Oleh :
TRI RISTRIANI
19331119
Penulis berharap semoga proposal Tugas Akhir ini dapat menjawab permasalahan yang
memang ingin di teliti,sehingga di harapkan dapat menjadi daya tarik penelitian selajutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Proposal Tugas Akhir ini tidak akan
terselesaikan tanpa adanya bimbingan,petunjuk,masukkan dan bantuan dari berbagai pihak.untuk
itu pada kesempatan kali ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
ibuk Sri selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir.terima kasih juga
kepada keluarga yang sudah memberikan dukungannya,memotivasi,dan mendoakan
kelancaranya penyusunan Proposal Tugas Akhir dan juga teman-teman yang ikut membantu
penulis dalam membuat Proposal Tugas Akhir ini.
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perubahan peggunaan lahan dari hutan menjadi lahan pertanian dapat memicu tingkat
kehilangan tanah..Kegiatan pembukaan lahan banyak dilakukan secara terus menerus akan
mengakibatkan pengaruh yang buruk terhadap tanah dan tutupan lahan diatasnya sehingga pada
akhirnya akan terjadi suatu degradasi lahan.Salah satu ancaman dari degradasi lahan yang
dominan terjadi di Indonesia adalah terjadinya erosi tanah,serta adanya kegiatan budidaya yang
intensif dan perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya peningkatan erosi tanah yang dapat
memberikan dampak yang meluas dan memberikan dampak negative bagi daerah sekitarnya.
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu hamparan
menerima,mengumpulkan air hujan,sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak
sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau kedanau,oleh sebab itu manusia memamfaatkan
DAS dalam berbagai hal yang berguna untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan
meningkatkan kesejahteraan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur
utamanya terdiri dari sumberdaya alam tanah,air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai
pemamfaatan sumberdaya alam tersebut.Di beberapa tempat di Indonesia DAS turut memikul
beban yang amat berat sehubung dengan tingkat kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan
pemamfaatan sumberdaya alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi bahwa kondisi DAS
Menurut PP No.37 tahun 2022 tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai,DAS termasuk
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya,yang
berfungsi menampung,menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau
atau ke laut secara alami,yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
Erosi adalah peristiwa hilangnya tanah atau bagian-bagian tanah yang diangkut oleh air
atau angin dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami (Arsyad,2010).Erosi ini merupakan
suatu fenomena alam yang selalu terjadi, dimana terjadi pengikisan di bagian permukaan tanah
bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin.Besarnya erosi sangat tergantung dari faktor-fantor
alam ditempat terjadinya erosi tersebut,akan tetapi saat ini manusia sangat berperan penting atas
Faktor diatas tentunya dapat menimbulkan bahaya erosi di suatu daerah,bahaya erosi ini
merupakan suatu kondisi dimana berpotensi terjadinya eroso dan kemungkinan tingkat erosi
terjadi di suatu daerah (Arsyad,2006).Dari bahaya erosi inilah timbul tingkat bahaya erosi yang
merupakan salah satu informasi penting dalam keberhasilan program konservasi tanah.Dengan
mengetahui tingkat bahaya erosi suatu DAS atau sub DAS,prioritas kenservasi atau rehabilitasi
tanah dapat di tentukan (Asdak,1995).Tingkat bahaya erosi yang disebut juga evaluasi bahaya
erosi adalah penilaian atau prediksi terhadap besarnya erosi dan potensi bahayanya terhadap
sebidang tanah (Arsyad,2006).Adapun tingkat bahaya erosi ditentukan oleh faktor bahaya erosi
dan kedalaman tanah,melalui pengukuran tingkat bahaya erosi maka akan dapat diketahui
seberapa besar kehilangan tanah maksimum perkedalaman tanah sehingga dapat dilakukan
Sub Das Sangir merupakan salah satu sub DAS yang berada di dua kecamatan di Solok
Selatan yakni kecamatan Sangir dan kecamatan sangir jujuan.DAS ini memiliki panjang sekitar
20 km yang memiliki kedalaman 1,5 meter.di DAS batang sangir ini terdapat jalan lintas yang
merupakan daerah perbukitan sehingga untuk terjadinya erosi sangat rawan.
