Anda di halaman 1dari 48

PENGEMBANGAN MODUL CPPPTKP PADA APLIKASI

ANDROID QSHE DI PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK

MITHA ANGGRAEINI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
2
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir Pengembangan Modul


CPPPTKP pada aplikasi android QSHE di PT. Wijaya Karya (Persero) tbk adalah
benar karya saya berdasarkan arahan dari dosen pembimbing dan belum pernah
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi lain. Sumber informasi
yang ada dan dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bekasi, Mei 2020

Mitha Anggraeini
NIM J3C217191
4
RINGKASAN

MITHA ANGGRAEINI. Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi


android QSHE di PT. Wijaya Karya (Persero) tbk. Dibimbing oleh RIHA
RIZANAH.
PT Wijaya Karya (Persero) tbk merupakan perusahaan yang bergerak
dalam dalam bidang industry konstruksi, industri pabrikasi, industri konversi, jasa
penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi terbarukan dan energi
konversi, pedagangan, engineering procurement, construction, pengelolaan
kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi
informasi jasa engineering dan perencanaan. Dalam meingkatkan mutu suatu
produk PT Wijaya Karya mengontrol dan memonitoring semua kelayakan dalam
pekerjaan, baik kelayakan dalam hal produk yang dihasilkan maupun dalam hal
keselamatan pekerjanya.
Aplikasi QSHE (Quality Safety Health & Environment). Aplikasi ini
berfungsi untuk membantu pegawai dalam melakukan inspeksi lapangan dengan
hanya menggunakan gawai masing-masing pegawai. Dalam aplikasi ini terdapat
empat modul utama yaitu RCA, CPPPTKP, QPASS, dan Checklist. CPP
(Catatan Peluang Perbaikan) adalah catatan penyimpangan (non-conformity)
yang bersifat tidak kritis (yg tidak berpengaruh terhadap mutu produk dan waktu
pengiriman serta dapat diputuskan penyelesaiannya dalam waktu yang relative
singkat). Sedangkan PTKP (Permintaan Tindakan Korektif dan Prevenrif) adalah
pengajuan bila ada penyimpangan yang berdampak luas/kritis (seperti:
keterlambatan progress, penyimpangan mutu, K3, lingkungan dan pengamanan)
serta pelanggaran peraturan perundangan yang berlaku.
Metode yang digunakan dalam Pengembangan Modul CPPPTKP pada
aplikasi android QSHE menggunakan metode Prototipe. Metode Prototipe adalah
metode proses pembuatan sistem yang dibuat secara terstruktur dan memiliki
beberapa tahap-tahap yang harus dilalui pada pembuatannya, namun jika tahap
final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna atau masih
memiliki kekurangan, maka sistem akan dievaluasi kembali dan akan melalui
proses dari awal. Pendekatan Prototyping adalah proses iterative yang melibatkan
hubungan kerja yang dekat antara perancang dan pengguna.

Kata kunci: PT Wijaya Karya, QSHE, Modul CPPPTKP, metode prototipe.


ii
PENGEMBANGAN MODUL CPPPTKP PADA APLIKASI
ANDROID QSHE DI PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK

MITHA ANGGRAEINI

Laporan Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya
pada
Program Studi Manajemen Informatika

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
iv
Judul Laporan Akhir : Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi
android QSHE di PT. Wijaya Karya (Persero) tbk
Nama : Mitha Anggraeini
NIM : J3C217191

Disetujui oleh

Rina Trisminingsih, SKom MT


Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Arief Darjanto, MEc Sofiyanti Indriasari, SKom MKom


Dekan Ketua Program Studi

Tanggal Lulus :
vi
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga laporan tugas akhir ini
dapat terselesaikan. Laporan ini merupakan hasil kegiatan dari Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT Wijaya Karya dengan bidang kajian Sistem Informasi,
dengan judul kajian Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi android
QSHE di PT. Wijaya Karya (Persero) tbk. Kegiatan ini dilaksanakan mulai
tanggal 2 Januari sampai 2 April 2020 dengan waktu pelaksanaan lima hari kerja
dalam seminggu yaitu hari Senin sampai Jumat yang berlangsung mulai pukul
08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah
SWT, yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, kesabaran dan keteguhan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir. Kemudian
penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua, Ibunda Marlinah dan
Ayahanda Saparaji beserta keluarga besar dari penulis atas kasih sayang dan
dukungan baik moril maupun materil. Kemudian penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Rina Trisminingsih, SKom, MT selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, petunjuk, serta saran selama kegiatan PKL dan
penyusunan laporan ini. Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Riha Rizanah selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing, membantu,
dan kerjasamanya dalam proses PKL. kemudian penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dwi fitriah dan Regita Pangestika Hidayah selaku teman selama
PKL sehingga kegiatan PKL menjadi lebih berwarna dan seluruh teman-teman
Manajemen Informatika 54 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
telah saling menguatkan dalam perjuangan ini. Serta semua pihak yang telah
memberikan dukungan, saran, dan nasihat yang sangat berarti bagi penulis.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bekasi, Mei 2020

Mitha Anggraeini
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

1 PENDAHULUAN 10
1.1 Latar Belakang 10
1.2 Tujuan 10
1.3 Manfaat 11
1.4 Ruang Lingkup 11

2 METODE KERJA 11
2.1 Lokasi dan Waktu PKL 11
2.2 Metode Bidang Kajian 11
2.3 Tinjauan Pustaka 15
2.3.1 Flutter 15
2.3.2 Dart 15

