DISUSUN OLEH
SRI WIDIA NINGSIH, M.Si
DEWI SETIYAWATI, SKM, M.Kes
i
ii
iii
VISI MISI PRODI D-III TLM JURUSAN ANALIS KESEHATAN
VISI
Menghasilkan lulusan ahli teknologi laboratorium medik yang unggul dan
professional dalam melakukan pemeriksaan penyakit infeksi tropis di tingkat
nasional tahun 2024.
MISI
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang memenuhi standar
kompetensi profesi dan mampu bersaing di tingkat nasional
2. Menyelenggarakan pengembangan ilmu pengetahuan dengan melakukan
penelitian bidang laboratorium medik penyakit infeksi tropis dan terpublikasi
nasional
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan
laboratorium medik penyakit infeksi tropis
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk mendukung kegiatan tri dharma
perguruan tinggi
TUJUAN
1. Menghasilkan tenaga ahli laboratorium medik yang mempunyai keterampilan
professional dan bermoral di bidang penyakit infeksi tropis
2. Menghasilkan publikasi penelitian di bidang laboratorium medik khususnya
penyakit infeksi tropis
3. Membantu pemrintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat
khususnya di bidang penyakit tropis
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kerjasama dengan pihak lain
SASARAN
1. Meningkatkan jumlah pendaftar dan diterima setiap tahun
2. Mencapai lulusan tepat waktu
3. Meningkatkan lulusan dengan IP mahasiswa per semester rata-rata ≥ 3,25 dan
IPK kumulatif lulusan minimal ≥ 3,25
iv
4. Meningkatkan kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa setiap tahun, baik
Risbinakes dan Mandiri
5. Meningkatkan kemampuan dosen dalam menyiapkan media pembelajaran
eletronik
6. Pengembangan sarana dan prasarana untuk menduduk pelaksanaan proses
belajar mengajar
7. Bertambahnya publikasi hasil penelitian dosen.
v
TIM PENYUSUN
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Ketua Jurusan Analis Kesehatan
Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis
vii
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
viii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES MEDAN . ii
VISI MISI JURUSAN ANALIS KESEHATAN ............................................... iv
TIM PENYUSUN ................................................................................................. vi
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB I TINJAUAN UMUM ...................................................................................1
1.1. Sumber Studi Literatur ......................................................................................2
1.2. Teknik dalam Melakukan Review dalam Studi Literatur .................................3
1.3. Tahapan Proses Review pada Studi Literatur ...................................................4
BAB II PENYUSUNAN KTI STUDI LITERATUR...........................................6
2.1. Langkah Penyusunan ........................................................................................6
BAB III SISTEMATIKA KTI STUDI LITERATUR ........................................9
A. BAGIAN AWAL KTI STUDI LITERATUR ...................................................11
B. BAGIAN INTI KTI STUDI LITERATUR .......................................................13
C. BAGIAN AKHIR KTI STUDI LITERATUR ..................................................22
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................24
ix
BAB I
TINJAUAN UMUM
Review ilmiah adalah sebuah proses atau tulisan yang disusun untuk membedah
sebuah studi atau penelitian ilmiah. Membaca dan menulis ulasan atau review karya
tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, buku, hingga artikel penelitian merupakan salah satu
skill yang wajib dimiliki seorang mahasiswa dan akademisi. Kegiatan ini bertujuan
untuk menelaah seberapa jauh perkembangan ilmu pengetahuan serta memperkuat
dasar-dasar keilmuan yang dimiliki oleh civitas akademia.
Artikel review adalah sebuah artikel yang dibuat untuk memberikan gambaran
secara jelas mengenai suatu studi atau penelitian, baik itu kelebihan atau kekurangan
dari objek yang di review, maupun hanya menggabungkan antara beberapa studi
memperkuat analisis dalam studi yang dilakukan (Suryanarayana & Mistry, 2016).
