Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada bapak Ir. Mulyana, MSi. sebagai dosen pengampu mata
kuliah kimia yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Peranan Senyawa Kimia Terhadap Produktivitas Perairan.......................6
2.2 Zat Yang Terkandung Dalam Air...............................................................8
BAB III...................................................................................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Air berperan sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup dan fungsinya tidak akan pernah dapat tergantikan oleh
senyawa lainnya. Air juga merupakan media kehidupan biota air yang sangat
menentukan berhasil tidaknya dalam suatu usaha budidaya perairan. Faktor
penentu ini dikarenakan seluruh kehidupan biota air sangat bergantung pada
kondisi air, antara lain; untuk kebutuhan respirasi, keseimbangan cairan tubuh,
proses fisiologis serta ruang gerak. Kebutuhan kondisi air ini sangat berpengaruh
pada pengkondisian kualitas yang sesuai dengan kebutuhan biota air. Air
merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Air adalah asal
muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air bermula
kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Tanpa air, berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung, sehingga penyediaan air baku untuk
kebutuhan domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi perhatian dan prioritas
utama.
1.3 Tujuan
Karbon
Oksigen
Senyawa Toksik
Di sisi lain, beberapa senyawa dapat menjadi toksik bagi organisme
perairan. Pencemaran air oleh senyawa seperti logam berat, pestisida, dan
bahankimia industri dapat mengurangi produktivitas perairan dengan membunuh
organisme perairan atau mengganggu sistem ekologi.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Air
merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.
Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis.
Akan tetapi apabila air tersebut tidak baik dan tidak layak untuk dikonsumsi,
maka air tersebut bisa dikatakan tercemar. Penyebab pencemaran air diantaranya:
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air
cucian, air kamar mandi.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Definisi air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang berikatan dengan satu atom
oksigen Air merupakan pelarut universal sehingga dalam air dapat terlarut
berbagai zat padat (misalnya: garam garam mineral), unsur cair (asam, basa) dan
unsur gas (misalnya: hidrogen, oksigen, karbondioksida dll). (Brown 2001: 20).
Definisi kadar zat kimia adalah jumlah massa zat kimia yang terlarut dalam
jumlah volume air. Kadar zat kimia dalam air menggunakan satuan mg/liter atau
ppm. (Brown 2001: 34).
Air mengandung 75.3% zat kimia anorganik dan 24,7% zat kimia organik
Zat kimia organik. Misalnya magnesium, kalsium, nitrat, phosfat dll. Sedangkan
zat kimia anorganik, yaitu alumunium, barium, klorium, mangan, tembaga,
fluorida, timbal, kromium, kadmium, dan lain lain. Zat kimia organik sangat
dibutuhkan oleh tubuh, karena itu dalam pengolahan air diusahakan zat-zat kimia
ini tidak dihilangkan, sedangkan zat kimia anorganik tidak dibutuhkan oleh tubuh
sama sekali dan bahkan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu keberadaannya
dalam air minum harus dihilingkan atau ditekan sekecil mungkin jumlahnya.
(Brown, 2001: 203)
Air laut memiliki enam ion yang paling melimpah adalah klorida (CI),
natrium (Na), sulfat (SO2), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2*), dan kalium (K).
Berat ion-ion ini membentuk sekitar 99% dari semua garam laut. Jumlah garam-
garam ini dalam volume air laut bervariasi karena penambahan atau pembuangan
air secara lokal misalnya melalui presipitasi dan penguapan. Kandungan garam di
laut ditunjukkan oleh salinitas (S), yang didefinisikan sebagai jumlah garam
dalam gram yang dilarutkan dalam satu kilogram air dan dinyatakan dalam bagian
per seribu. Salinitas di laut terbuka telah diamati berkisar dari sekitar 34 hingga 37
bagian per seribu (% atau ppt), yang juga dapat dinyatakan sebagai 34 hingga 37
unit salinitas praktis (psu). Air laut memiliki komposisi kelarutan mineral dan ion
yang mirip dengan komposisi plasma darah manusia. Mandi atau berendam di air
laut ternyata bermanfaat untuk kesehatan. Rata-rata, air laut memiliki 3,5 persen
garam
BAB III
KESIMPULAN
Senyawa kimia merupakan zat kimia yang terdiri dari dua unsur yang
dapat di pecah menjadi unsur-unsur pembentuk dengan reaksi kimia. Kebanyakan
senyawa dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi
senyawa yang lebih kecil atau atom bila dipanaskan sampai suhu tertentu.
Produktivitas perairan menghasilkan sumber daya hayati berupa ikan, tanaman air
dan mikroorganisme, senyawa kimia memainkan peran dalam mengatur
produktivitas perairan. Produktivitas pada air umumnya memiliki peranan yaitu
sebagai persediaan makanan untuk organisme-oganisme kecil. Air terdiri dari
hidrogen dan oksigen satu molekul air tersusun dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Pemanfaatan terbesar perairan antara lain
adalah untuk irigasi pertanian dan bahan baku air minum.
DAFTAR PUSTAKA
Lasman tarigan, Indra.2019. Dasar dasar kimia air makanan dan minuman.
Malang: media Nusa Creativ.
Min lab. 2021. Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di
bumi. Peranan penting. https://labkes.jogjaprov.go.id/air-merupakan-
sumber-kehidupan-bagi-seluruh-makhluk-hidup-di-bumi-peranan-pent/
Sutrisno, Totok, dkk.2006. Buku Teknologi Penyediaan air bersih. Jakarta: Rineka
Cipta
Victor Mornin, Jacson dan Santi, Darma.2022. Kimia lingkungan. Purbalingga:
Eureka media aksara.