Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN

KEARSIPAN DI KANTOR URUSAN AGAMA KABUPATEN


CIANJUR

Oleh:
MUPID NUR KHOER
KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
(OTKP)
SMK MA’ARIF CIDAUN
KABUPATEN CIANJUR
2023

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA BAGIAN KEARSIPAN
DI KANTOR URUSAN AGAMA KABUPATEN CIANJUR
Strata satu(S1)

KONSENTRASI KEAHLIAN OTOMATIASI TATA KELOLA PERKANTORAN


(OTKP)
SMK MA’ARIF CIDAUN
KABUPATEN CIANJUR
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA BAGIAN KEARSIPAN
DI KANTOR URUSAN AGAMA CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

Disusun oleh :
Nama : MUPID NUR KHOER
NISN :
Konsentrasi keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP)

Laporan ini telah setujui dan disyahkan di Cidaun


Pada Tanggal :

Pembimbing Pembimbing PKL di Lapangan

Hendri, S.Pd. Dedi, S .Sy

Ketua Konsentrasi Keahlian Kepala SMK Ma’arif Cidaun

Kosim, S.T. Saleh Suryaatmaja, S.IP., M.I.P.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanyalah untuk Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan kerja lapangan pada Kantor Kecamatan Cidaun Kabupaten
Cianjur dapat diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tertuju kepada Nabi Muhammad
S.A.W, keluarga sahabat yang senantiasa berjuang untuk ajaran-Nya.
Penulis laporan ini ditujukan untuk memenuhi syarat telah selesainya prakerin lapangan
kerja di Kantor Urusan Agama Cidaun dalam penyusunan laporan ini mendapat bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam penyusunan
laporan ini.
2. Bapak Dedi, S.Sy. selaku ketua Kantor Urusan Agama Cidaun dan dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, petunjuk dan saran - saran yang sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan laporan ini.
3. Dra. Cisilia Sundari selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, petunjuk dan
saran-saran yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Kosim, S.T. selaku Kepala Konsentrasi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP)
SMK Ma’arif Cidaun
5. Bapak Mulyatno,S.sos selaku kepala kecamatan yang telah memberikan izin kepada kami untuk
melaksanakan PKL.
6. Ibu Esty Clara Dewanty, Amd yang selalu mendampingi dan memberi arahan penulis selama
proses Praktek Kerja Lapangan.
7. Seluruh Bapak dan Ibu staf karyawan di Kantor Urusan Agama yang telah membantu kami
dalam pelaksanaan PKL maupun penyusunan laporan ini.
8. Semua teman-teman yang juga turut membantu hingga laporan ini selesai dan terima kasih atas
kebersamaan yang telah terjalin selama ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu
Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya SMK Ma’arif Cidaun .

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini
sehingga dapat menambah wawasan penulis. Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Cidaun, 12 November 2014


Penyusun
MUPID NUR KHOER

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Metode Pengumpulan Data 3
1.6 Sistematika Laporan 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi 5
2.2 Konsep Dasar Internet 5
2.2.1 Sejarah Perkembangan Internet 5
2.2.2 TCP/IP 6
2.2.3 HTTP (Hipertext Transfer Protocol) 7
2.2.4 WWW (World Wide Web) 7
2.2.5 DNS (Domain Name System) 8
2.2.6 URL (Uniform Resource Locator) 9
2.2.7 Hosting 10
2.3 Pemrograman Web 10
2.3.1 HTML(Hypertext Markup Language) 11
2.3.2 Java Script 11
2.3.3 Cascading Style Sheet 12
2.3.4 PHP 12
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1 Profil Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 13
3.2 Visi dan Misi 14
3.3 Struktur Organisasi 15
3.4 Uraian Tugas Pokok 15
3.5 Kegiatan Unggulan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 16
3.6 Program Diklat Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 17
3.7 Peran Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 19
3.8 Sarana dan Prasarana Balai Pelatihan Kesehatan Semarang 20
BAB IV ANALISIS SISTEM
4.1 Deskripsi 22
4.2 Analisis Masalah 22
4.3 Analisis Terhadap Sistem yang Berjalan 23
4.3.1 Prosedur Pengolahan Data Peserta Diklat 23
4.4 Analisis Kebutuhan 24
4.4.1 Analisis Kebutuhan Non Fungsionalitas 24
4.4.2 Analisis Perangkat Lunak 24
4.4.3 Analisis Perangkat Keras 25
4.4.4 Analisis Pengguna 25
4.5 Analisis Kebutuhan Fungsional 26
4.5.1 Analisis Basis Data 26
4.5.2 Diagram Konteks 26
4.5.3(ERD)Entity Relationship Diagram 26
4.5.4 (DFD)Data Flow Diagram 27
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini begitu pesatnya, laju perkembangan itu
demikian luasnya hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia, khususnya di bidang
teknologi informasi, komunikasi dan komputer. Inilah yang melatar belakangi perlunya
penerapan iptek pada perusahaan-perusahaan swasta maupun pada instansi pemerintahan di
berbagai bidang. Otomatis menjadi tantangan untuk dapat menerima perubahan-perubahan
yang datang dari dalam maupun dari luar negeri, untuk dituntut agar siap mengahadapi segala
dampak negatif akibat dari proses perkembangan teknologi di dunia ini, sekaligus diharapkan
dapat memanfaatkan segala dampak positif yang ditimbulkan, dalam memenuhi tuntutan
diperlukan sumber daya manusia yang cakap dan handal, karena teknologi yang canggih tanpa
peran aktif sumber daya manusia tidak akan berarti apa-apa.
Komputer memegang peranan yang penting dalam aktivitas manusia modern saat ini.
Berbagai kegiatan manusia hampir semua dapat diwakili oleh komputer, misalnya menghitung,
menulis, membaca dan lain-lain. Kesamaan-kesamaan ini yang membuat komputer dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam melakukan aktifitasnya. Misalnya dalam pengolahan data-
data penting perusahaan, pembuatan laporan-laporan kegiatan, anggaran atau perencanaan,
atau pengolahan arsip-arsip perusahaan atau instansi.
Mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan yang memadai dengan seiring
berkembangnya teknologi. Praktek secara real adalah wujud nyata dari pendidikan dan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya. Untuk lebih mengasah kemampuan dan menambah
pengetahuan mahasiswa, maka perlu pengalaman kerja secara langsung melalui Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan penempatan seseorang pada suatu
lingkungan kerja dengan tujuan mengembangkan keterampilan, etika pekerjaan, disiplin,
tanggung jawab dan merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dan diterapkan dalam dunia kerja. Praktek Kerja Lapangan juga
salah satu praktek kerja lapangan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan
pendidikan mahasiswa dengan program studi Teknik Informatika (TI), Sistem Informasi (SI)
dan Manajemen Informatika (D3). Oleh karena itu mahasiswa Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Bina Patria Magelang merasa sangat
perlu untuk melaksanakan praktek kerja lapangan guna menambah wawasan dalam bidang dan
menjadikannya sebagai tempat menempa ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama
menjalani masa perkuliahan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan menggunakan
program-program yang telah dipelajari, sehingga mahasiswa dapat membantu menyempurnakan
aplikasi yang ada dan membantu menyediakan informasi data yang dibutuhkan secara cepat dan
tepat.
Dalam PKL tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu Komputasi
yang diperoleh dengan menggunakan program-program yang telah dipelajari, sehingga
mahasiswa dapat membantu menyempurnakan aplikasi yang ada dan membantu menyediakan
informasi data yang dibutuhkan secara cepat dan tepat.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah
“Bagaimana mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan ilmu yang didapat di
bangku kuliah ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya ?”

