OLEH :
KELOMPOK 6
Nama :
NPM :
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan interaksi antar
organisme dengan lingkungan sekitarnya. Maka ekologi perairan yaitu ilmu
yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme perairan
dengan lingkungannya. Kondisi ekologi yang sangat baik untuk organisme
didalamnya dapat menunjang keletarian sumber dayanya.
Parameter penelitian yang dapat dilihat dan diukur dalam ekologi mangrove
ini antara lain : parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologinya.
Ekologi meliputi ekosistem organisme yang melakukan adaptasi, ekosistem
populasi yaitu kumpulan organisme yang satu jenis dalam suatu daerah dan
waktu tertentu, ekologi ekosistem terdiri dari komponen biotic dan abiotik
dengan ada siklus kehidupan.
Penyebab pencemaran air beragam, salah satu contohnya adalah berasal dari
limbah rumah tangga. Ada tiga jenis limbah rumah tangga yaitu limbah
pertama berupa sampah, limbah kedua berupa air limbah yang dihasilkan dari
kegiatan mandi dan mencuci, dan limbah ketiga adalah kotoran yang
dihasilkan manusia. Limbah-limbah ini apabila tidak dikelola dengan baik
dapat berpotensi mencemari lingkungan perairan (Joshua, 2013).
Pencemaran air memiliki dampak buruk. Dampak pencemaran air antara lain
dapat mengakibatkan penyakit, kerusakan ekosistem, eutrofikasi, dan
gangguan rantai makanan. Apabila manusia mengonsumsi air yang tercemar
maka dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, hepatitis, dan penyakit
lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya manusia harus dapat menjaga air dalam
kondisi yang baik dan tidak tercemar. Air merupakan zat yang paling penting
dalam kehidupan setelah udara (Wandrivel dan Lestari, 2012).
2.5.2 Kecerahan
Kecerahan di perairan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan
kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman
tertentu. Di perairan kecerahan sangat penting karena berkaitan dengan
aktifitas fotosintesis dan produksi primer dalam suatu perairan.
Karena dengan mengetahui kecerahan suatu perairan kita dapat
mengetahui sampai dimana masih ada kemungkinan terjadi proses
asimilasi dalam air, lapisan-lapisan mana yang tidak keruh. Perairan
yang memiliki nilai kecerahan rendah pada waktu cuaca yang normal
dapat memberikan petunjuk atau indikasi banyaknya partikel-partikel
tersuspensi dalam perairan tersebut ( Hanuma et al. 2018).
2.5.3 Kedalaman
Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ekosistem didalamnya. Perairan yang kondisinya lebih
dangkal cenderung mempunyai keanekaragaman yang lebih tinggi
dibandingkan perairan yang lebih dalam. Pada kondisi perairan yang
dangkal, maka intensitas cahaya matahari akan menembus seluruh
badan air dan sampai pada dasar air sehingga akan mendukung adanya
proses fotosintesis (Tanti 2020).
2.5.4 Arus
Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan
tiupan angina atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang
panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah
angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan
arus Ekman.
2.6.2 Salinitas
Salinitas adalah derajat konsentrasi garam yang terlarut didalam air
yang dinyatakan dalam satuan (ppm). Kisaran salinitas di peraira
Indonesia yaitu 30-35 ppm. Pada tumbuhan mangrove salinitas
optimum yang diperlukan adalah 10-30 ppm. Secara langsung
salinitas dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan zonasi pada
tumbuhan mangrove, berdasarkan dengan frekuensi penggenangan
(Tanti 2020).
2.7.2 Plankton
Plankton adalah biota yang hidup dimintakan plagik dan mengapung,
menghayut dan berenang sangat lemah, artinya tidak dapat melawan
arus.ukuran plankton sangat lah beraneka ragam dari yang terkecil,
yang di sebut ultra plankton berukuran < 0,005 mm atau 5 mikron,
termasuk disini bakteri dan diatom kecil, sampai nanoplanton
(nannoplankton) berukuran 60-70 mikron, yang terlalu kecil untuk di
kumpulkan dengan jaring planton yang di sebut plantonet biasanya
dan hanya dapat dikumpulkan dengan cara mengambilsejumlah air
laut (Muliari, 2016).
