Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN SENYAWA KIMIA DI DALAM AIR TERHADAP


PRODUKTIVITAS PERAIRAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia
Dosen Pengampu:
Ir. Mulyana, MSi

Disusun Oleh:

Trisna Setiadi (A.2310529)


Adi Fauzan Ruslana (A.2310291)
Dodi (A.2310507)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada bapak Ir. Mulyana, MSi. sebagai dosen pengampu mata
kuliah kimia yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, 07 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Peranan Senyawa Kimia Terhadap Produktivitas Perairan.......................6
2.2 Zat Yang Terkandung Dalam Air...............................................................8
BAB III...................................................................................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Air berperan sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup dan fungsinya tidak akan pernah dapat tergantikan oleh
senyawa lainnya. Air juga merupakan media kehidupan biota air yang sangat
menentukan berhasil tidaknya dalam suatu usaha budidaya perairan. Faktor
penentu ini dikarenakan seluruh kehidupan biota air sangat bergantung pada
kondisi air, antara lain; untuk kebutuhan respirasi, keseimbangan cairan tubuh,
proses fisiologis serta ruang gerak. Kebutuhan kondisi air ini sangat berpengaruh
pada pengkondisian kualitas yang sesuai dengan kebutuhan biota air. Air
merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Air adalah asal
muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air bermula
kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Tanpa air, berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung, sehingga penyediaan air baku untuk
kebutuhan domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi perhatian dan prioritas
utama.

Perairan memiliki peran penting dalam kehidupan organisme yang hidup


di dalamnya. Produktivitas perairan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kelangsungan hidup organisme perairan. Produktivitas perairan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah senyawa kimia yang
terdapat di dalamnya. Senyawa kimia dapat mempengaruhi kualitas air dan nutrisi
yang tersedia di dalamnya, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas perairan.
Senyawa kimia memainkan peran krusial dalam mengatur produktivitas perairan,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam makalah ini, kami akan
mengeksplorasi lebih dalam beberapa peran utama senyawa kimia dalam
produktivitas perairan.
1.2 Rumusan Masalah

 Peranan senyawa kimia dalam produktivitas perairan?


 Zat-zat apa saja yang terkandung dalam air?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui peranan senyawa kimia dalam produktivias perairan


 Untuk memahami tentang zat-zat Kimia apa saja yang terkandung dalam
air
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Senyawa Kimia Terhadap Produktivitas Perairan

Produktivitas pada air umumnya memiliki peranan yaitu sebagai


persediaan makanan untuk organisme heterotroph seperti bakteri, jamur dan
hewan. Produktivitas perairan khususnya pada danau cenderung menghasilkan
bahan organik yang melimpah, mengingat danau merupakan perairan yang tenang
yang memiliki pergerakan massa air yang lambat (Pardede, 2016).

Tingginya produktivitas perairan mengindikasikan bahwa perairan


memiliki tingkat kesuburan yang baik dan dapat menjamin kehidupan organisme
perairan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentuh (Hapsari, 2006).
Organisme perairan menggantungkan hidupnya kepada kesuburan atau
produktivitas perairan, artinya stabilnya kesuburan suatu perairan memeberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biota yang hidup di perairan
(Merina et all., 2016)

Senyawa memainkan peran kunci dalam mengatur produktivitas perairan.


Nutrien seperti nitrogen, fosfor, silika, karbon, dan oksigen adalah komponen
penting dalam sistem ekosistem perairan. Pemahaman yang lebih baik tentang
peranan senyawa ini dalam produktivitas perairan adalah langkah penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan sumber daya alam yang ada di
dalamnya. Adapun peranan komponen penting dalam sistem ekosistem perairan
antara lain sebagai berikut:

 Nitrogen dan Fosfor

Salah satu senyawa paling penting dalam produktivitas perairan adalah


nitrogen dan fosfor. Senyawa ini adalah unsur utama dalam molekul organik dan
menjadi komponen penting dalam pembentukan asam nukleat, protein, dan
banyak molekul organik lainnya. Nutrien ini diperoleh oleh organisme perairan
dari sumber seperti sedimen, air hujan, atau limbah. Keberadaan dan ketersediaan
nitrogen dan fosfor yang cukup penting dalam menentukan tingkat produktivitas
perairan. Kekurangan atau kelebihan nutrien ini dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem perairan.

