DI SUSUN OLEH:
Vira Angelica
NIM. 711345319040
COVER ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
.................................................................................................................................
A. Video 1.....................................................................................................4
...........................................................................................................................
B. Video 2.......................................................................................................5
...........................................................................................................................
C. Video 3.......................................................................................................5
D. Video 4.......................................................................................................6
E. Video 5........................................................................................................8
G.Video 6........................................................................................................9
F. Video 7......................................................................................................10
G. Video 8.....................................................................................................12
H. Video 9.....................................................................................................13
I. Video 10...................................................................................................15
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................18
CURICULUM
ii
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pembuatan Preparat Sumsum Tulang
1. Preparat Sumsum Tulang
Pemriksaan sumsum tulang merujuk pada analisa patologi dari sampel
sumsum tulang yang diperoleh dari biopsi sumsum tulang (Bone Marrow Biopsy
dan aspirasi sumsum tulang (Bone Marrow Aspiration). Atau dikenal dengan
sebutan BMP (Bone Marrow Puncture).
Sediaan atau preparat sumsum tulang adalah pembuatan sediaan yang mirp
dengan pembuatan apusan darah tepi, namun menggunakan bahan utama fragmen
sumsum tulang. Pewarnaan standard yang digunakan untuk evaluasi awal adalah
Wright atau May-Grunwald-Giemsa staining ynag menonjolkan detail sitologis.
2. Penggunaan Sediaan
Sediaan hapus sumsum tulang berfungsi untuk mengamati detail sel dan
melakukan hitung jenis, sedang sediaan squash berguna untuk menilai selularitas,
hitung megakariosit dan penyakit lokal sperti limfoma, myeloma sel plasma, mast
cell, metasis carcinoma dan fibrotic marrow.
3. Syarat Sediaan yang Baik
Pertama kali sediaan hapus sumsum tulang atau sediaan squash harus dilihat
dibawah mikroskop dengan pembesaran kecil untuk menentukan jumlah dan
selularitas partikel, jumlah megakariosit serta untuk mencari adanya kelompok sel
abnormal. Untuk menilai morfologi sel, parasit dan badan inklusi, dipilih area
dengan pembesaran 1000x.
Sediaan hapus sumsum tulang berfungsi untuk mengamati detail sel dan
melakukan hitung jenis, sedang sediaan squash berguna untuk menilai selularitas,
hitung megakariosit dan penyakit lokal sperti limfoma, myeloma sel plasma, mast
cell, metasis carcinoma dan fibrotic marrow. Jika pada pengamatan tidak ditemukan
partikel, megakarosit dan sel prekursor hematopoietik, maka dilaporkan blood tap
atau darah prifer.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sediaan
• Kesalahan pengambilan sampel dan menyebabkan pendarahan
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian
1
2. Mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi klinis pembuatan preparat sumsum tulang
3. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pra analitik pembuatan preparat sumsum
tulang
4. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek analitik pembuatan preparat sumsum tulang
5. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek pasca analitik pembuatan preparat sumsum
tulang
6. Mahasiswa mampu menjelaskan penilaian kualitas preparat sumsum tulang
2
• Slide
• Objek glass (coverslip)
• Pipet Pasteur
• Sampel (aspirat sumsum tulang)
b) Prosedur pengambilan sampel
(Dilakukan oleh dokter spesialis, bukan kompetensi ATLM)
c) Prosedur pembuatan sediaan
1. Sampel untuk aspirat sumsum tulang yang telah diambil sebanyak 0,2-2
ml, kemudian diteteskan pada 7 slide yang telah disediakan dengan
tetesan yang cukup besar.
2. Slide kemudian dimiringkan dan darah yang terkumpul di tepi bawah
dilepas sebelum menggumpal
3. Hapusan kemudian dibuat dengan kaca penggeser yang ditepinya sudah
dibevel sehingga lebarnya hapusan lebih sempit dari besarnya kaca objek.
b) Mikroskopis
d. Pasca analitik
Sediaan hapus sumsum tulang berfungsi untuk mengamati detail sel dan
melakukan hitung jenis, sedang sediaan squash berguna untuk menilai selularitas,
3
hitung megakariosit dan penyakit lokal sperti limfoma, myeloma sel plasma, mast
cell, metasis carcinoma dan fibrotic marrow.
