TUGAS AKHIR
WAHYU RAMADHAN
092406057
TUGAS AKHIR
WAHYU RAMADHAN
092406057
Saat ini, kebanyakan masyarakat enggan dan malu untuk bertanya kepada ahlinya
dalam dunia hukum fiqih. Ditambah lagi dengan sifat masyarakat yang saat ini
menginginkan semua hal dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang
sebuah aplikasi sistem pakar penentuan hukum fiqih. Sehingga terbentuk aplikasi
yang dapat mempermudah dan mempercepat pengguna dalam menentukan hukum
fiqih dari masalah yang sedang atau telah dialami.
Halaman
Abstrak i
Daftar Isi ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Metode Pengumpulan Data 3
1.6 Sistematika Penulisan 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN PROGRAM
Saat ini, kebanyakan masyarakat enggan dan malu untuk bertanya kepada ahlinya
dalam dunia hukum fiqih. Ditambah lagi dengan sifat masyarakat yang saat ini
menginginkan semua hal dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang
sebuah aplikasi sistem pakar penentuan hukum fiqih. Sehingga terbentuk aplikasi
yang dapat mempermudah dan mempercepat pengguna dalam menentukan hukum
fiqih dari masalah yang sedang atau telah dialami.
PENDAHULUAN
Banyak masyarakat Muslim hari ini yang sudah tidak peduli lagi dengan baik
buruknya suatu amalan yang mereka lakukan ditambah lagi mereka sudah tidak peduli
dengan halal atau haramkah amalam tersebut. Yang menyebabkan mereka akan
melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya masing-masing tanpa memikirkan
baik atau buruknya cara tersebut. Selain itu, kita mengetahui bahwa dalam penentuan
hukum fiqih dari suatu perkara kita harus datang dan bertanya langsung kepada
seorang pakar dalam bidangnya yaitu ahli hukum Fiqih dan kemudian pakar tersebut
akan memberikan penjelasan serta memberikan kesimpulan dari perkara tersebut.
Tentu cara ini masih memerlukan banyak waktu dan banyak masyarakat yang enggan
melakukannya.
Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut maka kami berusaha merancang
sebuah aplikasi untuk menentukan hukum fiqih dari suatu perkara dengan
menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek. Aplikasi ini diharapkan dapat
mempermudah pengguna untuk mengetahui hukum Fiqih dari suatu perkara yang
sering dialami. Hal ini tentu saja dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang masih
enggan untuk bertanya mengenai perkara yang belum diketahui dasar hukumnya.
Melihat banyaknya masalah yang akan muncul dari perancangan aplikasi ini, maka
penulis membatasi masalah yang akan menjadi pembahasan dalam perancangan
aplikasi ini, yaitu:
Data-data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini diperoleh melalui beberapa
tahapan. Adapun tahapan yang digunakan penulis dalam proses pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran literatur
Penulis mengumpulkan data dan teori yang dibutuhkan dalam penulisan tugas
akhir melalui buku-buku dan referensi lainnya yang berkaitan dengan tugas
akhir ini.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan seorang pakar hukum Fiqih untuk
medapatkan referensi hukum-hukum Fiqih tentang berbagai perkara.
d. Pengujian Program
Data diperoleh setelah proses pengujian program diuji dan diambil kesimpulan
dari hasil pengujian tersebut.
Adapun sistematika penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan laporan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode
pengumpulan data serta sistematika penulisan.
LANDASAN TEORI
Walaupun tujuan umum masih jauh dari apa yang diharapkan, namun sistem
pakar berfungsi sangat baik dalam batasan domainnya. Dengan kata lain sistem pakar
dibuat hanya pada domain pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang
mendekati kemampuan manusia dalam satu bidang tertentu.
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat
penggunaan secara luas knowledge yang khususu untuk penyelesaian masalah tingkat
manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam
bidang tetentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus
yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Ketika
sistem pakar dikembangkan pertama kali sekitar tahun 70-an, sistem pakar hanya
berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian, sekarang ini istilah sistem pakar
sudah digunakan untuk berbagai macam sistem yang menggunakan teknologi sistem
pakar tersebut. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan
perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan
siatem pakar.
Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau kemampuan
yang terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan tentang
suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem knowledge-base, atau sistem pakar
knowledge-base, sering digunakan dengan arti yang sama. Namun kebanyakan orang
Knowledge-Base
Fakta
USER
Mesin Inferensi
Keahlian
Sistem Pakar
Domain
Pengetahuan
Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang
dimiliki seorang pakar ke dalam komputer dan kemudian kepada orang lain
(nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah:
3. Knowledge Inferencing
4. Knowledge Transfering
Pengetahuan dari suatu sistem pakar meungkin dapat dipresentasikan dalam sejumlah
cara. Salah satu cara yang paling umum untuk mempresentasikan pengetahuan adalah
dalam bentuk tipe aturan (rule) IF…Then (Jika…maka).
Walaupun cara di atas sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam
membangun sistem pakar dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk
aturan di atas. Turban (1995) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar
mengandung beberapa unsur, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi,
aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan suatu pengetahuan di
bidang tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh
bentuk pengetahuan yang merupakan keahlian adalah:
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan
untuk menalar (reasoning). Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis
pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka
komputer harus dapat deprogram untuk membuat inferensi. Proses ini dilihat dari
motor inferensi (inference engine).
Menurut Turban (1995), terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan
sistem pakar, yaitu:
1. Pakar
Perekayasa sistem adalah orang yang membantu pakar dalam menyususn area
peramsalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-
jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi,
mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan
konseptual.
3. Pengguna
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan
(decelopment environtment) dan lingkungan konsultasi (consultation environtment)
(Turban, 1995). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk
memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan
lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh
pengetahuan pakar. Komponen-komponen kedua bagian tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.4 berikut ini:
kejadian tertentu
Antar Muka
Knowledge
Fasilitas
Engineer
Penjelasan
Akuisisi
Pengetahuan
Mesin Inferensi
Aksi yang
Pemakai
direkomendasikan
Workplace Perbaikan
Pengetahuan
User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem
pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan
mengubahnya dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka
juga menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod (1995), pada bagian ini terjadi dialog
Wawancara adalah metode akuisisi yang paling banyak digunakan. Metode ini
melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.
Terdapat beberapa bentuk wawancara yang dapat digunakan, masing-masing
bentuk tersebut memiliki tujuan yang berbeda.
b. Wawanvara klasifikasi
2. Analisis protokol
Dalam metode ini, pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan
mengungkapkan proses pemikirannya. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan dan
dianalisis.
Dalam metode ini, pekerjaan dalam bidang pakar tertentu yang dilakukan pakar
direkam dan diobservasi.
Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi
aturan diberi contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui.
Setelah itu, induksi aturan tersebut dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-
kasus contoh. Selanjutnya aturan tersebut dapat digunakan untuk menilai kasus lain
yang hasilnya tidak diketahui.
5. Tahap pengujian, meliputi proses pengujian prototipe sistem yang telah dibangun
pada tahap sebelumnya untuk menjalani serangkaian pengujian dengan teliti
menggunakan beragam sampel masalah. Masalah-masalah yang ditemukan dalam
pengujian ini biasanyadapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kegagalan
input/output kesalahan logika dan strategi kontrol.
6. Revisi prototipe, suatu unsur penting pada semua tahap dalam proses akuisisi
pengetahuan adalah kemampuan untuk kembali ke tahap-tahap sebelumnyauntuk
memperbaiki sistem.
Mesin inferensi adalah komponen yang mengandung mekanisme pola pikir dan
penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Menurut
Turban (1995) mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan
metodologi penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam
workplace dan untuk merumuskan kesimpulan. Kebanyakan sistem pakar berbasis
aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Pada
prinsipnya, komponen ini akan mencari solusi dari suatu permasalahan.