Banyak penelitian yang terkait dengan erosi.penelitian ini merupakan salah satu
penelitian yang di terapkan menggunakan Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis
(SIG) .Dengan bantuan penginderaan Jauh dan SIG inilah kita dapat memperoleh informasi
secara cepat dan mudah.Penginderaan Jauh sendiri merupakan suatu ilmu untuk memperoleh
informasi menganai suatu objek ,daerah maupun fenomena melalui analisis data yang di peroleh
tanpa kontak langsung dengan objek,daerah atau fenomeena yang di kaji,lain halnya dengan
Sistem Informasi Geografis (SIG) ini lebih mengarah kepada perangkat yang di gunakan yaitu
system yang berbais computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-
informasi geografis.
Pemamfaatan PJ dan SIG saat ini terutama dengan adanya data Penginderaan Jauh
multitemporal yang cukup membantu dalam hal pengidentifikasian objek serta efisiensi dalam
halbiaya yang nanrikan akan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yng
dikembangkan oleh Wischmeir dan Smith tahun 1978 mwtode ini merupakan metode paling
umum digunakan untuk memperkirakan besarnya erosi.Mwtode USLE dapat uga digunakan
untuk meprediksi rata-rata erosi dalam jangka waktu yang panjang dari suatu areal usaha tani
Adapun rumusal masalah yang dapat di jabarkan dari latar belakang di atas adalah :
1.Bagaimana dampak bahaya erosi yang terjadi di sub DAS batang sangir
2.Bagaiman tingkat bahaya erosi yang terjadi pada Sub DAS batang sangir
3.Apa faktor dominan yang mempengaruhi dalam proses erosi di DAS batang Sangir
C.Tujuan Penelitian
1.untuk mengetahui bahaya erosi yang terjadi di sub DAS batang sangir
2.untuk mengetahui tingkat bahaya erosi yang terjadi pada sub DAS batang sangir
3.untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi dalam proses erosi di sub DAS batang
sangir
D.Mamfaat Penelitian
dan SIG dalam bidang hidrologi yakni tingkat bahaya erosi pada DAS
2.sebagai masukan kepada masyarakat dan instansi terkait untuk lebih menjaga lingkungan DAS
3.sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti dengan objek yang sama,lokasi dan
KAJIAN PUTAKA
A.Kajian Teori
Salah satu elmen yang paling penting dalam system tata air dalam konsep hidrologi adalah
Daerah Aliran Sungai (DAS).Das merupakan suatu kesatuan system yang mentransformasikan
Tahun 2004 tentangSumber Daya Air,daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu wilayah
daratan yang satu kesatuannya dengan sungai dan anak-anak sungai ,yang berfungsi
sungai sebagai komponen utama DAS didefenisikan sebagai suatu jumlah air yang mengalir
sepanjang lintasan di darat menuju ke laut sehingga sungai merupakan lintasan dimana air yang
berasal dari hulu bergabung menuju ke satu arah yaitu hilir(muara).Sungai merupakan bagian
dari siklus hidrologi yang terdiri dari beberapa proses yakni evoporasi atau penguapan
Daerah aliran Sungai terbagi atas daera hulu,tengah dan hilir.secara biogeofisik,daerah
lereng sangat besar (<15%),bukan merupakan daerah banjir,pemakaian air ditentukan oleh pola
kecil,kemiringan lereng sangat kecil (<8%),di beberapa tempat merupakan daerah banjir
(genangan),pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi,jenis vegetasi didominasi oleh
tanaman pertanian kecuali daerah estuary yang didominasi yang didominasi oleh hutan bakau
atau gambut.
