I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Mengingat pentingnya sumber daya

air ini, maka keberadaannya perlu dilindungi sehingga dapat dimanfaatkan oleh

manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan sumber daya air khususnya

ekosistem danau sangat penting diperhatikan, karena dapat dimanfaatkan sebagai

lokasi pariwisata, sumber budidaya perikanan, pertanian dan juga sebagai

penampung air dari sungai-sungai di sekitarnya (Mahmud, 2017).

Perairain terbagi dua yaitu perairan laut dan perairan umum. Perairan

umum terdiri dari sungai, waduk, rawa, danau (Purnomo,2008). Danau adalah

cekungan yang besar pada permukaan bumi dan digenangi air yang sangat

banyak. Sumber air yang mengisi danau bisa berasal dari berbagai macam sumber,

seperti mata air, air tanah, air hujan, dan air sungai yang bermuara ke danau

tersebut. Berdasarkan proses terbentukannya danau terdiri dari beberapa jenis

yaitu danau vulkanik, tektonik, fluvial, glasial, waduk dan danau karst.

Danau memiliki luas dan bentuk tersendiri namun berbagai bentuk danau

tersebut dapat kita ukur dan hitung. Morfometrik adalah pengukuran bentuk luar

atau bentuk badan air. Morfometri merupakan cabang ilmu dari limnologi yang

memiliki peran sangat penting karna berhubungan dengan bentuk dan ukuran

suatu perairan. Danau memiliki sumberdaya alam yang besar dan bermanfaat bagi

kehidupan manusia maka untuk itu perlu dilakukannya pengukuran morfometrik

1
danau untuk dapat mengetahui kualitas danau agar dapat dimanfaatkan secara

maksimal.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Praktikum ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu limnologi dan

mengetahui tentang morfometrik serta bagaimana cara melakukan pengukurannya

sehingga nantinya memberikan manfaat bagi praktikan ketika melakukan

penelitian morfometrik yang sebenarnya dilapangan.

2
 II. TINJAUAN PUSTAKA

Perairan merupakan daerah yang menyimpan kekayaan alam yang belum

terjamah secara keseluruhan oleh manusia. Limnologi merupakan cabang ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang sifat struktur perairan daratan yang

meliputi mata air, sungai, danau, kolam, dan rawa-rawa, baik yang berupa air

tawar maupun air payau. Selain itu, dikenal oseanologi yang mempelajari tentang

ekosistem laut. Lomnologi dan oseanologi merupakan cabang ilmu ekologi yang

khusus mempelajari tentang sistem perairan yang terdapat di permukaan bumi

(Barus, 2001).

Secara umum, danau merupakan perairan umum daratan yang memiliki

fungsi penting bagi pembangunan dan kehidupan manusia. Danau memiliki tiga

fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya dan sosial ekonomi. Dilihat dari

aspek ekologi, danau merupakan tempat berlangsungnya siklus ekologis dari

komponen air dan kehidupan akuatik di dalamnya. Keberadaan danau akan

mempengaruhi keseimbangan ekosistem di sekitarnya, sebaliknya kondisi danau

juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya (Kartamihardja, 2008).

Perairan umum daratan Indonesia mempunyai luas 13,85 juta ha yang

terdiri atas 12,0 juta ha sungai dan paparan banjiran (flood plains), 1,8 juta ha

danau alam (natural lakes) dan 0,05 juta ha danau buatan (man made lakes) atau

waduk (reservoirs). Potensi perikanan tangkap di perairan umum daratan ditaksir

mencapai 3.034.934 ton per tahun. Perairan umum daratan berperan penting

sebagai sumber protein dan ketahanan pangan, sumber ekonomi masyarakat,

3
sumber lapangan kerja, sumber plasma nutfah dan genetik, sumber devisa dan

pendapatan asli daerah, serta obyek wisata alam (Kartamihardja, 2008).

Danau memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, budidaya dan

sosial ekonomi. Dilihat dari aspek ekologi, danau merupakan tempat

berlangsungnya siklus ekologis dari komponen air dan kehidupan akuatik di

dalamnya. Keberadaan danau akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di

sekitarnya, sebaliknya kondisi danau juga dipengaruhi oleh ekosistem di

sekitarnya (Guritno, 2003).

Morfometri danau diperlukan untuk mendapatkan gambaran kondisi fisik

perairan danau (Hakanson dalam Yunasfi 2017). Morfometrik adalah pengukuran

bentuk luar atau badan air. Ini adalah cabang limnology yang berhubungan

dengan pengukuran gambaran morfologi secara signifikan dan termasuk massa

airnya disebut morfometrik. Morfometrik adalah mempengaruhi kualitas air dan

tingkat produktivitas (Asmika, 2019).

