Kelompok : 8
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
LEMBAR PENANGGUNGJAWAB
TOPIK 4
Kelompok: 8
Asisten: Zane Clara Nurmalia
Anggota Kelompok:
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Praktikum Koordinator Praktikum
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi dan mempunyai nilai komoditas
penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan air tawar. Selain itu, ikan nila juga
yang cepat. Insang merupakan organ respirasi pada ikan. Selain fungsinya
dalam pertukaran gas, insang juga berfungsi sebagai pengatur pertukaran garam
di luar dan berhubungan langsung dengan air sebagai media hidup ikan, maka
organ inilah yang pertama kali mendapat pengaruh apabila lingkungan air
tercemar baik oleh pencemar yang terlarut maupun yang tersuspensi (Solikhah
dan Widyaningrum, 2015). Pada kondisi suhu optimal, ikan nila dapat menjaga
metabolisme dan bertahan hidup sampai kondisi oksigen terlarut yang lebih
rendah (Prakoso dan Chang, 2018). Kualitas lingkungan perairan memiliki peran
air, dimana air yang kita pergunakan setiap harinya tidak lepas dari
dalam kegiatan industri dan rumah tangga sebagai bahan pencuci atau
lingkungan hidup yang sehat. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan manusia
ikan yang baik diperlukan kualitas air yang baik. Detergen merupakan zat
Apa yang terjadi pada konsumsi oksigen terlarut serta kondisi ikan
1.3 Tujuan
1.4 Kegunaan
hal itu juga berdampak buruk bagi kehidupan organisme perairan lainnya.
Timur.
2.1 Detergen
satu hal yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga. Limbah deterjen industri
laundry ini akan menyebabkan turunnya kualitas bahan baku mutu perairan. Hal
dengan bahan bahan aktifnya mempunyai sifat toksik dan mempunyai efek akut
surface active agents atau surfaktan zat aktif yang menyebabkan turunya
permukaan tegangan permukaan cairan, khususnya air. Deterjen bubuk dan cair
yang sedang marak saat ini ada 2 jenis yaitu deterjen cair yang mengandung
bahan aktif Alkyl Benzene Sulphonate (ABS), dan bubuk mengandung bahan
aktif linear alkyl sulphonate (LAS) inovasi manusia terbaru saat ini, yang
bereaksi dengan ion bermuatan positif pada air, yang tergolong keras. Deterjen
tersebut sukar diurai oleh mikro organisme (non biodegradable) sehingga dapat
mengandung deterjen langsung dibuang ke badan air, maka muncul buih yang
dapat mengganggu mutu air, menggangu ekosistem yang ada dalam badan air,
karbondioksida) antara darah dan air. Ikan bernapas menggunakan insang yang
terletak pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing memiliki empat buah
insang yang ditutupi oleh tutup insang. Insang adalah organ utama untuk
respirasi pada sebagian besar ikan (Lefevre et al., 2014). Insang pada ikan
umumnya memiliki struktur histologi, yang terdiri dari lengkung insang dan
filamen insang. Lengkung insang terdiri atas gerigi insang (gill rakers), epitel
darah. Sedangkan pada filamen insang terdiri atas lamela primer yang
yang mampu menjadi alat pengambilan oksigen dalam air. Proses pernapasan
pada ikan yaitu dengan membuka dan menutup mulut secara bergantian, serta
dengan membuka dan menutup tutup insang. Saat mulut terbuka, air masuk ke
rongga mulut, sementara itu tutup insang menutup. Oksigen yang terlarut dalam
air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terletak di dalam
insang. Kemudian saat waktu menutup, tutup insang akan membuka dan air dari
rongga mulut akan keluar melalui insang. Selain itu, karbon dioksida juga
dikeluarkan bersamaan pada saat keluarnya air melalui insang (Purnamasari dan
Santi, 2017).