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada


gambaran umum pada Kantor Kecamatan Bandongan dan sistem informasi yang digunakan di
Kantor Kecamatan Bandongan.

1.4 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Program
Studi Sistem Informasitahun 2015 ini adalah :
1. Sebagai syarat menyelesaikan Pendidikan Strata-1 (S-1) di STMIK Bina Patria Magelang.
2. Mengetahui bagaimana sistem informasi di Kantor Kecamatan Bandongan.
3. Mengetahui dunia kerja yang sebenarnya dan mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja.
4. Mendapatkan pengalaman menganalisa sistem informasi di Kantor Kecamatan Bandongan
dengan menggunakan sistem komputer.
5. Mendapat motifasi, dedikasi dan inisiatif pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan
ketrampilan dan menerapkan ilmu yang didapat dari kuliah ke instansi tempat Praktek Kerja
Lapangan.
6. Untuk mengetahui kemampuan mengaplikasikan diri sendiri dalam pekerjaan yang kita lakukan.

1.5 Metode pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut :


1. Observasi
Penulis mendapatkan data dengan cara meninjau atau mengamati obyek secara langsung dan
mengambil kesimpulan dari keadaan yang terjadi pada obyek atau Kantor Kecamatan
Bandongan.
2. Interview
Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya
jawab langsung kepada karyawan Kantor Kecamatan Bandongan yang membantu penulis dalam
menjelaskan masalah yang akan diselesaikan.
3. Studi kepustakaan atau literatur
Pengumpulan data ini memanfaatkan dari laporan buku-buku referensi atau catatan yang ada
di Kantor Kecamatan Bandongan yang ada hubungan sangkut pautnya dengan pokok penelitian.
4. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan mengamati dari suatu laporan-laporan serta catatan di
Kantor Kecamatan Bandongan.

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini terdiri dari lima bab
yang masing-masing menunjukkan urutan serta pembahasan masalah yang dihadapi sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas.

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Pada bab ini akan diuraikan tentang teori sistem, informasi, sistem informasi, kearsipan
dan teori pelatihan.

BAB III : PENYAJIAN DATA


Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum Kantor Kecamatan Bandongan, visi
dan misi, struktur organisasi kepegawaian di Kantor Kecamatan Bandongan.

BAB IV : ANALISIS SISTEM


Pada bab ini akan di uraikan keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik
dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional yang terdiri dari analisis perangkat
lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user yang terlibat.

BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran setelah melakukan analisa terhadap sistem yang ada.

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Teori Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem

Beberapa pendapat menurut para ahli yang mendukung tentang pengertian sistem antara
lain adalah :
a. Menurut Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua atu lebih komponen yang saling
berkaitan (interrelated) atau sub-sub elemen yang bersatuuntuk mencapai tujuan yang sama
(common purpose).
b. Sistem menurut Jogiyanto (1999), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih
komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana,
suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya
dan terpadu.
c. Menurut McLeod (2001, p10), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
d. Menurut Lucas (1993, p2), sistem adalah suatu himpunan komponen atau variable yang
terorganisaasi, saling berinteraksi, saling bergantungan satu sama lain dan terpadu.
e. Menurut Wilkinson (1993,p3), sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu
sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah
masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa manusia, bahan, mesin, maupun tenaga
surya tergantung pada jenis sistem yang dibicarakan.
f. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari
berbagai elemen atas bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi
secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dari beberapa definisi tersebut, ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari
beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan
keluaran (output). Elemen-elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Karakteristik Sistem menurut Jogiyanto (1999) sebagai berikut:
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan saling bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu sub-
sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batasdari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media antara satu sub-sistem dengan sub-sistem yang lainnya.
Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu sub-sistem ke sub-
sistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu sub-sistem dapat berintegrasi dengan sub-sistem
yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Input dapat berupa perawatan
(maintenance) dan sinyal (signal). Maintenance adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
Contoh dalam sistem komputer, program adalah maintenance yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna.output dapat merupakan masukkan untuk sub-sistem yang lain. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya.process akan merubah input menjadi output. Suatu sistem produksi akan mengolah
input berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi sebuah output berupa barang jadi.
h. Sasaran atau Tujuan
Suatu sistem mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal),kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan inputyang dibutuhkan sistem dan output yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
baru dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Teori Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi

Beberapa pendapat menurut para ahli yang mendukung tentang pengertian informasi antara
lain adalah :
a. Menurut McLeod (2001, p15), informasi adalah data yang telah diproses, atau data yangb
memiliki arti. Informasi merupakan bagian yang penting dari suatu perusahaan.
b. Menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian ( event) yang nyata ( fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk
tunggal atau data-idem. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
yang tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadianyang sering terjadi adalah perubahan dari
suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata
seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
c. Menurut Davis (1993, p3), informasi diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang. Berdasarkan analogi tersebut, dapat dinyatakan bahwa data sebagai bahan baku dan
informasi sebagai bahan jadi.
d. Menurut Wilkinson (1993, p3), informasi adalah data yang telah ditranformasikan dan dibut
lebih bernilai melalui pemprosesan.
e. Menurut Cushing (1991, p11), informasi diartikan sebagai output pengolahan data yang
terorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya.
f. Informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya,
dengan adanya informasi tingkat kepastian menjadi meningkat (Shannon dan Weaver 1992).
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah sehingga lebih bermakna dan bermanfaat bagi pengguna dan penerimanya.

2.2.2 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto (1999), data merupakan bentuk yang masih mentah, belum banyak
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau
alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya. Data
yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Siklus ini disebut dengan siklus informasi ( information cycle ) atau ada yang menyebutnya
dengan istilah siklus pengolahan data ( data processing cycles).

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat
pada waktunya dan relevan (Jogiyanto, 1999).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari
sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di
dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan
bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk
beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu
bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena
sebagaian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Sebagian
besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir
nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost-benefit.

2.3 Teori Sistem Informasi


2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-
kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang cerdik.
Definisi sistem informasi menurut para ahli sebagai berikut:
a. Sistem informasi sagat diperlukan oleh berbagai phek yang terkait yaitu untuk mengolah data
menjadi informasi, sehingga dalam pengambilan keputusan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk membuat keputusan yang baik. Sistem informasi yang baik adalah sistem
informasi yang dirancang untuk mengolah data menjadi informasi (Winarno, 2009).
b. Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter 1992).
c. Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang di rancang untuk
menstrasformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna(Bodnar dan Hopwood 1993).
d. Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban, McLean, dan
Wetherbe 1999).
e. Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan
komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran-sasaran perusahaan (Wilkinson 1992).
f. Menurut Jogiyanto (1999), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
g. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang
saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan
informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik.
Komponen sistem informasi sangat tergantung kepada proses yang terjadi di masing-masing
perusahaan. Komponen yang paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi komputasi,
dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan untuk mengirim data dari satu tempat
atau alat ke tempat atau alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang
digunakan untuk mengolah data. Teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan
berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukan.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup
sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja),ada sesuatu
yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan.

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem informasi menyediakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan. Adapun tujuan dari sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan (usefulness)
Sistem harus mampu menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan
manajerial dan operasional.
2. Ekonomi (economy)
Semua komponen sistem termasuk kontrol, mesin dan sebagainya diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan paling sedikit sebesar biaya yang telah dikeluarkan.
3. Reabilitas (reability)
Hasil dari sistem harus memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan sistem harus dapat
beroperasi secara efektif, bahkan ketika komponen manusianya tidak ada ataupun mesin jika ada
tidak beroperasi untuk sementara waktu.
4. Pelayanan Pelanggan
Sistem dapat menyediakan pelayanan yang baik dan tepat guna.
5. Kapasitas (capacity)
Sistem harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengatasi operasi-operasi pada titik
maksimum sebaik kegiatan normal.
6. Sederhana (simplicity)
Sistem harus sederhana, struktur maupun operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan
prosedur-prosedur mudah disempurnakan.
7. Fleksibel (flexibility)
Sistem harus cukup fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan dan
permintaan perbaikan yang dikehendaki oleh organisasi.

2.4 Teori Arsip


2.4.1 Pengertian Arsip dan Sistem Kearsipan

Istilah arsip bisa mengandung berbagai macam pengertian. Pendefinisian arsip dapat
dipengaruhi oleh segi peninjauan, sudut pandang dan atau pembatasan ruang lingkupnya. Akan
tetapi, untuk memahami arti dasar arsip, dirasa sangat penting untuk menjelaskannya
berdasarkan etimologi atau asal-usul katanya.
Menurut beberapa ahli sistem kearsipan apat idefinisikan sebagai berikut:
a. Menurut Barthos (2003), arsip adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar maupun
bagan yang memuat keterangan mengenai subjek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang
dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang pula.
b. Sistem kearsipan yang diterapkan di lingkungan kantor hendaknya disesuaikan dengan kondisi
kantor tersebut. Menurut Odger (2005) dalam Sukoco (2007:82) mendefinisikan manajemen
arsip merupakan proses pengawasan, penyimpanan dan pengamanan dokumen serta arsip, baik
dalam bentuk kertas (manual) maupun otomatis dengan media elektronik.
Dari beberapa istilah diatas dapat disimpulkan bahwa pengarsipan adalah semua kegiatan
pengurusan arsip yang dimulai dari kegiatan penciptaan arsip, penyimpanan dan penemuan
kembali, penyelamatan arsip (pengamanan, pemeliharaan, dan perawatan) dan penyusutan.
2.4.2 Fungsi Arsip

Dalam setiap kasus, manajer kantor harus menganalisis masalah dan memutuskan jalan
keluar yang ia pertimbangkan paling tepat. Sistem pengarsipan yang efisien adalah sistem
dimana:
a. Rekaman yang diperlukan setiap saat dapat dihasilkan tanpa penundaan yang tidak masuk akal.
b. Rekaman dilindungi secara memadai selama periode rekaman itu dipertahankan untuk referensi.
c. Biaya pemasangan dan pemeliharaan sistem masuk akal dengan memperhatikan pelayanan
yang diperlukan.

