Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
PBK dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PBK (Praktek Belajar Kerja) bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Progam Studi D-IV Analis
Kesehatan. Dalam laporan ini kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan PBK
initidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat
moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak antara lain:
1. Dr. Bastiana selaku KA Instalasi yang telah membantu memberikan motifasi serta
ilmu kepada kami tentang cara memvalidasi hasil laboratorium.
2. Bapak Tasuwih selaku Koordinator Laboratorium yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melakukan observasi dilaboratorium RSI Jemur Sari
Surabaya.
3. Bapak Ilham selaku Pembimbing Lapangan yang dengan sabar membimbing dan
memberikan ilmu kepada kami dalam mengolah setiap spesimen didalam
laboratorium RSI Jemur Sari Surabaya.
Penyusunan laporan PBK ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan laporan PBK ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami semoga
laporan PBK ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi kami dan pembaca.
Tim Penyusun
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
PBK dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PBK (Praktek Belajar Kerja) bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Progam Studi D-IV Analis
Kesehatan. Dalam laporan ini kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan PBK
initidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat
moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak antara lain:
1. Bapak Thomas Sumarsono, S.Si., M.Si selaku Ketua Progam Studi D-IV Analis
Kesehatan.
2. Bapak Andreas Ragil Saputro, S.ST., M.Si selaku Koordinator Lapangan yang telah
memberikan pengarahan kepada kami dalam melaksanakan PBK.
Penyusunan laporan PBK ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan laporan PBK ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami semoga
laporan PBK ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi kami dan pembaca.
Tim Penyusun
Laporan Praktik Kerja Lapangan oleh mahasiswa D-IV Analis Kesehatan yang dilaksanakan
di Unit Laboratorium RSI Jemur Sari Surabaya, telah disetujui dan siap untuk diajukan
kepada pihak RSI Jemur Sari Surabaya dan pihak kampus Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya untuk memenuhi persyaratan kurikulum pembelajaran.
Mengetahui,
Tasuwi, A.Md.AM.
dr. Bastiana, Sp.PK.
Kepala Program studi D-IV Analis Kesehatan
PENDAHULUAN
Setelah dilakukan PBK ini juga diperlukan kegiatan seperti magang untuk
menerapkan ilmu yang sudah didapatkan dan menerapkan apa yang sudah didapatkan
selama PBK ini berlangsung.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium selama
Praktek Belajar Klinik (PBK).
2. Untuk mengetahui langkah kerja pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium
selama Praktek Belajar Klinik (PBK)
1.4 Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan di Laboratorium
sebagai bekal Praktek Belajar Klinik (PBK).
2. Unruk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari pada saat kegiatan belajar
mengajar di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya melalui Praktek
Belajar Klinik (PBK) di Laboratorium Rumah Sakit Islam Jemursari.
Rumah Sakit Jemursari merupakan salah satu unit usaha di bawah Yayasan
RS Islam Surabaya yang dibangun pada tahun 1992 dan mengawali operasionalnya
pada tanggal 25 Mei 2002 yang ditandai dengan soft opening. RS Islam Jemursari
juga merupakan pengembangan dari RS Islam Surabaya A. Yani (Wonokromo).
RS Islam Jemursari menempati lahan seluas 4,6 Ha, berlokasi di Jalan
Jemursari No. 51 57 Surabaya. Saat mulai beroperasi bulan Mei tahun 2002 sampai
dengan akhir tahun 2005, jumlah tempat tidur adalah 82 tempat tidur. Pada tahun
2006 RS Islam Surabaya Jemursari dengan Direksi baru mulai dipercaya oleh
masyarakat, sehingga perlu penambahan tempat tidur menjadi 96 tempat tidur. Pada
tanggal 9 Maret 2007 dibuka ruang Kemuning untuk menambah rawat inap kelas III.
Pembukaan ruang perawatan kelas III ini untuk memenuhi kebutuhan rawat inap bagi
keluarga miskin, instansi lain yang membutuhkan fasilitas kelas III, dan kerjasama
dengan Jamsostek. Dengan dibukannya ruang Kemuning kapasitas tempat tidur RS
Islam Jemursari meningkat dari 96 tempat tidur menjadi 108 tempat tidur.
Pada tanggal 10 Desember 2007 juga dibuka kelas VIP di ruang Teratai dan
mulai terisi pasien pada tanggal 2 Januari 2008. Selain itu, RS Islam Surabaya
Jemursari mulai tanggal 24 Desember 2007 telah dapat melayani pasien Stroke secara
terpadu dengan dibukannya Stroke Center. Kapasitas Rumah Sakit Islam Jemursari
bertambah lagi pada bulan Maret 2008 menjadi 113 tempat tidur. Alhamdulliah, pada
tanggal 1 Juli 2009 RS Islam Surabaya Jemursari telah mempunyai Depo Farmasi di
UGD, sehingga dapat melayani pembelian obat dari pasien UGD secara maksimal dan
memberikan pelayanan UDD (Unit Dose Dispensing) untuk pasien rawat inep dan
pada bulan Agustus 2009 tempat tidur RS Islam Surabaya Jemursari menjadi 116
tempat tidur.
a. VISI
Menjadi Rumah Sakit Islam pilihan utama masyarakat.
b. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna secara islami berdasarkan nilai-
nilai tawadlu.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara terus menerus.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap terpuji karyawan.
4. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pelayanan
kesehatan.
