Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KERJA PRAKTEK (MAGANG)

PADA DINAS PERTANAHAN KOTA PADANG


(PENGOLAHAN DATA ASET TANAH PEMERINTAHAN KOTA PADANG
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI )

Studi Kasus Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo

Dibuat Oleh:

Ilham Aryanda (18331034)

Kemal Rahman Denis (18331042)

Mutiara Fitri (18331063)

Nanda Julita (18331066)

Rio Vahlevi (18331082)

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK (MAGANG)

Dipersiapkan oleh:
Ilham Aryanda (18331034)

Kemal Rahman Denis (18331042)

Mutiara Fitri (18331063)

Nanda Julita (18331066)

Rio Vahlevi (18331082)

Dosen Pembimbing Kerja Praktek Supervisor

Dian Adhetya Arif, M.Sc Suryo Nugroho, S.Kom


NIP. 19900920 201803 1 001 NIP. 19790728 201001 1 010

Ketua Program Studi TPJ Kepala Dinas Pertanahan


Kota Padang

Dian Adhetya Arif, M.Sc Raju Minropa, S. STP, M. Si


NIP. 19900920 201803 1 001 NIP. 19760624 199511 1 001

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan magang pada Dinas Pertanahan Kota Padang. Laporan ini
merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Magang yang merupakan mata
kuliah wajib dalam Program Studi DIII Teknologi Penginderaan Jauh, Universitas
Negeri Padang.

Laporan magang ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu,
Praktikan menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini, kepada yang terhormat Bapak :
1. Raju Minropa, S. STP, M. Si (Selaku Kepala Dinas Pertanahan Kota
Padang);
2. Hasan Basri, ST (Selaku Kepala Bidang Pemanfaatan dan Penyelesaian
Sengketa Pertanahan Dinas Pertanahan Kota Padang);
3. Tabliq Nasution, S.IP, MM (Selaku Kepala Bidang Ganti Kerugian dan
Penatagunaan Tanah Dinas Pertanahan Kota Padang);
4. Suryo Nugroho, S.Kom (Selaku Pembimbing);
5. Adhetya Arief, S.Pd., M.Sc ( Selaku Pembimbing Magang);

Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhirnya, kami berharap dengan
laporan ini semoga dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa Universitas Negeri
Padang khususnya pada Instansi tempat pelaksanaan magang dan pihak-pihak lain
yang membutuhkan. Kami mengetahui bahwa pada laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam menyempurnakan laporan ini

Padang, 16 November 2021

ii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN……………………………………………… i

KATA PENGANTAR……………………………………………………..… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. v

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang………………………….………………………..….. 1

1.2 Deskripsi Dinas Pertanahan Kota Padang………..………………….. 3

1.3 Perencanaan Kegiatan Magang di Dinas Pertanahan Kota Padang….. 18

1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang Serta Hambatan-Hambatan yang


Ditemui dan Cara Penyelesaianya ………………………………….. 22

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 26

2.1 Aspek – Apek Teoritis……………………………………………… 26

2.2 Sumber Data…………..……………………………………………. 31

2.3 Metode……………………………………………………………… 31

2.4 Langkah Kerja ……..………………………………………………. 32

2.5 Pembahasan………………………………………….…………….. 40

BAB III PENUTUP………………………………………….……………… 38

3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 38

3.2 Saran ……………………………………………………………… 39

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 40

DAFTAR PUSTAKA………….……………………………………………... 47
iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi ……………………………….…...... 4

Gambar 2. Peta Lokasi Magang …………………………………………… 20

Gambar 3. Memisahkan data excel .............……………………………….. 32

Gambar 4. Mencari titik koordinat di Google Earth ...……………….......... 33

Gambar 5. Google Maps …………………………………………...…….... 33

Gambar 6. Menginput titik koordinat kedalam Geojson …………………... 34

Gambar 7. Tahapan Digitasi dan Atribut di GeoJson ……………………… 34

Gambar 8. SiGesper Dinas Pertanahan Kota Padang ……………………... 35

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang ………………………………........................ 24

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi adalah institusi pendidikan yang memiliki tujuan untuk


menciptakan generasi penerus yang kaya akan ilmu pengetahuan baik secara
teoritis, maupun praktis. Dalam mewujudkan tujuan tersebut Universitas Negeri
Padang (UNP) berusaha untuk melatih dan membentuk tenaga profesional agar
siap untuk terjun ke dunia kerja.
Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan tersebut, yakni dengan Magang.
Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh
para mahasiswa – mahasiswi untuk meraih gelar DIII Teknologi Penginderaan
Jauh, Universitas Negeri Padang. Selain wajib dilaksanakan, kegiatan Magang
ini dapat menjadi penghubung mahasiswa dengan dunia kerja, dalam hal ini
mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan dan gambaran situasi nyata akan
dunia kerja. Magang bertujuan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang
didapat pada bangku perkuliahan dan menambah wawasan serta keterampilan
bagi mahasiswa, agar mahasiswa mampu mempersiapkan diri sebelum terjun ke
dunia kerja. Selain itu, Magang berfungsi bagi Universitas Negeri Padang untuk
memperbaiki kurikulum yang ada untuk menunjang dan menciptakan lulusan
yang profesional.
Pada Magang ini, kami diberikan kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan magang di salah satu Lembaga Pemerintah yaitu Dinas Pertanahan Kota
Padang. Dinas Pertanahan Kota Padang merupakan salah satu instansi milik
pemerintah yang tugasnya membantu Walikota Padang dalam melaksanakan
urusan pemerintah daerah di Bidang Pertanahan dan melaksanakan tugas yang
diberikan Kepala Daerah. Pada kesempatan ini kami ditempatkan pada Seksi
Pengelolaan Tanah Kosong Bidang Pemanfaatan dan Penyelesaian Sengketa
Pertanahan.

1
Adapun tujuan dari magang tersebut antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan serta keterampilan
mahasiswa sesuai dengan bidang ilmunya;
2. Mendapatkan masukan untuk umpan balik (feedback) dalam usaha
penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja;
3. Menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang
ilmunya;
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin networking
dengan instansi atau tempat magang;
5. Memberikan sumbangan kepada praktek kerja di institusi yang ditunjuk;
6. Keterlibatan mahasiswa dalam kinerja institusi diharapkan dapat memperkuat
kinerja institusi di mana program magang dilaksanakan. (surat
keputusan/dasar hukum).

Adapun manfaat yang didapatkan dengan diadakannya magang ini adalah:


1. Mahasiswa
a. Memperoleh praktik dunia kerja mulai dari perencanaan,
pengorganisasian,pelaksanaan dan evaluasi pada unit-unit kerja dengan
mengembangkan wawasan berpikir keilmuan kreatif dan inovatif;
b. Membuat laporan magang berdasarkan pengamatan yang selanjutnya
dapat dikembangkan oleh mahasiswa dalam pembuatan tugas akhir.

