DISUSUN OLEH :
Laporan ini disusun salah satu syarat untuk Kelulusan Tahun Pelajaran
2022/2023.
Disetujui Oleh :
PEMBIMBING SEKOLAH PEMBIMBING PKL
Mengetahui
KA INSTALASI LABORATORIUM KEPALA SEKOLAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun pikirannya.
Laporan PKL ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada
kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai Praktik Kerja Lapangan
sebagai Tenaga Laboratorium Medik. Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih
kepada yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Oleh karena itu perkenankan
kami untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Freddy Worang. J, Mars selaku kepala laboratorium RS Bhayangkara TK I
R. Said Sukanto yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk melaksanakan dan menjalani kegiatan selama PKL.
2. dr. Eirene Jaquelene K.T, Sp.PK , dr. Mekar Palupi, M.Sc,Sp.PK dan dr.
Firman Wahyudi, Sp.PK,M.Biomed selaku dokter spesialis patologi klinik
laboratorium RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto.
3. Bapak Gde Satria Wijaya.S.Si selaku kepala sekolah SMK Analis Kesehatan
Ditkesad yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan PKL.
4. Dr. Joko Nafianto, Sp.S selaku Kabag Binfung RS Bhayangkara TK I R. Said
Sukanto yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
dan menjalani kegiatan selama PKL.
5. Ibu Nurini Eka Wulan A.Md.Kes selaku Pembimbing I dan Ibu Yulita S.KM
selaku Pembimbing II Laboratorium RS Bhayangkara TK I R. Said Sukanto
yang banyak membantu dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini, serta
selalu memberikan pengarahan dan bimbingan selama kami melaksanakan
PKL
ii
6. Ibu Reny Andriani,A.Md.AK selaku Pembimbing sekolah PKL di RS
Bhayangkara TK I R. Said Sukanto yang banyak membantu dalam menyusun
dan menyelesaikan laporan ini, serta selalu memberikan pengarahan dan
bimbingan selama kami melaksanakan PKL.
7. Ka Egi, ka Petty, ka Windi, ka Rifa, ka Yotan, bu Cristin, ka Galuh, ka Dian,
ka Siti, ka Linda, ka Lasti, bu Umi, ka Revi, ka Irma, ka Rifda, ka Elizabeth,
ka Abdul, ka Noven, ka Nadia, ka Evy, ka Nadya, ka Niken, bu Nuri, ka
Linda, bu Sayekti, ka Nagit, ka Erika, ka Dita, ka Viky, bu Reni, ka Dewi, ka
Tyo, ka Oji, ka Desy, ka Dani, ka Mia, ka Nindi, ka Ayu, ka Syifa, ka Hasnah,
ka Mega, ka Deva, ka lily, ka Dinar, ka Rizky, telah berbagi banyak
pengalaman, banyak ilmu dan banyak cerita serta memberikan bimbingan serta
motivasi selama PKL.
8. Orang tua kami tercinta yang senantiasa memberikan do'a dan dukungan baik
moral maupun materil. Insyaallah, Allah SWT tidak akan melewatkan sekecil
apapun perngorbanan yang kalian berikan.
9. Teman-teman Analis Kesehatan Ditkesad angkatan ke 53 yang sama-sama
berjuang dalam praktik kerja ini dan semua pihak yang tidak mungkin kami
sebutkan satu persatu, atas semua bantuan dan kerjasamanya serta semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih
jauh dari kesempumaan. Untuk itu penulis mengharapkan kriktik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi RS Bhayangkara TK I R.Said Sukanto maupun SMK
Analis Kesehatan Ditkesad.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................2
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL...........................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Profil Sekolah SMK Analis Kesehatan Ditkesad............................................4
1. Sejarah sekolah SMK Analis Kesehatan Ditkesad..............................................4
B. Gambaran Umum Rumah Sakit.......................................................................6
1. Sejarah Rumah Sakit..........................................................................................6
2. Data Umum........................................................................................................7
3. Visi.....................................................................................................................8
4. Misi....................................................................................................................8
5. Motto..................................................................................................................8
6. Falsafah….............................................................................................................8
7. Nilai-Nilai..............................................................................................................9
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.24 Alat TDR-J100 …………………………………………………. 34
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana Kesehatan
yang diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap
kebutuhan individu dan masyarakat yang berpesan sebagai pendukung
maupun penegak dari sebuah diagnose penyakit dalam upaya peningkatan
Kesehatan optimal.