Studi literatur adalah suatu metode penelitian untuk melakukan identifikasi,
evaluasi dan interpretasi terhadap semua penelitian yang relevan terkait pertanyaan
penelitian tertentu, topik tertentu atau fenomena tertentu (Kitchenham, 2004). Studi
literatur merupakan studi sekunder yang pada prinsipnya merangkum hasil-hasil
penelitian primer untuk menyajikan fakta yang lebih komprehensif dan berimbang.
Studi literatur menggunakan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
yang diguanakan sebagai sumber rujukan bisa berupa penelitian control trials, cohort,
case contrl study, studi prevalensi, obeservasi, korelasi namun disajikan dalam bentuk
narasi deskriptif.
Pendekatan statistik dalam melakukan sintesis hasil penelitian kuantitatif ini
disebut dengan “meta analisis”. Secara defenisi, meta-analisis adalah teknik melakukan
agregasi data untuk mendapatkan kekuatan statistic dalam mengidentifikasi hubungan
sebab akibat antara faktor risiko atau perlakuan dengan suatu efek (outcome) (Perry &
Hammond, 2002).
Sementara itu, pendekatan kualitatif dalam studi literatur digunakan untuk
mensintesis (merangkum) hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif
(teknik naratif). Metode mensintesis (merangkum) hasil-hasil penelitian kualitatif atau
ini disebut dengan “meta-sintesis”. Secara defenisi teknik melakukan integrasi data
1
untuk mendapatkan teori maupun konsep baru atau tingkatan pemahaman yang lebih
mendalam dan menyeluruh (Perry & Hammond, 2002).
2
10. Abstrak hasil penelitian
11. Prosiding bisa dijadikan sebagai bahan literatur karena prosiding ditulis oleh
seorang profesor atau siapa saja yang telah dipublikasikan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa
memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis
prosiding yang mungkin berada pada satu institusi yang sama.
Artikel-artikel tersebut kemudian disaring sesuai dengan judul penelitian yang
dipilih penulis disarankan artikel yang dipublikasikan 5 tahun terakhir. Judul penelitian
harus mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan dalam penelitian.
3
1.3. Tahapan Proses Review pada Studi Literatur
4
Comparison, and Outcome). Pemahaman terhadap sinonim dan alternatif pengganti
kata akan menentukan akurasi pencarian literatur kita. Kemudian langkah berikutnya
adalah penentuan sumber (digital library) dari pencarian literatur. Karena literatur
yang kita kumpulkan akan sangat banyak, mungkin ratusan atau ribuan paper,
maka disarankan untuk menggunakan tool software untuk mempermudah kita
mengelola literatur seperti Mendeley, Zotero, EndNote, dsb.
Setelah semua literatur didapatkan, langkah berikutnya adalah
memilih literatur yang sesuai. Untuk mempermudah proses ini kita
direkomendasikan membuat kriteria yang berfungsi sebagai filter dalam
pemilihan dan penolakan suatu literatur (Kriteria Inklusi dan Eksklusi). Langkah
terakhir setelah kita mendapatkan literatur
yang kita inginkan, adalah ekstraksi data, kemudian melakukan sintesis
berbagai hal yang kita temukan dari literatur-literatur yang sudah kita pilih. Tujuan
utama dari sintesis data adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai hasil
penelitian dari berbagai literatur, dan untuk memilih metode yang paling tepat untuk
mengintegrasikan penjelasan dan interpretasi dari berbagai temuan tersebut.
Sintesis yang kita lakukan bisa berbentuk naratif atau kuantitatif (meta-analisis atau
meta-sintesis). Langkah terakhir ini adalah langkah penting yang harus kita
lakukan dengan detail dan hati-hati, karena kualitas review kita akan
ditentukan dari hasil sintesis dan analisis yang kita lakukan.