2.4.3 Metode Kearsipan

Menurut Sukoco (2007:88), Sistem kearsipan yang sesuai dengan teori ilmu kearsipan
terdiri dari lima macam, yaitu:
a. Sistem Kronologis
Sistem penyusunan arsip berdasarkan kronologis yang menggunakan kalender sebagai
patokan pengindeksan. Sistem penyusunan arsip diatur bedasarkan waktu, seperti tahun, bulan
dan tanggal. Hal yang dijadikan petunjuk pokok adalah tahun kemudian bulan dan tanggal.
Susunan kronologis cocok untuk suspense files, berkas transaksi, dan berkas perorangan.
b. Sistem Abjad
Sistem abjad merupakan sistem pemberkasan yang mengatur arsip dinamis secara abjad,
menurut kata demi kata, huruf demi huruf, atau unit demi unit. Sistem yang disebut Direct Filing
System, yang mana petugas dapat langsung menuju file penyimpanan dalam mencari
dokumen tanpa melalui alat bantu (indeks).
c. Sistem Nomor
Sistem ini merupakan sistem penyimpanan warkat berdasarkan kode nomor sebagai
pengganti dari nama orang atau badan, yang disebut juga Indirect Filing System (karena
nomor yang akan digunakan memerlukan pengelompokkan masalahnya terlebih dahulu).
d. Sistem Subjek
Sistem ini didasarkan pada isi dari dokumen yang bersangkutan, misalnya perihal, pokok
masalah, permasalahan, pokok surat, dan lain-lain.
e. Sistem Geografis
Sistem ini didasarkan pada pengelompokkan menurut nama tempat. Sistem ini dapat
dikelola menurut 3 tingkatan, yaitu Negara, Propinsi dan Kabupaten.

2.5 Teori Kepelatihan Kerja


2.5.1 Pengertian Pelatihan

Menurut Gomes (1997 : 197), Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi
kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan
harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga
mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai
aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karenamelalui
pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih produktif sekalipun
manfaat-manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita saat latihan.
Pelatihan menurut Gary Dessler (1997 : 263) adalah proses mengajarkan karyawan baru
atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan
mereka.
Sedangkan menurut John R. Schermerhorn, Jr (1999 : 323), pelatihan merupakan
Serangkaian aktivitas yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan
ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam
meningkatkan mutu sumber daya manusia. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah
bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat
perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.

2.5.2 Teknik Pelatihan

Teknik-Teknik Pelatihan Program latihan menurut Handoko (1995:110) dirancang untuk


meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan
kerja. Ada dua kategori pokok program latihan manajemen:
a. Metode Praktis
Teknik-teknik “on the job training” merupakan metode latihan yang paling banyak
digunakan.Karyawan dilatih tentang pekerjaan yang baru dengan supervisi langsung seorang
“pelatih” yang berpengalaman.
b. Metode simulasi
Dengan metode ini karyawan peserta latihan representasi tiruan (artificial).Suatu aspek
organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya.

2.6 Teori Analisis Sistem Informasi


2.6.1 Analisis PIECES

Menurut Al Fatta (2007), analisis PIECES merupakan analisis untuk mengidentifikasi


masalah yang meliputi analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi,
efesiensi dan pelayanan pelanggan.
a. Analisis Kinerja
Analisis kinerja merupakan kemampuan menyelesaikan tugas bisnis dengan cepat
sehingga sasaran segera tercapai.Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu
tanggap (respon time) dari suatu sistem.Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang
dijalankan tidak mencapai sasaran.
b. Analisis Informasi
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi, pihak menajemen akan
merencanakan langkah selanjutnya. Laporan-laporan yang sudah selesai diproses digunakan
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen di dalam pengambilan
keputusan. Dalam meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi,
karena terlalu banyak informasi akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan
peningkatan informasi meliputi :
 Kurangnya informasi mengenai keputusan.
 Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan.
 Kurangnya informasi yang tepat waktu.
 Terlalu banyak informasi.
 Informasi tidak akurat.
c. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan penilaian sistem atas pengurangan dan keuntungan yang
akan di dapatkan dari sistem yang dikembangkan. Sistem ini akan memberikan penghematan
operasional dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Penghematan didapat melalui
pengurangan bahan baku dan perawatan. Sementara keuntungan didapat dari peningkatan nilai
informasi dan keputusan yang dihasilkan.
d. Analisis Keamanan
Sistem keamanan yang digunakan harus dapat mengamankan data dari kerusakan,
misalnya dengan membuat back up data.Selain itu, sistem keamanan juga harus dapat
mengamankan data dari akses yang tidak diizinkan, biasanya dengan memberi password pada
form aplikasi dan database.
e. Analisis Efesiensi
Analisis efesiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna meminimalkan
pemborosan. Efesiensi dari sistem yang dikembangkan adalah pemakaian secara maksimal atas
sumber daya yang tersedia yang meliputi manusia, informasi, waktu, uang, peralatan, ruang dan
keterlambatan pengolahan data.
f. Analisis Pelayanan
Perkembangan organisasi dipicu peningkatan pelayanan yang lebih baik. Peningkatan
pelayanan terhadap sistem yang dikembangkan akan memberikan:
 Akurasi dalam pengolahan data.
 Kehandalan terhadap konsistensi dalam pengolahan input dan outputnya serta kehandalan dalam
menangani pengolahan.
 Kemampuan menangani masalah yang di luar kon disi normal.
 Sistem mudah dipakai.
 Mampu mengkoordinasi aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran.