Data memandu penalaran dari bawah ke Tujuan pemandu penalaran dari atas ke
atas bawah
2.3.5 Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). memori
kerja merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh
saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nanti akan diolah oleh mesin
Pengetahuan pada sistem pakar dapat dirobah kapan saja sesuai kebutuhan sistem. Hal
ini dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar sesuai dengan
perkembangan. Untuk melakukan proses perubahan tersebut, sistem dilengkapi
dengan fasilitas akuisisi pengetahuan. Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa
dan meningkatkan kinerja serta kemampuan untuk belajar dari kinerja sebelumnya.
Sehingga program akan mampu menganalisa penyebab kesuksesan dan kegagalan
yang dialaminya.
1. Interpretasi
2. Proyeksi
3. Diagnosis
4. Desain
5. Perencanaan
6. Monitoring
8. Instruksi
9. Kontrol (Pengendalian)
10. Seleksi
11. Simulasi
Secara garis besar, banyak manfaat atau keuntungan bila menggunakan sistem pakar,
antara lain:
6. Dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas (Kerschberg,
1986)
1. Untuk membuat sistem pakar yang berkualitas sangatlah sulit dan memerlukan
biaya yang besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.
Proses pembangunan suatu sistem pakar dikenal juga sebagai rekayasa pengetahuan.
Pembanguna sistem pakar melibatkan pembinaan dasar pengetahuan dengan
melibatkan pakar. Pengetahuan dalam pembangunan sistem pakar biasanya dibagi atas
fakta dan prosedur. Gambar 2.7.1 menggambarkan sebelum membangun suatu sistem
pakar maka sistem analis mengkaji terlebih dahulu domain permasalahan yang akan
dibuat.
Sistem Analis
1 8
Kajian domain Penyempurnaan
masalahnya Sistem
2 7
Defenisi masalah Sistem berfungsi
dengan baik
3 6
Jelaskan kumpulan Lakukan pengujian
kaidahnya ke pengguna
4 5
Uji sistem Bangun antarmuka
prototipenya
Kebutuhan Eksplorasi
Tahap 2: Koleksi Pengetahuan
Pengetahuan Perbaikan
Tahap 3: Perancangan
Struktur
Tahap 4: Pengujian
Evaluasi
Tahap 5: Dokumentasi
Produk
Tahap 6: Pemeliharaan
Bahasa pemrograman yang akan kita gunakan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar
ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Microsoft Visual Basic merupakan bahasa
pemrograman komputer yang secara cepat dan mudah dapat digunakan untuk
membuat aplikasi pada Microsoft Windows. Beberapa keuntungan menggunakan
Visual Basic 6.0 dianataranya:
Gambar 2.9.1 Kotak dialog new project pada Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 membagi tampilan utamanya menjadi beberapa bagian, yaitu:
2. Toolbar
3. Jendela Project
Menampilkan daftar form dan module yang sedang digunakan pada saat project
aktif.
4. Jendela Form
Jendela form merupakan jendela yang digunakan untuk mendesain tampilan dari
aplikasi yang akan dibuat.
5. Toolbox
Secara garis besar, fungsi dari masing-masing komponen toolbox tersebut adalah
sebagai berikut:
2. TextBox merupakan kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh
pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak.
5. ComboBox adalah kotak yang berisiskan pilihan yang dapat dipilih dan dapat
diketik langsung seperti textbox.
10. Data
11. Pointer bukan merupakan sebuah kontrol, tetapi ikon yang digunakan ketika
akan memilih kontrol yang sudah berada pada form.
12. Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat
diperbaiki oleh pemakai.
13. Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol yang
lainnya.
14. CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no atau true/false.
15. ListBox mengandung sejumlah item dan user dapat memilih lebih dari satu.
19. Shape digunakan untuk membuat objek dalam bentuk persegi, bulat dan oval.
20. Image digunakan untuk menampilkan gambar yang digunakan dalam program.
21. OLE digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti Microsoft Excel,
Word dan lain-lain.
