Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM REMOTE SANGSING KELAUTAN

PENDUGAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOIL ( TSS )


PADA PERAIRAN SUNGAI ONEMBUTU MENGGUNAKAN
CITRA SENTINEL-2A

OLEH

NAMA : NURMILA
STAMBUK : I1F119026
KELOMPOK : IV ( EMPAT )
ASISTEN : INDRA

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
LAPORAN PRAKTIKUM REMOTE SANGSING KELAUTAN
PENDUGAAN SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOIL ( TSS )
PADA PERAIRAN SUNGAI ONEMBUTU MENGGUNAKAN
CITRA SENTINEL-2A

OLEH

NAMA : NURMILA
STAMBUK : I1F119026
KELOMPOK : IV ( EMPAT )
ASISTEN : INDRA

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pendugaan Sebaran Total Suspended Soil ( TSS ) Pada


Perairan Sungai Onembutu Menggunakan Citra Sentinel-2A
Nama : Nurmila
Stambuk : I1F119026
Kelompok : IV ( Empat )
Jurusan : Oseanografi
Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Laporan Lengkap ini


Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

Muhammad Iqra Prastya S.Si., M.Si. Indra

Koordinatot Mata Kuliah


Instrumen Oseanografi

La Ode Muhammad Yasir Haya, S.T.,M.Si.., Ph.D.


NIP. 19720715 200502 1 001

Kendari, Juni 2021


Tanggal Pengesahan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

“Laporan Praktikum Remote Sangsing Kelautan” ini dalam bentuk maupun isinya

yang sangat sederhana. Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya saya ucapkan

kepada La Ode Muhammad Yasir Haya, S.T., M.Si., Ph.D. selaku Kordinator Mata

Kuliah Remote Sangsing Kelautan dan Indra selaku asisten pembimbing serta teman-

teman yang telah membantu penyusunan laporan lengkap ini, sehingga dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam proses kuliah di

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari.

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

laporan ini.

Kendari, Juni 2021

Riwan Aulia
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Indonesia mempunyai kawasan perairan yang memiliki potensi sumber

daya alam yang tinggi.Daya dukung yang diberikan oleh sungai pada kehidupan

manusia adalah adanya sumber daya perairan yang potensial. Tingginya potensi

perairan dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia

bila diolah secara optimum khususnya sebagai sumber air baku (Prianto et. al.,

2012). Pemantuan dinamika pergerakan sedimen di perairan pesisir adalah salah

satu informasi yang cukup penting untuk mengukur kualitas lingkungan perairan.

Material tersuspensi di perairan dapat mempengaruhi kehidupan biota air,

mengurangi daya penetrasi cahaya matahari ke kolom air, menurunkan

produktifitas perairan, mengurangi produksi perikanan, meningkatkan biaya

penjernihan air dan banyak permasalahan lingkungan lain yang dapat

mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah (Caballero et al.,

2018).

Material padatan tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS)

merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi heterogen, yang berfungsi

sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi

kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan dan Edward, 2003).

TSS yang tinggi pun dapat menimbulkan dampak lain seperti disebutkan oleh
Murphy (2007) dalam Helfinalis dkk. (2012) bahwa nilai konsentrasi padatan

tersuspensi total yang tinggi dapat menurunkan aktivitas fotosintesa tumbuhan

laut baik yang mikro maupun makro sehingga oksigen yang dilepaskan tumbuhan

menjadi berkurang dan mengakibatkan ikan-ikan menjadi mati. Sehingga apabila

konsentrasi TSS yang ada pada badan sungai terus bertambah dan mengalir ke

lautan lepas dalam jangka waktu yang lama dapat menurunkan kualitas perairan

Teknologi penginderaan jauh telah lama digunakan dalam penilaian air dan

pengelolaan pesisir (Xu, 2006 dalam Suwarsono et., al, 2020 ). Aplikasi ini telah

melibatkan identifikasi permukaan air dan hal-hal lain yang terkait dengan objek, seperti

banjir dan kelembaban tanah (Suwarsono et., al, 2020). Penginderaan jauh dapat

didefinisikan secara umum sebagai suatu ilmu-teknik-seni agar memperoleh informasi

atau data mengenai kondisi fisik dari suatu benda atau obyek, target, sasaran maupun

daerah dan fenomena tanpa menyentuh atau kontak langsung dengan benda atau

target tersebut (Soenarmo, 2009 dalam Rahayu et,al., 2015).