5. Menjadikan karyawan sebagai innovator rumah sakit.
c. MOTTO
1. Kesembuhan datang dari ALLAH SWT,
2. Kepuasan pasien tanggung jawab kami.
d. TUJUAN
Mewujudkan Rumah Sakit Islam Surabaya yang representatif dan dapat
dibanggakan dalam memberikan upaya Promotif, Preventif, Kuratif, Edukatif dan
Rehabilitatif demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh lapisan
masyarakat.
f. FILOSOFI LOGO
Bentuk :
Persegi empat berdiri tegak melambangkan kusen pintu
Rumah Sakit.
Warna :
Warna dasar putih dan biru tua.Putih berarti suci dan biru
tua berarti sejuk.
Lukisan :
Tangan menengadah (doa) mohon kesembuhan dari Allah.
Lambang Kota Surabaya :
Adalah domisili Rumah Sakit Islam Surabaya.
PEMERIKSAAN
Menurut Depkes RI (2004), dalam kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra
analitik sampai dengan melakukan pencegahan ulang setiap tindakan/ proses
pemeriksaan, yang harus dilakukan dan diperhatikan sebagai berikut :
Tahap pra analitik adalah tahap awal sampel untuk siap di periksa / di analisa.
Kelengkapan tahap pra analitik perlu didukung dengan penerimaan dan preparasi
sampel oleh petugas atau staf laboratorium. Kelengkapan formulir permintaan
pemeriksaan, persiapan pasien, penanganan spesimen dan persiapan sampel untuk
analisa. Kesalahan pra analitik terjadi sebelum spesimen pasien diperiksa untuk
analitik oleh sebuah metode/instrument tertentu. Mencakup permintaan uji, persiapan
pasien, dan pengumpulan serta penanganan spesimen. Kesalahan kesalahan seperti itu
mencakup juga kesalahan pengertian petugas dalam membaca perintah,
memerintahkan jenis uji yang tidak tepat, salah identifikasi pasien, dan penyimpanan
spesimen yang tidak baik.
2. Tahap Analitik
Tahap post analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang berupa lembar hasil
pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan bahan
3.2.1 Hematologi
Pemeriksaan ini menggunakan instrumen alat hematology analyzer yaitu Cell
Dyn Ruby seperti gambar yang telah kami ambil dibawah ini:
Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran melewati
celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan manangkap berkas-berkas
sinar sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow
cytometri.
3.2.1.2 Metode
Instrumen ini menggunakan metode pengukuran sel yang disebut Volumetric
Impedance. Pada metode ini , larutan elektrolit (diluent) yang telah dicampur dengan
sel-sel darah dihisap melalui Aperture. Pada bilik pengukuran terdapat dua electrode
yang terdiri dari Internal Elektrode dan Eksternal Elektrode,
yang terletak dekat dengan Aperture. Kedua elektroda tersebut dilewati arus listrik
yang konstan.
Selain itu cara kerja instrumen ini menggunakan analisis sinar laser optik
pencar, tanpa perlu refleks ke test mode, untuk menyediakan darah merah dan jumlah
trombosit.
3.2.1.5 Hasil
Dibawah ini adalah contoh hasil dari alat Cell Dyn Ruby yang dapat membaca
secara otomatis hasil dari pemeriksaan darah lengkap:
Pemeriksaan ini menggunakan alat Auto Analyzer yaitu TMS 24i premium
seperti gambar yang kami ambil dibawah ini:
3.2.2.1 Prinsip
Autonalizer untuk pemeriksaan kimia klinik yaitu mengukur kadar zat-zat
yang terkandung dalam darah, contohnya adalah glukosa, asam urat, SGOT,SGPT,
kolesterol, trigliseriid, gamma GT, albumin, BUN, creatinin, dll.
Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur pemeriksaan kimia klinik
secara otomatis mulai dari pemipetan sampel, penambahan reagen, inkubasi, serta
pembacaan serapan cahayanya.
3.2.2.2 Metode
Diskrit, single-line random access, analisis multi-test
d) Maintenance harian
1) Lakukan priming : klik Maintenance user main print tunggu proses
selesai klik exit klik ready.
2) Isi reagen yang habis : tuang reagen sesuai kebutuhan, TMS akan mengecek
otomatis volume reagen.
3) Cek kondisi kuvet : klik maintenance cell check. Kemudian, pada pilih
340 nm.
Warna kuvet : merah (perlu diganti), kuning (kondisi kuvet hati-hati), abu-abu
(masih bagus)
4) Cek lampu hologen : klik maintenance lamp. Jika status lampu < 5%
ganti lampu.
3.2.2.6 Hasil
Gambar dibawah ini adalah salah satu hasil dari alat kimia klinik pada
pemeriksaan SGOT dan SGPT . pada hasil yang tinggi atu rendah maka akan
berwarna merah secara otomatis.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Kelompok tentang observasi dan
pengenalan kegiatan laboratorium di laboratorium Rumah Sakit Islam Jemursari yang
mana kegiatan ini kami dapat menerapkan dan meimplemetasikan dengan apa yang
kami peroleh selama proses belajar dalam kampus, serta dapat menambah wawasan
kita dalam melakukan pemeriksaan laboratorium dengan baik dan benar, serta
mengenal instrumen instrumen terbaru yang belum kami jumpai dan praktikan
selama belajar dalam laboratorium kampus.
4.2 Saran
Pada kegiatan pembelajran Kelompok di Laboratorium di Rumah Sakit Jemursari
untuk lebih di tingkatkan koordinasi antara kampus dan pihak Rumah Sakit agar pada
proses observasi di tempat tidak terjadi kebingungan pendamping lapang dengan
mahasiswa tentang apa saja yang harus di jelaskan oleh pendamping lapangan kepada
mahasiswa.