()
Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan
Dibina oleh : Dr. Yula Miranda, M.Pd
Oleh:
Kelompok : V (Lima)
1. Nina Mauliani (193010209022)
2. Muhammad Abrar(193020209023)
3. Rosa Ester Rina (193020209024)
4. Runiawan (193020209025)
5. M. Satria Aji (193020209026)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Pendidikan Lingkungan yang berjudul Pencemaran air.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Dr. Yula Miranda, M.Pd yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan Pendidikan Lingkungan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan Pendidikan Lingkungan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga
sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi karena
ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia
belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air
merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008)
“air merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia sangat
melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan
menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan
keadaan ditempat penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,
memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta
bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik.
Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di sungai
dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi air ini.
B. Identifikasi Masalah
· Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Pencemaran air
· Banyak Masyarakat yang tahu penyebab dan akibat pencemaran air
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara mengatasi pencemaran air
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu cara pengolahan air buangan
C. Rumusan Masalah
· Apa yang dimaksud dengn pencemaran air?
· Apa saja penyebab dan akibat pencemaran air?
· Apa saja usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
· Bagaimanakah cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
D. Tujuan Penulisan
· Menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA 2
· Mengetahui pengertian pencemaran air
· Mengetahui penyebab dan akibat pencemaran air
· Mengetahui usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia
· Mengetahiu proses pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan
orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik
dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam
Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang
didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan
hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-
komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah
dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi
lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan
aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa
masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan
kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada
prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair.
Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang
disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus
menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan
penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang
menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat
cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu
tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna
bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun
kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun
1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air
minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).
2. Akibat
Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air adalah sebagai berikut:
· Dapat menyebabkan banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai
yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang
rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam “biasa”
yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk
Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
· Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya)
akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di
bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam
hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan
proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan
keduanya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah
menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).
Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan
limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang
terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang
selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga
akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk
ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan
air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi,
kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup
menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta
kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil
guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya
akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus dipergunakan
untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk
berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam
jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan
perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
B. Saran
Air adalah salah satu bentuk materi dari sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan semua makhluk yang ada di bumi ini. Manusia dalam menjalankan segala
aktivitasnya juga membutuhkan air. Air yang dapat digunakan dalam kehidupan manusia adalah
air yang kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan sungguh-
sungguh dalam melestarikan dan mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya dalam
mengelola air.
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan. Sikap
tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru wajib
memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak didik kita agar mereka mengerti
tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html
www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html
http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-cara-mengatasinya.html