Teknik untuk memperoleh data kondisi fisik suatu benda atau

obyek tanpa kontak langsung dengan benda tersebut seperti pengertian di atas,

maka teknik ini biasanya menghasilkan beberapa bentuk citra, selanjutnya akan

diproses dan diinterpretasikan guna menghasilkan data yang bermanfaat dalam

bidang pertanian, arkeologi, kelautan, kehutanan, geologi, geografi, dan bidang

lainnya (Handayani & Setiyadi, 2003).

Citra satelit yang telah didapat terlebih dahulu diolah menggunakan SIG

(Sistem Informasi Geografis) seperti ENVI dan QGIS. Sistem Informasi


Geografis (SIG) ialah system infromasi yang berbasis komputer dalam

menyimpan, mengelola dan menganalisi, serta memanggil data bereferensi

goegrafis yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini

(Wibowo et., al, 2015).

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Banda Selamat

dan Marzuki Ukkas mengenai monitoring sebarann TSS tahun 2019 pada Muara

Sungai Tallo Kota Makassar dengan menggunakan Citra Sentinel 2 dan metode

algoritma Syarif Budiman menunjukan secara rata-rata tahun nilai kosentrasi TSS

di Muara Sungai Tallo hasil estimasi citra adalah sekitar 144 ± 22 mg/L.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat di jadikan acuan dalam melakukan

pendugaan sebaran TSS di Muara Sungai Onebuntu. Serta masih terbatasnya

penelitian mengenai sebaran Total suspended Soil ( TSS ) di Sungai Onebuntu

membuat kami melakukan pendugaan TSS ini menggunakan citra Sentinel 2A,

karena terbilang citra satelit yang baru dan memiliki multisaluran 13 band,

diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tentang nilai konsentrasi TSS

dan algoritma yang paling sesuai dalam analisis sebaran konsentrasi TSS di

perairan Sungai Onebuntu.


2.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dilakukan praktikum ini yaitu agar:

1. Mahasiswa dapat mendownload data citra satelit melalui website USGS

(EarthExplorer)

2. Mahasiswa dapat mendownload, menginstall, dan mengoperasikan software

ENVI dan QGIS

3. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mampu mengindentifikasi

sebaran TSS (Total Suspended Solid) di Sungai Wolo


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sungai merupakan sumber daya air alami yang penting yang bertanggung

jawab untuk memasok air untuk irigasi, kebutuhan industri, dan manusia (Rosero-

Montalvo et al., 2020; H. Xu et al., 2021). Namun demikian, kualitas air sungai

terancam oleh meningkatnya aktivitas manusia seperti pembangunan perkotaan,

produksi industri, penggundulan hutan, dan penggunaan pestisida dan pupuk yang

tidak tepat, yang berdampak buruk pada kualitas air sungai. Akibatnya, sungai

biasanya membawa sejumlah besar total padatan tersuspensi (TSS) yang mengubah

kualitas air sungai (Novoa et al., 2017; H. Xu et al., 2021 ). Oleh karena itu,

pemantauan distribusi spatiotemporal TSS di perairan sungai penting untuk evaluasi

dampak aktivitas manusia serta perlindungan kualitas air sungai ( Mansyur,2020 )

Pergerakan dan migrasi total padatan tersuspensi (TSS) merupakan bagian

penting dari siklus material global, dan sangat penting terutama untuk karbon,

nitrogen, dan siklus kimia kehidupan lainnya (Bianchia dan Allison, 2009; Doxaran

et al., 2009; Wang et al., 2018). Variasi spasial dan temporal konsentrasi TSS di

muara dan pesisir tidak hanya menjadi isu kegiatan produksi ekonomi yang terkait

erat dengan pesisir muara, seperti perdagangan, transportasi dan produksi perikanan,

tetapi juga menjadi fokus pembangunan berkelanjutan masyarakat manusia, seperti

perencanaan wilayah pesisir dan pembangunan pelabuhan dan saluran air (Feng et al.,

2014; Mao et al., 2012; Wang et al., 2018).


Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi

tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan menganalisis data yang diperoleh

dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala

yang akan dikaji (Sudarsono, 2011). Aplikasi teknologi satelit penginderaan jauh

telah banyak digunakan dalam berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan, dan telah

banyak satelit baik yang berorbit polar maupun geostationer (berada pada posisi yang

terus-menerus di atas Bumi yang berorbit) (Arief, Winarso, & Prayogo, 2011).

Penginderaan jauh adalah sebuah metode solusi yang memberikan informasi

mengenai permukaan bumi dengan cakupan spasial dan temporal yang terus

berkembang.Aplikasi penginderaan jauh pada perairan telah digunakan sebagai

alternatif yang efektif guna memantau kualitas perairan. Warna dari perairan yang

ditangkap oleh aplikasi penginderaan jauh memberikan informasi mengenai sifat-sifat

optik dari perairan (Jiangui Liu dkk., 2008)Konsentrasi total suspended solids (TSS)

juga merupakan indikator lain untuk penilaian kualitas air. TSS mengandung material

terendap baik organik maupun non organik pada perairan. Meningkatnya TSS

mengurangi transmisi cahaya yang melalui air sehingga berdampak pada terdapatnya

fitoplankton, maka dari itu mengakibatkan berkurangnya produksi utama dari

fitoplankton (Wang dkk., 2017).

Sentinel-2 adalah program yang sangat baru dari European Space Agency

(ESA) yang dirancang untuk pemantauan global resolusi spasial yang baik. Tugas

klasifikasi Tutupan Lahan– Penggunaan Lahan (LCLU) dapat memanfaatkan


perpaduan radar dan data penginderaan jauh optik, yang umumnya mengarah pada

peningkatan akurasi pemetaan. Di sini kami mengusulkan pendekatan metodologis

untuk menggabungkan informasi dari citra Badan Antariksa Eropa Sentinel-1 dan

Sentinel-2 yang baru untuk pemetaan tutupan lahan yang akurat dari sebagian

wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat. Pra-pemrosesan data menggunakan Platform

Aplikasi Sentinel Badan Antariksa Eropa dan kotak peralatan SEN2COR. Dua tujuan

utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi penggunaan dan efek

sinergis data ESA Sentinel-1A C-band SAR dan Sentinel-2A Optical untuk

klasifikasi dan pemetaan LCLU. Pertama, rantai pra-pemrosesan yang didukung oleh

kotak peralatan khusus sensor yang dikembangkan oleh ESA mewakili pendekatan

yang andal dan cepat untuk persiapan citra siap-proses. Kedua, penyelidikan untuk

mendapatkan kerangka metodologis untuk mengintegrasikan citra Sentinel-1 dan

Sentinel-2 untuk pemetaan tutupan lahan dengan mengintegrasikan citra radar dan

optik telah disiapkan dan diuji. Hasil klasifikasi berbasis objek menghasilkan akurasi

yang lebih tinggi daripada klasifikasi berbasis piksel jika digunakan jenis

pengklasifikasi yang sama. Algoritma classifier menggunakan fungsi k-Nearest

Neighbors (k-NN) bekerja sedikit lebih baik, dengan akurasi keseluruhan 91,30%

( Yulianti,2019 )