2. Program Studi Diploma Teknologi Penginderaan Jauh


a. Memperoleh umpan balik/ feedback untuk menyempurnakan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna/stakeholder di lingkungan
kerja;
b. Membangun jejaring/ networking dengan instansi atau tempat magang.
3. Instansi
a. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam
penyelesaian tugas pada unit kerja instansi/ tempat magang tersebut;
b. Menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan, dinamis dan
bermanfaat dengan institusi pendidikan, dimana instansi dapat

2
memperoleh informasi terkait dengan perkembangan ilmu yang sedang
berkembang.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Magang
A. Tempat Pelaksanaan
a. Nama Instansi : Dinas Pertanahan Kota Padang
b. Alamat : Jl. Sudirman No 4A
c. Telepon : Telp. (0751)26633, Fax. (0751) 38119 Padang
25128
B. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan magang ini terhitung mulai tanggal 27 September 2021
sampai dengan 19 November 2021 yang berlangsung selama 40 hari kerja
efektif.

1.2 Deskripsi Dinas Pertanahan Kota Padang

Dinas Pertanahan merupakan unsur pelaksanaan urusan pemerintahan


bidang pertanahan, instansi dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.

Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi merupakan sebuah garis penugasan formal


yang menunjukkan alur tugas dan tanggung jawab setiap anggota instansi,
instansi serta hubungan antar pihak dalam instansi yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan instansi. Struktur organisasi pada Dinas Pertanahan

3
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi

Deskripsi Jabatan

1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dan mengatur
penyelanggaran urusan pemerintah daerah di bidang pertanahan dan tugas
pembantuan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-undangan demi
terwujudnya pengelolaan urusan bidang pertanahan yang akuntabel untuk
mendukung keberhasilan pembangunan daerah. Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. Menyusun kebijakan teknis di bidang pertanahan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan demi terwujudnya pengelolaan Dinas yang
berdaya guna dan berhasil guna;

4
b. Merumuskan sasaran strategi di bidang pertanahan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk pencapaian pengelolaan Dinas yang
akuntabel;
c. Merumuskan program kerja dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
urusan bidang pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan agar dapat terukur secara tepat dan optimal;
d. Menyelenggarakan urusan bidang pertanahan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan demi terwujudnya sinkronisasi kebijakan
dengan baik;
e. Mengarahkan dan mengendalikan penyelengaraan urusan bidang
pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar
tugas dapat dilaksanakan secara tepat guna dan tepat tepat sasaran;
f. Membina aparatur dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan urusan
bidang pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
guna mengetahui keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
g. Penyelenggaraan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan reformasi birokrasi;
h. Melaporkan penyeelenggaraaan urusan pertanahan secara periodik
berdasarkan ketentuan peraturan perundan-undangan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja;
i. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.

2. Sekretariat
a. Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas;
b. Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan
dinas dalam urusan umum, pelengkapan, keuangan, kepegawaian,
perpustakaan, evaluasi dan pelaporan;
c. Untuk menyelenggarakan tugas, sekretariat mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran Dinas Pertanahan;

5
2) Penyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun
evaluasi dan pelaporan;
3) Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian,
pengoelolaan keuangan, penatausahaan adet dan perlengkapan kantor;
4) Mengoordinasikan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan penilaian
atas capaian pelaksanaan tugas Dinas Pertanahan, dan;
5) Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.

• Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam melaksanakan urusan pengelolaan administrasi umum dan
kepegawaian, rumah tangga, peralatan dan perlengkapan Dinas. Tugas Sub
Bagian Umun diantara:
a. Menyiapkan bahan perumusan perlengkapan urusan tata usaha, rumah
tangga serta kearsipan;
b. Melaksanakan kegiatan, menghimpun dan sosialisasi peraturan
perundang-undangan, dokumentsi dan kebutuhan sarana dan
prasarana;
c. Mengelola data pegawai, ujian Dinas, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, penyusunan daftar urut kepangkatan dan regestrasi Pegawai
Negeri Sipil serta pengarsipan penilaia presentasi kerja Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Dinas;
d. Menyusun analisis jabatan, analisis beban kerja, standar kompetensi
jabatan, evaluasi jabatan, standar operasioanal prosedur, dan standar
pelayannan minimal, rencana kebutuhan dan pengembangan karier
serta disiplin pegawai;
e. Melaksanakan urusan pengadaan peralatan atau perlengkapan,
pencatatan penyimpanan, pendistribusian;
f. Melakasanakan urusan pemeliharaan atau perawatan alat-alat kantor;

6
g. Membuat evaluasi dan laporan pelaksnaan tugas sub bagian umum dan
kepegawaian, dan;
h. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

• Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian


yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi
keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran belanja Dinas,
verifikasi, perbendaharaan, penyusunan pertanggung jawaban keuangan
Dinas. Penjabaran tugas Sub Bagian Keuangan diantaranya:
a. Menyusun rencana kerja dan rencana keuangan berdasarakan
ketentuan yang berlaku;
b. Menyusun rencana belanja langsun meliputi kegiatan urusan dan atau
non urusan dan belanja tidak langsung meliputi gaji dan tunjangan
Pegawai Negeri Sipil;
c. Menyiapkan kelengkapan surat perintah pembayaran uang
persediaan, surat perintah pembayaran ganti uang, surat perintah
pembayaran tambahan uang, surat perintah pembayaran langsung gaji
dan tunjangan Peagawai Negeri Sipil serta penghasilan lainnya;
d. Melakukan verifikasi surat pertanggungjawaban;
e. Mempersiapkan bahan pertanggung jawaban dan menyiapkan
laporan keuangan;
f. Menyimpan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlak.
g. Melakukan kajian potensi sumber pendapatan asli daerah;
h. Menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan keuangan sesuai
ketentuan yang berlaku;
i. Membuat evaluasi dan laporan pelaksnaan tugas Sub Bagian
Keuangan, dan;

7
j. Melaksnakan tugas dukungan tehadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.

3. Bidang Ganti Kerugian dan Penataagunaan Tanah

Bidang Ganti Kerugian dan Penataagunaan Tanah dipimpin oleh


seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah
dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Ganti Kerugian dan
Penatagunaan Tanah mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
mengumpulkan dan mengolah data, bahan dan informasidalam penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis, penyelesaian Pengadaan Tanah, ganti kerugian
dan satuannan serta penatagunaan tanah untuk pembangunan. Bidang Ganti
Kerugian dan Penatagunaan Tanah memiliki fungsi:
a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan Dinas Pertanahan yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis dibidang penyelenggaraan pengadaan
tanah;
c. Menyiapkan dan mengolah data, bahan dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan ganti kerugian dan penatagunaan tanah;
d. Menyusun perencanaan dan pembangunan dan pembangunan sistem
informasi pengelolaan;
e. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi geografis.
f. Merumuskan dan pelaksanan kegiatan penyelesaian masalah ganti
kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan;
g. Memfasilitasi sertifikat tanah aset barang milik daerah;
h. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi pertanahan;
i. Menyususn perencanaan dan pembangunan sistem informasi geografis;
j. Merumuskan dan pelaksanaan kegiatan penetapan subjek dan obyek
redistribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan
tanah absensi;
k. Melaksanakan investarissasi dan rekomendasi Obyek Redistribusi Tanah;

8
l. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan redistribusi tanah obyek
reforma agraria;
m. Menetapkan daftar masyarakat penerima santunan tanah dan ganti
kerugian tanah;
n. Melaksanakan fasilitas peberan reoens terhadap surat keterangan
penguasaan tanah lebih dari luasan batas maksimum;
o. Melaksanakan fasilitas penataan administrasi pertanahan di kecamatan
dan kelurahan;
p. Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi ganti kerugian dan
penatagunnaan tanah serta pemetaan zona nilai tanah;
q. Melaksanakan koordinasi kegiatan prona dengan instansi terkait;
r. Melaksanakan monotoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan
urusan bidang ganti kerugian dan penatagunaan tanah;
s. Merumuskan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang ganti
kerugian dan penataagunaan tanah, dan;
t. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaran pemerintah
daerah.