Untuk penilaian sediaan apusan sumsum tulang, jika tidak ditemukan
partikel, megakariosit dan sel prekursor hematopoietik, maka laporkan blood tap
atau darah perifer. Jika partikel tidak ada tetapi ada megakariosit atau sel
prekursor lain harus dilaporkan dilute BM sample dan dinilai secara kualitatif. Jika
ada partikel tetapi selularitas sangat rendah maka hanya bisa dideskripsi secara
kualitatif. Evaluasi sumsum tulang harus disertai dengan apusan darah tepi.
e. Daftar pustaka
Video 1
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
B. Video 2
a. Prosedur Sistem Biopsi Tulang
* SKIP* Dalam video 2 ini hanya menjelaskan tentang prosedur biopsi tulang atau
cara pengmbilan sumsum tulang, yang merupakan kompetensi dokter bukan ATLM.
C. Video 3
a. Pembuatan Sediaan Sumsum Tulang dengan Memanfaatkan Teknologi (Alat) b.
Pra Analitik
a) Alat dan Bahan
• Slide atau Kaca Objek
• Plate/baki sampel
• Alat untuk meneteskan lilin pada sampel
• Bak atau tempat yang berisi air putih
• Alat pewarnaan slide
b) Prosedur Pembuatan Sediaan
1. Menerima sampel yang dikirimkan ke laboratorium dengan nomor pasien
2. Paskan kedalam kaset plastik berkode warna khusus yang berbeda,
selama pemrosesan solusi ini mengeringkan dikeringkan diatas tissu
semalaman hingga siap untuk dilakukan penyematan pada proses
selanjutnya
4
3. Sampel kemudian dikeluarkan dari kaset, kemudian ditutup dengan lilin
cair, kemudian dikeringkan diatas plate dingin. Sampel diletakkan dililin
agar sampel jaringan memungkinkan untuk dipotong menjadi apusan tipis
membentuk bagian yang akan diperiksa
4. Lalu dimasukkan ke dalam bak air panas yang berbentuk bulat kecil
5. Kemudiaan disendok menggunakan slide atau kaca objek, lalu letakknya
disesuaikan kemudain diberi label
6. Letakkan di papan alat,, lalu masukkan ke dalam alat untuk pewarnaan
yang akan berlangsung sealama sekitar 1jam
7. Setalah itu, kemudiaan sediaan dikeluarkan dari alat dan dilakukan
pengamatan.
5
Dengan adanya alat yang canggih, membuat laboratorium ini dapat membuat
proses pewarnaan dengan cepat, dengan memberi pewarnaan sediaan secara
horizontal. Pewarnaan pada sediaan menghilangkan kemungkinan transposisi
selsel ganas dari satu kasus ke kasus lainnya dan itu mencegah kemungkinan
untuk hasil positif palsu
Lakukan semua proses dengan teliti dan hati-hati.
e. Daftar pustaka
Video 3
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
D. Video 4
a. Pembuatan dan Pemeriksaan Sediaan dibawah Mikroskop
b. Pra Analitik
a) Alat dan bahan
• Sampel (suumsum tulang)
• Slide atau kaca objek
• Mikroskop
• Minyak Imersi
b) Proses Pengambilan Sampel
(Dilakukan oleh dokter spesialis, bukan kompetensi ATLM)
c) Proses Pembuatan dan Penanganan Sediaan
1. Sampel yang telah diambil oleh dokter ahli, kemudian langsung
diteteskan dengan cepat pada kaca objek yang telah disiapkan dan telah
ditempeli label.
2. Lalu lakukan apusan untuk menyebar sampel sumsum tulang yang
kemudian akan dilanjutkan dengan pewarnaan.
3. Periksa dibawah mikroskop hingga perbesaran 100x dengan penambahan
minyak imersi.
c. Analitik
a) Makroskopis
6
b) Mikroskopis
d. Pasca analitik
Seringkali penyakit atau kelainan pada darah hanya bisa didiagnosis dengan
benar setelah pemeriksaan morfologi dari spesimen sumsum tulang. Sampel ini
dapat diambil dengan aspirasi jarum dari rongga meduler.