Menurut Setiawan, et al. (2020), bahwa pengaruh zat toksik terhadap ikan
periode panjang. Selain itu, zat toksik dapat merusak fungsi respirasi dari insang
sehingga proses metabolisme dalam tubuh terganggu. Zat toksik berupa deterjen
yang bereaksi dengan air akan menimbulkan busa pada bagian permukaan air
media air. Hal ini berdampak pada menipisnya persediaan oksigen terlarut dalam
frekuensi bukaan operkulum. Hal ini akan mengganggu proses respirasi dan
2.3 DO
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang
sangat berperan dalam proses penyebapan makanan oleh makhluk hidup dalam
air. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik, jika kadar
oksigen terlarut terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobik yang munkin terjadi (Vandra B dkk, 2016). Oksigen terlarut
digunakan mengukur kualitas kebesihan air. Kadar DO antara titik lokasi yang
satu dengan titik lokasi lain bisa berbeda baku mutu kandungan DO disungai
adalah 6 mg/l (Prahutama A dkk, 2013) tersedianya oksigen terlarut di dalam air
yang rendah dapat mempengaruhi fungsi dan pertumbuhan yang lambat, bahkan
berdasarkan cara hidupnya, yaitu ikan yang mampu hidup pada toleransi
salinitas yang cukup tinggi sehingga penyebarannya pun cukup luas yaitu
meliputi sungai, danau, waduk, rawa-rawa, dan juga air payau. Penyebaran
habitat yang cukup luas dan toleransi yang luas terhadap salinitas tentunya
berat dari suatu organisme yang mampu dilihat dari perubahan ukuran panjang
dan berat dalam satuan waktu. Kualitas dan kuantitas pakan mempengaruhi
pertumbuhan ikan nila, selain itu umur dan kualitas air juga mampu
bahwa sejauh mana makanan efisien dimanfaatkan oleh ikan (Amalia, Amrullah,
& Suriati, 2018). Dimana nilai rasio konversi pakan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu meliputi kepadatan, berat dari setiap individu, umur
kelompok hewan, suhu air dan cara pemberian pakan (kualitas, jumlah dan
frekuensi pemberian pakan). Besar atau kecilnya dari nilai rasio konversi pakan
diduga karena penyerapan nutrisi yang berbeda dari setiap spesies bahkan
umur, ukuran dan jumlah ikan uji. Nilai rasio konversi pakan juga dipengaruhi
oleh protein yang terkandung dalam pakan. Salah satu faktor pendukung dalam
keberhasilan budidaya ikan nila adalah pertumbuhan ikan yang menunjang pada
sesuai Pertumbuhan adalah dengan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan
tubuh. Tidak semua pakan yang dimakan oleh ikan digunakan untuk
tubuh.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2023 jam 07.30,
didapatkan hasil dari topik 4 adalah ikan nila pada wadah kontrol yaitu tanpa
yang diberi detergen sebanyak 200 ppm dengan berat 67 g. Pada wadah ketiga
didapatkan ikan yang diberi detergen sebayak 400 ppm dengan berat ikan
palimg ringan 62 g. Kemudian dapat dilhat juga pada tabel 1 konsumsi akhir
oksigen yang didapat dari pegurangan do awal dan do akhir sebesar 0,8 mg/l.
kemudian pada wada kedua dan ketiga didapatkan hasil do akhir yang sama
yaitu sekitar 0,3 mg/l. Bsa dilihat juga terdapa perbedaan do awal antara wadah
satu dengan lainnya. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa ada penurunan DO
akhir. Hal ini karena pengaruh dari detergen yang menyebabkan penurunan
mortalitas ikan nila memiliki pengaruh dan perbedaan yang nyata pada setiap
semakin tinggi kematian ikan nila (Kusrini). kematian pada ikan bisa terjadi
karena konsentrasi deterjen telah melampaui batas normal sehingga ikan nila
yang diuji mengalami gangguan dalam menyerap oksigen dalam air. Penyebab
sehingga ikan lama kelamaan mati lemas (Wulansari dan Ardiansyah). Selain itu,
kematian ikan nila yang diuji tersebut disebabkan karena zat toksikan (deterjen)
yang terserap ke dalam tubuh ikan berinteraksi dengan membran sel dan enzim,
dengan demikian kerja enzim terhambat atau terjadi transmisi selektif ion-ion
Bisa disimpulkan sesuai hasil bahwa terdapat penurunan DO akhir. Hal ini
terlarut sehingga terjadi penurunan DO (Yuliani et al). Didapatkan juga hasil akhir
konsumsi akhir oksigen berbeda jauh antara wadah ikan yang diberi detergen
dan juga yang tidak diberi detergen.Faktor yang mempengaruhi perubahan
konsumsi oksigen tersebut yaitu adanya detergen pada suatu perairan akan
menyebabkan oksigen tidak dapat terdifusi ke dalam air dan mengganggu kerja
insang sehingga akan mengganggu proses respirasi pada ikan nila. Pada kondisi
ini dapat juga menyebabkan kematian pada ikan juga disebabkan adanya zat
4.1 Kesimpulan
pengaruh detergen pada konsumsi oksigen ikan nila yang telah dilaksanakan
wadah untuk perlakuan detergen. Masukkan ikan nila ke dalam wadah yang
sudah disiapkan lalu hitung DO awal. Selanjutnya hitung DO Akhir pada air di
dalam wadah. Konsumsi oksigen dapat dihitung dengan cara DO awal dikurangi
konsumsi oksigen pada wadah control sebesar 0,8 Mg/L dan pada wadah yang
telah diberi detergen sebesar 0,3 Mg/L. Hasil data yang diperoleh menunjukkan
bahwa pemberian detergen pada air tempat hidup ikan nila akan mempengaruhi
konsumsi oksigen tersebut yaitu adanya detergen pada suatu perairan akan
menyebabkan oksigen tidak dapat terdifusi ke dalam air dan mengganggu kerja
insang sehingga akan mengganggu proses respirasi pada ikan nila. Oleh karena
itu, ikan nila yang berada di dalam air yang telah diberi detergen menjadi lemas
4.2 Saran
kedepannya yaitu lebih baik dalam penjelasan materi yang disampaikan agar
Pelaksanaan praktikum ini berjalan lancar dengan bantuan tim asisten praktikum
Progo Ditinjau dari Parameter BOD dan DO. Jurnal Teknik Lingkungan,
5(4), 12-18.
TANJUNG MORAWA
Sobirin, M., Soegianto, A., & Irawan, B. (2014). Pengaruh Beberapa Salinitas
Putri, V. D. W., Desrina, D., Sarjito, S., & Haditomo, A. H. C. (2022). Pengaruh
204–211.
LAMPIRAN