3. Pelaporan
Pelaporan adalah tahapan penulisan hasil review dalam bentuk tulisan,
baik untuk dipublikasikan dalam bentuk paper ke jurnal ilmiah. Struktur
penulisan dari review biasanya terdiri dari 3 bagian besar, yaitu: Pendahuluan, Isi
Utama dan Kesimpulan. Bagian Pendahuluan akan berisi latar belakang dan landasan
mengapa review pada suatu topik itu penting dan harus dilakukan. Sedangkan Bagian
Utama akan berisi protokol review, hasil analisis dan sintesis temuan, serta diakhiri
dengan diskusi yang membahas implikasi dari hasil review. Bagian
Kesimpulan akan berisi rangkuman dari temuan yang kita dapatkan, sesuai
dengan RQ yang kita tetapkan di depan.
5
BAB II
Langkah 1
Penentuan Topik (Judul)
Langkah 2
Memformulasikan Pertanyaan Penelitian (Rumusan Masalah)
Langkah 3
Identifikasi Kata Kunci
Langkah 4
Identifikasi & Pencarian Data Base (Sumber literatur)
Langkah 5
Membaca & Mengakses Sumber Literatur
1. Pilih topik dan tentukan pertanyaan sesuai dengan topik literature review
Literature review harus dipandu oleh pertanyaan penelitian utama, karena ini
bukan kumpulan studi di lapangan tetapi sebaliknya merupakan latar
belakang dan perkembangan penelitian yang terkait dengan pertanyaan
penelitian tertentu, ditafsirkan dan dianalisis oleh penulis
2. Tentukan lingkup ulasan. Berapa banyak studi yang perlu penulis perhatikan?
Seberapa komprehensif seharusnya? Berapa tahun yang harus dicakup?
3. Pencarian Literatur dengan mengidentifikasi kata kuncinya
a. Pilih database yang akan gunakan untuk melakukan pencarian, minimal
database yang digunakan adalah 3 database akademik misal Scopus, Web of
6
Science Clarivate Analytics, ScienceDirect, ProQuest, Google Scholar,dll,
menyesuaikan kebutuhan dari penulis
b. Jumlah artikel yang direview minimal 3 artikel dari 5-10 tahun terakhir
c. Pencarian artikel menggunakan keywords (kata kunci) yang sesuai dengan tema
atau isu utama yang akan dibahas.
d. Kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan harus
detail dan jelas meliputi jenis studi (eksperimental, non-eksperimental,
dll), Bahasa yang digunakan, serta kriteria lain yang dianggap
bermakna oleh penulis
4. Seleksi studi dan penilaian kualitas
a. Tinjau abstrak dan kesimpulan dengan cermat
b. Tuliskan kata kunci yang digunakan
c. Gunakan software bibliografi (Mendeley, Endnote, RefWorks, Zotero dll)
untuk melacak kutipan Anda.
5. Tinjauan literatur, bagian ini merupakan bagian yang lebih mendalam serta
memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan menuangkannya
dalam bentuk tulisan.
a. Apa pertanyaan penelitian dari penelitian yang penulis tinjau? Apa yang
penulis coba temukan?
b. Apakah penelitian yang direview didanai oleh sumber yang dapat
memengaruhi temuan?
c. Apa metodologi dari masing-masing penelitian yang direview?
d. Menganalisis referensi yang digunakan, sampel dan variabel, hasil, dan
kesimpulan dari masing-masing penelitian yang direview.
e. Apakah penelitian yang direview tampak lengkap? ataukah Penelitian
yang direview dapat dilakukan lebih dalam?
f. Adakah pertanyaan penelitian lain yang diajukan pada penelitian yang
direview?
g. Apakah ada studi yang bertentangan dengan hasil penelitian yang
direview? Apa alasan peneliti dari penelitian yang direview berpikir
demikian?
7
h. Bagaimana penulis penelitian yang direview dilihat di lingkungan ilmiah?
Apakah penelitian ini telah dikutip? jika demikian, bagaimana kutipan itu
digunakan?
