheet)
merupakan sebuah lembaran kertas dengan lajur-lajur atau kolom-kolom yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporankeuangandengancarasistematis. Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat
bantu yang bertujuan mempermudah penyusunan laporan keuangan manual.
Namun neraca lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi
formal.Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksarekeningbuku
51
besar yang disesuaikan, diseimbangkan dan disusunmenurut
carayangsesuaidenganpenyusunanlaporankeuangan.Namun,neracalajur bukanlah
laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan kedudukan pencatat
akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca lajur semata-mata hanya
merupakan alat bantu untuk laporan keuangan. Neraca lajur adalah suatu lembaran
kertasberlajuratauberkolom yang digunakandalam kegiatan akuntansi secara
manual. Adapun kegunaan dari neraca lajur adalah untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur berisi semua informasi untuk laporan
keuangan seperti saldo-saldo perkiraan sebelum jurnal penyesuaian,
perkiraan-perkiraan jurnal penyesuaian, dan saldo-saldo perkiraan setelah jurnal
penyesuaian. Dalam praktik penyelenggaraan akuntansi secara manual, neraca
lajur memuat 5 (lima) bagian pokok yaitu : neraca saldo, penyesuaian, neraca
saldo setelah penyesuaian, laporan perhitungan laba-rugi, dan neraca.
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
53
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line
54
memudahkan dan menghemat waktu pembuatan laporan ,tanpa perlu
mencari data dari sumber yang terlalu banyak.
4. Menunjukkan Perusahaan Telah Menjalankan Prosedur. Fungsi terakhir
dari neraca lajur adalah untuk menunjukkan bahwa perusahaan telah
menjalankan prosedur pencatatan keuangan yang seharusnya dilakukan.
Ini juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dalam
mencatat dan mengelola keuangan dengan benar. Sehingga laporan
keuangan yang dibuat pun memiliki kredibilitas karena
disusunberdasarkanneracalajur,yangmerupakanbagiandari prosedur
pencatatan keuangan.
5.2.3 Membuat Neraca Lajur
Dalam membuat neraca lajur sebenarnya tidak banyak proses pencatatan dan
penghitungan yang dilakukan, karena tinggal memindahkan beberapa data dari
pencatatan lain yang sudah ada. Namun dalam proses memindahkan data tersebut
perlu diperhatikan untuk mengecek kembali apakah data yang tertera sudah benar.
Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi neraca lajur yaitu untuk memeriksa
kembali data dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan.
1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo
akun yang belum disesuaikan.
2. Kolom ke-3 dan ke-4 merupakan kolom yang berisi data
penyesuaianKolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat
56
untukmengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk
mengidentifikasiayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal
3. Kolom ke-5 dan ke-6 merupakan kolom yang neraca saldo akunsetelah
disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan(pengurangan)
angka-angka di neraca saldo dengan angka-angkapenyesuaian.
4. Kolom ke-7 dan ke-8 merupakan kolom yang berisi laporan laba
rugi.Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban
yangdipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke-10 merupakan kolom yang berisi laporan
perubahanekuitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan
penarikanprivedimasukkanuntukmenghitung perubahan ekuitas yang
terjadi padaperiode tersebut.
Kolom ke-11 dan ke-12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolomini
berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neracasaldo
setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari kolomlaporan
perubahan ekuitas.
5.2.5 Tujuan Neraca Lajur
MenurutHarahap (2009:88) tujuanneraca lajur yaitu adalah sebagai
berikut :
a. Untuk memudahkan dalam menyusun laporankeuangan
b. Untukuntukmenggolongan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan
data penyesuaian sehingga merupakan Persiapan sebelum disusun laporan
keuangan yang formal
c. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan
jurnalpenyesuaian.
5.2.6 Langkah-Langkah Membuat Neraca Lajur
58
c. Menghitung Saldo yang Telah Disesuaikan
Setelah data pada kolom Neraca Saldo dan Penyesuaian terisi, selanjutnya
kita perlu menghitung saldo pada akun yang mengalami penyesuaian.
Perhitungan ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi saldo dalam
kolom Neraca Saldo dengan saldo dalam kolom Penyesuaian. Saldo yang
telah dihitung dan disesuaikan kemudian diletakkan dalam kolom Neraca
Saldo Setelah Penyesuaian. Isi saldo dalam kolom ini juga yang akan
dipindahkan untuk mengisi kolom Neraca tanpa melakukan perubahan
apapun
d. Mengisi dan Menghitung Kolom LabaRugi
Untuk mengisi kolom Laba Rugi, data yang dimasukkan berasal dari kolom
sebelumnya yaitu Neraca. Namun tidak semua data dipindahkan, hanya dari
akun pendapatan dan beban-beban saja. Data ini yang kemudian dihitung
untuk mendapatkan saldo laba atau rugi perusahaan. Setelah itu,neraca lajur
pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk keperluan selanjutnya.