3 KEADAAN UMUM 15
3.1 Sejarah 15
3.2 Visi dan Misi 16
3.2.1 Visi 16
3.2.2 Misi 16
3.3 Kegiatan 16
3.4 Struktur Organisasi 17
3.5 Fungsi 17

4 PENGEMBANGAN MODUL CPPPTKP PADA APLIKASI ANDROID


QSHE DI PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK 18
4.1 Komunikasi 18
4.2 Perencanaan Secara Cepat 19
4.3 Pemodelan Perencanaan Cepat 20
4.3.1 Activity Diagram 20
4.3.2 Class Diagram 20
viii

4.3.3 Perancangan Antarmuka 21


4.4 Pembuatan Prototipe 21
4.4.1 Perangkat Keras 21
4.4.2 Perangkat Lunak 21
4.5 Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik 22

5 Evaluasi Seminar 22

6 Simpulan 23

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN 25

RIWAYAT HIDUP 41
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol use case diagram 12


Tabel 2 Simbol-simbol activity diagram 13
Tabel 3 Simbol-simbol class diagram 14
Tabel 4 Hasil komunikasi kebutuhan fungsional 19
Tabel 5 Hasil Pengujian Aplikasi 22

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Paradigma pembuatan prototipe (Pressman 2010:43) 13
Gambar 2 Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 17
Gambar 3 Struktur Organisasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 18
Gambar 4 Struktur Organisasi Biro Sistem Informasi 18
Gambar 5 Use case diagram 21
Gambar 6 Class diagram modul CPPPTKP 22
Gambar 7 Halaman Login 32
Gambar 8 Halaman Awal (Home) 32
Gambar 9 Tampilan Kamera 33
Gambar 10 Tampilan Setelah Gambar Diambil 33
Gambar 11 Tampilan Image Crop 34
Gambar 12 Tampilan Pemilihan Modul 34
Gambar 13 Halaman Tampilan Form CPPPTKP 35
Gambar 14 Halaman Tampilan Form CPPPTKP (2) 35
Gambar 15 Tampilan Menu Modul CPPPTKP 36
Gambar 16 Tampilan Halaman Awal Menu Inspeksi 36
Gambar 17 Tampilan Detail Temuan CPPPTKP 37
Gambar 18 Tampilan Detail Temuan CPPPTKP (2) 37
Gambar 19 Tampilan Edit Temuan 38
Gambar 20 Tampilan Edit Temuan (2) 38
Gambar 21 Tampilan Awal Monitoring CPPPTKP 39
Gambar 22 Tampilan Detail Monitoring CPPPTKP 39
Gambar 23 Tampilan Detail Monitoring CPPPTKP (2) 40
Gambar 24 Tampilan Awal Report CPPPTKP 40
Gambar 25 Tampilan Report CPPPTKP 41
Gambar 26 Tampilan Dashboard CPPPTKP 41

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Use Case Description 26


Lampiran 2 Activity Diagram 30
Lampiran 3 Implementasi Antarmuka 32
x
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan PT. Wijaya Karya
(persero) tbk adalah berusaha dalam bidang industry konstruksi, industri pabrikasi,
industri konversi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi
terbarukan dan energi konversi, pedagangan, engineering procurement, construction,
pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi,
teknologi informasi jasa engineering dan perencanaan.
Pada tahun 2014 WIKA hadir dengan paradigma baru, WIKA mengklasifikasi
ulang segmen bisnisnya menjadi 5 pilar yakni: Industri, Infrastruktur & Gedung, Energi
& Industrial Plant, Realty & property, dan investasi. WIKA berharap melalui segmentasi
demikian kinerja WIKA lebih solid dalam mewujudkan “Operational Excellence for best
results” melalui peningkatan kualitas produk. Tahun 2015 menandai dimulainya babak
baru WIKA dengan menggarap proyek-proyek infrastruktur beskala raksasa yang tak
hanya menantang namun mempertaruhkan nama baik bangsa, yakni proyek MRT jurusan
Kota-Lebak Bulus dan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
Dalam usahanya untuk meingkatkan mutu suatu produk adalah dengan cara
mengontrol dan memonitoring semua kelayakan dalam pekerjaan, baik kelayakan dalam
hal produk yang dihasilkan maupun dalam hal keselamatan pekerjanya. Hal ini, membuat
pegawai pada setiap waktu yang ditentukan, akan melakukan inspeksi temuan yang
janggal dalam suatu proyek seperti kerusakan, K3, dan hal-hal yang membuat mutu
produk menurun. Pegawai akan membawa dokumen kelayakan proyek berupa daftar-
daftar kelayakan proyek yang begitu banyak dan cukup memakan waktu untuk
mengisinya.
PT Wijaya Karya menanggapi hal ini dengan membuat Aplikasi QSHE (Quality
Safety Health & Environment). Aplikasi ini berfungsi untuk membantu pegawai dalam
melakukan inspeksi lapangan dengan hanya menggunakan gawai masing-masing
pegawai. Dalam aplikasi ini terdapat empat modul utama yaitu RCA, CPPPTKP,
QPASS, dan Checklist.
CPP (Catatan Peluang Perbaikan) adalah catatan penyimpangan (non-
conformity) yang bersifat tidak kritis (yg tidak berpengaruh terhadap mutu produk dan
waktu pengiriman serta dapat diputuskan penyelesaiannya dalam waktu yang relative
singkat). Sedangkan PTKP (Permintaan Tindakan Korektif dan Prevenrif) adalah
pengajuan bila ada penyimpangan yang berdampak luas/kritis (seperti: keterlambatan
progress, penyimpangan mutu, K3, lingkungan dan pengamanan) serta pelanggaran
peraturan perundangan yang berlaku. Macam-macam jenis dan pemverivikasian PTKP
yaitu:

