Anda di halaman 1dari 5

Hari/tanggal : Rabu, 16 september 2020

Nama : Vira Angelica


NIM : 711345319040
Tingkat/semester : 2B/3
Mata Kuliah : Kimia Klinik 1
Dosen/Instruktur : Rahmah Apriyani Rasyid, S.ST

Rimgkasan materi “Glukosa, HbA1C dan alat Hemocue HbA1c 501”

GLUKOSA

Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah yang berasal dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot rangka. Glukosa darah
berfungsi sebagau penyedia energi tubuh dan jaringan-jaringan dalam tubuh. Kadar glukosa
juga diperngaruhi berbagai faktor dan hormon insulin yang dihasilkaan kelenjar pankreas,
sehingga hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah.
Pemeriksaan gula darah atau tes glukosa darah adalah tes yang bertujuan untuk
mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah. Pemeriksaan ini terutama dilakukan untuk
memeriksa diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional, dimana kadar gula darah
seseorang meningkat. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan gula darah juga dapat digunakan
untuk menguji hipoglikemia, ketika kadar gula darah terlalu rendah.

Berbagai macam pemeriksaan gula darah:

• Tes kadar gula sewaktu (GDS)


Tes ini bisa dilakukan dimana saja, sehingga biasa dilakukan oleh orang dengan
diabetes. Tes ini mengukur kadar gula darah terlepas dari kapan terakhir anda makan.
Tes GDS dilakukan secara acak dalam satu hari karena kadar glukosa darah bisa saja
berubah setiap waktu pada orang dengan diabetes. Berbeda dengan orang sehat yang
biasa mempunyai kadar gula darah yang tidak banyak berubah dalam satu hari. Jika
pada orang sehat dilakukan tes gula darah sewaktu dan hasilnya menunjukkan hasil
yang bervariasi, mungkin orang tersebut sedang mengalami masalah pada gula
darahnya.
• Tes gula darah 2 jam post-prandial (GD2PP)
Tes gula darah ini dilakukan 2 jam setelah Anda makan. Tes ini berguna untuk
mengetahui apakah seseorang dengan diabetes sudah tepat dengan pola makannya. Jika
hasilnya tinggi, kemungkinan makanan Anda yang Anda makan sebelumnya
mengandung jumlah gula atau karbohidrat yang banyak, dan sebaliknya. Tes ini
mungkin kurang tepat untuk mendiagnosis apakah Anda menderita diabetes atau tidak.
• Tes gula darah puasa (GDP)
Tes gula darah ini dilakukan setelah berpuasa selama 8 jam. Biasanya
disarankan untuk melakukan puasa pada malam hari dan pagi harinya pasien melakukan
tes GDP ini. Tes GDP sering digunakan sebagai tes pertama untuk mengetahui apakah
Anda menderita prediabetes atau diabetes.
• Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
Ini merupakan serangkaian tes yang dilakukan setelah Anda minum cairan
manis yang mengandung gula. Tes ini biasanya digunakan untuk mendiagnosis diabetes
yang terjadi selama kehamilan (diabetes gestisional). Tes ini juga bisa dilakukan setelah
hamil jika wanita memiliki kadar gula darah tinggi selama kehamilan. TTGO juga bisa
digunakan untuk mendiagnosis prediabetes atau diabetes pada orang sehat.
• Hemoglobin A1c (HbA1c) atau glikohemoglobin
Tes ini mengukur seberapa banyak glukosa (gula) yang menempel pada sel
darah merah. Tes HbA1c biasanya dilakukan pada penderita diabetes untuk mengetahui
seberapa baik ia dapat mengontrol penyakitnya dalam dua sampai tiga bulan terakhir.
Dari hasil tes tersebut, dokter juga dapat menentukan apakah obat diabetes Anda perlu
diganti. Hasil tes HbA1c juga dapat memberi tahu berapa kadar rata-rata gula darah
Anda. Tes HbA1c juga dapat digunakan pada orang sehat untuk mendiagnosis apakah
ia menderita diabetes atau tidak.