6. Jendela Code
Jendela code merupakan tempat yang dipergunakan untuk menuliskan barisan program,
setiap kontrol dalam form yang memiliki fungsi tertentu. Fungsi tersebut diwujudkan
dalam deret perintah, yang kemudian perintah-perintah tersebut dituliskan ke dalam
window code editor.
Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0 adalah pembuatan form dengan
mengikuti aturan pemrograman property, metode dan event.
2. Metode adalah prosedur yang dikerjakan pada suatu objek. Metode merupakan
suatu tindakan dimana objek dapat dibuat.
3. Event berfungsi untuk menunjukkan kejadian yang terjadi pada sebuah objek.
Misalnya kejadian ketika command1 diklik dan sebagainya.
Tahap analisis sistem merupakan tahap awal yang sangata penting dalam membngun
sistem pakar karena hal ini amat sangat berpengaruh pada sistem pakar yang akan
dibangun. salah satu cara analisis sistem yang bisa kita lakukan dalam pengembangan
sistem pakar adalah dengan menggunakan System Development Life Cycle (Daur
Hidup Pengembangan Sistem) yang merupakan langkah untuk menganalisis dan
mendesain sistem. Cara ini memiliki tujuh langkah utama, yaitu:
Pada tahap ini kita akan menginventarisasi permasalahan yang ada yang nantinya
akan kita sederhanakan, dan akhirnya akan kita cari solusinya lewat sistem yang
akan kita buat. Sebagai seorang analis kita dituntut untuk melihat sebuah sistem
yang ada secara objektif agar setiap orang yang menggunakan sistem kita tidak
mengalami kesulitan dalam menggunakannya.
Pada proses ini seorang analis diharapkan mampu menganalisa data yang telah
dikumpulkan sebelumnya. Dengan kata lain, dalam tahap ini diharapkan seorang
analis dapat merancang alaur program yang akan dibangun. Selain itu pada
tahapan ini seorang analis dapat juga melakukan analisis terhadap biaya alternative
yang akan dicapai sistem pasca penggunaan program. Perancangan yang kita
lakukan dalam tahap ini berorientasi proses.
4. Model analisis
Model representasi aliran proses sistem yang akan dirancang disajikan dalam Data
Flod Diagram (DFD). Pada dasarnya pembuatan DFD ini didasarkan pada
penentuan proses yang ada terhadap data yang tersedia. Jadi bentuk DFD ini lebih
didasarkan pada gambaran proses secara umum. Notasi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Terminator
Proses
Dalam perancangan aplikasi sistem pakar, basis data atau informasi yang diperoleh
dari seorang pakar terlebih dahulu akan diubah ke dalam bentuk diagram flowchart
sistem. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan alur kerja apa yang akan dikerjakan
dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang
ada dalam sistem.