Morfometri sangat diperlukan untuk mengetahui karakteristik fisik suatu

danau dan seberapa besar kemampuan danau dalam menerima beban pencemar.

Penentuan status mutu air dan daya tampung beban pencemaran air danau sangat

penting dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan danau oleh masyarakat untuk

kegiatan budi daya keramba jaring apung (Muhtadi,2017).

4
 III. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan tempat

Praktikum Limnologi tentang pemetaan dan morfometrik perairan lentik

ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 1 November 2019 pukul 13.30 – 16.00 WIB.

Bertempat di Laboratorium Limnologi Fakultas Perikanan Dan Kelautan

Universitas Riau.

3.2.Bahan dan alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah perairan lentik dalam hal

ini waduk. Alat yang digunakan pada praktikum adalah alat tulis, gps coordinate,

goggle eart, dan buku penuntun praktikum.

3.3. Metode praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan

langsung terhadap objek yang akan diamati.

3.4. Prosedur praktikum

Adapun prosedur praktikum dalam pelaksanaan praktikum limnologi ini

adalah : pertama setelah paktikum dimulai, asisten menjelaskan mengenai matri

yang akan dipraktikumkan hari ini. Setelah dijelaskan kami memilih 2 orang dari

anggota kelompok untuk turun ke Waduk untuk mengambil sampel atau membaca

besar derajat dengan menggunakan aplikasi gps coordinate. Setelah data

didapatkan langsung dimasukkan ke dalam google earth untuk mengetahui

bagaimana keadaan lokasi yang dituju. Lalu setelah didapatkan data yang ada di

laptop langsung di screen shoot untuk dimasukkan ke dalam laporan praktikum.

5
 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Gambar 1. Peta Waduk Universitas Riau

Dari praktikum pemetaan dan morfometrik perairan lentik yang telah

dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 1. Titik pengamatan

Titik 1 0o28’48.10”N

101o23`0.23’E

Titik 2 0o28’48.16”N

101o23’2.17”E

Titik 3 0o28’47.08”N

101o23’2.93E

6
Kotak penuh : 60 kotak
Kotak 1/2 penuh : 15 kotak
Luas Waduk UR = jumlah kotak x Luas kotak x Skala
= 75 x (1 x 1) x 100.000
= 7.500.000 cm2 = 750m2
4.2. Pembahasan

4.2.1. Sejarah Waduk FPK UNRI

Sebagaimana telah dijelaskan dalam sejarah Universitas Riau bahwa

Fakultas Perikan berdiri pada tahun 1964. Pada saat itu Fakultas Perikanan hanya

membuka satu jurusan yaitu jurusan Perikanan Laut. Untuk pertama kalinya

Fakultas Perikanan dipimpin oleh Drs. Kambali sebagai dekan dan Max Wibisono

sebagai pembantu dekan. Tenaga dosen sebagian besar adalah dosen luar biasa

yang berasal dari berbagai instansi pemerintah yang ada di Provinsi Riau

khususnya yang berada di Pekanbaru, dimana staf pada instansi tersebut yang

berpendidikan sarjana diwajibkan oleh Pemerintah Daerah untuk mengajar di

Universitas Riau. Keadaan ini berlangsung hingga tahun 1982, sedangkan dosen

tetap Fakultas Perikanan pertama kali diangkat pada tahun 1968 dan sejak itu

perkembangan dosen dari tahun ke tahun terus meningkat. Berkembangnya

pengetahun di bidang perikanan di Indonesia untuk eksploitasi sumber daya

perairan yang beragam, maka jurusan perikanan laut sudah dirasa tidak sesuai

lagi. Untuk itu pada tahun 1976 disusun Rencana Pengembangan Fakultas

Perikanan Universitas Riau delapan tahun (1976-1983). Dalam rencana itu telah

dirumuskan bahwa secara bertahap baru membuka program studi teknologi

penangkapan ikan, teknologi hasil perikanan, budidaya perikanan dan ekonomi

perikanan.

7
4.2.2 Keadaan Waduk FPK UNRI

Keadaan umum waduk FPK UNRI masih terjaga dan alami. Berbagai

macam tumbuhan hidup di lingkungan sekitar waduk seperti pohon jambu, pohon

nangka dan tumbuhan air lainya seperti eceng gondok yang tumbuh subur di tepi

perairan. Keadaan tepi waduk dipenuhi dengan semak belukar yang tumbuh

dengan subur. Air waduk FPK berwarna hijau. Warna hijau disebabkan oleh

fitoplankton yang hidup di perairan waduk.