Hemoglobin A1c
Glycated hemoglobin (HbA1c) awalnya diidentifikasi sebagai ‘unusual’ hemoglobin
pada pasien dengan diabetes lebih lebih dari 40 tahun yang lalu. Hemoglobin glikosilat atau
HbA1 terdiri dari 3 fraksi yaitu HbA1a, HbA1b dan HbA1c merupakan fraksi yang terpenting
dan terbanyak yaitu 4-5% dari hemoglobin total. HbA1c inilah yang merupakan ikatan antara
glukosa dengan hemoglobin sedangkan fraksi-fraksi yang lain merupakan ikatan antara
hemoglobin dengan heksosa yang lain. HbA1c yang terbentuk dalam tubuh akam disimpan
dalam sel darah merah dan akan terurai secara bertahap bersama dengan berakhirnya masa
hidup sel darah merah (rata-rat umur sel darah merah adalah 120 hari). HbA1c menggambarkan
konsemtrasi glukosa darah rata-rata selama 3 bulan. Jumlah HbA1c yang terbentuk sesuai
dengan konsentrasi glukosa darah.
HbA1c adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau hemo. Dengan kata
lain, tes HbA1C untuk diagnosis diabetes berfungsi mengetahui jumlah glukosa dalam darah
secara rata-rata 3 bulan. Itu sebabnya, seseorang yang dicurigai memiliki diabetes akan
menjalani tes ini sebagai pemeriksaan awal dan akan mengulanginya dalam waktu 3 bulan ke
depan. Tes ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa baik Anda telah mengendalikan gula
darah Anda selama 3 bulan ke belakang.
Cara pengukuran HbA1c terdiri atas beberapa metode, diklasifikasikan dalam dalam 3
kelompok yaitu 1) pemisahan berdasarkan beban yang terdiri atas cation-exchange
chromatography (disposable micro column, high performance liquid chromatography) dan
electrophoresis (agar gel, cellulose acetate, isoelectric focusing). 2) berdasarkan analisa kimia
yaitu kolorimetri dan spektrofotometri. 3) berdasarkan perbedaan struktural yang terdiri atas
metode afinitas dan immunoassay.

Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan HbA1c, yaitu:

• Pola makan

• Olahraga

• Disiplin menjalani pengobatan

Kategori hasil pemeriksaan HbA1c:

• HbA1c normal : < 6,0%

• HbA1c prediabetes : 6,0-6,4%


• HbA1c diabetes : ≥ 6,5%

Untuk mengukur tingkat glikohemoglobin, sampel darah akan diambil dari pembuluh vena
di lengan Anda dengan jarum kecil. Proses ini sama seperti proses pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan lainnya. Anda akan mungkin akan merasakan nyeri pada area kulit saat
proses penyuntikan. Proses pengambilan darah biasanya memakan waktu tidak lebih dari 10
menit.
Pada prinsipnya, pemisahan HbA1c dari Hb total dengan hemolisat. Pengukuran
dengan metode klororimetri sianrd free alkalin hematin dibaca pada gelombang 550nm. HbA1c
dihitung berdasarkan rasio HbA1c dibagi dengan Hb total.

Tes HbA1c:

• Dikondisikan dengan keadaan pasien


• Terapi berdasarkan tipe DM.
DM tipe 1 : minimal/ sedang, 3-4 kali/tahun (untuk yang intensif 1-2 bulan
sekali)
DM tipe 2 : 2 kali/tahung
(ibu hamil) : 1-2 bulan sekali
DM gestasi : 1-2 bulan sekali

ALAT HEMOCUE HbA1c 501

Mudah, andal, aman.


Hemocue HbA1c 501

Dirancang untuk bekerja sesuai cara Anda bekerja

1. Membuat seluruh proses Anda lebih mudah dan lebih efisien


• Hanya beberapa langkah sederhana dengan instruksi yang jelas di layar
• Penyimpanan suhu kamar yang nyaman hingga 18 bulan
2. Pastikan Anda tidak perlu meragukan jawaban pada saat perawatan
• Metode bebas interferensi tidak terpengaruh oleh varian Hb
• Rentang pengukuran:
20-130 ol / mol (IFCC)
4,0-14,0% (NGSP)
3. Menyediakan alur kerja sfe untuk perawatan pasien yang sangat baik
• Pembacaan otomatis kalibrasi kartrid
• Pembaca kode batang untuk pasien dan opearator ID tersedia
• Dapat dihubungkan

HemoCue HbA1c 501 - Mudah, Andal, dan Aman


HemoCue HbA1c 501 adalah sistem tempat perawatan otomatis yang tidak hanya mudah
digunakan, tetapi setiap elemen - dari ukurannya hingga penyimpanan dan penanganan
kartrid - dipikirkan dengan matang hingga cocok untuk cara Anda bekerja. Diuji secara
ketat sesuai dengan prinsip HemoCue , dan dengan pemeriksaan otomatis dan kalibrasi
yang dibangun ke dalam sistem, Anda dapat mengandalkan untuk mendapatkan jawaban
yang benar pada waktu yang tepat - setiap saat!

Anda mungkin juga menyukai