2.6.2 Analisa Kebutuhan


Ada beberapa definisi mengenai analisa kebutuhan yaitu:
a. Analisis kebutuhan merupakan satu diantara banyak aktivitas kritis pada proses rekayasa
kebutuhan perangkat lunak untuk memahami ranah permasalahan dari sistem yang berjalan dan
ranah solusi dari sistem yang akan dibuat (Yen et.al., 1998).
b. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari proses kebutuhan perangkat lunak yang berperan
menjembatani jurang yang sering terjadi antara level rekayasa kebutuhan dan perancangan
perangkat lunak.(Pressman, 2008).
c. Analisis kebutuhan bertujuan menyempurnakan kebutuhan-kebutuhan yang ada untuk
memastikan pemangku kepentingan memahaminya dan menemukan kesalahan-kesalahan,
kalalaian, dan kekurangan laiinya jika ada (Wiegers, 2003).
Dari definisi di atas analisa kebutuhan adalah aktivitas yang dilakukan untuk mencari
masalah-masalah yang ada sehingga dapat mencari atau memastikan langkah-langkah yang harus
diambil.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Kantor Kecamatan Bandongan

Kantor Kecamatan Bandongan merupakan organisasi perangkat daerah dari pemerintah


daerah Kabupaten Magelang yang diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).
Karena banyaknya daerah-daerah yang ada di Indonesia, khususnya di provinsi Jawa
Tengah maka tidak memungkinkan dengan hanya satu pemerintahan atau peraturan daerah
karena tiap daerah atau wilayah memiliki kondisi yang berbeda-beda, maka dibentuklah
daerah-daerah Kabupaten dalan tiap Provinsi. UU yang mengatur pembentukan daerah yaitu :
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 42).
Setelah dibentuknya daerah-daerah pada tiap provinsi menjadi daerah Kabupaten, maka
pembagian pemerintahan lebih disederhanakan dengan dibentuknya daerah atau wilayah
pemerintan yang lebih sederhana menjadi wilayah Kecamatan. Kecamatan ini tergabung dari
beberapa desa. Atau lebih mudahnya, kecamatan adalah kantor pusat bagi kantor-kantor
pemerintahan yang ada di desa. Kecamatan mengatur segala peraturan, perencanaan hingga
kegiatan untuk menungjang desa-desa yang masih kurang maju. Kecamatan Bandongan juga
melayani pelayanan bagi masyarakat khususnya masyarakat bandongan. Misalnya, pelayanan
dalam pembuatan KK, KTP, surat pindah, dispensasi nikah, Jual beli tanah dan masih banyak
lagi. Kecamatan Bandongan berbatasan dengan Kecamatan Windusari, Kecamatan Kaliangkrik ,
Kecamatan Tempuran dan dengan Kota Magelang.
Alamat Kantor Kecamatan Bandongan :
Nama : Kecamatan Bandongan
Alamat : Jalan Kyai Arof No.2 Bandongan
Nomor telepon : 0293368261
Email : Kecamatanbandongan@yahoo.com

3.2 Visi dan Misi Kantor Kecamatan Bandongan


1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Bandongan yang semakin Sejahtera melalui tata
kelola pemerintahan yang Transparan, Partisipatif dan akuntabel
2. Misi
Kecamatan Bandongan, maka telah ditetapkan 8 (delapan) misi yaitu:
1. Mewujudkan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan lembaga desa;
2. Mewujudkan peningkatan pemberdayaan aparatur pemerintah desa;
3. Mewujudkan peningkatan informasi sektor unggulan berbasis potensi lokal dan investasi;
4. Mewujudkan peningkatan nilai-nilai kebudayaan daerah;
5. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
6. Mewujudkan peningkatan keterbukaan informasi dan penyelenggaraan kinerja pemerintahan;
7. Mewujudkan peningkatan fungsi koordinasi pemerintahan tingkat Kecamatan;
8. Mewujudkan peningkatan kualitas aparatur pemerintah.

3.3 Struktur Organisasi

Setiap Perusahaan ataupun instansi memiliki Struktur Organisasi dan manajemen


tersendiri. Adanyastruktur organisasi menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan
bertanggung jawab dalam mencapai suatu tujuan. Penyusunan Struktur Organisasi harus dapat
memberi gambaran yang jelas mengenai bidang-bidang tugas gambaran yang jelas mengenai
bidang-bidang tugas yang terdapat dalam suatu perusahaan maupun instansi.
Berhasilnya suatu organisasi dalam mencapai tujuan di tentukan oleh mengerti atau
tidaknya seseorang terhadap fungsi dan tugas di dalam organisasi tersebut.
3.4 Uraian Tugas Pokok

Pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan struktural pada Kecamatan, diatur dengan Peraturan
Bupati Magelang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Dan Fungsi
Jabatan Struktural Pada Kecamatan di Kabupaten Magelang, sebagai berikut :
1. Camat
ugas Pokok : Memimpin pelaksanaan teknis kewilayahan meliputi tugas umum pemerintahan dan pelaksanaan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah dalam wilayah kerja kecamatan.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.
g. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa.
h. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum
dapat dilaksanakan pemerintahan desa.
i. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah.
j. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan teknis kewilayahan meliputi tugas umum
pemerintahan dan pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekertaris Camat
ugas Pokok : Melaksanakan tugas di bidang kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan, pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi produk
hukum dan kegiatan, rumah tangga dan perlengkapan, dan pengelolaan kepegawaian.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Mengoordinasikan perencanaan kegiatan masing-masing seksi.
c. Mengoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan hasil musyawarah perencanaan
pembangunan (musrenbang) desa dan kecamatan.
d. Mengoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan masing-masing seksi.
e. Membantu Camat dalam mengoordinasikan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan atau
Dinas, petugas Badan atau Dinas, dan instansi vertikal yang melaksanakan operasional kegiatan
di kecamatan.
f. Mengoordinasikan penyusunan laporan-laporan yang dibutuhkan.
g. Menyusun rencana anggaran dan melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
h. Mengoordinasikan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan.
i. Mengoordinasikan pengelolaan dokumentasi produk hukum dan kegiatan.
j. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan pengelolaan barang dan perlengkapan dan
rumah tangga.
k. Mengoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia.
l. Mengoordinasikan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas bidang
kesekretariatan.
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Kepala Subbagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan


ugas Pokok : Melaksanakan tugas pada bidang perencanaan, monitoring, evaluasi, serta pelaporan.
ian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Melaksanakan koordinasi perencanaan kegiatan masing-masing seksi
c. Menyusun rencana jangka panjang, menengah dan pendek internal SKPD.
d. Melaksanakan koordinasi teknis dengan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengenai
inventarisasi hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) desa dan kecamatan,
pemantauan hasil musrenbang yang telah diakomodasi atau dilaksanakan dengan biaya APBN,
APBD Provinsi, APBD Kabupaten, ADD) maupun sumber dana lain yang sah.
e. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan guna kepentingan perencanaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan.
f. Menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) internal SKPD.
g. Menyusun Penetapan Kinerja atau yang sejenis satuan kerja perangkat daerah.
h. Menyusun Standar Operasi dan Prosedur (SOP).
i. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan internal SKPD.
j. Menyusun Laporan Pengendalian Operasional Kegiatan atau yang sejenis.
k. Menyusun bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan suplemennya,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) dan laporan sejenis internal SKPD.
l. Menghimpun dan menyusun laporan-laporan rutin, berkala dan insidentil lainnya.
m. Melaksanakan pengendalian kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
n. Menyusun bahan laporan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Kepala Subbagian Administrasi Umum Dan Kepegawaian


ugas Pokok : Melaksanakan tugas di bidang pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi
produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) penetapan dan perubahan.
c.Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) penetapan maupun perubahan anggaran.
d.Mengoordinasikan administrasi pengelolaan keuangan satuan kerja mulai dari pembuatan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sampai dengan pengumpulan bukti pertanggungjawaban
keuangan serta pembuatan Buku Kas Umum dan Buku Bantu Keuangan.
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan perkembangan penyerapan anggaran kegiatan
SKPD.
f. Menyusun laporan keuangan dan akuntansi.
g. Melaksanakan urusan surat menyurat baik surat masuk maupun keluar.
h. Melaksanakan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum dan kearsipan.
i. Melaksanakan pengelolaan dan administrasi rumah tangga, barang atau perlengkapan.
j. Melaksanakan pengelolaan dan administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia.
k. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengelolaan
keuangan, surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah
tangga dan pengelolaan kepegawaian.
l. Menyusun bahan laporan kegiatan pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan dan
dokumentasi produk hukum dan kegiatan, rumah tangga dan pengelolaan kepegawaian.
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
ugas Pokok : Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Camat di bidang pemberdayaan masyarakat
dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan
pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat, fasilitasi
pembangunan desa dan penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa antara lain Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga, Karang
Taruna, Rukun Warga, Rukun Tetangga dan lembaga lainnya (atau nama lain).
c. Menyiapkan bahan rencana dan koordinasi dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta
mengenai pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
d. Menyiapkan bahan rencana dan menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan pemerintahan
dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
e. Mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup
kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di desa dan kecamatan.
f. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja yang dilaksanakan oleh SKPD dan atau
UPT, instansi vertikal dan swasta.
g. Mengoordinasikan penyusunan profil desa.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
i. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta
pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah
sesuai dengan bidangnya.
j. Menyusun bahan laporan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam
menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Kesejahteraan Rakyat


ugas Pokok : Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Camat di bidang penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, kesejahteraan rakyat serta pelaksanaan kewenangan
pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum di wilayah kerja kecamatan.
c. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan kegiatan kesejahteraan rakyat antara lain di
bidang agama, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, ketenagakerjaan, bantuan sosial,
penanganan masalah kesejahteraan sosial, penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan
bencana.
d. Menyiapkan bahan rencana dan menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan pemerintahan
dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
e. Melaksanakan koordinasi teknis dengan Kepolisian Sektor (Polsek) dan/atau Komando Rayon
Militer (KORAMIL) mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum di wilayah kerja kecamatan.
f. Melaksanakan program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum yang
telah dikoordinasikan dengan Kepolisian Sektor (Polsek) dan/atau Komando Rayon Militer
(KORAMIL.
g. Menjalin komunikasi yang intensif dengan tokoh masyarakat atau pemuka agama yang berada di
wilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di
wilayah kerja kecamatan.
h. Melaksanakan koordinasi teknis dengan Satuan Polisi Pamong Praja mengenai penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati.
i. Melaksanakan upaya preventif dalam penanggulangan penyakit masyarakat dan penanggulangan
bencana.
j. Melaksanakan koordinasi teknis dengan Satuan Polisi Pamong Praja, Polsek dan atau Koramil
mengenai penanggulangan penyakit masyarakat.
k. Melaksanakan upaya pengamanan atas aset pemerintah kabupaten di lingkungan perkantoran
kecamatan.
l. Melaksanakan pemantauan terhadap hal-hal yang memungkinkan terjadinya gangguan
ketentraman dan ketertiban umum.
m. Melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD yang membidangi penanggulangan gangguan
ketentraman dan ketertiban umum.
n. Melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta yang
membidangi penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, penanggulangan kemiskinan
dan penanggulangan bencana.
o. Melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta yang
memiliki tugas dan fungsi di bidang kesejahteraan rakyat antara lain di bidang agama,
pendidikan dan kebudayaan, pemuda dan olahraga; kesehatan, dan bidang ketenagakerjaan.
p. Melaksanakan koordinasi teknis mengenai pengamanan tamu daerah yang berkunjung di
wilayah kerja kecamatan.
q. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, kesejahteraan rakyat serta pelaksanaan kewenangan
pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
r. Menyusun bahan laporan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, kesejahteraan
rakyat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi
daerah sesuai dengan bidangnya.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Kepala Seksi Potensi Wilayah