No
Selamat datang
Yes
No Yes
Login Admin
Yes
No Yes
User
Yes
No Input Basis
Pilih Permasalahan Pengetahuan
Yes
Pengajuan Pertanyaan
No
Yes Yes
No
Tampilan Analsis/hasil
Yes
Tampilan solusi/alasan Cetak
No Yes
Yes
Penutup
Yes
No STOP
Dalam perancangan sebuah sistem kebutuhan akan data sangatlah penting, karena
dengan data tersebut sebuah sistem bekerja dan dapat dikatakan sebagai sistem yang
kompleks. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah cara pemrosesan data-data tersebut
yang kita kenal dengan sebutan database. Database yang digunakan pada sistem ini
adalah Microsoft Access yang perancangan databasenya dirancang menggunakan
aplikasi VisData yang telah disediakan oleh Microsof Visual Basic 6.0. Adapun
database yang digunakan adalah hukumFiqih.mdb. Jadi semua data yang telah didapat
dari hasil pengumpulan data akan diolah malalui database ini. Adapun tabel yang
digunakan dalam database ini, antara lain:
a. Tabel User
Id_user Text
Username Text
password Text
status Text
Id_pendekatan Text
Petanyaan Text
Fakta Ya Text
Ya
Id_pilihan Text
Id_pilihan Text
Pilihan Text
d. Tabel Alasan
Id_alasan Text
Alasan Text
e. Tabel Solusi
Id_solusi Text
Solusi Text
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Sistem Pakar Penentuan Hukum Fiqih
Data Flow Diagram (DFD) biasanya terdiri dari beberapa level. DFD level 0 atau
sering disebut DFD konsep ini terdiri dari dua entitas yaitu Pakar (admin) dan
Pengguna (user). Admin akan memberikan input ke sistem berupa pertanyaan-
pertanyaan, analisis hasil/jawaban dan solusi atau keputusan akhir. User akan memilih
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem dan kemudian sistem akan
Penentuan
Login Hukum logout
User
Fiqih Admin
informasi login
hukum fiqih
Setelah DFD level 0 sudah ada, maka dari level 0 tersebut dapat
dikembangkan kembali menjadi DFD level 1. Dan pada perancangan sistem ini
penulis hanya membatasi DFD ini sampai level 1 saja. Pada level 1 ini terjadi tiga
proses pada masing-masing entitas. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan pada
gambar berikut ini:
Admin
Login Login
Pertanyaan
Data keputusan
1.3 Melihat
1.3
Keputusan
Analisa Mengecek
akhir/hasil
solusi database
1. Proses Login
2. Proses Interpretasi
Proses 1.2
Perancangan antarmuka ini dirancang sebagai alat komunikasi antara sistem dengan
pengguna. Perancangan antarmuka pada sistem pakar penentuan hukum fiqih ini
dibedakan atas dua bagian, yaitu:
Antarmuka ini dirancang untuk menentukan hukum fiqih dari sebuah masalah
yang dipilih oleh pengguna untuk mendapatkan hasil berupa kesimpulan dari
masalah yang dipilih.
Menu
JUDUL
a. vLogin
Proses : Administrator memasukkan nama About password
dan Me
kemudian
Text Judul
Frame login
Level
Gambar Username
Password
Masuk Keluar
Id_pendekatan
Id_pilihan
Pertanyaan
Fakta Ya
Jika Ya
Edit juga
Tabel Pendekatan
Id_pilihan
Pilihan
Tabel Pilihan
Id_solusi
Solusi
Tabel Solusi
Pilih pertanyaan
Tampilan pertanyaan
Hasil Pendekatan
Dasar Kesimpulan
Selesai
Gambar
Keluar
Keluar
IMPLEMENTASI SISTEM
Menu selamat datang merupakan bagian pertama dari form ini dan sebagai pintu
utama ke bagian-bagian berikutnya. Di dalam form ini terdapat menu sistem, data dan
tentang. Menu sistem berisi menu log-off dan keluar sistem. Menu data berisi menu
edit data yang berfungsi untuk merobah data pada sistem. Dan menu tentang berisi
menu program ini yang berfungsi menampilkan penjelsasan aplikasi ini dan menu
pembuat yang berfungsi menampilkan sekilas tentang pembuat sistem. Selain menu-
menu tersebut dalam form ini juga terdapat tombol login yang digunakan untuk
menuju ke menu login dan about me yang menampilkan sekilas tentang pembuat
program.
Menu login merupakan pintu masuk user yang bertindak sebagai administrator atau
pengguna biasa. Jika usernya adalah administrator maka administrator harus mengisi
kotak username dan password untuk dapat menggunakan aplikasi ini yaitu merobah
data sistem. Dan jika usernya adalah pengguna biasa maka pengguna dapat
menggunakan langsung aplikasi ini.
Setelah melakukan login pada menu sebelumnya, administrator akan masuk ke menu
admin ini untuk melakukan proses pengolahan data seperti penyimpanan data baru,
penghapusan, pengobahanndan penambahan data.
Menu ini merupakan menu yang hanya dapat diakses oleh administrator untuk
melakukan penambahan kategori masalah yang akan digunakan oleh pengguna. Pada
menu ini administrator dapat melakukan penambahan kategori pilihan.