1. PTKP Intern yang terjadi di PPU dan PjPU, verifikasi dilakukan oleh Department
Representative (DR)
2. PTKP Intern yang terjadi di Pusat, verifikasi dilakukan oleh Manajer Sistem
Manajemen (MSM)
3. PTKP Ekstern yang terjadi di PPU, PjPU dan Pusat, verifikasi dilakukan oleh
Management Representative (MR)

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi android QSHE
12

ini dibuat, sebagai berikut :


1 Menyediakan fitur inspeksi pengajuan keluhan kerusakan di lapangan kerja termasuk
masalah safety
2 Menyediakan fitur monitoring hasil yang sudah diinspeksi
3 Menyediakan fitur report hasil inspeksi per departemen.
4 Menyediakan fitur dashboard berupa grafik jumlah temuan inspeksi.

1.3 Manfaat

Manfaat yang terdapat dari Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi


android QSHE ini dibuat sebagai berikut:
1 Memudahkan departemen dalam memantau kualitas dan resiko kecelakaan pada
proyek.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi android


QSHE ini dibuat, sebagai berikut :
1 User adalah siapapun yang menemukan temuan.
2 Admin QSHE adalah yang memvalidasi jika temuan terdapat di proyek.
3 PIC (Person In Charge) Departemen fungsi menindaklanjuti temuan di proyek.
4 Manajer Proyek menindaklanjuti temuan di proyek
5 PIC Departemen QSHE memverifikasi tindak lanjut
2 METODE KERJA

2.1 Lokasi dan Waktu PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Wijaya Karya yang
berlokasi di Jl. DI. Panjaitan No. Kav. 9-10, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara,
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13340, terhitung sejak tanggal 2
Januari 2020 hingga 2 April 2020. PKL dilakukan mengikuti hari dan jam kerja kantor,
yaitu hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB berakhir pada pukul 17.00 WIB.

2.2 Metode Bidang Kajian

Pengembangan Modul CPPPTKP pada aplikasi android QSHE di PT. Wijaya


Karya (Persero) tbk menggunakan metodologi prototype yang dikemukakan oleh Ken
Schwaber dan Jeff Sutherland. Menurut Pressman (2010:43), prototipe terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu komunikasi (communication), perencanaan cepat (quick plan),
pemodelan perancangan cepat (modeling quick design), pembentukan prototipe
(construction of prototype), serta penyebaran, pengiriman dan umpan balik (development
delivery and feedback). Tahapan model prototipe dapat dilihat pada Gambar 1. Dari
setiap tahapan model prototipe dilakukan pengulangan berdasarkan pada kepuasan para
stakeholder terhadap suatu siklus pengulangan pembuatan sistem.

Gambar 1 Paradigma pembuatan prototipe (Pressman 2010:43)

a Komunikasi
Komunikasi antara tim pengembang dan stakeholder untuk mendefinisikan
sasaran keseluruhan, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
untuk perangkat lunak yang akan dikembangkan (Pressman 2010:43). Pada tahap
komunikasi akan dijelaskan alur sistem secara umum.

b Perencanaan cepat
Rancangan cepat akan memulai konstruksi pembuatan prototipe (Pressman
2010:44). Pada tahap perencanaan cepat akan dijelaskan kebutuhan fungsional sistem
14

dan digambarkan dalam bentuk use case diagram untuk mengetahui fungsi apa saja
yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi
(Rosa dan Shalahuddin 2018:155), use case diagram dibuat berdasarkan dari hasil
tahapan komunikasi. Simbol use case diagram dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1 Simbol use case diagram


Nama Simbol Deskripsi
Use case Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit
atau aktor.
Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang
akan berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri.

Nama Aktor
Asosiasi / Komunikasi antara aktor dan use
association case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah


use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use
case tambahan tersebut.
Generalisasi / Hubungan generalisasi dan
generalization spesialisasi (umum-khusus) antara
sebuah use case dimana fungsi yang
satu adalah fungsi
yang lebih umum dari lainnya.
Menggunakan / Relasi use case dimana
include memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya.use case
ini untuk
menjalankan fungsinya.

c Permodelan Perancangan Cepat


Pemodelan perancangan cepat berfokus pada representasi semua aspek yang
terlihat oleh para pengguna, seperti rancangan antarmuka pengguna atau tampilan
format (Pressman 2010: 44). Pada tahap pemodelan perancangan cepat akan
dilakukan pemodelan secara visual dalam bentuk activity diagram, class diagram,
dan perancangan antarmuka. Pembuatan activity diagram bertujuan untuk
menggambarkan aliran pesan atau aktivitas satu ke aktivitas lainnya dari sebuah
sistem (Rosa dan Shalahuddin 2018:161), dan perancangan antarmuka dilakukan
untuk memberikan gambaran pembuatan aplikasi, sedangkan pembuatan class
diagram bertujuan untuk menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
class yang akan dibuat untuk membangun sistem (Rosa dan Shalahuddin 2018:141).
Simbol activity diagram bisa dilihat di Tabel 2 dan simbol class diagram bisa dilihat
di Tabel 3.
Tabel 2 Simbol-simbol activity diagram

Nama Simbol Deskripsi


Status awal Status awal aktivitas sistem,sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem
yang diawali dengan kata kerja.
Percabangan/ Asosiasi percabangan jika ada
decision pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / Asosiasi penggabungan lebih dari


join satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap
aktivitas yang terjadi.