 Karbon

Senyawa karbon juga memainkan peranan penting dalam produktivitas


perairan. Karbon terlibat dalam fotosintesis oleh alga dan tumbuhan air, yang
merupakan produsen utama dalam rantai makanan perairan. Fotosintesis adalah
proses di mana organisme produsen mengubah karbon dioksida dan cahaya
matahari menjadi gula dan oksigen. Gula ini digunakan sebagai sumber energi dan
membangun jaringan organisme produsen. Karbon dioksida yang diambil dari
atmosfer juga berperan dalam menyeimbangkan kadar karbon dioksida di udara.

 Oksigen

Oksigen adalah senyawa yang sangat penting dalam produktivitas


perairan. Organisme perairan, terutama ikan, memerlukan oksigen untuk
bernapas. Oksigen terlarut dalam air merupakan faktor pembatas dalam
produktivitas perairan. Kualitas oksigen dalam air sangat penting untuk kesehatan
organisme perairan. Polusi, peningkatan suhu air, atau eutrofikasi (peningkatan
kadar nutrien) dapat mengurangi ketersediaan oksigen dalam air, yang dapat
mengganggu produktivitas perairan.

 Senyawa Toksik
Di sisi lain, beberapa senyawa dapat menjadi toksik bagi organisme
perairan. Pencemaran air oleh senyawa seperti logam berat, pestisida, dan
bahankimia industri dapat mengurangi produktivitas perairan dengan membunuh
organisme perairan atau mengganggu sistem ekologi.

2.2 Zat Yang Terkandung Dalam Air


Air merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Di
muka bumi ini keberadaan air sangat berlimpah, mulai dari mata air, sungai,
waduk, danau, laut hingga samudera. Air merupakan sumber daya alam yang
sangat diperlukan oleh banyak orang, bahkan semua makhluk hidup. Air yang
terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O, dimana satu
molekul air tersusun dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Secara fisik air tidak memiliki warna, tidak berasa dan tidak
berbau. Air dapat berwujud padat, cair maupun gas, bentuk mana yang akan
ditemui tergantung keadaan cuaca setempat. Kepadatan (density), seperti halnya
bentuk, juga tergantung pada temperatur dan tekanan (P). Air merupakan suatu
larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah
maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan
demikian, air di dalam mengandung zat-zat terlarut. Zat-zat ini sering disebut
pencemar yang terdapat dalam air (Linsley dan Franzini, 1992).

Pencemaran air suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air


seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya organisme atau zat
tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air tersebut. Cottam (1969)
mengemukakan bahwa pencemaran air adalah bertambahnya suatu material atau
bahan dan setiap tindakan manusia yang mempengaruhi kondisi perairan sehingga
mengurangi atau merusak daya guna perairan. Danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Air
merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.
Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis.
Akan tetapi apabila air tersebut tidak baik dan tidak layak untuk dikonsumsi,
maka air tersebut bisa dikatakan tercemar. Penyebab pencemaran air diantaranya:
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air
cucian, air kamar mandi.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.

Definisi air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang berikatan dengan satu atom
oksigen Air merupakan pelarut universal sehingga dalam air dapat terlarut
berbagai zat padat (misalnya: garam garam mineral), unsur cair (asam, basa) dan
unsur gas (misalnya: hidrogen, oksigen, karbondioksida dll). (Brown 2001: 20).
Definisi kadar zat kimia adalah jumlah massa zat kimia yang terlarut dalam
jumlah volume air. Kadar zat kimia dalam air menggunakan satuan mg/liter atau
ppm. (Brown 2001: 34).