Pada orang dewasa, tempat aspirasi adalah bagian pertama dari tubuh sternum
dan krista iliaka anterior dan krista iliaka posterior. Pada anak-anak krista iliaka
anterior dan posterior dapat digunakan, dan pada bayi juga menggunakan aspek
medial atau tibia.
Pemeriksaan struktural yang dilakukan dengan mikroskop, selain untuk
pemeriksaan morfologi, sampel sumsum tulang dapat juga diambil untuk analisis
kromosom. Imunfenotipe penanda sel dan kultur dari mikroorganisme. Kadang
juga diperlukan bagian histologis, untuk memnungkinkan penilaian lengkap
arsitektur sumsum.
e. Daftar pustaka
Video 4
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
Indri,P.D.,Dewi,P. (2016, November). “Pengamatan Preparat Sumsum Tulang”
7
E. Video 5
a. Prosedur Biopsi Tulang
* SKIP* Dalam video 5 ini hanya menjelaskan tentang prosedur biopsi tulang atau
cara pengmbilan sumsum tulang, yang merupakan kompetensi dokter bukan ATLM.
F. Video 6
a. Pembuatan Sediaan Apusan Sumsum Tulang dengan Memasukkan Sampel Ke
Cawan Petri Terlebih dahulu
b. Pra Analitik
a) Alat dan Bahan
• Spuit
• Cawan petri
• Objek glass
b) Prosedur Pengambilan Sampel
(Dilakukan oleh dokter spesialis, bukan kompetensi ATLM)
c) Prosedur Pembuatan sediaan
1. Sampel yang telah diambil dan berada dalam spuit sebanyak 0,2-2ml
2. Tuangkan pada cawan petri lalu ambil menggunakan ujung slide untuk
melakukan apusan atau untuk menyebar sampel ke objek glass yang lain.
Buat sebanyak 6-8 slide
Lakukan dengan sedikit cepat tanpa menekan
3. Sediaan yang telah dibuat kemudian dikirim ke laboratorium untuk fiksasi
dan pewarnaan.
c. Analitik
a) Makroskopis
8
b) Mikroskopis
d. Pasca analitik
Pertama kali sediaan hapus sumsum tulang atau sediaan squash harus dilihat
dibawah mikroskop dengan pembesaran kecil untuk menentukan jumlah dan
selularitas partikel, jumlah megakariosit serta untuk mencari adanya kelompok
sel abnormal. Untuk menilai morfologi sel, parasit dan badan inklusi, dipilih area
dengan pembesaran dari 10x hingga 100x.
Sediaan hapus sumsum tulang berfungsi untuk mengamati detail sel dan
melakukan hitung jenis, sedang sediaan squash berguna untuk menilai selularitas,
hitung megakariosit dan penyakit lokal sperti limfoma, myeloma sel plasma, mast
cell, metasis carcinoma dan fibrotic marrow. Jika pada pengamatan tidak
ditemukan partikel, megakarosit dan sel prekursor hematopoietik, maka
dilaporkan blood tap atau darah prifer.
Jika pertikel tidak ada tetapi ada megakarosit atau sel prekusor lain harus
dilaporkan dilute BM sample dan dinilai secara kualitatif. Jika ada partikel tetapi
selularitas sangat rendah maka hanya bisa dideskripsi secara kualitatif.
e. Daftar pustaka
Video 6
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
Buku “Pedoman Nasional Praktek Klinik Patologi Klinik”
G. Video 7
a. Pengamatan Histologi Sediaan Apusan Sumsum Tulang setelah Pewarnaan
Giemsa
b. Analitik
9
a) Mikroskopis
Hasil pengamatan pada mikroskop setelah diberi warna giemsa.
Hasil sediaan dengan tampak daerah putih bulat merupakan daerah lemak
dibagian jaringan.
Untuk sumsum tulang adalah bahwa beberapa sel seperti pada gambar
(yang paling jelas warnannya) yang tersebar, itu terlihat sangat besar atau
mungkin lebih besar dari kebanyakan. Sel-sel terebut adalah megakariosit, sel
yang membuat trombosit.
Sel pada apusan perifer disumsum tulang rasionya terbalik karena sel
darah putih memiliki masa hisup yang jauh leih pendek daripada sel darah
merah.