Data Penginderaan Jauh yang dimaksud adalah Citra Sentinel 2-

A.Pemanfaatan Citra Sentinel-2A yang merupakan satelit pencitraan optik Eropa

yang diluncurkan pada tahun 2015. Satelit Sentinel-2A diluncurkan sebagai bagian
dari program Copernicus European Space Agency (ESA). Alasan peneliti

memanfaatkan Citra ini tidak lain ialah karena Citra Sentinel 2-A free atau dapat

didapatkan secara gratis di situs ESA, selain itu resolusi spektralnya yang

menghasilkan multispektral dengan 13 saluran yang mencakup sensor tampak,

inframerah dekat, dan inframerah gelombang pendek serta resolusi spasialnya yang

dapat dikatakan cukup tinggi yaitu 10 meter pada band merah, biru, hijau dan

inframerah dekat. Indeks vegetasi yang dimanfaatkan dalam penilitian ini yaitu :

NDVI(Normalized Difference Vegetation Index), SAVI (Soil Adjusted Vegetation

Index) dan ARVI (Atmospherically Resistant Vegetation Index). Alasan

pemilihan( Urdin ,2019 )

Sentinel-2 diperkenalkan oleh ESA untuk melakukan pemantauan resolusi

spasial global sebagai bagian dari UE). Luas totalnya adalah 3.346,20 km2. Dekat

dengan Bukit Kunyieng, Siruek dan Bukit Gadang. Solok Selatan berpenduduk

kurang lebih 144.000 jiwa. Terletak di 1°14' (1.2333°) selatan dan bujur 101°25'1.2"

(101.417°) timur.Program Copernicus (Manaf dkk., 2016; Hagolledkk.,2015;

Segldkk., 2015). Citra Sentinel-2 mencakup 13 panjang gelombang tampak, Near

Infrared (NIR) dan Shortwave Infrared (SWIR). Pita berada pada resolusi spasial 10,

20 dan 60 m (Tabel 1) dan sensor memiliki bidang pandang 290 km. Bidang pandang

ini jauh lebih besar dari pada sensor Landsat yang ada, yang hanya memiliki

pandangan 185 km4. Data yang dihasilkan oleh data Sentinel-2 digunakan untuk

mendukung berbagai kegiatan seperti pemantauan tanaman dan klasifikasi lahan.


Karena keterbatasan pemrosesan gambar SAR optik, para ilmuwan meningkatkan

upaya untuk menyempurnakan dan meningkatkan penginderaan jauh (Segldkk.,2015;

Wangdkk., 2016; Fernández-Mansodkk., 2016; Penirudkk., 2016; Novellidkk., 2016;

Tingkatdkk.,2016; Van der Werff dan Van der Meer, 2016). Dalam aplikasi fusi citra,

fusi data sensor dapat membantu RS berkinerja lebih baik dalam mengklasifikasikan

lahan, mendeteksi perubahan, mengidentifikasi objek, mengelompokkan citra,

memperbarui peta, dan memantau bahaya (Lidkk., 2011; Yuhendra, 2017;

Yuhendradkk., 2012). Penelitian ini mengkaji data satelit multitemporal Sentinel-1

(SAR) dan Sentinel-2 (Optical), untuk pemetaan dan klasifikasi tutupan lahan.

Beberapa publikasi fokus pada fusi dan aplikasi gambar multi-temporal (Gaodkk.,

2017; Ghassemian, 2016; Zhuangdkk., 2018; Patrickdkk., 2018; Kandrika dan

Ravinsankar, 2011)

Satelit Sentinal-2A adalah salah satu satelit canggih dengan data yang tersedia

secara gratis untuk aplikasi penginderaan jauh frekuensi tinggi jangka panjang.

Sentinel-2A dan Sentinel-2B yang dilengkapi dengan MSI yang mampu memperoleh

informasi 13 band pada resolusi spasial yang berbeda (10m, 20m dan 60m). Informasi

panjang gelombang pita Sentinel-2A digambar pada panjang gelombang pusat (lihat

Table 1. Spectral Band Information of Santinel-2A


Band Character Wavelength (μm) Resolution (m)

1 Coastal aerosol 0,443 60

2 Blue 0,490 10

3 Green 0,560 10
4 Red 0,665 10

5 Near Infrared 0,705 20

6 Near Infrared 0,740 20

7 Near Infrared 0,783 20

8 Near Infrared 0,842 10

8A Near Infrared 0,865 20

9 Water vapor 0,945 60

10 Cirrus 0,376 60

11 Show Wave Infrared 0,610 20

12 Show Wave Infrared 2,190 20

( Zhang,2019 )