Bab ini akan menguraikan tentang sistematika penulisan hasil KTI berdasarkan
literature review. Sistematika penulisan hasil KTI ini terdiri dari
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir (Nursalam et al., 2018).
8
BAB III
SISTEMATIKA KTI STUDI LITERATUR
A. BAGIAN AWAL
1. Sampul luar
2. Sampul dalam
3. Abstrak
4. Lembar persetujuan
5. Lembar Pengesahan
6. Kata Pengantar
7. Daftar isi
8. Daftar tabel
9. Daftar gambar
11. Naskah
9
12. Daftar Pustaka
B. BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
10
C. BAGIAN AKHIR
1. DAFTAR PUSTAKA
2. LAMPIRAN
5. Penyusunan Halaman
1. UNTUK PROPOSAL
SAMPUL LUAR
11
LEMBAR PERSETUJUAN ( tidak berhalaman )
KATA PENGANTAR (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR ISI ( berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR TABEL ( berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR GAMBAR ( berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR LAMPIRAN ( berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
NASKAH ( berhalaman angka 1, 2 dst )
DAFTAR PUSTAKA ( tidak berhalaman )
2. UNTUK UAP
SAMPUL LUAR
SAMPUL DALAM
LEMBAR PERSETUJUAN (tidak berhalaman)
LEMBAR PENGESAHAN(tidak berhalaman)
PERNYATAAN (tidak berhalaman)
ABSTRACT (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
ABSTRAK (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
KATA PENGANTAR (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR ISI (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR TABEL (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR GAMBAR (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
DAFTAR LAMPIRAN (berhalaman angka romawi, i,ii ,iii dst )
NASKAH
DAFTAR PUSTAKA
6. Teknis Penulisan
Aturan pengetikan, ukuran kertas, tipe huruf, margin, spasi, aturan huruf,
penomoran halaman, penulisan bilangan, table, grafik, lampiran, kata pengantar,
daftar isi dan daftar pustaka (Harvard style) mengikuti aturan yang telah ditetapkan
dalam pedoman penulisan KTI Jurusan Teknologi Laboratorium Medik
12
B. BAGIAN INTI KTI STUDI LITERATUR
Pada bagian ini berisi materi inti dari karya tulis ilmiah. Bagian ini merupakan
isi karya tulis yang dibuat oleh peneliti. Segala hal yang terdapat pada bagian ini
merupakan penerapan dari metodologi penelitian yang telah dipelajari dalam
perkuliahan di kelas. Sebelum membuat karya tulis ilmiah penulis harus menguasai
metodologi penelitian sehingga diharapkan pada saat penulisan karya ilmiah ini tidak
ditemukan hambatan yang berarti. Bagian inti karya tulis ilmiah terdiri dari:
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendahuluan menggambarkan uraian masalah (masalah harus digali, fenomena,
ringkasan literature review/keaslian yang menjadi justifikasi mengapa literature review
perlu dilakukan, dan ditutup dengan problem statement). Uraian masalah penelitian
harus didukung atau disertai dengan data-data yang diperoleh secara valid, bisa melalui
isu yang sedang berkembang, pengamatan, studi literatur dan jurnal yang memaparkan
adanya gap (kesenjangan) permasalahan yang dibutuhkan solusi atau penyelesaian.
Dalam pendahuluan istilah kunci (keywords) juga harus didefenisikan untuk
menghindari multi interpretasi.
Selanjutnya diperlukan dasar teori yang digunakan dalam penelitian tersebut,
deskripsi singkat dari penelitian apa yang akan dilakukan, latar belakang dari pelaksaan
penelitian tersebut, pemaparan studi/penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya,
identifikasi, maksud dan tujuan dari penelitian tersebut disertai dengan sitasi dalam
tinjauan pustaka.