10
Kerangka atau komponen sumsum sekitar 50% lemak tetapi 50% lainnya
adalah sel-sel kita
c. Pasca analitik
Sediaan hapus sumsum tulang berfungsi untuk mengamati detail sel dan
melakukan hitung jenis, sedang sediaan squash berguna untuk menilai selularitas,
hitung megakariosit dan penyakit lokal sperti limfoma, myeloma sel plasma, mast
cell, metasis carcinoma dan fibrotic marrow. Jika pada pengamatan tidak
ditemukan partikel, megakarosit dan sel prekursor hematopoietik, maka
dilaporkan blood tap atau darah prifer. Jika pertikel tidak ada tetapi ada
megakarosit atau sel prekusor lain harus dilaporkan dilute BM sample dan dinilai
secara kualitatif. Jika ada partikel tetapi selularitas sangat rendah maka hanya
bisa dideskripsi secara kualitatif.
Komponen penyusun dalam sumsum tulang ada sekitar 50% lemak dan 50%
lainnya adalah sel-sel seperti eritrosit, leukosit dan trombosit.
d. Daftar pustaka
Video 7
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
Buku “Pedoman Nasional Praktek Klinik Patologi Klinik”
Indri,P.D.,Dewi,P. (2016, November). “Pengamatan Preparat Sumsum Tulang”
H. Video 8
a. Pembuatan Sediaan Sumsum Tulang metode Spread yang sampelnya di tuang ke
Objek glass
b. Pra Analitik
a) Alat dan bahan
11
• Objek glass
• Tabung darah EDTA
• Spuit
• Sampel sumsum tulang
b) Prosedur penanganan dan Pengambilan sampel
(dilakukan oleh dokter atau tenaga ahli)
c) Prosedur pembuatan sediaan
1. Siapkan objek glass yang bersih dan kering
2. Sampel yang ada didalam spuit langsung diteteskan ke satu objek glas
kemudian dilakukan pembuatan apusan ke objek glas lain dengan cepat
menggunakan ujung objek glass
3. Dibuat sebanyak 6 apusan atau 6 sediaan
4. Lalu hasil apusan tersebut dikirim ke lab untuk dilakukan pewarnaan dan
pemeriksaan mikroskopis
5. Lalu sampel sumsum tulang juga dimasukkan ke dalam tabung EDTA
dengan cairan fiksasi
c. Analitik
Makroskopis
d. Pasca analitik
Pembuatan apusan darah harus dilakukan dengan cepat agar darah atau
sumsum tulang itu tidak menggumpal. Aspek pra analitik yang dilaksanakan yaitu
persiapan dan pembuatan apusan sumsum tulang secara sederhana.
e. Daftar pustaka
Video 8
Lacture 1, 2 dan 3 (dari bpk. Michael Tumbol)
12
I. Video 9
a. Test Aspirasi Sumsum Tulang
Tes sumsum tulang disebut juga biopsi sumsum tulang, sampel sumsum
tulang diambil dari bagian dalam tulang untuk pengujian dilaboratorium sumsum
tulang, yaitu bagian tengah spons yang ditemukan dibeberapa tulang yang lebih
besar, seperti tulang paha, tulang dada, tulang panggul dan tulang belakang.
Sumsum mengandung sel induk yang berkembang menjadi sel darah yang
berfungsi, dilepaskan ke dalam aliran darah,.
Tes sumsum tulang ini dilakukan untuk berbagai penyakit dan alasannya
lainnya juga untuk mencari tahu alasan jumlah sel darah yang abnormal.
a) Sebelum dilakukan Tes Aspirasi Sumsum tulang
1. Pihak RS akan menghubungi dengan menirimkan surat untuk janji
temu dan memberikan informasi tertulis yang diperlukan dan pasien
harus menandatangani formulir persetujuan sebelum prosedur
dilaksanakan, dan pasien bisa mengajukan semua persyaratan dan
memberitahukan hal-hal seperti anda sedang mengkonsumsi obat
seperti warfarin, dabigatran ,rivaroxaban, dan sebagainya. Karena bisa
pasien bisa diminta untuk menghentikan penggunaan tersebut selama
beberapa waktu.
