Anda di halaman 1dari 10

» Pencemaran Air

Makalah Pencemaran Air


8 Desember 2018 Oleh Keyra Decequeen
WhatsAppFacebookTwitter

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke
hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi kami dan pembaca
pada umumnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Penyusun
DAFTAR ISI
a. KATA PENGANTAR
b. DAFTAR ISI
c. BAB I PENDAHULUAN
d. A. Latar Belakang
e. B. Rumusan Masalah
f. BAB II PEMBAHASAN
g. A. Pengertian Pencemaran Air
h. B. Penyebab Pencemaran Air
i. C. Dampak dari Pencemaran Air
j. 1. Kematian biota air
k. 2. Kerusakan rantai makanan
l. 3. Wabah penyakit
m. 4. Kerusakan ekosistem
n. D. Contoh Pencemaran Air
o. E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
p. 1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan
q. 2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan
hidup
r. 3. Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat
s. BAB III PENUTUP
t. A. Kesimpulan
u. B. Saran
v. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia,
makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air.
kekurangan air pada tubuh manusia bisa menyebabkan dehidrasi
karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada
berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum
mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem
penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu komponen yang
dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) air
merupakan sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air,
untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak
diperlukan. Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena
Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan
kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah
suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air antara lain
seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan
air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan
lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna,
berbau, dan beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya
masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta
bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti
kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber yang
mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana.
Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke
sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran air
ini dapat merugikan manusia apabila mengonsumsi air ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka secara
umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu pencemaran air?
2. Apa yang menjadi penyebab pencemaran air?
3. Apa dampak pencemaran air?
4. Apa contoh pencemaran air?
5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Air
Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan
berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak
pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik
dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air
juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan
dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan
dalam undang-undang. Dalam praktik operasionalnya,
pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara
utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen
lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut,
pencemaran air tanah dan pencemaran air. Dengan demikian,
definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup
yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Lingkungan Hidup.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan
sebagai: “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran
air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3
aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku, dan
aspek akibat (Setiawan, 2001).
Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya
pencemaran dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas
air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah
unsur pencemar, yang pada praktiknya masukan tersebut berupa
buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek
pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh
manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat
berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus
menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat
dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke
tingkat tertentu.
Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah
tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar
(tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar
(kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas).
Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air.
Sebagai contoh adalah pada Undang-Undang Kesehatan
Nomor 23 Tahun 1992 Ayat 3 terkandung makna bahwa air
minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi
persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 146 Tahun
1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri
dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi,
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416
Tahun 1990.
B. Penyebab Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup,
termasuk manusia. Untuk dapat dikonsumsi air harus memenuhi
syarat fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik air layak
dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak berwarna. Di
samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat
kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri,
protozoa ataupun kuman-kuman penyakit. Oleh karena itu
kebersihan dan terbebasnya air dari polutan menjadi hal yang
sangat penting.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni
sumber air minum, meracuni makanan hewan,
ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, perusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai
dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah
menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
(eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan
oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak
oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri
menurun.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
2. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai,
seperti air cucian, air kamar mandi.
3. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
4. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke
perairan.
5. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap
ikan.
6. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke
sungai.
7. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan
sumur minyak lepas pantai.
C. Dampak dari Pencemaran Air
Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah
perkotaan yang saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran
air ini terjadi salah satunya karena pembuangan sampah yang
dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang
secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat
kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak
pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian
misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan,
timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.
1. Kematian biota air
Masalah utama yang disebabkan oleh dampak pencemaran
air adalah terbunuhnya kehidupan yang tergantung pada badan
air tersebut. Ikan, kepiting, burung camar dan banyak hewan lain
terbunuh karena adanya polutan berbahaya yang meracuni
habitat mereka. Contoh sederhana dari dampak ini adalah
hilangnya populasi ikan di badan sungai daerah perkotaan.
2. Kerusakan rantai makanan
Dampak pencemaran air juga merusak tatanan rantai
makanan alami yang selama ini berlangsung dalam ekosistem air.
Polutan seperti timbal yang dimakan oleh ikan kecil, akan terbawa
pada tingkat trofik selanjutnya. Ikan-ikan besar, kerang, dan
tingkat trofik di atasnya juga akan ikut merasakan dampak dari
polutan yang dimakan oleh ikan kecil.
3. Wabah penyakit
Kerusakan rantai makanan pada tahap selanjutnya akan
berdampak pada manusia. Produk-produk dari badan air yang
tercemar yang dikonsumsi manusia akan mengakibatkan pada
mewabahnya beberapa jenis penyakit. Wabah penyakit hepatitis
bisa timbul akibat konsumsi makanan laut yang teracuni polutan,
wabah kolera timbul karena pengolahan air minum yang buruk
dari sumber perairan yang tercemar, dan masih banyak lagi.
4. Kerusakan ekosistem
Dampak pencemaran air pada tahap selanjutnya akan terjadi
pada ekosistem. Pencemaran air mengakibatkan kerusakan
ekosistem yang berarti interaksi antar makhluk hidup di suatu
tempat akan berubah. Banyak daerah yang sekarang jadi terkena
pencemaran air karena kelalaian manusia dalam menjaga
kelestarian lingkungannya, dan di masa yang akan datang
daerah-daerah yang tercemar ini tentu akan membuat manusia
mengalami banyak kesulitan.
D. Contoh Pencemaran Air
Banyak badan air seperti sungai atau saluran air dekat daerah
perkotaan yang saat ini kondisinya sangat tercemar. Pencemaran
air ini terjadi salah satunya karena pembuangan sampah yang
dilakukan oleh manusia. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang
secara legal atau ilegal dibuang oleh industri manufaktur, pusat
kesehatan, sekolah, dan pasar juga. Adapun beberapa dampak
pencemaran air yang menjadi akibat dari perilaku demikian
misalnya kematian biota air, kerusakan rantai makanan,
timbulnya wabah penyakit, dan kerusakan ekosistem perairan.
E. Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Pada dasarnya ada lima cara yang dapat dilakukan dalam
rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak
tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai.
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang
nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat
perusak ekosistem.
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-
sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah
melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah
longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu
sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon
secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling
efektif dan andal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan
pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi
sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak
pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. Beberapa cara
penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai
berikut:
1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
a. Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan
domestik.
b. Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan
industri.
c. Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
d. Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner
production) dan EPCM (environmental pollution control
manager).
2. Program rehabilitasi dan konservasi SDA dan lingkungan hidup
a. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
b. Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA,
dan bencana.
c. Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
d. Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
3. Tindakan yang perlu dilakukan oleh masyarakat
a. Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau,
laut dll.
b. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci
truk, mobil dan sepeda motor
c. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana
memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
d. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak
dahulu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya
buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi
buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan
keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya.
Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna,
produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya
air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya
alam (natural resources depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting
maka harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa penggunaan air untuk
berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa
kini dan masa depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia
dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan
bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
B. Saran
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap
cinta lingkungan. Sikap tersebut harus di tanamkan dalam diri
sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru wajib
memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak
didik kita agar mereka mengerti tentang pentingnya menjaga
kelestarian alam yang kita tempati ini.
DAFTAR PUSTAKA
Modul “Ilmu Pengetahuan Alam”, Kharisma
Buku “lingkungan hidup”, mahkota offset – jakarta.
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan.
“Dampak dan upaya penanggulangan pencemaran air”
Pencemaran Alam Sekitar, Siri Pencemaran Alam, Jasiman
Ahmad, Eddiplex Sdn. Bhd. 1996
Pencemaran air dan Bunyi, Siri Utamakan Alam Sekitar Anda,
Jasman Ahmad & Siti Razmah Idris, Penerbit Mikamas, 1996

Anda mungkin juga menyukai