Tabel 3 Simbol-simbol class diagram


Nama Simbol Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur sistem

Antarmuka / Sama dengan konsep


interface interface dalam
pemrograman
berorientasi objek

Asosiasi / Relasi antar kelas


association dengan makna umum,
asosiasi biasanya juga
disertai dengan
16

multiplicity
Asosiasi berarah / Relasi antar kelas
directed association dengan makna
kebergantungan antar
kelas (kelas yang satu
digunakan kelas lain)
Generalisasi Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-
spesialisasi (umum-
khusus)
Agregasi / Relasi antar kelas
aggregation dengan makna semua-
bagian (whole-part)

d Pembentukan Prototipe
Tahap pembentukan prototipe ini mencakup sejumlah pekerjaan yang telah
dibuat yaitu pemodelan perancangan. Pembentukan prototipe membutuhkan
perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan semua
fitur aplikasi yang diinginkan oleh pengguna.
e Penyebaran, pengiriman, dan umpan balik
Prototipe akan diserahkan kepada stakeholder dan mereka akan melakukan
evaluasi-evaluasi tertentu terhadap prototipe yang telah dibuat sebelumnya,
kemudian memberikan umpan balik berupa perubahan atau penambahan sistem
yang akan digunakan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan (Pressman
2012:44). Pengujian dilakukan pengujian secara internal oleh tim untuk
menghindari bug dengan menggunakan metode black-box. Pada tahap penyebaran,
pengiriman dan umpan balik ini akan dilakukan evaluasi terhadap sistem yang
kemudian akan menghasilkan penilaian terhadap pembentukan protipe.

2.3 Tinjauan Pustaka

2.3.1 Flutter

Flutter adalah sebuah alat yang membuat kita bia membangun aplikasi


antar platform (iOs, Android) secara native atau native cross-platform dengan
menggunakan satu bahasa pemrograman dan satu basis kode. Native cross-platform yang
dimaskud bukan sebuah aplikasi web yang dibungkus oleh native app tetapi kita benar
benar membangun dua aplikasi berbeda untuk iOs dan Android yang kemudian bisa kita
distribusikan ke Apple App Store maupun Google Play Store. 

2.3.2 Dart

Dart merupakan bahasa pemgrograman yang Statically Typed dimana tipe dari


variabel diketahui ketika compile, ketika membangun aplikasi mobile Dart di compile ke
dalam bahasa native agar dapat berjalan di mobile, ditranspile ke Javascript agar bisa
berjalan di browser.

3 KEADAAN UMUM
3.1 Sejarah

WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze


Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en
Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah
pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut
berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam
rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian
Games ke-4 di Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan
untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan
bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA
kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai
proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan
dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung,
Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi
Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah
Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin
berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA
menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.
Sementara itu, langkah pengembangan divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri
di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan
PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan
high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi
yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi
dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT
Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak dalam
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).

Gambar 2 Logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

3.2 Visi dan Misi


Pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang
telah berdiri selama lebih dari lima puluh tahun, adalah cerita sukes yang merefleksikan
tingginya komitmen dan kerja keras. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha untuk
meningkatkan kinerjanya dalam setiap aspek, mulai dari Manajemen, Sumber Daya
Manusia, hingga pada struktur inovasi dan teknologi tertinggi.
18

3.2.1 Visi
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan
Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.

3.2.2 Misi
1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC dan
Investasi untuk Infrastruktur, Gedung Bertingkat, Energi, Industrial Plant,
Industri, Realty dan Property
2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan
Memelihara Keberlanjutan Perusahaan
4. Ekspansi Strategis ke luar Negeri
5. Mengimplementasikan ”Praktek-praktek” Sistem Manajemen Terintegrasi

3.3 Kegiatan

Pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Head Office), penulis bergabung dalam
Biro Sistem Informasi (Software Development Team). Penulis bertugas
mengembangkan perangkat lunak meliputi penelitian, pengembangan baru, modifying,
menggunakan kembali, re-engineering, pemeliharaan, atau kegiatan lain dalam produk
perangkat lunak.

3.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bersama dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 3 Struktur Organisasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.


Penulis bekerja pada Biro Sistem Informasi yang berada di bawah Departemen
Pengembangan Sistem pada Direktorat Quality, Health, Safety, and Environment.
Struktur organisasi departemen Pengembangan Sistem dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Struktur Organisasi Biro Sistem Informasi

3.5 Fungsi

Berikut ini adalah fungsi yang terdapat di dalam struktur organisasi Biro Sistem
Informasi PT. Wijaya Karya:
1. Manajer Sistem Informasi Memimpin Biro Sistem Informasi dan bertanggung
jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan Sistem Informasi.
2. Kepala Bagian Hardware dan Pengadaan Memimpin seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan hardware dan pengadaan barang.
3. Kepala Bagian Jaringan Memimpin seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
jaringan.
4. Kepala Bagian Software Memimpin seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan software.
5. Staff Hardware dan Pengadaan Membantu tugas Kepala Bagian Hardware dan
Pengadaan dalam hal memperbaiki, merawat, dan menjaga hardware, serta
melakukan pengadaan yang dibutuhkan seluruh biro dan departemen.
6. Staff Jaringan Membantu tugas Kepala Bagian Jaringan dalam mengatur
jaringan
7. Staff Software Membantu tugas Kepala Bagian Software
20