2. Melakukan tes darah, untuk mengetahui seberapa baik pembekuan
darah pasien.
b) Tes Sumsum Tulang
1. Biasanya berlangsung selama 20-40 menit
2. Selama proses, akan ada dokter dan perawat yang akan mendampingi.
Dan pasien wajib mengikuti instruksi, sperti berbaring dengan lutut
terselip di dada area yang akan dibersihkan
3. Lalu dokter akan memulai proses pengambilan sumsum tulang
4. Kemudian tenaga Lab akan membuat sediaan apusan dari sampel
tersebut dengan memeparkannya di atas objek glass lalu melakukan
pewarnaan dan mengamatinya dibawah mikroskop.
5. Selama proses berlangsung, usahakan pasien selalu merasa tenang dan
relaks
c) Setelah Tes Aspirasi Sumsum Tulang
13
1. Anestesi lokal akan hilang setelah sekitar 1 jam dan pasien mungkin
saja mulai merasa tidak nyaman pada daerah pengambilan . untuk itu
pasien bisa meminum obat pereda nyeri seperti paracetamol, tapi jika
pasien sudah diberi alat bantu pernapasan selama pengujian berarti
pasien jangan mengkonsumsi obat pereda nyeri
2. Setelah 24 jam pasien sudah bisa pulang yang penting sudah tidak ada
komplikasi. Hindari membasahkan bekas tusukan selama beberapa
waktu.
d) Resiko dari Aspirasi Sumsum Tulang
1. Orang atau pasien sangat jarang yang mengalami resiko atau
komplikasi lain setelah melakukan pemeriksaan ini, jarang terjadi
infeksi
b. Daftar pustaka
Video 9
Buku “Pedoman Nasional Praktek Klinik Patologi Klinik”
Indri,P.D.,Dewi,P. (2016, November). “Pengamatan Preparat Sumsum Tulang”
J. Video 10
a. Hitung Jenis Sel Berinti
Pengamatan Histologi Sumsum Tulang pada Sediaan yang Telah Diwarnai
Larutan Giemsa
b. Pra Analitik
Pewarnaan dengan larutan Giemsa
c. Analitik
a) Mikroskopis
14
Pertama kali saat pengamatan menggunnakan mikroskop yang terlihat
adalah noda pituh bulat yang merupakan lemak, karena sebagian besar
sumsum tulang terdapat lemak. Diperbesar hingga 50x:
Terlihat juga banyak sel lain, yang jika diperbesar akan terlihat lebih jelas.
Sebagian sel ini adalah megakariosit. Megakarosit ini memiliki sitoplasma
fuzzy dalam jumlah yang sangat besar:
Eosinophil:
Granulosit:
15
Terdapat Normoblasts, pendahulu dari sel darah merah (sitoplasma):
Jumlah normal pada umumnya matang dari sel yang besar dengan banyak
sel, sitoplasma ke sel yang sangat kecil di mana nukleus akhirnya hilang dan
sel darah merah yang matang kemudian diproduksi.
Prekusor Monosit:
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Biasanya aspirasi sumsum tulang dilakukan di bagian belakang tulang pinggul
atau tulang krista iliak posterior (posterior iliac crest) dan bukan ATLM yang
melakukan pengambilan sampel melainkan dokter ahli.
Sediaan atau preparat sumsum tulang adalah pembuatan sediaan yang mirp
dengan pembuatan apusan darah tepi, namun menggunakan bahan utama fragmen
sumsum tulang. Pewarnaan standard yang digunakan untuk evaluasi awal adalah
Wright atau May-Grunwald-Giemsa staining ynag menonjolkan detail sitologis.
Dalam pembuatan sediaan atau preparat apusan sumsum tulang juga meliputi 3
aspek penting yaitu aspek pra nalitik, analitik dan pasca analitik. Dimana pada tahap
pra analitik ATLM hanya menangani atau memeriksa sampel yang telah diambil oleh
dokter. Dan pada tahap analitik dilakukan pemeriksaan makroskopis ataupun
mikroskopis, dilakukan pewarnaan sediaan dengan larutan pewarna May-
GrunwaldGiemsa dan juga larutan pewarna Wright. Lalu pada tahap pasca analitik
memebrikan interprestasi hasil pemeriksaan.
17
Untuk sediaan atau preparat sumsum tulang bisa dilakukan penilaian kualitas
dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dan melihat hasil pemeriksaan atau
pengamatan.
18
CURRICULUM VITAE
Identitas Diri:
JenisKelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
: viraangelica61@gmail.com
Email