Atmosfer memberikan pengaruh pada sinyal radiasi yang direkam oleh sensor

satelit dengan cara menghamburkan, menyerap, dan membiaskan cahaya; ketika

reflektansi permukaan tanah diperoleh, koreksi atmosfer harus dilakukan untuk

mengoreksi efek atmosfer pada pemandangan satelit. Dengan perkembangan

penginderaan jauh kuantitatif, pengambilan akurat reflektansi permukaan tanah

menjadi semakin penting dan algoritma koreksi atmosfer dengan presisi yang dapat

diterima dan aplikasi praktis yang mudah sangat dibutuhkan. Untuk mengatasi

keterbatasan ini, berbagai metode lain telah diusulkan, misalnya metode pengurangan

objek gelap (DOS) (Chavez 1989, 1996, Moran dkk. 1992), metode objek invarian

(Hall dkk. 1991), metode pencocokan histogram (Richter 1996) dan metode vegetasi

gelap rapat (Kaufman dan Sendra 1988, Teillet dan Fedosejevs 1995, Liang dkk.
1997). Metode DOS banyak digunakan dan benar-benar berbasis gambar, tidak

memerlukan di tempat data pengukuran lapangan. Namun, kedalaman optik aerosol

(AOD) dan total kandungan uap air atmosfer adalah dua faktor penting yang

digunakan untuk menghitung transmitansi dalam model DOS. Algoritme koreksi

atmosfer yang ideal adalah yang hanya didasarkan pada gambar itu sendiri, tidak

memerlukan di tempat pengukuran lapangan pada saat lewat satelit. Pendekatan DOS,

teknik berbasis gambar yang ketat, merupakan upaya untuk mencapai tujuan ini. Ini

mengasumsikan keberadaan objek gelap (reflektansi permukaan nol) dalam gambar

penginderaan jauh, dan nilai angka digital (DN) bukan nol dalam histogram dari

seluruh pemandangan dikaitkan dengan efek atmosfer dan dikurangi dari semua

piksel. Hubungan antara pancaran at-satelit dan reflektansi tanah untuk permukaan

Lambertian yang seragam dan atmosfer yang homogen secara horizonta

(ZHANG,2010 )

Penggabungan data multitemporal sangat penting untuk mendeteksi perubahan

dan membantu memberikan klasifikasi yang lebih akurat. Pemetaan tutupan lahan

lingkungan terbangun tidak mudah karena terkadang sulit untuk membedakan antara

fitur alami dan nonalami. Pemetaan tutupanlahan perkotaan biasanya dilakukan

dengan menggunakan data multispektral resolusi menengah (Wurmdkk., 2011).

Penelitian ini menggunakan kombinasi data dari Sentinel-1 dan Sentinel-2 untuk

memetakan Solok Selatanmanfaat radar dan penggunaan berbasis objek dan sebuah

Kumpulan Data SatelitSentinel-1 terdiri dari dua satelit yang dikembangkan oleh

ESA dan dibiayai oleh Komisi Eropa. Ini men gorbit kutub dan menyediakan
pencitraan SAR sepanjang waktu dari ketinggian 700 km. Sentinel-2 diluncurkan

pada bulan April 2014 dan 2016 dan digunakan untuk pemetaan tutupan lahan dan

penggunaan lahan serta deteksi perubahan). Sentinel-2a dan 2b keduanya

menggunakan instrumen MSI (Multispectral Imagery) (Hedkk., 2017) untuk

menghasilkan citra dengan 13 pita spektral.Untuk penelitian ini, data Sentinel-2

diambil menggunakan resolusi temporal sepuluh hari untuk satelit pertama dan lima

hari dengan dua satelit lainnya. Kerangka waktu ini menyediakan data pengamatan

yang cukup dengan resolusi spasial yang bervariasi antara 10 m hingga 60 m. Data

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga elemen. Mereka adalah satu

gambar SAR yang diambil dari Sentinel-1 dan dua gambar optik yang dihasilkan oleh