Menu ini hampir sama dengan menu sebelumnya yaitu menu yang hanya dapat
diakses oleh administrator untuk melakukan pengolahan data seperti penambahan
solusi dan proses pengolahan data lainnya.
Setelah user melakukan login dengan username pengguna pada menu sebelumnya,
maka user tersebut akan langsung masuk ke menu ini tanpa melakukan proses input
data username dan password terlebih dahulu. Menu ini dibuat agar pengguna dapat
memilih kategori permasalan yang ingin diselesaikan.
Menu ini merupakan menu yang akan menampilkan hasil atau jawaban ataupun
kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dipilih oleh pengguna pada menu
sebelumnya sesuai dengan kategori permasalahan yang telah dipilih. Pada menu ini
pengguna akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dipilih
pada menu sebelumnya. Dalam menu ini terdapat beberapa tombol seperti tombol
alasan, ulangi dan selesai. Tombol alasan digunakan untuk menampilkan alasan dari
jawaban yang telah ditampilkan, tombol ulangi digunakan untuk mengulang kembali
ke menu sebelumnya dan tombol selesai digunakan untuk keluar dari menu ini.
Menu ini merupakan menu yang dirancang untuk menampilkan dasar atau landasan
dari kesimpulan yang diberikan dan sebagai penguat kesimpulan yang telah diberikan
kepada pengguna.
5.1 Kesimpulan
Setelah penyelesain tugas akhir ini, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan,
yaitu:
5.2 Saran
Walaupun penulis sudah berusaha sebaik mungkin dalam penyelesaian tugas ini,
penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Untuk
mengembangkan dan meningkatkan prinsip kerja aplikasi ini, maka ada beberapa
saran yang perlu disampaikan penulis, antara lain:
1. dalam pembangunan sistem pakar, dibutuhkan arahan dan bantuan dari orang
yang berpengalaman dalam suatu bidang tertentu.
2. Meningkatkan kemampuan dalam membuat interface yang menarik dan waktu
yang cukup untuk membangun sistem pakar ini.
3. Penulis mengaharapkan sistem ini dapat dikembangkan untuk mencapai fungsi
yang maksimal dan menambahkan keterangan-keterangan yang mempermudah
pengguna dalam menggunakan aplikasi ini serta menambahkan perintah-
LIST PROGRAM
1. Modules
Public conn As New ADODB.Connection
Public rstb_pendekatan As ADODB.Recordset
Public rstb_solusi As ADODB.Recordset
Public rstb_alasan As ADODB.Recordset
Public rstb_pilihan As ADODB.Recordset
Public rstb_user As ADODB.Recordset
Public Sub konek_db()
On Error GoTo konekErr
If conn.State = 1 Then conn.close
Set conn = New ADODB.Connection
Set rstb_pendekatan = New ADODB.Recordset
Set rstb_solusi = New ADODB.Recordset
Set rstb_alasan = New ADODB.Recordset
Set rstb_piliham = New ADODB.Recordset
Set rstb_user = New ADODB.Recordset
conn.Open "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" + App.Path +
"\hukumFiqih.mdb;Persist Security Info=False"
Exit Sub
konekErr:
MsgBox "Terdapat kesalahan ! " & Err.Description, vbCritical, "Peringatan"
End Sub
2. Form Admin
hapusErr:
MsgBox "Terdapat kesalahan ! " & Err.Description, vbCritical, "Peringatan"
With Adodc1.Recordset
Set rstb_pendekatan = New ADODB.Recordset
rstb_pendekatan.Open "select *from tb_pendekatan", conn, 1, 2
txtidpendekatan.Text = rstb_pendekatan!Id_pendekatan
txtidpilihan.Text = rstb_pendekatan!Id_pilihan
txtpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
txtfYa.Text = rstb_pendekatan!FaktaYa
cboYa.Text = rstb_pendekatan!Ya
End With