• Seksi Administrasi Pertanahan

Seksi Administrasi Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi


yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Ganti Kerugian dan Penataguanaan tanah.
Seksi Administrasi Pertanahan mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang dalam pelaksanaan Administrasi Pertanahan. Penjabaran tugas
Seksi Admistrasi Pertanahan adalah:
a. Menyusun program dan rencana kerja lingkup Dinas Pertanahan;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis dibidang penyeleggaraan Administrasi
Pertanahan;
c. Menyiapkan dan mengolah data, data dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksnaan Administrasi Pertanahan;
d. Mengumpulkan, mengilah data, bahan dan infomasi pertanahan;

9
e. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi perintah, perjanjian
kinerja, rencana strategis, rencana kerja, rencana kerja tahunan,
indikator kinerja utama, indikator kinerja individu, dan perjanjian
kinerja individu serta laporan keterangan pertanggungjawaban
Walikota;
f. Melaksanakan fasilitasi penataan administrasi pertanhan di
Kecamatan dan Kelurahan;
g. Mengompilasi, menyusun progam dan kegiatan administrasi umum
serta bekerjasama dengan bidang – bidang untuk mengoordinasikan,
mengusulkan dan merevisi kegiatan dan program sesuai kebutuhan
Dinas;
h. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi
pengolahan;
i. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi
geografis;
j. Menyusun perencanaan dan pembangunan sistem informasi
pertanahan;
k. Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang
Administrasi Pertanahan, dan;
l. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.

• Seksi Ganti Kerugian Santunan Tanah

Seksi Ganti Kerugian dan Santunan Tanah untuk Pembangunan


dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawahan bertangungjawab kepada Kepala Bidang Ganti
Kerugian dan Penatagunaan Tanah. Seksi Ganti Kerugian dan Santunan
Tanah untuk Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
dalam pelaksanaan Ganti Kerugian dan Santunan Tanah untuk
pembangunan. Penjabaran tugas Seksi Ganti Kerugian dan Santunan
Tanah untuk Pembangunan :

10
a. Menyusun program dan rencana kerja lingkup ganti kerugian dan
santunan tanah;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis dibidang penyelenggaraan ganti
kerugian dan santunan tanah;
c. Mengumpulkan dan menyimpan bahan dan data hasil pelaksanaan
ganti kerugian dan santunan tanah;
d. Merumuskan dan melaksanakan kegiatan penetapan subyek dan
obyek redistribusi tanah serta ganti kerugian tanah kelebihan
maksimum dan tanah absentee;
e. Melaksanakan fasilitas pemberian rekomendasi terhadapat surat
keterangan penguasaan tanah lebih dari luasan batas maksimum;
f. Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah ganti kerugian dan
santunan tanah untuk pembangunan;
g. Mengkoordinasikan sertifikat tanah aset barang milik daerah.
h. Melaksanakan koordinasi kegiatan prona dengan instansi terkait;
i. Menyiapkan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang
pengadaan tanah; dan
j. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

• Seksi Penatagunaan Tanah

Seksi Penatagunaan Tanah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang


dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah. Seksi
Penatagunaan Tanah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam
pelaksanaan Penatagunaan Tanah. Penjabaran tugas Seksi Penatagunaan
Tanah sebagaimana adalah :
a. Menyusun program dan rencana kerja lingkup penatagunaan tanah;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis dibidang penyelenggaraan
penatagunaan dan pendayagunaan tanah;

11
c. Menyiapkan dan menghimpun data, bahan informasi dalam rangka
penyelenggaraan penatagunaan dan pengdayagunaan tanah;
d. Menyiapkan dan mengolah data, bahan dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan penatagunaan dan pendayagunaan tanah;
e. Mangumpulkan dan menyimpan bahan dan data hasil pelaksanaan
penatagunaan dan pendayagunaan tanah;
f. Melaksanakan perencanaan penatagunaan dan pendayagunaan tanah;
g. Melaksanakan konsolidasi tanah dan berkoordinasi dengan instansi
terkait;
h. Merumuskan pemetaan zona nilai tanah;
i. Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi penatagunaan dan
pendayagunaan tanah;
j. Membuat elevasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang penatagunaan
dan pendayagunaan tanah;
k. Pembuatan laporan hasil tentang pelaksanaan kegiatan setiap tahun,
masalah yang ditemui untuk sebagai salah satu bahan dalam
perencanaan tanah berikutnya dan;
l. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.

4. Bidang Pemanfaatan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan

Bidang pemanfaatan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan dipimpin


oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di
bawah dan bertanggug jawab kepada Kepala Dinas . Bidang Pemanfaatan dan
Penyelesaian Sengketa Pertanahan mempunyai tugas membantu kepada Dinas
dalam melaksanakan pelayanan, mengumpulan, mengolah data, bahan dan
informasi dalam penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pemanfaatan
pertanahan dan penyelesaian sengketa pertanahan. Bidang Pemanfaatan dan
Penyelesaian Sengketa Pertanahan melaksanakan fungsi:
a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Bidang Pemanfaatan
dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan yang berbasis kinerja sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;

12
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedomanan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan penyelesaian sengketa pertanahan;
c. Menghimpun dan mengolah data, bahan dan informasi yang berkaitan
dengan pemanfaatan dan penyelesaian sengketa pertanahan;
d. Merumuskan dan pelaksanaan teknis izin lokasi dan izin membuka tanah;
e. Melaksanakan koordinasi dan singkronisasi penataan akses dalam
pemanfaatan redistribusi tanah;
f. Melaksanakann koordinasi dan sinkronisasi pemberian rekomendasi izin
lokasi dan izin membuka tanah;
g. Merumusakan dan melaksanakan inventarisasi dan pemetaan tanah
bersengketa;
h. Melaksanakan identifikasi penguasaan penggunaan pemanfaatan dan
pemilikan tanah;
i. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum
dan teknis pengawasan pertanahan dan penangan sengketa pertanahan;
j. Menyiapkan kajian hukum, sosial, budaya dan ekonomi dari
permasalahan sengketa tanah;
k. Melaksanakan mediasi dan fasilitasi dalam penyelesaian sengketa tanah
termasuk ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan;
l. Melaksanakan penerapan dan penyelesaian permasalahan tanah ulayat;
m. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi survei dan pemetaan batas
tanah ulayat;
n. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pengakuan dan pengukuhan
masyarakat hukum adat;
o. Merumuskan penetapan tanah ulayat dalam daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
p. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan dalam penyelesaian sengketa
pertanahan dan tanah garapan;
q. Merumuskan Standar Operasional Prosedur, Standar Pelayanan Publik
pada lingkup Bidang Pemetaan dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan;

