“ PENCEMARAN AIR “
Disusun oleh :
Devita Eviliana
Nim. 252101001
Manajemen Informatika
STMIK IM
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Devita Eviliana
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….I
DAFTAR ISI……………………………………………………………..……II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………1
A. Latar Belakang……………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..…1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….2
A. Pengertian Pencemaran Air………………………………………………....2
B. Penyebab Pencemaran Air……………………………………………….....3
C. Dampak dari Pencemaran Air………………………………………………4
1. Kematian biota air………………………………………………………...4
2. Kerusakan rantai makanan………………………………………..………4
3. Wabah penyakit………………………………...………………………...4
4. Kerusakan ekosistem…………………………………..…………………4
D. Contoh Pencemaran Air…………………………………………………….5
E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air………………………….………..5
1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan……...…..6
2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup………..6
3. Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat………………………...6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………7
A. Kesimpulan…………………………………………………………………7
B. Saran………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang
lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusia bisa
menyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada
berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem
penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu
komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) air
merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Air di
Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan
tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya,
masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air antara lain
seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan
keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun).
dalam kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan
berbau serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik,
dan sampah organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal
dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke
sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan
manusia apabila mengonsumsi air ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu pencemaran air?
2. Apa yang menjadi penyebab pencemaran air?
3. Apa dampak pencemaran air?
4. Apa contoh pencemaran air?
5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah
tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga
didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran
lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktik
operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh,
melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti
pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran air. Dengan
demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai: “pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1,
angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya
menjadi 3 aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku, dan aspek akibat
(Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat
berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga
menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur
pencemar, yang pada praktiknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin,
misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh
alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat
berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut.
Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke
tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan
tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar
baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992
Ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus
memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tertuang
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 146 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang
terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990.
2
B. Penyebab Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia.
Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara
fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di samping
itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat kimia berbahaya (syarat kimia),
dan tidak mengandung bakteri, protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh karena
itu kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang sangat penting.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, perusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan
fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di
luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen,
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih
banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran air adalah terbunuhnya
kehidupan yang tergantung pada badan air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan
banyak hewan lain terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni habitat
mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah hilangnya populasi ikan di badan
sungai daerah perkotaan.
Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai makanan alami yang selama
ini berlangsung dalam ekosistem air. Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan
kecil, akan terbawa pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan tingkat
trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari polutan yang dimakan oleh ikan
kecil.
3. Wabah penyakit
Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan berdampak pada manusia.
Produk-produk dari badan air yang tercemar yang dikonsumsi manusia akan
mengakibatkan pada mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis
bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan, wabah kolera timbul
karena pengolahan air minum yang buruk dari sumber perairan yang tercemar, dan masih
banyak lagi.
4. Kerusakan ekosistem
Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi pada ekosistem.
Pencemaran air mengakibatkan kerusakan ekosistem yang berarti interaksi antar
makhluk hidup di suatu tempat akan berubah. Banyak daerah yang sekarang jadi terkena
pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungannya, dan
di masa yang akan datang daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan membuat manusia
mengalami banyak kesulitan.
4
Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah perkotaan yang saat
ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran air ini terjadi salah satunya karena
pembuangan sampah yang dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya
yang secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat kesehatan, sekolah,
dan pasar juga. Adapun beberapa dampak pencemaran air yang menjadi akibat dari
perilaku demikian misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan, timbulnya
wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.
Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan
sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan
sebagai tempat kakus
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan.
Sikap tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon
seorang guru wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak
didik kita agar mereka mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang
kita tempati ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61b1b210e063f/contoh-makalah-
beserta-struktur-penulisannya#referrer=https://www.google.com&csi=0
https://formasibisnis.com/artikel/solusi-mencegah-pencemaran-air
https://sumberdayaair.malangkab.go.id/pd/detail?title=sumberdayaair-opd-
cara-mencegah-pencemaran-air
https://images.app.goo.gl/32nQDRTATYL1Db57A