4 PENGEMBANGAN MODUL CPPPTKP PADA APLIKASI


ANDROID QSHE DI PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK

Aplikasi QSHE memiliki empat modul, yaitu RCA, CPPPTKP, QPASS dan
Checklist. Pada modul CPPPTKP terdapat 4 menu, yaitu Inspeksi, moitoring, report dan
dashboard. Menu Inspeksi merupakan menu yang menampilkan list temuan yang dapat di
edit, menu monitoring merupakan menu untuk melihat hasil yang sudah diinspeksi
sehingga dapat ditindaklanjuti, menu report merupakan menu yang bisa melihat laporan
hasil temuan CPPPTKP per departemen, dan menu dashboard merupakan menu untuk
menampilkan grafik CPPPTKP.
Lima aktor dalam aplikasi QSHE yaitu user yaitu siapa saja yang bisa membuat
pengajuan perbaikan, QA (Quality Assurance) adalah yang memvalidasi dan
memverifikasi tindak lanjut jika temuan terdapat di proyek, PIC (Person In Charge)
Departemen adalah yang memvalidasi dan menindaklanjuti jika temuan terdapat di
departemen, Manajer Proyek menindaklanjuti temuan di proyek, Manajer QSHE
departemen yang akan memverifikasi tindak lanjut di departemen.
Pengembangan modul CPPPTKP pada aplikasi android QSHE ini menggunakan
Bahasa pemrograman Dart dengan framework Flutter dan database yang digunakan
adalah mysql. Pengembangan modul RCA pada aplikasi android QSHE ini menggunakan
metode
prototipe. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena kebutuhan system
hanya
dijabarkan secara umum dan pada proses pengerjaan sistem sesuai dengan tahapan pada
metode ini.

4.1 Komunikasi
Komunikasi dilakukan secara diskusi antara pihak PT Wijaya karya dengan
developer untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional yang dibutuhkan. Komunikasi
menghasilkan bahwa PT Wijaya Karya membutuhkan Modul CPPPTKP dalam Aplikasi
QSHE untuk melaporkan dan menindaklanjuti penyimpangan prosedur dalam proyek
dengan lima user yaitu user(pelapor), Admin/Direksi, Manajer Proyek, Manajer QSHE,
Departemen. Hasil diskusi dijadikan acuan untuk membuat fitur-fitur yang diperlukan
serta proses bisnis yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan pengguna pada modul
CPPPTKP aplikasi Android QSHE dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil komunikasi kebutuhan fungsional

Pengguna Kebutuhan Pengguna User Story


User Melakukan inspeksi User melaporkan temuan dengan
mengisi form laporan yang disertai
foto.

Melihat report User dapat melihat laporan dari tiap


proyek.

Melihat dashboard User dapat melihat grafik jumlah


temuan CPPPTKP

Manajer Melakukan inspeksi User melaporkan temuan dengan


Proyek/PIC mengisi form laporan yang disertai
Departemen foto.
Fungsi
Melakukan tindak lanjut Manajer proyek /PIC Departemen
temuan fungsi dapat memonitor temuan
untuk
melakukan tindak lanjut

Melihat report User dapat melihat laporan dari tiap


proyek.

User dapat melihat grafik jumlah


Melihat dashboard
temuan CPPPTKP

User melaporkan temuan dengan


Admin Melakukan inspeksi
mengisi form laporan yang disertai
foto.

Melakukan tindak lanjut Manajer proyek /PIC Departemen


temuan fungsi dapat memonitor temuan
untuk melakukan tindak lanjut

Melihat report User dapat melihat laporan dari tiap


proyek.

Melihat dashboard User dapat melihat grafik data


RCA

4.2 Perencanaan Secara Cepat


Terdapat empat aktor dalam modul CPPPTKP aplikasi QSHE yaitu Admin, User,
Manajer Proyek, dan Departemen Fungsi. Setiap aktor bisa melakukan inspeksi temuan di
proyek maupun di departemen, melihat laporan hasil inspeksi yang mereka ajukan,
monitoring temuan yang akan ditindak lanjut oleh pihak yang bertanggung jawab, dan
melihat dashboard yang berisi jumlah temuan dalam jangka waktu tertentu. Untuk yang
bisa melakukan tindak lanjut temuan hanya bagian departemen fungsi dan manajer
proyek saja. Gambar 7 merupakan detail use case pada modul CPPPTKP aplikasi QSHE
yang digambarkan dalam use case diagram.
22

(Pekerja WIKA)

Gambar 5 Use case diagram


Pada tahap ini telah dibuatkan use case description Modul CPPPTKP dapat dilihat
pada Lampiran 1.

4.3 Pemodelan Perencanaan Cepat

Pada tahap ini dilakukan dengan perancangan activity diagram, dan class
diagram.
4.3.1 Activity Diagram
Alur Kerja secara singkat modul CPPPTKP dalam aplikasi QSHE dapat dilihat di
Lampiran 2.
4.3.2 Class Diagram
Gambar 6 merupakan class diagram dari Modul CPPPTKP pada aplikasi android
QSHE, hubungan antar class pada sistem yang digunakan pada modul CPPPTKP. Pada
class diagram terdapat class CPPPTKP.
Gambar 6 Class diagram modul CPPPTKP
4.3.3 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka modul CPPPTKP dalam aplikasi QSHE dapat dilihat di
Lampiran 3.
4.4 Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe merupakan implementasi dari tahap pemodelan perancangan
cepat. Dalam pembentukan prototipe dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak
yang mendukung pengembangan modul CPPPTKP pada aplikasi android QSHE.
4.4.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan modul CPPPTKP aplikasi
QSHE ini berupa laptop Asus VivoBook A4420 dengan spesifikasi processor Intel(R)
Core (TM) i7-7500U CPU @ 2.70GHz 2.90 GHz, RAM 8 GB, harddisk 1 TB, monitor
LCD 14’, mouse dan keyboard.

4.4.2 Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan modul CPPPTKP aplikasi
QSHE diantaranya Microsoft Windows 10 Pro 64-bit (Operating System), Flutter
(Framework), MySQL (Database Management System), Visual Studio Code (text editor).