13
r. Merumuskan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Bidang Pemetaan
dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan dan;
s. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah.
• Seksi Pemanfaatan Tanah
Seksi Pemanfaatan Tanah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pemanfaatan. Seksi Pemanfaatan Tanah
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang dalam pemanfaatan
urusan pertanahan. Penjabaran tugas Seksi Pemanfaatan Tanah adalah :
a. Menyusun program dan rencana kerja lingkup pemanfaatan tanah;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan pelayanan bidang pertanahan;
c. Menyiapkan bahan dan informasi yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pelayanan bidang pertanahan;
d. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pemberian izin lokasi
dalam rangka penanaman modal dan kemudian berusaha;
e. Menyusun administrasi teknis izin lokasi dan izin membuka tanah;
f. Memberikan pertimbangan dan rekomendasi terkait dengan izin
lokasi dan izin membuka lahan;
g. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi survei dan pemetaan batas
tanah ulayat;
h. Merancang penetapan tanah ulayat dalam daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Mengendalikan pemanfaatan tanah negara;
j. Membuat elevasi dan laporan pelaksanaan pada seksi pemanfaatan
tanah; dan
k. Malaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

14
• Seksi Penyelesaian Sengketa Pertanahan

Seksi Penyelesaian Sengketa Pertanahan dipimpin oleh Seorang


Kepala Seks yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemetaan dan Penyelesaian
Sengketa Pertanahan. Seksi Penyelesaian Sengketa Pertanahan
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan
Penyelesaian Sengketa Pertanahan. Penjabaran tugas seksi
Penyelesaian Sengketa Pertanahan :
a. Menyusun program dan rencana kerja lingkup penyelesaian
sengketa pertanahan;
b. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan penyelesaian sengketa pertanahan;
c. Menghimpun dan mengolah data, bahan, dan informasi yang
berkaitan dengan penyelesaian sengketa pertanahan;
d. Menyiapkan bahan dan informasi yang diperlukan dalam rangka
penyelesaian sengketa pertanahan;
e. Melakukan inventarisasi dan klarifikasi permasalahan dibidang
penyelesaian sengketa pertanahan;
f. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi
pelaksanaan penyelesaian sengketa pertanahan;
g. Menyiapkan kajian hukum, sosial, budaya dan ekonomi dari
permasalahan sengketa tanah;
h. Melaksanakan mediasi dan fasilitasi dalam penyelesaian sengketa
pertanahan;
i. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan dalam penyelesaian
sengketa pertanahan;
j. Melakukan penerapan dan penyelesaian permasalahan tanah ulayat;
k. Memproses penerima dan pengkaji laporan pengaduan sengketa
tanah dan permasalahan ganti kerugian tanah;

15
l. Melakukan penyelesaian sengketa tanah garapan;
m. Membuat elevasi dan laporan pelaksanaan tugas seksi
penyelesaian sengketa pertanahan; dan
n. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan
pemerintah daerah.

• Seksi Pengelolaan Tanah Kosong

Seksi Pengelolaan Tanah Kosong dipimpin oleh seorang Kepala


Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemetaan dan Penyelesaian
Sengketa Pertanahan. Seksi Pengelolaan Tanah Kosong mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang dalam pelaksanaan Pengelolaan Tanah
Kosong. Penjabaran tugas Seksi Pengelolaan Tanah Kosong :
a. Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan Pengelolaan Tanah Kosong;
b. Menghimpun dan mengolah data, bahan dan informasi yang
berkaitan dengan Pengelolaan Tanah Kosong;
c. Melaksanakan identifikasi penguasaan penggunaan pemanfaatan
dan pemilikan tanah;
d. Menyiapkan bahan dan informasi yang diperlukan dalam rangka
Pengelolaan Tanah Kosong;
e. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelesaian tanah kosong;
f. Melakukan inventarisasi dan klasifikasi permasalahan di bidang
Pengelolaan Tanah Kosong;
g. Melakukan penerapan dan penyelesaian Pengelolaan Tanah
Kosong;
h. Membuat elevasi dan laporan pelaksanaan tugas seksi Pengelolaan
Tanah Kosong; dan
i. Melaksanakan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan
pemerintah daerah.

16
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan kegiatan teknis


operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. Ketentuan lebih lanjut
mengenai pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPTD
sebagaimana diatur dengan peraturan Walikota.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Pada Dinas dapat ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam kelompok


Jabatan Fungsional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kelompok jabatan fungsional sebagaimana mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

7. Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas pada masing-masing satuan organisasi dan


kelompok jabatan fungsional wajin menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Dinas maupun antar
perangkat daerah di lingkungan Pemerintahan Kota Padang sesuai dengan
tugas dan fungsi masung-masing. Setiap aturan organisasi di lingkungan Dinas
wajib mengawasi bawahannya, dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Setiap pimpinan pada masing-masing satuan organisasi di lingkungan Dinas
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya, memberi
bimingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap pimpinan
pada masing-masing satuan organisasi di lingkungan Dinas wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
dan menyampaikan laporan berkala pada waktunya.

17
8. Ketentuan Peralihan

Pejabat yang telah diangkat sebelum berlakunyaperaturan Wali Kota ini


tetap menjabat sampai dengan dilantiknya Pejabat yang baru.

9. Ketentuan Penutup

Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2021. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali
Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Padang.

10. Kelompok Jabatan Fungsional


Pada Dinas dapat ditempatkan Pegawai Negeri Sipil dalam kelompok
jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan
fungsional, dalam melaksanakan tugasnya
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

1.3 Perencanaan Kegiatan Magang di Dinas Pertanahan Kota Padang


a) Persiapan Magang
Magang adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur yang merupakan
wahana bagi para mahasiswa untuk memahami berbagai kegiatan
masyarakat yang berkaitan dengan keahlian sehingga memahami situasi
nyata di lapangan. Magang merupakan wahana untuk meningkatkan
keterkaitan dan keseimbangan antara substansi pendidikan dengan
pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan
dalam pembangunan masyarakat. Persiapan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan magang pada Dinas Pertanahan Kota Padang :
1. Pengarahan tentang penyelenggaraan magang, pembuatan laporan
magang hingga produk atau hasil yang diserahkan kepada ketua
prodi teknologi penginderaan jauh.
2. Pengajuan topik magang kepada jurusan untuk selanjutnya
ditetapkan oleh dosen pembimbing sesuai dengan topik tersebut.