Sentinel-2. Gambar-gambar tersebut mencakup wilayah utama Solok Selatan dan

disajikan Data Satelit SAR (Sentinel-1A)Sentinel-1A diluncurkan pada April 2014

dan Sentinel1B dua tahun kemudian pada 2016. Data Sentinel-1A (produk level 1)

membawa instrumen SAR C-band dan memiliki empat mode operasional:

Interferometrics wide-swath (IW), dengan lebar petak dari 250 km dan 5×20 m2

resolusi piksel mode gelombang (WV), pada 20×20 km2 dan 5×5 m2resolusi piksel;

mode peta strip (SM), pada lebar petak 80 km dan 5×5 m2 resolusi piksel; dan Extra

Wideswath (EW), pada lebar petak 400 km dan 20×40 m2 resolusi piksel. Satelit

mendukung operasi dalam polarisasi tunggal (HH atau VV) atau ganda (VV + VH

atau HH + HV). Setiap produk Sentinel-1 yang diperoleh di SM, IW, dan EW dapat

didistribusikan pada tiga tingkat pemrosesan: (i) Produk Level-0 dikompresi, data

SAR yang tidak fokus dalam bentuk mentahnya dan sangat penting dalam produksi
produk tingkat yang lebih tinggi. (ii) Produk Level-1 difokuskan pada data dan

ditujukan untuk sebagian besar pengguna data. Pemrosesan dari level-0 ke level-1

mencakup estimasi centroid Doppler,akurat.

QGIS (sebelumnya dikenal sebagai Quantum GIS) adalah aplikasi kerangka

data geografis (GIS) dengan desktop lintas platform gratis dan open-source yang

mendukung survei, pengubahan, dan penyelidikan informasi geospasial. QIS tersedia

untuk kerangka kerja Windows, Mac OS X, Linux, BSD dan Android (beta).

Pemograman QGIS dibuat dengan memanfaatkan dialek pemrograman C++ dan

modul-modul proyek open source ventura Qt yang merupakan aplikasi lintas tahap

dan struktur UI. Sebelum rilis 2.0 pada tanggal 10 September 2013, program ini

disebut sebagai Quantum GIS dan sejak saat itu hanya disebut QGIS. QGIS dapat

diakses dalam 42 dialek dan terdiri dari empat komponen, QGIS Desktop, QGIS

Browser/Mobile, QGIS Web Client dan QGIS Server. QGIS Desktop sebanding

dengan ArcGIS, karena memberikan kapasitas GIS untuk pembuatan, peninjauan,

pengubahan, dan pemeriksaan informasi. QGIS Server dengan server WMS 1.3

dengan standar-konsisten yang dapat dirancang dengan catatan usaha dari QGIS

Desktop. Karena QGIS adalah open source, prosedur kemajuannya sama sekali

berbeda dengan ArcGIS. Usaha QGIS dimulai pada tahun 2002 oleh insinyur

perangkat lunak Alaska Gary Sherman yang sedang mencari pengamat informasi

geografis cepat yang terus berjalan di Linux dan mendukung beberapa desain

informasi. Karena pengejarannya yang gagal, dia memilih untuk memulai usaha GIS-
nya sendiri. Pada bulan Juni 2002 QGIS secara resmi terdaftar sebagai tugas dari

Open Source Geospatial Foundation (OSGeo), sebuah asosiasi yang tidak berorientasi

pada pendapatan dengan titik " (Khan, 2018 )