13
1.3 Tujuan
Pernyataan secara tepat dan eksplisit tentang pertanyaan
penelitian yang ingin diselesaikan diberikan berdasarkan pada PICO (participants,
interventions, comparisons, outcomes.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan alasannya adalah salah satu
bagian paling penting dalam literature review (Counsell, 1997).
Merangkum pertanyaan yang meliputi lima komponen "PICOS":
populasi pasien atau penyakit yang ditangani (P), intervensi (I),
pembanding (C), hasil utama (O).
14
pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian,
yang bisa dijadikan bahan referensi untuk melakukan penelitian terkait
(selanjutnya).
- Manfaat praktis menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik
atau tema sentral dari suatu penelitian yang bisa dijadikan sebagai rumber rujukan
namun biasanya terpaparkan dalam bentuk spesifik baik manfaat bagi penulis, bagi
pembaca (masyarakat), bagi institusi.
15
dirangkum menjadi konsep-konsep yang mempengaruhi masalah yang akan diteliti.
Konsep tersebut disusun dalam satu diagram kerangka konsep. Kerangka konsep
merupakan alur pikir yang menggambarkan hubungan antar faktor- faktor dalam
penelitian. Salah satu contoh kerangka konsep pada penelitian yang mengangkat judul
“Gambaran Kadar Natrium pada Penderita Stroke yang Dirawat di Rumah Sakit
Tahun 2010-2019”
Usia
Tinggi
Jenis Kelamin
Gambaran Kadar
Normal
Riwayat Diabetes Natrium pada
Penderita Stroke
Rendah
Riwayat
Hipertensi
16
Studi Kandungan Timbal (Pb) pada Air dan Tanah di Kawasan Peleburan Aki
Bugangan Baru Kota Semarang
Kadar Enzim Kolinesterasi pada Pekerja Toko Pestisida di Wilayah Keja Puskesmas
Belik Pemalang
Studi Gambaran Infeksi Telur Cacing Usus pada Tikus di Wilayah Pasar Tradisional
dan Pemukiman Sekitarnya
Variabel adalah sesuatu yang bervariasi dan dapat diukur. Contoh variabel dalam
penelitian kesehatan adalah Hb darah, tekanan darah, berat badan, dan lain
sebagainya. Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
17
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang diteliti dapat digambarkan
secara operasional. Variabel adalah suatu ciri, sifat, ukuran yang bervariasi tentang
suatu konsep pengertian tertentu. Macam variabel secara garis besar ada 2, yaitu:
a. Variabel dependen/terikat/terpengaruh
b. Variabel independen/bebas/pengaruh
Definisi operasional variabel adalah aspek penelitian yang memberikan
informasu kepada kita tentang pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi
konsep) tersebut, bagaimana cara mengukur variabel, secara operasional, secara
praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti berdasarkan
judul “Gambaran Kadar Natrium pada Penderita Stroke yang Dirawat di Rumah
Sakit Tahun 2010-2019”
Variabel Defenisi Operasional
Usia Kadar Natrium pada penderita stroke yang dirawat di Rumah Sakit
Tahun 2010-2019 berdasarkan kelompok usia 15 – 49 tahun
(Sevita SM, 2020)
Jenis Kelamin Kadar Natrium pada penderita stroke yang dirawat di Rumah Sakit
Tahun 2010-2019 berdasarkan jenis kelamin (Sevita SM, 2020)
Riwayat Diabetes Kadar Natrium pada penderita stroke yang dirawat di Rumah Sakit
Tahun 2010-2019 memiliki riwayat diabetes 10 – 20 tahun (Sevita
SM, 2020)
Riwayat Kadar Natrium pada penderita stroke yang dirawat di RS H.Adam
Hipertensi Malik Tahun 2010-2019 yang memiliki riwayat maupun yang
tidak memiliki riwayat hipertensi (Sevita SM, 2020)
18
ataupun suatu laporan namun dapat juga merupakan hasil laboratorium dan hasil
penelitian yang terpublikasi, literatur, artikel, jurnal.