Menurut Keputusan Menteri No.943/Menkes/SK/VII/2002 yang
dimaksud dengan laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan Yang
berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan Yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang Iain
yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa
yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang berkewajiban ikut
mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya. Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan dikelompokkan pada tenaga teknik
biomedika dengan nama Ahli Teknologi Laboratorium Medik.
Asisten Teknologi Laboratorium Medik ( ATLM ) adalah
seseorang yang berprofesi di Laboratorium medik, melakukan pelayanan
1
2
B. Tujuan
Secara umum PKL adalah agar peserta didik dapat menerapkan,
membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang didapat
selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan
dunia usaha dan dunia industri (DU/DI). Selain itu dari kegiatan PKL
diharapkan dapat membekali peserta didik untuk lebih meningkatkan
pengalaman dan pengetahuan keterampilannya secara profesional sesuai
dengan tuntunan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang
berkembang di masyarakat.
Adapun secara khusus bagi peserta didik, setelah selesai
melaksanakan kegiatan PKL, diharapkan peserta didik dapat :
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja
2. Memiliki kemampuan kerja yang sesuai dengan standar kerja
dunia usaha/ dunia industri (DU/DI) .
3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai tuntutan
DU/DI
4. Memiliki kreatifitas dan motifasi kerja dalam mengembangkan
keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya
3
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 12
September 2022 – 07 Oktober 2022
3. Jadwal Kegiatan
Hari dan jam kerja (Senin – Jumat Pukul 07.00 – 14.00 WIB untuk Shift
Pagi dan Pukul 14.00 – 21.00 WIB untuk Shift Sore)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
b. Visi
SMK Analis Kesehatan Ditkesad (Puskesad) membutuhkan untuk
menyediakan tenaga ahli kesehatan yang tanggap, tangguh, handal,
profesional, disiplin, daya kritik, informatif dan inovatif.
c. Misi
1) Menyediakan tenaga analis kesehatan untuk menunjung peran
TNI, Pemerintah dan swasta yang semakin meningkat.
2) Sebagai upaya meningkatkan kesehatan keluarga besar TNI dan
masyarakat dalam menyediakan sekolah kejuruan.
3) Sebagai wujud peran TNI untuk membantu proses pembangunan
khususnya dalam bidang pendididkan tenaga kesehatan.
2. Data Umum
Nama Rumah Sakit : RS. Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto
Jl. RS. Polri Kramat Jati, kode pos : 13510
Lokasi : Jakarta Timur – DKI Jakarta
Telepon : 021-8093288, 021-8090559, 021-8090708
Fax :021-8094005,021-8093310 (tagihan), 021-8004380
e-mail : rsbhaytk1@yahoo.co.id
rspolrihumas@gmail.com
website : http://www.rumkitpolrisukanto.com
akreditasi :
8
4. Misi
Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto adalah ;
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan kedokteran kepolisian
yang prima, paripurna, bermutu dan berorientasi pada keselamatan
pasien.
5. Motto
Kesembuhan pasien prioritas kami.
6. Falsafah
Dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan
pancasila kita tingkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
9
7. Nilai – Nilai
Nilai – nilai yang menjadi pedoman adalah PRESISI yaitu : Prediktif
dalam memberikan pelayanan, Responsibilitas dalam menjalankakn
layanan, Transparansi berkeadilan dalam menyelesaikan layanan
kepada setiap lapisan masyarakat.
BAB III
10
11
C. Proses Pengerjaan
Laboratorium patologi klinik merupakan suatu tempat dimana para
tenaga analis kesehatan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk
mendukung diagnosa dokter terhadap suatu penyakit. Untuk melakukan
pemeriksaan tersebut diperlukan tahapan- tahapan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pra Analitik
2) Kimia klinik
Sebelum melakukan sampling terhadap pasien, Petugas
diharuskan memeriksa terlebih dahulu formulir permintaan
pemeriksaan pasien, Setelah itu petugas menyiapkan alat yang
digunakan untuk sampling, Peralatan yang harus disiapkan adalah
labeling, vacutainer/ spuit, tabung tanpa antikoagulan dengan tutup
berwarna kuning. Ada beberapa pemeriksaan dimana pasien
diharuskan berpuasa selama 10-12 jam. Pemeriksaan tersebut
diantaranya glukosa, kolesterol total, trigliserida, ureum, asam urat,
HDL kolesterol, LDL kolesterol. jika ada pasien dengan
pemeriksaan glukosa darah 2 jam post prandial, maka pengambilan
sample darah dilakukan sebanyak 2 kali, dimana petugas harus
menginformasikan kepada pasien untuk makan setelah
pengambilan darah pertama, kemudian puasa (fasting) selama 2
jam setelah makan dan kembali lagi ke laboratorium untuk
pengambilan darah kedua.