ugas Pokok : Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Camat di bidang pengembangan dan
penanganan potensi dan karakteristik wilayah kecamatan serta pelaksanaan kewenangan
pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan pengembangan dan penanganan potensi dan
karakteristik wilayah kecamatan.
c. Menyiapkan bahan rencana dan menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan pemerintahan
dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
d. Menyiapkan bahan rencana dan koordinasi dengan SKPD atau UPT, instansi vertikal dan swasta
mengenai pengembangan dan penanganan potensi dan karakteristik wilayah kecamatan.
e. Menyiapkan bahan inovasi pengembangan potensi wilayah kecamatan.
f. Memfasilitasi, melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta
terkait mengenai pembangunan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan sesuai potensi
wilayah kecamatan.
g. Memfasilitasi, melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta
terkait mengenai pengembangan perekonomian masyarakat.
h. Memfasilitasi, melaksanakan koordinasi teknis dengan SKPD, UPT, instansi vertikal atau swasta
terkait pelaksanaan urusan di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah.
i. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
pengembangan dan penanganan potensi dan karakteristik wilayah kecamatan serta pelaksanaan
kewenangan pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan
bidangnya.
j. Menyusun bahan laporan penyelenggaraan pengembangan dan penanganan potensi dan
karakteristik wilayah kecamatan serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam menangani
sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.

8. Kepala Tata Pemerintahan


ugas Pokok : Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan sebagian tugas Camat di bidang pengembangan dan
penanganan pemerintahan dan karakteristik wilayah kecamatan serta pelaksanaan kewenangan
pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
aian Tugas :
a. Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman teknis maupun
pedoman pelaksanaan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.
b. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan.
c. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan pembinaan pemerintahan desa.
d. Menyiapkan bahan rencana dan melaksanakan penyelenggaraan pelayanan masyarakat.
e. Menyiapkan bahan rencana dan menyelenggarakan pelaksanaan kewenangan pemerintahan
dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
f. Melaksanakan koordinasi teknis dan sinkronisasi perencanaan dengan SKPD dan/atau UPT serta
instansi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
g.Melaksanakan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa.
h.Memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan tertib administrasi
pemerintahan desa.
i. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Kepala Desa dan Perangkat Desa serta
Lurah.
j. Melaksanakan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal.
k. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya antara lain
pelayanan rekomendasi, perizinan, surat keterangan, legalisasi, pelayanan kependudukan dan
pencatatan sipil.
l. Melaksanakan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan pemerintahan desa,
penyelenggaraan pelayanan masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam
menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan bidangnya.
m. Menyusun bahan laporan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan,
pembinaan pemerintahan desa, penyelenggaraan pelayanan masyarakat serta pelaksanaan
kewenangan pemerintahan dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah sesuai dengan
bidangnya.
n. Melaksanakan pengisian dan pemutakhiran data monografi kecamatan.
o. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum lainnya berdasarkan azas tampung tantra di
tingkat kecamatan.

3.5 Pelayanan di Kecamatan Bandongan


a. Pembuatan KK
b. Pembuatan KTP
c. Pembuatan Surat Pindah
d. Pembuatan Surat Dispensasi Nikah
e. Dll,

BAB IV

ANALISIS SISTEM
4.1 Deskripsi

Pada kantor Kecamatan Bandongan sendiri sudah tersedia sistem informasi yang
terkomuterisasi namun hanya pada bagian pelayanan pembuatan KTP dan KK untuk pembuatan
laporan dan kearsipan lainnya masih menggunakan aplikasi pengolahan data umum yaitu
microsoft word dan microsoft excel, selain itu juga masih menggunakan buku besar untuk
pengarsipan data atau laporan. Membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat digunakan
untuk mengolah data mulai dari menambah, menyiman, mengedit, menghapus, mencari, suatu
arsip data agar lebih mudah dalam bekerja.

4.2 Analisis Terhadap Sistem yang Berjalan

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan
mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana
proses tersebut dapat dikerjakan dan dokumen apa saja yang terlibat. Setelah melakukan
pengamatan dan wawancara di kantor Kecamatan Bandongan tentang sistem informasi, maka
dapat dilakukan analisis bagaimana sistem yang ada pada saat ini. Sistem yang ada saat ini sudah
terkomputerisasi namun sistem yang ada kurang efektif dan efisien karena masih menggunakan
aplikasi yang umum yaitu dengan Microsoft Excel dan Microsoft Word hingga buku besar secara
manual dalam pengolahan arsip dan data atau laporan lainnya.

4.3 Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis
sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu
langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah yang terjadi(identify) dengan menggunakan analisis PIECES.

4.4 Analisis PIECES

Untuk mengidentifikasi masalah, maka perlu melakukan analisis terhadap kinerja,


informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan
PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services). Dari
analisa ini kita dapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat menemukan masalah utama.
1. Analisis Kinerja (Performance Analysis)
Beban kerja personil sedikit berat karena dalam pelayanan masyarakat sangat
membutuhkan ekstra tenaga dan waktu karena dalam melayani masyarat bandongan sangat
banyak.
2. Analisis Informasi (Information Analysis)
a. Informasi yang disediakan pada papan pengumuman maupun selebaran kurang lengkap. Ada
beberapa dari informasi yang tidak dicantumkan pada papan pengumuman, sehingga masyarakat
karena paham dengan informasi yang ada.
b. Informasi yang diberikan oleh pihak Kecamatan sering terlambat sehingga informasi tidak
berguna lagi.