19
4.1 Hasil
Sebelum pemaparan hasil penelitian hendaknya dilakukan pemaparan gambaran
umum mengenai karakteristik obyek penelitian misal: kondisi geografis, sosial,
ekonomi, budaya dari sasaran penelitian. Hasil pengumpulan data disajikan dalam
bentuk narasi atau tabel, grafik. Jika dalam bentuk tabel harus disertasi uraian narasi
kesimpulan tabel. Disajikan apa adanya, tanpa rekayasa data. Kemudian dari penyajian
data tersebut dilakukan analisa terhadap data tersebut.
Bagian ini memuat literatur yang relevan dengan tujuan
penelitian. Penyajian hasil literatur dalam penulisan KTI memuat
rangkuman hasil dari masing-masing artikel yang terpilih dalam
bentuk tabel, kemudian dibawah tabel perlu dijelaskan makna tabel
beserta trendnya dalam bentuk paragraf. Pada hasil tidak perlu diulas
“how & why”, cukup dijabarkan “what”. Salah satu contoh hasil penelitian studi
literatur dari penelitian yang mengangkat topik “Gambaran Kadar Natrium pada
Penderita Stroke yang Dirawat di Rumah Sakit Pada Tahun 2010-2019” dapat
dilihat dari sajian data dalam tabel mengenai Studi Tentang Kadar Natrium Pada
Penderita Stroke dan Studi tentang Kadar Natrium pada Penderita Stroke Berdasarkan
Usia.
Tabel 4.1. Studi Tentang Kadar Natrium Pada Penderita Stroke
20
Tabel 4.2 Studi tentang kadar natrium penderita stroke berdasarkan usia
4.2 Pembahasan
Pembahasan dilakukan dengan membandingkan antara hasil analisis dan teori dan
hasil penelitian yang sejenis baik yang mendukung maupun yang bertentangan.
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada tujuan khusus penelitian. Dalam
pembahasan para peneliti dapat mengemukakan pendapat/gagasan/pemikirannya
sendiri, terutama pendapatnya mengapa suatu kejadian dapat terjadi.pembahasan sangat
berkaitan dengan kerangka konsep yang telah dibuat sebelumnya. Bila kerangka
konsep tidak lengkap maka peneliti akan mengalami kesulitan dalam menuliskan
pemikirannya dalam pembahasan sehingga terkesan pengetahuan yang dimiliki oleh
peneliti dalam bidang itu sangat dangkal.
Pembahasan dalam studi literatur merujuk pada hasil penelitian yang diambil
menjadi refensi, jika menggunakan 3 referensi penelitian maka hasil dari referensi-
refensi tersebut dipaparkan untuk kemudian dibandingkan trend data dari hasil
penelitian. Misalnya penelitian dari referensi pertama menunjukkan kecenderungan
21
adanya peningkatan nilai data, sedangkan referensi kedua penurunan dan referensi
ketiga peningkatan maka itu kemudian menjadi pokok pembahasan. Selanjutnya dicari
mengapa peningkatan atau penurunan data bisa terjadi, didukung dengan dasar teori
dan literasi dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
Hal-hal yang dapat dituliskan dalam membuat pembahasan :
1. Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian
3. Nyatakan efek atau dampak yang mungkin timbul dari situasi tersebut
Kesalahan yang sering terjadi dalam pembahasan :
1. Pembahasan hanya mengulang hal-hal yang dikemukakan dalam hasil
2. Isi pembahasan mirip tinjauan pustaka, hanya menggelar teori yang tidak ada
kaitannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
2. LAMPIRAN
Bagian ini memuat hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian namun hanya
yang bersifat tambahan, misalnya lampiran data responden, surat ijin melakukan
penelitian, hasil perhitungan statistik.
Hal-hal yang perlu dilampirkan didalam hasil karya tulis adalah sebagai berikut;
23
DAFTAR RUJUKAN
24