18
b) Waktu dan Tempat Magang
1. Waktu
Magang dilakukan dari tanggal 27 September 2021 sampai tanggal 19
November 2021. Terhitung selama 40 hari kerja. Hari kerja
senin-jumat. Jam masuk 07:30-16:00.
2. Tempat
Magang dilakukan di Dinas Pertanahan Kota Padang. Alamat Jl. Jend.
Sudirman No.4A, Sawahan, Kec. Padang Timur, Kota Padang,
Sumatera Barat.

19
Gambar 2. Peta Lokasi Magang

20
c) Materi Magang
1. Orientasi dan sosialisasi dengan pimpinan dan staff di unit tempat
magang.
a) Memperkenalkan diri kepada kepala, karyawan dan staff di Dinas
Pertanahan Kota Padang Bidang Ganti Kerugian dan
Penatagunaan Tanah;
b) Menjalin hubungan kerjasama dan silaturahmi dengan karyawan
dan staff di Dinas Pertanahan Kota Padang khususnya pada Bidang
Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah;
c) Melihat ruangan tempat praktek magang di Dinas Pertanahan Kota
Padang Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah;
d) Sosialisasi untuk pemilihan pembimbing magang di Dinas
Pertanahan Kota Padang;
e) Diskusi dengan pembimbing magang di Dinas Pertanahan Kota
Padang Bidang Ganti Kerugian dan Penatagunaan Tanah terkait
prosedur kegiatan praktek magang.
2. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana magang yang telah di tetapkan
(pengumpulan data)
a) Menyiapkan berbagai perangkat untuk mengolah dan menganalisis
data seperti laptop dengan software ArcGIS, Geojson, SiGesper,
Bhumiatr, Google earth dan Googlemaps;
b) Memisahkan data excel Kib A pada 52 OPD Kota Padang diseluruh
Kecamatan menjadi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Koto Tangah,
Kuranji, Nanggalo;
c) Mencari titik koordinat pada google earth;
d) Memasukkan titik koordinat yang sudah ditemukan pada google
earth kedalam GeoJson, lalu diinput pada GeoJson;
e) Membuat poligon dan atribut pada Geojson;
f) Kemudian shp GeoJson yang sudah disimpan dimasukkan ke situs
web SiGesper Dinas Pertananahan Kota Padang;
3. Hambatan Yang Ditemui Dalam Kegiatan Magang
a) Kurangnya informasi terhadap data Kib A yang diberikan;

21
b) Adanya data yang kurang sesuai dengan kenampakan pada citra;
c) Adanya data scan kapling yang tidak memiliki keterangan leganda
dalam mengetahui KRK yang ada;
4. Penyelesaian Masalah Dalam Kegiatan Magang
a) Dalam pendiskusikannya dengan BPN oleh pembimbing magang;
b) Mendiskusikannya dengan pembimbing magang;
c) Mengadakan pertemuan dengan BPN terkait mendiskusikan data
yang tidak ada atau data yang tidak lengkap;
d) Memanfaatkan data yang ada, serta mencari sumber data dari web
yang ada dalam menyesuaikannya seperti menggunakan Google
Earth dan Bhumi.atr dalam melihat kenampakan yang tidak jelas
atau tidak sesuai pada data yang ada;
5. Menulis kegiatan harian dalam formulir yang telah disediakan, diketahui
dan ditandatangani oleh pembimbing lapangan serta pembuatan laporan
untuk hasil akhir praktek magang :
a) Menyusun rangkaian kegiatan harian praktek magang ke dalam
catatan logbook;
b) Melakukan konsultasi dengan pembimbing lapangan dan
pembimbing magang dalam pembuatan laporan akhir magang;
c) Memberikan kenang-kenangan kepada Dinas Pertanahan Kota
Padang tanda telah selesainya kegiatan praktek kerja magang
pada tahun 2021.

22
d) Jadwal kegiatan magang
No. Hari/Tanggal Kegiatan/Tugas Pembagian
1. Senin-Jumat/ Memisahkan data aset tanah dinas - Kecamatan Nanggalo
27-01 Oktober pendidikan 3 kecamatan di Kota : Kemal R.
2021 Padang - Kecamatan Kuranji :
Nanda, Mutia
- Kecamatan Koto
Tangah : Rio, Ari
2. Senin-Jumat/ - Membuat koordinat - Kecamatan Nanggalo
04-08 Oktober (Latitude/Longitude) : Kemal R.
2021 - Membuat poligon tanah sekolah - Kecamatan Kuranji :
- Memisahakan data aset Dinas Nanda, Mutia
Pertanahan - Kecamatan Koto
Tangah : Rio, Ari
3. Senin-Jumat/ - Membuat koordinat - Kecamatan Nanggalo
11-15 Oktober (Latitude/Longitude) : Kemal R.
2021 - Membuat poligon persil tanah - Kecamatan Kuranji :
- Mencari lokasi kantor lurah dan Nanda J.
kantor camat - Kecamatan Koto
Tangah : Rio, Ari,
Mutia
4. Senin-Jumat/ - Membuat poligon persil tanah -Kib A Dinas PUPR :
18-22 Oktober - Membuat tabel excel Kemal Rahman,
2021 - Mencari data aset 3 Kecamatan : Nanda Julita, Mutiara
Koto Tangah, Nanggalo, Kuranji Fitri
- 11 OPD : Ilham
Aryanda, Rio Vahlevi

5. Senin-Jumat/ - Memisahkan tabel TB_KIB.xlsl - Kemal Rahman


25-29 Oktober 3 Kecamatan Denis, Rio Vahlevi,
2021 - Membuat poligon Ilham Aryanda

23
6. Senin-Jumat/ - Mengentrikan data aset Kib A - 11 Kecamatan 104
1-5 November kedalam SiGesper aset 11 Kelurahan : Nanda
2021 Kecamatan 104 Kelurahan, 52 Julita
OPD, Rumah Dina Wali Kota, - 52 OPD : Kemal
Rumah Dinas Wakil Wali Kota, Rahman Denis
Rumah Dinas Sekda dan 512 yang - 512 SHP : Mutia,
telah terbit sertifikat hak pakai Rio, Ari, Kemal
persil tanah dalam kib A
7. Senin-Jumat/ Membuat Laporan Magang
8-19 November
2021