3) Mikrobiologi
Untuk pemeriksaan BTA, pengambilan sampel sesuai
dengan permintaan dokter. Ada permintaan sampel yang dilakukan
2 kali pengambilan yaitu sampel pagi (sebelum makan), dan
sewaktu (sesudah makan), pasien disarankan agar minum air teh
manis pada malam hari sebelum tidur karena dapat menyuburkan
pertumbuhan Bakteri Tahan Asam (BTA) atau meminum obat
batuk glyceril guaijacolat jika mengalami kesulitan dalam
mengeluarkan dahak.
5) Sampling
Sebelum melakukan sampling terhadap pasien, petugas
diharuskan memeriksa terlebih dahulu formulir permintaan
pemeriksaan pasien, Setelah itu petugas menyiapkan alat yang
digunakan untuk sampling. Peralatan yang harus disiapkan adalah
labeling , spuit/ vacuitainer, tabung tanpa antikoagulan dengan
tutup berwarna kuning tinggi.
3) Urinalisa
4) Faeces/Feses
5) Mikrobiologi
2) Pemeriksaan Feses
3) Pemeriksaan HCG
4) Pemeriksaan WIDAL
a) Prosedur HbsAg
(1)Diteteskan 3 tetes serum pada
cassette. (2)Dibaca setelah 10-30 menit.
b) Prosedur HCV
(1)Diteteskan 1 tetes serum pada
cassette. (2)Ditambahkan 2 tetes buffer
HCV. (3)Dibaca setelah 10-20 menit.
c) Prosedur HIV
(1)Diteteskan 1 tetes serum pada
cassette. (2)Ditambahkan 1 tetes buffer
HIV. (3)Dibaca setelah 10-30menit.
b) Prosedur pewarnaan
(1)Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
(2)Difiksasi dengan spirtus supaya sampel merekat dengan
kaca objek.
(3)Tuangkan karbol fuchsin sampai menutupi seluruh
permukaan sediaan.
(4)Panaskan sediaan dengan spirtus secara hati-hati pada
bagian bawah sediaan sehingga keluar uap (jangan sampai
mendidih).
(5)Sediaan dibiarkan hingga dingin selama 5 menit,
kemudian dicuci dengan air mengalir.
(6)Tuangkan asam Alkohol 3% di atas sediaan sampai warna
merah dari Fuchsin hilang, kemudian sediaan dicuci
dengan air mengalir.
31
a) Prosedur kerja
(1)Masukkan buffer kedalam wadah.
(2)Dipipet sputum dan masukan ke dalam wadah sampai
tanda batas (jangan sampai berbuih).
(3)Dimasukkan kedalam catridge.
(4)Dibaca hasilnya melalui piranti lunak atau komputer
khusus metode GeneXpert.
b) Prosedur pembacaan hasil
(1)Klik “GeneXpert Dx
System”.
(2) Klik on “CHECK STATUS” untuk memastkan modul siap
dipakai.
(3) Klik “CREATE TEST”.
(4) Tampilan : perintah memindai barcode pada
cartride. (5)Tampiilan : masukan data uji.
(6) Kemudian klik “STAR TEST” untuk memulai uji.
32
3) Pemeriksaan Gram
b) Prosedur pewarnaan
(1)Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan dengan apusan
menghadap atas.
(2)Teteskan Gentiant Violet selama 1 menit, kemudian bilas
dengan air mengalir.
(3)Teteskan Lugol selama 30 detik, bilas dengan air mengalir
(4)Teteskan Alkohol 95% sampai tidak ada warna violet
di
bagian sediaan, bilas di bawah air mengalir.
(5)Teteskan Fuchsin selama 10-20 detiik, bilas di bawah air
mengalir.
33
24. Bila terjadi kebakaran matikan semua aliran listrik, coba atasi dengan
alat pemadam kebakaran yang ada, bila api tidak dapat diatasi cepat
menghindar keluar, telpon ke petugas piket ( TAUD).