2.7.3 Perifiton
Perifiton adalah kelompok mikroorgansme yang tumbuh pada
beberapa substrat alami seperti batubatuan, tiang-tiang, atau tonggak-
tonggak kayu, tanaman pinggiran perairan, dan bahkan tumbuh pada
binatang-binatang air, mikroorganisme pada umumnya terdiri dari
bakteri berfilamen, protozoa menempel, rotifer dan algae. Perifiton
berbentuk koloni, memiliki kemampuan melekat pada permukaan
substrat lebih baik daripada mikroalga lainnya (Yusup et.all 2014).
3.3.1.2 Kecerahan
Kecerahan diukur menggunakan secchi disk dengan cara
lempengan secchi disk diikat dengan tali lalu di masukan
kedalam air, saat pola yang terdapat pada secchi disk tidak
terlihat lagi dalam air di kedalaman tertentu, maka didapat
hasil analisis tingkat ukuran kecerahan air.
3.3.1.3 Kedalaman
Kedalaman dapat diukur menggunakan secchi disk dengan
cara alat secchi disk ditancapkan didalam air, kemudian
dilihat kedalamannya melalui parameter ukuran yang ada di
secchi disk.
3.3.1.4 Arus
Kecepatan arus diukur pada 3 titik dengan 3 kali
pengulangan. Kecepatan arus dapat di ukur dengan
menggunakan botol bekas air mineral yang diikatkan pada
tali raffia. Caranya yaitu botol bekas diisi dengan air
secukupnya sebagai pemberat dan dihanyutkan di titik yang
sudah ditentukan lalu di diukur waktu tempuhnya. Dari data
jarak dan waktu dapat diukur kecepatan arus.
3.3.1.5 Do
Pengamatan kualitas air dapat pula dilakukan dengan cara
pengukuran Do atau oksigen terlarut. Cara pengamatan
dengan Do sangatlah mudah yaitu dengan mencelupkan pen
pada Do meter kedalam air, maka dengan otomatis nilai
oksigen terlarut akan terlihat pada monitor Do meter.
3.3.1.6 Salinitas
Refraktometer dapat digunakan untuk mengukur salinitas
dengan cara memanfaatkan cahaya matahari agar salinitas air
dapat diketahui karena prinsip kerja refraktor adalah
pembiasan cahaya. Sebelum di pakai, refraktometer
dibersihkan dengan tissue mengarah ke bawah, lalu pada
bagian prisma refraktometer ditetesi dengan tetes cairan,
kemudian tutup secara hati-hati refraktometer dengan
mengembalikan pelat ke posisi awal.
3.3.1.7 pH
Pengukuran pH meter dilakukan dengan menggunakan pH
paper. Caranya yaitu masukkan pH paper kedalam air sekitar
1 menit, lalu pH paper di kibas-kibaskan sampai setengah
kering, kemudian dicocokkan perubahan warna pH paper
dengan kotak standar Ph. Kemudian dapat pula dilakukan
pengukuran pH dengan pH meter yaitu dengan cara ambil
sampel air yang mau diukur kadar pH dan letakkan di dalam
wadah, nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter,
masukkan pH meter kedalam wadah yang berisi air yang
akan di uji, terakhir pada saat dicelupkan ke dalam air, skala
angka akan bergerak acak.
Keterangan:
H’ = indeks keanekaragaman jenis/spesies
pi = ni/N (proporsi jenis ke-i)
ni = jumlah individu genus/spesies kr-i
N = jumlah total individu
Keterangan:
E : indeks keseragaman
s : jumlah genus/spesies
H’ : indeks keanekaragaman