5.2.7 Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur
MenurutGitoBrahmana.(2000:59) penyusunan laporan keuangan dari
neraca lajur adalah:
a. Informasi yang diperlukan untuk menyusun neraca dan laporan
rugi laba telah tersedia di neracalajur
b. Laporan rugi-laba disusun dengan mengambil data yang
tercantum dalam kolomrugi-laba.
c. Neraca disusun dengan mengambil data yang
tercantumdalamkolomnerac
59
5.3 HASIL PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel 5.1 Neraca Lajur
52
5.4 PEMBAHASAN
Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa dimana rekening
bukubesardisesuaikan, diseimbangkan dan disusunmenurut cara yang sesuai
dengan penyusunan rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur
juga dapat menunjukkan prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan
keuangantelahdilaksanakanseluruhnya.Denganneracalajurkita dapat pula melihat
keuntungan dan kerugian yang dialami oleh suatu perusahaan. Dari tabel diatas
dapat dilihat bahwa PT. BTS BAROKAH pada periode 1 September 2020 neraca
saldo yang terdapat pada memiliki jumlah sebesar Rp. 132.250.000,- adapun nilai
balance yang tertera .pada neraca lajur yaitu Rp.626.250.000,- dan menderita
kerugian bersih sebesar Rp.11.250.000,-
53
BAB VI
LABA RUGI
6.1 PENDAHULUAN
6.1.1 Latar Belakang
55
c) JUMLAH : Kolom yang otomatis terisi nominal dari sebuah nama
akun.
d) TOTAL : Kolom yang menampilkan sub total dari penjualan, HPP dan
biaya. Serta menampilkan total Laba atau Rugi dari sebuah laporan
Keuangan.
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10 unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan cara
(Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi, Laba
atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan Kolom
Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line
57
terperinci ini nantinya perusahaan dapat mengetahui kinerja bisnis yang
dijalankan. Dan apabila ada ketidak sesuaian, maka perusahaan dapat membuat
keputusan yang dapat mengembangkan perusahaan. Berdasarkan laporan ini pula,
manajemen dapat membuat keputusan seperti menambah cabang, mendorong
penjualan, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan pemanfaatan atau
penjualan langsungaset,sertamengefisiensisuatusektoratau produk. Meskipun
fungsi utama dari pembuatan laporan laba rugi adalah untuk menampilkan
perincian profitabilitas dan kegiatan bisnis perusahaan kepada unsur manajemen,
namun laporan ini juga digunakan untuk memberikan rincian kepada berbagai
sektor di perusahaan untuk menambah wawasan dalam memajukan
perusahaan.(SugiPriharto, 2018)
60
6.3 RCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
Tabel 6.1 Laba Rugi
61
6.4 PEMBAHASAN
Pengolahan data laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan, HPP
barang dagangan, dan juga biaya operasional. Hasil perhitungan yang diperoleh
yaitu jumlah pendapatan sebesar Rp.923.250.000,- ,jumlah HPP barang dagangan
sebesar Rp.1.563.175.000,-, kemudian jumlah biaya operasional yang dikeluarkan
yaitu mines Rp.42.000.000,-. sehingga jumlah total kerugian bersih yaitu
Rp.597.425.000,-
62
BAB VII
NERACA
7. PENDAHULUAN
7.7.1 Latar Belakang
Neraca pada umunyamenyajikanaktiva dan kewajiban perusahaan. Namun
tidak berarti neraca memuat informasi yang lengkap dan terkini tentang seluruh
sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan, Pilihan untuk
memuatsuatuinformasikedalamlaporankeuanganseringkali merupakan keandalan
dengan mencatat aktiva pada biaya historiesdan bukannya pada nilai pasar,
Namun dengan segala keterbatasannya, neraca tetap merupakan laporan keuangan
yang penting, pada kenyataannyalaporalabarugi dan arus kas dapat dikatakan
memberikan informasi yang menjelaskan perkiraan-perkiraan laba rugi,
menyajikan laporan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Baik
oleh mangemenperusahaanmaupunpihak ekstern.
Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan keputusan
ekonomiPada neraca atau balance sheet laporan keuangan yang menyajikan
63
sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva
kewajiban-kewajibannya atau hutang dan hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada saat tertentu. Oleh
karena itu neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.
64
a) KODE AKUN : Kolom untuk memasukkan nama akun (aktiva, kewajiban
dan equitas).
b) NAMA AKUN : Kolom yang otomatis terisi nama akun dari sebuah kode
akun.
c) JUMLAH : Kolom yang otomatis terisi nominal dari sebuah nama akun.
d) TOTAL : Kolom yang menampilkan sub total dari aktiva, kewajiban dan
equitas. Serta menampilkan laporan Neraca dari sebuah laporan Keuangan.