txtidpendekatan.SetFocus
baru = False
Exit Sub
ubahErr:
MsgBox "Terdapat kesalahan ! " & Err.Description, vbCritical, "Peringatan"
End Sub
3. Form Alasan
Private Sub Command1_Click()
End
End Sub
Sub tampil()
konek_db
LabelAlas.Caption = ""
Set rstb_alasan = New ADODB.Recordset
rstb_alasan.Open "select *from tb_alasan", conn, 1, 2
rstb_alasan.MoveFirst
Sub tampil()
konek_db
rstb_pendekatan.MoveFirst
Select Case frmPilihan.cboPilih.ListIndex
Case 0
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD1'"
Labelhasil.Caption = rstb_pendekatan!FaktaYa
Case 1
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD4'"
Labelhasil.Caption = rstb_pendekatan!FaktaYa
Case 2
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD7'"
Labelhasil.Caption = rstb_pendekatan!FaktaYa
Case 3
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD10'"
Labelhasil.Caption = rstb_pendekatan!FaktaYa
Case 4
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD13'"
Labelhasil.Caption = rstb_pendekatan!FaktaYa
Case 5
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD14'"
5. Form Login
Private Sub cmdKeluar_Click()
Unload Me
End Sub
6. Form Me
Private Sub Command1_Click()
Unload Me
End Sub
7. Form Pendekatan
Private Sub cmdSelesai_Click()
Unload Me
End Sub
Sub tampil()
konek_db
Case 3
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD12'"
cbopilihpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
Case 4
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD13'"
cbopilihpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
Case 5
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD14'"
cbopilihpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
Case 6
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD15'"
cbopilihpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
Case 7
rstb_pendekatan.Find "Id_pendekatan='PD18'"
cbopilihpertanyaan.Text = rstb_pendekatan!pertanyaan
End Select
rstb_pendekatan.close
8. Form Pilihan
Private Sub cmdPilih_Click()
If cboPilih.Text = " " Then
MsgBox "Pilihan Kategori permasalahan tidak boleh kosong.", vbCritical +
vbOKOnly, "Peringatan"
Else
frmPendekatan.Show vbModal
End If
End Sub
Sub tampil()
konek_db
Dim i As Integer
i=0
cboPilih.Clear
Set rstb_pilihan = New ADODB.Recordset
rstb_pilihan.Open "select *from tb_pilihan", conn, 1, 2
rstb_pilihan.MoveFirst
While Not rstb_pilihan.EOF
cboPilih.AddItem rstb_pilihan!pilihan, i
i=i+1
rstb_pilihan.MoveNext
Wend
diskonek_db
cmdPilih.Enabled = True
End Sub
Private Sub form_load()
tampil
End Sub
9. Form ProgramIni
Private Sub Command1_Click()
Unload Me
End Sub
hapusErr:
MsgBox "Terdapat kesalahan ! " & Err.Description, vbCritical, "Peringatan"
End Sub
Private Sub cmdKeluar_Click()
Me.Hide
End Sub
ubahErr:
MsgBox "Terdapat kesalahan ! " & Err.Description, vbCritical, "Peringatan"
End Sub
Adodc1.ConnectionString = conn.ConnectionString
Adodc1.RecordSource = "select * from tb_solusi"
Set DataGrid1.DataSource = Adodc1
DataGrid1.Columns(0).Width = 400
End Sub
Sub KosongkanForm()
txtIDSolusi.Text = " "
txtSolusi.Text = ""
End Sub
With Adodc1.Recordset
Set rstb_pilihan = New ADODB.Recordset
rstb_pilihan.Open "select *from tb_pilihan", conn, 1, 2
txtIDpilihan.Text = rstb_pilihan!Id_pilihan
txtPilihan.Text = rstb_pilihan!pilihan
End With
txtIDpilihan.SetFocus
baru = False
Exit Sub
ubahErr:
Sub KosongkanForm()
txtIDpilihan.Text = " "
txtPilihan.Text = ""
End Sub