24
1.4 Pelaksanaan Kegiatan Magang Serta Hambatan-Hambatan yang Ditemui
dan Cara Penyelesaianya
a) Pelaksanaan Kegiatan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang yang dilakukan di Dinas Pertanahan
Kota Padang dilaksanakan dalam kegiatan yang bertahap mulai dari awal
magang. Magang yang dilaksanakan berjalan dengan lancar sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang diberikan oleh pihak Dinas Pertanahan Kota
Padang. Semua kegiatan yang diberikan dilaksanakan dengan baik
sehingga tidak mengecewakan pihak kedinasan. Kegiatan magang
dilaksanakan sesuai dengan peraturan bersama karyawan lain di kedinasan
tersebut. Pada awal magang kegiatan yang dilakukan sosialisai dengan
pembimbing selama mengikuti magang, dan juga melakukan sosialisasi
dengan karyawan di perusahaan tersebut. Selanjutnya, kegiatan di
kedinasan tersebut dibimbing oleh seorang pembimbing dan melakukan
pekerjaan yang ditugaskan kepada seluruh anggota magang. Kegiatan
magang tersebut sangat terstruktur dan terjadwal proses pengumpulan
tugas- tugas selama kegiatan magang.
b) Hambatan-Hambatan yang Ditemui dalam Kegiatan Magang.
1. Kurangnya informasi terhadap data Kib A yang diberikan
2. Adanya data yang kurang sesuai dengan kenampakan pada citra;
3. Adanya data scan kapling yang tidak memiliki keterangan leganda
dalam mengetahui KRK yang ada;
c) Cara Penyelesaian Magang dalam Kegiatan Magang
1. Sosialisasi dengan Pembimbing di instansi terkait permasalahan data yang
dihadapi.
2. Sosialisasi dengan Pembimbing di instansi terkait terkendalanya sarana
untuk mengerjakan tugas.
3. Sosialisasi dengan BPN terkait terkendalanya data untuk mengerjakan
tugas.

25
BAB II
TOPIK BAHASAN
3.1 Aspek – Aspek Teoritis
3.1.1. Penggunaan Lahan
Lahan diartikan sebagai “Permukaan daratan dengan benda-benda
padat, cari bahkan gas” (Rafi’l, 1985). Definisi lain juga dikemukan oleh
Arsyad, lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada
pengaruhnya terhadap penggunaan lahan, termasuk didalamnya hasil
kegiatan manusia dimasa lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut,
pembersihan vegetasi dan juga hasil yang merugikan seperti yang
tersalinasi. (FAO dalam Arsyad, 1989). Menurut Vink (1979) dalam Su
Ritohardoyo (2002 : 8) Lahan sebagai suatu wilayah tertentu di atas
permukaan bumi, khususnya meliputi semua benda penyusun biosfer
yang dapat dianggap bersifat menetap atau berpindah berada di atas dan
di bawah wilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah, dan batuan induk,
topografi, air, tumbuh-tumbuhan dan binatang, serta akibat-akibat
kegiatan manusia pada tumbuhan dan binatang, yang semuanya memiliki
pengaruh nyata terhadap penggunaan lahan oleh manusia, pada masa
sekarang maupun masa datang. Marbut (1986) dalam Su Ritohardoyo
(2009:9) mengemukakan batasan arti lahan yang diartikan sebagai
gabungan dari unsur-unsur permukaan dan dekat dengan permukaan
bumi yang penting bagi manusia. Dari definisi di atas lahan merupakan
sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, lahan
sangat penting mengingat kebutuhan penduduk baik untuk
melangsungkan hidupnya maupun kegiatan kehidupan sosio-ekonomi
dan sosio-budanya. Lahan digunakan manusia sebagai tempat
aktivitasnya, sehingga manusia selalu mengolah lahan yang dimilikinya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan untuk mencukupi kebutuhan
keluarganya.

26
Menurut Malingreau (1878 : 6) penggunaan lahan adalah segala
bentuk campur tangan atau kegiatan manusia baik secara siklis maupun
permanen terhdapat suatu kumpulan sumber daya alam dan sumber daya
buatan yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk
mencukupi kebutuhan-kebutuhan baik materiil maupun spiritual ataupun
kedua-duanya. Penggunaan lahan merupakan interaksi antara manusia
dengan lahan.
3.1.2. Tanah Kosong
Tanah kosong merupakan semua hak atas tanah mempunyai fungsi
sosial, maka setiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai
hubungan hukum dengan tanah wajib menggunakan tanahnya sehingga
lebih berdaya guna dan berhasil guna serta bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat. Bahwa banyak bidang-bidang tanah yang
sementara mengunggu dipergunakan sesuai dengan sifat dan tujuan
haknya atau Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku, dibiarkan
kosong, sehingga tidak memberikan manfaat apapun bagi masyarakat.
Bahwa dalam rangka memelihara ketahanan pangan nasional perlu
menetapkan kewajiban setiap pemegang ha katas tanah atau pihak yang
memperoleh penguasaan atas tanah untuk memanfaatkan tanah kosong
sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan menanaminya dengan
tanaman pangan. Bahwa kewajiban tersebut perlu ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
dalam rangka pelaksanan Peraturan Pemerintahan Nomor 36 Tahun 1998
tentang Pendayagunaan dan Penertibab Tanah Terlantar.
3.1.3. Tanah Kavling
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kavling adalah bagian
tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu yang akan
dijadikan bangunan atau tempat tinggal. Ada beberapa bentuk akvling,
Cul de Sac Lot berasal dari bahasa Perancis yang dapat diartikan sebagai
tanah kosong di jalan buntu. Jenis tanah kavling ini biasanya memiliki
bagian depan yang cenderung sempit, namun sisi belakang yang
melebar. Interior Lot atau yang dikenal dengan nama cluster atau klaster,

27
posisi tanah ini berada di tengah deretan kavling pada posisi satu blok.
Interior lot biasanya hanya memiliki satu akses pintu gerbang masuk
sehingga dapat dijaga dengan baik dan tidak bising. T-Intersection Lot
atau tusuk sate tanah kavling ini ideal dijadikan tempat usaha disbanding
rumah tinggal. Untuk memperoleh perencaan lingkungan/ perkavlingan
dari Walikota, pemilik tanah diharuskan menyerahkan sebagian
tanahnya kepada pemerintah daerah paling sedikit 30% dari luas
tanahnya yang akan digunakan untuk fasilitas umum, fasilitas social dan
tanah cadangan pengganti.
3.1.4. KRK (Keterangan Rencana Kota)
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan dan Gedung, Keterangan Rencana Kota adalah surat
keterangan yang dilengkapi dengan peta petunjuk tentang batasan,
batasan yang diizinkan untuk penggunaan lahan, perkavlingan (persil)
garis sempadan bangunan dan komponen fisik bangunan lainnya. KRK
terbagi atas 2 yaitu KRK-PRK(Keterangan Rencan Kota Peuntukan
Ruang Kota) adalah keterangan rencana yang diberikan oleh pemerintah
daerah melalui dinas kepada orang pribadi atau badan usaha untuk
penggunaan tanah kurang dari 1000 m2 sesuai dengan RTRW kota.
KRK-Ling (Keterangan Rencana Kota Peruntukan Lingkungan) adalah
keterangan rencana yang diberikan oleh pemerintah daerah, dinas kepada
pribadi atau badan usaha untuk penggunaan tanah seluas 1000 m2 atau
lebih sesuai dengan RTRW Kota.
KRK pada suatu lahan secara umum berisi peruntukan lahan dan
penggunaan bangunan, syarat-syarat zoning yang berisi KDB
maksimum, KLB maksimum, KDH minimum, KB maksimum, serta
ketentuan khusus yang berlaku pada lokasi yang bersangkutan, lampiran
gambar memuat tentang GSP, GSB serta prasarana dan sarana jaringan
utilitas apabila dibutuhkan, untuk lahan yang dijuakan berupa kawasan
lampiran gambar rencana tapak (siteplan) yang memuat
sekurang-kurangnya layout pemanfaatan lahan sesuai ketentuan aturan