Air mengandung 75.3% zat kimia anorganik dan 24,7% zat kimia organik
Zat kimia organik. Misalnya magnesium, kalsium, nitrat, phosfat dll. Sedangkan
zat kimia anorganik, yaitu alumunium, barium, klorium, mangan, tembaga,
fluorida, timbal, kromium, kadmium, dan lain lain. Zat kimia organik sangat
dibutuhkan oleh tubuh, karena itu dalam pengolahan air diusahakan zat-zat kimia
ini tidak dihilangkan, sedangkan zat kimia anorganik tidak dibutuhkan oleh tubuh
sama sekali dan bahkan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu keberadaannya
dalam air minum harus dihilingkan atau ditekan sekecil mungkin jumlahnya.
(Brown, 2001: 203)

Air laut memiliki enam ion yang paling melimpah adalah klorida (CI),
natrium (Na), sulfat (SO2), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2*), dan kalium (K).
Berat ion-ion ini membentuk sekitar 99% dari semua garam laut. Jumlah garam-
garam ini dalam volume air laut bervariasi karena penambahan atau pembuangan
air secara lokal misalnya melalui presipitasi dan penguapan. Kandungan garam di
laut ditunjukkan oleh salinitas (S), yang didefinisikan sebagai jumlah garam
dalam gram yang dilarutkan dalam satu kilogram air dan dinyatakan dalam bagian
per seribu. Salinitas di laut terbuka telah diamati berkisar dari sekitar 34 hingga 37
bagian per seribu (% atau ppt), yang juga dapat dinyatakan sebagai 34 hingga 37
unit salinitas praktis (psu). Air laut memiliki komposisi kelarutan mineral dan ion
yang mirip dengan komposisi plasma darah manusia. Mandi atau berendam di air
laut ternyata bermanfaat untuk kesehatan. Rata-rata, air laut memiliki 3,5 persen
garam
BAB III
KESIMPULAN

Senyawa kimia merupakan zat kimia yang terdiri dari dua unsur yang
dapat di pecah menjadi unsur-unsur pembentuk dengan reaksi kimia. Kebanyakan
senyawa dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi
senyawa yang lebih kecil atau atom bila dipanaskan sampai suhu tertentu.
Produktivitas perairan menghasilkan sumber daya hayati berupa ikan, tanaman air
dan mikroorganisme, senyawa kimia memainkan peran dalam mengatur
produktivitas perairan. Produktivitas pada air umumnya memiliki peranan yaitu
sebagai persediaan makanan untuk organisme-oganisme kecil. Air terdiri dari
hidrogen dan oksigen satu molekul air tersusun dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Pemanfaatan terbesar perairan antara lain
adalah untuk irigasi pertanian dan bahan baku air minum.

DAFTAR PUSTAKA

Lasman tarigan, Indra.2019. Dasar dasar kimia air makanan dan minuman.
Malang: media Nusa Creativ.

Min lab. 2021. Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup di
bumi. Peranan penting. https://labkes.jogjaprov.go.id/air-merupakan-
sumber-kehidupan-bagi-seluruh-makhluk-hidup-di-bumi-peranan-pent/

Pangesti, Rika.2021. Senyawa: Pengertian, Jenis, dan Contohnya.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5876913/senyawa-pengertian-
jenis-dan-contohnya

Restu. Pengertian, Sifat, Jenis,dan Contoh Senyawa.


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sifat-jenis-dan-contoh-
senyawa/

Sutrisno, Totok, dkk.2006. Buku Teknologi Penyediaan air bersih. Jakarta: Rineka
Cipta
Victor Mornin, Jacson dan Santi, Darma.2022. Kimia lingkungan. Purbalingga:
Eureka media aksara.

Anda mungkin juga menyukai