25. Khusus petugas pencuci tabung, memakai baju (apron) tidak tembus
air dan sarung tangan.
26. Tidak mengubah atau mematikan suhu AC pada ruangan laboratorium
karna alarm akan berbunyi.
27. Tidak boleh memakai alas kaki sandal kedalam lab.
28. Menggunakan standar reagen yang tidak expired.
29. Mempunyai wash station untuk pasien yang sudah terdiagnosa, dan
menganggap semua sampel infeksius.
30. Terdapat showed pemeriksaan biomokuler.
31. Identifikasi spesimen pasien untuk menghindari kesalahan kerja.
32. Struktur kerja kondusif antar team dan medical cek up.
33. Memberi vaksin hepatitis, TBC, HIV kepada pekerja.
34. Membuat shif petugas kerja perhari.
35. Menagement resiko laboratorium 5W+1H sebab akibat.
36. Keselamatan alat elektronik lab.
37. Mengatasi resiko mesin rusak dengan mentans rutin alat perminggu
dengan memanggil teknisi alat.
38. Berhati hati dalam menggunakan alat pemeriksaan berbahan kaca.
39. Tidak boleh makan dan minum di dalam laboratorium.
40. Mempunyai batas minimum usia dan tinggi badan untuk menunjang
alat medis.
41. Menjaga diri agar terhindar dari tertusuk jarum dan membuang hasil
recapting safety box.
42. BHD (bantuan hidup dasar) kecekatan dalam mengatasi pasien.
43. Mempuat penampungan Limbah infeksius alat pembuangan langsung
di hubungkan ke ruangan instalasi pengolahan unit limbah dengan
memberi uji coba pada ikan.
38
E. Limbah
Limbah dibuang berdasarkan jenisnya :
1. Limbah Non Infeksius : Tempat sampah dengan plastik hitam
2. Limbah Infeksius : Tempat sampah dengan plastik kuning
3. Limbah Tajam Infeksius : Kardus yang tidak mudah tembus dengan Tulisan
“BERBAHAYA – INFEKSIUS”.
4. Limbah Urin : Diberi Hipoklorit 0,05% lalu dibuang ke wastafel
dengan air mengalir
5. Limbah Sputum : Diberi karbol selama 24 jam kemudian
dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah
dengan plastik kuning lalu dilakukan pembakaran
di Insenerator.
PEMBAHASAN HEMOSTASIS
A. Mekanisme Hemostasis
Hemostasis adalah kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan
pada lokasi luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan
keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel
pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Fungsi
utama mekanisme hemostasis ini adalah menjaga keenceran darah (blood
fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta
membentuk thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding
pembuluh darah yang mengalami kerusakan (vascular injury). Proses
hemostasis ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan
pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang
menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Ada dua lintasan yang membentuk bekuan fibrin, yaitu lintasan
instrinsik dan ekstrinsik. Kedua lintasan ini tidak bersifat independen
walau ada perbedaan artificial yang dipertahankan. Proses yang
mengawali pembentukan bekuan fibrin sebagai respons terhadap cedera
jaringan dilaksanakan oleh lintasan ekstrinsik. Lintasan intrinsik
pengaktifannya berhubungan dengan suatu permukaan yang bermuatan
negative. Lintasan intrinsik dan ekstrinsik menyatu dalam sebuah lintasan
terkahir yang sama yang melibatkan pengaktifan protrombin menjadi
thrombin dan pemecahan fibrinogen yang dikatalis thrombin untuk
membentuk fibrin.
Mekanisme Lintasan jalur intrinsik melibatkan faktor XII, XI, IX,
VIII dan X di samping prekalikrein, kininogen dengan berat molekul
tinggi, ion Ca2+ dan fosfolipid trombosit. Mekanisme lintasan jalur
ekstrinsik melibatkan faktor jaringan, faktor VII, X serta Ca2+ dan
menghasilkan faktor Xa. Pada lintasan / jalur bersama yang sama, faktor
Xa yang dihasilkan oleh lintasan intrinsik dan ekstrinsik, akan
mengaktifkan protrombin (II) menjadi thrombin (IIa) yang kemudian
mengubah fibrinogen menjadi fibrin.