28
berlaku, GSP, GSB serta prasana dan sarana jaringan utilitas apabila
dibutuhkan.
3.1.5. Fasum
Fasum adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan manusia untuk hidup
yang diadakan untuk kepentingan umum. Contohnya jalan, angkutan
umum, saluran air, jembatan, fly over, under pass¸ halte, alat penerangan
umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, jalur busway, tempat
pembungan sampah dan sebagainya.
3.1.6. Fasos
Fasos adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau swasta
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan lingkungan
permukiman. Contohnya puskesmas, klinik, sekolah, tempat ibadah,
pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang
serbaguna, tempat makan dan sebagainya.
3.1.7. RTH (Ruang Terbuka Hijau)
Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tubuh tanaman secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 40% dari luas
wilayah, selain sebagai sarana lingkungan juga dpat berfungsi untuk
perlindungan habitat tertentu atau budidaya pertanian dan juga untuk
meningkatkan kualitas atmosfer serta menunjang kelestarian air dan
tanah. Klasifikasi bentuh RTH umumnya antara lain RTH
Konservasi/Lindung dan RTH Binaan. Manfat langsung RTH adalah
membentuk keindahan dan kenyaman (teduh,segar,sejuk) dan
menghasilkan untuk dijuaal (kayu, daun, bunga, buah). Manfaat tidak
langsung yaitu pembersih udara, pemeliharaan kelangsungan persedian
air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta flora dan fauna yang ada
(konservasi hayati atau keanekaragaan hayati).
3.1.8. Sistem Informasi Geografis
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) selalu berkembang,
bertambah, dan bervariasi. SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu

29
dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin
ilmu, dan berkembang dengan cepat. SIG adalah sistem komputer yang
digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan
datadata yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi.
SIG dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola
(manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data
atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi (Basic, 2000 dalam
Eddy Prahasta, 2002). Dari definisi ini dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem yaitu data input, dasa otput, data manajemen, dan data
manipulasi dan analisis.
3.1.9. Citra Satelit
Citra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderaan
jauh. Definisi citra banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satu di
antaranya pengertian tentang citra menurut (Hornby, 1974) dalam
(Sutanto, 1992) yang dapat ditelaah menjadi lima, berikut ini tiga di
antaranya:
1. Likeness or copy of someone or something, especially one made in
wood, stone, etc.
2. Mental pictures or idea, concept of something or someone.
3. Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera
Citra penginderaan jauh termasuk dalam pengertian yang ke-tiga
menurut Hornby. Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera
atau sensor lainnya dan dipasang pada wahana satelit ruang angkasa
dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan bumi. Sensor
dalam kaitannya dengan penginderaan jauh merekam tenaga yang
dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman
tenaga ini setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat berupa data digital atau data numerik untuk
keperluan analisis menggunakan komputer. Satelit penginderaan jauh

30
dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit sumber daya alam dan
satelit cuaca (kompasiana.com, 2013) :
1. Citra satelit alam terbagi menjadi 2, yaitu citra satelit resolusi
rendah, (SPOT, Landsat, dan ASTER) dan citra satelit resolusi
tinggi (IKONOS, Worldview, Quickbird dan Pléiades).
2. Citra satelit cuaca terdiri dari MODIS, ATS-1, TIROS-1,
AVHRR, GOES, DMSP, NOAA.
Karena citra satelit memiliki sifat resolusi tinggi dan multispektral,
citra satelit awalnya digunakan di bidang militer dan lingkungan. Tetapi
semakin banyak digunakan dalam bidang produksi peta, pertanian,
kehutanan, perencanaan tanah nasional, perencanaan kota dll.
Kemungkinan akuisisi data berkala citra satelit yang beragam antara
citra satelit hiperspektral dan resolusi tinggi menjadikan citra satelit
sumber daya penting untuk pencatatan tanah nasional. Ketersediaan citra
satelit dikalangan masyarakat umum sekarang memungkinkan semua
orang untuk menggunakan gambar satelit lebih banyak sepenuhnya
(Upadhyay, 2012).
3.2 Sumber Data
Data bersumber dari instansi Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Data yang disajikan berupa
data softfile yaitu SHP Kavling Fasum dan data excel serta data hard file berupa
scan SK yang menjadi acuan dalam proses pengolahan.
3.3 Metode
Pada proses pengerjaan tugas magang kali ini, kami melakukan pengolahan
data yang bersumber dari data SHP tanah kosong dan data KIB A Dinas
Pertanahan yang acuannya adalah scan SK kapling serta data excel. Metode yang
digunakan adalah digitasi yang didasari oleh SK Kapling dengan rujukan 5
kategori (Fasum,Fasos, RTH, TCP, Fasum jalan) yang didigitasi ke citra.

31
Hambatan yang dihadapi adalah tidak ada nya scan sk yang menyulitkan
untuk dilakukannya digitasi dan setelah proses akurasi data yang dilakukan
selama proses pengerjaannya didapatkan 4 hambatan selama proses digitasi,
diantara :
a. Data scan SK tidak lengkap
b. Memiliki shp kavling yang sama dengan pemohon dan no SK yang
berbeda
c. Berbeda Kelurahan dan Berbeda Bentuk Kavling Dengan No SK
yang Sama
d. Citra tidak sesuai dengan scan KRK
Pada saat melalukam digitasi dilakukannya pengecekan keakuratan
kenampakan pada citra menggunakan Google Earth sesuai lokasi kavling dan
data excelnya.
3.4 Langkah Kerja
1. Memisahkan data excel Kib A 52 OPD Dinas Pertanahan Kota Padang di 3
Keacamatan

Gambar 3. Memisahkan data excel

32
2. Selanjutnya mencari lokasi pada Google Earth dan menentukan titik
koordinat pada Google maps

Gambar 4. Google Earth

Gambar 5. Google maps

33
3. Menginputkan titik koordinat kedalam GeoJson

Gambar 6. Menginput titik koordinat kedalam Geojson

4. Kemudian melakukan tahapan digitasi dan atribut pada Geojson

Gambar 7. Tahapan Digitasi dan Atribut di GeoJson

34
5. Setelah selesai melakukan tahap digitasi dan menambahkan atribut pada
GeoJson, kemudian memasukkan data shp kedalam SiGesper Dinas
Pertanahan Kota Padang

Gambar 8. SiGesper Dinas Pertanahan Kota Padang

35
5.1 Hasil

Gambar 9. SiGesper Dinas Pertanahan Kota Padang

Data dari 52 OPD yang diambil dari KIB A Dinas Pertanahan diinput kedalam
WebGis SiGesper.Padang.go.id yang bisa langsung dicek pada link web
SiGesper.Padang.go.id Dinas Pertanahan.