4.4.3 Implementasi Antarmuka


Tampilan sistem yang telah dirancang sebelumnya diimplementasikan pada
aplikasi yang telah dibuat. Pada implementasinya terdapat beberapa perbedaan dengan
desain yang telah dirancang. Hal itu dilakukan atas permintaan instansi. Implementasi
pada aplikasi QSHE Terdapat pada Lampiran 4.
24

4.5 Penyebaran, Pengiriman, dan Umpan Balik


Setelah proses prototipe selesai dilakukan pengujian pada aplikasi, Pada tahap ini,
aplikasi akan dievaluasi oleh tim dari PT Wijaya Karya. Pengujian aplikasi dilakukan
secara online. Berikut adalah hasil dari pengujian.
Tabel 5 Hasil Pengujian Aplikasi

Fungsi Skenario Hasil Pengujian


Login Pengguna login Berhasil
menggunakan nip dan
password, jika nip terdapat
pada data di tabel auditor
masa pengguna dapat
masuk ke dalam aplikasi
Melihat data CPPPTKP Pengguna aplikasi dapat Berhasil
melihat data CPPPTKP
yang ada
Melihat list temuan Pengguna aplikasi dapat Berhasil
CPPPTKP pada menu melihat list temuan RCA
inspeksi, monitoring, dan
report
Input temuan CPPPTKP Pengguna aplikasi dapat Berhasil
menginputkan temuan yang
dia Temukan di proyek
Edit temuan CPPPTKP Pengguna aplikasi dapat Berhasil
mengubah data temuan
yang telah diinputkan
sebelumnya
Input tindak lanjut Admin, manajer proyek, Berhasil
PIC Departemen fungsi
dapat mengajukan tindak
lanjut setelah temuan
divalidasi
Melihat data daftar tindak Setelah dilakukan tindak Berhasil
lanjut lanjut temuan admin,
manajer
proyek, dan PIC
Departemen fungsi dapat
melihat daftar tindak lanjut
Melihat data report menu Pengguna dapat melihat Berhasil
Report data report per departemen
pada menu Report
Melihat grafik CPPPTKP Pengguna dapat melihat Berhasil
secara keseluruhan pada jumlah temuan dalam
menu dashboard bentuk grafik pada menu
dashboard
5 Evaluasi Seminar

Pada pembahasan seminar terdapat beberapa pertanyaan dan saran dari peserta
seminar antara lain sebagai berikut:
1. Saran: Penulisan lebih dirapihkan dan masih banyak pengetikan yang salah
Jawaban: Sudah diperbaiki.
2. Pertanyaan: Kapan Batasan edit temuan dilakukan?
Jawaban: batas edit temuan adalah Ketika sudah ditindak lanjut temuan maka
temuan tidak dapat di edit Kembali.
3. Pertanyaan: Siapa saja yang berperan sebagai admin aplikasi ini?
Jawaban: Admin dalam aplikasi ini adalah pegawai dari Biro Sistem Informasi
4. Pertanyaan: Selain pegawai, siapa saja yang menjadi user pada aplikasi QSHE?
Jawaban: Pada aplikasi QSHE sebenarnya selain pegawai/orang eksternal seperti
warga di sekitar proyek juga bisa mengadukan keluhan dengan jenis CPPTKP
Ekstern tetapi orang eksternal tersebut hanya bisa memberitahu keluhan merak
kepada pegawai lalu pegawai tersebut yang input temuan.

6 Simpulan

Pembuatan modul CPPPTKP pada aplikasi QSHE ini telah dibuat berdasarkan
kebutuhan para pengguna dengan fitur-fitur sebagai berikut:
1. Menu inspeksi pada modul CPPPTKP di aplikasi android QSHE dapat digunakan
user untuk mengajukan laporan temuan dengan mengisi form laporan yang
disertai gambar dan memilih button submit saat form telah diisi.
2. Menu monitoring pada modul CPPPTKP di aplikasi android QSHE dapat
digunakan user untuk melakukan monitoring temuan dan mengajukan tindak
lanjut temuan dengan memilih button tindak lanjut.
3. Menu Report pada modul CPPPTKP di aplikasi android QSHE dapat digunakan
user untuk melihat laporan dari tiap Departemen.
4. Menu dashboard pada modul CPPPTKP di aplikasi android QSHE dapat
digunakan user untuk melihat grafik data CPPPTKP
26

DAFTAR PUSTAKA

Pressman RS. 2010. Software engineering: a practitioner’s approach. McGrawHill


Education[E-book]. [diunduh 2019 Mei 08] tersedia:
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/RPL-
7th_ed_software_engineering_a_practitioners_approach_by_roger_s._press
man_.pdf
Anonymous. (2012, 6 2). Sejarah dan Profil Singkat WIKA (Wijaya Karya
(Persero) Tbk. Retrieved from Britama:
https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-wika/
Admin. (2019). PT WIJAYA KARYA TBK. Retrieved from BUMN:
http://bumn.go.id/wika/halaman/41/tentang-perusahaan.html
LAMPIRAN

Lampiran 1 Use Case Description


a. Melakukan login
Use Case Deskripsi
Nama Melakukan login
Aktor Admin
Deskripsi Melakukan login untuk masuk kedalam
sistem QSHE
Kondisi normal 1. Admin membuka aplikasi QSHE
2. Admin berada pada form login
3. Admin menginputkan username
dan password
4. Admin berada pada menu utama
aplikasi
Kondisi alternative Menu yang muncul adalah menu RCA dan
CPP-PTKP
Pra-kondisi Admin ingin melakukan login
Pasca-kondisi Admin dapat melakukan login
Asumsi Admin sudah mengetahui cara melakukan
login

b. Melihat data Inspeksi CPP-PTKP


Use Case Deskripsi
Nama Melihat data Inspeksi CPP-PTKP
Aktor Admin
Deskripsi Melihat daftar laporan inspeksi cpp-ptkp
pada setiap proyek departemen
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu CPP-PTKP
3. Admin memilih menu inspeksi
4. Admin melihat data proyek
departemen
Kondisi alternative Data yang muncul adalah keseluruhan data
proyek setiap departemen
Pra-kondisi Admin ingin melihat data proyek
departemen
Pasca-kondisi Admin dapat melihat data proyek
departemen
Asumsi Admin sudah mengetahui data proyek
setiap departemen
28

Lampiran 1 Use case description (lanjutan)


c. Melihat data Monitoring CPP-PTKP
Use Case Deskripsi
Nama Melihat data Monitoring CPP-PTKP
Aktor Admin
Deskripsi Melihat daftar monitoring cpp-ptkp pada
setiap proyek departemen
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu CPP-PTKP
3. Admin memilih menu monitoring
4. Admin melihat data monitoring
proyek departemen
Kondisi alternative Data yang muncul adalah keseluruhan data
proyek setiap departemen
Pra-kondisi Admin ingin melihat data monitoring
proyek departemen
Pasca-kondisi Admin dapat melihat data monitoring
proyek departemen
Asumsi Admin sudah mengetahui data monitoring
proyek setiap departemen

d. Melihat data tindak lanjut CPP-PTKP


Use Case Deskripsi
Nama Melihat data tindak lanjut CPP-PTKP
Aktor Admin
Deskripsi Melihat daftar tindak lanjut cpp-ptkp pada
setiap proyek departemen
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu CPP-PTKP
3. Admin memilih menu inspeksi
4. Admin memilih salah satu proyek
yang ingin di tindak lanjuti
5. Admin melihat data tindak lanjut
proyek departemen
Kondisi alternative Data yang muncul adalah data tindak
lanjut proyek departemen yang dipilih
Pra-kondisi Admin ingin melihat data tindak lanjut
proyek departemen
Pasca-kondisi Admin dapat melihat data tindak lanjut
proyek departemen
Asumsi Admin sudah mengetahui data tindak
lanjut proyek departemen yang dipilih
Lampiran 1 Use case description (lanjutan)

e. Melihat detail data CPP-PTKP/ Monitoring


Use Case Deskripsi
Nama Melihat detail data CPP-PTKP/ Monitoring
Aktor Admin
Deskripsi Melihat detail data pada setiap daftar cpp-
ptkp/monitoring pada setiap proyek
departemen
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu CPP-
PTKP/Monitoring
3. Admin memilih menu
inspeksi/monitoring
4. Admin memilih salah satu proyek
untuk melihat detail proyek
5. Admin melihat detail data proyek
yang dipilih
Kondisi alternative Data yang muncul adalah detail data
proyek departemen yang dipilih
Pra-kondisi Admin ingin melihat detail data proyek
departemen
Pasca-kondisi Admin dapat melihat detail data proyek
departemen
Asumsi Admin sudah mengetahui detail data
proyek departemen yang dipilih
30

Lampiran 1 Use case description (lanjutan)

f. Melakukan upload data inspeksi CPP-PTKP


Use Case Deskripsi
Nama Melakukan upload data inspeksi CPP-
PTKP
Aktor Admin
Deskripsi Memberi laporan dengan cara melakukan
upload bukti data sebagai inspeksi CPP-
PTKP
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu camera
3. Admin melakukan pemotretan
terhadap kasus
4. Admin memilih inspeksi cpp-ptk
untuk tindak lanjut berikutnya
5. Admin mengisi data proyek yang
di laporkan
6. Admin berhasil menyimpan data
laporan proyek inspeksi CPP-
PTKP
Kondisi alternative Data yang dikirim adalah data inspeksi
real pada kejadian saat itu
Pra-kondisi Admin ingin melakukaan laporan terhadap
inspeksi CPP-PTKP
Pasca-kondisi Admin dapat melakukaan laporan terhadap
inspeksi CPP-PTKP
Asumsi Admin sudah melakukan laporan terhadap
inspeksi CPP-PTKP

g. Melihat Dashboard
Use Case Deskripsi
Nama Melihat Dashboard
Aktor Admin
Deskripsi Melihat Dashboard berupa grafik jumlah
temuan CPPPTKP
Kondisi normal 1. Admin melakukan login
2. Admin memilih menu CPP-PTKP
3. Admin memilih menu dashboard
4. Admin melihat grafik jumlah
temuan CPPPTKP
Kondisi alternative Data yang muncul adalah data yang
diambil dari website QSHE
Pra-kondisi Admin ingin melihat grafik jumlah temuan
CPPPTKP dalam kurun waktu tertentu
Pasca-kondisi Admin dapat melihat grafik jumlah
temuan CPPPTKP
Asumsi Admin sudah mengetahui grafik jumlah
temuan CPPPTKP
Lampiran 2 Activity Diagram
a. Alur Kerja Temuan Pada Proyek

b. Alur Kerja Temuan pada Departemen fungsi


32

Lampiran 2 Activity Diagram (lanjutan)


c. Alur Kerja Temuan pada Departemen Operasi
Lampiran 3 Implementasi Antarmuka
a. Halaman Login
Pada halaman ini user harus menginputkan username dan password untuk bisa
masuk ke aplikasi, username yang digunakan berupa nip.

Gambar 7 Halaman Login


b. Halaman Awal (Home)
Pada halaman awal ditampilkan nama pengguna dan groupnya pada bagian tengah
atas. Di atas sebelah kiri terdapat logo aplikasi yaitu logo QSHE dan di atas sebelah
kanan terdapat icon notifikasi. Pada bagian tengah terdapat empat modul utama pada
aplikasi ini
yaitu RCA, CPPPTKP, QPASS dan Chekclist. Kemudian pada bagian bawah terdapat
bottom navigation bar yang terdiri dari home, event, icon kamera, help, dan approval.
Icon kamera pada bottom navigation bar berfungsi untuk melakukan inspeksi atau
melaporkan temuan RCA ataupun CPPPTKP.

Gambar 8 Halaman Awal (Home)


34

Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)


c. Kamera
Saat icon kamera pada bottom navigation bar di klik, aplikasi akan mengarah ke
kamera device. Jika kamera telah terbuka maka user dapat mengambil gambar yang akan
di inputkan sebagai gambar temuan.

Gambar 9 Tampilan Kamera

Gambar 10 Tampilan Setelah Gambar Diambil


Setelah pengambilan gambar, pelapor akan diarahkan ke tampilan crop image.
Gambar akan secara default di crop dengan ratio 1:1 agar semua data yang masuk
ukurannya akan sama. Pada halaman ini pelapor dapat memotong gambar, melakukan
rotate pada gambar, serta melakukan perbesaran pada gambar. Setelah itu, untuk
melanjutkan ke halaman berikutnya pelapor dapat memilih icon checklist pada bagian
atas sebelah kanan halaman.
Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)

Gambar 11 Tampilan Image Crop


Setelah pelapor memilih icon checklist pelapor akan diarahkan ke halaman
tampilan
gambar yang telah di crop. Gambar yang telah di crop dapat di jadikan gambar untuk
laporan temuan dengan menekan button send pada bagian bawah halaman. Saat button
send di-klik akan ditampilkan alert yang berisi pilihan laporan. Pelapor dapat memilih
laporan tersebut termasuk RCA atau CPPPTKP.

Gambar 12 Tampilan Pemilihan Modul


36

Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)


d. Form CPPPTKP
Jika pelapor memilih CPPPTKP pada halaman sebelumnya maka pelapor akan
diarahkan ke halaman form CPPPTKP.

Gambar 13 Halaman Tampilan Form CPPPTKP

Gambar 14 Halaman Tampilan Form CPPPTKP (2)


Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)
e. Menu Pada Modul CPPPTKP
Jika pengguna memilih modul RCA pada tampilan home, maka akan ditampilkan
empat menu pada modul CPPPTKP, yaitu inspeksi, monitoring, report, dan dashboard.
Menu ini tidak dapat diakses oleh semua pengguna. Karena tiap pengguna memiliki role
yang berbeda-beda.

Gambar 15 Tampilan Menu Modul CPPPTKP


f. Halaman Awal Menu Inspeksi CPPPTKP
Saat pengguna aplikasi memilih menu inspeksi, maka pengguna akan diarahkan ke
halaman awal inspeksi yang berisi data temuan per proyek. Selain itu, terdapat juga fitur
search fitur search di halaman ini di-filter berdasarkan nama proyek. Jika user
menginputkan nama proyek, maka akan ditampilkan direktorat serta departemen tempat
proyek tersebut berada.

Gambar 16 Tampilan Halaman Awal Menu Inspeksi


38

Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)


g. Halaman Tampilan Detail Temuan CPPPTKP
Pada halaman detail temuan akan ditampilkan data detail pada temuan yang dipilh
termasuk gambar temuan. Pada halaman ini juga terdapat button untuk edit temuan. Jika
pengguna memilih button edit maka pengguna akan diarahkan ke halaman untuk
mengedit temuan. Tetapi, jika pengguna memilih button hapus maka akan ditampilkan
alert yang berisi pilihan ya atau tidak.

Gambar 17 Tampilan Detail Temuan CPPPTKP

Gambar 18 Tampilan Detail Temuan CPPPTKP (2)


Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)
h. Halaman Tampilan Edit Temuan

Gambar 19 Tampilan Edit Temuan

Gambar 20 Tampilan Edit Temuan (2)


40

Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)


i. Halaman Awal Tampilan Monitoring CPPPTKP

Gambar 21 Tampilan Awal Monitoring CPPPTKP


j. Tampilan Detail Monitoring CPPPTKP

Gambar 22 Tampilan Detail Monitoring CPPPTKP


Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)

Gambar 23 Tampilan Detail Monitoring CPPPTKP (2)


k. Halaman Tampilan Awal Report CPPPTKP

Gambar 24 Tampilan Awal Report CPPPTKP


42

Lampiran 4 Implementasi Antarmuka (Lanjutan)


l. Tampilan Report CPPPTKP

Gambar 25 Tampilan Report CPPPTKP

m. Tampilan Dahboard CPPPTKP

Gambar 26 Tampilan Dashboard CPPPTKP


RIWAYAT HIDUP

Mitha Anggraeini. Lahir di Bekasi, pada tanggal 13 Mei 1999. Penulis


merupakan anak pertaman dari dua bersaudara. Penulis merupakan
puteri dari ayah yang bernama Saparaji dan ibu bernama Marlinah.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di MI Nurul
Anwar tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
IGBS Darul Marhamah dan lulus pada tahun 2014. Lalu melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 9 Bekasi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
dan lulus pada tahun 2017. Penulis diterima sebagai mahasiswi Sekolah Vokasi Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada program keahlian Manajemen Informatika tahun 2017
melalui jalur tes reguler.

Anda mungkin juga menyukai