LINGKUNGAN PERAIRAN
Disusun oleh:
Fitriana
H041181320
DEPARTEMEN BIOLOGI
HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang
adanya kendala.
menambah ilmu kita. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penyusun
DAFTAR ISI
4.1. Kesimpulan...................................................................................... 6
PENDAHULUAN
Air adalah kebutuhan yang paling penting bagi semua organisme yang
ada di dunia, terutama manusia. Air banyak digunakan untuk minum, sebagai
atau kontaminasi zat organik maupun anorganik yang masuk ke dalam air. Hal
ini menyebabkan jumlah air bersih dan tidak tercemar semakin sedikit dan
langka keberadaanya.
Salah satu pencemaran yang terdapat di daerah perairan darat yaitu eutrofikasi.
Eutrofikasi biasanya terjadi di danau atau kolam ikan yang airnya tawar.
Salah satu danau di Bali yang mengalami eutrofikasi yaitu danau Buyan
yang ada di Bali. Namun, danau ini semakin tercemar dan mengalami
wisata.Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini untuk mengetahui lebih
I.2 Tujuan
lingkungan
perairan
I.3 Manfaat
terhadap eutrofikasi
BAB II
PEMBAHASAN
fosfor, tetapi juga elemen lainnya seperti silikon, potassium, kalsium dan mangan
yang menyebabkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air yang dikenal
dengan istilah blooming. (Welch dalam Tri, 2010). Kejadian eutrofikasi merupakan
masalah terbanyak ditemukan di dalam danau atau waduk, terutama bila danau atau
kondisi kualitas air danau dan waduk diklarifikasi berdasarkan eutrofikasi yang
disebabkan oleh adanya peningkatan unsur hara dalam air. Faktor pembatas
sebagai penentu eutrofikasi adalah unsur fosfor dan nitrogen. Pada umumnya, rata-
rata tumbuhan air mengandung nitrogen dan fosfor masing-masing 0,7 % dan 0,
09% dari berat basah. Fosfor membatasi proses eutrofikasi jika kadar nitrogen lebih
dari delapan kali kadar fosfor, nitrogen membatasi proses eutrofikasi jika kadarnya
manusia yang tidak ramah lingkungan dan adanya emisi nutrisi dan industri. Limbah
nutrisi bisa berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri, industry,
pada saat musim pancaroba. Adanya peningkatan suhu udara, pemanasan sinar
matahari, dan tiupan angin kencang akan menyebabkan terjadinya gotakan air di
perairan. Hal ini menyebabkan arus air naik dari dasar perairan yang mengangkat
massa air yang mengendap. Massa air yang membawa senyawa racun dari dasar
menyokong modernisasi dan tidak diiringi dengan kearifan lingkungan maka hanya
dalam hitungan puluhan tahun atau beberapa tahun saja dapat terjadi eutrofikasi.
oleh tiga hal, yaitu tata guna lahan yang dialihkan sebagai daerah permukiman dan
rumah tangga maupun sisa pembuangan dari pertanian, dan juga terjadinya erosi.
Ketiga permasalahan di atas saling berkaitan. Alih fungsi lahan di sekitar danau
Buyan menjadi fokus utama yang mengakibatkan rusaknya lingkungan sekitar danau
danau Buyan. Berdasarkan data dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali
menyebutkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir telah terjadi pendangkalan atau
penyempitan yang tercatat sebesar 10% dari luas danau Buyan di tahun 2012.Oleh
secara berlebihan. Pemasukan. nitrat dan fosfat pada kadar tertentu yang melebihi
Keadaan ini dapat mengurangi nilai sumber daya air, nilai estetika, pariwisata, dan
perikanan. Secara umum, menurunnya kualitas air danau terutama disebabkan oleh
danau yang ada di Propinsi Bali. Bagian timur, selatan dan barat daya telah
Pendangkalan terjadi terutama karena tingginya tingkat erosi saat musim hujan.
Tanah yang berasal dari lahan di daerah tangkapan terbawa air larian. Tanah yang
mencapai air danau mengandung sejumlah unsur hara. Keadaan ini makin
diperburuk oleh kondisi danau karena tidak terdapat aliran air keluar sehingga
Akibat sedimentasi ini, banyak perubahan terjadi pada lingkungan dan biota
Bali Penida, Putu Sedana mengungkapkan kedalaman Danau Buyan berubah, dari
kedalaman awal mencapai 80 meter kini hanya mencapai 60 meter. Kondisi ini
sebenarnya sudah tergolong sangat kritis apalagi bila dilihat dari sisi fungsi Danau
SIMPULAN
III. 1 Simpulan
fosfor, tetapi juga elemen lainnya seperti silikon, potassium, kalsium dan mangan
yang menyebabkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air yang dikenal
dengan istilah blooming. Eutrofikasi diakibatkan oleh peningkatan unsur hara yang
masuk ke perairan yang disebabkan oleh limbah buangan rumah tangga maupun
industri.
Salah satu danau di Bali yang mengalami eutrofikasi yaitu danau Buyan yang
Buyan merupakan kawasan wisata akan tetapi danau Buyan telah mengalami
degradasi kualitas lingkungan yang cukup tinggi saat musim hujan dan telah
sedimentasi ini, banyak perubahan terjadi pada lingkungan dan biota danau yang