3. Analisis Ekonomi (Economy Analysis)


Berdasarkan penilaian secara ekonomi, tidak terlalu memakan baiya yang besar karena
informasi yang sampaikan tidak begitu membutuhkan seperti sapanduk karen penyampaian
informasi dapan melalui tiap kepala desa dan diberitahukan kepada tiap warga yang ada di desa.
4. Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi atau memperbaiki kesalahan serta
kekurangan yang terjadi dalam tiap kegiatan yang dilakukan. Pengendalian atau control dalam
sebuah sistem sangat diperlukan keberadaannya untuk menghindari dan mendeteksi kesalahan
sistem serta untuk menjamin keamanan data atau informasi yang ada di Kantor Kecamatan
Bandongan. Dengan adanya control, maka tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa di
perbaiki secara cepat dan tepat.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
Efisiensi ini erat hubungannya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat
digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan. Tidak dapat dipungkiri lagi
kalau tingkat ketelitian manusia cukup terbatas. Dengan sistem baru masalah tersebut dapat
dikurangi karena penyampaian informasi melalui media internet.
6. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Pada dasarnya pelayanan terhadap masyarakat sudah baik, tetapi masyarakat yang
membutuhkan informasi harus bisa meluangkan waktu untuk datang ke Kantor Kecamatan
Bandongan untuk mendapatkan informasi tersebut. Namun kadang masyarakat kurang puas
dengan pelayanan yang ada di kecamatan bandongan karena petugas yang ada kurang ramah atau
kurang melayani dengan baik.

4.5 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dibutuhkan untuk menganalisa dan mengidentifikasi data apa dan
proses data apa yang dibutuhkan pada sistem yang baru.
Adapun data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Data-data, laporan-laporan kegiatan, arsip-arsip kepegawaian dan lain-lain.
b. Informasi tentang kegiatan atau data yang diinginkan.
c. Proses pengolahan data, laporan atau arsip (penambahan, penyimpanan, pengeditan,
penghapusan, pencarian dan menampilkan).

4.5.1 Analisis Kebutuhan Non Fungsionalitas


Analisis kebutuhan sistem non fungsional adalah suatu analisis untuk mengetahui elemen-
elemen apa saja yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan saat ini.

4.5.2 Analisis Perangkat Lunak


Instansi ini dalam sehari-harinya menggunakan sistem operasi Windows 7 dan untuk
aplikasi bantuan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 danuntuk aplikasi
pengolahan kata menggunakan Microsoft Word.2007. Perangakat lunak yang dibutuhkan dalam
pembangunan aplikasi ini adalah XAMPP sebagai Web Server, Macromedia Dreamweaver dan
Notepad++ sebagai editor PHP.

4.5.3 Analisis Perangkat Keras


Analisis perangkat keras dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi perangkatkeras yang
digunakan. Perangkat keras yang sedang digunakan di Kantor Kecamatan adalah sebagai
berikut :
1. Possessor dengan kecepatan 4.2 GHz + Motherboard
2. VGA card 512 MB
3. Memory 2 GB
4. Hard disk space 512 GB terpasang
5. Monitor
6. Mouse
7. Keyboard
8. Printer
9. Scanner
Berdasarkan analisis perangkat keras diatas spesifikasi komputer yang ada sudah sangat
mencukupi kebutuhan.
.
4.5.4 Analisis Pengguna
Sistem yang akan dibangun digunakan oleh dua jenis pengguna, yaitu administrator dan
operator. Administrator dapat melakukan semua operasi di dalam perangkat lunak ini seperti
tambah data, edit data, dan hapus data. Sedangkan operator dapat melakukan maintenance
(perawatan) terhadap sistem perangkat lunak.

4.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah analisis terhadap kebutuhan secara fungsional baik
dalam aliran data ataupun informasi. Analisis kebutuhan fungsional digambarkan dalam analisis
terstruktur yang akan digambarkan pada subbab berikutnya.

4.6.1 Analisis Basis Data


Analisis basis data adalah kegiatan menganalisis data yang akan diolah dan disimpan
dalamdatabase. Dalam analisis ini direpresentasikan darimana data berasal dan atribut dari data
tersebut.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penyusun melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama satu bulan maka dapat
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kantor Kecamatan Bandongan sehingga dapat
diambil kesimpulan dari penyusunan laporan ini, yaitu:
1. Diperlukan sebuah database yang berguna menyimpan data atau laporan kearsipan yang
terkomputerisasi.
2. Diperlukan sebuah sistem informasi yang berguna untuk menambah, menampilkan data untuk
menambah, menampilkan, mengirim, mengedit, menghapus, dan mencari data laporan kearsipan.
3. Kantor Kecamatan Bandongan belum dapat mengefektifkan waktu dengan menggunakan sistem
informasi dan peralatan yang ada.
4. Sistem yang bagus dengan dukungan sumber daya yang baik akan menghasilkan output yang
memuaskan.
5. Dengan adanya PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini dapat menambah wawasan bagi penulis
tentang perkembangan dunia kerja.

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, penyusun dapat memberikan saran yang mungkin berguna sebagai
berikut:
1. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih pada saat ini pengolahan
data dengan tekonologi komputer akan lebih efektif dan efisien jika pengguna mampu mengolah
datanya dengan baik. Dalam pengolahan data tersebut seseorang harus dapat memilih sebaik
mungkin apa yang dia butuhkan dalam membangun suatu sistem.
2. Dengan adanya praktek kerja lapangan ini diharapkan terjadi hubungan kerjasama yang baik
antara STMIK Bina Patria Magelang dengan Kantor Kecamatan Bandongan.
3. Untuk memperoleh sistem yang baik dan menangani masalah yang ada pada sistem yang lama
dibutuhkan perangkat yang lebih baik.
4. Perlu dibangun sebuah sistem informasi manajemen pengolahan data dan laporan kearsipan di
Kantor Kecamatan Bandongan.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra bin Ladjamudin.(2005).Analisisdan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Drs. Zulkifli Amsyah MLS.(2001).Manajemen Sistem Informasi.
Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Fatta, Hanif Al.(2007).Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: ANDI.
Hariyanto, Bambang.(2008).Dasar Informatika & Ilmu Komputer disertai aksi-aksi praktis
.Yogyakarta: Graha Ilmu.
I Putu Agus Eka Pratama.(2004).Sistem Informasi Dan Implementasinya.
Bandung: Informatika.
Kadir, Abdul.(2003).Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai