Dosen Pengampu :
Dra. Ratih Dewi Dwiyanti, M.Kes
Mata Kuliah:
Kimia Klinik
Disusun oleh:
Nama : Betty Herliani
NIM : P07134217218
Prodi : D IVAnalis Kesehatan
3.
5.
7.
Sel epitel tubulus. Normal (nol sampai satu per lima LP).
Bentuk paling sering adalah polyhedral, agak datar,
menunjukkan berasal dari lengkung Henle. Intinya eksentrik
tetapi mungkin sentral.
8.
Sel epitel tubulus dapat terisi oleh banyak tetesan lemak
yang berada dalam lumen tubulus (lipoprotein yang
menembus glomerulus), sel-sel seperti ini disebut oval fat
bodies / renal tubular fat / renal tubular fat bodies. Oval fat
bodiesmenunjukkan adanya disfungsi disfungsi glomerulus
dengan kebocoran plasma ke dalam urin dan kematian sel
9. epitel tubulus.
Sel epitel transisional Sel epitel ini lebih besar dari sel epitel
tubulus ginjal, dan agak lebih kecil dari sel epitel skuamosa,
berbentuk bulat atau oval, gelendong dan sering mempunyai
tonjolan. Sel Transisi. (panah) dan sel darah putih serta sel
darah merah dalam urin. Perhatikan bentuk bola dan inti di
pusat sel ini. ( mikroskop cahaya, × 160.). Sel ini (juga
disebut sel urothelial) merupakan lapisan epitel pada
sebagian besar saluran kemih dan sering tampak di sedimen
(nol sampai satu per LP). Bentuknya bertingkat-tingkat dan
biasanya beberapa lapisan sel tebal. Ada tiga bentuk utama:
bulat, polyhedral, dan "kecebong”, sel transisi memiliki
karakteristik yang khas yaitu mudah menyerap air dan
10.
dengan demikian membengkak sampai dua kali ukuran
aslinya.. Sel transisi Polyhedral sulit dibedakan dari sel RTE
jika mereka tidak memiliki permukaan microvillus dan
memiliki inti di pusat. Sitoplasma sel transisional tidak
mengandung jumlah besar fosfatase asam. Sel urothelial
berbentuk kecebong sering tampak dalam urin. Mereka
mungkin berasal dari lapisan pertengahan epitel
transisi. Sel Transisi kecebong muncul dalam kelompok-
kelompok atau pasangan, serta tunggal, inti biasanya di
pusat, dan mereka memiliki sitoplasma berbentuk
fusiform Peningkatan jumlah sel Transisi dalam urin
biasanya menandakan inflamasi pada saluran kemih.
Sekelompok sel epitel skuamosa dalam urin. Sel-sel yang
besar dan datar dan memiliki beberapa butiran dalam
sitoplasma mereka. Inti di pusat besarnya sekitar ukuran
limfosit ( mikroskop cahaya, × 160). Spesimen urine porsi
tengah paling baik digunakan. Sejumlah sel skuamosa dalam
urin dari seorang pasien wanita biasanya menunjukkan
kontaminasi vagina.
11.
13.
Silinder hialin. Silinder ini homogen (tanpa struktur), tekstur
halus, jernih, sisi-sisinya parallel, dan ujung-ujungnya
membulat.
14.
17.
18.
Silinder epitel : Sel tubuli yang terlepas.
19.
20.
22.
Sistin (Cystine)
Cystine berbentuk heksagonal dan tipis. Kristal dan batu
sistin dapat dijumpai pada cystinuria dan homocystinuria
23.
Kristal Kolesterol
Kristal kolesterol tampak regular atau irregular , transparan,
tampak sebagai pelat tipis empat persegi panjang dengan
satu (kadang dua) dari sudut persegi memiliki takik.
25.
26.
Asam Urat
Kristal asam urat tampak berwarna kuning ke coklat,
berbentuk belah ketupat (kadang-kadang berbentuk jarum
atau mawar).
27.
Amorphous phosphate
Terdapat pada urin “alkaline”.
28.
Calcium fosfat
Tak berwarna, bentuk batang-batang panjang, berkumpul
membentuk rosset.
29.
Kristal Sulfadiazin
Kristal sulfadiazin terbentuk karena banyak obat
diekskresikan dalam urin mempunyai potensi untuk
membentuk kristal.
30.
Kristal Sulfonamida
Kristal sulfonamida terbentuk karena banyak obat
diekskresikan dalam urin mempunyai potensi untuk
31. membentuk kristal.
Amorphous phosphates
Terdapat pada urin “acidic”
32.
Urid acid
Terdapat pada urine yang asam
Kuning atau coklat
33.
Leucine
Terdapat pada urine yang asam
Kuning atau coklat
Highly refractive
34.
Bilirubin
Terdapat pada urine yang asam
Tampak seperti jarum bewarna kuning
35.
Calcium carbonate
Tak berwarna
Bentuk bulat kecil
Halter.
36.
Yeast cell ( Sel Ragi)
Merupakan kontaminan atau infeksi jamur sejati. Mereka
sering sulit dibedakan dari sel darah merah dan kristal amorf,
memiliki kecenderungan bertunas
37.
Candida
Candida, yang dapat menginvasi kandung kemih, uretra, atau
vagina.
38.
Trichomonas vaginalis
Parasit menular seksual yang dapat berasal dari urogenital
laki-laki dan perempuan. Ukuran organisme ini bervariasi
antara 1-2 kali diameter leukosit. Organisme ini mudah
39.
diidentifikasi dengan cepat dengan melihat adanya flagella
dan pergerakannya yang tidak menentu.
Spermatozoa
Kehadiran sperma menunjukkan bahwa urin telah dicampur
dengan air mani.
40. Sperma dapat ditemukan pada laki-laki ketika urin
dikumpulkan oleh cystocentesis.
Bakteri
Kecil dan konsisten dalam bentuk
Batang atau coccus
Biasanya disertai dengan leukosit
41. Waspadai kontaminasi
Schistosomahaematobium
42.
Pthirius Pubis / Kutu Pubis
43.
Starch (Karbohidrat)
44.
Makrofag
45.
Sel tepung
46.
Pollen particle
47.
Saburra
48.
Referensi :
Tim Praktikum Kimia Klinik. (2011). Buku Petunjuk Praktikum Kimia Klinik I.Yogyakarta:
Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta.
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-2-analisis-mikroskopik.html
https://www.slideshare.net/mataharisenjajingga/isi-atlas-sedimen-urin
http://ankesbimta.blogspot.com/2015/11/sedimen-urine.html
https://kaahil.wordpress.com/2013/05/11/lengkap-hasil-pemeriksaan-urine-rutin-urinalisis-
makroskopik-glukosa-protein-bilirubin-urobilinogenkeasamanph-berat-jenisbj-darah-keton-
nitrit-lekosit-esterase-mikroskopik-eritro/
http://labpatologiklinik.blogspot.com/2010/10/urinalysis-sedimen.html