39
40
Reaksi awal pada sistem intrinsik adalah konversi faktor XII inaktif
menjadi faktor XII aktif (XIIa). Aktivasi ini dikatalisis oleh kininogen
HMW dan kalikrein. Faktor XII aktif kemudian mengaktifkan faktor XI,
dan faktor XI aktif mengaktifkan faktor IX. Faktor IX yang aktif
membentuk suatu kompleks dengan faktor VIII aktif. Kompleks I Xa dan
VIIIa mengaktifkan faktor X. Fosfolipid dari trombosit dan Ca2+
diperlukan untuk mengaktifkan faktor X secara sempurna. Sementara
sistem ekstrinsik dipicu oleh pelepasan faktor III (tromboplastin) dari
jaringan yang mengaktifkan faktor VII. Faktor III dan faktor VIIa
mengaktifkan faktor IX dan X. Dengan adanya fosfolipid, Ca2+, dan
faktor V, maka faktor X akan mengkatalisis konversi protrombin menjadi
trombin. Selanjutnya trombin mengkatalisis konversi fibrinogen menjadi
fibrin. Untuk memahami proses penejelasan di atas, silahkan lihat jalur
pembekuan darah dalam bagan berikut
Dalam keadaan normal, darah berada dalam sistem pembuluh darah, dan
berbentuk cair. Keadaan ini dimungkinkan oleh faktor hemostasis yang
terdiri dari hemostasis primer, hemostasis sekunder dan hemostasis tersier.
1. Hemostasis Primer adalah mekanisme normal yang diperankan oleh
tubuh untuk menghentikan perdarahan yang diperankan oleh pembuluh
darah dan trombosit membentuk sumbat trombosit.
2. Hemostasis Sekunder adalah mekanisme normal yang diperankan oleh
tubuh untuk menghentikan perdarahan yang diperankan oleh trombosit
dan faktor pembekuan membentuk hemostatic plug.
3. Hemostasis Tersier adalahmekanisme normal yang diperankan oleh
tubuh untuk menormalkan kembali system pembuluh darah dengan cara
menghancurkan fibrin yang sudah terbentuk agar normal kembali.
d. Pembahasan :
46
2. Reagensia :
a. PT INR
Dade Innovin
b. APTT
Pathrombin SL
CaCl2
c. Fibrinogen
Dade Thrombin Reagen
Owren Veronal Buffer (OVB)
d. D-dimer Innovance
e. CA Clean I
f. CA Clean II
g. Control Plasma N (CPN)
h. Standard Human Plasma (SHP)
i. D-dimer Control
j. Air RO / Air Reverse Osmosis (untuk pencucian)
50
4. Langkah Kerja :
a. Menghidupkan Alat
1) Petugas laboratorium menyambungkan alat ke sumber listrik.
2) Pastikan ketersediaan Aquadest pada rinse water, reaction tube pada
reaction tube rack.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung selama 30 hari
di RS BHAYANGKARA TK I RADEN SAID SUKANTO kami
mendapatkan pengalaman yang bermafaat antara lain :
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam melakukan
kegiatan di laboratorium.
2. Meningkatkan keterampilan, ketepatan, dan ketelitian sebagai ahli
teknologi laboratorium medis.
3. Mempelajari dan memahami sistem manajemen laboratorium dan
pemantapan mutu di laboratorium.
4. Memahami cara berkomunikasi yang baik dengan pasien sebagai
seorang flebotomist.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam setiap
pekerjaan yang dilakukan di laboratorium.
6. Mempelajari cara memecahkan masalah saat melakukan
pemeriksaan di laboratorium.
7. Menerapkan perilaku K3 dalam setiap kegiatan di laboratorium.
8. Menambah pengetahuan tentang alat otomatisasi yang telah banyak
digunakan di laboratorium saat ini.
B. Saran
Berikut saran-saran yang dapat kami sampaikan baik untuk pihak
laboratorium rumah sakit maupun institusi pendidikan :
1. Pihak Laboratorium Rumah Sakit
a. Kami harap laboratorium RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto
masih bersedia menerima siswa PKL pada tahun berikutnya.
2. Pihak Institusi Pendidikan
a. Siswa dilatih untuk mengambil sampel darah arteri yang
memerlukan keahlian khusus.
b. Siswa lebih diajarkan kompetensi patologi anatomi dan bank darah
agar dapat mendalami dibidang tersebut.
56
https://www.infolabmed.com/2016/07/d-dimer-seri-edukasi-ahli-teknologi.html
(diakses pada tanggal 8 oktober 2022 (10:28:00)
57