2) BEP (Ms.Excel)
a) Pada Kolom dan Baris Awal masukkan nilai penjualan yang
dianggarkan, total biaya tetap, dan total biaya variabel
b) Pada Kolom PRODUKSI masukkan jumlah produksimulai dari 1-10
unit
c) Pada Kolom PENJUALAN masukkan nilai penjualan dengan cara
(Produksi x penjualan)
d) Pada KolomTOTAL BIAYA masukkan nilai total biaya dengan cara
(Total Biaya Tetap +( BiayaVaribel x jumlahproduksi))
e) Pada Kolom LABA/RUGI masukkan nilai laba atau rugi dengan
cara (Penjualan– Total Biaya)
f) Pada Kolom KESIMPULAN masukkan kesimpulan apakah Rugi,
Laba atau BEP dengan cara menggunakan fungsi IF (=IF(Nilai Kolom
Laba/Rugi<0,"Rugi",IF(Nilai Kolom Laba/Rugi>0,"Laba","BEP"))
g) Membuat Grafik BEPdengancaramendrag Kolom Produksi dan
Kolom Penghasilan kemudian ke Menu Bar Insert-Menu Chart-Line
65
tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah
total ekuitas pemilik.James C Van Harne(2012:30)
68
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang
tinggi relative terhadap aktiva, makaperusahaaninimwmilikisolvabilitas(
solvency) yang lebih rendah
dibandingperusahaansejenisdenganhutangjagkapanjang yang rendah.
Solvabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative
lebihberesikokarenaaktivanyaakandiperlukanuntuk membayar kewajiban
tetapini.
c. Fleksibilitas keuangan. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas
entitasyaitukemampuanperusahaanmengambiltindakanyangefektif
69
mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa
bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sebuah
perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak fleksibel
secara keuangan, mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau
tidak sama sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang
yang telah jatuh tempo. Sementarasebuahpeusahaan yang
mempunyaitingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih
mampu melalui periode yang buruk, memulihkandiridarikrisis, dan
memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan
menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas keuangan,
semakin kecil resiko kegagalanperusahaan.
11
12
7.4 PEMBAHASAN
Pada tabel neraca PT.BTS BAROKAH, dapat diketahui jumlah
aktiva lancar sebesar Rp.366.250.000.- dan jumlah aktiva tetap sebesar
Rp.260.000.000,- jadijumlahpenjumlahantaraaktivalancar dan aktiva tetap
adalah sebesar Rp.626.250.000,- jumlah kewajiban sebesar
Rp.135.000.000,- dan jumlah ekuitas sebesar Rp.491.250.000,- jadi jumlah
total dari jumlah kewajiban dan jumlah ekuitas adalah sebesar
Rp.626.250.000,- pada tabel neraca tersebut dapat diketahui bahwa hasil
dari penjumlahan total aktiva dengan total kewajiban dan ekuitas adalah
sebesar Rp.626.250.000,-.
13
BAB VIII
8.1 Kesimpulan
14
8.1.5 Neraca Lajur
Kesimpulan dari hasil pembahasan diatas bahwa pada tabel neraca
lajur terlihat berapa jumlah transaksi yang terjadi, dan jumlah yang sama
dari sisi debet dan sisi kredit. Selain itu tampak juga berapa laba bersih
dari satu periode yaitu periode bulan September 2020 sebesar min Rp.
11.250.000,- yang berarti terdapat kerugian dikarenakan tingginya biaya
pengeluarandibandingdengandenganpendapatanataupemasukan
8.1.6 Laba Rugi
Kesimpulan dari hasil pembahasan diatas bahwa laba rugi merupakan
sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat pendapatan, HPP barang
dagangan, dan juga biaya operasional. Jadi jumlah biaya operasional yang
dikeluarkan yaitu sebesar Rp.-800.000 dan laba bersih yang diperoleh
yaitu min Rp.11.250.000,-
8.1.7 Neraca
Pada tabel neraca PT.BTS BAROKAH, dapat diketahui jumlah
aktiva lancar sebesar Rp.366.250.000.- dan jumlah aktiva tetap sebesar
Rp.260.000.000,- jadijumlahpenjumlahantaraaktivalancar dan aktiva tetap
adalah sebesar Rp.626.250.000,- jumlah kewajiban sebesar
Rp.135.000.000,- dan jumlah ekuitas sebesar Rp.491.250.000,- jadi jumlah
total dari jumlah kewajiban dan jumlah ekuitas adalah sebesar
Rp.626.250.000,- pada tabel neraca tersebut dapat diketahui bahwa hasil
dari penjumlahan total aktiva dengan total kewajiban dan ekuitas adalah
sebesar Rp.626.250.000,-.
8.2 SARAN
Setelah melakukan praktikum, disarankanuntukmengefisien dan
mengefektivkanwaktu pada saat praktikum, dan jugauntuk mahasiswa agar
belajar memahami materi terlebih dahulu sebelum praktikum, sehingga
mudah menyelesaikan praktikum dan menghindari kesalahan. Mahasiswa
juga harus teliti dalam memasukkan angka-angka sehingga tidak
terjadikesalahandalammenginput.
15
DAFTAR PUSTAKA
Prof makalah, 2019. Makalah Akun dan Kode Akun. Diakses 29 Desember 2020
Anang,Fajar. 2020. Neraca lajur dan laporan keuangan. Diakses 2 Januari 2021
16
Ma’ruf, Pengertian, Fungsi, Bentuk, dan Contoh Buku Besar Akuntansi.
Diakses pada 11 Januari 2021
Maxmanroe.com,LapranLaporanLabaRugi, Diakses pada 12 Januari
17
LAMPIRAN
1. BEP
a Break Even Point
18