3.Daerah tengah merupakan daerah transisi dari kedua kaakteristik biogeofisik DAS yang
Aktivitas pengelolaan DAS yang dilakukan di daerah hulu seperti kegiatan pengelolaan lahan
hilir(yang mana terjadi pendangkalan sungai atau saluran irigasi karena pengendapan sedimen
2. Erosi
terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media
alami.erosi tanah pada ekosistem DAS umumnya terjadi karena pemamfaatan lahan yang tidak
mengidahkan kaidah konservasi tanah dan air.erosi pada suatu lahan menyebabkan hilangnya
lapisan atas tanah yang subur.Faktor iklim yang paling menentukan laju erosi adalah hujan yang
dinyatakan dalam nilai indeks erosivitas hujan (Suripin,2002).Didaeah beriklim basah erosi oleh
air lebih penting ,sedangkan erosi oleh angin merupakan peristiwa yang sangat penting.Indonesia
adalah daerah tropika yang umumnya beriklim basah atau agak basah (Sitanala,2010).
1.menurut Arsyad,2010 menjelaskan bahwa erosi merupakan akibat interaksi dari faktor
3.Menurut Kartasapoetra (2010),erosi adalah proses penghanyutan tanah oleh desakan atau
kekuatan air dan angina langsung secara alami atau akibat dari kegiatan manusia.
Erosi merupakan fungsi dari erosivitas dan erosidibilas,pada dasarnya proses erosi adalah
(PUKT),yaitu kehilangan tanah (A) dipengaruhi oleh indeks erosifitas (R),Faktor Erodibilitas
1. Curah hujan
Dari beberapa sifat hujan seperti intensitas hujan,jumlah hujan,dan distribusi hujan,intensitas
hujan merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap besarnya
erosi.intensitas hujan adalah nilai perbandingan banyaknya curah hujan persatuan yang
dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam.jumlah hujan rata-rata tahunan yang tinggi tidak akan
oleh 5 faktor diantaranya faktor iklim,struktur dan jenis tanah,vegetasi,topografi dan faktor
pengolahan tanah.
1. Iklim
Faktor iklim yang paling mepengaruhi erosi adalah curah hujan.Besarnya curah
tanah,jumlah dan kekuatan aliran permukaan serta tingkat kerusakan akibat erosi yang terjadi
2. Topografi
Topografi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat laju erosi.yang
termasuk faktor topografi adalah panjang dan kemiringan lereng yang merupakan unsur yang
semakin panjang suatu lereng akan semakin banyak volume tanah yang terbawa oleh aliran
permukaan dan semakin curam kemiringan lereng,maka semakin cepat pula aliran
3. Jenis-jenis tanah
Menurut Arsyad, (2010) tanah yang mmpengaruhi nilai erosi erosibilitas dan berbagai jenis
kemampuan menahan curah hujan,maka akan sedikit pula kemungkinan terjadi erosi,begitu
juga sebaliknya.Tanah yang memiliki erodibilitas tinggi akan peka terhadap erosi di
bandingkan dengan tanah yang erodibitas nya rendah memiliki daya tahan kuat terhadap
erosi.
Vegetasi merupakan faktor yang dapat memperlambat dampak erosi,vegetasi adalah suatu
lapisan pelindung atau penyanggah antara atmosfer dan tanah.Adapun pengaruh dari vegetasi
tanah terhadap erosi adalah: 1) Akar tanaman melekat pada partikel tanah dan batu,mencegah
transportasi selama hujan atau angin.2) pohon semak dan tanaman lain membatasi damak
erosi yang besar seperti tanah longsor atau bahaya alam lainnya seperti angina topan.3)Gurun
pasir pada umumnya tidak mempunyai vegetasi lebat merupakan lanskap yang paling mudah
4.Macam-macam Erosi
Erosi memang dapat berlangsung di berbaai daerah di permukaan bumi,bergantung pada jenis
erosi yang terjadi.adapun macam-macam erosi pada umumya di dasarkan proses atau penyebab
dari erosi berikut macam-macam erosi :