4.2.3 Morfometrik waduk

Cara menghitung luas danau yaitu dengan beberapa metode atau cara yaitu

: 1) Menghitung luas danau dengan cara menampilkan pada kertas millimeter

grafis (grid berukuran 1 cm x 1 cm). Luas danau adalah jumlah kotak tercakup,

dikalikan unit kotak, kemudian dikalikan skala peta. 2). Menggunakan Planimeter

3) Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Berdasarkan bentuknya, waduk

dapat diklasifikasikan atas waduk tipe danau (lake type), tipe sungai (river type),

tipe bercabang banyak (multiple branch type). Waduk FPK UR dapat di

golongkan kedalam tipe danau, karena terjadinya waduk ini akibat pembendungan

suatu dataran rendah dan bentuknya melebar. Sumber air ini adalah air yang

mengalir dan meresap dari chatman area yang ada disekitarnya karena tidak ada

aliran sungai yang masuk ke waduk ini (Suin, 2002). Keadaan waduk FPK UR

kondisi waduk pada permukaan air adalah pada kondisi datar. Luas area waduk

perikanan adalah 750m2. Waduk FPK UR banyak terdapat di sekitar waduk

tumbuhan aquatik. Pada warna air di waduk dipengaruhi oleh faktor kecerahan/

kekeruhan, bahan-bahan yang melayang baik hidup maupun yang mati, kualitas

cahaya yang masuk ke perairan, warna langit dan warna dasar perairan.

8
 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau berlokasi di

Kecamatan Tampan, Panam, Provinsi Riau. Keadaaan waduk faperika masih

terjaga alami ditandai dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh subur di daerah

sekitar danau dan berbagai macam vegetasi tumbuhan air yang serta organisme

lain seperti ikan yang hidup diperairan waduk. Air waduk yang berwarna hijau

juga menandakan bahwa waduk masih dapat dikategorikan kedalam perairan yang

masih baik.

5.2. Saran

Praktikum morfometrik suatu perairan adalah praktikum yang langsung

turun kelapangan maka untuk itu perlu diperhatikan lagi mengenai peralatan untuk

terjun melakukan praktikum ke lapangan agar ketika di lapangan nanti

meminimalisir kendala dari bidang peralatan.

9
 DAFTAR PUSTAKA

Abidin, 2000. Petunjuk Praktis Pengelolaan Perairan Umum bagi Pembangunan

Perikanan. Departemen perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertania. Jakarta, 80 hal.

Sihotang, C. 1988. Limnologi I. Diktat Perkuliahan Mata Kuliah Limnologi I.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. 60 hal (tidak
diterbitkan).

Cole, Gerald. 1993. Buku Teks Limnologi (Alih Bahasa Fatimah, MD. Yusoff dan
Shamsiah MD. Said). Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan
Malaysia. Kuala Lumpur.

Triyatmo, B. 2001. Kajian Morfometri Berdasarkan Kondisi Topografi dan

Estimasi Potensi Perikanan Waduk Sermo. Jurnal Perikanan UGM (GMU
J. Fish Sci.) 3 (2) : 27-35

Asmika, 2019. Buku Ajar Limnologi. Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Riau. Riau.

Asmika, 2019. Buku Penuntun Praktikum Limnologi Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Riau. Riau.

Rizky. 2017. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran di Danau Pondok
Lapan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Sumatra Utara

Kartamihardja. 2008. Sumber Daya Ikan Perairan Umum Daratan Di Indonesia-

Terabaikan. Jakarta.

Ningkeula. 2014. Analisis Karakteristik Morfometri Dan Hidrologi Sebagai Ciri

Karakteristik Biogeofisik Das Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur
Kobi Kabupaten Maluku Tengah. Sumatra Utara.

10
LAMPIRAN

11
Lampiran 1. Screenshoot goggle earth dan gps coordinate

12
Lampiran 2. Prosedur Aplikasi

1. Goggle earth

Buka aplikasi goggle earth di laptop, lalu tunggu sampai tampilan globe

muncul. Setelah itu search lokasi yang kita inginkan di ujung sebelah kiri. Tunggu

loading yang berjalan. Lalu pilih pin berwarna kuning disebelah atas maka akan

muncul tampilan untitled placemark. Isi pin atau titik coordinate pada latitude dan

longitude (ulang 3 kali) tergantung beberapa tempat pengambilan stasiun. Lalu

rubah nama “untitled placemark” dengan stasiun 1 , stasiun 2 , stasiun 3. Lalu

screenshoot

13