5.2 Pembahasan

Pada praktek magang kali ini, kami melakukan pengolahan data aset tanah
pemerintahan Kota Padang pada Dinas Pertanahan Kota Padang,namun sebelum
itu kami melakukan beberapa proses dalam pengolahan data yang didapatkan
dari Dinas Pertanahan itu sendiri,data yang didapatkan tersebut berupa data shp
kavling dan data KIB A Kota Padang berupa data excel. .

Selanjut nya dari data yang telah di dapatkan , dilakukan pemisahan data
excel berdasarkan 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan
Nanggalo, dan Kecamatan Kuranji. Setelah data excel dipisahkan berdasarkan
aset PEMKO yang terdapat di 3 Kecamatan tersebut selanjutnya membuat shp
dan menentukan titik koordinat masinng masingnya.

36
Seluruh data KIB A Kota Padang ada 12.679 persil tanah, sedangkan di
Kecamatan Koto Tangah, Nanggalo, dan Kuranji hanya terdapat 136 persil tanah
untuk 52 OPD.

Setelah itu melakukan proses kurasi dari kedua data,langkah yang kami
lakukan yaitu berupa digitasi terhadap shp kavilng yang kemudian kami berikan
pada kavling tersebut 5 kelas di setiap kavling nya diantara nya yaitu Fasum,
Fasum jalan, Fasos, kemudian RTH dan TCP, dimana proses digitasi ini kami
melakukan digitasi di 3 Kecamatan diantaranya yaitu, Kecamatan Koto Tangah,
Kecamatan Kuranji, Kecamatan Nanggalo dan ditambah dengan seluruh kantor
kelurahan di Kota Padang, kami melakukan proses digitasi sesuai dengan
kelurahan yang ada di masing masing kecamatan yang ada sehingga dari ke 5
(kelas) yang di dapat, terdapat pada masing ,masing kelas dengan jumlah yang
berbeda.di antara nya yaitu pada Kecamatan Koto Tangah Fasum berjumlah 97,
Fasum jalan berjumlah 30 , Fasos berjumlah 56, kemudian RTH berjumlah 4 dan
TCP berjumlah 10, Pada Kecamatan Nanggalo Fasum berjumlah 6, Fasos
berjumlah 7 dan TCP berjumlah 28, Pada Kecamatan Kuranji Fasum berjumlah
46, Fasos berjumlah 12, kemudian RTH berjumlah 1 dan Ada 5 permasalahan
yang didapatakan selama pengerjaan digitasi yang pertama adalah data scan SK
tidak lengkap, memiliki SHP Kavling yang sama dengan pemohon dan no SK
yang berbeda, berbeda kelurahan dan berbeda bentuk kavling dengan No SK
yang sama, kemudian citra tidak sesuai dengan scan KRK, yang terakhir adaah
pada scan kavling ada 2 kavling tetapi pada shp kavling di ArcGis hanya terdapat
1 kavling. Permasalahan/hambatan yang dijabarkan diatas sudah dilakukan
diskusi/konsultasi dengan PUPR dan BPN namun sampai saat ini belum
ditemukan penyelesaiannya.

37
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada praktek magang kali ini, kami melakukan pengolahan data aset
tanah pemerintahan Kota Padang di Dinas Pertanahan Kota Padang,namun
sebelum itu kami melakukan beberapa proses dalam pengolahan data yang
didapatkan dari Dinas Pertanahan itu sendiri,data yang didapatkan tersebut
berupa data shp kavling dan KIB A Dinas Pertanahan yang acuan berupa
Scan Kavling ,dari tahun 1977 sampai dengan tahun 2020.Selanjut nya data
KIB A sebanyak 12.679 persil tanah .Selanjut nya dari data yang telah
didapatkan , dilakukan pemisahan data excel di Kecamatan Koto Tangah,
Kecamatan Nanggalo, Kecamatan Kuranji, setelah itu melakukan mencari titik
koordinat masing masing, setelah itu masukkan titik koordinat kedalam
geojson untuk pembuatan shpnya .

Setelah itu, langkah yang kami lakukan yaitu berupa digitasi terhadap
shp kavilng yang kemudian kami berikan pada kavling tersebut 5 kelas di
setiap kavling nya diantara nya yaitu Fasum, Fasum jalan, Fasos, kemudian
RTH dan TCP, dimana proses digitasi ini kami melakukan digitasi di 4
Kecamatan di antara nya yaitu, Kecamatan Lubuk begalung, Lubuk kilangan,
Padang selatan dan Bungus teluk kabung dan di tambah dengan 2 kelurahan,
kemi melakukan proses digitasi sesuai dengan kelurahan yang ada di masing
masing kecamatan yang ada sehingga dari ke 5 (kelas) yang di dapat, terdapat
pada masing ,masing kelas dengan jumlah yang berbeda.di antara nya yaitu
pada Kecamatan Koto Tangah Fasum berjumlah 97, Fasum jalan berjumlah 30
, Fasos berjumlah 56, kemudian RTH berjumlah 4 dan TCP berjumlah 10,
Pada Kecamatan Nanggalo Fasum berjumlah 6, Fasos berjumlah 7 dan TCP
berjumlah 28, Pada Kecamatan Kuranji Fasum berjumlah 46, Fasos
berjumlah 12, kemudian RTH berjumlah 1

38
Saran
1) Dinas Pertanahan Kota Padang
Lebih menggunakan Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan
Jauh dalam kegiatan pekerjaan di Dinas Pertanahan, memberi
kepercayaan kepada mahasiswa magang untuk diikut sertakan dalam
kegiatan pekerjaan di lapangan guna menambah wawasan dan
pengalaman.
2) Prodi DIII Teknologi Penginderaan Jauh Universitas Negeri Padang
Pihak kampus disarankan untuk membimbing mahasiswa yang
akan melakukan kegiatan magang sebagai tanda serah terima anak didik
ke instansi tempat ia akan melakukan kegiatan Kerja Praktek Magang
dan pembagian dosen pembimbing magang sebaiknya dilakukan
sebelum kegiatan magang dimulai dan penyelesaian magang.

39
Lampiran

40
41
42
43
44
45
46
DAFTAR PUSTAKA

Harseno, Edy, and Vickey Igor R. Tampubolon. "Aplikasi Sistem Informasi


Geografis dalam Pemetaan Batas Administrasi, Tanah, Geologi, Penggunaan
Lahan, Lereng, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Aliran Sungai di Jawa
Tengah Menggunakan Software ArcView GIS." Majalah Ilmiah UKRIM 1 (2007):
63-80.

Peraturan undang-undang Walikota (454.A_Tahun_2015.pdf (padang.go.id))

Maksum, Irfan Ridwan. "Analisa Fasos dan Fasum di Kotamadya Dati II


Tangerang." (2000)

Tawakal, Alfis. Pelaksanaan Peraturan Fasos Dan Fasum Pada Perumahandan


Kawasan Pemukiman Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Di
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Diss. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau, 2015

Joga, Nirwono. RTH 30 Persen Resolusi Kota Hijau. Gramedia Pustaka Utama,
2013

47

Anda mungkin juga menyukai