Fitur fisik dan biologis, secara real time, dapat dideteksi oleh sensor

penginderaan jauh satelit. Teknologi ini mampu memberikan cakupan laut global

yang andal dariSST dan chl-Sebuah pada resolusi spasial dan temporal yang relatif

tinggi, yang dapat diukur dari luar angkasa. Cara ini efektif dan efisien dibandingkan

dengan pengambilan sampel di lapangan yang membutuhkan waktu, biaya dan

cakupan wilayah yang terbatas. Sementara itu, sistem informasi geografis (SIG)teknik

yang banyak digunakan dalam pengolahan citra satelit (Castillo et al. 1996). Ini

menyediakan integrasi aspek.teoritis dari pendekatan oseanografi dan ekologi, dengan

database spasial dan fungsi statistik.Penentuan daerah penangkapan menggunakan

data satelit telah diterapkan dengan mendeteksi parameter oseanografi penting yang

mempengaruhi keberadaan gerombolan ikan seperti: SST dan chl-Sebuah(2014) dan

Zainuddin (2007) menunjukkan kemampuan menggunakan satelit turunan SST dan

chl-Sebuah terintegrasi dengan SIG untuk memprediksi potensi daerah penangkapan

ikan R. kanagurta di daerah tropis Asia Tenggara. Data satelit berasimilasi

menjadiSIG dan terintegrasi dengan database lain dapat menyediakan sistem

informasi yang kaya, yang lebih canggih dan berguna (Radiarta et al. 2008) untuk

menentukan daerah penangkapan ikan potensial lebih cepat dan akurat. Ini akan
membantu nelayan untuk mengeksploitasi sumber daya laut secara lebih efektif dan

efisien( Tony Bird, 1987).

Ada juga kelemahan dan keterbatasan penggunaan klasifikasi tak terawasi

(unsupervised). Pertama, pengelompokan alami yang diidentifikasi oleh proses

klasifikasi adalah homogen secara spektral, yang mungkin belum tentu sesuai dengan

kelas informasi yang diminati. Kedua, analis memiliki kontrol terbatas atas kelas

yang dipilih oleh proses klasifikasi, dan hubungan antara pengelompokan alami kelas

spektral dan kelas informasi yang diinginkan tidak selalu berkorelasi langsung

(Enderle & Jr. Robert, 2005).

Inovasi dalam penginderaan jauh memungkinkan pengujian dilakukan menggunakan

Synthetic Aperture Radar (SAR) aktif atau pasif (jangkauan optik dan termal,

multispektral dan hiperspektral). SAR dapat menembus awan dan dapat melakukan

pemetaan tutupan lahan dengan atau tanpa sinar matahari. Sensor jarak jauh secara

teratur digunakan dalam tanah longsor, penurunan tanah, atau untuk mengidentifikasi

jenis vegetasi dan untuk mengamati perubahan tutupan lahan. Data satelit dan citra

resolusi tinggi (Landsat, Sentinel, Spot, QuickBird) membantu mengatasi

keterbatasan RS tertentu dengan meningkatkan proses seperti penajaman citra,

klasifikasi lahan, deteksi perubahan, dan identifikasi objek. Baru-baru ini, data RS

resolusi tinggi dianggap sangat diperlukan untuk memantau aspek-aspek penting dari

permukaan bumi ( Yuhendra, 2019 )


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pendugaan Total Suspended Soil ( TSS ) di analisi dengan

menggunakan citra Sentinel-2A yang di download pada tanggal 09 Januari 2021.

Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 05 Juni – Juli 2021 di tiap hari Sabtu

dengan mengikuti bimbingan asistem melalui forum Google-meet

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunnakan pada praktikim ini dapat di lihat pada

table 2 sebagai berikut :

Table 2 Alat dan Bahan serta Kegunaan

No Alat dan Bahan Kegunaan

1 Software Envi 5.3 ( 32 bit Sebagai software yang melakukan Proses


) cropping, build masking, dan apply masking

2 Sofware Q.gis 3.18 Sebagai software untuk melakukan koreksi


atmosfer

3 Citra Sentinel 2-A Sungai Sebagai data pengamatan


Wolo

4 Leptop hp Sebagai hardware untuk mengelolah citra satelit


3.3 Prosedur Praktikum

Awal

Citra Satelit Penginstalan


Sentinel-2A Envi 5.3

Koreksi
Atmosfer
Pengistalan
Quantum GIS

Composite Band,
Cropping & Masking

Klasifikasi
TSS

Selesai

Anda mungkin juga menyukai